• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMPERKENALKAN B-LIVE BAND SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI BERBASIS MULTIMEDIA. Naskah Publikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMPERKENALKAN B-LIVE BAND SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI BERBASIS MULTIMEDIA. Naskah Publikasi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MEMPERKENALKAN B-LIVE BAND SEBAGAI MEDIA PROMOSI

DAN INFORMASI BERBASIS MULTIMEDIA

Naskah Publikasi

Diajukan Oleh :

1. RASDI MULYADI HAFA 07.02.6576

2. APRILIA KARTINI 07.02.6625

Kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

YOGYAKARTA 2010

(2)
(3)

MEMPERKENALKAN B-LIVE BAND SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI BERBASIS MULTIMEDIA

INTRODUCE B-LIVE BAND MEDIA AS A PROMOTION AND INFORMATION-BASED MULTIMEDIA

Rasdi Mulyadi Hafa 07.02.6576 Aprilia Kartini 07.02.6625

Jurusan Manajemen Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

B_LIVE band is as one band in Yogyakarta. These bands originated from southeast Sulawesi, located in the regencies of which was established in November 2005. B_LIVE band has also released several songs, one song is called say.

In this case they wanted to improve the good image they already have. One way to achieve this is to use the media information can be accessed by the public. However, management does not yet have B_LIVE band used the media as well as media presentations and intresting information. Media used to provide such information is an interactive media profile video featuring clips from B_LIVE band and also the profile of their respective personnel and performance of this band.

The problems and weaknesses of the old system used to promote the band, became the object of the writer. With the advent of the new system has been developed in the form of interactive media that displays the overall profile og the band as well as video clips B_LIVE them, are expected to be useful to B_LIVE band so they can better known by the public again.

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era modern ini, peranan multimedia sangatlah menonjol. Multimedia menyajikan informasi gambar disertai dengan suara, seperti media televisi, film, dan lain sebagainya. Di bidang hiburan yang ditonton oleh masyarakat dalam bentuk produk TV merupakan output aktifitas video paling nyata.

Teknologi komputer tidak hanya dimanfaatkan hanya sebagai alat untuk menikmati gambar bergerak tetapi juga sebagai sarana media atau alat bantu untuk melakukan editing film/video. Dalam hal ini B-LIVE band yang ingin meningkatkan citra baik yang telah mereka miliki, namun belum memiliki media yang bisa menampilkan profil band ini.

Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan menggunakan media informasi yang bisa diakses oleh masyarakat.. Media yang mampu untuk mewujudkan hal tersebut adalah media yang dikemas dalam sebuah video klip yang dibuat dari lagu B-LIVE band.

1.2 Rumusan Masalah

Melihat permasalahan yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa pokok permasalahan yang ada adalah belum adanya media yang mampu diakses masyarakat untuk mengenal B-LIVE band. Hal ini dikarenakan karena belum ada media profil interaktif untuk media presentasi band ini. Oleh karena itu pembuatan media profil interaktif serta video klip dari lagu B-LIVE band diharapkan dapat membantu dalam mempromosikan B-LIVE band kepada masyarakat.

1.3 Batasan Masalah

Ruang lingkup penelitian multimedia sangat luas sekali, sesuai dengan fungsi dan penerapannya pada bidang yang berbeda. Dalam hal ini penyusun membatasi masalah pada media B-Live band yang berisi tentang:

1. Proses pembuatan video klip dari lagu B-Live band. 2. Standar video yang digunakan NTSC.

3. Software yang digunakan Adobe Photoshop, Adobe Premiere Pro, Macromedia Director MX 2004.

(5)

1.4 Tujuan dan Manfaat

Dalam pembuatan tugas akhir ini memiliki tujuan dan manfaatnya sebagai berikut :

1.4.1 Tujuan

1. Mampu merancang sebuah profil interaktif. 2. Mampu merancang sebuah video klip. 1.4.2 Manfaat

1. Sebagai alternatif baru kepada perusahaan yakni B-Live band, bahwa multimedia merupakan salah satu cara untuk memberi informasi kepada masyarakat pada umumnya atau para penggemar B-Live band pada khususnya. Sehingga mereka lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas.

