• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTRUMEN PENILAIAN PRIMA.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INSTRUMEN PENILAIAN PRIMA.docx"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

INSTRUMEN PENILAIAN RUMAH SAKIT PELAYANAN PRIMA INSTRUMEN PENILAIAN RUMAH SAKIT PELAYANAN PRIMA

A.

A. Data Data Dasar Dasar RSRS 1. 1. Kode Kode RS RS :: 2. 2. Nama Nama RS RS :: 3. 3. Kelas Kelas RS RS :: 4.

4. Nama Nama Direktur Direktur :: 5.

5. Alamat Alamat ::

6.

6. Telepon Telepon Informasi/Manajemen Informasi/Manajemen :: 7.

7. Telepon Telepon IGD IGD :: 8.

8. E-mail E-mail Aktif Aktif :: 9.

9. No No Surat Surat Ijin Ijin RS RS :: a.

a. Ijin Ijin Mendirikan Mendirikan RSRS b.

b. Ijin Ijin OperasionalOperasional c.

c. Ijin Ijin Kamar Kamar OperasiOperasi d.

d. Ijin Ijin AnastesiAnastesi e.

e. Ijin Ijin IPALIPAL f. Ijin... f. Ijin... g.

g. Ijin Ijin ... 10.

10. Pentahapan Pentahapan Akreditasi Akreditasi :: 11.

11. BOR: BOR: LOS: LOS: TOI: TOI: NDR: NDR: GDR:GDR: 12.

12. 20 20 Penyakit Penyakit terbanyak terbanyak :: No

No Penyakit Penyakit Jumlah Jumlah TotalTotal L L PP 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 13. Ketenagaan: 13. Ketenagaan: No

No Penyakit Penyakit Jumlah Jumlah TotalTotal PNS Honor/TKS/LL

PNS Honor/TKS/LL 1

1 Dokter Dokter SpesialisSpesialis Sp.OG Sp.OG Sp.A Sp.A Sp.An Sp.An Sp.Pd Sp.Pd Sp.B Sp.B Sp.Rad Sp.Rad Sp.JP Sp.JP Sp.M Sp.M Sp.THT Sp.THT Sp.RM Sp.RM Sp.PK Sp.PK Sp.P.Paru Sp.P.Paru Sp.Bedah Thorax Sp.Bedah Thorax Sp.Bedah Anak Sp.Bedah Anak Sp.Bedah Ortopedi Sp.Bedah Ortopedi Sp.Okupasi Sp.Okupasi Sp.Urologi Sp.Urologi Sp.Orthopedi Sp.Orthopedi

Sp.Kulit dan Kelamin Sp.Kulit dan Kelamin

(2)

Sp.Forensik Sp.Forensik Sp.Psikiatri Sp.Psikiatri Sp.Ofthalmologi Sp.Ofthalmologi Sp.Patologi Anatomi Sp.Patologi Anatomi Sp.Kes. Jiwa Sp.Kes. Jiwa Sp.Saraf  Sp.Saraf  Sp.Bedah Saraf  Sp.Bedah Saraf  Sp.Bedah Plastik Sp.Bedah Plastik Sp. Lainnya Sp. Lainnya Sp. Sub spesialis Sp. Sub spesialis 2

2 Perawat Perawat SpesialisSpesialis 3

3 Dokter Dokter UmumUmum 4

4 Dokter Dokter GigiGigi 4 Ners

4 Ners 5

5 Perawat Perawat VokasionalVokasional 6 Bidan

6 Bidan 7 Apoteker 7 Apoteker 8

8 Asisten Asisten ApotekerApoteker 9

9 Ahli Ahli GiziGizi 10

10 Ahli Ahli Madya Madya GiziGizi 11 Kesling 11 Kesling 12 Radiografer 12 Radiografer 13 Radioterapis 13 Radioterapis 14 Elektromedis 14 Elektromedis 15

15 Teknisi Teknisi gigigigi 16

16 Analis Analis kesehatankesehatan 17 Refraksionis 17 Refraksionis 18

18 Rekam Rekam medikmedik 19 Sanitarian 19 Sanitarian 20

20 Keterapian Keterapian fisikfisik 21

21 Tenaga Tenaga kesehatan kesehatan lainnyalainnya 22

22 Tenaga Tenaga non non kesehatankesehatan

14. Layanan Unggulan: 14. Layanan Unggulan: B.

B. Administrasi Administrasi dan dan Manajemen Manajemen RS:RS: 1.

1. Kepemimpinan Kepemimpinan dan dan Manajemen Manajemen RSRS No

No URAIAN URAIAN Ada Ada Tidak Tidak KetKet 1

1 Struktur Struktur Organisasi Organisasi RSRS 2

2 SK SK Kepala Kepala RS RS Tentang Tentang Penanggung Penanggung Jawab Jawab KlinisKlinis 3

3 SOP SOP dan dan Juknis Juknis Alur Alur Klinis Klinis di di RSRS 4

4 Daftar Daftar Uraian Uraian Tugas Tugas dari dari Direktur, Direktur, PenanggungPenanggung  jawab klinis hingga staf

 jawab klinis hingga staf 5

5 Dokumen Dokumen evaluasi evaluasi pelaksanaan pelaksanaan kegiatan kegiatan RSRS 6

6 Orientasi Orientasi petugas petugas baru baru (bukti (bukti orientasi)orientasi) 7

7 Pelaksanaan Pelaksanaan lokakarya lokakarya mini mini lintas lintas sektoralsektoral 8

8 Kerangka Kerangka acuan acuan dan dan struktur struktur penilaian penilaian kinerja kinerja RSRS 9

9 Pembagian Pembagian pengelola pengelola data, data, keuangan keuangan dandan informasi (dalam bentuk SK)

informasi (dalam bentuk SK) 10

10 Prosedur Prosedur Pengumpulan, Pengumpulan, penyimpanan, penyimpanan, analisa analisa dandan pelaporan data (SOP)

pelaporan data (SOP) 11

11 Pengisisan Pengisisan SIRS SIRS updateupdate 12

12 Pengisisan Pengisisan RS RS Online Online UpdateUpdate 13

13 Pengisisan Pengisisan E E Monev updateMonev update 14

14 Pelaksanaan Pelaksanaan Perencanaan Perencanaan berbasis berbasis elektronikelektronik (sesuai alur)

(3)

