• Tidak ada hasil yang ditemukan

Festival Entrepreneurshi p Pancasila Agustus Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Festival Entrepreneurshi p Pancasila Agustus Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis"

Copied!
263
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

(2)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

PROCEEDINGS

Jakarta, Senin-Rabu 13-15 Agustus 2018 Gedung Serba Guna Universitas Pancasila

(3)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

PROCEEDINGS

FESTIVAL ENTREPRENEURSHIP UNIVERSITAS PANCASILA

“ Semangat dan Jiwa Entrepreneurship Pancasila Membangun

Nasionalisme Bangsa”

Pelindung : Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila

Penanggungjawab : Rektor Universitas Pancasila

Ketua

: Dr. Sri Widyastuti, S.E., M.M., M.Si. Wakil Ketua I : Nana Nawasiah, S.E., M.M.

Wakil Ketua II

: Laili Savitri Noor, S.E., M.M. Sekretaris : Trisnani Indriati, S.E., M.Si.

: Irma Sari Permata, S.E., M.M

Bendahara : Sri Ambarwati, S.E., M.S.M., Ak., C.A.

: Sungkowo, S.Sos.

Reviwer : Dr. Hendra Nurtjahjo., S.H., M.Hum (FH Univ. Pancasila) Dr. M. Ilham Hermawan, S.H., M.H. (FH Univ. Pancasila) Dr. Sri Widyastuti , S.E., M.M., M.Si (FEB Univ. Pancasila) Dr. Agus S. Irfani, MBA (FEB Univ. Pancasila)

Drs. Wahyu Triono (FEB Univ. Nasional)

Drs. Suadi Sapta Putra, M.Si. (FEB Univ. Nasional)

Editor : Dr. Lailah Fujianti., S.E., M.Si., Ak., CA Indah Masri., S.E., M.Ak., Ak., CA Chaerani Nisa,

S.E., M.S.M.

Setter/Layouter : Yohanes Pamungkas

Design Cover : M. Firman

Cetakan I, 2018

(4)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

Penerbit : FEB-UP PRESS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PANCASILA Jl. Srenseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan

Telp. +62-21-787709 Fax. +62-217270133 Web; WWW.univpancasila.ac.id Email : ekonomi@univpancasila.ac.id

(5)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

(6)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

Daftar Isi

Kata Pengantar ……….……… i

Daftar Isi……… iii

Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Di Kalangan Mahasiswa Melalui Pendekatan Pengajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Upaya Memperkokoh Ketahanan

Nasional………..

1-6 Peran Generasi Millennial dalam Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Di Era

Digital………

7-19 Implementasi Nilai – Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat………….. 10-30 Pendalaman Pengetahuan Dan Metodologi Pembudayaan Nilai-Nilai Pancasila

Dalam Kehidupan Masyarakat………..

31-56 Analisis Pengamalan Nilai-Nilai Luhur Sila I (Keagamaan) Sebagai Pondasi

Pertanggungjawaban Pengembalian Kredit UMKM ……….

57-75 Relevansi Produk Domestik Bruto Dengan Nilai Pancasila………

76-91 Meningkatkan Daya Entrepreneurship Bidang Rantai Lapangan Pekerjaan, Rantai

Pendidikan, dan Rantai Perdagangan dengan Membawa Filosofi Pancasila Melalui Peluang Usaha………

92-109 Pembuatan Souvenir Sebagai Wadah Pengembangan Entrepreneurship Masyarakat

Desa Wisata Ciapus Bogor………

110-124 Peningkatan Potensi Ekonomi Masyarakat Pulau Pramuka Melalui Komersialisasi

Cenderamata Berbasis Bahan Baku Lokal: Suatu Upaya Pemerataan Pendapatan guna Perwujudan Berkeadilan Sosial……….

124-138 Digitalisasi Koperasi Dan Produk UMKM Di Indonesia……….. 139-152 Creating An Economic Space For Ekonomi Pancasila In The Global Disruption

Market……….

153-167 Meningkatkan Semangat Entrepreneurship yang Berjiwa Pancasila untuk Membangun

(7)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

Membangun Karakter Pancasila Di Era Global Melalui Teknologi Gawai Ramah Anak………

180-193 Koperasi Indonesia, Apa Kabar?... 194-218

Menggagas Tersusunnya Suatu Haluan Bidang Ekonomi (UMKM) sesuai UUD’45 untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat……….

