• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep Keluarga Hipertensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Askep Keluarga Hipertensi"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. M DI WILAYAH RT 02 RW VIII KELURAHAN BANYUMANIK

SEMARANG

LAPORAN PENGELOLAAN KASUS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Belajar Lapangan Keperawatan Keluarga

Disusun oleh: M. Nursyamsu Hidayat

P.17420109021

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN

(2)

2012

PENGKAJIAN KELUARGA

A. Struktur Keluarga

1. Struktur Keluarga

Nama Kepala Keluarga :Tn. M

Umur : 43 tahun

Pendidikan : SD

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pekerjaan : Buruh

Alamat : RT 02/ RW VIII Kel Banyumanik

Susunan Anggota Keluarga :

No Nama Umur Sex

(L/P)

Tahun Lahir Pekerjaan Keterangan 1 2 3 4 Tn. M Ny.S An. D An. S 43 Tahun 40 Tahun 14 Tahun 8 Tahun L P P P 1968 1972 1998 2004 Buruh Buruh Pelajar Pelajar -Tipe Keluarga : Genogram : Keterangan :

: Laki – laki Tinggal Serumah : Perempuan : Meninggal

(3)

2. Sifat Keluarga

a. Anggota keluarga yang menonjol dalam pengambilan keputusan :

Tn. M mengatakan dalam memecahkan masalah yang dihadapi keluarga pengambilan keputusan dilakukan musyawarah yaitu dengan didiskusikan bersama dan dipecahkan bersama, tanpa ada anggota keluarga yang lebih menonjol/dominan.

b. Kebiasaan hidup sehari-hari :

 Kebiasaan istirahat / tidur

Ny. S mengatakan setiap malamnya biasa tidur mulai pukul 22.00 WIB sampai pukul 04.30 WIB. Selain itu Ny. S mempunyai kebiasaan tidur siang. Sementara Tn. M mengatakan biasa tidur jam 22.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB. Untuk An. D dan An. S biasa tidur jam 20.30 WIB sampai pukul 05.00 WIB.

 Rekreasi dan Olahraga

Ny. S mengatakan bahwa keluarga jarang rekreasi karena tidak mempunyai biaya lebih untuk berpergian ke tempat wisata. Sedangkan untuk kebiasaan berolahraga juga tidak pernah dilakukan. Keluarga Tn. M tidak pernah ikut kegiatan senam di RT.

 Kebiasaan makan keluarga

Kebiasaan makan keluarga Tn. M tiga kali sehari dengan menu nasi, sayur, lauk. Dalam menyajikan makanan kadang dalam keadaan terbuka. Pada Ny. S yang menderita tekanan darah tinggi belum mengetahui makanan dan minuman apa saja yang dilarang maupun dianjurkan pada penderita hipertensi. Sedangkan untuk anak anaknya, Ny. S selalu membuatkan susu pada saat sarapan pagi.

B. Faktor Sosial Budaya dan Ekonomi

1. Penghasilan dan pengeluaran a.Pekerjaan KK : Buruh

(4)

b. Jam Kerja : Tidak tentu c.Penghasilan per bulan : Rp. 720.000 – 900.000,

-d. Simpanan keuangan : keluarga mengatakan tidak mempunyai tabungan, karena penghasilannya selalu habis untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

e.Penentu dalam keluarga : Tn. M dan Ny. S mempunyai peran sama.

2. Suku dan agama

Tn. M dan Ny. S berasal dari suku Jawa dan menganut agama Islam. 3. Peranan anggota dalam keluarga

Tn. M berperan sebagai pemimpin dan tulang punggung keluarga, sedangkan Ny. S sebagai ibu rumah tangga juga terkadang membantu mencari penghasilan tambahan dengan bekerja menjadi buruh di rumah tetangga. Ny. S mengatakan bahwa ia juga mengatur keuangan keluarga.

4. Hubungan keluarga dengan masyarakat

Hubungan Tn. M dan Ny. S dengan masyarakat baik. Tn. M mengatakan selalu mengahadiri acara rutin di RT seperti Pertemuan RT.

C. Faktor Lingkungan

1. Rumah (tipe, ukuran, jumlah ruangan)

Tipe rumah : Tembok permanen, lantai dari keramik, atap genting. Ukuran : 6 m x 9 m

Jumlah ruangan : 8 ruangan, terdiri atas 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 teras rumah.