2. Peningkatan Mutu RS

No URAIAN Ada Tidak Ket

1 Penanggung jawab manajemen mutu (SK)

2 Uraian tugas dan kejelasan tugas tim manajemen mutu RS

3 Pedoman Peningkatan kinerja dan mutu RS 4 Kegiatan Perbaikan mutu dengan terencana 5 Pertemuan tinjauan manajemen secara rutin 3. Manajemen Penyelenggaraan RS

No URAIAN Ada Tidak Ket

1 Pelayanan RS dilaksanakan secara professional :

-  Jadwal

- Tenaga Kompeten - Evaluasi pelayanan rutin -  RTL

2 Tindak lanjut dan umpan balik keluhan masyarakat;

- Media keluhan komunikasi masyarakat - Analisis keluhan

- TIndak lanjut keluhan

3 Penetapan indicator sebagai target pencapaian kinerja RS

4 Data Capaian pelayanan 5 Analisisi capaian kinerja

6 Tindak lanjut dalam perbaikan pelayanan RS 7 Sosialisasi hak dan kewajiban klien

8 Peraturan, tata tertib, tata budaya dan disepakati bersama

9 Motto, visi dan misi

10 Prosedur pengelolaan dan pelayanana RS (SOP) 11 SOP dan Kebijakan Pengendalian Dokumen 12 SOP penyimpanan arsip perencanaan dan

penyelenggaran pelayanan

13 Monitoring pelaksanaan kegiatan pelayanan 14 SOP dan prosedur monitoring pelayanan 15 TIndak lanjut hasil monitoring

16 Dokumentasi monitoring 17 Perbaikan hasil monitoring 18 Pelaksanaan SIM RS 19 Aplikasi SIRANAP 20 Aplikasi SISRUTE

4. Pencatatan dan Pelaporan

No URAIAN Ada Tidak Ket

1 SIMRS 2 ASPAK

3 Laporan RL Manual ke dinkes 4 SIRS dan RS Online

(4)

Kendala-kendala yang ditemui dalam pelayanan:

PROGRAM INOVATIF (Dipaparkan Saat Kunjungan Penilaian):

C. Manajemen Sarana dan Prasarana

1. Pengorganisasian Sarana dan prasarana

No URAIAN Ada Tidak Ket

1 Ijin Operasional RS

2 No registrasi dan bukti registrasi 3 Master plan penataan lingkungan RS 4 Manajemen pemeliharaan kebersihan 5 Tim pengelola ASPAK

6 Tim pemeliharaan Sarana prasarana RS 7 Jaminan Kalibarasi alat kesehatan

2. Kesesuaian sarana dan prasarana dengan kelas RS (Sesuai dengan Instrumen Self  Asesment di PMK 56 tahun 2014). Kelas B (Halaman 126-1 62) Kelas C ( Halaman 163-193),

Kelas D (Halaman 194-216).

D. Pelayanan Klinis 1. Pendaftaran

No URAIAN Ada Tidak Ket

1 Bagan alur pendaftaran 2 SOP pendaftaran

3 Survey kepuasan pelanggan

4 Standart waktu pendaftaran hingga mendapat pelayanan

5 Media informasi pendaftaran klien

6 Informasi tarif, jenis pelayanan, rujukan dan ketersediaan tempat tidur

7 Standart dan etika petugas pendaftaran (SOP) 8 Bagan Hak dan kewajiban pasien

9 SOP koordinasi pendaftaran dengn unit terkait 10 Jadwal Pelayanan

11 Informed consent

12 MOU dengan sarana rujukan lain 2. Pengkajian Kinis Awal

(5)

3. Rencana Pelayanan Klinis Catatan: 4. Pelaksanaan Layanan Catatan: 5. Rujukan Catatan: E. Akreditasi

1. Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)

No URAIAN Ada Tidak Ket

1 APK 1. Pasien diterima sebagai pasien rawat inap atau didaftar untuk pelayanan rawat jalan

berdasarkan pada kebutuhan pelayanan kesehatan mereka yang telah di identifikasi dan pada misi serta sumber daya rumah sakit yang ada

2 APK 2: Rumah sakit mendisain dan melaksanakan proses untuk menyediakan pelayanan-pelayanan pasien yang berkelanjutan didalam rumah sakit dan berkoordinasi dengan para tenaga medis

3 APK3: Ada kebijakan untuk rujuk dan memulangkan pasien

4 APK4: Pasien dirujuk ke rumah sakit lain

berdasarkan atas kondisi dan kebutuhan pelayanan lanjutan

5 APK5: Kegiatan proses rujukan, dan pemulangan pasien rawat inap atau rawat jalan, termasuk perencanaan untuk kebutuhan transportasi pasien 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)

No URAIAN Ada Tidak Ket

1 HPK1: Rumah sakit bertanggung jawab untuk memberikan proses yang mendukung hak pasien dan keluarganya selama dalam pelayanan

2 HPK2: Rumah sakit mendukung hak pasien dan keluarga berpartisipasi dalam proses pelayanan

(6)

3 HPK3: Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya mengenai proses menerima dan bertindak terhadap keluhan, konflik, dan perbedaan pendapat tentang pelayanan pasien dan hak pasien untuk berpartisipasi dalam proses ini

4 HPK4: Staf rumah sakit dididik tentang peran mereka dalam mengidentifikasi nilai-nilai dan kepercayaan pasien dan melindungi hak pasien 5 HPK5: Setiap pasien dijelaskan mengenai hak

mereka dangan cara dan bahasa yang dapat mereka pahami

6 HPK6: Pernyataan persetujuan (Informed Consent) dari pasien didapat melalui suatu proses yang ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh staf yang terlatih, dalam bahasa yang dipahami pasien 7 HPK7: Rumah sakit memberikan penjelasan

kepada pasien dan keluarganya tentang cara mendapatkan akses ke penelitian klinik,

pemeriksaan/investigasi atau clinical trial yang melibatkan manusia sebagai subjek

