LAPORAN KERJA PRAKTEK
DI PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR
Disusun oleh:
Algina Anescha Bida
NPM : 14 06 07694
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta berkat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Penelitian pada Kerja Praktik. Dalam penyusunan laporan ini tentu banyak hambatan yang dialami. Namun, berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, hambatan-hambatan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penyusun ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan perlindungan serta berkat yang melimpah sehingga kerja praktik ini dapat berjalan dengan lancar, 2. PT. Pupuk Kaltim yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan kerja
praktik serta pengalaman yang tak terlupakan,
3. Bapak The Jin Ai, ST., MT., DEng., selaku dosen pembimbing Kerja Praktek, 4. Bapak Tathit Surya Arjanggi, selaku Manager Departemen Diklat dan
Manajemen Pengetahuan,
5. Bapak Muhammad Arifin, selaku Supertendent Perencanaan dan Evaluasi Diklat,
6. Bapak Mas’ud, Bapak Arya, Bapak Si’in, dan staf Dept. Diklat & MP sebagai penyelenggara Kerja Praktik di PT Pupuk Kaltim,
7. Bapak Ir. Basuki Rachmad, M.Eng., selaku Manager Departemen Candal TA dan pembimbing lapangan,
8. Kepada staf PT. YUM di Departemen Candal TA,
9. Kepada Bapak Ibu serta kakak dan adik yang senantiasa memberikan do`a dan dukungannya baik secara moril maupun material sehingga penulis dapat menjalani kegiatan kerja praktik dengan baik,
10. Teman – teman seperjuangan kerja praktik di Departemen Candal TA dan Departemen Perencanaan Pengadaan Barang & Jasa dari Universitas Mulawarman, Institut Teknologi Del, dan Institut Teknologi Bandung.
11. Seluruh rekan-rekan kerja praktik periode 3 tahun 2017 dan berbagai pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari terbatasnya pengetahuan dan segala hal yang menyebabkan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan penulisan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya. Terima kasih.
vi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR ... ii
HALAMAN PENGESAHAN AKADEMIK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Tujuan ... 1
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 2
BAB 2. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 3
2.2. Struktur Organisasi ... 12
2.3. Manajemen Perusahaan ... 15
BAB 3. TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN 3.1. Proses Bisnis Perusahaan/Departemen (Terlampir) ... 22
3.2. Produk yang Dihasilkan ... 22
3.3. Proses Produksi ... 25
3.4. Fasilitas Produksi... 29
BAB 4. TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA 4.1. Lingkup Pekerjaan ... 34
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan ... 35
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan ... 37
4.4. Hasil Pekerjaan ... 38 BAB 5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 69 5.2. Saran ... 69 DAFTAR PUSTAKA... 71 LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Pabrik 1 PT Pupuk Kaltim ... 7
Gambar 2.2. Pabrik 2 PT Pupuk Kaltim ... 7
Gambar 2.3. Pabrik 3 PT Pupuk Kaltim ... 8
Gambar 2.4. Pabrik POPKA PT Pupuk Kaltim ... 9
Gambar 2.5. Pabrik 4 PT Pupuk Kaltim ... 10
Gambar 2.6. Pabrik 1A PT Pupuk Kaltim ... 10
Gambar 2.7. Pabrik 5 PT Pupuk Kaltim ... 11
Gambar 2.8. Struktur Organisasi Departemen Candal TA ... 14
Gambar 2.9. Logo PT Pupuk Kalimantan Timur ... 15
Gambar 2.10. Wilayah Pemasaran dan Distribusi Pupuk Urea Bersubsidi ... 17
Gambar 2.11. Wilayah Pemasaran Ekspor Pupuk Non Bersubsidi ... 18
Gambar 2.12. Wilayah Pemasaran Ekspor Amoniak... 19
Gambar 2.13. Skema Distribusi ... 20
Gambar 3.1. Produk Urea ... 23
Gambar 3.2. Produk Pupuk Majemuk ... 24
Gambar 3.3. Produk Pupuk Organic ... 25
Gambar 3.4. Urutan Proses Pembuatan Pupuk Urea ... 27
Gambar 3.5. Urutan Proses Pembuatan Pupuk NPK ... 29
Gambar 3.6. Pelabuhan PT Pupuk Kaltim ... 30
Gambar 3.7. Gudang PT Pupuk Kaltim ... 31
Gambar 3.8. Laboratorium PT Pupuk Kaltim ... 32
Gambar 4.1. Diagram Alir Penelitian ... 37
Gambar 4.2. Network Pehitungan Maju (All Area) ... 53
Gambar 4.3. Network Pehitungan Mundur (All Area) ... 53
Gambar 4.4. Network Pehitungan Maju (Amoniak) ... 61
Gambar 4.5. Network Pehitungan Mundur (Amoniak) ... 61
Gambar 4.6. Diagram Fishbone ... 65
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Sejarah PT Pupuk Kalimantan Timur ... 5
Tabel 3.1. Spesifikasi Produk ... 22
Tabel 3.2. Dermaga PT Pupuk Kalimantan Timur ... 30
Tabel 3.3. Fasilitas Gudang Penyimpanan ... 31
Tabel 4.1. Work Order Diterima dari Pemeliharaan ke JPP Periode Juni 2017 . 39 Tabel 4.2. Data TA Pabrik 2 (All Area) ... 48
Tabel 4.3. Data Sampel Pekerjaan TA Pabrik 2 (All Area) ... 52
Tabel 4.4. Urutan Pekerjaan (All Area) ... 53
Tabel 4.5. Free Float dan Total Float (All Area) ... 54
Tabel 4.6. Hasil Perhitungan CPM vs Data Aktual (All Area) ... 55
Tabel 4.7. Data TA Pabrik 2 (Amoniak) ... 57
Tabel 4.8. Data Sampel Pekerjaan TA Pabrik 2 (Amoniak) ... 60
Tabel 4.9. Urutan Pekerjaan (Amoniak) ... 60
Tabel 4.10. Free Float dan Total Float (Amoniak) ... 61
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk mengenali suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri.
Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan pemecahanan masalah. Oleh karena itu, dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah:
a.
Mengenali ruang lingkup perusahaanb.
Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinuc.
Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor atau pembimbing lapangand.
Mengamati perilaku sisteme.
Menyusun laporan dalam bentuk tertulis1.2. Tujuan
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah: a. Melatih kedisiplinan.
b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan dalam perusahaan.
c. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
d. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan menjalankan bisnis.
e. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di perusahaan.
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Kerja Praktek ini dilaksanakan terhitung mulai tanggal 3 Juli 2017 sampai dengan 11 Agustus 2017 di PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR, Jl. James Simandjuntak No. 1 Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia. Dalam hal ini kegiatan kerja praktek dilaksanakan di bagian Departemen Candal TA (Turn Around).
BAB 2 TINJAUAN UMUM
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT Pupuk Kalimantan Timur adalah sebuah salah satu perusahaan industri strategis di Indonesia yang memiliki lima Unit produksi Amoniak dan lima Unit produksi Urea. Saat ini, PT Pupuk Kalimantan Timur memiliki kapasitas produksi urea sebanyak 2,98 juta ton per tahun, amoniak sebanyak 1,85 juta ton per tahun dan NPK sebanyak 350 ribu ton per tahun. Selain itu, perusahaan ini juga memproduksi pupuk organik yang memiliki kapasitas sebesar 45.000 ton per tahun.
PT Pupuk Kalimantan Timur merupakan perusahaan yang terletak dalam satu lokasi yang berada di Kota Bontang, Kalimantan Timur dan perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia Holding Company. Pupuk Kaltim didirikan pada 7 Desember 1977 dan pembentukannya berawal dari rencana Pemerintah, melalui Pertamina, untuk membangun proyek pabrik pupuk berdasarkan Keppres No. 43/1975 dan melalui Keppres No. 39/1976, Pertamina kemudian menyerahkan pengelolaan proyek kepada Departemen Perindustrian. Bontang, Kalimantan Timur, dipilih sebagai lokasi, dengan lahan seluas 443 hektar dipersiapkan untuk proyek tersebut. Gas bumi adalah bahan baku utama yang disalurkan dari Muara Badak dan disalurkan dengan pipa sepanjang 60 kilometer. PT Pupuk Kalimantan Timur saat ini memiliki kapasitas produksi urea 2,98 juta ton per tahun, amoniak sebanyak 1,85 juta ton per tahun dan NPK 350 ribu ton per tahun. Pupuk Kaltim juga memproduksi pupuk organik dengan kapasitas 45.000 ton per tahun. Saat ini Pupuk Kaltim mengoperasikan 8 Unit pabrik yaitu Pabrik-1, 2, 3, Pabrik 1A, Pabrik 5, Pabrik NPK dan Boiler Batu bara. Pabrik-2 s.d Pabrik-5 terdiri dari tiga Unit utility, Unit Amoniak dan Unit Urea, sedangkan Pabrik 1A memiliki dua Unit yaitu Unit Amoniak dan Unit Urea. Setelah diresmikannya Pabrik-5, Unit amoniak dan Unit urea Pabrik-1 dihentikan operasinya sehingga hanya Unit utility yang masih beroperasi.
