• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kasus Askep Keluarga Dengan Hipertensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kasus Askep Keluarga Dengan Hipertensi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KASUS ASKEP KELUARGA DENGAN HIPERTENSI LAPORAN KASUS ASKEP KELUARGA DENGAN HIPERTENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN ‘S’

PADA KELUARGA TN ‘S’

DI DUSUN TOI DESA TEO LOMBOK UTARA DI DUSUN TOI DESA TEO LOMBOK UTARA Pengkajian (Tanggal. 15 Desember 2010)

Pengkajian (Tanggal. 15 Desember 2010) A. Data Umum A. Data Umum 1. Nama KK : Tn ‘S’ 1. Nama KK : Tn ‘S’ 2. Umur : 50 th. 2. Umur : 50 th.

3. Alamat : Di Dusun Toi Desa Teo Lombok Utara 3. Alamat : Di Dusun Toi Desa Teo Lombok Utara 4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMA 5. Pekerjaan : POLRI. 5. Pekerjaan : POLRI. 6. Agama : Hindu 6. Agama : Hindu 7. Komposisi Keluarga : 7. Komposisi Keluarga : No. Nama Sex Umur Hub.

No. Nama Sex Umur Hub. Dg. KK Pen Agama Pekerjaan Status kesDg. KK Pen Agama Pekerjaan Status kes 1. Tn ‘S’ L 50 th. KK SMA Hindu POLRI Hipertensi

1. Tn ‘S’ L 50 th. KK SMA Hindu POLRI Hipertensi 2. Ny ‘P’ P 47 th.

2. Ny ‘P’ P 47 th. Istri SMA Hindu POLRI SehatIstri SMA Hindu POLRI Sehat 3

3. An ‘S’ L 19th. Anak SMA Hindu. An ‘S’ L 19th. Anak SMA Hindu - Sehat- Sehat Genogram:

Genogram:

Keterangan : Keterangan :

= laki-laki = Perempuan =

= laki-laki = Perempuan = Anggota Keluarga Yg SakitAnggota Keluarga Yg Sakit

8. Tipe keluarga :

8. Tipe keluarga : keluarga intikeluarga inti Yang terdiri dari ayah, ibu, anak  Yang terdiri dari ayah, ibu, anak 

Kewargaan negara / suku bangsa : Indonesia / Kewargaan negara / suku bangsa : Indonesia / Bali.Bali. 9. Agama : Hindu.

9. Agama : Hindu.

10. Status social ekonomi keluarga 10. Status social ekonomi keluarga

Penghasilan keluarga adalah : antara Rp. 7.000.000,- sampai Rp. 8.000.000,- perbulan yang Penghasilan keluarga adalah : antara Rp. 7.000.000,- sampai Rp. 8.000.000,- perbulan yang diperoleh darigaji sebagai anggota POLRI. Menurut

(2)

ada cukup untuk memenuhi keperluan sehari-hari 11. Aktivitas rekreasi keluarga :

Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi bersepeda di sore hari B. Riwayat Perkembangan Keluarga

1. Pada saat ini keluarga Tn. ‘S’ sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap keluarga .

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: -3. Riwayat kesehatan keluarga

• Tn S mengatakan bahwa saat ini dirinya memiliki penyakit hipertensi yang sudah dideritanya selam + 4 tahun

• Ny. P biasanya mengalami penyakit ringan seper ti batuk dan pilek biasanya karena cuaca ataupun karena penurunan stamina tubuh. Nyonya P tidah pernah mengalami penyakit yang berat.