8 HPK8: Informed Consent diperoleh sebelum pasien berpartisipasi dalam penelitian klinis,

pemeriksaan/investigasi klinis, dan percobaan klinis 9 HPK9: Rumah sakit mempunyai komite atau

mekanisme lain untuk melakukan pengawasan atas semua penelitian di rumah sakit tersebut yang melibatkan manusia sebagai subjeknya

10 HPK 10: Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang

bagaimana memilih untuk menyumbangkan organ atau jaringan tubuh lainnya

11 HPK 11: Rumah sakit menyediakan pengawasan terhadap pengambilan dan transplatasi organ dan  jaringan

3. Asessesmen Pasien (AP)

No URAIAN Ada Tidak Ket

1 AP 1: Semua pasien yang dilayani rumah sakit harus diidentifikasi kebutuhan pelayanannya melalui suatu proses asesmen yang baku.

2 AP2: Semua pasien dilakukan asesmen ulang pada interval tertentu atas dasar kondisi dan pengobatan untuk menetapkan respons terhadap pengobatan dan untuk merencanakan pengobatan atau untuk pemulangan pasien.

3 AP3: Staf yang kompeten melaksanakan asesmen dan asesmen ulang.

4 AP4: Staf medis, keperawatan dan staf lain yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien, bekerja sama dalam menganalisis dan mengintegrasikan asesmen pasien.

5 AP5: Ada pelayanan laboratorium untuk memenuhi kebutuhan pasien dan semua jenis pemeriksaan sesuai dengan standar nasional, undang-undang dan peraturan.

6 AP6: Ada pelayanan radiologi dan pelayanan diagnostik imajing untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan semua pelayanan memenuhi standar

(7)

nasional, perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.

4. Pelayanan Pasien (PP)

No URAIAN Ada Tidak Ket

1 PP1: Kebijakan dan prosedur dan undang-undang dan peraturan yang berlaku mengarahkan asuhan yang seragam bagi semua pasien.

2 PP2: Ada prosedur untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan asuhan yang diberikan kepada setiap pasien.

3 PP3: Kebijakan dan prosedur mengarahkan asuhan pasien risiko tinggi dan ketentuan pelayanan risiko tinggi.

4 PP4: Pilihan berbagai variasi makanan yang sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinisnya tersedia secara reguler.

5 PP5: Pasien yang berisiko nutrisi mendapat terapi gizi.

6 PP6: Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri. 7 PP7: Rumah sakit memberi pelayanan akhir

kehidupan.

5. Pelayanan Anastesi dan Bedah (PAB)

No URAIAN Ada Tidak Ket

1. PAB1: Tersedia pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan semua pelayanan tersebut memenuhi standar di rumah sakit, standar

nasional, undang-undang dan peraturan serta standar profesional.

2. PAB2: Seorang individu yang kompeten (qualified) bertanggung jawab untuk pengelolaan pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam). 3. PAB3: Kebijakan dan prosedur mengarahkan

pelayanan pasien untuk sedasi moderat dan dalam 4. PAB4: Petugas yang kompeten menyelenggarakan

asesmen pra anestesi dan asesmen prainduksi. 5. PAB5: Pelayanan anestesia pada setiap pasien

direncanakan dan didokumentasikan di rekam medis pasien:

- Risiko, manfaat dan alternatif didiskusikan

dengan pasien dan keluarganya atau mereka yang membuat keputusan bagi pasien.

- Anestesi yang digunakan dan tehnik anestesi

ditulis di rekam medis pasien

- Selama pemberian anestesi, status fisiologis

setiap pasien terus menerus dimonitor dan dituliskan dalam rekam medis pasien

6. PAB6: Setiap status post anestesi pasien dimonitor dan didokumentasikan dan pasien dipindahkan dari ruang pemulihan oleh petugas yang kompeten atau dengan menggunakan kriteria baku.

7. PAB7: Setiap asuhan bedah pasien direncanakan dan didokumentasikan berdasarkan hasil asesmen:

- Risiko, manfaat, dan alternatif didiskusikan

dengan pasien dan keluarganya atau orang yang berwenang membuat keputusan bagi pasien

(8)

- Ada laporan operasi atau catatan operasi

singkat dalam rekam medis pasien untuk keperluan pelayanan berkesinambungan.

- Status fisiologis setiap pasien dimonitor terus

menerus selama dan segera setelah pembedahan dan dituliskan dalam status pasien. Catatan : Hal ini akan d inilai bila tindakannya dilakukan dengan anestesi lokal tanpa anestesi umum atau regional maupun sedasi.

- Asuhan pasien setelah pembedahan

direncanakan dan didokumentasikan 6. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)

No URAIAN Ada Tidak Ket

1. MPO 1: Penggunaan obat di rumah sakit sesuai dengan undang-undang, dan peraturan yang

berlaku dan diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pasien.

1.1. Seorang ahli farmasi berizin, teknisi atau profesional lain yang terlatih mensupervisi pelayanan farmasi atau kefarmasian (pharmaceutical).

2. MPO2: Obat dengan cara seleksi yang benar, digunakan untuk peresepan atau pemesanan, ada di stok atau siap tersedia.

- Ada metode untuk mengawasi daftar obat

yang tersedia dan penggunaan obat di RS

- Rumah sakit dapat segera memperoleh obat

yang tidak ada dalam stok atau yang normal tersedia di rumah sakit atau sewaktu-waktu bilamana farmasi tutup

3. MPO3: Obat disimpan dengan baik dan aman.

- Kebijakan rumah sakit mendukung

penyimpanan yang tepat bagi

obat-obatan/medications dan produk nutrisi yang tersedia

- Obat-obatan emergensi tersedia, dimonitor

dan aman bilamana disimpan di luar farmasi.