Berkembangnya perusahaan dan dalam rangka ikut mendukung program ketahan pangan nasional melalui penggunaan teknologi pemupukan berimbang, sejak tahun 2005 PT Pupuk Kalimantan Timur telah memproduksi pupuk majemuk
majemuk yang mengandung unsur hara makro Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman yang telah terbukti dapat meningkatkan produktvitas pertanian. Pabrik untuk pembuatan pupuk NPK ini memiliki dua proses yang berbeda, yaitu:
a. Pabrik Pupuk NPK Blending, yaitu NPK yang diproduksi dengan proses Bulk
Blending, dengan tampilan produk berwarna merah, putih, hitam, dan
keabu-abuan. NPK jenis ini dialokasikan untuk Pupuk Non-subsidi.
b. Pabrik Pupuk NPK Compound (Fuse), yaitu diproduksi dengan proses Steam
Fusion Granulation, dengan tampilan produk berwarna cokelat keabu-abuan.
Pupuk jenis ini dialokasikan untuk Pupuk Bersubsidi, tetapi tidak menutup kemungkinan dijual untuk pupuk nonsubsidi. PT Pupuk Kalimantan Timur juga memproduksi pupuk organik yang resmi beroperasi sejak tahun 2010 dan berlokasi di Pare-pare, Sulawesi Selatan.
PT Pupuk Kalimantan Timur menjalankan operasi bisnisnya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pupuk domestik melalui distribusi pupuk bersubsidi dengan wilayah pemasaran meliputi seluruh kawasan Timur Indonesia, serta untuk sektor tanaman perkebunan dan industri untuk produk nonsubsidi dengan pemasaran ke seluruh wilayah Indonesia maupun untuk kebutuhan ekspor. Tugas ini diberikan oleh Pemerintah dan PIHC (Persero) untuk memberikan kontribusi dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Selain Urea, NPK, dan Pupuk Organik, PT Pupuk Kalimantan Timur juga menjual Amoniak untuk kebutuhan industri dalam negeri maupun di luar negeri.
Pabrik-1 merupakan pabrik yang mulai dibangun pada tahun 1979, sedangkan Pabrik-2 mulai dibangun pada tahun 1982. Walaupun pembangunan dimulai pada tahun yang berbeda, namun kedua pabrik tersebut diresmikan secara bersamaan pada tanggal 28 Oktober 1984. Pabrik-3 mulai dibangun dua tahun setelah peresmian Accelerating Potency dan Maximizing Performance Pabrik-1 dan 2, serta Pabrik-3 diresmikan pada tanggal 4 April 1989. Unit 4 yaitu pabrik urea mulai dibangun pada 20 November 1996 dan disebut juga dengan Proyek Optimasi Kaltim (POPKA). Pabrik ini adalah pabrik urea granul pertama di Indonesia dan diresmikan pada tanggal 6 Juli 2000 bersamaan dengan pemancangan tiang pertama Pabrik-4. Pabrik-4 juga memproduksi urea granul. Pabrik urea tersebut diresmikan pada 3 Juli 2002, sedangkan Unit amoniaknya diresmikan pada 28 Juni 2004 oleh Presiden RI. Pabrik-5 diresmikan pada 19 November 2015 oleh Presiden RI.
Sejarah berdirinya perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1. Sejarah PT Pupuk Kalimantan Timur
No. Tanggal Milestone
1 7 Desember 1977 Berdirinya PT Pupuk Kalimantan Timur
2 8 Januari 1979 Penandatanganan Kontrak Pembangunan Pabrik-1
3 23 Maret 1982 Penandatanganan Kontrak Pembangunan Pabrik-2
4 30 Desember 1983 Produksi pertama Amoniak Pabrik-1
5 2 Februari 1984 Pengapalan pertama Amoniak ke PT Petrokimia Gresik
6 24 Januari 1984 Ekspor pertama Amoniak ke India 7 15 April 1984 Produksi pertama pupuk Urea Pabrik-1
8 24 Juli 1984 Pengapalan pertama pupuk Urea ke Surabaya 9 28 Oktober 1984 Peresmian Pabrik-1 dan Pabrik-2 oleh Presiden 17 11 Februari 2003 Penugasan PT Pupuk Kaltim untuk Pendistribusian
Pupuk di kawasan timur Indonesia
10 28 November 1985 Penandatanganan Kontrak pembangunan Pabrik-3 11 4 April 1989 Peresmian Pabrik-3 oleh Presiden RI
12 9 Oktober 1996 Penandatanganan Kontrak Pembangunan Pabrik POPKA
13 23 Desember 1998 Penandatanganan Kontrak Pembangunan Pabrik-4
14 18 Februari 1999 Produksi Pertama Urea Granul Pabrik POPKA 15 6 Juli 2000 Peresmian POPKA dan Pemancangan pertama
Kaltim-4
16 3 Juli 2002 Peresmian Pabrik Urea Unit 5 (Kaltim-4) oleh Presiden RI
18 17 Mei 2008 Pemancangan perdana proyek Pupuk NPK Fuse Blending
19 21 Mei 2010 Pemancangan tiang pertama pembangunan boiler batubara
No. Tanggal Milestone
20 29 Juli 2011 Pencanangan Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) 21 13 Oktober 2011 Peluncuran Pupuk Urea Bersubsidi Berwarna/
Urea Pink
22 18 April 2012 Penandatanganan karung pupuk bersubsidi merek Pupuk Indonesia oleh Menteri BUMN
23 25 Oktober 2012 Peresmian Proyek Pembangunan Pabrik-5 oleh Presiden
Sumber : Buku Panduan Peserta Kerja Praktik Pupuk Kaltim 2.1.1. Pabrik 1
Keberhasilan merekonstruksi ulang konsep desain terapung di atas kapal menjadi pabrik di darat, yang diberi nama Pabrik 1, merupakan langkah awal dari terjadinya pertumbuhan dan perkembangan industri pupuk urea di wilayah Timur Indonesia. Perancangan tiang dilakukan oleh Menteri Perindustrian saat itu, Ir. A. R. Soehoed pada tanggal 16 November 1979. Sebagai Kontraktor utama adalah The Lummus
Company (Inggris) dan sub kontraktornya adalah The Lurgi Company (Jerman)
dan Coppe Rust Company (Belgia). Lisensi proses amoniak yang digunakan adalah proses Lurgi sedangkan untuk proses urea digunakan proses Stamicarbon. Produksi amoniak terlaksana pertama kali pada tanggal 24 November 1983. Pengapalan pertama amoniak adalah pada tanggal 24 Januari 1984 dengan tujuan ke PT Petrokimia Gresik dan ekspor perdana amoniak dilakukan tanggal pada 2 Februari 1984 dengan tujuan ke negara India. Produksi petama urea baru berhasil dilakukan pada tanggal 15 April 1984 dan pengapalan petama urea prill ke Surabaya pada tanggal 24 Juli 1984. Kapasitas produksi Pabrik-1 adalah produksi amoniak sebanyak 1.500 ton per hari dan produksi urea sebanyak 1.700 ton per hari. Untuk mengoptimalkan kerja pabrik, maka pada tahun 1995 telah dilakukan beberapa perbaikan melalui Proyek Optimalisasi Pabrik-1, sehingga kapasitas produksi amoniak dapat dioptimalkan menjadi 1.800 ton per hari dan urea menjadi 2.125 ton per hari.
Gambar 2.1. Pabrik 1 PT Pupuk Kaltim 2.1.2. Pabrik 2
Alasan pembanguanann Pabrik-2 dilakukan adalah karena kebutuhan pupuk nasional belum tercukupi dan juga dibangun untuk membantu dan menyangga keberadaan Pabrik-1. Penandatanganan kontrak pembangunan Pabrik-2 dilakukan pada tanggal 23 Maret 1982 yang diwakili Ir. Nanang S. Soetadji dan Drs. Nurdin Nawas. Sebagai kontraktor utama adalah MW Kellogg dengan sub kontraktornya adalah Toyo Menka Keisha dari Jepang. Pabrik amoiak memakai proses Kellog, sedangkan ureanya menggunakan proses Stamicarbon. Pemancangan tiang yang pertama dilakukan oleh Menteri Perindustrian, Ir. A. R. Soehoed, pada tanggal 24 April 1982. Produksi perdana amoniak dilakukan pada tanggal 6 September 1984 sedangkan produksi perdana urea prill tanggal 15 September 1984. Peresmian Pabrik-1 dan Pabrik-2 dilakukan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1984. Pabrik-2 saat ini telah memiliki kapasitas produksi untuk pabrik urea sebesar 1.725 ton per hari dan untuk pabrik amoniak sebesar 1.500 ton per hari.
2.1.3 Pabrik 3
Pabrik-3 merupakan pabrik di PT Pupuk Kalimantan Timur yang telah menerapkan teknologi modern dan heat energy. Interkoneksi antar alat penukar panas sudah diterapkan dengan baik, sehingga lebih hemat dalam pemakaian sumber energi. Penandatanganan kontrak pembangunan Pabrik-3 dilakukan pada tanggal 28 November 1985 antara PT Pupuk Kalimantan Timur dengan konsorsium PT Rekayasa Industri (Persero), Chiyoda Engineering & Construction Co. Serta
Mitsubishi Corp. Pabrik amoniak memakai proses Haldor Topsoe sedangkan
ureanya menggunakan proses Stamicarbon. Pemancangan tiang yang pertama dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 1986 dan peresmian pabrik pada tanggal 4 April 1989 dilakukan oleh Presiden Soeharto. Pabrik amoniak berproduksi pertama kali pada tanggal 8 Desember 1988 dan pabrik urea pada tanggal 14 Desember 1988. Saat ini produksi pabrik urea prill telah memiliki kapasitas sebesar 1.725 ton per hari dan pabrik amoniak memiliki kapasitas sebesar 1.000 ton per hari.