1.5 Metode Penelitian

Analisis sistem dilakukan melalui 4 tahapan yaitu :

1. Pengamatan langsung terhadap obyek yang akan diteliti serta pencatatan secara cermat dan sistematis.

2. Melakukan komunikasi langsung dengan B-Live band serta manajemennya untuk mendapatkan informasi yang benar-benar nyata tentang obyek penelitian.

3.Mengidentifikasi masalah yang dibutuhkan untuk pembuatan sistem baru. 4. Dengan cara mengambil gambar (video), dari lagu B-Live band.

1.6 Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metode pengumpulan data, sistematika penulisan, dan jadwal rencana kegiatan.

BAB II : DASAR TEORI

Dalam hal ini diuraikan pengenalan sistem perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan.

(6)

BAB III : TINJAUAN UMUM

Dalam bab ini diuraikan secara lengkap tentang Tinjauan umum, Analisis masalah, Analisis kelemahan sistem, Analisis kelayakan sistem, dan Rancangan Sistem secara rinci.

BAB IV : PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas mengenai mendefinisikan masalah, merancang konsep, merancang isi, merancang naskah, merancang grafik, memproduksi sistem, mengetes sistem, menggunakan sistem, memelihara sistem aplikasi multimedia, dan tahap-tahap pembuatan video klip.

BAB V : PENUTUP

(7)

BAB II DASAR TEORI

2.1 Dedifisi Multimedia

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan dan profil produk. Terdapat beberapa definisi Multimedia yaitu:

 Hofsteter (2001)

adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.

 (Rosch, 1996)

Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video.  (McCornick, 1996)

multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar, dan teks.

 (Turban dkk, 2002)

Multimedia merupakan kombinasi dari paling sedikit dua media input ataupun dari data, media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar

 (Robin dan Linda, 2001)

Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, gambar dan video.

2.2 Konsep Dasar video 2.2.1. Sejarah Video

Sejarah Video Editing dimulai pada tanggal 28 desember 1895 dengan ditandai oleh untuk pertama kalinya orang menonton film petunjukan di sebuah ruang yang diproyeksikan ke sebuah layar.

(8)

Lumiere bersaudara menyewa sebuah ruangan bilyar tua di bawah tanah di Boulevard des Capucines, Paris yang kemudian dikenal sebagai ruangan bioskop pertama di dunia, yang kemudian tempat itu dikenal dengan nama Grand Café. Film The Jazz Singer yang disutradarai oleh Alan Crosland yang dibuat pada tahun 1927 merupakan film hitam putih pertama yang menyajikan secara lengkap musik, dialog dan nyanyian.

Setelah lebih dari 100 tahun, teknologi produksi film telah berkambang dengan pesat. Dengan ditemukannya Video, yang dapat menggabungkan antara gambar dan suara dalam satu medium penyimpanan. Dengan adanya perkambangan ini, orang awam mudah dalam membuat video sendiri baik untuk tujuan komersial ataupun untuk koleksi pribadi.

2.2.2. Pengertian Video

video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan. 

2.2.3. Jenis video

Berdasarkan tujuannya, iklan diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yakni: a.Video Analog

b. Video Digital 2.2.4. Frame Rate

Frame Rate merupakan serangkaian gambar mati yang bersambung dilihat oleh mata manusia, maka suatu keajaiban terjadi. Jika gambar-gambar tersebut dimainkan dengan cepat maka akan terlihat sebuah pergerakan yang halus, inilah prinsip dasar film, video dan animasi. Jumlah gambar yang terlihat setiap detik disebut dengan frame rate. Diperlukan frame rate minimal sebesar 10 fps (frame rate per second) untuk menghasilkan gambar pergerakan yang halus.

2.2.5. Resolusi dan Frame Size

Frame size menunjukkan seberapa besar bidang gambar video yang akan muncul pada layar. Dengan menggunakan bilangan frame size yang besar dan sarat akan kualitas, maka akan mendapatkan gambar video dengan detail yang sangat bagus. Tetapi frame size yang besar memiliki

(9)

kendala, diantaranya adalh setiap frame membutuhkan data lebih banyak untuk menyimpan informasi. Sebagai contoh, setiap frame yang tidak terkomprei dengan ukuran 320 x 240 akan membutuhkan memori yang diperlukan untuk setiap frame-nya adalah sekitar 1 MB yang berartiempat kali lipatnya. Frame size juga berakibat pada kualitas pada saat main ulang.