- Rumah sakit mempunyai sistem penarikan

(recall) obat

4. MPO4: Rumah sakit menjabarkan elemen-elemen dari suatu pemesanan atau penulisan resep yang lengkap serta jenis pemesanan yang akseptabel untuk digunakan:

- Rumah sakit mengidentifikasi petugas yang

kompeten yang diijinkan untuk menuliskan resep atau memesan obat-obatan.

- Obat-obatan yang diresepkan dan diberikan

dicatat dalam rekam medis pasien

5. MPO5: Obat dipersiapkan dan dikeluarkan dalam lingkungan yang aman dan bersih:

- Resep atau pesanan obat ditelaah

ketepatannya

- Digunakan suatu sistem untuk menyalurkan

obat dengan dosis yang tepat, dan kepada pasien yang tepat di saat yang tepat

(9)

6. MPO6: Rumah sakit mengidentifikasi petugas yang kompeten yang diijinkan untuk memberikan obat:

- Pemberian obat termasuk proses untuk

memverifikasi apakah obat sudah betul berdasarkan pesanan obat

- Kebijakan dan prosedur mengatur obat yang

dibawa ke dalam rumah sakit oleh pasien yang menggunakan obat sendiri (self-administration) maupun obat contoh (sample)

7. MPO7: Efek obat terhadap pasien dimonitor:

- Kesalahan obat (medication errors) dilaporkan

melalui proses dan dalam kerangka waktu yang ditetapkan oleh rumah sakit

7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)

No URAIAN Ada Tidak Ket

1. PPK1: Rumah sakit menyediakan pendidikan untuk menunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan dan proses pelayanan. 2. PPK2: Dilakukan asesmen kebutuhan pendidikan

masing masing pasien dan dicatat di rekam medisnya.

3. PPK3: Pendidikan dan pelatihan membantu pemenuhan kebutuhan kesehatan berkelanjutan dari pasien.

- Dilakukan asesmen kemampuan dan kemauan

belajar pasien dan keluarga

4. PPK4: Pendidikan pasien dan keluarga termasuk topik-topik berikut ini, terkait dengan pelayanan pasien : penggunaan obat yang aman, penggunaan peralatan medis yang aman, potensi interaksi

antara obat dengan makanan, pedoman nutrisi, manajemen nyeri dan teknik-teknik rehabilitasi. 5. PPK5: Metode pendidikan mempertimbangkan nilai-nilai dan pilihan pasien dan keluarga, dan memperkenankan interaksi yang memadai antara pasien, keluarga dan staf agar terjadi

pembelajaran.

6. PPK6: Tenaga kesehatan profesional yang memberi pelayanan pasien berkolaborasi dalam memberikan pendidikan.

8. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)

No URAIAN Ada Tidak Ket

1. MPKP1: Mereka yang bertanggung jawab memimpin dan menjalankan rumah sakit

berpartisipasi dalam perencanaan dan evaluasi keberhasilan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien:

- Pimpinan rumah sakit berkolaborasi dalam

melaksanakan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

- Pimpinan menetapkan proses yang dijadikan

prioritas untuk dilakukan evaluasi dan

kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang harus dilaksanakan

- Pimpinan memberikan bantuan teknologi dan

(10)

peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

- Peningkatan mutu dan keselamatan pasien di

informasikan ke staf.

- Staf diberi pelatihan untuk ikut serta dalam

program.

2. MPKP2: Rumah sakit membuat rancangan baru dan melakukan modifikasi dari sistem dan proses sesuai prinsip peningkatan mutu:

- Pedoman praktek klinik dan clinical pathway

dan atau protokol klinis digunakan untuk pedoman dalam memberikan asuhan klinik 3. MPKP3: Pimpinan rumah sakit menetapkan

indikator kunci untuk monitor struktur, proses dan hasil (outcome) dari rencana peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien:

- Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator

kunci untuk menilai setiap dari struktur, proses dan hasil setiap upaya klinik.

- Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator

kunci untuk menilai setiap dari struktur, proses dan outcome manajemen.

- Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator

kunci untuk menilai setiap dari sasaran keselamatan pasien internasional

4. MPKP4: Orang dengan pengalaman, pengetahuan dan keterampilan cukup mengumpulkan dan

menganalisis data secara sistematik:

- Frekuensi dari analisis data disesuaikan

dengan proses yang sedang dikaji dan sesuai dengan ketentuan rumah sakit.

- Analisis dari proses dilakukan dengan

membandingkan secara internal,

membandingkan dengan rumah sakit lain, membandingkan dengan standar dan

membandingkan dengan praktek yang ada. 5. MPKP5: Rumah sakit menggunakan proses

internal untuk melakukan validasi data:

- Pimpinan rumah sakit menjamin bahwa data

yang dipublikasikan atau ditempatkan di web site dapat dipercaya.

6. MPKP6: Rumah sakit menggunakan proses untuk melakukan identifikasi dan pengelolaan kejadian sentinel.

7. MPKP7: Dilakukan analisis jika data menunjukkan adanya variasi dan kecenderungan dari KTD 8. MPKP8: Rumah sakit menetapkan proses untuk

melakukan identifikasi dan analisis KNC

9. MPKP9: Perbaikan mutu dan keselamatan pasien tercapai dan dipertahankan.

10. MPKP10: Prioritas perbaikan mutu dan

keselamatan pasien dilakukan diarea perbaikan yang ditetapkan pimpinan

11. MPKP11: Program manajemen risiko digunakan untuk melakukan identifikasi dan mengurangi KTD yang tidak diharapkan terjadi dan mengurangi risiko terhadap keselamatan pasien dan staf

(11)

No URAIAN Ada Tidak Ket 1. PPI1: Satu atau lebih individu mengawasi seluruh

kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi. Individu tersebut kompeten dalam praktek pencegahan dan pengendalian infeksi yang diperolehnya melalui pendidikan, pelatihan, pengalaman atau sertifikasi

2. PPI2: Ada penetapan mekanisme koordinasi untuk seluruh kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi yang melibatkan dokter, perawat dan tenaga lainnya sesuai ukuran dan kompleksitas rumah sakit