Gambar 2.3. Pabrik 3 PT Pupuk Kaltim 2.1.4. Pabrik POPKA (Urea Unit 4)
Dalam menghadapi kondisi pasar urea granul yang masih terbuka di Asia Pasifik dan untuk meningkatkan daya saing sebagai produsen pupuk di wilayah Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur mengintensifkan produktivitas dengan membangun pabrik urea dalam bentuk granul. Proyek pembangunan pabrik urea di PT Pupuk Kaltim ini dikenal dengan nama POPKA (Proyek Optimasi Pupuk Kaltim), yang memiliki kapasitas prduksi urea granul 1.725 ton per hari. Teknologi yang diterapkan pada pabrik POPKA adalah teknologi DCS (Distributed Control
didukung dengan Unit dust scrubber, hydrolizer, dan neutrolization yang dapat mengurangi zat polutan.
Penandatanganan kontrak dengan konsorium kontraktor dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 1996 dengan kontraktor utamanya adalah PT Rekayasa Industri dan sub kontraktornya adalah Chiyoda Corporation. Pabrik Unit 4 ini menggunakan proses Stamicarbon sedangkan proses granulnnya menggunakan proses Hydro Agri. Urea granul POPKA diproduksi pertama kali pada tanggal 18 Februari 1999 dan peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2000 oleh Presiden K. H. Abdurrahman Wahid.
Gambar 2.4. Pabrik POPKA PT Pupuk Kaltim 2.1.5. Pabrik 4
Pada tanggal 23 Desember 1998, konsorsium kontraktor yaitu PT Rekayasa Industri sebagai kontraktor utama dan Mitsubishi Heavy Industry (Jepang) sebagai sub kontraktornya menandatangani kontrak pembangunan Pabrik-4 dengan Pabrik amoniak memakai proses Haldor Topsoe sedangkan ureanya menggunakan proses Snamprogetti dan proses granulnya menggunakan proses
Hydro Agri. Produksi pertama pabrik urea Kaltim-4 dilaksanakan pada tanggal 1
Mei 2002 dan peresmiannya dilakukan pada tanggal 3 Juli 2002 oleh Presiden Megawati Soekarno Putri. Pabrik-4 ini memiliki kapasitas desain produksi amoniak sebesar 1.000 ton per hari dan urea dengan kapasitas sebesar 1.725 ton per hari.
Gambar 2.5. Pabrik 4 PT Pupuk Kaltim 2.1.6. Pabrik 1A
Setelah ditandatangani “Transfer Asset Agreement” pada tanggal 13 Maret 2014 di Kantor Pupuk Indonesia (Persero) Jakarta, PT Pupuk Kalimantan Timur secara resmi mengambil alih pengoperasian PT Kaltim Pasifik Amoniak (KPA) berupa pabrik amoniak yang memiliki kapasitas 2.000 ton/hari dan fasilitas pendukung lainnyanya. Nilai aset pabrik amoniak beserta fasilitas pendukungnya itu adalah sebesar USD 109 juta. Melalui pengambilalihan aset ini, maka kapasitas produksi di PT Pupuk Kalimantan Timur menjadi bertambah sebanyak 660 ribu ton/tahun, sehingga total kapasitas produksi amoniaknya menjadi 2,51 juta ton/tahun.
Gambar 2.6. Pabrik 1A PT Pupuk Kaltim 2.1.7. Pabrik 5
Untuk mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional serta menunjang sektor perkebunan dan industri di dalam negeri, Pemerintah melalui Inpres RI Nomor 2
Tahun 2010 memutuskan untuk merevitalisasi industri pupuk nasional melalui
replacement pabrik pupuk yang memiliki konsumsi gas di atas 34 MMBTU per ton
Urea, digantikan dengan pabrik berteknologi baru yang lebih hemat energi dan konsumsi bahan bakunya. Revitalisasi itu kemudian diwujudkan melalui pembangunan Pabrik-5 yang mulai dibangun pada tanggal 14 September 2011 dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 25 Oktober 2012. Selanjutnya pada tanggal 9 November 2015 Pabrik-5 diserah terimakan dari kontraktor ke PT Pupuk Kalimantan Timur setelah melewati Performance Test pada 19 Oktober 2015. Pabrik-5 kemudian diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo pada tanggal 19 November 2015. Pabrik-5 memiliki kapasitas produksi yaitu sebesar 1.150.000 ton Urea per tahun dan 825.000 ton Amoniak per tahun.
Gambar 2.7. Pabrik 5 PT Pupuk Kaltim
Selain menghasilkan produk berupa urea dan amonia, PT. Pupuk Kalimantan Timur juga menghasilkan produk-produk lainnya berupa nitrogen, oksigen, dan karbondioksida. Dalam rangka mengembangkan perusahaan maka PT. Pupuk Kalimantan Timur mendirikan beberapa anak perusahaan, yaitu sebagai berikut: a. PT. Kaltim Nusa Etika (KNE)
b. PT. Kaltim Adiguna Dermaga (KAD) c. PT. Kaltim Bahtera Adhigama (KBA) d. PT. Kaltim Industri Estate (KIE) e. PT. Kaltim Cipta Yasa
f. PT. Kaltim Multi Boga Utama (KMBU) g. PT. Daun Buah
PT. Pupuk Kalimantan Timur juga melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan besar internasional maupun nasional. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
a. PT. Kaltim Parna Industri (KPI), yaitu perusahaan yang menghasilkan produk amonia
b. PT. DSM Kaltim Melamin (DKM), yaitu perusahaan yang menghasilkan produk melamin
c. PT. Kaltim Methanol Industri (KMI), yaitu perusahaan yang menghasilkan produk methanol
d. PT. Kaltim Daya Mandiri (KDM), yaitu perusahaan yang menghasilkan produk berupa daya listrik
e. PT. Kaltim Lemindo Kimiatama (KLK), yaitu perusahaan yang menghasilkan produk lem
f. PT. Kaltim Ambika Wiratama (KAW), yaitu perusahaan yang menghasilkan produk amonia bikarbonat
g. PT. Kaltim Hexamindo Wiratama (KHW), yaitu perusahaan yang menghasilkan produk heksamin
h. PT. Kaltim Sahid Baritosodakimia (KSB), yaitu perusahaan yang menghasilkan produk soda abu
2.1.8. Pabrik 6
Pabrik-6 adalah pabrik yang digunakan sebagai lokasi penyimpanan amoniak cair hasil produksi setiap pabrik yang dinamakan ammonia storage. Berbeda dari pabrik-pabrik lainnya, Pabrik-6 merupakan sebuah boiler sebagai fasilitas untuk memproduksi steam yang digunakan sebagai energi untuk menjalankan pabrik produksi lainnya khususnya untuk menjalankan produksi di Pabrik-5. Steam yang dihasilkan tersebut disalurkan melalui pipe lane.
2.1.9. Pabrik 7
Pabrik ini merupakan lokasi pabrik pupuk majemuk (NPK), yaitu pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium. Jenis pupuk ini adalah pupuk yang paling umum digunakan.
2.2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan dibentuk untuk mempersatukan dan menggalang semua aktivitas yang ada untuk mencapai tujuan. Bentuk perusahaan adalah
perseroan terbatas Badan Usaha Milik Negara dengan nama PT. Pupuk Kalimantan Timur dengan sistem organisasi mengikuti garis dan staf yang terdiri dari Dewan Direksi, Kepala Kompartemen, Kepala Departemen, Kepala Bagian, Kepala Seksi, Kepala Regu dan Pelaksana.
Dewan Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama dan empat orang Direktur yaitu Direktur Teknik dan Pengembangan, Direktur Produksi, Direktur Komersiil, dan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum. Dewan direksi bertanggung jawab kepada dewan komisaris yang mewakili pemerintah sebagai pemegang saham, adapun tanggung jawab dan wewenangnya adalah sebagai berikut:
a. Direktur Utama, memimpin organisasi perusahaan dan bertanggung jawab atas kelancaran jalannya perusahaan kepada Dewan Komisaris.
b. Direktur Teknik dan Pengembangan, memimpin dibidang pengembangan dan peneltian serta rancang bangun, perekayasa dan pengadaan dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
c. Direktur Produksi, bertanggung jawab atas kelancaran produksi dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
d. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, memimpin dibidang pengembangan sumber daya karyawan dan dibidang umum dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
e. Direktur Komersiil, memimpin di bidang keuangan dan pemasaran produk yang dihasilkan perusahaan serta bertanggungjawab kepada Direktur Utama. Selain itu terdapat juga unsur bantuan yang terdiri dari beberapa Kompartemen dan Departemen yang masing-masing dipimpin oleh Kakom untuk masing-masing kompartemen dan Kadep untuk masing-masing Departemen.
Sedangkan untuk Departemen Perencanaan dan Pengendalian TA memiliki struktur organisasi seperti bagan pada Gambar 2.8.