2.2.6. Standar Video

Adapun beberapa standard broadcast yang biasa digunakan yaitu : 1) PAL

PAL adalah singkatan dari Phase Alternating Line. Yaitu standard broadcast yang biasa digunakan di sebagian Eropa, Korea Utara dan Asia termasuk Indonesia juga menggunakan standard broadcast ini. Jenis-jenis video PAL dapat dilihat sebagai berikut :

a.Untuk PAL jenis Analog mempunyai Resolusi 768 x 576, framerate 25 fps dan scanline (garis pixel pada monitor) 625. b.Untuk PAL jenis digital mempunyai Resolusi 720 x 576,

framerate 25 fps dan scanline (garis pixel pada monitor) 625. Sistem PAL ini menggunakan 25 fps (frame persecond), artinya dalam penayangan sebuah video setiap detiknya akan di tampilkan sebanyak 25 gambar.

2) NTSC

NTSC singkatan dari National Television Standards Commitee, sistem ini telah lama digunakan di Amerika Serikat, sistem ini juga digunakan di Canada, Greenland, Mexico, Cuba dan sebagainya. Jenis-jenis video NTSC dapat dilihat sebagai berikut :

a. Untuk NTSC jenis Analog mempunyai Resolusi 640 x 480, framerate 29.97 dibulatkan menjadi 30 fps dan scanline (garis pixel pada monitor) 525.

b. Untuk NTSC jenis Digital mempunyai Resolusi 720 x 480, framerate 29.97 dibulatkan menjadi 30 fps dan scanline ( garis pixel pada monitor ) 525. Sistem NTSC ini mengguanakan 30 fps (frame persecond) ,artinya dalam penayangan sebuah video dalam setiap detiknya akan di tampilkan sebanyak 30 gambar 3) SECAM

SECAM singkatan dari Sequencetial Amplitudo Modulation jenis standard ini sangat jarang digunakan, salah satu negara yang menggunakan sistem ini adalah Perancis.

4) HDTV

HDTV (High Definition Television) merupakan standard terbaru pertelevisian International. Standard ini menggunakan pola digital, jadi agar dapat menikmati layanan ini, TV yang digunakan harus sudah support HDTV.

(10)

Tabel 2.1 Standar

Standar Video Negara Frame Rate

NTSC USA, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea 29,97 fps PAL Indonesia, Inggris, Australia, Eropa dan China 25 fps

SECAM Perancis, Timur

Tengah dan Afrika

(11)

BAB III TINJAUAN UMUM

3.1 Tinjauan Umum

3.1.1 Sejarah B-live Band

Group band asal Sulawesi tenggara yang bertempat di kabupaten kolaka yang berdiri pada bulan November 2005, yaitu “B-live” band. Berawal dari mengisi acara 17 Agustus di sebuah daerah yang dulu masih memakai nama “FUNKZID“ dengan formasi awal Andank - vocal, ullank – gitar, balep – bass, Saldy – drum. Setelah acara tersebut, FUNKZID band memutuskan untuk mengganti nama band menjadi “B-live” band dengan formasi baru yaitu ullank vocal – gitar, balep vocal – bass, dan saldy – drum.

Mereka selalu menjaga kebersamaan dan kekompakan untuk maju, terus berkarya lewat musik dan gaya mereka sendiri untuk menuju keberhasilan. Dan karena itulah B-live tetap bertahan hingga sampai saat ini.

3.2 Analisis Sistem

Definisi lain dari analisis sistem adalah suatu rangkaian yang membagi sistem dalam komponen-komponen untuk diidentifikasikan dan dievaluasi terhadap permasalahan, kesempatan, atau peluang maupun pemenuhan kebutuhan sehingga dicari alternatif solusi yang baik. Tahap analisis sistem adalah tahap yang sangat penting, karena bila terjadi kesalahan pada tahap ini bias menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

3.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah belum adanya sarana presentasi dan promosi untuk B-Live band, contohnya promosi yang hanya dilakukan dengan cara performance dari panggung ke panggung. Dengan dibuatnya media yang baru, maka akan lebih mudah mempromosikan band ini. Media profile yang dibuat beserta dengan video klip dari band ini akan membuat mereka lebih dikenal lagi oleh masyarakat.

