• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seksualitas ikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Seksualitas ikan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SEKSUALITAS PADA IKAN

DISUSUN OLEH :

ASEP SUTRISNA ( 230110130009 )

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

2014 Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan Rahmat-Nya, sehingga penyusunan makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya dan semoga bisa bermanfaat bagi orang yang membacanya.

(2)

Makalah ini merupakan rangkaian kajian tentang SEKSUALITAS PADA IKAN. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Biologi Perikanan ".

Dalam penulisan makalah ini tak luput kami mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu kami dalam membuat makalah ini.

Meskipun demikian kami menyadari banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran sangat saya harapkan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Jatinangor, 22 Februari 2014 penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR………...……. i DAFTAR ISI………... …. ii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang...1 1.2 Tujuan...1 BAB 11 2.1 Pengertian Seksualitas...3 2.2 Sifat - Sifat Seksualitas...7 2.3 Jenis - Jenis Seksualitas...8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ………...………… 11

3.2 Saran………... ……..12

(3)

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Seksualitas merupakan ciri yang membedakan antara jantan dan betina. Begitu pula seksualitas yang terjadi pada ikan yang terdiri dari dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina, dimana dikatakan ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma, sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur.

Seksualitas tidak akan pernah terlepas dari reproduksi. Hal ini dikarenakan seksualitas tidak akan terjadi Tanpa adanya reproduksi. Reproduksi sendiri merupakan kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya. Dalam hal ini, Ikan akan melakukan reproduksi secara eksternal. Dimana ikan jantan dan betina akan saling mendekat satu sama lain kemudian ikan betina akan mengeluarkan telur. Selanjutnya ikan jantan akan segera mengeluarkan spermanya, kemudian sperma dan telur ini bercampur di dalam air. Cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh ikan. Suatu

(4)

populasi terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, maka populasi tersebut disebut populasi heteroseksual, bila populasi tersebut terdiri dari ikan-ikan yang sama seksualitasnya maka disebut monoseksual.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah Seksualitas pada ikan ini antara lain :

 Untuk mengetahui Pengertian Seksualitas pada Ikan

 Untuk mengetahui Sifat - Sifat Seksualitas pada Ikan

(5)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Seksualitas pada ikan

Seksualitas merupakan ciri yang membedakan antara jantan dan betina. Begitu pula seksualitas yang terjadi pada ikan yang terdiri dari dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina, dimana dikatakan ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma, sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur. Seksualitas pada ikan berdasarkan populasinya dibagi menjadi dua yaitu Heteroseksual Dan Monoseksual. Heteroseksual merupakan populasi ikan dimana dalam satu populasi tersebut memiliki seksualitas yang berbeda - beda. Sedangkan Monoseksual merupakan populasi ikan dimana dalam populsai tersebut memiliki seksualitas yang sama.

2.2 Sifat - Sifat Seksualitas pada ikan ● Sifat Seksualitas Primer

Berdasarkan pendapat dari Paberson (2011), Sifat seksual primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yakni ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina dan testis dengan pembuluhnya pada ikan jantan. Berikut ciri - ciri seksualitas primer pada ikan :

- mempunyai organ yang berhubungan langsung dengan proses reproduksi - testis dan salurannya pada ikan jantan.

- Ovarium dan salurannya pada ikan betina.

Perbedaan kelamin jantan dan betina yang primer terdapat pada tubuh ikan yaitu berupa testis dan saluran-salurannya pada ikan jantan dan ovarium serta saluran-salurannya pada ikan betina. Untuk menyatakan hal ini harus disection (bedah) (Sutini, 1983).

Sifat seksualitas primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Yakni ovarium dan pembuluhnya pada ikan

(6)

jantan. Tanpa melihat tanda - tanda lain pada ikan akan sukar mengetahui organ seksual primernya (Asep, 2009).