DEPARTEMEN CANDAL TA
BAGIAN MATERIAL & ADMINISTRASI
Staff Gate Keeping Budgeting & Evaluation
TA
Bagian Planning & Scheduling TA 1 Koordinator
Administrasi
Bagian Planning & Scheduling TA 2
Bagian Planning & Scheduling TA 3 Koordinator Material Planning P1, 2 & 3 Planning P4, 5 & 1A Planning 6 & 7
Technical File
MOC & Investasi
Pelaporan
Penerimaan Material Non Stock Material Take Off
Scheduling P1, 2 & 3 Scheduling P4, 5 & 1A Scheduling 6 & 7 Koordinator Pembelian
Pembelian PP
Pembelian Patty Cash Koordinator Buyer 3 Staf Buyer Staf Buyer Koordinator Buyer 2 Staf Buyer Staf Buyer Koordinator Buyer 1 Staf Buyer Staf Buyer BAGIAN JASA PEMELIHARAAN
2.3. Manajemen Perusahaan 2.3.1. Visi dan Misi Perusahaan
PT Pupuk Kalimantan Timut memiliki visi "Menjadi Perusahaan di bidang industri
pupuk, kimia dan agribisnis kelas dunia yang tumbuh dan berkelanjutan." Untuk
mewujudkan visi perusahaan, PT Pupuk Kalimantan Timur memiliki misi yaitu: a. Menjalankan bisnis produk-produk pupuk, kimia serta portofolio investasi
dibidang kimia, agro, energi, trading dan jasa pelayanan pabrik yang bersaing tinggi.
b. Mengoptimalkan nilai perusahaan melalui bisnis inti dan pengembangan bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan dan menunjang Program Kedaulatan Pangan Nasional.
c. Mengoptimalkan utilisasi sumber daya di lingkungan sekitar maupun pasar global yang didukung oleh SDM yang berwawasan internasional dengan menerapkan teknologi terdepan.
d. Memberikan manfaat yang optimum bagi pemegang saham, karyawan dan masyarakat serta peduli pada lingkungan.
e. Logo PT Pupuk Kalimantan Timur dapat dilihat pada Gambar 2.9.
Gambar 2.9. Logo PT Pupuk Kalimantan Timur (Sumber: PT Pupuk Kalimantan Timur)
Makna dari logo PT Pupuk Kalimantan Timur adalah sebagai berikut:
a. Segi lima melambangkan Pancasila merupakan landasan idiil perusahaan. b. Daun dan Buah melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
c. Lingkaran putih kecil adalah letak lokasi Bontang dekat Khatulistiwa.
d. Tulisan PUPUK KALTIM melambangkan keterbukaan perusahaan memasuki era globalisasi.
e. Warna jingga melambangkan semangat sikap kreatifitas membangun dan sikap profesional dalam mencapai kesuksesan usaha.
f. Warnan biru melambangkan keleluasaan wawasan Nusantara dan semangat integritas untuk membangun bersama serta kebijaksanaan dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Untuk mencapai Visi dan Misi, maka perusahaan membangun budaya perusahaan yang secara terus menerus disosialisasikan kepada pegawainya. Budaya kerja tersebut meliputi:
a. Unggul
Insan Pupuk Kaltim selalu berusaha mencapai keunggulan dalam berbagai aspek kinerja perusahaan dengan menegakkan nilai-nilai:
i. Profesional ii. Tangguh iii. Visioner b. Integritas
Insan Pupuk Kaltim harus dapat dipercaya, sehingga selalu bersifat terbuka dan menjunjung nilai-nilai:
i. Jujur ii. Adil
iii. Bertanggung jawab iv. Disiplin
c. Kebersamaan
Insan Pupuk Kaltim merupakan satu kesatuan tim kerja untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengutamakan nilai-nilai:
i. Sinergi ii. Bersatu
d. Kepuasan Pelanggan
Insan Pupuk Kaltim selalu berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan memperhatikan nilai-nilai:
i. Perhatian ii. Komitmen iii. Mutu
e. Tanggap
Insan Pupuk Kaltim dalam mengantisipasi perubahan dinamika usaha selalu memperhatikan nilai-nilai:
i. Inisiatif ii. Cepat
2.3.2. Pemasaran Hasil Produksi a. Pemasaran Pupuk Urea
Produk pupuk urea PT Pupuk Kalimantan Timur didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia bagian timur dan tengah yang meliputi daerah:
i. Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah
ii. Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utara iii. Jawa Timur
iv. Bali
v. NTB dan NTT vi. Jawa Tengah
vii. Maluku dan Iran Jaya
Adapun wilayah pemasaran dan distribusi produk pupuk urea PT Pupuk Kalimantan Timur didalam negeri dapat dilihat pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10. Wilayah Pemasaran dan Distribusi Pupuk Urea Bersubsidi Untuk pemasaran pupuk urea ke luar negeri yang dilayani oleh PT. Pupuk Kalimantan Timur di bawah izin kementrian perdagangan Republik Indonesia meliputi:
i. Malaysia ii. Korea Selatan iii. India iv. Nigeria v. Australia vi. Irlandia vii. Prancis viii. Jerman
x. Amerika Latin
Adapun wilayah pemasaran dan distribusi produk pupuk urea PT Pupuk Kalimantan Timur diluar negeri dapat dilihat pada Gambar 2.11.
Gambar 2.11. Wilayah Pemasaran Ekspor Pupuk Non Bersubsidi b. Pemasaran Ammonia
Produk ammonia sebagian besar diekspor ke luar negeri, antara lain: i. Korea Selatan ii. China iii. India iv. Filipina v. Vietnam vi. Singapore vii. Malaysia viii. Jepang ix. Taiwan
Adapun wilayah pemasaran dan distribusi produk ammonia PT Pupuk Kalimantan Timur diluar negeri dapat dilihat pada Gambar 2.12.
Gambar 2.12. Wilayah Pemasaran Ekspor Amoniak c. Area Pemasaran
Untuk memenuhi penugasan Pemerintah mengenai pemenuhan suplai pupuk urea, PT Pupuk Kalimantan Timur memprioritaskan kebutuhan dalam negeri atau yang disebut dengan Urea Bersubsidi sesuai alokasi yang diberikan oleh
Pemerintah. PT Pupuk Kalimantan Timur meresponnya dengan menyiapkan stok yang cukup untuk kebutuhan di masing-masing wilayah pemasaran, sehingga kelangkaan pupuk dapat diminimalisir.
2.3.3. Skema Distribusi
Untuk memenuhi penugasan Pemerintah kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam pemenuhan suplai pupuk Urea dan NPK bersubsidi di dalam negeri. PT Pupuk Kalimantan Timur menyiapkan stok pupuk Urea dan NPK bersubsidi yang cukup untuk kebutuhan di masing-masing wilayah distribusi sesuai ketentuan Pemerintah yang secara berkala ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia.
PT Pupuk Kalimantan Timur memproduksi dan mendistribusikan pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian sesuai dengan wilayah tanggung jawab, mulai dari Lini I hingga Lini IV berdasarkan prinsip 6 (Enam) Tepat, yaitu Tepat Jenis, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Tempat, Tepat Waktu dan Tepat Mutu. PT Pupuk Kalimantan Timur selaku produsen wajib menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi. Skema distribusi dapat dilihat pada Gambar 2.13 yaitu:
Gambar 2.13. Skema Distribusi 2.3.4. Pengaturan Kerja
Waktu kerja bagi karyawan PT. Pupuk Kalimantan Timur dibagi dua, yaitu karyawan shift dan non shift. Untuk non shift, lama jam kerja adalah 8 jam sehari, seminggu lima hari, mulai pukul 07.00-16.00 WITA untuk hari Senin sampai Kamis sedangkan hari Jumat mulai pukul 07.00-17.00 WITA. Sedangkan untuk shift, terdapat pembagian kerja sebagai berikut:
a. Day shift : 07.00-15.00 WITA b. Swing shift : 15.00-23.00 WITA c. Night shift : 23.00-07.00 WITA
Semua karyawan mempunyai 20 hari kerja sebulan dengan 10 hari off, untuk hari
off, karyawan harus berdiskusi dan bekerjasama agar shift nya tetap terpenuhi.
Sedangkan pembagian kerja untuk karyawan non-shift adalah: a. Senin – Kamis : 07.00-16.00 WITA
Jam istirahat : 12.00-13.00 WITA b. Jum'at : 07.00-17.00 WITA Jam istirahat : 11.30-13.30 WITA
2.3.5. Fasilitas dan Jaminan Karyawan
Berikut ini merupakan fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh perusahaan PT Pupuk Kaltim bagi karyawan perusahaan maupun anak perusahaan.
a. Fasilitas Rumah Tinggal b. Fasilitas Rumah Sakit c. Fasilitas Tempat Ibadah d. Fasilitas Olahraga
e. Fasilitas Perbelanjaan
f. Fasilitas Pendidikan : PAUD, TK, SD, SMP, SMA g. Jaminan Kecelakaan (JK)
h. Jaminan Keselamatan Kerja (JKK) i. Jaminan Hari Tua (JHT)
BAB 3
TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
3.1. Proses Bisnis Perusahaan/Departemen(Terlampir)
Proses bisnis di PT Pupuk Kaltim khususnya untuk Departemen Candal TA dapat dilihat pada lampiran 1.
3.2. Produk yang Dihasilkan
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai spesifikasi produk pupuk yang dihasilkan oleh PT Pupuk Kaltim.
