ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S KHUSUSNYA AN. Lp
DENGAN ISPA DI DESA KANGKUNG RT02/RW002 KECAMATAN
MRANGGEN DEMAK
I.PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. S
2. Alamat Kepala Keluarga : RT 02 / RW 002 Desa Kangkung Mranggen,Demak 3. Komposisi Keluarga :………
N
O NAMA KELAMINJENIS UMUR HUBUNGAN PENDIDIKAN PEKERJAAN 1 Tn.S L 32 Tahun Kepala Keluarga Sarjana Guru
2 Ny.V P 26 Tahun Istri SMA Ibu Rumah Tangga 3 An.Lr P 6 Tahun Anak Kandung TK Pelajar
4
An.Lp P 4 Tahun Anak Kandung - -Genogram :
Ny.V Tn.S
An.Lr An.Lp
Keterangan :
4.Tipe Keluarga : Keluarga Inti
5.Suku Ayah : Jawa Ibu : Jawa 6.Agama : Islam
7.Status Sosek Keluarga
a. Pendapatan keluarga satu bulan : Rp 1.500.000/bulan b. Pengelola keuangan keluarga : Ayah dan Ibu c. Bagaimana pandangan keluarga
terhadap pendidikan keluarga : Keluarga sangat mementingkan pendidikan pada anggota keluarganya.
d. Adakah nilai/keyakinan/agama yang
bertentangan dengan kesehatan : Tidak ada 8.Aktifitas rekreasi keluarga
a. Kebiasaan rekreasi dalam keluarga : Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rekreasi yang rutin.
b. Bagaimana keluarga menggunakan
waktu sengganggnya : Keluarga mengisi waktu senggangnya dengan menonton televisi dan mendengarkan tape recorder.
B.Riwayat Perkembangan
9.Tahap perkembangan saat ini : Saat ini keluarga Tn.S berada pada tahap perkembangnan keluarga anak usia pre school. Dengan tugas perkembangan antara lain :
o Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,privasi.
o Mensosialisasikan anak.
o Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak yang lain.
o Mempetahankan hubungan yang sehat dalam keluarga
Tugas perkembangan yang sudah terpenuhi adalah semua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi pada keluarga Tn.S.
10.Tahap perkembangan keluarga
yang belum terpenuhi :Tugas perkembangan yang seharusnya dilalui oleh keluarga saat ini keluarga merasa sudah terpenuhi, Keluarga Tn.S mengatakan semaksimal mungkin menciptakan keluarga yang
membahagiakan, terutama untuk membahagiakan anak-anaknya. 11.Riwayat keluarga inti :Pada saat dilakukan pengkajian pada Tn.S dalam keadaan sehat
tetapi Tn.S pernah mempunyai riwayat asam urat sedangkan untuk An. Lp sedang menderita batuk pilek yaitu kurang lebih sudah dua hari yang lalu.
DAPUR
KAMAR TIDUR
KAMAR TIDUR
WC
C.Lingkungan
13.Karakteristik rumah :
a. Jenis rumah : Petak
b. Jenis bangunan : Semipermanen c. Luas bangunan : ± 4x18 m2
d. Luas perkarangan : 6 m2
e. Status kepemilikan rumah : Milik keluarga Tn.S f. Kondisi ventilasi rumah : Kurang baik
g. Kondisi penerangan rumah : Kurang baik h. Kondisi pencahayaan rumah : Kurang baik
i. Kondisi lantai : Kurang bersih dan tidak teratur j. Kebersihan rumah secara keseluruhan : Bersih
k. Bagaimana pembagian ruangan dirumah : Tertata baik l. Pengelolaan sampah keluarga : Dibakar m. Sumber air bersih dalam keluarga : Sumur Artetis n. Kondisi jamban keluarga : Bersih
o. Pembuangan limbah : Bersih
Denah Rumah :
14.Karakteristik tetangga dan komunitas RW :Tetangga keluarga Tn.S sebagian besar bekerja sebagai buruh, petani, dan pengrajin kayu. Tidak ada kebiasaan kurang baik dari lingkungan yang mempengaruhi kesehatan. Bila ada masalah antar warga, diselesaikan dengan pertemuan tingkat RT yang dipimpin oleh ketua RT.
