• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS DAN HARGA PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK EIGER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS DAN HARGA PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK EIGER"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (S1)

Disusun Oleh:

BENI PAMUNGKAS

NIM :11.151.0062

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

(2)

ii Nya

Lantunan sholawat beriring salam penggugah hati penenang jiwa dan penyejuk qalbu, menjadi persembahan penuh kerinduan pada sang revolusioner Islam, pembangun peradaban manusia yang beradab Habibana wanabiyana Muhammad SAW.

Tetes peluh yang membasahi asa, ketakutan yang memberatkan langkah, tangis keputus asaan yang sulit dibendung, dan kekecewaan yang pernah menghiasi hari-hari kini menjadi tangisan penuh kesyukuran dan kebahagiaan yang tumpah dalam sujud panjang. Alhamdulillah maha besar Alloh, sembah sujud sedalam qalbu hamba haturkan atas karunia dan rizki yang melimpah, kebutuhan yang tercukupi, dan kehidupan yang layak.

Pada akhirnya tugas akhir (skripsi) ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu (InsyaAlloh), bila meminjam pepatah lama “Tak ada gading yang tak retak” maka sangatlah pantas bila pepatah itu disandingkan dengan karya ini. Karya ini merupakan wujud dari kegigihan dalam ikhtiar untuk sebuah makna kesempurnaan dengan tanpa berharap melampaui kemaha sempurnaan sang maha sempurna. Dengan hanya mengharap ridho-Mu semata, ku persembahkan karya ini untuk yang terkasih Ayahku (Suwarto) dan Ibuku (Sukarti), juga buat kakak-kakakku tersayang (mba Tar, mas Tris, mbak Tan, mbak Seh dan mbak Sri yg paling bawel) dan keluarga yang doanya senantiasa mengiringi setiap derap langkahku dalam meniti kesuksesan.

Untuk mu teman, sungguh kebersamaan yang kita bangun selama ini telah banyak merubah kehidupanku. Kemarahanmu telah menuntunku menuju kedewasaan, senyummu telah membuka cakrawala dunia dan melepaskan belenggu-belenggu ketakutan, aku bahagia bersama kalian, bahagia memiliki kenangan indah dalam setiap bait pada paragraf kisah persahabatan kita. Bila Tuhan memberikanku umur panjang, akan aku bagi harta yang tak ternilai ini (persahabatan) dengan anak dan cucuku kelak.

Untuk mu Guru-guruku; semoga Alloh selalu melindungimu dan meninggikan derajatmu di dunia dan di akhirat, terima kasih atas bimbingan dan arahan selama ini. Semoga ilmu yang telah diajarkan menuntunku menjadi manusia yang berharga di dunia dan bernilai di akhirat. Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin...

“Ya Alloh sang maha pemilik takdir, jadikanlah Iman, Ilmu dan Amal ku sebagai lentera jalan hidupku keluargaku dan saudara seimanku, serta sebagai bekal untuk hidup mulia di dunia dan di akhirat”

(3)

iii Nama : BENI PAMUNGKAS NIM : 11.151.0062

Menyatakan dengan sesunguhnya bahwa skripsi yang saya ajukan ini adalah hasil karya sendiri yang belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar pada Program Sarjana ini ataupun pada program lain. Karya ini adalah milik saya, karena itu pertanggungjawabannya berada di pundak saya. Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia untuk ditinjau dan menerima sanksi sebagaimana mestinya.

Bekasi, 11 September 2019

BENI PAMUNGKAS NIM : 11.151.0062

(4)

iv

NIM : 11.151.0062

Kelas : 2015/D.2 Konsentrasi : PEMASARAN

Judul Skripsi : PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS DAN HARGA PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK EIGER (Kajian Pada Mahasiswa Manajemen Universitas Pelita Bangsa kelas D1, D2 dan D3 Pemasaran Angkatan 2015)

Bekasi, 11 September 2019 Menyetujui,

Dosen Pembimbing Skripsi

Yohanes Herman Susilo., S.Kom.,M.M NIDN : 0415088105

(5)

v

BENI PAMUNGKAS NIM = 11.151.0062

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada hari Jum`at tanggal 20 bulan September 2019 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa

Ketua Tim Penguji TandaTangan

Nama : Yos Soejarminto.,S.E.,M.M. NIDN : 0430067801

………

Anggota Tim Penguji TandaTangan

Nama : Daspar.,S.E.,M.M. NIDN : 0412098901

………

Anggota Tim Penguji TandaTangan

Nama : Yohanes Herman Susilo.,S.Kom.,M.M NIDN : 0415088105

……… Menyetujui,

Ketua Program Studi Manajemen Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis

Yunita Ramadhani R.,D.S.,S.E.,M.Sc Preatmi Nurastuti.,S.E.,M.M

(6)

vi

D3 Pemasaran Angkatan 2015)

Oleh

BENI PAMUNGKAS NIM : 111510062

Pengguna alat outdoor di indonesia semakin meningkat, sehingga kesempatan para produsen memiliki cara agar dapat terus menciptakan dan mempertahankan pelanggan, salah satu peralatan outdoor yang banyak diminati masyarakat adalah produk Eiger. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra merek, kualitas dan harga produk mempengaruhi keputusan pembeli.

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dimana penelitian ini menggunakan metode nonprobability sampling teknik purposive sampling, sampel yang menjadi objek penelitian adalah 100 responden. Metode pengumpulan data adalah dengan menyebar kuisioner yang kemudian diolah dangan metode analisis yang digunakan yaitu uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik, analisis linear berganda dan uji hipotesa.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian hal ini dibuktikan dengan nilai thitung = 2,043 dengan tingkat signifikansi 0,044 . Dengan batas signifikansi (α) = 0,05, maka nilai batas signifikansi α (0,05) > tingkat signifikansi 0,044, maka hipotesis dapat diterima. (2) Kualitas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian hal ini dibuktikan dengan nilai thitung = 2,397 dengan tingkat signifikansi 0,019. Dengan batas signifikansi (α) = 0,05, maka nilai batas signifikansi α (0,05) > tingkat signifikansi 0,019 maka hipotesis diterima. (3) Harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian hal ini dibuktikan dengan nilai thitung = 5,237 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan batas signifikansi (α) = 0,05, maka nilai batas signifikansi α (0,05) > tingkat signifikansi 0,000.

Kata Kunci : Citra Merek, Kualitas, Harga Produk, Keputusan Pembeli.

(7)

vii

and D3 Marketing class of 2015) By

BENI PAMUNGKAS NIM: 111510062

Outdoor equipment users in Indonesia are increasing, so the opportunity for producers to have a way to be able to continue creating and retaining customers, one of the outdoor equipment that is much in demand by the public is Eiger products. This study aims to determine the brand image, product quality and price affect the buyer's decision.

This type of research is quantitative in which this study uses a nonprobability sampling method purposive sampling technique, the sample of the object of research is 100 respondents. Data collection method is by distributing questionnaires which are then processed with the analytical methods used, namely validity test, reliability test, classic assumption test, multiple linear analysis and hypothesis testing.

