• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

35 3. 1. Metode Penelitian

Penelitian ilmiah memerlukan suatu kerangka penelitian sebelum pelaksanaanya. Kerangka penelitian tersebut harus disusun secara sistematis dan terarah, berdasarkan permasalahan yang ditinjau. Dengan adanya kerangka penelitian ini, atau yang disebut sebagai metode penelitian, diharapkan proses dan hasil yang diperoleh nantinya akan tepat sasaranya, seperti yang telah dirumuskan dalam tujuan penelitian.

3.1.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di area staisun gilingan PG. Kebon Agung pada proses maintenance.

3.1.2. Waktu Penelitian

Untuk waktu penelitan sekaligus pengambilan data dilakukan mulai tanggal 16 Januari 2018 – 16 Februari 2018.

3. 2. Tahapan Penelitian

Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yang tunjukan gambar 3.1 sebagai berikut :

(2)

Start

Studi Lapangan

Studi Pustaka

Penentuan Tujuan Penelitian

• Data Primer : - Wawancara - Observasi - Kuisoner - Checklist • Data Sekunder

Melakukan Pengukuran Human Reliability Dengan Metode HEART

Melakukan Pengukuran Human Reliability Dengan Metode SPAR - H

Klasifikasi Task Unreliability Mengevaluasi PSF’s Berdasarkan Diagnosa Pekerjaan T aha p I de nt if ika si D a n P ene le ti an A w al T aha p P engu m pul an D at a

Mengidentifikasi Kecelakaan Kerja Yang Disebabkan Human Error Dengan Pendekatan Hierarchy Task Analysis

T aha p P engo la ha n D at a

Penentuan Nilai EPC’s

Perhitungan Nilai Assed Effect dan Human

Error Probability

Penentuan Level PSF’s

Menghitung Human Error Probability

(3)

Membandingkan Hasil Perhitungan HEP Metode HEART Dan SPAR-H

Perencanaan Sistem Dengan Pendekatan K3 Untuk Mengurangi Human Error

Kesimpulan Dan Saran

Selesai T ahap A nal is a D an P em ba ha sa n K es im pu la n D an S ar an

1

3.2.1. Tahap Identifikasi dan Penelitian Awal

Tahap identifikasi dan penelitian awal merupakan tahap awal untuk melakukan penelitian yang terdiri dari :

3.2.1.1. Studi Lapangan

Tahap awal yang dilakukan adalah mela.kukan obeservasi pada perusahaan

atau biasa disebut studi lapangan. Dalam proses studi lapangan ini, bertujuan untuk mendapatkan informa.si secara real dari kondisi perusahaan saat ini. Pengamatan

meliputi proses oper.asi dan kondisi perusahaan. Bertujuan untuk mengetahui

masalah apa yang terjadi dalam peru.sahaan tersebut dan akan dirumuskan ke tahap

selanjutnya yaitu perumusan masalah. 3.2.1.2. Studi Pustaka

Studi pustaka disebut juga dengan tahap study literature. Tahap study pustaka ini dilakukan untuk mencari inf.ormasi tentang teori-teori yang mendukung

untuk tahap pengo.lahan data. Literatur dapat beru.pa buku-buku penujang, jurnal

(karya tulis ilmiah), dan penelitian-pen.elitian terdahulu yang berkaitan dengan

(4)

3.2.1.3. Perumusan Masalah

Rumusan mas.alah ini didapatkan dari tahap pertama yaitu study lapangan.

Setelah melakukan observasi, dapat disimpulkan masalah apa yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Perumusan masalah berisi m.asalah atau pertanyaan yang akan

fokus di bahas sebagai obyek penelitian. 3.2.1.4. Penentuan Tujuan Penelitian

Setelah melakukan observasi dan mene.mukan masalah yang terjadi, maka

tahap selanjutnya meru.pakan penetapan tujuan penelitian berdasarkan latar

belakang masalah yang diangkat. Penetapan tujua.n ini ditujukan agar tetap berfokus

pada pemeca.han suatu masalah yang diangkat supaya menda.patkan solusi yang

terbaik tanpa keluar dari topik pembahasan. 3. 3. Tahap Pengumpulan Data

Teknik dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 3.3.1. Data Primer

Data primer yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian, diataranya adalah : a. Wawancara yang ditujukan kepada narasumber bagian K3

Wawancara yang ditujukan kepada narasumber K3 bertujuan untuk mengetahui lokasi atau bagian aktivitas pekerjaan yang paling sering terjadi kecelakaan kerja. Hal ini membantu dalam proses menentukan obyek penelitian berupa populasi dan sampel penelitian.

b. Wawancara yang ditujukan kepada foreman, supervisor, dan manager Wawancara yang ditujukan kepada foreman, supervisor, dan

manager digunakan untuk mengetahui standar selama melakukan pekerjaan

yang harus dilakukan sebelum, selama, dan sesudah kegiatan berlangsung. Hal ini berguna dalam proses penyusunan Hierarchical Task Analysis (HTA), menentukan Generic Task Types (GTTs), menentukan Error

Production Conditioning (EPCs), menentukan Assessed Proportion of Affect (APOA).