15.Mobilisasi geografi keluarga :Tn.S bersama keluarga menempati
rumahnya yang sekarang sudah 7tahun tetapi Tn.S sendiri merupakan penduduk asli Desa Kangkung.Alat transportasi umum yang ada yaitu ojek. Sedang untuk mobilitas,keluarga menggunakan satu buah sepeda motor, yang fungsi utamanya untuk alat transportasi saat Tn.S bekerja maupun alat rekreasi keluarga bila ada waktu untuk bepergian.
16.Perkumpulan keluarga dan interaksi
dengan masyarakat : Interaksi keluarga Tn.S dengan masyarakat terjalin baik, terlihat dari keikutsertaan anggota keluarga dalam kegiatan keagamaan RT. Apabila terdapat tetangga sekitar yang memerlukan bantuan maka masyarakat saling tolong menolong, bila sakit maka akan segera dibawa ke pelayanaan kesehatan. Keluarga mengatakan setiap 35 hari sekali ada
perkumpulan tingkat RT dan keluarga selalu mengikuti.
17.Sistem pendukung keluarga : Tn.S mengetahui benar akan arti kesehatan, saat wawancara Tn.S mengungkapkan apabila keluarga ada yang sakit, akan secepatnya diperiksakan pada Puskesmas. Keluarga Tn.S sangat yakin dengan pelayanan kesehatan dari pada jalur alternatif.
D.Struktur Keluarga
Ny.V selalu ditemani ibu mertuanya saat rumah sedang sepi untuk mengasuh anak ke duanya.
19.Struktur kekuatan keluarga : Setiap anggota keluarganya mempunyai peran dan dapat menjalankan peran masing-masing dengan baik. Tn.S sebagai kepala keluarga berperan sebagai pengambil
keputusan, meskipun tetap lewat musyawarah keluarga.
20.Struktur peran : Tn.S berperan sebagai kepala keluarga, yang bertanggung jawab bekerja mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Ny.V sebagai istri,bertugas merawat anak, pendamping suami, juga menyiapkan makanan bagi anak dan suami. An. Lr berperan sebagai anak yang sedang menuntut ilmu di TK, waktu
dihabiskan untuk bersekolah dan bermain saat dirumah,An. Lp sebagai anak kedua yang masih ber umur 7 bulan.
21.Struktur nilai dan norma budaya : Keluarga cukup taat dalam melaksanakan kewajiban agamanya, yaitu ibadah sholat 5 waktu dan mengikuti pengajian di RT. Dalam keluarga saling menghargai antar anggota keluarga.
E.Fungsi Keluarga
22.Fungsi efektif : Keluarga saling memberikan perhatian dan kasih sayang, Tn.S selalu mendukung apa yang dilakukan anggota keluarga yang lain selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar etika dan sopan santun, diterapkan demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga.
23.Fungsi sosialisasi :Tn.S mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi sosial pada
24.Fungsi perawatan keluarga : Pengetahuan keluarga tentang penyakitnya dan penanganannya.
F.Stress dan Koping Keluarga
25.Stressor yang dihadapi keluarga : Keluarga merasa cemas dan khawatir dengan keadaan An.Lp yang mengalami batuk.
26.Stess jangka panjang : Keluarga mengatakan merasa ada masalah yang dirasakan dalam waktu kurang dari enam bulan ini yaitu kecemasan oleh karena
anaknya (An. Lp sering sekali menderita batuk pilek dan sering kambuh). Tetapi keluarga memikirkan bersama-sama sehingga masalah menjadi ringan.
27.Kemampuan keluarga berespon
terhadap masalah : Keluarga mengatakan apabila ada masalah yang dirasa sangat berat maka mereka akan memecahkannya secara bersama-sama, dibicarakan bersama kemudian dicari jalan keluar yang terbaik atau kadang-kadang keluarga Tn.S bertanya pada orang tua dari Tn.S yang tinggalnya di samping rumah keluarga Tn.S.