The results showed that: (1) Brand image has a positive effect on purchasing decisions, this is evidenced by the t-count = 2.043 with a significance level of 0.044. With a significance limit (α) = 0.05, then the value of the significance limit α (0.05) > a significance level of 0.044, the hypothesis can be accepted. (2) Quality has a positive effect on purchasing decisions, this is evidenced by the t-value = 2.339 with a significance level of 0.019. With a significance limit (α) = 0.05, the significance limit value α (0.05) > a significance level of 0.019, the hypothesis is accepted. (3) Price has a positive effect on purchasing decisions, this is evidenced by the tcount = 5.237 with a significance level of 0,000. With a significance limit (α) = 0.05, the significance limit value α (0.05) > a significance level of 0.000.

(8)

viii

kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : Pengaruh Citra Merek, Kualitas Dan Harga Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Eiger (Kajian Pada Mahasiswa Manajemen Universitas Pelita Bangsa kelas D1, D2 dan D3 pemasaran Angkatan 2015).

Tujuan dari pada Skripsi adalah untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa.

Sehubungan selesainya karya akhir tersebut, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Yohanes Herman Susilo.,S.Kom.,MM yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.

2. Ibu Nur’Aeni., SE, M.Si yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan Proposal Skripsi.

3. Bapak Basar Moringin Hutahuruk., ST., MM dan Bapak Syahrul Alim., SE., MM yang telah memberikan arahan ketika proses pengujian Proposal Skripsi. 4. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa

angkatan 2015.

5. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan dorongan semangat.

Penulis menyadari penyusunan proposal skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran serta kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga karya akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bekasi, 11 September 2019 Peneliti

(9)

ix

LEMBAR PERSEMBAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

LEMBAR PERSETUJAN ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv BAB I : PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan masalah ... 6 1.3 Tujuan Penelitian ... 6 1.4 Manfaat Penelitian ... 7 1.5 Sistematika ... 8

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.2 Landasan Teori ... 10

2.1.1 Citra Merek ... 10

2.1.1.1 Pengertian Citra Merek ... 10

2.1.1.2 Indikator Citra Merek ... 10

2.1.2 Kualitas ... 11

2.1.2.1 Pengertian Citra Merek ... 11

(10)

x

2.1.4 Keputusan Pembelian ... 16

2.1.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 16

2.1.4.1 Indikator Keputusan Pembelian ... 17

2.2 Penelitian Terdahulu ... 22

2.3 Hipotesis ... 24

BAB III : METODE PENELITIAN ... 27

3.1 Jenis Penelitian ... 27

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

3.3 Kerangka Konsep ... 27

3.3.1 Desain Penelitian ... 28

3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 30

3.4 Populasi dan Pengambilan Sampel ... 37

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 38

3.6 Metode Analisis Data ... 39

3.6.1 Data Primer ... 39

3.6.1 Data Sekunder ... 39

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.7.1 Kuisoner ... 40

3.7.1 Dokumentasi ... 40

3.8 Definisi Operasional ... 40

3.9 Teknis Analisis Data ... 40

1. Uji Deskriptif ... 40

2. Uji Kualitas Data ... 42

a. Uji Validitas ... 42

b. Uji Reabilitas ... 42

(11)

xi

5. Uji Hipotesis ... 46

a. Uji Koefisien Determinasi (R) ... 46

b. Uji Signifikansi Serempak (F) ... 46

c. Uji Signifikansi Parsial (T) ... 47

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 48

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 48

4.1.1 Visi Perusahaan ... 50

4.1.2 Misi Perusahaan ... 50

4.1.3 Budaya Organisasi ... 51

4.1.4 Aspek Kegiatan Perusahaan ... 51

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

5.1 Analisis Data ... 55

5.1.1 Deskripsi Data Responden ... 55

5.2 Interprestasi Data ... 57

5.2.1 Uji Validitas dan Instrumen Penelitian ... 57

5.2.1.1 Uji Validitas ... 57

5.2.1.2 Uji Reabilitas ... 60

5.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 61

5.2.2.1 Hasil Uji Normalitas ... 61

5.2.2.2 Hasil Uji Multikolinieritas ... 62

5.2.2.3 Hasil Uji Heteroskedasitas ... 63

5.2.3 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda ... 64

5.2.4 Hasil Uji Hipotesis ... 65

5.2.4.1 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2 ) ... 65

(12)

xii

6.2 Saran ... 72

Daftar Pustaka ... 74

Lampiran ... 76

(13)

xiii

3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian 27

3.2 Definisi Operasional Variabel 30

3.3 Tabel Pengukuran Skala Likert 41

5.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 55 5.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia 56 5.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan 56 5.4 Hasil Uji Validitas Variabel Citra Merek (X1) 57 5.5 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk (X2) 58 5.6 Hasil Uji Validitas Variabel Harga Produk (X3) 58 5.7 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y) 59

5.8 Hasil Uji Reliabilitas 60

5.9 Hasil Uji Multikolinearitas 62

5.10 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda 64 5.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) 65 5.13 Hasil Uji Hipotesis dengan Uji Simultan (Uji F) 66 5.14 Hasil Uji Hipotesis dengan Uji Parsial (Uji t) 67

(14)

xiv

Gambar 3.12 Desain Penelitian 28

Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas 61

(15)

xv

Lampiran 1 Maping Jurnal 76

Lampiran 2 Kuesioner 81 Lampiran 3 Responden 87 Lampiran 4 Tabulasi 88 Lampiran 5 Output SPSS 99 Lampiran 6 Tabel r 109 Lampiran 7 Tabel f 110 Lampiran 8 Tabel t 111

(16)

1

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah seperti tambang, lautan, pegunungan, sawah, perkebunan dan lain-lain, hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar didunia dengan luas wilayah 1.904.569 km² dan jumlah pulau 17.508. Setiap pulau memiliki keindahan panorama alam dari dasar laut hingga puncak gunung, hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan local maupun wisatawan mancanegara untuk berkunjung dan menjelajahi tempat wisata di Indonesia.

Banyaknya wisatawan nusantara ataupun mancanegara yang berkunjung ke tempat tempat wisata membawa perubahan sosial bagi masyarakat setempat hal itu memicu lahirnya fenomena baru, hal ini berarti bahwa perubahan sosial merujuk pada adanya modifikasi-modifikasi dari faktor eksternal atau internal dalam pola-pola kehidupan masyarakat. Dewasa ini masyarakat terkhusus remaja memiliki hobi baru yaitu berkegiatan di alam bebas atau outdoor, fenomena ini dapat disebut Back to

Nature atau kembali ke alam dan telah menjadi sebuah gaya hidup (lifestyle)

baru dalam masyarakat. Mereka berkunjung dan menjelajahi berbagai tempat wisata terutama wisata alam di Indonesia.

(17)

Berkegiatan di alam bebas adalah berkunjung ke tempat terbuka yang bersifat alami seperti pantai, air terjun, hutan, bukit dan gunung. Dengan medan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu, tentunya berkegiatan di alam bebas memiliki resiko yang tinggi, untuk itu perlu adanya perencanaan yang baik termasuk dalam hal peralatan. Peralatan alam bebas (outdoor) telah menjadi kebutuhan bagi sebagian masyarakat, meningkatnya aktivitas ke alam bebas berbanding lurus dengan meningkatnya permintaan (demand) produk peralatan outdoor. Hal ini ditandai dengan maraknya perusahaan dalam negeri dan luar negeri yang memproduksi perlengkapan, peralatan dan alat pendukung lainya untuk berpetualang di alam bebas.