3.2.1. Urea
PT Pupuk Kalimantan Timur memproduksi dua jenis produk pupuk urea, yaitu urea
prill dan urea granul. Spesifikasi teknis kedua jenis pupuk tersebut memiliki
kesamaan dan hanya berbeda dalam hal ukuran butiran. Ukuran pupuk urea granul lebih besar dan mengandung lebih banyak anti cacking. Untuk lebih jelasnya maka berikut ini adalah tabel spesifikasi produk dari PT Pupuk Kaltim.
Tabel 3.1. Spesifikasi Produk
No. Spesifikasi Teknis Urea Prill Urea Granul
1 Kandungan Nitrogen 46 % (minimal) 46 % (minimal)
2 Ukuran Butiran 1 – 3,35 mm 2 – 4,75 mm
3 Kandungan Air 0,5 % (Maksimal) 0,5 % (Maksimal)
4 Biuret 0,5 % (Maksimal) 0,5 % (Maksimal)
5 Warna Putih dengan perlakuan
anti cacking
Putih dengan perlakuan anti cacking
6 Kemasan Dalam karung 50 kg
atau curah
Dalam karung 50 kg atau curah
Pupuk urea yang disebut juga dengan pupuk Nitrogen (N), memiliki kandungan nitrogen 46%. Urea dibuat dari reaksi antara amoniak dengan karbon dioksida dalam suatu proses kimia menjadi urea padat dalam bentuk prill (ukuran 1-3,35 mm) atau granul (ukuran 2-4,75) yang keduanya diproduksi oleh PT Pupuk Kaltim. Urea prill paling banyak digunakan untuk tanaman pangan dan industri, sedangkan urea granul paling banyak digunakan untuk tanaman perkebunan. Urea yang dihasilkan oleh PT Pupuk Kaltim dipasarkan dan dijual ke sektor domestik dengan
menggunakan merk dagang Urea Daun Buah dan Urea Mandau. Produk Urea Pupuk Kaltim dalam perdagangan telah sesuai standar SNI 02-2801-1998 (HS: 3102.10.00.00). Berikut ini adalah gambar produk pupuk urea:
Gambar 3.1. Produk urea 3.2.2. Amoniak
Pupuk Kaltim memiliki empat pabrik amoniak dengan kapasitas yang terpasang mencapai total 5.600 ton per hari. Amoniak produksi Pupuk Kaltim dipasarkan dalam bentuk cair dengan kemurnian minimal 99,5 % dan campuran berupa air maksimal 0,5 % dan minyak maksimal 10 ppm. Amoniak dibuat dari bahan baku gas alam yang direaksikan dengan udara dan steam yang diproses pada suhu dan tekanan tinggi melalui beberapa katalisator di dalam pabrik. Produk amoniak PT Pupuk Kaltim menurut World Custom Organization dikelompokkan dalam
Harmonized System Code, HS: 2814.10.00.00. 3.2.3. Pupuk Majemuk
Berdasarkan keunggulannya, PT Pupuk Kaltim menawarkan produk pupuk NPK yang sangat menguntungkan dan meningkatkan kesejahteraan para petani. Sejak akhir 2002 PT Pupuk Kaltim menawarkan telah mengembangkan pupuk majemuk jenis NPK Pelangi, yaitu suatu jenis pupuk yang mengandung unsur hara makro Nitrogen, Phospat, dan Kalium yang sangat dibutuhkan tanaman. Pengembangan ini sejalan dengan program pemerintah yang ingin memasyarakatkan penggunaan pupuk NPK karena terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian. Sebagai program sosialisasi NPK Pelangi, PT Pupuk Kaltim bekerjasama dengan pihak swasta di berbagai daerah dalam melakukan demonstration plot, yaitu semacam lahan percontohan di area-area pertanian. Hasil demonstration plot yang telah
dilaksanakan tersebut kemudian menunjukkan bahwa NPK Pelangi dapat meningkatkan produktivitas pertanian hingga rata-rata 30 % per hektarnya. Produk NPK PT Pupuk Kaltim terdiri dari 4 jenis merek yaitu Super, Maxi, Prima, dan Unggul. Untuk produk NPK blending, perusahaan menggunakan merek Prima yaitu pupuk bersubsidi dan merek Unggul yiatu pupuk non subsidi untuk perkebunan. Sedangkan NPK fusion mengunakan Maxi (untuk perkebunan) dan Super (subsidi).
Gambar 3.2. Produk Pupuk Majemuk 3.2.4. Pupuk Organik
Kesalahan pola budidaya tanaman, khususnya dalam hal pemupukan yang tidak seimbang menyebabkan penurunan tingkat kesuburan tanah baik secara kimia, fisik, dan biologis. Hal ini membuat kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman berkurang. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan penambahan pupuk organik yang bertujuan untuk memperbaiki kesuburan tanah. Produk pupuk organik dari Pupuk Kaltim mengandung komponen bahan C-organik dan mineral non-organik yang mengandung unsur hara makro dan mikro. Di dalam tanah komponen organik mengeluarkan nutrisi tanaman dengan bantuan mikroba, sedangkan komponen non-organik akan berfungsi menyimpan kelebihan nutrisi yang belum diserap oleh akar tanaman. Kelebihan nutrisi ini akan dilepaskan ketika tanaman membutuhkan. Pupuk Organik ini dijual dan dipasarkan dengan menggunakan merk dagang Zeorganik, dimana kualitasnya pun telah berstandar SNI.
Gambar 3.3. Produk Pupuk Organic
Selain menghasilkan Urea dan Amonia, Pupuk Kaltim juga menghasilkan produk- produk sampingan berupa nitrogen, Oksigen, dan Karbondioksida. Untuk produk sampingan tersebut dalam rangka perkembangan perusahaan maka di dirikanlah beberapa anak perusahaan di antaranya adalaha sebagai berikut:
a. PT. Kaltim Nusa Etika (KNE)
b. PT. Kaltim Adhiguna Dermaga (KAD) c. PT. Kaltim Bahtera Adhigama (KBA) d. PT. Kaltim Industri Estate (KIE) e. PT. Kaltim Cipta Yasa
f. PT. Kaltim Multi Boga Utama (KMBU) g. PT. Daun Buah
Beberapa kerjasama dengan perusahaan besar nasional maupun internasional yaitu:
a. PT. Kaltim Parna Industri (KPI) menghasilkan produk Amonia b. PT. DSM Kaltim Melamin (DKM) menhasilkan produk Melamin c. PT. Kaltim Methanol Industri (KMI) menhasilkan produk Methanol
d. PT. Kaltim Daya Mandiri (KDM) menghasilkan produk berupa daya listrik e. PT. Kaltim Lemindo Kimiatama (KLK) menghasilkan Produk Lem
f. PT. Kaltim Ambika Wiratama (KAW) menghasilkan produk ammonium bikarbonat
g. PT. Kaltim Hexamindo Wiratama (KHW) menghasilkan produk heksamin h. PT. Kaltim Sahid Baritosodakimia (KSB) menghasilkan produk soda abu
3.3. Proses Produksi
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai proses pembuatan produk pupuk yang dihasilkan oleh PT Pupuk Kaltim.
3.3.1. Proses Produksi Urea
Pembuatan urea dilaksanakan atas reaksi perturutan yaitu pembentukan karbamat dari ammonia dan karbamat dioksida dan dilanjutkan dengan dehidrasi karmabat menjadi urea dan H2O. Prosesnya meliputi:
a. Persiapan b. Sintesis c. Resirkulasi
d. Evaporasi dan Finishing e. Pengolahan air buangan
Urea adalah senyawa yang larut dalam air, CO(NH2)2, dengan sebagian besar adalah kandungan nitrogen yang merupakan komponen utama dari urine mamalia dan organisme lain, sebagai hasil akhir dari metabolisme protein. Pupuk Urea ini diproduksi dan disiapkan dalam bentuk curah dan butiran.
Ammonia cair dan Gas Karbon Dioksida yang datang dari pabrik Ammonia direaksikan di mixer dan terbentuk Ammonium Karbamat yang selanjutnya dihidrolisa didalam reactor menjadi Urea dan Air. Urea yang terbentuk selanjutnya dipisahkan dari Ammonium Karbamat dan Air dengan cara proses Flashing. Pada proses ini Ammonium Karbamat akan terpecah kembali menjadi Gas Ammonia dan Karbon Dioksida dan kedua reaktan ini dikembalikan ke mixer. Proses ini disebut Resirkulasi yang dilakukan dalam dua tahap. Untuk memisahkan Urea dari larutan dilakukan proses pemekatan dengan cara penguapan. Larutan yang sudah sangat pekat akan terbentuk Kristal, Kristal urea dicairkan kembali dan dikirim ke menara pembutir (Prilling Tower). Butir butir urea yang terjadi dikirim ke gudang pupuk curah dengan conveyor dan elevator sebelum di kapalkan, dan sebagian dikemas di Unit pengantongan. Dalam proses pembuatan Urea di pabrik Kaltim 2 dan 3 menggunakan proses Stripping yaitu proses yang lebih mutakhir. Urutan proses pembuatan pupuk urea di PT Pupuk Kalimantan Timur bisa dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4. Urutan Proses Pembuatan Pupuk Urea 3.3.2. Proses Produksi Amoniak
Amoniak dihasilkan dengan mensintesa gas hidrogen dan nitrogen pada tekanan tinggi dengan bantuan katalis. Selain amoniak, juga dihasilkan CO2 di pabrik amoniak ini dengan tahapan proses meliputi:
a. Persiapan Gas Sintesis
Pertama adalah memisahkan gas dari cairan dan pendataan yang tersuspensi dalam aliran gas kemudian dialirkan ke desulfurizer untuk di lingkungan dari kandungan sulfur menggunakan katalis ZnO.