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya (yang lalu)

Tn.S menderita Hipertensi sejak tahun 2004 yang lalu. Saat dikaji beliau dalam keadaan sakit. Penyakit klien sering kambuh ketika klien mengalami masalah-masalah yang sulit teratasi. Tn S juga mengatakan kalau bapak dari Tn S memiliki penyakit hipertensi

C. Keadaan Lingkungan 1. Karakteristik Rumah

Luas rumah yang ditempati + 20m x 10 m, terdiri dari 1 ruang tamu, 4 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang dapur ,tempat sembahyang, 2 kamar mandi, 1 gudang, Lantai rumah terbuat dari keramik di ruang tamu dan kamar dengan keadaan bersih dan penataan alat/probot rumah tangga yang rapi, penerangan dan ventilasi cukup. Sumber air minum dan untuk keperluan cuci dan mandi menggunakan PDAM. WC menggunakan septic tank yang terletak di samping rumah

RTamu Kamar Tidur R. Keluarga

Kamar Tidur Dapur

K.Mandi

Gb. Denah Rumah Keluarga binaan

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Tetangga Tn S sebagian besar beraktivitas di pagi hari 3. Mobilitas Geografis Keluarga

(3)

sekarang, berdasarkan keterangan dulu daerah sekitar lingkungan tempat tinggal masih jarang ditempati penduduk.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyrakat

Keluarga termasuk anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti kegiatan masyarakat. 5. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Tn S 3 orang, dan anaknya yang sudah menikah juga masih bertempat tinggal di sekitar rumahnya sehingga bila mana ada anggota keluarga yang sakit, semua saling

memperhatikan dan membantu untuk penyembuhan.

Fasilitas penunjang kesehatan yang dimiliki keluarga cukup, seperti ada dana khusus untuk  anggaran pemeliharaan kesehatan, tersedia obat P3K dalam rumah.

D. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga

Keluarga mengatakan, komunikasi selalu dilakukan untuk minta pertimbangan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi. Antar anggota keluarga terbina hubungan yang

harmonis, dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum memutuskan suatu permasalahan. Anak-anaknya biasa memberikan alternatif 

pemikiran kepada Tn S bagaimana untuk memutuskan pemecahan masalah. 2. Struktur Kekuatan Keluarga:

Didalam aktivitas sehari-hari keluarga saling perhatian dan merasakan bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama dalam keluarga

3. Struktur Peran Keluarga

a. Tn S sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam membimbing dan mendidik anak-anak serta mengatur rumah tangga dengan dibantu isterinya Ny P.

b. Ny.P bertanggung jawab membimbing dan mendidik anak dan mengatur kebutuhan rumah tangga

c. An.S merupakan putra dari Tn.S yang saat ini berkuliah di salah satu universitas negeri di Bali

4. Nilai dan norma keluarga

Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam agama yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya. Keluarga ini menganggap bahwa hipertensi yang diderita Tn S adalah penyakitnya orang tua yang biasa terjadi. Tapi upaya untuk 

mengendalikan dilakukan dengan mengatur makanan dan segera periksa ke rumah sakit bila dirasakan ada gangguan kesehatannya. Keluarga Tn S mempercayakan perawatan

kesehatannya kepada tenaga kesehatan, akan tetapi bila ada anggota keluarga yang sakit ada kalanya hanya membeli obat di Apotek dan mengkonsumsi obat tradisional saja.

E. Fungsi Keluarga 1. Fungsi Afektif 

Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-harinya mereka selalu damai dan saling menjaga kepentingan bersama.

Tn S memahami keadaan penyakit yang dideritanya dan Ny P juga sering mengingatkan tentang diet yang harus ditaati oleh Tn S, misalnya makan rendah garam, rendah lemak dan lain-lain. Mereka saling menyayangi dan memberi perhatian.

2. Fungsi Sosialisasi

(4)

kebutuhan pendidikan, kalau ada kegiatan kemasyarakatan, keluarga selalu ikut didalamnya. 3. Fungsi Perawatan Kesehatan.

a. Pengetahuan dan persepsi keluarga mengambil keputusan tindakan yang tepat

Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit hipertensi hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari dampak masalah kesehatan akibat penyakit hipertensi.

b. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan

Kemampuan keluarga terbatas karena keluarga tidak mengetahui secara luas tentang masalah yang terjadi pada penyakit hipertensi.

c. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat

Keluarga mempunyai kesadaran tentang terciptanya lingkungan yang sehat, hal ini di

buktikan dengan aktivitas Tn S dan isterinya, bila ada waktu luang membersihkan ruangan, lingkungan sekitar rumah.

d. Penggunaan fasilitas

Selama ini keluarga jarang memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, karena keluarga lebih cenderung membeli obat bebas di toko atau mengkonsumsi obat tradisional.