Di Indonesia sendiri saat ini banyak pilihan merk baik lokal maupun impor bagi konsumen yang ingin membeli produk peralatan

outdoor, walaupun pada dasarnya merek merek tersebut berasal dari

perusahaan yang berbeda-beda dan telah tersebar luas di toko dan distro. Hal ini tidak dapat menghindari persaingan antar perusahaan, perusahaan akan bekerja keras untuk menarik minat konsumen agar memilih produknya. Keunggulan kompetitif merupakan syarat sukses bagi suatu perusahaan. Semakin kesini konsumen sangat dimanjakan dengan begitu banyaknya pilihan produk dengan berbagai merek untuk memutuskan mana yang akan dibeli. Sementara perusahaan berhadapan langsung dengan persoalan yang sulit yaitu persaingan. Salah satu pilihan terbaik untuk

(18)

perusahaan agar tetap eksis, yaitu hanya dengan meningkatkan kualitas produk atau pelayanan.

Konsumen saat ini sangat kritis dan selektif dalam menentukan suatu produk, keputusan membeli suatu produk sangat dipengaruhi oleh penilaian dari suatu bentuk kualitas produk tersebut. Tuntutan permintaan akan sebuah produk barang yang semakin berkualitas membuat perusahaan yang bergerak diberbagai bidang usaha berlomba lomba meningkatkan kualitas produk yang mereka miliki demi mempertahankan citra merek produk yang mereka miliki.

Faktor kualitas adalah hal yang fundamental karena kalitas produk juga sebagai faktor penentu tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen setelah melakukan pembelian dan pemakaian terhadap suatu produk. Kualitas merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauhmana keluaran dapat memenuhi persyartan kebutuhan pelanggan. Semakin baik merek citra dan kualitas produk yang akan dijual maka akan berdampak pada keputusan pembelian oleh konsumen.

Industri peralatan outdoor adalah salah satu industri yang memiliki progres dan tumbuh pesat, perkembangannya didukung dengan tingginya minat masyarakat Indonesia untuk berkunjung dan berwisata ke alam bebas serta banyaknya destinasi - destinasi wisata yang baru bermunculan diseluruh Indonesia. Kenyataan inilah yang menjadi peluang besar dan dimanfaatkan oleh produsen peralatan outdoor dengan

(19)

mengeluarkan berbagai jenis merek yang dikeluarkan di Indonesia secara otomatis produk yang dipasarkan mampu menarik minat konsumen.

Produk peralatan outdoor sangat kompetitif dalam bentuk, warna, ketahanan, fungsi, kapasitas, kecanggihan teknologi dan merek. Peralatan outdoor memenuhi seluruh kebutuhan fisik konsumen saat berada di alam bebas, seperti tenda, kompor, matras, carrier, daypack, headlamp, senter, pisau, tali, carbiner sepatu, baju dan celana lapangan, dan masih banyak lagi. Merek-merek perlatan outdoor yang ada dipasaran Indonesia sekarang ini berasal dari dalam negeri seperti Eiger, Consina, dan Avtech, dari luar negeri seperti Deuter, The North Face, Lafuma dan Karrimor yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. setiap merek produk menawarkan keunggulan dan pelayanan tersendiri untuk pelanggannya, serta penetapan harga yang cukup bersaing sesuai dengan jenis dan segmen pasarnya.

Produk Eiger memiliki kelebihan dan ciri khas tersendiri dibandingkan dengan produk peralatan outdoor merek lainya. Oleh karena itu hal ini menjadi kebijaksanaan pemasaran perusahaan dengan harapan produk yang dipasarkan mampu menyebar ke pangsa pasar yang luas dan menjadi produk yang paling diminati.

Untuk itu, maka tujuan untuk meningkatkan produk terutama bentuk, tipe, serta daya tahan, dan merek yang dipasarkan harus dapat meningkatkan kepuasan bagi kunsumen. Kebijkan produk juga dilakukan dalam menghadapi kejenuhan dari suatu jenis maupun tipe produk, oleh

(20)

sebab itu perlu diadakanya pembaharuan model, maupun kapasitas yang dimiliki oleh jenis produk tersebut.

PT. Eigerindo Multi Produk Industri atau yang dikenal sebagai Eiger merupakan perusahaan manufaktur dan retail peralatan petualangan alam terbuka yang terbesar di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1993 oleh Ronny Lukito di Bandung. Nama perusahaannya, Eiger, terinspirasi dari gunung Eiger, yaitu gunung yang terletak di Bernese Alps, Swiss, dengan ketinggian 3.970 m di atas permukaan laut. Berawal dari fasilitas yang sangat terbatas, Eiger meluncurkan produk tas dengan hanya dua mesin jahit. Jalan Cihampelas no. 22 Bandung adalah saksi bisu dirintisnya usaha tersebut, yang kemudian dibuka pula sebuah mini-toko tas di tempat yang sama. Awal mula sebagai toko dan produksi kecil, sekarang telah berkembang menjadi market leader dalam bisnis tas dan peralatan petualangan outdoor di Indonesia terbukti pada tahun 2009, Eiger terdaftar sebagai Top 250 Indonesia Original Brands oleh sebuah majalah bisnis terkenal. Sampai saat ini, Eiger telah mempunyai 3 flagship stores, 34

showrooms, dan 81 counter tersebar di seluruh wilayah Indonesia (eigeradventure.com).

Dalam penulisan ini penulis mengkaji mengenai Brand Image dan kualitas produk Eiger yang kesemuanya itu baik langsung ataupun tidak langsung akan mengacu pada Image (citra) perusahaan itu sendiri dalam hal ini adalah PT. Eigerindo Multi Produk Industri. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini penulis mengangkat judul “Pengaruh Citra Merek,

(21)

Kualitas Dan Harga Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk

Eiger (Kajian Pada Mahasiswa Manajemen Universitas Pelita Bangsa

kelas D1, D2 dan D3 Pemasaran Angkatan 2015)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan pada penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh Citra Merek terhadap keputusan pembelian produk Eiger pada mahasiswa Manajemen Universitas Pelita Bangsa kelas D1, D2 dan D3 Pemasaran Angkatan 2015?

2. Apakah ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk Eiger pada mahasiswa Manajemen Universitas Pelita Bangsa kelas D1, D2 dan D3 Pemasaran Angkatan 2015?

3. Apakah ada pengaruh harga produk terhadap keputusan pembelian produk Eiger pada mahasiswa Manajemen Universitas Pelita Bangsa kelas D1, D2 dan D3 Pemasaran Angkatan 2015?

4. Apakah citra merek, kualitas dan harga produk berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian produk Eiger pada mahasiswa Manajemen Universitas Pelita Bangsa kelas D1, D2 dan D3 Pemasaran Angkatan 2015?

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Citra Merek terhadap keputusan pembelian produk Eiger pada mahasiswa Manajemen

(22)

Universitas Pelita Bangsa kelas D1, D2 dan D3 Pemasaran Angkatan 2015, pengaruh Kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk Eiger pada mahasiswa Manajemen Universitas Pelita Bangsa kelas D1, D2 dan D3 pemasaran Angkatan 2015, pengaruh Harga produk terhadap keputusan pembelian produk Eiger pada mahasiswa Manajemen Universitas Pelita Bangsa kelas D1, D2 dan D3 pemasaran Angkatan 2015 dan pengaruh citra merek, kualitas dan harga produk terhadap keputusan pembelian produk Eiger secara simultan pada mahasiswa Manajemen Universitas Pelita Bangsa kelas D1, D2 dan D3 Pemasaran Angkatan 2015.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dilaksanakan untuk mempraktikkan dan mengembangkan ilmu yang telah diajarkan selama dibangku kuliah dengan harapan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang dunia kerja, khususnya mengenai manajemen pemasaran yang berkaitan dengan pengaruh citra merek, kualitas, harga dan keputusan pembelian produk.