● Sifat Seksualitas Sekunder

Menurut pendapat Paberson (2011), Sifat seksualitas sekunder mempunyai tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina. Pada Sifat sekunder ini ada dua macam untuk membedakan antara ikan jantan Dan ikan betina yaitu dimorfisme Dan dikromatisme. Dimorfisme merupakan Ikan-ikan yang mempunyai sifat morfologi yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina. Sedangkan dikromatisme yang membedakan jantan dan betina adalah warna. Warna jantan biasanya lebih cerah dan lebih menarik daripada warna betinanya. Pada dasarnya sifat seksual sekunder dapat dibagi

menjadi dua yaitu :

1. Sifat seksual sekunder yang bersifat sementara

Bersifat sementara artinya hanya muncul pada waktu musim pemijahan saja misalnya "bripositor" yaitu alat yang dipakai untuk menyalurkan telur ke bivalvia, adanya semacam jerawat diatas kepalanya pada waktu musim pemijahan. Contohnya Ikan Nocomis biguttatus dan Semoticus atromaculatus jantan.

2. Sifat seksual sekunder yang bersifat permanen atau tetap

Bersifat permanen atau tetap merupakan tanda pembulatan hitam yaitu tanda ini ada sebelum dan sesudah musim pemijahan. Misalnya tanda pembulatan hitam pada ekor ikan Amla carlua jantan, gonadium pada gambar usia affinis, dasper pada ikan golongan elasmobrachia, warna yang lebih menyala pada ikan lebister, beta dan ikan-ikan karang. Biasanya tanda seksual itu terdapat positif pada ikan jantan saja, apabila tanda seksual menghilang, tetapi pada ikan betina tidak menunjukkan suatu perubahan. Berikut ciri -ciri seksualitas sekunder :

1. Tidak berhubungan dengan kegiatan reproduksi 2. Alat bantu pemijahan

(7)

Pada berbagai jenis hewan yang kita kenal, setiap individu mempunyai ovarium saja tidak ada keduanya. Jika hewan mempunyai ovarium, maka hewan itu betina. Sebaliknya, jika hewan mempunyai testis, hewan tadi adalah jantan. Perbedaan dari gonad inilah kerap kali kita dapat dilihat perbedaan ciri-ciri lainnya, yaitu ciri- ciri seks sekunder. Ciri-ciri seks sekunder ini mungkin terlihat dari perbedaan wujud atau dari perbedaan tingkah laku. Sebaliknya, pada beberapa hewan perbedaan seks hanya terletak dalam gonadnya (Soemarto, 1980).

Tanda-tanda kelamin sekunder ada dua macam, yang pertama tidak ada hubungan dengan alat kelamin primer, sedang yang kedua alat kelamin tersebut merupakan sambungan (Accessora) sebagai alat perkembangbiakan. Nampak adanya pada jenis ikan cucut pari (Flasmobranchi). Ikan cucut jantan mengalami perubahan pada sirip lambungnya (pevictim). Jari-jari pertama pada sirip tersebut tumbuh membesar dan molekul membentuk pipa yang disebut (Myxopterygium), sebagai sarana menjamin terjadi pembuahan secara internal. Alat sekunder yang lain nampak jenis ikan Ganbusia affinis atau ikan minnow yang beranak mengalami modifikasi untuk adaptasi dengan cara perkawinannya ialah terjadi pembesaran pada jenis-jenisketiga dari sirip dubur (anal fin) berkembang menjadi gonadium yaitu alat- alat genital juga memasukkan sperma ke dalam oviduk ikan laut. Tanda-tanda jenis kelamin yang sekunder pada beberapa jenis ikan laut yang hidup menetap misalnya pada ikan susu (Kurtusindirus) yang menampakkan perubahan pada masa dewasa. Pada ikan jantan pada jidatnya tumbuh kait tempat menempelkan telur ikan betina (Sutini et al, 1983).

2.3 Jenis - jenis Seksualitas pada ikan ● Hermaproditisme

Hermafrodit secara biologis adalah individu yang memiliki 2 alat atau organ kelamin yaitu jantan dan betina, dan juga berfungsi penuh. Pada Ikan, hermaprodit mempunyai jaringan ovarium maupun jaringan testis yang sering dijumpai dalam beberapa familinya. Kedua jaringan tersebut terdapat dalam satu organ dan letaknya seperti letak gonad yang terdapat pada individu normal. Pada umumnya, ikan hermaprodit hanya satu sex saja yang berfungsi pada suatu saat, meskipun ada beberapa spesies yang bersifat hemaprodit sinkroni. Berdasarkan perkembangan ovarium dan atau

(8)

testis yang terdapat dalam satu individu dapat menentukan jenis hermaproditismenya. Menurut Frans (2011), pembagian hermaprodit adalah sebagai berikut:

1. Hermaprodit Sinkroni

Dalam gonad individu terdapat sel kelamin betina dan sel kelamin jantan yang dapat masak bersama-sama dan siap untuk dikeluarkan. Ikan hermaprodit jenis ini ada yang dapat mengadakan pembuahan sendiri dengan mengeluarkan telur terlebih dahulu kemudian dibuahi oleh sperma dari individu yang sama, ada juga yang tidak dapat mengadakan pembuahan sendiri. Ikan ini dalam satu kali pemijahan dapat berlaku sebagai jantan dengan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur dari ikan yang lain, dapat pula berlaku sebagai betina dengan mengeluarkan telur yang akan dibuahi sperma dari individu lain. Di alam atau akuarium yang berisi dua ekor atau lebih ikan ini, dapat menjadi pasangan untuk berpijah. Ikan yang berfase betina mempunyai tanda warna yang bergaris vertikal, sesudah berpijah hilang warnanya dan berubah menjadi ikan jantan. Contoh ikan hermaprodit sinkroni yaitu ikan-ikan dari Famili Sepranidae.

2. Hermaprodit Protandri

Ikan ini mempunyai gonad yang mengadakan proses diferensiasi dari fase jantan ke fase betina. Ketika ikan masih muda gonadnya mempunyai daerah ovarium dan daerah testis, tetapi jaringan testis mengisi sebagian besar gonad pada bagian lateroventral. Setelah jaringan testisnya berfungsi dan dapat mengeluarkan sperma, terjadi masa transisi yaitu ovariumnya membesar dan testis mengkerut. Pada ikan yang sudah tua, testis sudah tereduksi sekali sehingga sebagian besar dari gonad diisi oleh jaringan ovarium yang berfungsi, sehingga ikan berubah menjadi fase betina. Contoh ikan yang termasuk H. Protandri : Lates carcariver, Sparus auratus, Sargus anularis, Pagellus centrodontus, dan Pagellus mormyrus.

3. Hermaprodit Protogini

Keadaan yang sebaliknya dengan hermaprodit protandri. Proses diferensiasi gonadnya berjalan dari fase betina ke fase jantan. Pada beberapa ikan yang termasuk golongan ini sering terjadi sesudah satu kali pemijahan, jaringan ovariumnya mengkerut kemudian jaringan testisnya berkembang. Salah satu spesies ikan di Indonesia yang sudah dikenal termasuk ke dalam golongan hermaprodit protogini ialah ikan belut sawah (Monopterus albus ) dan ikan kerapu Lumpur (Epinephelus tauvina ). Ikan ini memulai siklus

(9)

reproduksinya sebagai ikan betina yang berfungsi, kemudian berubah menjadi ikan jantan yang berfungsi. Urutan daur hidupnya yaitu : masa juvenile yang hermaprodit, masa betina yang berfungsi, masa intersek dan masa terakhir masa jantan yang berfungsi. Pada ikan-ikan yang termasuk ke dalam Famili Labridae, misalnya Halichieres sp. terdapat dua macam jantan yang berbeda. Ikan jantan pertama terlihatnya seperti betina tetapi tetap jantan selama hidupnya, sedangkan jantan yang kedua ialah jantan yang berasal dari perubahan ikan betina. Pada ikan-ikan yang mempunyai dua fase dalam satu siklus hidupnya, pada tiap-tiap faseny sering didapatkan ada perbedaan baik dalam morfologi maupun warnanya. Keadaan demikian menyebabkan terjadinya kesalahan dalam mendeterminasi ikan itu menjadi dua nama, yang sebenarnya spesies ikan itu sama. Misalnya pada ikan Larbus ossifagus ada dua individu yang berwarna merah dan ada yang berwarna biru. Ternyata ikan yang berwarna merah adalah ikan betina, sedangkan yang berwarna biru adalah ikan jantan.

4. Hermaprodit Beriring

Hermaprodit protandri dan hermaprodit protogini sering disebut hermaprodit beriring. Pada waktu ikan itu masih muda mempunyai gonad yang berorganisasi dua macam seks, yaitu terdapat jaringan testis dan ovarium yang belum berkembang dengan baik. Proses suksesi kelamin dari satu populasi hermaprodit protandri atau hermaprodit protogini terjadi pada individu yang berbeda baik menurut ukuran atau umur, tetapi merupakan suatu proses yang beriring.