2. Ventilasi dan Penerangan

Penerangan rumah dengan lampu neon, siang hari cahaya sinar matahari dapat masuk ke setiap ruangan dan kamar tidur, terdapat 2 kamar saja yang mempunyai jendela, dan untuk ruang tamu ada dua jendela. Total terdapat 4 jendela.

(5)

Persediaan air bersih tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air minum dan memasak, air diambil dari sumur dan dimasak terlebih dahulu hingga masak. Namun kalau sedang musim hujan biasanya air sumur menjadi agak keruh tapi tidak berbau. Untuk kebutuhan air (MCK) anggota keluarga menggunakan air sumur juga.

4. Pembuangan sampah

Sampah dibuang pada tempat sampah terbuka di samping rumah dan apabila sudah menumpuk sampah akan dibakar.

5. Pembuangan air limbah

Pembuangan limbah melalui selokan.

6. Jamban / WC (tipe, jarak dengan sumber air) Tipe jamban leher angsa (jamban jongkok). 7. Lingkungan rumah

Jarak rumah klien dengan tetangga terdekat sekitar 1-3 meter, sedangkan didepan rumah keluarga persis terdapat tempat cuci mobil. Pada samping rumah terdapat kost - kostan.

8. Sarana komunikasi dan transportasi

Untuk berhubungan dengan keluarga maupun saudara yang jauh Tn. M dan Ny. S menggunakan telephone milik An. D. Sedangkan untuk keperluan transportasi keluarga menggunakan sepeda motor.

9. Fasilitas hiburan (TV, radio, dll)

Keluarga memiliki sebuah televisi yang terletak di ruang keluarga sebagai fasilitas hiburan.

10. Denah (rumah dan lingkungan) 1 2 5 U 3 4 9 10 Keterangan: 1 Teras 2 Ruang Tamu 3, 5, 6 Kamar tidur 4 Ruang keluarga 7 Kamar mandi 8 Dapur 9,10,11 Kost 11 7 8 6

(6)

11. Fasilitas pelayanan kesehatan

Anggota keluarga jarang memeriksakan kesehatannya ke fasilitas pelayanan kesehatan, namun terkadang keluarga pernah juga periksa ke tempat pelayanan terdekat yaitu klinik Duta.

D. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

Ny. S mengatakan belum pernah sakit berat dan di rawat di Rumah Sakit, tetapi Ny. S mempunyai tekanan darah tinggi. Pemeriksaan terakhir tanggal 1 Februari tekanan darahnya 160/110 mmhg dan klien tampak nyeri di daerah kepala. Ny. S mengatakan bahwa merasakan pusing, kaku/pegal ditengkuk, telinga berdenging apabila tekanan darahnya tinggi. Selain itu Ny. S juga mengatakan belum mengerti secara mendalam tentang hipertensi.

Tn. M mengatakan pernah sakit thypoid 1 bulan lalu, yang mana dulu semasa kecil juga pernah terkena thypoid. Sedangkan anak-anaknya belum pernah ada yang dirawat di rumah sakit dan untuk An. D punya alergi pada ikan laut.

2. Keluarga Berencana

Ny. S mengatakan bahwa sampai saat ini masih rutin mengikuti program KB dengan pil.

3. Imunisasi

Ny. S mengatakan bahwa imunisasi anggota keluarga sudah lengkap, dan terakhir an. S mendapatkan imunisasi ulangan di sekolah.

E. Pengkajian Fisik

Ny. S

(7)

Nadi : 76 x/mnt Suhu : 36 0 C.

Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada luka, tidak berbau. Rambut : bersih, hitam, tidak ada uban.

Telinga : bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran tidak terganggu.

Mata : simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis.

Hidung : bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada polip hidung.

Mulut : mukosa bibir lembab, bentuk simetris, tidak ada stomatitis. Leher : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak

ada pembesaran kelenjar tiroid.

Dada : simetris, fokal fremitus dada kanan = dada kiri, sonor, tidak terdengar suara nafas tambahan.

Perut : simetris, bising usus 20 kali/menit, tidak ada pembesaran hepar atau lien, tidak ada nyeri tekan, timpani.

Ekstremitas : simetris, tidak ada udema, tidak ada lesi. Turgor : turgor kulit elastis.