2. Manfaat Praktis

Sebagai bahan informasi dan masukan bagi PT. Eigerindo Multi Produk Industri dalam pengambilan keputusan dimasa yang akan datang, khususnya mengenai strategi membangun pencitraan, kualitas produk dan strategi penentuan harga yang efektif dan harga yang kompetitif.

(23)

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi yang akan dilakukan peneliti berdasarkan pada aturan sistematika yang sudah ditetapkan oleh Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa (Surya Bintarti, 2015:38-48), sehingga dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat/kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB 11 : KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori meliputi pengertian kompetensi dan indikatornya, pengertian citra merek dan indikatornya, pengertian kualitas produk dan indikatornya, pengertian harga produk dan indikator, selanjutnya menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang relevan dan hipotesis.

BAB 111 : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, kerangka konsep yang meliputi desain penelitian dan deskripsi operasional variabel penelitian, selanjutnya menjelaskan tentang populasi dan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis data yang meliputi tahap pengolahan data kuantitatif dan tahap pengujian instrumen penelitian.

(24)

Pada bab ini menjelaskan tentang obyek penelitian yang meliputi visi, misi, target, sasaran.

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang hasil analisis data meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi, dan uji hipotesis.

BAB V1 : PENUTUP

Pada bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran bagi pihak-pihak yang terkait.

(25)

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Citra Merek

2.1.1.1 Pengertiang citra merek

Kotler (2004) dalam Juhari (2017: 71) mengemukakan citra merek adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Kotler dan Keller (2016:330) menyatakan bahwa brand image : decribes the extrinsic properties of the product/ service including the ways in which the brand attempts to meet customers’ psychological or social needs (menjelaskan sifat ekstrinsik dari produk / jasa termasuk cara dimana merek mencoba untuk memenuhi kebutuan psikologi atau sosial pelanggan).

Definisi dari Tjiptono (2011:112) bahwa brand image atau brand description adalah deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu.sejumlah teknik kuantitatif dan kualitatif telah dikembangkan untuk membantu mengungkap persepsi dan asosiasi konsumen terhadap merek tertentu.

Simamora dalam Sangadji dan Sopiah (2013:327) mengemukakan bahwa “Citra merek adalah seperangkat asosiasi unik yang ingin diciptakan atau dipelihara oleh pemasar. Asosiasi-asosiasi itu menyatakan apa sesungguhnya merek dan apa yang dijanjikan kepada konsumen.

(26)

2.1.1.2 Indikator Citra Merek

Indikator – indikator yang membentuk brand image menurut Aaker dan Biel (2009:71) adalah:

1) Kekuatan (strength)

Strength mengarah pada berbagai keunggulan-keunggulan yang

dimiliki merek bersangkutan yang bersifat fisik, dan tidak ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek bersangkutan sehingga bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan dibandingkan merek lainnya. Termasuk pada kelompok strength ini antara lain: penampilan fasilitas pendukung dari produk bersangkutan.

2) Keunikan (uniqueness)

Sementara uniqueness adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek diantara merek-merek lainnya. Kesan unik ini muncul dari atribut produk, kesan unik berarti terdapat diferensiasi antara produk satu dengan produk lainnya. Termasuk dalam kelompok unik ini antara lain: variasi layanan dan harga serta diferensiasi.

3) Keunggulan (favourable)

Favourable mengarah pada kemampuan merek tersebut untuk

mudah diingat oleh pelanggan. Termasuk dalam kelompok favourable ini antara lain: kemudhan merek produk untuk diucapkan, kemampuan merek untuk tetap diingat pelanggan, maupun kesesuaian antara kesan merek

(27)

dibenak pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek bersangkutan.

2.1.2 Kualitas

2.1.2.1 Pengertian Kualitas

Kotler (2009) Kualitas adalah totalitas fitur dankara teristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kualitas merupakan hal yang perlu mendapat perhatian utama dari perusahaan atau produsen, mengingat kualitas dari produk berkaitan erat dengan masalah keputusan suatu konsumen yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan.

Etta Mamang dan Sopiah (2012) bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas produk merupakan upaya atau kemampuan yang dilakukan perusahaan dalam memberikan kepuasan bagi konsumen, karena kepuasan konsumen tidak hanya mengacup ada betukfisik produk, melainkan satu paket kepuasan yang dapat dari pembelian produk.

(28)

2.1.2.2 Indikator Kualitas Produk

Etta Mamang dan Sopiah (2012) menyatakan bahwa kualita sproduk dapat diukur dengan menggunakan beberapa indikator diantaranya sebagai berikut :

1) Kinerja

Merupakan elemen kualitas produk yang berkaitan langsung dengan bagaimana suatu produk dapat menjalankan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

2) Reliabilitas

Merupakan fungsi-fungsi sekunder yang ditambahkan pada suatu produk, misal fitur kendali jauh

3) Keawetan (durability)

Dimensi kualitas produk yang menunjukkan suatu pengukuran terhadap siklus produk, baik secara teknis maupun waktu.Produk dikatakan awet jika dapat bertahan dalam pemakaian yang berulang-ulang.

4) Konsistensi

Yang menunjukkan seberapa jauh suatu produk bisa memenuhi standar atau spesifikasi tertentu. Produk yang mempunyai konsistensi tinggi berarti sesuai dengan standart yang ditentukan.

5) Desain

Merupakan aspek emosional untuk mempengaruhi kepuasan konsumen sehingga desain kemasan ataupun bentuk produk akan turut memengaruhi persepsi kualitas produk tersebut.

(29)

2.1.2.3 Faktor yang mempengaruhi Kualitas Produk

Harapan/ekspetasi pelanggan merupakan kenyakinan pelanggan sebelum mencoba atau membeli suatu produk, yang dijadikan estándar atau acuan dalam menilai kinerja produk bersangkutan (Tjiptono dan Candra 2016:126).

Garvin (1988), yang dikutip dari Tjiptono dan Chandra (2016: 134-135), dikemukakan delapan dimensi kualitas produk, yakni:

1) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (feature)

Merupakan karakteristik sekunder atau pelengekap dari produk inti. Keistimewaan tambahan produk juga dapat dijadikan ciri khas yang membedakan dengan produk pesaing yang sejenis. Ciri khas yang ditawarkan juga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu produk.

2) Keandalan (reliability)

Kemungkinan kecil terhadap suatu kegagalan pakai atau kerusakan. Tingkat resiko kerusakan produk menentukan tingkat kepuasan konsumen yang diperoleh dari suatu produk. Semakin besar resiko yang diterima oleh konsumen terhadap produk, semakin kecil tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen.

3) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification)

Sejauh mana karakteristik desain operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

(30)

4) Daya tahan (durability)

Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Daya tahan produk biasanya berlaku untuk produk yang bersifat dapat dikonsumsi dalam jangka panjang.