● Gonokhoristik (dioecious)

Gonokhorisme, yaitu kondisi seksual berganda yaitu pada ikan bertahap juvenil gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas status jantan atau betinanya. Gonad tersebut kemudian berkembang menjadi semacam ovarium, setelah itu setengah dari individu ikan-ikan itu gonadnya menjadi ovarium (menjadi ikan betina) dan setengahnya lagi menjadi testis (menjadi ikan jantan). Gonokhoris yang demikian dinamakan gonokhoris yang “tidak berdiferensiasi”, yaitu keadaannya tidak stabil dan dapat terjadi interseks yang spontan. Misalnya Anguilla anguilla adalah gonokhoris yang tidak berdiferensiasi. Ikan gonokhorisme yang “berdiferensiasi” sejak dari mudanya sudah ada

(10)

perbedaan antara jantan dan betina yang sifatnya tetap sejak dari kecil sampai dewasa, sehingga tidak terdapat spesies yang interseks.

BAB III PENUTUP KESIMPULAN

Dari pembahasan dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa Seksualitas merupakan ciri yang membedakan antara jantan dan betina. Seksualitas pada ikan mempunyai dua Sifat yaitu seksualitas primer Dan sekunder. Seksualitas primer merupakan seksualitas yang ditandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yakni ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina dan testis dengan pembuluhnya pada ikan jantan. Berikut ciri - ciri seksualitas primer pada ikan. Sedangkan seksualitas sekunder merupakan seksualitas yang mempunyai tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina. Selain itu, seksualitas pada ikan juga mempunyai dua Jenis yaitu hermaprodit dan gonokhoristik. Hermaprodit merupakan individu yang memiliki 2 alat atau organ kelamin yaitu jantan dan betina, dan juga berfungsi penuh. Hermaprodit terbagi menjadi empat macam hermaprodit yaitu Hermaprodit sinkron, H. Protandri, H. Protogini Dan H. Beriring. Sedangkan gonokhoristik kondisi seksual berganda yaitu pada ikan bertahap juvenil gonadnya tidak mempunyai jaringan yang jelas status jantan atau betinanya

SARAN

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita pembaca, terutama bagi kita mahasiswa Dan mahasiswi perikanan.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

http://meilindabarahima.blogspot.in/2014/03/seksualitas-pada-ikan.html?m=1 ( diakses pada tanggal 22 Februari 2015 )

http://firarosalina.blogspot.in/2011/06/pada-prinsipnya-seksualitas-hewan.html? m=1 ( diakses pada tanggal 22 Februari 2015 )

Referensi

Dokumen terkait

Kesamaan jenis makanan antar bulan untuk setiap jenis kelamin paling dekat antara bulan Mei dengan Juli pada ikan jantan dan betina bulan Mei dengan

pada ikan betina sedangkan dari penjelasan modus panjang ikan swanggi jantan dan betina dapat diindikasikan bahwa ikan betina terjadi penurunan ukuran pada hasil

 Diskusi mengenai ciri seksualitas sekunder pada ikan jantan dan betina serta bagaimana menentukan TKG ikan berdasarkan nilai IKG.  Menentukan perbedaan jenis

Dari hasil ikan yang tertangkap di peroleh ikan yang matang gonad untuk ikan lalawak jengkol betina satu ekor dan jantan dua ekor, ikan lalawak sungai betina satu

jenis kelamin jantan kearah perkembangan gonad betina yang menandakan bahwa pada fase ini gonad ikan badut sedang mengalami masa transisi intersex yaitu proses

dan betina pada penelitian ini menunjukkan bahwa satu ekor ikan gabus jantan membuahi satu ekor ikan gabus betina, sehingga dapat dikatakan populasi ikan gabus di

Menurut jenis kelamin ditemukan bahwa pada semua waktu sampling ikan jantan memiliki kisaran kelas ukuran yang lebih lebar daripada ikan betina.. Jadi terdapat lima kelas ukuran

Perbandingan jenis kelamin jantan dan betina secara keseluruhan di perairan Danau Tondano selama penelitian berfluktuasi dari total ikan yang tertangkap, disajikan