(5)

2. Observasi

Observasi digunakan untuk membandingkan antara kegiatan yang dilakukan berdasarkan standar dengan kenyataan yang ada di lapangan.

3. Kuisoner

Kuisioner digunakan untuk menggali informasi lebih jauh terkait kesalahan yang dilakukan pada saat melakukan pekerjaan dari sisi operator produksi. 4. Checklist

Checklist dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian, antara lain :

a. Checklist untuk pekerja

Checklist untuk pekerja digunakan untuk membandingkan antara

kegiatan yang dilakukan berdasarkan standar dengan kenyataan yang ada di lapangan.

b. Checklist untuk peneliti

Checklist untuk peneliti hanya digunakan sebagai pedoman untuk

mendapatkan informasi yang dibutuhkan selama proses pengambilan data.

3.3.2. Data Sekunder

Data sekunder yang diambil adalah data tentang hasil monitoring terjadinya kece.lakaan serta data tentang standar pekerjaan yang harus dilakukan.

3. 4. Tahap Pengolahan Data

Pada tahap ini dilakukan pengolahan data dengan menggunakan pendekatan K3 dan HRA (Human Reliability Assestment).

3.4.1. HTA (Hierarchical Task Analysis)

Hierarchical Task an.alysis (HTA) merupakan salah satu metode yang

digunakan dalam proses analisa task. Dalam HTA pekerjaan diklasifikasikan dan diuraikan ke dalam level-level hingga level terendah. Penggambaran HTA seperti sebuah bagan, seperti ditunjukkan pada bagan 3.1 berikut.

(6)

Gambar 3.2 Contoh Pengerjaan Hierarchi Task Analysis Sumber: Buchari, dkk (2013)

Gambar 3.2 merupakan gambar bagan Hierarchi Task Analysis, seperti yang telah dijelaskan bahwa task diuraikan ke dalam level-level hingga level terendah. Dalam penelitian ini task yang diamati adalah proses perbaikan mesin – mesin yang ada di area stasiun gilingan.

3.4.2. Pengukuran Human Reliability Menggunakan Metode HEART

Langkah – langkah pengukuran Human Reliability dengan metode HEART adalah sebagai berikut :

1. Mengkategorikan Pekerjaan Berdasarkan Tabel GTC (Generic Task

Categories)

Tahap ini adalah tahap pengolahan metode HEART. Data dari human task

analysis lalu dikelomp.okkan ke dalam tabel GTC. Pengelom.pokkan bertujuan

untuk mengetahui probabilitas ketidak mam.puan operator terhadap task yang

diberikan. Tabel 3.1 berikut merupakan contoh tabel pengerjaan dalam tahap ini.

Tabel 3.2 Contoh Pengerjaan Generic Task Category

Nomor Deskripsi Error Tipe Generic Task Nilai Nominal Human

Kegiatan (Tabel GTC) Unreliability

1. … … … . . . . Process Name Task 1 Task 1.1 Task 1.2 Task 2 Task 3 Task 3.1

(7)

Lanjutan Tabel 3.2 Contoh Pengerjaan Generic Task Category

. . . .

. . . .

n n n n

Sumber: Buchari, dkk (2013).

Tabel 3.1 merupa.kan contoh pengerjaan pada tabel GTC, dimana pada kolom task

number di isikan nom.or urut pekerjaan yang dilakukan operator sesuai dengan

HTA, kemud.ian pada kolom generic task type dii.sikan tipe-tipe pekerjaan yang

memungk.inkan human error berdas.arkan tabel GTC dan pada kolom nominal

human error prob.ability diisikan nilai nominal human unreli.abilitynya berdasarkan

tabel GTC.

2. Menghitung Nilai Assesed Effect dan Human Error Probability

Mengiden.tifikasi kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat menyebabkan human

error tersebut terjadi. Pengiden.tifikasian dengan melihat tabel EPC’s (Error

Producing Condition). Selanjutnya men.entukan proportion of affect, dimana

bernilai ∑ ≠ 1. Kemudian menghitung nilai Assesed Effect. Tahap selanjutnya adalah mengh.itung nilai Human Error Probability, merupakan tahap terakhir dari

metode HEART. Probabilitas hum.an error akan dihitung mengg.unakan persamaan

rumus. Kemudian dari perhitung.an human error diband.ingkan dan dipilih

probab.ilitas terbesar penyebab human error. Tabel 3.2 berikut merupakan contoh

tabel pengerjaan pada metode ini.