5) Kegunaan (serviceability)

Meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan.

6) Estetika (aesthetic)

Daya tarik produk terhadap panca indera. Konsumen akan tertarik terhadap suatu produk ketika konsumen melihat tampilan awal dari produk tersebut. 7) Kualitas yang di persepsikan (perceived quality)

Meliputi cita rasa, reputasi produk, dan tanggung jawab perusahaan terhadap produk yang dikonsumsi oleh konsumen.

2.1.3 Harga

2.1.3.1 Pengertian Harga

Harga biasa diungkapkan dengan berbagai istilah, misalnya iuran, tarif, sewa, bunga, premium, komisi, upah dan sebagainya. Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kali ketika perusahaan tersebut mengembangkan atau memperoleh suatu produk baru. Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau pengguna suatu barang atau jasa.

(31)

Harga adalah nilai uang untuk menghasilkan pendapatan dan biaya (Kotler dan Keller 2009:67). Daryanto (2013:62) mendefinisikan harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau sejumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk. Konsep lain harga adalah sejumlah uang yang menghasilkan pendapatan (Widiyono dan Pakkanna,2013:142).

Sejumlah uang yang dibebankan atas suatu barang atau jasa atau jumlah dari nilai uang yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler dan Amstrong 2013:151).

2.1.3.2 Indikator Harga

Menurut Stanton dalam Sagita (2013) adapun indikator Harga sebagai berikut :

1. Keterjangkauan harga

Konsumen bisa menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek dan harganya juga berbeda dari yang termurag hinggga yang termahal. 2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen yang sering memilih harga lebih tinggi diantara dua barang, karena mereka melihat adanya perbedaan kualitas. Apabila harga tinggi, orang cenderung beranggapan kualitasnya lebih baik.

(32)

3. Kesesuaian harga dengan manfaat

Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang dirasakan lebih besar atau sama dengan yang yang telah dikeluarkan untuk mendapatkanya. Jika konsumen manfaat produk lebih kecil dari uang yang dikeluarkan, maka konsumen akan berpikir dua kali untuk melakuan pembelian ulang.

4. Daya saing harga

Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk lainya. Dalam hal ini mahal atau murahnya suatu produk sangat dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk tersebut.

2.1.4 Keputusan Pembelian

2.1.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian mengacu pada perilaku pembelian akhir dari konsumen, baik individual, maupun rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.

Keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan (Kotler dan Keller 2009:240).

Berdasarkan definisi-defini tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa keputusan pembelian adalah perilaku konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang mereka sukai.

(33)

2.1.4.2 Keputusan Pembelian

Proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu (Kotler dan Keller, 2009:179):

1) Pengenalan kebutuhan

Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan pada tingkat yang cukup tinggi, sehingga dapat menjadi dorongan. Pada tahap ini, pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan apa yang timbul, apa yang menyebabkannya, dan bagaimana masalah bisa mengarahkan konsumen pada produk tertentu.

2) Pencarian informasi

Pada tahap ini, proses keputusan pembelian dimana konsumen ingin mencari informasi yang lebih banyak atau konsumen mungkin hanya memperbesar perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif.

3) Evaluasi alternatif

Pada tahap ini, proses keputusan pembeli dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternative dalam sekelompok pilihan.

4) Keputusan pembelian

Tahap ini, keputusan pembeli tentang merek mana yang paling disukai dan merek mana yang akan dibeli.

(34)

Pada tahap ini, proses keputusan pembeli dimana konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembeli mereasa puas atau tidak puas atas apa yang dirasakan oleh konsumen.

2.2 Penelitan Terdahulu

Penelitian terdahulu, merupakan hasil – hasil penelitian terdahulu yang memberikan informasi terkait dengan metode penelitian, hasil, pembahasan yang digunakan sebagai dasar perbandingan dengan penelitian yang dilakukan, penelitian terdahulu dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Edo Perwira Adhi Pradana dalam artikel Pengaruh Citra Merek, Kualitas

Produk Kepercayaan, Dan Kepuasan Terhadap Niat Beli Ulang Tas Ransel Eiger Dan Consina Di Surabaya terbit di jurnal Pemasaran 2017

menghasilkan kesimpulan bahwa Citra merek tidak berpengaruh signifikan terhadap niat beli ulang pada konsumen tas ransel Eiger di Surabaya, Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap niat beli ulang pada konsumen tas ransel Eiger di Surabaya, Kepercayaan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap niat beli ulang pada konsumen tas ransel Eiger di Surabaya, Kepuasan berpengaruh positif signifikan terhadap niat beli ulang pada konsumen tas ransel Eiger di Surabaya, Citra merek, kualitas produk, kepercayaan dan kepuasan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap niat beli ulang pada konsumen tas ransel Eiger di Surabaya.

(35)

2. Dede Aang Kunaifi dalam artikel Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra

Merk Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Produk Eiger Di Surakarta

terbit di jurnal bisnis dan manajemen 2015 Hasil yang diteliti ini dapat dijelaskan dengan kesimpulan bahwa Hasil Uji F diperoleh F hitung 17,351 dengan probabilitas 0,000 yang mencerminkan bahwa probabilitas 0,000 lebih kecil daripada 0,05 artinya Ho ditolak sehingga secara simultan variable kualitas produk dan citra merk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Terbukti dengan penelitian Evawati yang sejalan dengan penelitian ini. Pada uji t menunjukkan bahwa semua variabel yang diteliti seperti kualitas produk, dan citra merk secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan konsumen. Hal ini sejalan dengan penelitian Evawati yang menyatakan secara parsial kualitas produk dan citra merk berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Hasil analisis koefisien detreminan memperlihatkan R2 sebesar 0,263 (26,3%) berarti dampak atau kontribusi yang dihasilkan oleh kualitas produk dan citra merk terhadap kepuasan konsumen sebesar 26,3% dan masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi sebesar 73,7% (100% - 26,3%).

3. Rizky Desty Wulandari dan Donant Alananto Iskandar dalam artikel “Pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap Keputusan

pembelian pada produk Kosmetik” terbit di Jurnal Riset Manajemen dan

Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT Vol.3, No.1 Februari 2018

(36)

kedua variabel independen yaitu Citra Merek (X1) dan Kualitas Produk (X2) memiliki nilai fhitung sebesar 51.799, sedangkan nilai ftabel menunjukkan nilai sebesar 2,358 dan nilai P value 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa fhitung > ftabel (51.799 > 2.358) dan P value < 0,10 (0.000 < 0.10) . Artinya variabel Citra Merek (X1) dan Kualitas Produk (X2) secara bersama – sama berpengaruh terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y).

4. Arif Rachman Hakim dalam artikel “Pengaruh brand image terhadap

minat beli konsumen pada bimbel Tridaya Bandung” terbit di

e-Proceeding of Applied Science : Vol.3, No.2 Agustus 2017 menghasilkan

kesimpulan variabel Brand Image berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat beli pada bimbel Tridaya yaitu sebesar 56,9%. Sedangkan 43,1% (100% - 56,9%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5. Asrizal Efendy Nasution dalam artikel “Pengaruh citra merek dan

kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian konsumen” terbit di

Jurnal Riset Sains Manajemen Volume 2, Nomor 3, 2018 menghasilkan kesimpulan Dilihat dari hasil penelitian, jika secara bersamaan, konsumen akan melihat citra merek dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh Alfamart. Nama Alfamart sangat familiar di Indonesia dan menjanjikan pelayanan yang baik mulai dari menyambut kedatangan konsumen, sampai melayani pencarian produk yang dibutuhkan dan sebagainya, sehingga kedua faktor citra merek dan kualitas pelayanan

(37)

mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihan untuk berbelanja di Alfamart.