Tn. M

TD : 120/80 mmHg RR : 22 x/mnt Nadi : 80 x/mnt Suhu : 370 C.

Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada luka, tidak berbau. Rambut : bersih, hitam, terdapat ada uban yang cukup banyak.

Telinga : bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran tidak terganggu.

Mata : simetris, reflek pupil terhadap cahaya baik, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis.

Hidung : bersih, fungsi penciuman baik, tidak ada sekret, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada polip hidung.

(8)

Leher : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

Dada : simetris, fokal fremitus dada kanan = dada kiri, sonor, tidak terdengar suara nafas tambahan.

Perut : simetris, bising usus normal, tidak ada pembesaran hepar atau lien, tidak ada nyeri tekan, timpani.

Ekstremitas : simetris, tidak ada udema, tidak ada akral dingin, tidak ada lesi.

Turgor : turgor kulit elastis.

Untuk An. S nadi: 98, RR: 24x menit, BB 20 kg dan pada pemeriksaan fisik tidak ada kelainan. Sementara pada An. D belum dikaji secara langsung karena malu untuk diperiksa. Namun sudah dikaji lewat ibunya, yang mana An. D mempunyai BB 34 kg dan tidak mengalami kelainan pada fisik, tapi pada kulit An. D terdapat bintik bintik hitam bekas terkena alergi.

F. Pengkajian Psikososial

1. Status emosi

Ny. S mengatakan bahwa ia mudah marah jika ada anak anak nya yang bandel. Untuk Tn. M emosi nya stabil dan ramah, sedangkan untuk An. D dan An. S emosinya masih labil seperti anak anak pada umumnya.

2. Konsep diri

Anggota keluarga Tn. M memiliki konsep diri baik meskipun hidup dengan kekurangan dan terkadang penyakit menghampiri keluarga tabah dan ingin semakin mendekatkan diri pada Sang Pencipta

3. Pola komunikasi

Seluruh anggota keluarga Tn. M mampu menggunakan komunikasi efektif dua arah yaitu menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.

(9)

Keluarga Tn. M mempunyai interaksi sosial yang baik, hubungan dengan tetangga sekitar juga harmonis. Tn. M juga selalu hadir dalam pertemuan RT, namun untuk Ny. S sudah tidak pernah lagi ikut kegiatan RT seperti PKK ataupun dasa wisma.

5. Pola pertahanan dalam keluarga

Apabila ada masalah dalam keluarga, keluarga biasanya membicarakan secara bersama-sama dan diselesaikan secara bersama. Namun apabila masalah belum teratasi keluarga akan pasrah untuk menerimanya.

G. Pengkajian Pengetahuan tentang

Tumbuh Kembang

Keluarga Tn. M mengatakan belum begitu memahami tahapan perkembangan anak secara menyeluruh, yang ia tahu hanya secara umum seperti masyarakat ketahui pada umumnya. Namun keluarga menyediakan fasilitas untuk merangsang tumbuh kembang anak seperti mainan dan buku buku bacaan.

H. Pengkajian Tumbuh Kembang

1. Anak

Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya Ny. S mengatakan tidak ada yang mengalami gangguan dalam tumbuh kembangnya. Anak-anaknya tumbuh sebagaimana anak-anak pada umumnya. Untuk BB An.D 34 kg, sementara BB An. S 20 kg.

2. Keluarga

Ny. S mengatakan bahwa perkembangan keluarga dari keluarga baru menikah sampai saat ini tidak ada masalah, masing-masing anggota keluarga dapat menjalankan perannya dengan baik.

I. Harapan Keluarga Terhadap Petugas

(10)

Tn. M dan Ny. S berharap agar petugas kesehatan mampu memberi jalan keluar dan pengetahuan terhadap masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn. M.

Analisis dan Sintesis Data

No. Data Masalah Penyebab

1 DS :

Ny. S mengatakan “Saya merasakan pusing, kaku/pegal ditengkuk, telinga berdenging apabila tekanan darah tinggi.”

Ny. S mengatakan “ada anggota keluarga saya yang mengalami hipertensi yaitu ibu”.

Ny. S mengatakan “Saya kurang mengerti masalah hipertensi, yang saya tau hipertensi ya tekanan darah tinggi.” DO : Tekanan darah 160/110 mmHg. Kurang pengetahuan Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan yang dialami Ny. S. 2 DS :

Ny. S mengatakan “Saya belum memahami makanan apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi”.