4. Fungsi Reproduksi

Ny P saat ini sudah berusia 47 tahun dan tidak menjadi akseptor KB karena alasan sudah infertile akibat keguguran saat mengandung anak ke-2, tidak mungkin hamil.

5. Fungsi Ekonomi

Keluarga Tn S menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan setiap hari. Menurut pengakuan keluarga penghasilan tiap bulan cukup untuk  memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Jika ada sisa keuangan, maka disimpan untuk keadaan yang mendadak bagi keluarga.

F. Stress dan Koping Keluarga 1. Stressor yang dimiliki

• Stressor jangka panjang yang dirasakan keluarga Tn S adalah penyakit hipertensi yang diderita oleh Tn S.

• Stressor jangka pendek yang dirasakan keluarga Tn S adalah 2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh Tn S karena sakit yang dideritanya sudah semenjak dahulu dan keluarga yakin bahwa penyakitnya dapat diatasi . 3. Strategi koping yang digunakan

Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya keluarga Tn S mendiskusikannya terlebih dahulu sebelum mengambil suatu keputusan. Beliau memberikan pengertian kepada anggota keluarganya tentang masalah yang dihadapinya.

4. Strategi adaptasi disfungsional

Keluarga selalu menyediakan persiapan uang untuk berobat, kalau t erjadi kekambuhan hipertensinya.

G. Harapan Keluarga

Keluarga Tn S berharap anggota keluarga dapat berperan masing-masing tanpa ada yang mengalami gangguan kesehatannya. Sehingga semua bisa berjalan lancar tanpa hambatan. Penyaki Hipertensinya dapat sembuh total.

(5)

H. Pemeriksaan Fisik 

No Variabel Nama anggota keluarga Tn. S Ny. P An. S

1 Riwayat penyakit saat ini Hipertensi Tidak ada Tidak ada

2 Keluhan yang dirasakan Kaku pada daerah tengkuk, pusing. Tidak ada Tidak ada

3 Tanda & gejala Tekanan darah 160/110 mmHg, sukar tidur, pusing, mudah marah. Tidak  ada Tidak ada

4 Riwayat penyakit sebelumnya Pada tahun 2008, Tn. S pernah dirawat di Rumah Sakit Bayangkara selama 6 hari karena penyakit hipertensi. Ny. P biasanya mengalami penyakit ringan, seperti batuk dan pilek, Ny. P tidak pernah mengalami penyakit yang berat. Tidak ada 5 Tanda-tanda vital N: 82x/mnt S: 36,5oC R: 24x/mnt TD:160/110mmHg N: 80x/mnt S: 36,7oC R: 22x/mnt TD:120/90mmHg N: 83x/mnt S: 36,5oC R: 24x/mnt TD:120/80mmHg

6 System cardiovaskuler Pada leher teraba arteri karotis, pada ekstermitas teraba arteri

brakialis dan radialis Pada leher teraba arteri karotis, pada ekstermitas teraba arteri brakialis dan radialis Pada leher teraba arteri karotis, pada ekstermitas teraba arteri brakialis dan radialis

7 System respirasi Retraksi otot dada terlihat, tidak terlihat napas cuping hidung. Retraksi otot dada terlihat, tidak terlihat napas cuping hidung. Retraksi otot dada terlihat, tidak terlihat napas cuping hidung.

8 System GI. Trac Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji 9 System persyarafan Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji

10 System musculoskeletal Tidak mengalami gangguan mobilisasi Tidak mengalami gangguan mobilisasi Tidak mengalami gangguan mobilisasi

11 System genetalia Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tipologi Masalah Keperawatan

NO Daftar Masalah Kesehatan

1. Ancaman Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi 2. Kurang / Tidak Sehat Hipertensi

3. Potensial Keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

Analisa Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH 1.