219-226 Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) Sebagai Perwujudan Pengamalan

Nilai-Nilai Pancasila………

227-234 Semangat Dan Jiwa Entrepreneurship Pancasila Membangun Nasionalisme

Bangsa………

235-243

(8)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Di Kalangan Mahasiswa Melalui Pendekatan Pengajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Upaya Memperkokoh Ketahanan

Nasional

M. RUBIUL YATIM, S.E., S.S., M.Ag.1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila

Abstrak

Di antara kata kunci tersebut adalah kata esa pada sila kesatu, kata adil dan adab dalam sila kedua, kata persatuan dalam sila ketiga, kata hikmat dan musyawarah dalam sila keempat, dan kata adil pada sila kelima. Hal ini tentunya dapat menjadi salah satu pintu masuk (entry point) dalam menjelaskan dan menjabarkan nilainilai Pancasila melalui pendekatan pendidikan ajaran agama Islam. Apabila pemahaman ini sudah tersampaikan di kalangan mahasiswa maka tentu sikap resistensi dan penolakan terhadap Pancasila akan jauh lebih mudah untuk ditinggalkan dan dihilangkan.

1. Pendahuluan

Pendekatan pengajaran pendidikan agama Islam dalam mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila terhadap mahasiswa merupakan satu hal yang sangat efektif dan strategis. Hal ini dikarenakan spirit religiusitas berupa nilai-nilai Ketuhanan sesungguhnya sangatlah kental dan kuat dalam jati diri bangsa Indonesia maupun dalam perumusan Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia oleh para pendiri bangsa (the founding fathers).

Strategis dan pentingnya nilai-nilai Ketuhanan ini juga dapat dilihat pada pilihan Yudi Latif dalam memberikan judul pada salah satu sub-bab bukunya yaitu dengan judul “Ketuhanan dalam perumusan Pancasila dan Konstitusi.”2Hal ini

tampaknya untuk memberikan gambaran bagaimana sesungguhnya nilai-nilai Ketuhanan memiliki dominasi yang begitu kuat dalam proses perumusan Pancasila pada masa awal kemerdekaan.

Oleh karena itu, upaya internalisasi nilai-nilai Pancasila melalui penetrasi dan pencerahan ajaran agama Islam adalah suatu keniscayaan yang patut dilakukan di lingkungan Universitas Pancasila.3 Hal ini disebabkan ruang indoktrinasi dogma

1 Penulis adalah Dosen Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila pengampu mata

kuliah Pendidikan Agama Islam, Ekonomi Syariah, Bahasa Indonesia, ISBD, Kewarganegaraan, dan lainnya.

2 Lihat Yudi Latif dalam Negara Paripurna; Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila, terbitan PT

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2011, hal. 67.

3 Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) At Taqwa Universitas Pancasila bahkan telah

(9)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

dan penyadarannya akan jauh lebih luas dan lebih mudah diterima oleh kalangan mahasiswa.

Tentunya agar proses ini dapat tercapai dengan baik dan optimal maka penguasaan terhadap nilai-nilai ajaran Islam dan nilai-nilai Pancasila secara bersamaan dalam berbagai dimensinya menjadi syarat mutlak. Oleh karenanya dibutuhkan seorang pengajar yang mumpuni dan berkualitas dalam upaya internalisasi nilai-nilai Pancasila tersebut.

2. Pembahasan

Sebagai suatu landasan idiil ketahanan nasional Indonesia, Pancasila sebagai falsafah adalah menyadarkan rakyat Indonesia bahwa hidup pada dasarnya menganut alam pikiran yang mengungkapkan keterkaitan antara manusia dengan Tuhannya, antara manusia dengan sesama manusia, antara manusia dengan masyarakat dan antara manusia dengan lingkungannya.4 Hal ini tentunya sejalan dan sebangun dengan tujuan diturunkannya Syariat Islam dalam kehidupan bagi para pemeluknya; yang dikenal dengan istilah hablum minallah (hubungan manusia dengan tuhannya) dan hablum minannas (hubungan manusia dengan manusia lainya beserta konteks lingkungannya).

Jika ditelaah maka akan didapati ada beberapa ayat Al Quran maupun Sunnah Nabi Muhammad SAW yang kandungannya ternyata sangat erat dan sejalan dengan prinsip nilai-nilai Pancasila. Boleh jadi bahkan dapat diyakini bahwa memang sila-sila Pancasila-sila itu diambil atau mendapat inspirasi dari sumber ajaran Islam. Di antara ayat-ayat tersebut adalah:

 Untuk sila kesatu – Ketuhanan Yang Maha Esa Al Quran surat Al Baqoroh ayat 163

1 . ُمي ِحرا لٱ ُنٰـَم ۡحرا لٱ َوُه َّٓلا ِإ َهٰـَلِإ َّٓ لا ٌٌ۬۬ۖ د ِحٲ َو ٌٌ۬ۖهَٰـلِإ ۡمُكُهَٰـِلإ َو ) ١٦٣ (