i. Pemurnian Gas Sintesis
Pemurnian bertujuan untuk memisahkan CO dan CO2 dari campuran, yaitu melalui proses di CO2 removal dan methanator. Proses penting CO2 Removal adalah terdiri atas CO2 absorber dan CO2 Stipper. Kontak yangberlawanan arah antara gas proses dan larutan “Lean Benfield” yang mengandung K2CO3 27%, DEA 3-5% dan V205 0,5% akan menyerap CO2 dari gas proses.
ii. Sistem Refrigerasi
Sistem refrigerasi bertujuan untuk mengkondensasikan ammonia di “Sintesis Loop” serta pemanfaatan kembali ammonia dari gas yang di buang dari gas sintesis. Pendinginan bertingkat berlangsung sampai dengan suhu -33,3°C dan tekanan 15,8 kg/cm². Lebih kurang 500 MTPD ammonia dingin (-33,3°C) di kirim ke tanki ammonia storage dan 1000 MTPD ammonia panas (30°C) di kirim ke pabrik Urea. Sedangkan gas sisa inert dan lainnya yang tidak terkondensasi
dikirim ke Fuel Gas System. Berikut ini adalah bagan pembuatan amoniak di PT Pupuk Kaltim.
3.3.3. Proses Produksi NPK
Bahan utama pupuk NPK adalah Clay, Potassium Chloride, Di-ammonium Phospate, Magnesium Oxide, Boric Acid, dan Urea Granule. Magnesium Oxide dan Boric Acid di gunakan bila ada permintaan dari customer. Bahan baku tersebut di atur komposisinya oleh belt weight meter, untuk urea dari belt weight meter dikirim ke elevator dan masuk dalam urea melter dimana urea prill akan berkontak dengan pipa steam sehingga dengan cepat urea akan mencair. Nantinya urea melt akan bergabung dengan bahan baku lainnya di dalam granulator. Setelah tercampur di dalam granulator, butiran NPK yang keluar dari granulator di transfer menuju dryer 1. Di dalam dryer 1, NPK yang masih basah dipanaskan dengan kontak langsung dengan udara panas dari furnace.
Proses selanjutnya adalah NPK masuk ke dalam proses screen. Dalam proses ini, NPK disaring dan dipisahkan, dimana produk setengah jadi yang berukuran kurang dari 2,5 mm akan jatuh kembali ke belt conveyor dan kemudian nantinya akan masuk kembali ke granulator. Sedangkan produk setengah jadi yang lebih besar dari 2,5 mm masuk ke dalam dryer 2. Di dalam dryer 2 tersebut, produk setengah jadi ini kembali dikeringkan menggunakan aliran udara panas dari sistem
furnace. Setelah itu ditransfer menuju Inlet Cooler didalamnya produk setengah
jadi didinginkan menggunakan udara ambient. Setelah keluar dari cooler kemudian dikirim ke screen untuk dipisahkan kembali, granul yang lebih besar dari 4,5mm akan mengalir secara gravitasi ke dalam granul crusher dan akan dihancurkan kembali sehingga nantinya akan masuk ke dalam granulator lagi. Sedangkan produk setengah jadi dengan ukuran kurang dari 4,5mm akan mengalir ke produk
screen untuk melalui proses pemisahan yang lebih lanjut.
NPK granul yang keluar dari produk screen dengan ukuran 2,5 – 4,5 mm merupakan produk jadi. Produk tersebut mengalir ke coating drum untuk dilapisi dengan anti caking. Produk NPK granul yang telah keluar dari coating drum dikirim menuju hopper untuk ditimbang dan dibungkus menggunakan alat automatic
packing machine. Selanjutnya produk kemudian dikirim ke dalam gudang. Urutan
proses pembuatan pupuk NPK di PT Pupuk Kalimantan Timur bisa dilihat pada Gambar 3.5 berikut ini:
Gambar 3.5. Urutan Proses Pembuatan Pupuk NPK
3.4. Fasilitas Produksi
Beberapa fasilitas pendukung pabrik yang tersedia di PT Pupuk Kalimantan Timur untuk menunjang kegiatan produksi yang dilakukan yaitu meliputi pelabuhan, gudang penyimpanan produk jadi, laboratorium penelitian, serta fasilitas jasa pelayanan pabrik. Penjelasan singkat dari beberapa fasilitas pendukung pabrik dan proses produksi tersebut dijelaskan pada sub-sub bab berikut.
3.4.1. Pelabuhan
Pelabuhan di PT Pupuk Kalimantan Timur memiliki empat buah dermaga yaitu Dermaga I (Construction Jetty), Dermaga II (BSL Ext. Ammonia Jetty), Dermaga III (Tursina Jetty) dan Dermaga IV (Quadrant Arm Loader) yang memiliki kapasitas dan beban pelabuhan yang berbeda-beda tiap dermaga. Keempat dermaga tersebut dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung dalam pengoperasiannya, seperti Urea Bulk Loading Arm, Ammonia Loading Arm, Bunker PIT, Fire Hydrant dan tiga buah kapal tunda dengan total kekuatan sampai dengan 3700 HP dan memiliki infrastruktur antara lain 3 set Leading Tower, 1 Unit Pilot Buoy, 15 Unit
Gambar 3.6. Pelabuhan PT Pupuk Kaltim
Berikut ini adalah jumlah dermaga beserta beban pelabuhan yang digunakan di PT Pupuk Kalimantan Timur sebagai pusat transportasi masuk dan keluarnya bahan baku maupun bahan bahan pendukung lainnya.
Tabel 3.2. Dermaga PT Pupuk Kalimantan Timur
No. Nama Dermaga Beban Pelabuhan
1 Dermaga I
(Construction Jetty)
untuk kapal sampai dengan 6.000 DWT dengan maksimum kedalaman laut untuk
kapal sandar 5 meter
2 Dermaga II (BSL Ext.
Ammonia Jetty)
untuk kapal sampai dengan 40.000 DWT dengan maksimum kedalaman laut untuk
kapal sandar 12 meter
3 Dermaga III (Tursina
Jetty)
untuk kapal sampai dengan 20.000 DWT dengan maksimum kedalaman laut untuk
kapal sandar 9 meter
4 Dermaga IV (Quadrant
Arm Loader)
untuk kapal sampai dengan 40.000 DWT dengan maksimum kedalaman laut untuk
kapal sandar 13 meter
Pelabuhan yang dimiliki oleh PT Pupuk Kalimantan Timur memiliki jaminan keamanan karena telah menerima sertifikasi International Ship and Port Facility
3.4.2. Gudang Penyimpanan
PT Pupuk Kalimantan Timur memiliki 3 buah fasilitas penyimpanan yaitu dua gudang penyimpanan Urea berdasarkan tipenya dan satu fasilitas penyimpanan Amoniak. Kapasitas dari masing-masing fasilitas penyimpanan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3. Fasilitas Gudang Penyimpanan
No. Nama Fasilitas
Penyimpanan
Kapasitas Penyimpanan
1 Gudang Urea Curah 215000 Ton
2 Gudang Urea Kantong 10000 Ton
3 Tangki Amoniak (Ammonia
Storage Tanks) 2 x 26000 MT
Selain itu, untuk mendukung distribusi produk di wilayah-wilayah pemasaran, Perusahaan menyewa gudang dengan kapasitas total sekitar 520.000 MT urea. Sementara dibidang pemeliharaan dan pengadaan suku cadang alat-alat pabrik PT Pupuk Kalimantan Timur memiliki beberapa gudang penyimpanan yaitu gudang spare part serta gudang chemical.
Gambar 3.7. Gudang PT Pupuk Kaltim 3.4.3. Laboratorium
PT Pupuk Kaltim memiliki Laboratorium Pusat dan Laboratorium Kontrol yang dapat mengoperasikan alat-alat antara lain Gas Chromatography Unit, High
Pressure Liquid Chromatography Unit, Atomic Absorption Spectrophotometer, Inductive Couple Plasma Spectrometer, Ultraviolet & Visible Spectrophotometer,
Gambar 3.8. Laboratorium PT Pupuk Kaltim
Keunggulan dari Laboratorium PT Pupuk Kalimantan Timur adalah adanya pengakuan nasional maupun internasional terhadap laboratorium yang dimiliki. Laboratorium dari PT Pupuk Kalimantan Timur telah mendapatkan akreditasi pada tahun 1995 dari National Accreditation Testing Authorities (NATA)-Australia dan akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN)-Badan Standarisasi Nasional (BSN) sejak tahun 2000.