Tabel 3.2 Contoh Tabel Perhitungan Assessed Effect

No.

No. Tabel (Tabel

Efek

Proporsi Nilai Assesed Effect

Probabilitas Human Error

Maksimum {GT x EPC’1 x EPC’2 x

Task EPC’s) EPC

{((EPC – 1)x PoA) + 1}

(Nilai

EPC’s) EPC’3 x …. EPC(i)}

(8)

Lanjutan Tabel 3.2 Contoh Tabel Perhitungan Assessed Effect

. . . .

. . . .

n n n n n n

Sumber: Buchari, dkk (2013)

Tabel 3.2 merupakan contoh tabel pengerjaan perhitungan Assessed Effect dan

Human Error Probability dimana pada kolom Number Tabel diisikan nomor urut

yang tertera pada tabel EPC, pada kolom Maximum Affect diisikan nilai EPC, kemudian dilakukan pehitungan untuk memperoleh nilai pada kolom Assessed

Effect. Juga terdapat contoh kolom pengerjaan HEP, dimana dilakukan perhitungan

untuk memperoleh nilai Human Error Probability pada kolom selanjutnya.

3. Identifikasi Error Berdasarkan Tabel Mode Error dan Konsekuensi Error

Tahap ini dinaman.kan tahap HEI (Human Error Identification). Human error

diklasif.ikasikan ke dalam tabel mode error. Tahap ini bertuj.uan untuk mengetahui,

apakah error yang dilakukan oleh operator termasuk action error, checking error,

retrieval error atau commun.ication error. Berikut tabel 3.2 merup.akan contoh

tabel pengerj.aan tahap Human Error Identification.

Tabel 3.3 Contoh Tabel Pengerjaan Mode Error dan Konsekuensi Human Error

No. Mode Error (Tabel Mode

Deskripsi error Konsekuensi Kegiatan Error) 1. … … … . . . . . . . . . . . . n n N n Sumber: Buchari, dkk (2013)

(9)

Tabel 3.3 merupakan contoh penge.rjaan pada tabel Human Error Identification,

dimana Number Task berisi urutan pekerjaan, kolom Error Mode berisi kode dari tiap-tiap mode error dan pada kolom Error Descri.ption berisi jenis-jenis atau

deskribsi pekerjaan apa saja yang menimbulkan terjadinya error tersebut. Menentu.kan kons.ekuensi dari human error disebut juga konsekuensi analisis.

Data-data human error dianalisa akib.atnya terhadap perusahaan. Seberapa parah

akibat yang ditimbulkan dari human error dan seberapa besar dampaknya mempengaruhi proses produksi.

4. Menentukan Probabilitas Jenis Error

Ter.dapat tiga jenis probabilitas error yang ada dalam metode ini, L (Low), M

(Moderate), H (High). Penentuan pro.babilitas jenis error ini berdasarkan

brainstorming dan wawa.ncara dengan pakar yang ada di bidangnya. Proba.bilitas

didap.atkan dari seberapa sering error tersebut terjadi. Tahap ini digunakan untuk

men.getahui tingkat kekritisan human error.

3.4.3. Pengukuran Human Reliability Menggunakan Metode SPAR-H

langkah – langkah pengukuran Human Error dengan metode SPAR-H adalah sebagai berikut :

1. Melakukan perhitungan Human Error Probabilities (HEP) berdasarkan

Perfomance Shaping Factors (PSF’s).

2. Menilai PSF’s dari hasil observasi lapangan dengan melihat acuan multiplier kategori penilaian PSF’s.

3. Melakukan diagnosis, nilai diagnosis failure probabilities sebesar 0,01 dengan menggunakan rumus:

PSF composite diagnosis = 0,01 x Time x Stress x Complexity x Eperience x

Procedures x Ergonomics x Fitness for Duty x Processors (Data diambil dari

observasi pekerjaan maintenance mesin dengan memberikan penilain sesuai rumus metode SPAR-H).

(10)

Jika terdapat 3 atau lebih PSF’s yang bernilai negative atau lebih buruk dari kondisi nominal maka perhitungan HEP dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

HEP = NHEP.PSF composite NHEP.(PSFcomposite-1)+1

Untuk kegiatan action perhitungan HEP dibedakan berdasarkan nilai action

failure probabilities yang ditetapkan sebesar 0,001.