28.Startegi koping yang digunakan : Jika ada masalah keluarga lebih suka berunding bersama atau konsultasi dengan orang yang lebih tahu atau orang tua mereka. 29.Startegi adaptasi disfungsional : Keluarga Tn.S tidak memperlakukan
anak-anaknya dengan Identifikasi bentuk yang digunakan secara ekstensif : kekerasan, perlakukan kejam terhadap anak, mengkambinghitamkan, ancaman, mengabaikan anak, mitos keluarga yang merusak, pseudomutualitas, triangling dan otoritarisme.
G.Harapan Keluarga
berharap bisa diberikan informasi kepada mereka tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan, baik itu untuk kesehatan tentang ISPA yang diderita oleh anaknya atau pun nyeri sendi pada Tn.S
F.Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
Pemeriksaa n Fisik
Tn.S Ny.V An.Lr An.Lp
Rambut Hitam, bersih, tidak mudah rontok
Hitam, bersih, tidak mudah rontok
Hitam, bersih, tidak mudah rontok
Hitam, bersih, tidak mudah rontok Kepala Mesocepal,
tidak ada nyeri tekan,
tidk ada luka.
Mesocepal, tidak ada nyeri tekan,
tidk ada luka.
Mesocepal, tidak ada nyeri tekan,
tidk ada luka.
Mesocepal, tidak ada nyeri tekan,
tidk ada luka. Mata Simetis,tidak
anemis,sclera tidak ikterik,
tidak ada gangguan penglihatan.
Simetis,tidak anemis,sclera tidak ikterik,
tidakada gangguan penglihatan.
Simetis,tidak anemis,sclera tidak ikterik,
tidak ada gangguan penglihatan.
Simetis,tidak anemis,sclera tidak
ikterik .
Hidung Tidak ada secret,
bersih. Tidak ada secret,bersih. Tidak adasecret, bersih.
ada secret bening
Mulut Bersih, gigi utuh, tidak ada
karang gigi, mukosa bibir
lembab.
Bersih, gigi utuh, tidak ada
karang gigi, mukosa bibir
lembab.
Bersih, mukosa bibir
lembab.
Bersih, mukosa bibir
lembab.
Telinga Simetris,bersih, tidak ada gangguan
Fungsi pendengaran
Simetris,bersih, tidak ada gangguan
fungsi pendengaran
Simetris,bersih, tidak ada gangguan fungsi pendengaran
Simetris,bersih, tidak ada gangguan
fungsi pendengaran Leher Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Dada/Paru
1. Inspeksi Bentuk ekspansi simetris,frekuens dada normal, (anteroposterior
),
Simetris,frekuensi Pernafasan normal,inspirasi
normal,inspirasi seimbang dengan
ekspirasi.
Seimbang dengan
ekspirasi. pernafasanfrekuensi normal,inspiras
2.Palpasi Tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus
sama antara kanan dan kiri.
Tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus
sama antara kanan dan kiri.
Tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus
sama antara kanan dan kiri.
Tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus
sama antara kanan dan kiri. 3.Perkusi Resonan. Resonan. Resonan. Resonan. 4.Auskultasi Vesikuler Vesikuler Vesikuler ada suara ronkhi
basah halus. Abdomen
1. Inspeksi Perut datar tidak
ada luka. Perut datar tidakada luka tidak ada lukaPerut datar Perut buncit tidakada luka 2.Auskultasi Peristaltik usus
normal.
Peristaltik usus normal.
Peristaltik usus normal.
Peristaltik usus normal. 3.Perkusi Timpani Timpani Timpani Timpani 4.Palpasi Tidak ada nyeri
tekan.
Tidak ada nyeri tekan.
Tidak ada nyeri tekan.
Tidak ada nyeri tekan. Ekstremitas
1. Atas Tidak ada luka, tidak ada
edema,turgor kulit baik.