3. PPI3: Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan ilmu pengetahuan terkini, pedoman praktek yang akseptabel sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku, dan 11tandard sanitasi dan kebersihan

4. PPI4: Pimpinan Rumah sakit menyediakan sumber daya yang cukup mendukung program pencegahan dan pengendalian infeksi

5. PPI5: Rumah sakit menyusun dan menerapkan program yang komprehensif untuk mengurangi resiko dari infeksi terkait pelayanan kesehatan pada pasien dan tenaga pelayanan kesehatan:

- Seluruh area pasien, staf dan pengunjung

rumah sakit dimasukkan dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi

6. Rumah sakit menggunakan pendekatan berdasar resiko dalam menentukan fokus dari program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit adalah pencegahan, pengendalian dan pengurangan infeksi terkait pelayanan kesehatan 7. Rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan proses

terkait dengan resiko infeksi dan

mengimplementasi strategi untuk menurunkan resiko infeksi:

- Rumah sakit menurunkan resiko infeksi

dengan menjamin pembersihan peralatan dan sterilisasi yang memadai serta manajemen laundry yang benar:

 Ada kebijakan dan prosedur untuk

mengidentifikasi proses pengelolaan perbekalan yang kadaluarsa dan

menetapkan kondisi untuk penggunaan ulang (reuse) dari alat sekali pakai (single-use) bila peraturan dan perundangan mengizinkan

- Rumah sakit menurunkan resiko infeksi

dengan pembuangan sampah yang tepat

- Rumah sakit mempunyai kebijakan dan

prosedur pembuangan benda tajam dan jarum

- Rumah sakit mengurangi resiko infeksi di

fasilitas yang terkait dengan kegiatan pelayanan makanan dan pegendalian mekanik permesinan

- Rumah sakit mengurangi resiko infeksi

selama demolisi/pembongkaran, pembangunan dan

-  renovasi

(12)

pencegahan (barrier precaution) dan prosedur isolasi yang melindungi pasien, pengunjung dan staf terhadap penyakit menular dan melindungi dari infeksi pasien yang immunosuppressed, sehingga rentan terhadap infeksi nosokomial

9. PPI9: Sarung tangan, masker, dan proteksi mata dan peralatan lainnya, misalnya sabun dan

desinfektan tersedia dan digunakan secara benar bila diperlukan

10. PPI10: Proses pengendalian dan pencegahan infeksi diitegrasikan dengan keseluruhan program rumah sakit dalam peningkatan mutu dan

keselamatan pasien:

- Rumah sakit menelusuri resiko infeksi,

infeksi dan kecenderungan infeksi terkait pelayanan kesehatan

- Peningkatan mutu termasuk penggunaan

indikator/pengukuran yang berhubungan dengan masalah infeksi yang secara epidemilogis penting bagi rumah sakit

- Rumah sakit mengunakan informasi resiko,

angka dan kecenderungan untuk

menyusun atau memodifikasi proses untuk menurunkan resiko infeksi terkait

pelayanan kesehatan ke level yang serendah mungkin

- Rumah sakit membandingkan angka

kejadian infeksi rumah sakit, dengan

rumah sakit lain melalui perbandingan data dasar/databases

- Hasil monitoring pencegahan dan

pengendalian infeksi di rumah sakit, sacara berkala disampaikan kepada pimpinan dan staf

- Rumah sakit melaporkan informasi tentang

infeksi ke pihak luar, Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan 11. PPI11: Rumah sakit memberikan pendidikan

tentang praktik pencegahan dan pengendalian infeksi kepada staf, dokter, pasien dan keluarga serta pemberi layanan lainnya ketika ada indikasi keterlibtan mereka dalampelayanan

10. Tata Kelola Kepemimpinan dan Pengawasan (TKKP)

No URAIAN Ada Tidak Ket

1. TKKP 1: Tanggung jawab dan akuntabilitas (badan-) pengelola digambarkan di dalam peraturan

internal (bylaws), kebijakan dan prosedur, atau dokumen serupa yang menjadi pedoman

bagaimana tanggung jawab dan akuntabilitas dilaksanakan:

- Mereka yang bertanggung jawab atas tata

kelola, memberikan persetujuan atas misi rumah sakit dan mengumumkannya kepada masyarakat

- Mereka yang bertanggung jawab atas tata

kelola,memberikan persetujuan atas

kebijakan dan rencana untuk menjalankan rumah sakit

(13)

kelola, memberikan persetujuan atas

anggaran belanja dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai misi rumah sakit

- Mereka yang bertanggung jawab atas tata

kelola, menetapkan para manajer senior atau direktur rumah sakit

- Mereka yang bertanggung jawab atas tata

kelola, memberikan persetujuan atas rencana rumah sakit dalam mutu dan keselamatan pasien serta secara teratur menerima dan menindaklanjuti laporan tentang program mutu dan keselamatan pasien.

2. TKKP2 : Seorang manajer senior atau direktur bertanggung jawab untuk menjalankan rumah sakit dan mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku.

3. TKKP3: Para pimpinan rumah sakit ditetapkan dan secara kolektif bertanggung jawab untuk

menentukan misi rumah sakit dan membuat rencana dan kebijakan yang dibutuhkan untuk memenuhi misi tersebut:

- Para pemimpin rumah sakit bersama dengan

pemuka masyarakat dan pimpinan organisasi lain merencanakan pelayanan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat.

- Pimpinan melakukan identifikasi dan

merencanakan jenis pelayanan klinis yang perlu untuk memenuhi kebutuhan pasien yang dilayani rumah sakit.

- Peralatan, perbekalan (supplies), dan obat

digunakan sesuai dengan rekomendasi

organisasi profesi atau oleh sumber lain yang berwenang.

- Pimpinan bertanggung jawab terhadap

kontrak kerja pelayanan klinis dan manajemen

 Kontrak dan perjanjian lainnya

dimasukkan sebagai bagian dari program peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit.