Artinya adalah: “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” 2. Al Quran surat Al Ikhlas ayat 1

) د ََ۬حأ َُّ۬ٓللا ٱ َوُه ُ۬ ۡل ق ١

(

Artinya adalah: “Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa”

 Untuk sila kedua – Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

3. Al Quran surat Al Maidah ayat 8

dalam Perspektif Agama Islam (Al Quran & Sunnah) melalui Mimbar Khutbah Jumat” pada tanggal 6 Februari 2017 di Aula Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila. Didaulat sebagai narasumber dalam acara tersebut yaitu Dr (HC) Ir. Siswono Yudo Husoda, Yudi Latif, Ph. D, dan Prof. Andi Faisal Bhakti, Ph. D. Adapun out-put yang dihasilkan adalah dengan

(10)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8 ۡوَق ُنَٔاَـنَش ۡمُڪناَم ِر َۡ۬جي ََّ۬ٓل َو ِط ۡسِقۡل ٱِب َءَادَہُش َِِّ۬لِلا َنيِمٲوا َق ْا ُونوُك ْا ُونَماَء َنيِذلاٱ ا َُّ۬ٓہَي أَٰـي وُلِد َۡٱ ْ ا ُولِد َ۬ ۡۡع ََّ۬ٓلا أ َ َٰٰٓ ىََ ٍ م ْا َوُه ) َن ُوىَم َ۬ ۡۡع اَمِب ۬ ُ۬ ُريِبَخ ََّ۬ٓللا ٱ نا ِإ َِّ۬ َلل اٱ ْا ُوقاعٱ َو ٰىَوۡقاتىِل ُبَر َۡ۬قأ ٨ (

Artinya adalah: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun

dikeluarkannya tema-tema khutbah jumat selama setahun di tahun 2017 yang diambil dari lima sila yang ada di dalam Pancasila.

4 Lihat Karsadi, dalam Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi; Upaya Membangun Moral dan

Karakter Bangsa, terbitan Pustaka Pelajar, 2014, hal. 76.

terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan”

4. Al Quran surat An Nisa ayat 135

َو ۡلٱ َِ۬وأ ۡمُك ُ۬ ِسفَنأ َ َٰٰٓ ىََ ۡوَل َو َِِّ۬لِلا َءَادَہُش ِط ۡسِقۡلٱِب َنيِمٲوا َق ْا ُونوُك ْا ُونَماَء َنيِذلاٱ ا َُّ۬ٓہَي أَٰـي ۞ ِن ََۡ۬دِلٲ َف ا َمِہِب َٰٰٓ َل َ۬ ۡوأ َُّ۬ٓللا ٱَف ا ٌٌ۬ۖر يِقَف َ۬ ۡوأ ًّايِنَغ ُۡ۬نَكي نِإ َنيِب َر َۡ۬ق ۡ۬ ۡلٱ َو نِإ َو ْ ا ُولِد َ۬ۡع ت َنأ ٰىَوَهۡلٱ ْاُوعِباَتع ََ۬ل َن ُوىَم َ۬ ۡۡع اَمِب َناَك ََّ۬ٓللا ٱ ِنا إَف ْاوُض ِر ُ۬ ۡۡع َ۬ ۡوأ ْ ا ۥ ُو َۡ۬لع ) ا ٌٌ۬ۖر يِبَخ ١٣٥ (

Artinya adalah: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan”

 Untuk sila ketiga – Persatuan Indonesia

5. Al Quran surat Ali Imran ayat 103

ََّ۬ٓل َو ا ٌٌَ۬ۖ يِمَج َِِّ۬للا ٱ ِلۡبَحِب ْاوُم َ۬ ِصت َۡٱ َو ٌٌ۬ۖ ء َاد َ۬ ۡعأ ُ۬ ۡمتنُك ِۡ۬ذإ ۡمُكۡيَىََ َِِّ۬للا ٱ َتَمۡعِن ْاو ُرُكۡذٱ َو ْ ا ُوقَرا َفع َذقَنأَف ِراانلٱ َنِم ٌ۬۬ ٌٍۖ۬ ة َرۡفُح اَفَش ََٰٰٓ ىََ ُ۬ ۡمتنُك َو اٌٌ۬ۖن ٲ َو ۡخِإ ۬ ِِ۬ۦهتَم َۡ ِِ۬نب ُمت ۡحَب َ۬ ۡصأَف ُ۬ ۡمكِب ُوُىق َنۡيَب َف َلاأَف م ُ۬ ََ َُّ۬ٓللا ٱ ُنِي ُ۬ َبي َكِلَٲذَك ۗا َہۡنِم ِۦهِتَٰـياَء ۡمُكَل ) َن ُوَدع َ۬ ۡہع ۡمُكلاَعَل ١٠٣ (