Tidak ada luka, tidak ada
edema,turgor kulit baik.
Tidak ada luka, tidak ada
edema,turgor kulit baik.
Tidak ada luka, tidak ada edema,turgor kulit
baik. 2.Bawah Tidak ada
luka, tidak ada edema,turgor
kulit baik.
Tidak ada luka, tidak ada
edema,turgor kulit baik.
Tidak ada luka, tidak ada
edema,turgor kulit baik.
Tidak ada luka, tidak ada edema,turgor kulit
baik. TTV
1. TD 120/80 mmHg 110/80 mmHg - -2.Nadi 88 x/menit 84 x/menit 116 x/menit 120 x/menit
3.RR 23 x/menit 22 x/menit 26 x/menit 32 x/menit 4.Suhu 36,2 ◦C 36 ◦C 36,6 ◦C 36,4 ◦C
5.BB 75 Kg 65 Kg 16 Kg 12 Kg(turun 2 Kg)
6.TB 170 cm 161 cm -
Nama Peserta Didik
(………..)
II.ANALISA DATA
N O
DATA FOKUS DIAGNOSA
1 DS :
1).Ny.V mengatakan bahwa anaknya (An.Lp) batuk pilek selama 2 hari dan sudah dibawa ke dokter dan belum sembuh serta sering kambuh.
DO :
1. An. Lp tampak batuk
2. Hidung An. Lp keluar sekret dari hidung 3. Imunisasi An. Lp lengkap kecuali campak 4. An. Lp batuk grok-grok
5.RR An. Lp = 32 x/mnt
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S merawat anak dengan ISPA
2 DS :
1).Ny.V mengatakan bahwa Ny.V tidak mengetahui tentang penyebab, cara penularan, pencegahan penularan dan perawatan batuk pilek (ISPA).
2).Ny.V mengatakan selama An.Lp batuk pilek hanya diberi obat dari dokter dan tidak mengetahui cara perawatan dirumah. 3). Ny.V mengatakan masih menggunakan
obat nyamuk bakar ketika An. Lp batuk pilek.
4). Ny.V mengatakan An.Lp tidurnya dengan Tn.S dan Ny.V.
5). Ny.V mengatakan tidak tahu bagaimana cara memodifikasi lingkungan yang sehat agar tidak terjadi penularan ISPA.
DO :
1).Ventilasi rumah cukup tetapi tidak dibuka setiap hari.
2).Saat dilakukan pengkajian Ny.V tahu kalau penyakit batuk pilek itu menular tetapi Ny.V tidak mengetahui cara penularannya. 3).Ny.V sering mengelap hidung An.Lp
Resiko tinggi pada penularan penyakit ISPA berhubungan dengan
dengan bajunya.
4).Saat dilakukan kunjungan keluarga pada siang hari, An.Lp tidur ditemani Ny.V kondisi kamar pengap.
5).Tempat pertukaran udara dan pencahayaan kurang, lantai rumah terbuat dari ubin. 3 DS :
1).Keluarga mengatakan An.Lp sulit makan dan lebih sering mengkonsumsi jajan chiki dan minum es dengan pemanis buatan. 2).Ny.V mengatakan tidak tahu tentang gizi
yang baik bagi An.Lp
3).Ny.V mengatakan bahwa An.Lp tidak terlalu menyukai dengan sayuran dan buah”an.
DO :
1).An.Lp tampak kurus dan mengalami penurunan berat badan 2 Kg.
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat balita/bayi dengan gizi yang kurang
Diagnosa Keperawatan
Hasil dari analisa data diatas dapat muncul diagnosa sebagai berikut :
1). Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S merawat anak dengan ISPA.
2). Resiko tinggi pada penularan penyakit ISPA berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga menata lingkungan dengan masalah ISPA.
3). Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat balita/bayi dengan gizi yang kurang.