3.4.4. Jasa Pelayanan Pabrik (JPP)
Fasilitas lainnya yang ada di PT Pupuk Kalimantan Timur adalah Jasa Pelayanan Pabrik (JPP) yaitu departemen sebagai Unit produksi suku cadang pabrik dan fabrikasi, termasuk Unit produksi permesinan dengan mesin CNC, Unit pengecoran, laboratorium metalurgi, dan laboratorium metrologi. Jasa Pelayanan Pabrik (JPP) menyediakan berbagai layanan untuk mendukung kegiatan operasional pabrik di PT Pupuk Kaltim, yang meliput:
a. Pembuatan katup baja berbagai jenis dan ukuran b. Pembuatan mechanical seal
c. Pembuatan Heat Exchanger, Pressure Vessel dan Steel Structure d. Pembuatan komponen Casting seperti Impeller, casing, dan lain-lain e. Perancangan/pembuatan spare part dan peralatan pabrik
f. Pengujian mekanik, metalurgi dan metrology
g. Pelaksanaan Turn Around dan Preventive Maintenance pabrik h. Perbaikan shut down/break down pabrik
i. Trouble shooting pada permasalahan pabrik j. Pengadaan spare part
k. Pengujian dan analisis laboratorium
l. Inspeksi teknis untuk static equipment maupun rotating equipment m. Jasa pemeliharaan di luar Pupuk Kaltim (JVC, Project, dan sebagainya.
BAB 4
TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
4.1. Lingkup Pekerjaan
PT Pupuk Kalimantan Timur adalah salah satu pabrik pupuk urea terbesar di Indonesia. PT Pupuk Kalimantan Timur memproduksi Amoniak, pupuk Urea dan pupuk NPK. Dalam kegiatan operasionalnya, PT Pupuk Kalimantan Timur melakukan kegiatan pemeliharan yang dilakukan secara rutin baik untuk sistem produksi maupun sistem pendukungnya. Kegiatan pemeliharaan ini dilakukan karena beberapa faktor yaitu performa pabrik yang telah menurun, pemakaian energi yang kurang optimal dan berbagai faktor lainnya. Salah satu departemen yang bertanggung jawab terhadap kegiatan pemeliharaan di PT Pupuk Kalimantan Timur adalah Departemen Perencanaan dan Pengendalian Turn Around atau Departemen Candal TA.
Dalam melakukan kegiatan pemeliharaan, perusahaan memerlukan tenaga kerja atau manpower maupun material dan perbaikan material (mesin) yang biasa dibedakan menjadi dua bagian pekerjaan yaitu pekerjaan TA dan non TA (rutin). Kegiatan TA merupakan suatu kegiatan dalam rentang waktu tertentu dimana suatu pabrik atau sebagian dari pabrik di non-aktif-kan secara terencana untuk melaksanakan tindakan perawatan/pemeliharaan, modifikasi-modifikasi dan proyek-proyek penyempurnaan melalui pendekatan proyek. Kegiatan Turn Around perlu dilakukan karena pabrik beroperasi secara kontinu sehingga untuk menghentikan semua proses yang berjalan maka tugas dari Departemen Candal TA adalah menjadwalkan pelaksanaan atau kegiatan TA di PT Pupuk Kalimantan Timur.
Kegiatan Turn around bersifat khusus, karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan tersendiri yang telah dijadwalkan secara utuh jauh hari sebelum dilaksanakan dan memerlukan sumber daya khusus yang harus ditetapkan di luar kebutuhan sumber daya untuk kegiatan normal operasi harian. Termasuk dalam kegiatan Turn around antara lain pemeriksaan (inspeksi) dalam rangka pemeliharaan peralatan, penggantian peralatan, cleaning (pembersihan) peralatan, penggantian katalis, penggantian bahan isian / pall ring, modifikasi peralatan dan lain sebagainya. Untuk merencanakan dan mengendalikan proses TA maka dibutuhkan jasa dari pihak lain yaitu Jasa Pelayanan Pabrik (JPP). Jasa yang digunakan untuk kegiatan TA maupun non TA (rutin) yang dibutuhkan oleh
setiap pabrik yang membutuhkannya secara umum disediakan oleh Divisi Jasa Pelayanan Pabrik (JPP).
Untuk mengetahui apakah pelayanan yang disediakan oleh JPP sudah optimal atau belum maka perlu dilakukan evaluasi. Sehingga pada kerja praktek yang dilaksanakan, maka penulis diberi tugas oleh pembimbing lapangan yaitu Ir. Basuki Rahmad, M.Eng. sebagai Manager Perencanaan dan Pengendalian Turn
Around di PT Pupuk Kalimantan Timur. Tugas yang diberikan adalah untuk
melakukan evaluasi terhadap jasa yang digunakan untuk kegiatan pemeliharaan (TA dan non TA) dari Departemen Candal TA ke bagian Departemen Jasa Pelayanan Pabrik (JPP).
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan
Penulis diberikan tugas untuk melakukan evaluasi terhadap permintaan jasa TA dan non TA (rutin) dari Departemen Candal TA kepada Departemen Jasa Pelayanan Pabrik (JPP). Setelah itu, penulis menentukan judul laporan kerja praktek yaitu “Evaluasi Perencanaan dan Pengadaan Jasa Pemeliharaan ke JPP di PT Pupuk Kalimantan Timur” yang telah disetujui oleh pembimbing lapangan. Evaluasi yang dimaksud yaitu untuk mengetahui apakah permintaan jasa oleh Departemen Candal TA kepada Jasa Pelayanan Pabrik sudah optimal atau belum. Untuk melakukan evaluasi maka data yang dibutuhkan adalah data dari kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga dalam hal ini, penulis menggunakan data pekerjaan pada bulan Juni 2017 untuk pekerjaan TA maupun non TA (rutin). Sebelumnya, penulis telah melakukan studi literatur untuk menemukan metode yang sesuai digunakan dalam menjalankan tugas evaluasi tersebut. Metode yang digunakan adalah CPM (Critical Path Method) yang merupakan suatu metode perencanaan dan pengendalian yang dipergunakan dalam rangkaian pekerjaan yang mempunyai data biaya dan waktu dari masa lampau (Levin, 1981). CPM dapat digunakan untuk memajukan perusahaan dan melaksanakan pembaharuan-pembaharuan (inovasi) sehingga semua pekerjaan dapat dijalankan menurut rencana dan memberikan hasil yang memuaskan. CPM memperhatikan faktor biaya di samping memperhatikan faktor waktu. Metode ini juga digunakan dengan tujuan agar biaya penyelesaian untuk suatu pekerjaan / proyek dapat ditekan serendah mungkin. Selain itu, CPM dipakai dalam proyek-proyek dimana sudah terdapat pengalaman dalam melaksakan pekerjaan-pekerjaan yang serupa, sehingga unsur waktu sudah diketahui dengan pasti.
Dengan demikian, maka CPM merupakan metode yang dipilih oleh penulis untuk melakukan evaluasi dari suatu rangkaian kegiatan TA dan non TA di PT Pupuk Kalimantan Timur.
Data yang digunakan untuk metode CPM yaitu data WO dari seluruh permintaan, TOR (Term of Reference), dan biaya yang telah dibayarkan kepada JPP oleh bagian pemeliharaan. Semua data yang digunakan adalah data pada periode Juni 2017. Untuk mulai mengolah data, maka langkah awal yang dilakukan penulis yaitu mengklasifikasikan data yang diperoleh kedalam 2 bagian yaitu untuk pekerjaan TA dan non TA. Karena banyaknya data yang diperoleh, maka penulis hanya mengambil beberapa data yang digunakan sebagai sampel yang mewakili suatu rangkaian pekerjaan. Sampel yang digunakan yaitu pekerjaan TA dan non TA untuk Pabrik 2 bagian All Area dan Pabrik 2 bagian Amoniak. Setelah melakukan klasifikasi data berdasarkan sampel yang akan digunakan, maka selanjutnya penulis mencari data yang merupakan satu rangkaian pekerjaan yang bekelanjutan karena metode CPM dapat digunakan untuk aktivitas yang memiliki hubungan antara aktivitas awal hingga selesainya pekerjaan tersebut. Setelah semua data telah lengkap, maka penulis mulai mengolah data dengan menggunakan metode CPM.
Langkah pertama dalam menggunakan metode CPM adalah mengindentifikasi dan mengklasifikasikan semua aktivitas / pekerjaan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek dan membuat gambar grafik yang menggambarkan aktivitas-aktivitas tersebut dalam bentuk jaringan (network). Setelah membuat network, maka dapat diketahui aktivitas mana yang dapat di crashing waktunya sehingga pekerjaan tersebut akan lebih optimal dalam waktu dan biaya dibandingkan dengan data aktual / masa lalu yang telah digunakan. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi pekerjaan yang dievaluasi, maka penulis menggunakan diagram Fish Bone berdasarkan informasi yang diperoleh langsung oleh pembimbing-pembimbing di lapangan yang secara umum lebih mengetahui faktor-faktor tersebut. Dengan begitu, maka hasil metode CPM menjadi lebih relevan dengan diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi pekerjaan yang disediakan oleh Jasa Pelayanan Pabrik di PT Pupuk Kalimantan Timur.