Ny. S menyatakan “Saya tidak pernah berolahraga dan jarang berekreasi”.

DO :

Ny. S tampak nyeri kepala saat dikaji. Resti komplikasi hipertensi. Ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi

(11)

3 DS :

Tn. M mengatakan “saya sudah pernah terkena thypoid 2x saat waktu kecil dan 1bulan yang lalu”. Ny. S mengatakan bahwa dalam menyajikan makanan kadang dalam keadaan terbuka.

DO:

Terdapat tempat sampah terbuka di samping rumah. Potensial terjadinya thypoid berulang Kurang mampu dalam memodifikasi lingkungan.

(12)
(13)

Prioritas Masalah

1. Kurang informasi pada Ny. S berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga/individu untuk mendapatkan informasi.

KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBAHASAN

Sifat : Masalah: aktual Kemungkinan masalah untuk dicegah : Cukup Potensi masalah diubah: sebagaian Menonjolnya masalah : ada masalah tetapi tidak harus segera ditangani 3 1 2 1 1 2 1 1 3/3 x 1 = 1 ½ x 2 = 1 2/3x 1=2/3 1/2x1=1/2 Jumlah : 3 1/6

Sifat masalahnya aktual dalam kesehatan karena Ny. S mengatakan mengatakan “Saya kurang mengerti masalah hipertensi, yang saya tau hipertensi ya tekanan darah tinggi.” “Tidak ada anggota keluarga saya yang mengalami hipertensi.”

Masalah kemungkinan dapat dicegah adalah cukup karena masalah yang dihadapi belum berat dan sudah ada upaya pengobatan yang dilakukan. Potensi masalah diubah adalah sebagian karena masalah yang terjadi belum lama, tempat tinggal pasien dekat dengan tempat pelayanan kesehatan. Menonjolnya masalah adalah: ada masalah tetapi tidak harus segera ditangani karena penderita tidak terlalu terganggu dengan penyakit hipertensi yang diderita.

(14)

2. Resiko terjadi serangan hipertensi akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga/individu untuk merawat anggota keluarga yang sakit/dirinya sendiri

KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBAHASAN

Sifat : Masalah: ancaman kesehatan Kemungkinan masalah untuk dicegah : cukup Potensi masalah diubah: sebagian Menonjolnya masalah : masalah berat tetapi tidak harus ditangani dengan segera 2 1 2 1 1 2 1 1 2/3x1=2/3 ½ x 2 = 1 2/3x 1=2/3 1/2x1=1/2 Jumlah : 2 5/6

Sifat masalahnya adalah ancaman kesehatan karena keluarga belum memahami makanan apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi penderita hipertensi, kaluarga kurang mengetahui tentang masalah hipertensi dan penatalaksanaannya.

Kemungkinan masalah untuk dicegah adalah cukupkarena masalah belum terjadi.

Potensi masalah dirubah adalah sebagain karena tempat tinggal pasien dekat dengan tempat pelayanan kesehatan, termasuk dalam kategori keluarga mampu. Masalah yang dihadapi besar tetapi belum perlu penanganan segera karena penderita tidak terlalu terganggu dengan masalah yang dihadapi.

(15)

Berdasarkan data di atas maka prioritas masalah keperawatan adalah sebagai berikut :

1. Kurang informasi pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga/individu mengambil keputusan untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan dengan skor 3 1/6

2. Resiko terjadi serangan hipertensi akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga/individu untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi/dirinya sendiri dengan skor 2 5/6

(16)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DP TUJUAN INTERVENSI RENCANA EVALUASI

Kriteria Standart 1 Kurang informasi pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga/individu mengambil keputusan untuk mendapatkan informasi tentang hipertensi TIU : Pengetahuan bertambah setelah dilakukan tindakan selama 2 hari pada keluarga Tn. S P.

TIK : setelah dilakukan pendidikan kesehatan tindakan keperawatan selama 1 x 30 mnt keluarga diharapkan : 1. mengenal masalah hipertensi 2. keluarga mampu mengambil keputusan tentang masalah hiprtensi 3. dapat merawat anggota keluarga dengan hipertensi 4. dapat memodifikasi lingkungan 1. kaji ulang pengetahuan keluarga tentang definisi dan tanda gejala hipertensi, beri reinforcemen positif atas jawaban, jelaskan dan tanyakan kembali.