(12)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 STRUKTUR PROGRAM

Gambar 4.1 Struktur Program Keterangan : MU = Menu Utama A = Menu Sejarah A1 = Submenu Sejarah B = Menu Artis B1 = Submenu Personil 1 B2 = Submenu Personil 2 B3 = Submenu Personil 3 B4 = Submenu Personil 4 C = Menu Video Klip D = Menu Crew Design D1 = Submenu Crew Design 1 D2 = Submenu Crew Design 2

C D E F  A  A1 B1 D1 B2 B3 D2 E1 F1 MENU UTAMA B B4

(13)

E = Performance

E1 = Submenu Performance F = Contac us

F1 = Sub menu contact us

4.2 PENGETESAN SISTEM

Pengetesan sistem merupakan langkah setelah aplikasi multimedia diproduksi dan fungsi dari pengetesan sistem adalah memastikan bahwa hasil produksi aplikasi multimedia sesuai dengan yang direncanakan. Aplikasi multimedia interaktif B-live band dengan menggunakan Macromedia Director MX ini telah diuji oleh penyusun pada spesifikasi computer sebagai berikut :

1) Processor Intel(R) Pentium(R) Dual 2.00GHz 2) RAM 2048 MB

3) VGA 512 MB

4) Monitor 17" CRT resolusi 1024x768 pixels 5) DVD-R LG

6) Keyboard 7) Mouse 8) Speaker

9) Sistem operasi Windows XP Profesional 4.2.1 Cara Menggunakan Aplikasi B-live Band

Cara-cara menjalankan CD multimedia interaktif ini adalah sebagai berikut :

1) Nyalakan computer

2) Dari menu explorer atau run cari file dengan nama B-live Band .exe atau menuju ke drive CD ROM lalu klik icon tersebut. 3) Dan untuk menutup program aplikasi B-live Band, klik tombol

exit yang ada di menu utama.

Sedangkan untuk menjalan manual program yang ada didalamnya adalah :

a. Dari menu explorer atau run cari file dengan nama B-live Band .exe atau menuju ke drive CD ROM lalu klik icon tersebut. b. Akan muncul menu utama yang berisi tombol sub menu. c. Untuk menuju menu sejarah tekan tombol sejarah akan menuju ke menú sub sejarah, untuk kembali ke menú utama tekan

(14)

tombol back.

d. Untuk menuju menu artis, tombol artis ditekan akan menuju ke sub menú Artis yang terdiri dari 4 personil, yang terdiri dari tombol masing-masing artis dan bila ditekan tombol tersebut maka akan muncul keterangan tentang artis tersebut. Tombol itu antara lain tombol voklis, bassit, gitaris dan drumer.

Untuk kembali ke menú utama dari halaman artis tekan tombol menú utama. Sedangkan untuk kembali ke menú artis dari menu sub artis tekan tombol back.

e. Tombol video bila ditekan akan menuju sub menu video yang berisi video dari band ini, dan untuk kembali kemenu utama tekan tombol back.

f. Tombol crew design, tombol ini jika ditekan akan menuju ke sub menú crew yang terdiri dari 2 personil, yang terdiri dari tombol masing-masing crew dan bila ditekan tombol tersebut maka akan muncul keterangan tentang crew tersebut. Tombol itu antara lain tombol rasdi dan lia. Untuk kembali ke menú utama dari halaman crew tekan tombol back. Sedangkan untuk kembali ke menú crew dari menu sub crew tekan tombol back.

g. Tombol performance, tombol ini jika ditekan akan menuju ke sub menú performance. Untuk kembali ke menú utama tekan tombol menú utama.

h. Tombol contact us, tombol ini jika ditekan akan menuju ke sub menú contact us. Disini bila ada keluhan ata usaran dan kritik bisa hubungi alamat email yang tertera, dengan mengklik link tersebut maka akan terhubung ke alamat email kami. Untuk kembali ke menú utama tekan tombol menú utama.

i. Tombol exit, tombol ini jika ditekan keluar langsung dari program aplikasi.