Artinya adalah: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuhmusuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah,

(11)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”

6. Al Quran surat Al Hujurat ayat 13

ْ ا ُ وف َرا ََ۬ۡتِل َل ٮ َاَبق َو اٌٌ۬ۖب ُوُعش ۡمُكَٰـن َۡ۬لعَج َو ََٰٰٓ ثُنأ َو ٌ۬۬ ٌۖ۬ ٍ ر َ۬ ََذ نِم مُكٰـَنۡقَىَخ اناِإ ُساانلٱ ا َُّ۬ٓہَي أَٰـي َِّ۬ٓللا ٱ َدنَِ ۡمُكَم َر َ۬ ۡۡأ نا ِإ

) ٌٌ۬ۖر يِبَخ م يِىََ ََّ۬ٓللا ٱ نا ِإ ۡمُكٰٮَق َ۬ ۡتأ ١٣

(

Artinya adalah: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah

Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”

 Untuk sila keempat – Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan daam Permusyawaratan Perwakilan

7. Al Quran surat As Shod ayat 20

ُهَٰـن َۡ۬يعاَء َو ۥُ هَكۡىُم اَن َۡ۬ددَش َو ) ِباَط ِخۡلٱ َل ۡصَف َو َةَم ۡك ِحۡلٱ

٢٠ (

Artinya adalah: “Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan”

8. Al Quran surat Ali Imran ayat 159

ۡمُهَل َتنِل َِِّ۬للا ٱ َنِم ٌ۬۬ ٌٍۖ۬ ةَم ۡح َر اَمِبَف ۡمُهَل ۡرِف َۡ۬غت ۡسٱ َو ۡمُہۡنََ ُف َۡٱَف َكِل ۡوَح ۡنِم ْاوُّضَفن ََ۬ل ِب َۡ۬لقۡلٱ َظيِىَغ اًّظَف َتنُك ۡوَل َو ) َنيِىِك َ۬ َوتُمۡلٱ ُّب ُِ۬حي ََّ۬ٓللا ٱ نا ِإ َِّ۬ ِللا ٱ ََٰٓ ىََ ۡلك ا َ۬ َوتَف َت ۡم َزََ َاِذإَف ِر َ۬ ۡم ۡ۬ ۡلٱ َِٰٓ ف ُ۬ ۡمه ۡرِواَش َو ١٥٩ (

Artinya adalah: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada- Nya”

9. Al Quran surat As Syuro ayat 38

َرِل ْا ُوبا ََ۬جت ۡسٱ َنيِذلا ٱ َو لٱ ْاوُما ََ۬قأ َو ۡم ِِ۬ہب

) َن ُوقِفُني ۡمُهَٰـنۡق َز َر اما ِم َو ۡم َُ۬ہنۡيَب ٰى َروُش ُ۬ ۡمه ُر َ۬ ۡمأ َو َة ٰوَىصا ٣٨

(

Artinya adalah: “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka”

(12)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

10. Al Quran surat An Nahl ayat 90

َو ِنٰـَس ۡح ۡ۬ ِۡ۬لٱ َو ِل َۡ۬دعۡلٱِب ُرُمۡأَي ََّ۬ٓللا ٱ نا ِإ ۞ ُ۬ ۡمكُظِعَي َِٰٓ ۡغَبۡلٱ َو ِرَڪنُمۡلٱ َو ِءاَش ۡحَفۡلٱ ِنََ َٰٰٓ َهۡنَي َو ََٰٰٓ ب ُ۬ ۡرقۡلٱ ىِذ ى َاتيِإ

) َنو ُرَكا َذع ۡمُڪ َلاعَل ٩٠

(

Artinya adalah: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”

11. Al Quran surat An Nisa ayat 36

ٌٌ۬ۖـۡيَش ِۦهِب ْاوُك ِر ۡ۬ ُشع ََّ۬ٓل َو ََّ۬ٓللا ٱ ْا ُوُدب َۡٱ َو ۞ ا ٌٌ۬ۖنٰـَس ۡحِإ ِن ََۡ۬دِلٲ َوۡلٱِب َو ا َٰٰٓ َمَٰـتَيۡلٱ َو ََٰٰٓ ب ُ۬ ۡرقۡلٱ ى ِِ۬ذب َو لٱ َو ُِ۬بنُجۡلٱ ِراَجۡلٱ َو ََٰٰٓ ب ُ۬ ۡرقۡلٱ ىِذ ِراَجۡلٱ َو ِنيِكٰـَسَمۡلٱ َو ِلِيبسا لٱ ِنۡبٱ َو ِب ُنَجۡلٱِب ِب ِحاصا ) ار وُخَف َِّ۬ ٌٌ۬ۖلَات ۡخُم َناَڪ نَم ُّب ُِ۬حي ََّ۬ٓل ََّ۬ٓللا ٱ نا ِإ ُ۬ۗۡمُكنٰـَم َ۬ َۡأ ۡتَكَىَم اَم َو ٣٦ (