2. kaji ulang Respon Verbal : keluarga dapat menyebutkan definisi dan tanda gejala keluarga dapat

1. Keluarga mampu menyebutkan pengertian Hipertensi adalah menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi (Soeparman, 1999). menyebutkan 5 dari 8 tanda dan gejala hipertensi dengan baik :

Kepala pusing Telinga berdengung Gemeter, tremor Mudah marah Mual dan muntah Rasa berat di tengkuk Jantung berdebar–debar Denyut Nadi cepat Lelah dan lemas

(17)

5. memanfaatkan fasilitas kesehatan

pengetahuan keluarga tentang penyebab dan akibat hipertensi, beri reinforcemen positif atas jawaban yang diberikan, jelaskan dan tanyakan kembali kembali. 3. beri penjelasan tentang penatalaksanaan hipertensi, motivasi keluarga untuk mematuhi penatalaksanaan, beri menyebutkan penyebab dan akibat hipertensi keluarga dapat menjelaskan penatalaksanaan hipertensi

hipertensi dengan baik :

a. Asupan garam yang tinggi

b. Stress psikologis c. Faktor genetic (keturunan)

d. Kurang olah raga e. Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alkohol

f. Penyempitan

pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi g. Keturunan (genetik) Akibat Hipertensi a. Stroke b. Penyakit jantung c. Penyakit ginjal d. Gangguan penglihatan 2. Sebutkan 4 dari 8 penatalaksanaan hipertensi dengan

(18)

2 Resiko terjadi serangan hipertensi akut berhubungan

TIU :

Tidak terjadi serangan hipertensi akut setelah

reinforcement positif atas jawaban, tanyakan kembali kembali penatalaksanaan

hipertensi

4. beri motivasi keluarga untuk membuat lingkungan senyaman mungkin, beri reinforcement positif atas jawaban. 5. motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan, beri reinforcement positif atas jawaban

1. tanyakan penyebab dan tanda gejala hipertensi, beri keluarga sanggup menciptakan lingkungan yang nyaman keluarga sanggup memanfaatkan fasilitas kesehatan Respon Verbal : keluarga dapat menyebutkan baik a. Periksakan tekanan darah secara teratur

b. Diit

 Menghindari makanan yang berlemak

 Mengurangi asin atau garam c. Menjaga

keseimbangan berat badan d. Hindari minum minuman keras (beralkohol) dan kurangi/hentikan merokok e. Istirahat yang cukup f. Hindari stress

g. Olah raga yang teratur h. Taati petunjuk pemakian obat dari dokter

(19)

dengan ketidakmampuan keluarga/individu untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi/dirinya sendiri

dilakukan tindakan selama 2 hari pada kaluarga Tn. S P TIK : setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 mnt keluarga diharapkan : 1. Mengenal masalah hipertensi 2. keluarga mampu mengambil keputusan tentang masalah pencegahan komplikasi hipertensi

3. mampu merawat anggota keluarga reinforcement positif atas jawaban 2. tanyakan tentang penyebab dan gejala keluarga dapat menyebutkan

menyebutkan 5 dari 8 tanda dan gejala hipertensi dengan baik :

Kepala pusing Telinga berdengung Gemeter, tremor Mudah marah Mual dan muntah Rasa berat di tengkuk Jantung berdebar–debar Denyut Nadi cepat Lelah dan lemas

menyebutkan 4 dari 7 penyebab hipertensi dengan baik :

a. Asupan garam yang tinggi b. Stress psikologis

c. Faktor genetic (keturunan) d. Kurang olah raga

e. Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alkohol

(20)

akibat hipertensi dan beri reinforcemen positif atas jawaban yang diberikan

3. jelaskan makanan yang baik bagi penderita hipertensi akibat Hipertensi keluarga mengerti makanan yang baik untuk penderita hipertensi

f. Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi g. Keturunan (genetik) Akibat Hipertensi a. Stroke b. Penyakit jantung c. Penyakit ginjal d. Gangguan penglihatan Sebutkan contoh makanan (5) yang dianjurkan untuk penderita Hipertensi

a. Sumber

karbohidrat : biskuit, singkong, roti, tepung, mie, tapioka, nasi

b. Sumber

protein nabati : Tahu, tempe dan kacang-kacangan

c. Sumber

(21)

segar, jeruk, pisang, melon, tomat

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. TGL/JAM DIAGNOSA

KEPEARWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI TTD 1 24/01/2011 11.00 WIB Kurang informasi pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga/individu mengambil keputusan untuk mendapatkan informasi tentang hipertensi • Mengucapka n salam. • Menanyakan

keadaan kesehatan keluarga.