(15)

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari naskah yang telah tersusun maka dapat diambil beberapa kesimpulan dari bahasan “ MEMPERKENALKAN B-LIVE BAND SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI BERBASIS MULTIMEDIA” yaitu :

1. Informasi tentang B-live band memberikan kesan lebih menarik dan indah bagi yang melihatnya.

2. Para pecinta musik dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

3. Gabungan semua unsur-unsur multimedia menjadikan aplikasi profil B-live menjadi satu kesatuan yang menarik.

4. Video klip dapat menjadi alat promosi untuk sebuah produk musik, marketing support sebuah penjualan album musik pada sebuah band. 5. Video musik adalah visualisasi sebuah musik yang menjadi tayangan

audio visual.

5.2 Saran

Berikut ini beberapa saran dari penulis yang nantinya diharapkan dapat dijadikan wacana dan wawasan bagi penulis sendiri maupun masyarakat keilmuan dimasa yang akan datang, antara lain :

1. Bagi para penghasil jasa informasi, baik itu informasi produk suatu barang maupun informasi iklan layanan masyarakat, hendaknya menggunakan aplikasi multimedia sebagai media informasi, agar informasi yang disajikan lebih menarik.

2. Bagi rekan-rekan pecinta multimedia dan broadcasting, menguasai teknik dalam pembuatan video klip merupakan tambahan wawasan dan dapat dijadikan peluang bisnis.

3. Untuk membuat sebuah video klip dapat kita mulai dari hal-hal yang kecil, misalnya hanya bisa membuat video klip sederhana tanpa efek - efek. Hal ini merupakan awal yang cukup baik.

4. Bagi rekan – rekan yang memiliki group musik maupun sebagai musisi dan ingin dikenal masyarakat, dengan pembuatan video klip untuk ditayangkan di televisi merupakan salah satu cara yang efektif.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.

Penerbit Andi : Yogyakarta.

Deatherage, B.H. (1972). Auditory and other forms of information presentation, P.124.

Washington D.C : U.S. Government printing office.

Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS – MADIUN. 2005. Macromedia

Director MX 2004. Penerbit Andi : Yogyakarta.

Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS – MADIUN. 2005. Video Editing

dengan Adobe Premiere Pro 1.5. Penerbit Andi : Yogyakarta.

Lemay, Laura. 2003. Bengkel Kerja Web Laura Lemay Desain Grafik dan Halaman Web.

PT.Elex media Komputindo.

Purwancandra, Pandan P. 2007. Home Recording dengan Adobe Audition 1.5. Penerbit

Andi : Yogyakarta.  

Suprayogo, Hasto. 2004. Mengenal Adobe Photoshop CS. Penerbit Andi : Yogyakarta. 

http://sudutsudutkata.blogspot.com/2009/09/sejarah-video-editing.html http://piyetoiki.wordpress.com/2010/02/11/definisi-video-editing/

Gambar

Tabel 2.1 Standar

Referensi

Dokumen terkait

Sejalan dengan hal tersebut, Rencana Kerja ( Renja) Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kab.Paser menekankan pentingnya peran TIK dalam mewujudkan tata kelola

Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Yendrawati (2013), Sari dan Banu (2014) serta Surastiani dan Bestari (2015) yang menyatakan kapasitas sumber daya

- atau tidak isim fa’il، tidak isim maf’ul dan tidak masdar، yang tertulis dalam rumus، maka yang menentukan adalah kamus... ،مينحلا

Harga bawang merah yang selalu berfluktuasi, dimana pada panen besar harga bawang merah menjadi murah, sebaliknya apabila produksi bawang merah kurang harga

Oleh karena itu, proses pembelajaran pada anak usia sekolah dasar perlu dilaksanakan sedemikian rupa sehingga memungkinkan anak dapat melihat ( seeing ), melakukan

Nilai kekerasan mi yang dihasilkan paling mendekati standar mi terigu diperoleh dari perlakuan penggunaan tepung dari ubi kayu umur panen 8 bulan dengan perbandingan tepung ubi

Pertama-tama saya mengajak kita semua untuk bersujud syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa yang oleh Rahmat dan AnugerahNYA telah memberikan kesempatan kepada kita

Vores anvendelse af Becks teori om den politiske forbruger, påbyder at forbrugeren handler på bag- grund af etiske problemstillinger, i dette tilfælde, hvorvidt det