 Para praktisi independen yang bukan

pegawai rumah sakit harus memiliki kredensial yang benar untuk pelayanan yang diberikan kepada pasien rumah sakit

- Pimpinan medis, keperawatan dan pimpinan

lainnya sudah mendapat pendidikan dalam konsep peningkatan mutu

- Pimpinan rumah sakit menjamin tersedianya

program yang seragam untuk melaksanakan rekruitmen, retensi, pengembangan dan pend idikan berkelanjutan bagi semua staf

4. TKKP 4: Pimpinan medis, keperawatan dan pimpinan pelayanan klinis lainnya merencanakan dan melaksanakan struktur organisasi yang efektif untuk mendukung tanggung jawab dan

kewenangan mereka

5. TKKP 5: Satu atau lebih individu yang kompeten mengatur tiap departemen / unit atau pelayanan di

(14)

rumah sakit:

- Pimpinan dari setiap departemen klinis

melakukan identifikasi secara tertulis tentang pelayanan yang diberikan oleh

departemennya.

 Pelayanan dikoordinasikan dan

diintegrasikan di dalam departemen atau pelayanan, maupun dengan departemen dan pelayanan lain.

- Pimpinan merekomendasikan ruangan,

peralatan, staf, dan sumber daya lain yang dibutuhkan oleh departemen atau pelayanan

- Pimpinan merekomendasikan kriteria untuk

menseleksi staf profesional di departemen atau pelayanan dan memilih atau

merekomendasikan orang-orang yang memenuhi kriteria tersebut.

- Pimpinan memberikan orientasi dan pelatihan

bagi semua staf yang bertugas dan

bertanggung jawab di departemen atau di pelayanan dimana mereka

-  ditugaskan.

- Pimpinan melakukan evaluasi kinerja

departemen atau pelayanan dan kinerja stafnya.

6. Rumah sakit menetapkan kerangka kerja untuk manajemen etis yang menjamin bahwa asuhan pasien diberikan didalam norma-norma bisnis, finansial, etis, dan hukum yang melindungi pasien dan hak mereka:

- Kerangka kerja rumah sakit untuk manajemen

etis tersebut meliputi pemasaran, admisi /penerimaan pasien rawat inap (admission), pemindahan pasien (transfer), pemulangan pasien (discharge) dan pemberitahuan

(disclosure) tentang kepemilikan serta konflik bisnis maupun profesional yang bukan

kepentingan pasien.

- Kerangka kerja rumah sakit untuk manajemen

etis mendukung pengambilan keputusan secara etis di dalam pelayanan klinis dan pelayanan nonklinis.

11. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)

No URAIAN Ada Tidak Ket

1. MFK1: Rumah sakit mematuhi peraturan

perundang undangan yang berlaku dan ketentuan tentang pemeriksaan fasilitas

2. MFK2: Rumah sakit menyusun dan menjaga rencana tertulis yang menggambarkan proses untuk mengelola risiko terhadap pasien, keluarga, pengunjung dan staf

3. MFK3: Seorang atau lebih individu yang kompeten mengawasi perencanaan dan pelaksanaan

program untuk mengelola risiko di lingkungan pelayanan:

- Program monitoring yang menyediakan data

insiden, cidera dan kejadian lainnya yang mendukung perencanaan dan pengurangan risiko lebih lanjut

(15)

4. MFK 4: Rumah sakit merencanakan dan melaksanakan program untuk memberikan keselamatan dan keamanan lingkungan fisik:

- Rumah sakit melakukan pemeriksaan seluruh

gedung pelayanan pasien dan mempunyai rencana untuk mengurangi risiko yang nyata serta menyediakan fasilitas fisik yang aman bagi pasien, keluarga, staf dan penunjung

- Rumah sakit merencanakan dan

menganggarkan untuk meningkatkan atau mengganti sistem, bangunan atau komponen berdasarkan hasil inspeksi terhadap fasilitas dan tetap mematuhi peraturan perundangan 5. MFK5: Rumah sakit mempunyai rencana tentang

inventaris, penanganan, penyimpanan dan

penggunaan bahan berbahaya serta pengendalian d an pembuangan bahan dan limbah berbahaya 6. MFK6: Rumah Sakit menyusun dan memelihara rencana manajemen kedaruratan dan program menganggapi bila terjadi kedaruratan komunitas demikian, wabah dan bencana alam atau bencana lainnya:

- Rumah sakit melakukan uji coba/simulasi

penanganan/menanggapi kedaruratan, wabah dan bencana.

7. MFK7: Rumah sakit merencanakan dan

melaksanakan program untuk memastikan bahwa seluruh penghuni di rumah sakit aman dari

kebakaran, asap atau kedaruratan lainnya:

- Perencanaan meliputi pencegahan, deteksi

dini, penghentian/pemadaman (suppression), meredakan dan jalur evakuasi aman (safe exit) dari fasilitas sebagai respon terhadap kedaruratan akibat kebakaran atau bukan kebakaran.

- Rumah sakit secara teratur melakukan uji

coba rencana pengamanan kebakaran dan asap, meliputi setiap peralatan yang terkait u ntuk deteksi dini dan penghentian

(suppression) dan mendokumentasikan hasilnya

- Rumah sakit menyusun dan

mengimplementasikan kebijakan pelarangan merokok.

8. MFK8: Rumah sakit merencanakan dan mengimplementasikan program untuk

pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan peralatan medis dan men dokumentasikan hasilnya:

- Rumah sakit mengumpulkan data hasil

monitoring terhadap program manajemen peralatan medis. Data tersebut digunakan dalam menyusun rencana kebutuhan jangka panjang rumah sakit untuk peningkatan dan penggantian peralatan.

- Rumah sakit mempunyai sistem penarikan

kembali produk/peralatan

9. MFK9: Air minum dan listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, melalui sumber reguler atau alternatif, untuk memenuhi kebutuhan utama asuhan pasien:

(16)

- Rumah sakit memiliki proses emergensi untuk

melindungi penghuni rumah sakit dari kejadian terganggunya, terkontaminasi atau kegagalan sistem pengadaan air minum dan listrik

- Rumah sakit melakukan uji coba sistem

emergensi dari air minum dan listrik secara teratur sesuai dengan sistem dan hasilnya didokumentasikan.