• Mengingatka

n kontrak dan tujuan pertemuan.

• Mengkaji

ulang pengetahuan keluarga tentang definisi dan tanda gejala hipertensi, memberi reinforcemen positif jawaban yang diberikan, menjelaskan dan menanyakan kembali.

• Mengkaji

ulang pengetahuan keluarga tentang penyebab dan akibat hipertensi, memberi reinforcemen positif jawaban yang diberikan, menjelaskan dan menanyakan kembali.

S : Keluarga menjawab salam, mempersilahkan duduk, dan mengsatakan keluarga sehat-sehat saja. Saya masih ingat kita janji hari ini..

S : Ny.S mengatakan belum begitu mengerti tentang Hipertensi, tanda-tandanya, penyebab, akibat, penatalaksanaan.

S :

- Keluarga

mengatakan paham dengan apa yang dijelaskan perawat.

- Keluarga

(22)

• Memberi penjelasan tentang penatalaksanaan hipertensi, memotivasi keluarga untuk mematuhi penatalaksanaan, menanyakan kembali penatalaksanaan hipertensi, memberi reinforcement positif jawaban

• Memberi

motivasi keluarga untuk membuat lingkungan senyaman mungkin.

• Memotivasi

keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan

mencobanya. O : - Keluarga mendengarkan dan memperhatikan - Keluarga kooperatif A : Tujuan tercapai

P : Motivasi keluarga untuk mematuhi penatalaksanaan hipertensi.

2 24/01/2011

11.00 WIB • • Menanyakan penyebab dan tanda gejala hipertensi dan diit, beri reinforcemen positif atas jawaban

• Menanyakan tentang akibat hipertensi dan beri reinforcemen positif atas jawaban yang diberikan

• Mejelaskan tentang diit hipertensi, penatalaksanan hipertensi serta makanan yang baik dan dilarang bagi penderita hipertensi.

• Menjelaskan tentang cara-cara mengurangi resiko hipertensi.

S : Ny. S mengatakan belum begitu mengerti tentang gejala Hipertensi, diitnya dan akibat hiperetensi.

S: Keluarga mengatakan paham dengan apa yang dijelaskan oleh perawat dan akan mencoba melaksanakannya. O : - Keluarga mendengarkan dan memperhatikan - Keluarga kooperatif

(23)

A : Masalah teratasi

P: Motivasi keluarga untuk melaksanakan diit yang benar

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka penggalang di SD Jaranan Banguntapan Bantul dapat dilihat dari 1) perencanaan pihak

Tingkat ketercapaian budaya belajar mahasiswa melalui pembelajaran dengan metode information search pada mata kuliah Analisis Vektor diperoleh kriteria memuaskan dan sangat

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan yaitu untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menulis teks anekdot oleh siswa

negatif signifikan terhadap harga saham. DER merupakan rasio penggunaan hutang yang dibandingkan dengan modal sendiri perusahaan. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan

Pengukuran keragaman genetik 160 sampel sapi Aceh dengan menggunakan 16 lokus mikrosatelit, menunjukkan semua lokus pada sapi Aceh adalah polimorfik, sedangkan lokus

7 Guna penghematan biaya perawatan arsip dinamis, maka Kantor Kecamatan Seyegan melakukan kegiatan penyusutan arsip yang merupakan satu upaya melindungi kekayaan

Pada bagian ini akan dipaparkan rekomendasi yang akan menjadi solusi atas temuan- temuan yang didapat guna memperbaiki peran Sistem Informasi dan Teknologi Informasi dalam mendukung

Klasifikasi agregat menjadi kasar, halus dan filler adalah berdasarkan ukurannya yang ditentukan menggunakan saringan. Mutu agregat mempengaruhi kekuatan dan ketahanan konkrit. Adapun