Artinya adalah: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang sombong dan membangga-banggakan diri”

Selain itu, ada pula ayat-ayat Al Quran yang berisi ruang keterbukaan dalam perbedaan dan kemajemukan, di antaranya yaitu:

1. Al Quran surat Ar Rum ayat 22

َٰـَي َۡ۬ل َكِلَٲذ َِٰٓ ف نا ِإ ۡمُكِنٲ َو َۡ۬لأ َو ۡمُڪِتَنِس َۡ۬لأ ُفَٰـِىت ۡخٱ َو ِض َ۬ ۡر ۡ۬ ۡلٱ َو ِتٲ َوٰـَمسا لٱ ُقۡىَخ ِِ۬ۦهتَٰـياَء ۡنِم َو َنيِمِىٰـَعۡل ِل ٌ۬۬ ٌٍۖ۬ ت

)٢٢(

Artinya adalah: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui”

2. Al Quran surat Al Kafirun ayat 6

) ِنيِد ََٰٓ ِل َو ۡم ُُ۬كنيِد ۡمُكَل ٦

(

Artinya adalah: “Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”

3. Al Quran surat Al Baqoroh ayat 256

َِِّ۬للا ٱِب ُنِم ُۡ۬ؤي َو ِت ُوغٰـطا لٱِب ُ۬ ۡرف ۡ۬ َكي نَمَف ۬ َِ۬ى غۡلٱ َنِم ُد ۡش ُّرلٱ َنيا َباع َدق ِني ِدلٱ َِٰٓ ف َها َر ۡكِإ َِّ۬ َل ِة َو ۡ۬ ُرعۡلٱِب َكَس َ۬ ۡمت ۡسٱ َِ۬دقَف

) م يِىََ ع يِمَس َُّ۬ٓللا ٱ َو ۗاَهَل َماَصِفنٱ ََّ۬ٓل ََٰٰٓ قۡث ُوۡلٱ ٢٥٦

(

Artinya adalah: “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.

(13)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui2

4. Al Quran surat Al Hujurat ayat 13

ٌ۬۬ ٌۖ۬ ٍ ر َ۬ ََذ نِم مُكٰـَنۡقَىَخ اناِإ ُساانلٱ اَہ ََُّ۬ أَٰـي نا ِإ ْ ا ُ وفَرا ََ۬ۡتِل َل ٮ اَبَقَو اٌٌ۬ۖب ُوعُش ۡمُكَٰـن َۡ۬لعَجَو ََٰٰٓ ثُنأَو َِِّ۬للا ٱ َدنَِ ۡمُكَم َر َ۬ ۡۡأ ) ٌٌ۬ۖر يِبَخ م يِىََ ََّ۬ٓللا ٱ نا ِإ ُ۬ ۡمكٰٮَق ۡ۬ َتأ ١٣ (

Artinya adalah: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah

Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”

5. Al Quran surat Al Baqoroh ayat 62

لٱ َو ٰى َرٰـَصانلٱ َو ْا ُوداَه َنيِذلاٱ َو ْا ُونَماَء َنيِذلاٱ نا ِإ ِـبٰـصا ا ٌٌ۬ۖح ِلٰـَص َلِمََ َو ِر َِ۬خ ۡ۬ ۡلٱ ِم ۡوَيۡلٱ َو َِِّ۬للا ِٱب َنَماَء ۡنَم َنِي ََّ۬ٓل َو ۡمِهِب َر َدنَِ ُ۬ ۡمه ُر َ۬ ۡجأ ۡمُه ََ۬لف ) َن ُون َز ۡحَي ُ۬ ۡمه ََّ۬ٓل َو ۡمِہۡيَىََ ف ۡوَخ ٦٢ (

Artinya adalah: “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”

3. Kesimpulan

Berdasarkan kosa kata yang ada dalam setiap sila di dalam Pancasila maka dapat ditemukan bahwa hampir semua kata kuncinya ternyata berkait erat dengan istilah-istilah yang ada di dalam sumber ajaran Islam (Al Quran dan Hadis). Di antara kata kunci tersebut adalah kata esa pada sila kesatu, kata adil dan adab dalam sila kedua, kata persatuan dalam sila ketiga, kata hikmat dan musyawarah dalam sila keempat, dan kata adil pada sila kelima.