PSF composite diagnosis

= 0,001 x Time x Stress x Complexity x Experience x Procedures x

Ergonomics x Fitness for Duty x Processors

Jika terdapat 3 atau lebih PSF’s yang bernilai negative atau lebih buruk dari kondisi nominal maka perhitungan HEP dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

HEP = NHEP.PSF composite NHEP.(PSFcomposite-1)+1

4. Metode SPAR-H mempertimbangkan factor dependency:

Perhitungan nilai HEP dengan mempertimbangkan factor dependence atau Pw/d menggunakan ketentuan sebagai berikut:

a. Untuk complete dependence probabilitas kegagalan adalah 1. b. Untuk high dependence probabilitas kegagalan (1+Pw/od)/2.

c. Untuk moderate dependence probabilitas kegagalan (1+6 x Pw/od)/2. d. Untuk low dependence probabilitas kegagalan (1+19 x Pw/od)/20. e. Untuk zero dependence probabilitas kegagalan adalah (Pw/od).

Jika ada alasan mengapa kegagalan pada previuos tugas tidak harus dipertimbangkan, seperti tidak mungkin untuk mengambil tindakan saat ini (pada waktu yang sama) kecuali aktifitas sebelumnya telah dilakukan dengan benar.

Untuk semua tugas, kecuali tugas pertama dalam urutan, menggunakan tabel dan rumus di atas untuk menghitung probabilitas kegagalan tugas dengan ketergantungan (Pw/d).

(11)

3. 5. Tahap Analisa dan Pembahasan

Dalam tahap ini akan dilakukan analisa terhadap kondisi existing dan rancangan perbaikan. Dengan analisa ini di harapkan dapat menurunkan human

error dan dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari usulan perbaikan yang

dirancang.

3.5.1. Membandingkan Hasil Perhitungan HEP Menggunakan Metode HEART dan SPAR-H

Tahap membandingkan hasil perhitungan dari kedua metode bertujuan untuk melihat hasil perhitungan HEP apakah terjadi perbedaan yang signifikan atau tidak dari kedua metod, hal ini dimaksudkan agar solusi yang diberikan dapat terfokus pada error yang paling berpengaruh dalam suatu proses. Penentuan menggunakan diagram pareto, karena terdapat konsep 80/20 dimana error yang akan dilakukan perbaikan merupakan 80% penyumbang error terbesar dalam suatu proses tersebut.

3.5.2. Memberikan Usulan Perbaikan Dengan Pendekatan K3 Untuk Mengurangi Human Error

Tahap ini merupakan tahap analisa sekaligus merupakan tahap terakhir dari metode Reliability Assesment. Usulan dibuat berdasarkan analisa human error terbesar. Usulan ini juga merupakan solusi dari masalah kecelakaan kerja dan

human error yang terjadi di perusahaan selama ini. Pemberian solusi difokuskan

pada daerah-daerah yang memiliki probabilitas human error terbesar atau daerah yang memiliki resiko kecelakaan terbesar. Usulan perbaikan berupa perancangan sistem dengan pendekatan ergonomi dan k3 untuk mengurangi human error tersebut.

3. 6. Kesimpulan dan Saran

Pada tahap ini dapat ditarik kesimpulan berdasarkan analisa dan usulan perbaikan yang telah dilakukan untuk menjawab tujuan yang ingin dicapai dan saran diberikan untuk proses peningkatan kinerja / performansi perusahaan serta penelitian selanjutnya.

Gambar

Gambar 3.2 Contoh Pengerjaan Hierarchi Task Analysis Sumber: Buchari, dkk (2013)
Tabel 3.2 Contoh Tabel Perhitungan Assessed Effect
Tabel 3.3 Contoh Tabel Pengerjaan Mode Error dan Konsekuensi Human Error  No.  Mode Error (Tabel Mode
Tabel  3.3  merupakan  contoh  penge . rjaan  pada  tabel  Human  Error  Identification,  dimana Number Task berisi urutan pekerjaan, kolom Error Mode berisi kode dari  tiap-tiap  mode  error  dan  pada  kolom  Error  Descri

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini menunjukkan penggunaan medium yang sama maka kadar etanol yang dihasilkan dari proses fermentasi pada tiga formulasi memiliki jumlah etanol yang

Untuk keterangan lain mengenai penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permainan bekel dan permainan tradisional lain dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut.

Pilih Icon “My Computer "lalu klik kanan pada mouse lalu klik properties, maka akan tampil informasi mengenai operating system yang anda gunakan pada Laptop atau

Segala Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat , kasih karunia dan penyertaanNya yang selalu menyertai penulis dalam melaksanakan studi

Dalam hal penafsiran, ia cenderung menekankan pentingnya penggunaan metode tafsir maudu‟i (tematik), yaitu penafsiran dengan cara menghimpun sejumlah ayat al-Qur'an yang

KKKS dan dan MKKS MKKS penerim penerima a Blockgrant  Blockgrant  wajib mengguna wajib menggunakan kan dana tersebut untuk dana tersebut untuk operasionalisasi berbagai program

Saya akan mengunjungi tempat sego sambel cak uut ketika ingin membeli menu varian yang tersedia.. Sangat

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilampaui Walikotamadya Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk tidak memberikan keputusan, permohonan