6. Pratama Kesuma Tanudjaya dalam artikel “Pengaruh kualitas pelayanan

klinik gigi Terhadap kepuasan dan kepercayaan pasien Sehingga meningkatkan keinginan untuk Berobat kembali” terbit di Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Volume 7, No.1 Tahun 2014

menghasilkan kesimpulan bahwa Dari semua faktor yang diuji dalam penelitian, faktor yang paling menyebabkan keinginan untuk berobat kembali adalah kepercayaan pasien terhadap klinik gigi. Jika pasien merasa percaya terhadap pelayanan yang diberikan oleh klinik gigi, pasien akan kembali berobat dan menunjukkan perilaku yang menguntungkan untuk klinik seperti, menyebarkan word of mouth yang positif, memberikan rekomendasi dan mengkoreksi kesalahan atau kekurangan yang ada pada klinik gigi tersebut.

7. Sri Widodo, Dra. Cicik Harini, MM dan Andi Tri Haryono, SE, MM dalam artikel Pengaruh harga, citra merek dan kualitas produk terhadap

loyalitas pelanggan dengan kepuasan pelanggan sebagai variabel intervening terbit di Jurnal manajemen Pemasaran 2018 menghasilkan

kesimpulan bahwa dari analisis path adalah kepuasan pelanggan bukan penentu dalam mencapai loyalitas pelanggan akan tetapi harga, citra merek dan kualitas produk mempunyai pengaruh lebih besar dari kepuasan pelanggan.

(38)

8. Mongilala Priscilia R Jacklin, Silvya Mandey dan Jeffry Tampenawa dalam artikel “Pengaruh Bauran Pemasaran Dan Kualitas Pelayanan

Terhadap Keputusan Pembelian Produk Matahari Departmen Store Mega Mall Manado” terbit di Jurnal EMBA Vol.7 No.1 Januari 2019,

Hal. 431 – 440 menghasilkan kesimpulan bahwa Hasil analisis secara

simultan menunjukan bahwa variabel Bauran Pemasaran dan Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Produk Matahari Departmen Store Mega Mall. Hasil analisis secara parsial menunjukan bahwa variabel Bauran Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Produk Matahari Departmen Store Mega Mall. Hasil analisis secara parsial menunjukan bahwa variabel Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Produk Matahari Departmen Store Mega Mall.

9. Aji Kurniawan dalam artikel “Kualitas Pelayanan Jasa Dan Kepuasan

Pelanggan Pada Auto 2000 Singaraja” terbit di jurnal Widya Amerta

Jurnal Manajemen Fak. Ekonomi, Vol. 5 No. 2, menghasilkan

kesimpulan bahwa ada pengaruh signifikan kualitas pelayanan jasa yang terdiri dari bukti fisik (tangible), empati (empathy), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness) dan jaminan (assurance) secara parsial terhadap tingkat kepuasan pelanggan pada Auto2000 Singaraja. Ada pengaruh signifikan kualitas pelayanan jasa yang terdiri dari bukti fisik (tangible), empati (empathy), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness) dan jaminan (assurance) secara simultan

(39)

terhadap tingkat kepuasan pelanggan pada Auto2000 Singaraja. Variabel jaminan mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap kepuasan pelanggan pada Auto2000 Singaraja.

10. Nor Sara Nadia Muhamad Yunus dan Wan Edura Wan Rashid dalam atikel “The Influence of Country-of-origin on Consumer Purchase

Intention: The Mobile Phones Brand from China” terbit dijurnal

Procedia Economics and Finance 37 ( 2016 ) 343 – 349 The main objective of this study is to investigate the perceptions of Malaysian consumers towards mobile phone brands from China and its influence on their purchase intention. In details, it also looks at how country-of-origin factors; country image, perceived product quality and brand familiarity contributes to the intention of Malaysian in decision making for purchases. Descriptively, majority of the respondents highly agreed with most of the statements that represent all variables. It means the respondents have positive perceptions towards mobile phones brand from China. At the same time, it also shows that there is an intention among Malaysian consumer to purchase mobile phones brand from China. Apart from that, based on the results of the study, researchers could see that all three independent variables of the country-of-origin do influence consumer purchase intention towards mobile phones brand from China. Hence, it’s proven that researchers had successfully answered the objective of the study. Apart from that, the results also

(40)

show a change in consumer perceptions towards product originated from China based on the past researchers findings

2.3 Hipotesis

Hipotesa dalam karya ilmiah ini, dengan tema Pengaruh Citra Merek, Kualitas dan Harga Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Eiger (Kajian Pada Mahasiswa Manajemen Universitas Pelita Bangsa kelas D1, D2 dan D3 Pemasaran Angkatan 2015) ditetapkan sebagai berikut :

1. Citra adalah sejumlah keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh seseorang tentang sebuah objek (Kotler dan Keller 2009:406). Sedangkan citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen (Kotler dan Keller 2009:403).

H1 : Citra merek (X1) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). 2. Kualitas produk adalah bagaimana produk tersebut memiliki nilai yang

dapat memuaskan konsumen baik secara fisik maupun secara psikologis yang menunjuk pada atribut atau sifat-sifat yang terdapat dalam suatu barang atau hasil (Kotler dan Armstrong 2016: 224).

H2 : Kualitas produk (X2) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). 3. Harga adalah jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain

(non-moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan sebuah produk (Tjiptono dan Chandra 2012).

(41)

H4 : Citra merek (X1), kualitas (X2) dan harga produk (X3) berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap keputusan pembelian (Y).

(42)

27

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, metode yang menekankan aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. (Sugiyono, 2014) hal tersebut berdasarkan pada judul yang diteliti yaitu “Pengaruh Citra Merek, Kualitas dan Harga Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Eiger (Kajian Pada Mahasiswa Manajemen Universitas Pelita Bangsa kelas D1, D2 dan D3 Pemasaran Angkatan 2015)”. Penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh antara citra merek, kualitas dan harga produk terhadap keputusan pembeli.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Pelita Bangsa kelas D1, D2 dan D3 Pemasaran angkatan 2015 dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2019 dengan tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

(43)

3.3 Kerangka Konsep

3.3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain Penelitian Kualitas Produk (X2) Keputusan Pembeli (Y) Citra Merek (X1) Keawetan (durability) Konsistensi Evaluasi alternatif Pencarian informasi Keputusan pembelian Pengenalan kebutuhan Keunggulan (favourabl) Desain Kinerja Reliabilitas Keunikan (uniquenes) Kekuatan (strength) H1 H3 H2

Kotler dan Keller (2009) Aaker dan Biel (2009:71)

Etta Mamang dan Sopiah (2012)

Harga Produk (X3) Keterjangkauan harga Kesesuaian harga dengan kualitas produk Kesesuaian harga dengan manfaat

Daya saing harga Stanton dalam Sagita (2013)

Perilaku konsumen

(44)

Keterangan:

H1 = X1 Y : Diduga Citra Merek berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.