(6)

2

3 Data Subyektif:

Tn S. Sami mengatakan sudah lama mengalami tekanan darah tinggi. Tn S mengatakan kadang-kadang pusing,

Tn S Merasa kaku di daerah tengkuk.

Tn S mengatakan penyakitnya sering kambuh Data obyektif:

Berdasarkan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan : Tekanan darah : 160/110 mmHg.

Nadi: 84 X/menit.

Pernafasan : 24 x/menit. Suhu : 36,5 x/menit. Data subyektif:

Tn S jarang berobat ke Klinik.

Tn S mengatakan berobat ke Klinik bila dirasakan parah. Kalau pusing cukup membeli jamu atau obat di warung saja.

Data obyektif.

(7)

Data Subyektif 

• Tn S mengatakan merasa kaku dan nyeri di daerah tengkuk  Data obyektif 

• Tn S terlihat menringis kesakitan

• Tn S terlihat memegang bagian tengkuknya

Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipertensi

Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan secara optimal

Kurangnya pengetahuan keluarga tetang penatalaksaanan dan pencegahan hipertensi Resiko penyakit kambuh berulang

(8)

Gangguaan rasa nyaman : nyeri Rumusan diagnosa keperawatan

1. Resiko penyakit kambuh berulang b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipertensi.

2. Resiko terjadinya kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi b/d ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan secara optimal. 3. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d kutangnya pengetahuan keluarga tentang penatalaksanaan dan pencegahan hipertensi

Skoring Prioritas Masalah

1. Resiko penyakit kambuh berulang b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipertensi.

NO KRITERIA SKALA BOBOT SKORING PEMBENARAN 1.

a. Sifat masalah : Tidak/kurang sehat

b. Kemungkinan masalah dapat diubah : Hanya sebagian

(9)

d. Menonjolnya masalah : Masalah berat, harus segera ditangani 3 1 2 2 1 2

(10)

1 1 Total 3/3x1=1 1/2x2= 1 2/3x1=2/3 2/2x1=1 4

(11)

kondisi klien.

a. Kondisi klien pada usia lansia. b. Lama penyakit sudah + 10 tahun

c. Berdasarkan prognosa masalah hipertensi hanya sebagian kecil bisa sembuh, dan hanya bisa dilakukan tindakan pencegahan.

a. Penyakit hipertensi memungkinkan untuk dicegah dengan menghindari f aktor resiko. b. Keluarga mau diajak kerjasama (kooperatif)

Bila tidak segera ditanganni maka akan terjadi komplikasi lebih lanjut, seperti stroke, kekumpuhan.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA

No.Dx. Hari / Tanggal Pukul Diagnose keperawatan Implementasi

1 Sabtu/18-12-2010 16.00 Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipetensi berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi Penyuluhan tentang : - pengertian hepertensi

- Penyebab hiper tensi

- Tanda dan gejala hipertensi - Faktor resiko hipertensi - Akibat hipertensi

- Upaya pencegahan hiper tensi Evaluasi Keperawatan Keluarga

No.Dx. Hari / Tanggal Pukul Evaluasi 1 Sabtu/18-12-2010 16.00 S:

- Keluarga khususnya Tn S mengatakan mengerti maksud dan tujuan kunjungan hari ini. - Keluarga dapat menyebutkan pengertian hipertensi

- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi ( 3-6 )

- Menyebutkan 3 faktor resiko yang menyebabkan hipertensi - Menyebutkan 2 akibat hipertensi bila tidak dirawat

- Menyebutkan 2 cara mencegah timbulnya hipertensi. O :

- Keluarga Tn S dapat bekerjasama dengan mahasiswa. - Keluarga dapat terlihat aktif dalam diskusi

- Keluarga menunjukkan minat terhadap kegiatan atau tindakan yang dapat dilakukan - Keluarga dapat memberikan responverbal dan non verbal yang baik 

- Keluarga kooperatif selama kegiatan berlangsung A : Masalah teratasi

(12)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA No.Dx Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi

Umum Khusus Kriteria Standar

1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi serangan hipertensi yang lebih berat terhadap Tn S - Menyebutkan pengertian hipertensi

- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi (3-6)

- Menyebutkan 3 faktor resiko yang menyebabkan hipertensi - Menyebutkan 2 akibat hipertensi bila tidak dirawat.