10. MFK10: Sistem listrik, limbah, ventilasi, gas medis dan sistem kunci lainnya secara teratur diperiksa, dipelihara, dan bila perlu ditingkatkan:

- Petugas atau otoritas yang ditetapkan

memonitor mutu air secara teratur.

- Rumah sakit mengumpulkan data hasil

monitoring program manajemen sistem utiliti/pendukung. Data tersebut digunakan untuk merencanakan kebutuhan jangka panjang rumah sakit untuk peningkatan atau penggantian sistem utiliti/pendukung.

11. MFK11: Rumah sakit menyelenggarakan

pendidikan dan pelatihan bagi seluruh staf tentang peran mereka dalam menyediakan fasilitas asuhan pasien yang aman dan efektif:

- Rumah sakit menyelenggarakan

pendidikan dan pelatihan bagi seluruh staf tentang peran mereka dalam menyediakan fasilitas asuhan pasien yang aman dan efektif.

- Staf rumah sakit terlatih untuk

mengoperasikan dan memelihara peralatan medis dan sistem utility

- Secara berkala rumah sakit melakukan tes

pengetahuan staf melalui peragaan, simulasi dan metode lain yang cocok. Tes ini didokumentasikan

12. Kualifikasi Pendidikan dan Staff (KPS)

No URAIAN Ada Tidak Ket

1. KPS1: Rumah sakit menetapkan pendidikan, keterampilan, pengetahuan dan persyaratan lain bagi seluruh staf:

- Tanggung jawab setiap staf

dideskripsikan/ditetapkan dalam uraian tugas yang muktahir

2. KPS2: Pimpinan RS mengembangkan dan mengimplementasikan proses untuk rekruitmen, evaluasi dan penetapan staf serta prosedur terkait lainnya yang ditetapkan oleh rumah sakit

3. KPS3: Rumah sakit menggunakan proses yang ditetapkan untuk memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan staf klinis sesuai dengan

kebutuhan pasien

4. KPS4: Rumah sakit menggunakan proses yang ditetapkan untuk memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan staf non klinis konsisten dengan kebutuhan rumah sakit serta persyaratan jabatan 5. KPS5: Ada informasi kepegawaian yang

didokumentasikan untuk setiap staf

6. KPS6: Rencana susunan kepegawaian rumah sakit dikembangkan bersama-sama oleh para pimpinan,

(17)

dengan menetapkan jumlah, jenis dan kualifikasi staf yang diinginkan:

- Rencana susunan kepegawaian direview

secara terus menerus dan diperbaharui/di-update sesuai kebutuhan

7. KPS7: Seluruh staf, baik klinis maupun nonklinis diberikan orientasi tentang rumah sakit,

departemen/unit kerja atau unit dimana mereka ditugaskan dan tentang tugas tanggung jawab mereka yangspesifik saat mereka diangkat sebagai staf

8. KPS8: Setiap staf memperoleh pendidikan dan pelatihan yang in-service berkelanjutan, maupun yang lain untuk menjaga atau meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya:

- Staf yang memberikan asuhan pasien dan staf

lain yang diidentifikasi oleh rumah sakit dilatih dan dapat menunjukan kompetensi yang layak dalam teknik resuitasi

- Rumah sakit menyediakan fasilitas dan waktu

untuk pendidikan dan staf

- Pendidikan profesional kesehatan, bila

dilakukan di dalam rumah sakit, berpedoman pada parameter pendidikan yang ditetapkan oleh program akademis yang mensubsidi

- Rumah sakit menyediakan program

kesehatan dan keselamatan staf

9. KPS9: rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi,

mengevaluasi kredensial/bukti-bukti

keahlian/kelulusan (izin/lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetensi dan pengalaman) dari staf medis yang diizinkan untuk memberikan asuhan pasien tanpa supervise:

- Pimpinan membuat keputusan yang

diinformasikan tentang pembaharuan izin bagi setiap anggota staf medis dapat

- melanjutkan pelayanan asuhan pasien

sekurang-kurangnya setiap tiga tahun 10 KPS10: Rumah sakit mempunyai tujuan yang

terstandar, prosedur berbasis bukti untuk

memberikan wewenang kepada semua anggota staf medis untuk menerima pasien dan meberikan pelayanan klinis lainnya konsisten/sesuai dengan kualifikasi

11 KPS11: Rumah sakit menggunakan proses berkelanjutan terstandardrisir (outgoing) untuk mengevaluasi sesuai kualitas pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap staf medis

12. KPS12: Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untukmengumpulkan, memverifikasi dan mengevaluasi kredensial staf keperawatan (izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman)

13. KPS 13: Rumah sakit mempunyai 17tandard prosedur untuk mengidentifikasi tanggung ajawab pekerjaan dan untuk membuat penugasan kerja klinis berdasarkan atas kredensialstaf perawat dan peratuan perundangan

14. KPS 14: Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk staf keperawatan berpartisipasi dalam

(18)

kegiatan peningkatan mutu rumah sakit, termasuk mengevaluasi kinerjaindividu, bila dibutuhkan

15. KPS 15: Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengumpulkan, meverifikasi dan

mengevaluasi staf kesehatan profesional lainya (izin, Pendidikan, pelatihan, dan pengalaman) 16. KPS16: Rumah sakit mempunyai standar prosedur

untuk mengidentifikasi tanggung jawab kerja dan menyusun penugasan kerja klinis berdasarkan pada kredensial anggota staf profesional

kesehatan lainnya dan setiap ketentuan peraturan perundangan

17. KPS17: Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk anggota staf profesional kesehatan lain berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan mutu rumah sakit

13. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)

No URAIAN Ada Tidak Ket

1. MKI 1: Rumah sakit berkomunikasi dengan komunitas untuk memfasilitasi akses terhadap pelayanan maupun akses terhadap informasi tentang pelayanan asuhan pasien.

2. MKI 2: Rumah sakit menginformasikan kepada pasien dan keluarga tentang asuhan dan pelayanan, serta bagaimana cara

mengakses/untuk mendapatkan pelayanan tersebut.