H2 = X2 Y : Diduga Kualitas Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.

H3 = X3 Y: Diduga Harga Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.

H4 = X1,X2,X3 Y: Diduga Citra Merek, Kualitas dan Harga Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.

(45)

3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Adapun definisi Operasional variabel dalam penelitian ini akan dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel

Uraian VAriabel Instrumen/Dimensi Penjelasan Atas Instrumen Variabel Citra Merek (Aaker

dan Biel 2009:71)

1. Kekuatan (strength)

1. Strength mengarah pada berbagai keunggulan-keunggulan yang dimiliki merek bersangkutan yang bersifat fisik, dan tidak ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek bersangkutan sehingga bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan dibandingkan merek lainnya.

2. Keunikan (uniqueness)

2. Uniqueness adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek diantara merek-merek lainnya. Kesan unik ini muncul dari atribut produk, kesan unik berarti terdapat diferensiasi antara

(46)

produk satu dengan produk lainnya. Termasuk dalam kelompok unik ini antara lain: variasi layanan dan harga serta diferensiasi.

3. Keunggulan (favourable)

3. Favourable mengarah pada kemampuan merek tersebut untuk mudah diingat oleh pelanggan. Termasuk dalam kelompok

favourable ini antara lain: kemudhan merek produk untuk diucapkan, kemampuan merek untuk tetap diingat pelanggan, maupun kesesuaian antara kesan merek dibenak pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek bersangkutan.

(47)

Kualitas Produk (Etta Mamang dan Sopiah 2012)

1. Kinerja 1. Merupakan elemen kualitas produk yang berkaitan langsung dengan bagaimana suatu produk dapat menjalankan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

2. Reliabilitas 2. Merupakan fungsi-fungsi sekunder yang ditambahkan pada suatu produk, misal fitur kendali jauh

3. Keawetan (durability)

3. Dimensi kualitas produk yang menunjukkan suatu pengukuran terhadap siklus produk, baik secara teknis maupun waktu.Produk dikatakan awet jika dapat bertahan dalam pemakaian yang berulang-ulang.

4. Konsistensi 4. Yang menunjukkan seberapa jauh suatu produk bisa memenuhi

(48)

standar atau spesifikasi tertentu. Produk yang mempunyai konsistensi tinggi berarti sesuai dengan standart yang ditentukan.

5. Desain 5. Merupakan aspek emosional untuk mempengaruhi kepuasan konsumen sehingga desain kemasan ataupun bentuk produk akan turut memengaruhi persepsi kualitas produk tersebut.

Harga Produk (Stanton dalam Sagita 2013)

1. Keterjangkauan harga

1. Konsumen bisa menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek dan harganya juga berbeda dari yang termurag hinggga yang termahal.

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

2. Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen yang sering memilih harga lebih tinggi diantara dua barang, karena

(49)

mereka melihat adanya perbedaan kualitas. Apabila harga tinggi, orang cenderung beranggapan kualitasnya lebih baik.

3. Kesesuaian harga dengan manfaat

4. Daya saing harga

3. Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang dirasakan lebih besar atau sama dengan yang yang telah

dikeluarkan untuk

mendapatkanya. Jika konsumen manfaat produk lebih kecil dari uang yang dikeluarkan, maka konsumen akan berpikir dua kali untuk melakuan pembelian ulang.

4. Konsumen sering

membandingkan harga suatu produk dengan produk lainya. Dalam hal ini mahal atau murahnya suatu produk sangat dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk tersebut.

(50)

Keputusan Pembeli (Kotler dan Keller, 2009)

1. Pengenalan kebutuhan

1. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan pada tingkat yang cukup tinggi, sehingga dapat menjadi dorongan. Pada tahap ini, pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan apa yang timbul, apa yang menyebabkannya, dan bagaimana masalah bisa mengarahkan konsumen pada produk tertentu.

2. Pencarian informasi

2. Pada tahap ini, proses

keputusan pembelian dimana konsumen ingin mencari informasi yang lebih banyak atau konsumen mungkin hanya memperbesar perhatian atau

(51)

melakukan pencarian informasi secara aktif. 3. Evaluasi

alternatif

3. Pada tahap ini, proses keputusan pembeli dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternative dalam sekelompok pilihan.

4. Keputusan pembelian

4. Tahap ini, keputusan pembeli tentang merek mana yang paling disukai dan merek mana yang akan dibeli.

5. Perilaku konsumen

5. Pada tahap ini, proses keputusan pembeli dimana konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembeli mereasa puas atau tidak puas atas apa yang dirasakan oleh konsumen.

(52)

2.4 Populasi dan Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Pelita Bangsa kelas D1, D2 dan D3 jurusan Pemasaran angkatan 2015 yang berjumlah 129 mahasiswa. Sehingga pengambilan sampel penelitian ini dengan metode nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode nonprobability

sampling yang digunakan adalah teknik purposive.

Dengan demikian, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini, dengab rumus slovin :

𝓃 =

N

1 + N(ℓ)2

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

l

= Tingkat kesalahan yang ditoleransi jadi ukuran sampelnya adalah :

n =

129

1+129 (0,05) 2

(53)

=

1,3225129

= 97,540

Berdasarkan hasil penelitian dari populasi yang ada maka, jumlah sampel yang digunakan oleh peneliti berjumlah 97,540 orang. Dibulatkan menjadi 98 orang.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi, mengobservasi/pengamatan yang dilakukan secara langsung di Kampus Universitas Pelita Bangsa kelas D1, D2 dan D3 Pemasaran angkatan 2015 sebagai objek penelitian mengenai keputusan membeli produk Eiger.

2. Data kuesioner, pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket kuesioner yang berisi tentang pernyataan mengenai citra merek, kualitas dan harga produk yang diberikan kepada 98 mahasiswa Universitas Pelita Bangsa kelas D1, D2 dan D3 Pemasaran angkatan 2015 dengan menggunakan skala penilaian responden 1-5, dimana skala 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan skala 5 (sangat setuju).

3. Studi Kepustakaan, dilakukan dengan cara mengumpulkan artikel- artikel, teori yang relevan, dan literatur lainnya yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

(54)

3.6 Metode Analisis Data

Untuk menyusun suatu karya ilmiah diperlukan data, baik berupa data primer maupun sekunder, berikut penjelasan data primer dan sekunder.

3.6.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden. Data ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi langsung melalui penyebaran kuesioner atau menggunakan google form yang dapat disebarkan melalui social media. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memeberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari mahasiswa Manajemen Universitas Pelita Bangsa kelas D1, D2 dan D3 pemasaran Angkatan 2015.

3.6.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan pada pihak lain yang mana data tersebut mereka jadikan sebagai sarana untuk kepentingan mereka sendiri. Atau dengan kata lain data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya tetapi melalui media perantara. Seperti buku-buku literatur, majalah, koran, atau langsung dari website dan informasi yang berhubung dengan masalah yang sedang diteliti.

(55)

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data. Adapun metode yang digunakan peneliti untuk penguumpulan data adalah:

3.7.1. Kuesioner

Kuesioner merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepadaresponden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan tekhnik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

3.7.2. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen, artikel, dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.8 Definisi Operasional

Defenisi operasional variabel diperlukan untuk menjelaskan variabel yang diidentifikasi sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama yang diteliti.