-Menyebutkan 2 cara mencegah timbulnya hipertensi. Verbal (pengetahuan) • Keluarga

dapat menyebutkan tanda-tanda dan gejala penyakit hipertensi.

• Keluarga dapat mengidentifikasi gejala dini terjadinya serangan.

• Keluarga dapat memutuskan tindakan yang harus dilakukan bila terjadi serangan. 1. Kaji

pengetahuan keluarga.

2. Kaji kemampuan keluarga yang telah dilakukan pada Tn S.

3. Kaji tindakan yang pernah dilakukan bila Tn S serangan hipertensi. 4. Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala peny. Hipertensi. 5. Diskusikan dengan keluarga cara mengiidentifikasi serangan.

6. Berikan kesempatan keluarga menanyakan penjelasan yang telah diberikan setiap kali diskusi.

7. berikan penjelasan ulang bila ada penjelasan yang belum dimengerti.

8. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan dengan keluarga.

9. Berikan pujian terhadap kemampuan yang diungkapkan keluarga setiap kali diskusi. 2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien tidak mengalami komplikasi/pecahnya pembuluh darah halus. - Dapat menjelaskan akibat tekanan darah tinggi pada pembuluh darah halus.

- Dapat menyebutkan bagian tubuh yang rawan terjadi pecahnya pembuluh darah.

- Dapat menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi. Verbal - Klien dan keluarga dapat menjelaskan akibat tekanan darah tinggi pada pembuluh darah halus. - Klien dan keluarga dapat menyebutkan bagian tubuh yang rawan terjadi pecahnya pembuluh darah.

- Klien dan keluarga dapat menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi. 1. Kaji pengetahuan keluarga.

2. Kaji kemampuan keluarga yang telah dilakukan pada Bu Sutri.

3. Kaji tindakan yang pernah dilakukan bila Bu Sutri mengalami serangan.

4. Diskusikan dengan keluarga tentang akibat peny. Hipertensi pada pembuluh darah. 5. Diskusikan dengan keluarga tentang bagian tubuh yang rawan terjadi pembuluh darah pecah.

6. Diskusikan alternatif yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi. 7. Berikan kesempatan keluarga menanyakan penjelasan yang telah diberikan setiap kali diskusi.

8. berikan penjelasan ulang bila ada penjelasan yang belum dimengerti.

9. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan dengan keluarga. 10. Berikan pujian terhadap kemampuan yang diungkapkan keluarga

Referensi

Dokumen terkait

Dari aspek biologi reproduksi (TKG, IKG, fekunditas dan diameter telur), ikan endemik yang hidup di Danau Towuti seperti jenis pangkilang dari Genus

Komite kesehatan lainya adalah wadah non struktural rumah sakit yang mempunyai fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profession- nalisme tenaga kesehatan lainya

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan yaitu untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menulis teks anekdot oleh siswa

Untuk menginformasi kepada masyarakat luas tentang gambaran kontibusi modal dana bergulir terhadap peningkatan pendapatan petani tambak ikan di kabupaten Kampar, serta

Pengukuran keragaman genetik 160 sampel sapi Aceh dengan menggunakan 16 lokus mikrosatelit, menunjukkan semua lokus pada sapi Aceh adalah polimorfik, sedangkan lokus

7 Guna penghematan biaya perawatan arsip dinamis, maka Kantor Kecamatan Seyegan melakukan kegiatan penyusutan arsip yang merupakan satu upaya melindungi kekayaan

Oleh karena itu, masalah tersebut dibahas dan dituangkannya dalam bentuk Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Penilaian Tanah Dan Bangunan Sebagai Salah Satu Agunan Dalam