Scoring
(Penentu Prioritas Masalah)
KRITERIA BOBOT SCORE
Sifat masalah
1
Aktual = 3 Resiko = 2 Potensial = 1 Kemungkinan masalah untuk
dipecahkan 2
Mudah = 2 Sebagian = 1 Tidak dapat = 0 Potensial masalah untuk dicegah
1 Tinggi = 3Cukup = 2 Rendah = 1 Menonjolkan masalah
Penilaian :
1). Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S merawat anak dengan ISPA.
No Kriteria Perhitungan Nilai
1 Sifat masalah
Aktual
3/3x1 1
2 Kemungkinan masalah untuk dipecahkan
Sebagian
1/2x2 1
3 Potensial masalah untuk dicegah
Tinggi 3/3x1 1
4 Menonjolkan masalah
Segera diatasi
2/2x1 1
Total 4
2). Resiko tinggi pada penularan penyakit ISPA berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga menata lingkungan dengan masalah ISPA.
No Kriteria Perhitungan Nilai
1 Sifat masalah
Resiko
2/3x1 2/3
2 Kemungkinan masalah untuk dipecahkan
Mudah 2/2x2 1
3 Potensial masalah untuk dicegah
Potensial
3/3x1 1
4 Menonjolkan masalah
Tidak segera diatasi
1/2x1 1/2
Total 2 4/6
3). Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat balita/bayi dengan gizi yang kurang.
No Kriteria Perhitungan Nilai
1 Sifat masalah
Potensial 1/3x1 1/3
2 Kemungkinan masalah untuk dipecahkan
Mudah
2/2x2 1
3 Potensial masalah untuk dicegah
Rendah
3/3x1 1
4 Menonjolkan masalah
Total 2 1/3
Nama Peserta Didik
(………..)
III. RENCANA ASUHANKEPERAWATAN KELUARGA
N O
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Evalusi Rencana Tindakan Umum Khusus Kriteria Standar
1 Bersihan jalan nafas tidak
efektif berhubungan
dengan ketidakmampuan
keluarga Tn.S merawat anak dengan ISPA
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
bersihan jalan nafas
dapat
Verbal Keluarga dapat menjelaskan
pengertian ISPA , dapat menyebutkan
tanda dan gejala ISPA ,
dapat
1.kaji pengetahuan keluarga tentang ISPA
2.jelaskan pada keluarga tentang
pengertian,tanda/gejala tindakan yang dilakukan bila salah satu anggota keluarga menderita ISPA.
3.berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya.
4.berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.
5.bimbing keluarga untuk mengulang kembali apa yang dijelaskan oleh perawat
6.beri pujian atas jawaban yang disampaikan oleh keluarga.
Keluarga mampu mengambl keputusan yang tepat.
Verbal Keputusan keluarg
untuk memeriksaka
n kembali
Keluarga
tor Tn.S dapatKeluarga melakukan perawatan kesehatan.
1.diskusikan dengan keluarga tentang pengertian ISPA menggunakan lembar balik/leaflet. Ajarkan kepada keluarga untuk latihan nafas dalam dan batuk efektif secara mandiri.
2.beri kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara nafas dalam dan batuk efektif serta cara membuat obat herbal secara tradisional.
3.beri pujian positif atas partisipasi keluarga. Keluarga
Verbal Keluarga dapat menerapkan
pola hidup sehat
1.kaji kebiasaan keluarga Tn.S
2.motivasi keluarga dalam berperilaku hidup sehat.
3.motivasi keluarga dalam menata lingkungn rumah
4.berikan penyuluhan tentang bahaya
lingkungan yang tidak sehat yang ada.
Psiko-motor KeluargaTn.S memeriksaka
n anggota keluarga yang sakit ke
pelayanan kesehatan Puskesmas.
1.menganjurkan keluarga untuk
memerikskan anggota keluarga yang sakit.
2.jelaskan jenis pelyanan kesehatan yang bisa digunakan.
2 Resiko tinggi pada penularan
penyakit ISPA berhubungan
dengan ketidakmampuan
keluarga menata lingkungan dengan masalah
ISPA
an cara penularan
penyakit ISPA
Verbal Keluarga dapat menyebutkan
cara penularan dan keluarga
dapat
1.kaji pengetahuan keluarga tentang cara-cara penularan ISPA
2.beri penjelasan kepada keluarga tentang cara-cara penularan ISPA
3.beri reinforcement positif atas usaha keluarga.