Hal ini tentunya dapat menjadi salah satu pintu masuk (entry point) dalam menjelaskan dan menjabarkan nilai-nilai Pancasila melalui pendekatan pendidikan ajaran agama Islam. Apabila pemahaman ini sudah tersampaikan di kalangan mahasiswa maka tentu sikap resistensi dan penolakan terhadap Pancasila akan jauh lebih mudah untuk ditinggalkan dan dihilangkan. Harapannya kemudian internalisasi nilai-nilai Pancasila yang dilakukan secara strategis dan simultan dapat akan berjalan mulus tanpa hambatan. Konsekwensinya tentu akan terwujud stabilitas politik yang baik di negara Indonesia sehingga terwujud ketahanan nasional yang kuat.

(14)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

DAFTAR PUSTAKA

Audah, Ali. 1996. Konkordansi Al Quran; Panduan kata dalam mencari Ayat Quran. Pustaka Litera AntarNusa. Bogor.

Departemen Agama RI. Al Quran dan Terjemahnya. Penerbit PT Syamil Cipta Media.

Karsadi. 2014. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi; Upaya Membangun Moral dan Karakter Bangsa. Terbitan Pustaka Pelajar.

Latif, Yudi. 2011. Negara Paripurna; Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila. Terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

M.S., Kaelan. 2008. Pendidikan Pancasila. Penerbit Paradigma. Yogyakarta.

Peran Generasi Millennial dalam Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Di Era Digital

Agus Hiplunudin agus.hiplunudin@yahoo.com

Abstrak

Pancasila merupakan suatu Philosofische grondslag suatu Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar bagi negara Indonesia. Nilai-nilai Pancasila secara garis besar termuat pada sila- silanya; Pertama, nilai-nilai ketuhana. Kedua, nilai-nilai kemanusiaan. Ketiga, nilai-nilai persatuan. Keempat, nilai-nilai kerakyatan. Kelima, nilai-nilai keadilan. Nilai-nilai Pancasila tersebut harus diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, di era digital memiliki kesulitan tersendiri, tatapi kesulitan tersebut dapat teratasi jika generasi millennial mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila tersebu.

Kata Kunci : Generasi, Milenia, Nilai-nilai Pancasila, SARA

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

(15)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

Generasi muda merupakan pilar pembangunan sekaligus generasi penerus bangsa. Namun, kondisi saat ini dimana tekhnologi informasi berkembang begitu cepat sehingga anak muda dimanjakan oleh tekhonologi informasi itu. Salah satu permasalahan yang kemudian muncul dari pengaruh perkembangan tekhnologi yakni memudarnya semangat nasionalisme di kalangan generasi muda dan salah satu penyebabnya banyaknya pengaruh budaya asing yang masuk di negara kita, sehingga mengakibatkan generasi muda melupakan budaya sendiri karena menganggap bahwa budaya asing merupakan budaya yang lebih modern dibanding budaya bangsa ini. Pada zaman dimana teknologi berkembang pesat hal ini beriringan dengan nilai-nilai Pancasila yang semakin meluntur dan dianggap tidak bisa menjadi pegangan hidup serta solusi bagi kehidupan bangsa teritama oleh anak-anak muda. Keadaan ini membuat para pemuda kehilangan orientasi idiologi seiring dengan memudarnya nilai-nilai Pancasila dan sehingga adanya cenderung mencoba ideologi baru. Akhirnya, pengamalan terhadap nilai-nilai Pancasila semakin jauh dan tersisihkan dari kehidupan pemuda Indonesia yang tentunya akan mempengaruhi semua aspek kehidupan; sosial, politik, ekonomi, dan budaya.

Pancasila mupakan ideologi bangsa Indonesia sehingga menjadi landasan fundamental dalam kehidupan bermasyarakat. Paling tidak terdapat 3 (tiga) tataran nilai dalam Pancasila: Pertama, nilai dasar, yaitu suatu nilai yang bersifat amat abstrak dan tetap, yang terlepas dari pengaruh perubahan waktu. Nilai dasar merupakan prinsip, yang bersifat abstrak, bersifat amat umum, tidak terikat oleh waktu dan tempat, dengan kandungan kebenaran yang bagaikan aksioma. Kedua, nilai instrumental, yaitu suatu nilai yang bersifat kontekstual. Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai dasar tersebut, yang merupakan arahan kinerjanya untuk kurun waktu tertentu dan untuk kondisi tertentu. Ketiga, nilai praksis, yaitu nilai yang terkandung dalam kenyataan sehari-hari, berupa cara bagaimana rakyat melaksanakan (mengaktualisasikan) nilai Pancasila (Mulyono, 2010)