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Diagram alir penelitian kerja praktik lapangan yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini:
Mulai Identifikasi Masalah Studi Literatur (Penentuan Metode) Pengumpulan Data Tugas Kerja Praktek
Data TA Data non
TA
Metode CPM
Evaluasi Hasil CPM
Analisis Hasil dengan Fish Bone
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Dari diagram tersebut dapat dilihat proses penelitian yang dilakukan pada tahap awal mengidentifikasi masalah sampai menemukan kesimpulan hasil evaluasi jasa pemeliharaan ke Jasa Pelayanan Pabrik dengan menggunakan data yang diperoleh. Selain itu, diagram alir juga menunjukkan bahwa data yang dikumpulkan adalah data TA dan non TA (rutin). Masing-masing dari data tersebut kemudian dikumpulkan lagi untuk data TOR, OE, dan biaya aktual yang telah dibayarkan pada pekerjaan periode bulan Juni 2017 khususnya Pabrik 2 (All Area dan Amoniak). Namun, data non TA yang diperoleh tidak memiliki data TOR sehingga tidak dapat dilakukan evaluasi menggunakan metode CPM. Dalam hal ini, peneliti hanya memberikan usulan untuk evaluasi pekerjaan non TA berdasarkan hasil analisis data rutin tersebut.
4.4. Hasil Pekerjaan
Pada bagian sub bab ini berisi data-data yang diperoleh pada Periode Juni 2017 yang kemudian diklasifikasikan hingga menjadi data Pabrik 2 All Area dan Amoniak. Setelah itu data tersebut diolah dengan metode CPM untuk mendapatkan hasil perbandingan antara data aktual dengan data yang diperoleh dengan metode CPM, dan kemudian hasilnya dianalisis menggunakan diagram
Fish Bone.
4.4.1. Data TA dan Non TA untuk Periode Juni 2017
Tahap awal dalam melakukan analisis data adalah dengan mengumpulkan data TA maupun Non TA pada periode Juni 2017 dan data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.
4.4.2. Pengolahan Data TA pada Pabrik 2 (All Area)
Sebelum mengolah data untuk metode CPM, data diklasifikasikan terlebih dahulu untuk pekerjaan TA di Pabrik 2 All Area sesuai sampel yang digunakan untuk evaluasi. Rincian dari data TA secara keseluruhan yang telah dibayarkan ke JPP oleh bagian pemeliharaan pada periode bulan Juni 2017 khususnya Pabrik 2 All
Area dapat dilihat pada Tabel 4.2 berdasarkan data yang telah diklasifikasikan dari
Tabel 4.1. Work Order Diterima dari Pemeliharaan ke JPP Periode Juni 2017
NO. W O NO. BAPB JPP JOB
NO.
ITEM FULL DESCRIPTION QTY DITERIMA
USER
DIPAKAI UNIT / PRICE AMOUNT DEPT. BAGIAN 200000057084 870/BAPB-JPP/II/2017 33690 D1-113-JB-K2 Fabrikasi Spacer Coupling 113-JB Sesuai Drawing JPP Yang disetujui Iatek ( Karena Hasil Fabrikasi JPP Kemarin Riject Dikarenakan Run Out
Terlalu Tinggi 1 Lot 1 Lot
Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Ammonia P-2 Rp 8.000.000,00 Rp 8.000.000,00 200000065750 868/BAPB-JPP/II/2017 33752 D1-104-LJ2AK2
Lubang Spey Pulley
104-L2J2A 1 Lot 1 Lot
Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Ammonia P-2 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 200000068105 872/BAPB-JPP/II/2017 33766 3-P-101B
Buat Lubang Spey Pulley 3-P-101B
Sesuai Drawing Istek 1 Each 1 Each
Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Ammonia P-2 Rp 1.000.000,00 Rp1.000.000,00 2003201082 880/BAPB-JPP/II/2017 32000 2218-JA
Fabrikasi Support Line Inlet Exchanger
2201-JA-CA-2201-CJ 10 Each 10 Each
Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Utility P-2 Rp 6.000.000,00 Rp 60.000.000,00 200000005689 892/BAPB-JPP/I/2017 33132 D14- 2005-LD-K2
Fabrikasi Gasket &
Fabrikasi Anoda 1 Lot 1 Lot
Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Utility P-2 Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00 200000064397 23/BAPB-JPP/I/2017 34008 309 J/JA
Sloting Shaft Sleeve
309 J/JA 1 Each 1 Each
Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 3 Urea P-2 Rp 1.500.000,00 Rp 1.500.000,00 10000004549 22/BAPB-JPP/I/2017 34007 D1-3-P-101A-K2
Buat Lock & Slot
Pulley 1 Lot 1 Lot
Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 3 Ammonia P-2 Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000,00 200000034471 06/BAPB-JPP/I/2017 33396 D2-304C-K2 Resealant Kebocoran Cover Manhole 304-C
Urea P-2 1 Lot 1 Lot
Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Urea P-2 Rp 35.100.000,00 Rp 35.100.000,00
Tabel 4.1. Lanjutan
NO. W O NO. BAPB JPP JOB
NO.
ITEM FULL DESCRIPTION QTY DITERIMA
USER
DIPAKAI UNIT / PRICE AMOUNT DEPT. BAGIAN
200000061302
17/BAPB-JPP/I/2017 33713 D2-327-J
Fabrikasi Mechanical
Seal 327-J 1 Set 1 Set
Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Urea P-2 Rp 30.000.000,00 Rp 30.000.000,00 2003211146-6 885/BAPB-JPP/I/2017 32262 2201-C1 Fabrikasi Casing
Strainer 2001-C1 1 Lot 1 Lot
Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Utility P-2 Rp 420.000.000,00 Rp 420.000.000,00 200000043377 29/BAPB-JPP/II/2017 33510 D1-106-LJ-K2 Fabrikasi Packing 106-LJ 4 Sht 4 Sht keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Ammonia P-2 Rp 2.875.000,00 Rp 11.500.000,00 200000053349 33/BAPB-JPP/II/2017 33624 DPiping2- 103-D0101 Repair / Sealant Flange FT-002 Yang
Bocor di Utility P-2 1 Lot 1 Lot
Keandalan Pabrik Pemelihraan Rutin 1 Utility P-2 Rp 39.000.000,00 Rp 39.000.000,00 200000033232 34/BAPB-JPP/II/2017 33397 D2-P1-3055-K2
Injeksi Sealant di Area bBocoran Check Valve
SV-2055 1 Lot 1 Lot Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Urea P-2 Rp 48.500.000,00 Rp 48.500.000,00 200000053094 45/BAPB-JPP/II/2017 33605 D8- P202A-K2
Shop Drawing & Fabrikasi Shaft 1 Ea dan Membrane
Coupling 2 Ea 1 Lot 1 Lot
Keandalan Pabrik Pemelihraan Rutin 1 Utility P-2 Rp 50.300.000,00 Rp 50.300.000,00 200000078882 65/BAPB-JPP/II/2017 34067 D1-3-P-101B-K2 Sediakan O ring 3 Ea & Meating 1 Ea (
Mechanical Seal ) 1 Lot 1 Lot
Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Ammonia P-2 Rp 4.000.000,00 Rp 4.000.000,00
Tabel 4.1. Lanjutan
NO. W O NO. BAPB JPP JOB
NO.
ITEM FULL DESCRIPTION QTY DITERIMA
USER
DIPAKAI UNIT / PRICE AMOUNT DEPT. BAGIAN 200000053271 68/BAPB-JPP/II/2017 33607 DPiping2- 101-D0108 Penanganan Kebocoran Line Ammonia - 2 Area Refrigerant di Clamp
dan di injeksi Sealant 1 Lot 1 Lot
Keandalan Pabrik Pemelihraan Rutin 1 Ammonia P-2 Rp 266.000.000,00 Rp 266.000.000,00 500000000830 72/BAPB-JPP/II/2017 34041 D12- 2218-JC-K2
Fabrikasi Spacer For
2218-JC 1 Lot 1 Lot Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 2 Utility P-2 Rp 21.000.000,00 Rp 21.000.000,00 200000051272 74/BAPB-JPP/II/2017 33594 D2-401-A-K2
Buat Drawing & Fabrikasi Coupling
Pompa Sigregasi 1 Lot 1 Lot
Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Urea P-2 Rp 26.000.000,00 Rp 26.000.000,00 200000081284 101/BAPB-JPP/III/2017 34115 D2-311-J-K2
Sloting / Buat Alur Spie Pada Shaft Sleeve Untuk Pompa 311-J
Sesuai Drawing 1 Lot 1 Lot
Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Urea P-2 Rp 1.300.000,00 Rp 1.300.000,00 2003191820-2
124/BAPB-JPP/III/2017 31645 IA/PA Fabrikasi Blade Blower 1 Lot 1 Lot
Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Utility P-2 Rp 53.500.000,00 Rp 53.500.000,00 200000061647 127/BAPB-JPP/III/2017 33722 101-C
Moving Tube Spare 101-C dari JPP Ke Gudang Berat 1 Lot 1 Lot Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Ammonia P-2 Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00 200000069652 104/BAPB-JPP/III/2017 33781 D2-K2324-JA Fabrikasi Throat
Bushing Pompa 324-JA 1 Each 1 Each
Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Urea P-2 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 2003246402 138/BAPB-JPP/III/2017 32978 2201-JD
Fabrikasi Column Pipe Dengan Material & Ukuran Seperti Rek.
Istek 2013009976 2 Each 2 Each
Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Utility P-2 Rp 742.000.000,00 Rp 1.484.000.000,00 200000042587 149/BAPB-JPP/IV/2017 33500 D14- 2005-LA-K2 Lakukan rubber Linning Sandblast & Painting Spool Minimum Flow Warna Hijau Muda / Line Seawater Untuk Desalt
Unit P2 7 Each 7 Each
Keandalan Pabrik Pemeliharaan Rutin 1 Utility P-2 Rp 3.100.000,00 Rp 21.700.000,00