PENDIDIKAN VOKASI
BERKELANJUTAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL
Dasar Hukum
• UU No. 23 Tahun 2000 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
• PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
• InstruksiPresiden No. 01/2010
• Permendiknas No. … Tahun 2011 tentang Pendidikan
Vokasi Berkelanjutan (proses pengesahan)
• Kepmendiknas No. 107/U/2001 tentang
Penyenggaraan Pendidikan Tinggi JarakJauh
• Surat Dirjen Dikti No. 880/D/T/2010
Pengertian
• Pendidikan vokasi berkelanjutan (seamless vocational
oriented education) atau PVB merupakan program pendidikan vokasi yang mengedepankan keberlanjutan kompetensi
keahlian.
• Pendidikanvokasiberkelanjutanbertujuan:
– Meningkatkan angka partisipasi kasar perguruan tinggi; dan
– Memberikan keahlian pratama dalam berbagai ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni agar lulusannya memiliki kemampuan
mengembangkan usaha dengan berbasis pada ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.
• PVB dapat diselenggarakan oleh universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, dan/atau akademi.
Ruang Lingkup (1)
• Kualifikasi pendidikan: Diploma I (D-I) • Sasaran/calon mahasiswa:
– Lulus SLTA/PAKET C
– Tidak dibatasi oleh usia dan/atau gender – Memiliki motivasi belajar untuk berkembang
– Tidak dibatasi status sosek: pekerja, ibu rumah tangga, pegawai, atau siapa saja mereka yang ingin menguasai kompetensi/keahlian
• Fokus/Tujuan:
– Penguasaan kompetensi
– Peningkatan angka partisipasi pendidikan tinggi
– Peningkatan kualitas SDM sesuai dengan kebutuhan/kepentingan potensi lokal
– Efisiensi dan optimasi pemanfaatan sumber daya di pusat dan daerah berbasis asas sharing dan pemerataan akses dan kualitas
RuangLingkup (2)
• Asas:
– Pendidikan berbasis sharing
• SDM, infrastruktur, multikampus • Pemerintah pusat dan daerah • Industri dan masyarakat
• Antar perguruan tinggi
– Kompetensi yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, industri, dan penguatan potensi daerah
– Lulusan: bekerja (self-employed) dan mandiri; atau melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
– Evaluasi berkelanjutan
– Aspek magang (di industri atau UKM) harus dikedepankan
– Publikasi pencapaian program dalam web/blog berbasis social networking kepada masyarakat
TempatPenyelenggaraan
• PVB dapat dilaksanakan di:
– PT: kampus utama;
– SMK: sub-kampus;
– PPPPTK: sub-kampus;
– Industri : sub-kampus; dan
– UKM: sub-kampus.
Syarat Kampus Utama (1)
• Memiliki izin penyelenggaraan program studi yang masih berlaku dan terakreditasi paling rendah B;
• Memiliki jumlah dosen tetap dan dosen tidak tetap yang berasal dari perguruan tinggi, SMK, PPPPTK, industri, dan UKM sesuai dengan nisbah dosen dengan mahasiswa;
• Memiliki sarana dan prasarana penyelenggaraan PVB; dan – Perangkat rekaman video pembelajaran
– Link internet dengan bandwidth memadai, min. 512 kbps – Sarana & prasarana praktikum (jika perlu)
• Memperoleh penugasan sebagai penyelenggara PVB dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Tugas dan Tanggung Jawab Kampus Utama
– Menyiapkan paket bahan ajar dan ujian serta praktikum– Menyiapkan Naskah Akademik
– Menilai relevansi subkampus terhadap Prodi
– Menyediakan dosen dan melatih asisten dosen (guru disubkampus) – Melakukan revisi Prodi secara berkesinambungan
– Menyediakan program residensial bila diperlukan
– Melaksanakan evaluasi program setiap 6 bulan dan melaporkannya ke Ditjen Dikti
– Mengeluarkan ijazah Diploma I
– Disarankan untuk memiliki industri atau UKM mitra – Mengelola sistem PJJ berbasis web-based learning
Syarat Sub kampus (1)
• Disetujui oleh kampus utama
• Jumlah mahasiswa yang direkrut diusahakan: 30 orang
per Prodi
• Disarankan menggandeng industri atau UKM mitra yang
relevan
• Standar infrastruktur:
– Ruang belajar/kuliah berkapasitas min. 40 orang (1 ruang per Prodi)
– Link internet dengan bandwidth memadai, min. 512 kbps – PC dan LCD proyektor
Syarat Subkampus (2)
• Tenaga pengajar:
– Disarankan memiliki guru bersertifikasi yang relevan sebagai asisten dosen
• Tugas dan tanggung jawab:
– Mengampu 4-6 SKS paket matakuliah yang relevan, misal: Bahasa Inggris, KKPI.
– Merekrut dan melakukan seleksi calon mahasiswa
– Membuat laporan kemajuan program setiap 6 bulan yang disampaikan kekampus utama
– Mem-publish laporan melalui blog – Menunjuk pendamping/PIC program
Syarat Subkampus (SMK)
• Mempunyai konsentrasi/jurusan sesuai dengan program studi pada kampus utama;
• Didukung oleh industri, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan dinas pendidikan provinsi;
• Memperoleh penugasan sebagai subkampus program PVB dari Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah;
• memiliki guru yang memadai; dan • memilikisertifikat ISO 9001-2008.
• Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan sesuai kewenangannya menentukan SMK subkampus PVB.
Syarat Subkampus (PPPPTK)
• Mempunyai divisi yang sesuai dengan program studi
pada kampus utama;
• Memperoleh penugasan sebagai tempat
penyelenggara PVB dari Badan Pengembangan
Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Penjaminan
Mutu Pendidikan; dan
• Memiliki widyaiswara dan instruktur yang
berkualifikasi sesuai dengan program studi pada
kampus utama.
Syarat Subkampus (Industri)
• Memiliki bidang industri yang sesuai dengan
program studipada SMK dankampusutama;
dan
• Memiliki tenaga tutor yang sesuai dengan
program studipada SMK dankampusutama.
Syarat Subkampus (UKM)
• Memiliki bidang usaha yang sesuai dengan
program studi dan/atau keahlian pada SMK
dan kampus utama; dan
• Memiliki tenaga yang sesuai dengan program
studi dan/atau keahlian pada SMK
Penjaminan Mutu
• Kampus utama dalam melaksanakan tugasnya wajib:
– Mengacu pada standar nasional pendidikan;
– Menerapkan penjaminan mutu pendidikan termasuk pendidikan jarak jauh (PJJ); dan
– Melaporkan penyelenggaraan PVB kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dengan tembusan kepada
Menteri Pendidikan Nasional, paling lambat 15 (lima belas) hari setiap akhir semester.
• Penerapan penjaminan mutu PJJ dilakukan bersama
Southeast Asian Ministers of Education Organization
Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC).
SEAMOLEC
• Mengkoordinasikan pengembangan naskah
akademik
• Menyiapkan berbagai panduan yang relevan
• Memfasilitasi pengembangan sistem PJJ berbasis
web-based learning
• Melakukan monev pelaksanaan program (terkait PJJ)
setiap 6 bulan
• Mengampu 3-4 SKS mata kuliah, terutama: Belajar
Mandiri, LMS, Bahasa Inggris, Enterpreunership,
sebagai mata kuliah pilihan.
PenyelenggaraanPendidikan
• PVB diselenggarakan melalui:
– Tatap muka dan/atau PJJ berbasis TIK – Hybrid: kombinasi tatap muka dan PJJ – Praktikum diselenggarakan jika perlu – SKS: 36-44
– Waktu pembelajaran: kampus utama (0-10%), subkampus (60-70%), magang (30%)
• Pengorganisasian pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam modus ganda atau konsorsium.
• Sistem delivery materi:
– Buku elektronik/CD belajar – Web-based learning
Monitoring & Evaluasi
• Direktorat Jenderal PendidikanTinggimelaksanakan
monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
pendidikan kejuruan dan vokasi berkelanjutan oleh
perguruan tinggi penyelenggara.
• Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, terhadap
perguruan tinggi penyelenggaan pendidikan vokasi
berkelanjutan yang melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan dapat dikenakan sanksi berupa
penghentian penyelenggaraan pendidikan vokasiber
kelanjutan dan/atau sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pembiayaan
• Biaya yang diperlukan untuk penyelenggaraan
PVB dibebankan pada anggaran:
– Perguruan tinggi penyelenggara PVB sebagai
kampus induk/utama,
– SMK sebagai subkampus,
– SEAMOLEC sebagai fasilitator pelaksanaan
program, dan
– sumber lain yang tidak mengikat dan tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Model Pembiayaan (1)
• Sumber: mahasiswa • Pendaftaran
– Biaya: Rp.100 ribu
– Calon mahasiswa menyetor kepada Kampus Utama
– Pengelolaan: Kampus Utama (40%) dan Subkampus (60%)
• SPP
– Biaya (per bulan): Rp.100-250 ribu
– Mahasiswa menyetor kepada Kampus Utama
– Pengelolaan: KU membagi kontribusi penyelenggaraan program kepada SK (25-40%) dan SEAMOLEC (20-30%) dari biaya SPP dan jumlah mahasiswa – Pengelolaan SPP perlu disepakati oleh KU dan SK
• Biaya lain (diluar SPP):
– Biaya praktikum
– Transportasi dan pondokan (jika ada kuliah tatap muka) – Pencetakan bahan kuliah
– Jaket almamater – Wisuda, dll.
Model Pembiayaan (2)
• Biaya SPP disepakati oleh pihak-pihak yang terlibat
• Selain dari mahasiswa, pembiayaan pendidikan
dapat didukung oleh berbagai sumber, misal:
– CSR industri,
– beasiswaPemdaatauLembaga,
– Kemdiknas
• Perubahan biaya SPP (jika diperlukan) dapat
disepakati semua pihak untuk setiap angkatan,
disesuaikan dengan daya beli masyarakat di
kabupaten/kota dan pertimbangan terhadap
golongan kurang beruntung
Informasi Program
• DirektoratPembelajarandanKemahasiswaan
(Belmawa) DitjenDiktiKemdiknas
– Gedung D lantai 7, JalanJenderalSudirman, Senayan, Jakarta 10002
– C/P: UmarSidikMaulana
– E-mail: usm_maulana@yahoo.com
• SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC)
Kemdiknas
– Gedung SEAMOLEC, Kompleks Univ. Terbuka, JalanCabe Raya, PondokCabe, Pamulang, Jakarta 15418
– Telp: 021-7422184, Faks: 021-7422276
– C/P: jikhsan@ymail.com, jikhsan@seamolec.org – E-mail: secretariat@seamolec.org