Nilai-nilai Pancasila tersebut harus diimplementasikan secara integral, sehingga Pancasila betul-betul tercermin dalam kehidupan bermasyarakat. Generasi muda merupakan hal yang paling diharapkan untuk konsisten menerapkan nilai-nilai Pancasila sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara yang diterjemahkan dalam pembangunan nasional betul-betul mereflesikan idiologi bangsa, Pancasila. Pada era milenial dewasa ini dimana generasi muda disibukan oleh apa yang terpampang dalam media digital terutama media sosial dan sejenisnya. Hal tersebut membuat generasi muda berkecenderungan untuk hidup secara individualis mereka tidak lagi terikat perasaan saling memiliki. Dalam hal ini paling tidak ada tiga nilai Ideologi Pancasila yang harus dijabarkan dalam kondisi masyarakat digital saat ini yakni nilai gotong royong, tolong-menolong, dan tolernasi. Gotong royong sebagai kegiatan untuk menyelesaikan persoalan secara bersam-sama. kemudian, nilai tolong-menolong berkaitan dengan rasa simpati dan empati sesama warga masyarakat terutama yang

(16)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

menghadapi kesulitan hidup, dan nilai toleransi untuk menjaga keakraban antar sesama warga baik dalam hal suku, ras dan agama. Indonesia telah bisa mengakses internet. Sementara di laporan yang sama dijelaskan dari ratusan juta pengguna internet di Indonesia tersebut 60% persennya telah mengakses internet menggunakan ponsel pintar (smartphone)— inilah era digital dan mayoritas penggunanya yakni generasi millennial.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan dalam makalah ini sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peran generasi millennial dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di Era Digital?

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung generasi millennial dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di Era Digital?

1.3. Tujuan Penulisan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimanakah peran generasi millennial dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di Era Digital.

2. Menganalisis faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung generasi millennial dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di Era Digital.

1.4. Manfaat Penulisan Makalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka manfaat penulisan makalah ini sebagai berikut:

1. Secara Teoritis: Secara teoritis diharapkan makalah ini dapat memperkaya teori untuk mengetahui bagaimanakah peran generasi millennial dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di Era DigitalSecara Praktis

2. Secara Praktis: dapat digunakan agar generasi millennial berperan dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di Era Digital dewasa ini. Mampu menelaah faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung Berdasarkan uraian di atas; makalah ini akan menguraikan mengenai “Peran Generasi Millennial dalam Implementasi Nilai-nilai Pancasila di Era Digital”. Judul tersebut dirasakan tepat untuk menggali: Imlementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat dewasa ini dihadapkan pada suatu kenyataan yakni berkembangnya tekhnologi informasi berupa internet sehingga era zaman ini dapat disebut “era digital” dan generasi muda sekarang biasa diistilahkan generasi “millennial”. Menurut catatan salah satu media online www.goodnewsfromindonesia.id: Menujukkan Indonesia jumlah pengguna internet mencapai 132 juta. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa setengah atau

(17)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

lebih dari 50 persen penduduk generasi millennial dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di Era Digital sehingga nilai-nilai Pancasila dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat di era digital dewasa ini.

2. Tinjauan Pustaka 2.1. Landasan Teori

Makalah ini menguraikan mengenai “Peran Generasi Millennial dalam Implementasi Nilai-nilai Pancasila di Era Digital”. Judul tersebut dirasakan tepat untuk menggali: Imlementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat karenanya landasan teori yang dibangun yakni; teori generasi millennial, teori mengenai nilai-nilai Pancasila dan teori tentang era digital.

2.1.1. Generasi Millennial

Dalam kajian ilmu sosial, generasi millenial merupakan kelompok demografis setelah generasi X. Generasi ini lahir antara 1980 hingga 2000. Dengan demikian, generasi millenial sekarang berusia 18 tahun hingga 38 tahun. Di Indonesia, proporsi generasi millenial sekitar 34,45 persen, lebih dari sepertiga jumlah penduduk negeri ini. Dari kajian beberapa peneliti, generasi millenial cenderung unik dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Keunikannya terletak pada penggunaan teknologi dan budaya pop/ musik yang sangat kental. Karenanya, millenial seakan tidak bisa lepas dari internet, hiburan (entertainment), serta traveling. Millenial yang sangat kreatif dan percaya diri lebih suka bekerja keras dalam bidang usaha yang digeluti, untuk kemudian dinikmati dengan perjalanan panjang dan pengalaman (https: // nasional. kompas. com/ read/ 2018). Genenarsi milennial merupakan generasi yang memiliki cita rasa yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Keberadaan mereka telah dimanjakan oleh kemajuan tekhnologi terutama dunia digital.