3.9 Teknik Analisis Data

(56)

kualitas pelayanan jasa yang telah diberikan adalah skala likert yang terdiri dari: sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Kelima penilaian berikut diberi bobot sebagai berikut:

Tabel 3.3

Tabel Pengukuran Skala Likert

Penilaian Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

1. Uji Deskriptif

Uji deskriptif yaitu metode yang dilakukan untuk menafsirkan data data dan keterangan yang diperoleh dengan cara mengumpulkan, menyusun, dan mengklasifikasikan data-data yang diperoleh yang selanjutnya dianalisis sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. Ilmu statistik ini digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan bagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dalam penelitian ini, analisis deskrptif menjelaskan mengenai karakteristik responden yang digunakan.

(57)

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas item digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item alam kuisioner atau skala, apakah item-item pada kuisioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur, atau bisa dilakukan penilaian langsung dengan metode korelasi person atau metode corrected item total

coralation.

Metode uji validitas ini dengan cara mengkolerasikan masingmasing skor item dengan skor total item. Skor total item dengan penjumlahan dari keseluruhan item. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS Statistic dengan kriteria berikut:

Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.

Butir pertanyaan sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya. Teknik ini dilakukan dengan SPSS yang memberikan fasilitas pengukuran Cronbach Alpha (α). Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka

(58)

kuesioner tersebut reliabel. Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang efisien dan tidak bisa, maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipennuhi, yaitu:

a. Uji Normalitas

Tujuan dari dilakukannya uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau paling tidak mendekati normal.Untuk mendeteksi normalitas dapat menggunakan analisa grafik normal PP plot of

regression standardized residual. Deteksinya dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.

Dasar pengambilan keputusan dari analisa grafik tersebut adalah: 1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikoliniaritas

(59)

dapat dikatakan baik atau tidak. Serta menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas, karena jika hal tersebut terjadi maka variabel-variabel tersebut tidak orthogonal atau terjadi kesalahan. Untuk mendeteksi apakah terjadi multikolinearitas dapat diketahui variance inflation faktor (VIF) dan toleransi pedoman suatu model regresi yang bebas multikolineritas adalah sebagai berikut:

Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1.Jika nilai VIF lebih dari 10, maka kesimpulannya data tersebut memiliki multikolinieritas. Apabila nilai VIF dibawah 10, maka kesimpulannya data yang kita uji tidak memiliki kolinieritas.

Rumus: VIF = 1/1 - R

Mempunyai angka tolerance mendekati angka 1. Apabila nilaitolerance lebih besar dari 0,01, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas. Sedangkan nilai tolerance data yang di uji lebih kecil dari 0,10, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut terjadi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendekati heteroskedastisitas adalah dengan melihat scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Jika ada titik-titik

(60)

membentuk pola tertentu yang teratur seperti gelombang, melebar, kemudian menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas.Jika titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Regresi Linear Berganda

Regresi berganda yaitu untuk menganalisis seberapa besar hubungan antara beberapa variabel independen. Dalam penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier berganda. Model ini digunakan untuk mengetahui tentang pengaruh variable citra merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Bentuk umum persamaan regresi berganda adalah:

Y= α+𝛽

1

𝑋

1

+ α+𝛽

2

𝑋

2

+ e

Keterangan: Y : Keputusan Pembelian X1 : Citra Merek X2 : Kualitas produk α : Konstanta

β :Koefesien perubahan yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel independen terhadap variabel dependen

(61)

5. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel. Apabila nilai koefisien korelasi sudah diketahui, maka untuk mendapatkan koefisien determinasi dapat diperoleh dengan mengkuadratkannya. Besarnya koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Kd = r2 x 100%

Dimana :

Kd = Koefisien determinasi r2 = Koefisien korelasi

Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah:

a. Jika Kd mendeteksi nol (0), maka pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependent lemah.

b. Jika Kd mendeteksi satu (1), maka pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependent kuat.

b. Uji Signifikasi Serempak (Uji Statistik-F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikasi dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama atau secara serempak terhadap variabel terikat. Adapun Uji-F menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : H0: β1= β2= β3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

(62)

Ha : Minimal satu βi ≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah: a. H0 diterima jika 𝐹 hitung ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada α = 5% b. Ha ditolak jika 𝐹 hitung > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada α = 5%

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik-t)

Uji Statistik-t dilakukan untuk melihat secara parsial bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji Statistik-t ini adalah:

H0 : βi ≤ 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H1 : βi > 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan adalah:

a. H0 diterima jika thitung ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada α = 5% atau sig.t ≥ α (0,05) b. Ha ditolak jika thitung > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada α = 5% atau sig.t < α (0,05)

(63)

48

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Meningkatnya minat masyarakat dalam berkegiatan di alam terbuka (outdoor) menjadikan peralatan dan perlengkapan berkegiatan outdoor telah menjadi kebutuhan bagi sebagian masyarakat terkhusus para remaja. Eiger Adventure Store menjadi solusi bagi mereka yang ingin berkegiatan di alam terbuka, eiger menawarkan berbagai macam produk yang menjawab permintaan kebutuhan konsumen akan peralatan dan perlengkapan outdoor.

Perusahaan yang telah berdiri selama kurang lebih 22 tahun ini telah banyak dikenal oleh masyarakat, perusahaan dengan nama PT Eigerindo Multi Produk Industri atau yang dikenal sebagai Eiger merupakan perusahaan manufaktur dan retail peralatan petualangan alam terbuka yang terbesar di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1993 oleh Ronny Lukito di Bandung. Nama perusahaannya, Eiger, terinspirasi dari gunung Eiger, yakni gunung yang terletak di Bernese Alps, Swiss, berketinggian 3.970 m di atas permukaan laut. Berdasarkan bahasa lokal di Swiss sendiri, eiger mempunyai arti monster kecil. Gunung Eiger bukanlah gunung tertinggi di dunia namun termasuk salah satu gunung yang paling sulit didaki.

Gambar

Tabel 5.8  Hasil Uji Reliabilitas
Gambar 5.1  Hasil Uji Normalitas

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana proses komunikasi terapeutik antara konselor dengan klien, bagaimana teknik komunikasi terapeutik digunakan dalam

Hasil dari penelitian ini untuk variabel non-keuangan yakni secara parsial hanya reputasi underwriter yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap underpricing

perkembangan anak yang bisa dideteksi pada usia tiga tahun. Adapun gejala yang bisa dilihat antara lain gangguan komunikasi. Kualitas kemampuan komunikasi anak autis jenis ini

normatif” yang berarti jenis penelitian yang fokus kajiannya menitikberatkan pada asas-asas hukum dan kaidah-kaidah hukum yang terdapat dalam berbagai ketentuan

Namun terkait dengan unsur pokok putusan untuk dapat dikatakan sebagai yurisprudensi tetap, Paulus Effendi Lotulung tidak sepakat terkait masalah putusan tersebut

45 Untuk capaian kinerja secara kumulatif dari Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2016 apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra Dincipkataru (Tahun 2018),

Pasal 45 ayat (4) Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka melaksanakan tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi, selain harus mememenuhi ketentuan pada

Bagi lima UMKM kerajinan pahat batu yang menjadi objek riset, sebagai evaluasi proses penerapan cloud computing yang telah dilakukan, sehingga untuk ke depannya dapat menjadi