3 Nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh dengan gizi yang
kurang
gizi yang baik baik bagi sang anak
Verbal Keluarga mampu mengenal maslah gizi nutrisi yang baik bagi anaknya,ma
mpu mengambil
keputusan cara mengatai gizi
pada anaknya dan
keluarga dapat menyebutkan
cara mengatasi
gizi yang baik bagi anaknya.
1.kaji pengetahuan keluarga tentang pentingnya gizi pada anak
2.berikan penyuluhan kepada keluarga tentang pengertian gizi,tanda kurng gizi dan pentingnya gizi pada anak
3.beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4.beri reinforcement positif atas usaha keluarga yang telah dilakukan
Nama Peserta Didik
(………..)
Diagnosa Keperawatan Tanggal dan Waktu Implementasi Evaluasi Bersihan jalan nafas
tidak efektif
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.S merawat anak dengan ISPA.
18 februari 2014 Pukul 10.00 wita
19 februari 2014 Pukul 10.00 wita
1.Pengkajian
pengetahuan keluarga tentang ISPA
2. Beri penjelasan tentang penyakit ISPA dan komplikasinya. 3. Pemeriksaan fisik pada An.Lp
4. Ajarkan kepada keluarga untuk latihan nafas dalam dan batuk efektif secara mandiri. 5. beri kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara nafas dalam dan batuk efektif serta cara membuat obat herbal secara tradisional.
1.Pengkajian terhadap kebiasaan keluarga Tn.S
2.Beri penyuluhan tentang hidup sehat dan berprilaku sehat 3.Ajarkan cara hidup sehat dan berperilaku sehat dalam
lingkungan keluarga 4.Berikan kesempatan
S:Keluarga mengatakan telah mengerti
mengenai ISPA dan cara perawatannya. Keluarga mengatakan paham untuk
melakukan latihan nafas dalam dan batuk secara efektif.
O: keluarga dapat mempraktekkan cara nafas dalam dan batuk secara efektif serta cara membuat obat herbal secara tradisional. A: Tujuan khusus tercapai seluruhnya P: Pantau bersihan jalan nafas anak dan lakukan pemerikasaan di
puskesmas terdekat.
keluarga untuk memodifikasikan lingkungan rumah
5. Menganjurkan keluarga untuk
memerikskan anggota keluarga yang sakit.
lingkungan sekitar dan berperilaku pola gaya hidup sehat.
Menganjurkan keluarga untuk memeriksakan kesehatan keluarga setiap bulan ke puskesmas terdekat
Resiko tinggi pada penularan penyakit ISPA berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga menata lingkungan dengan masalah ISPA.
20 februari 2014 Pukul 10.00 wita
1.kaji pengetahuan keluarga tentang cara-cara penularan ISPA 2.beri penjelasan kepada keluarga tentang cara-cara penularan ISPA 3.beri reinforcement positif atas usaha keluarga.
S:Keluarga mengatakan mengerti tentang penularan ISPA. O: keluarga mampu menyebutkan cara-cara penularan ISPA
A: Tujuan khusus tercapai seluruhnya P: Pantau lingkungan rumah keluarga . Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat balita/bayi dengan gizi yang kurang.
21 februari 2014 Pukul 10.00 wita
1.kaji pengetahuan keluarga tentang pentingnya gizi pada anak
2.berikan penyuluhan kepada keluarga tentang pengertian gizi,tanda kurng gizi dan pentingnya gizi pada anak
3.beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4.beri reinforcement positif atas usaha keluarga yang telah dilakukan
S: keluarga mengatakan mengerti pengetahuan tentang gizi,tanda kurang gizi dan pentinnya gizi pada anak .
O: keluarga mampu menjadwalkan pola makan sehari-hari pada anak dengan gizi yang baik