3. MKI 3: Komunikasi dan pendidikan kepada pasien dan keluarga diberikan dalam format dan bahasa yang dapat dimengerti.

4 MKI 4: Komunikasi yang efektif di seluruh rumah sakit

5. MKI5: Pimpinan menjamin ada komunikasi efektif dan koordinasi antar individu dan departemen yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan klinik.

6. MKI6: Informasi tentang asuhan pasien dan respon terhadap asuhan dikomunikasikan antara praktisi medis, keperawatan dan praktisi kesehatan lainnya pada waktu setiap kali penyusunan anggota regu kerja /shift maupun saat pergantian shift.

7. MKI7: Berkas rekam medis pasien tersedia bagi praktisi kesehatan untuk memfasilitasi komunikasi tentang informasi yang penting

8. MKI8: Informasi yang berkaitan dengan asuhan pasien ditransfer bersama dengan pasien

9. MKI9: Rumah sakit merencanakan dan merancang proses manajemen informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi internal maupun eksternal 10. MKI10: Kerahasiaan dan privasi informasi dijaga 11. MKI 11: Kemanan informasi, termasuk integritas

data, dijaga.

12. MKI 12: Rumah sakit mempunyai kebijakan tentang masa retensi/penyimpanan dokumen, data dan informasi.

13. MKI 13: Rumah sakit menggunakan 18ymbol18e kode 18ymbol18e, kode prosedur/tindakan, 18ymbol, singkatan, dan definisi.

(19)

14. MKI 14: Kebutuhan data dan informasi dari orang di dalam dan di luar rumah sakit terpenuhi secara tepat waktu dalam format yang memenuhi harapan pengguna dan dengan frekuensi yang dikehendaki 15. MKI15: Staf manajerial dan klinis yang pantas

berpartisipasi dalam memilih, mengintegrasikan dan menggunakan teknologi manajemen informasi. 16. MKI 16: Catatan dan informasi dilindungi dari

kehilangan, kerusakan, gangguan, serta akses dan penggunaan oleh yang tidak berhak.

17. MKI 17: Pengambil keputusan dan staf lain yang kompeten telah mendapat pendidikan dan

pelatihan tentang prinsip manajemen informasi 18. MKI18: Kebijakan tertulis atau protokol

menetapkan persyaratan untuk mengembangkan serta menjaga kebijakan dan prosedur internal ma upun suatu proses dalam mengelola kebijakan dan prosedur eksternal.

19. MKI19: Rumah sakit membuat / memprakarsai dan memelihara rekam medis untuk setiap pasien yang menjalani asesmen/pemeriksaan (assessed) atau diobati:

- Rekam medis memuat informasi yang

memadai/cukup untuk mengidentifikasi pasien, mendukung diagnosis, justifikasi/dasar

pembenaran pengobatan,

mendokumentasikan pemeriksaan dan hasil pengobatan. dan meningkatkan

kesinambungan pelayanan diantara para praktisi pelayanan kesehatan.

 Rekam medis setiap pasien yang

menerima pelayanan emergensi

memuat/mencantumkan jam kedatangan, kesimpulan saat mengakhiri pengobatan, kondisi pasien pada saat dipulangkan, dan instruksi tindak lanjut pelayanan.

- Kebijakan rumah sakit mengidentifikasi

mereka yang berhak untuk mengisi rekam medis pasien dan menentukan isi dan format rekam medis.

- Setelah mengisi catatan di rekam medis setiap

pasien, dituliskan juga identitas penulisnya.

- Sebagai bagian dalam kegiatan peningkatan

kinerja, rumah sakit secara reguler melakukan asesmen terhadap isi dan kelengkapan berkas rekam medis pasien

20. MKI20: Kumpulan data dan informasi mendukung asuhan pasien, manajemen rumah sakit, dan program manajemen mutu:

- Rumah sakit mempunyai proses untuk

mengumpulkan data dan telah menetapkan data dan informasi apa yang secara rutin (regular) dikumpulkan untuk memenuhi

kebutuhan staf klinis dan manajemen di rumah sakit, serta agen/badan/ pihak lain di luar rumah sakit.

- Rumah Sakit mempunyai proses untuk

menggunakan atau berpartisipasi dalam database eksternal.

(20)

pendidikan, riset, dan manajemen dengan informasi yang tepat waktu dari sumber data terkini.

14. Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)

No URAIAN Ada Tidak Ket

1. SKP1: Rumah sakit mengemabangkan pendekatan untuk memperbaiki/meningkatkan identifikasi

pasien

2. SKP 2: Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar pemberi layanan kesehatan

3. SKP3: Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki/meningkatkan keamanan obat-obatan yang perlu diwaspadai (high-alert)

4. SKP4: Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi

5. SKP5: Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk mengurangi resiko infeksi yang terkait

pelayanan kesehatan

6. SKP6: Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk mengurangi resiko pasien dari cidera karena  jatuh

Referensi

Dokumen terkait

Kriteria desa model MDK (DPJLWA, 2009:9) adalah (1) berbatasan langsung dengan kawasan konservasi, (2) secara ekologis akan berpengaruh dengan kawasan konservasi,

King (1987), proyek adalah gabungan dari berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai suatu sasaran tertentu.Kegiatan atau tugas

dan Status Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi Tahun Ajaran 2011/2012 Di SMA Negeri 02 Batu Malang :

mengamalkan perilaku jujur, mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, peduli (gotong royong, kerjasama, damai),

Lima puluh persen dari kegagalan yang terjadi adalah oleh Lima puluh persen dari kegagalan yang terjadi adalah oleh kesalahan teknik mengerjakan sterilisasi; semakin rumit

Diagnosa yang dapat ditegakkan di kelurahan A pada remajanya adalah peruubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja

Pembukaan booth ketika hari keluarga Kolej Ungku Omar dan sudut info di kafetaria pula lebih menekankan aspek konsep pemakaian ketika majlis dengan harapan

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, dengan ini kami mohon bantuan Bapak/Ibu untuk menginformasikan dan menugaskan kepada nama-nama terlampir, yang terpilih berdasarkan