2.1.2. Nilai-nilai Pancasila

Pancasila adalah dasar negara, ideologi bangsa dan falsafah serta pandangan hidup bangsa, yang di dalamnya terkandung nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis. Selain itu Pancasila sebagai ideologi terbuka setidaknya memiliki dua dimensi nilai-nilai, yaitu nilai-nilai ideal dan aktual. Namun nilai-nilai itu kondisinya dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dibawa globalisasi, sehingga berdampak terjadinya pergeseran peradapan, yang juga membawa perubahan pemaknaan dan positioning Pancasila (Sultan Hamengku Buwono X, Kongres Pancasila IV, UGM 2012). Pancasila adalah suatu Philosofische grondslag, suatu

Weltanschauung yang diusulkan olen Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni

1945 sebagai dasar bagi negara Indonesia yang kemudian merdeka. Pancasila dikualifikasikan sebagai falsafah dan ideologi yang menunjukkan jati diri atau citra visioner bangsa Indonesia. Pancasila lebih di dorong oleh persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga proses pembangsaan selalu dihadapkan pada tantangan baru. (Sutrisno, 2006). Lebih lanjut Sutrisno menjelaskan Pancasila sebagai ideologi

(18)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila Pancasila. Ketuhanan Yang Maha Esa yang terdapat pada sila pertama terkandung nilai, bahwa negara yang didirikan sebagai perwujudan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa, sehingga segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara bahkan moral negara, moral penyelenggaraan negara, politik negara, pemerintahan negara, hukum dan peraturan perundang-undangan negara, kebebasan dan hak asasi warga negara harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.

Kemanusiaan yang adil dan beradab yang terdapat pada sila kedua secara sistematis didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga di dalam sila kemanusiaan terkandung nilai-nilai, bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab, sehingga dalam kehidupan kenegaraan terutama dalam peraturan perundang-undangan negara harus mewujudkan tercapainya tujuan ketinggian harkat dan martabat manusia, terutama hak-hak kodrat manusia sebagai hak dasar (hak asasi) harus dijamin dalam peraturan perundang-undangan negara.

Persatuan Indonesia yang terdapat pada sila ketiga terkandung nilai-nilai, bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang terdapat pada sila keempat terkandung nilai-nilai, bahwa hakikat negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia pada sila kelima terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bersama, maka di dalam sila kelima terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama (kehidupan sosial).

Kelima sila Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang bersifat abstrak dan bersifat hierarki. Nilai-nilai Ketuhanan menduduki hierarki yang tertinggi, karena menjadi sumber dari nilai-nilai kemanusiaan, kebangsaan, demokratis, dan keadilan sosial, sedangkan nilai-nilai kemanusiaan menjadi sumber nilai kebangsaan, demokrasi, dan keadilan sosial.

2.1.3. Era Digital

Dalam teori New Media Theory menjelaskan gambaran mengenai kekuatan media baru dalam mempengaruhi bentuk-bentuk barunya yang berbentuk digital.

Dengan munculnya media baru akan membawa perubahan yang sangat cepat dalam kehidupan manusia dengan tanpa batas dan lebih efektif (Nurjanah, 2014).

Kehadiran internet kiranya satu paket dengan perkembangan media sosial. Media sosial yang berkembang dalam masyarakat memiliki berbagai macam sebutan yang berbeda. Ada yang menyebut media sosial dengan sebutan dunia maya, dunia virtual, bahkan situs jejaring sosial (Nurjanah, 2014).

(19)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

Dalam hal ini Boyd dan Ellison (Ruhban, 2013) mendefinisikan situs jejaring sosial sebagai layanan berbasis jaringan yang membuat seseorang dapat membangun suatu profil publik atau semi publik dalam sistem yang terbatas, mengartikulasi suatu daftar pengguna lain yang berbagi jaringan dengannya, melihat dan mentransfer daftar koneksi mereka dan orang lain dalam system. Lebih lanjut; New media (media sosial) memiliki beberapa pengaruh. Berikut pengaruh new media dalam beberapa aspek seperti yang ditulis oleh (Syaibani, 2011) a) Individu; pengguna new media akan mendapatkan pengaruh besar jika menggunakannya dengan intensitas yang tinggi. Di satu sisi, pengguna bisa mengekspresikan segala idea tau gagasan melalui layanan-layanan yang dapat digunakan tanpa ada batasan. Namun disisi lain, seorang bisa menjadi individualis jika menggunakan internet dengan intesitas yang tinggi tanpa bersosialisasi di dunia nyata. b) Ekonomi; new media menunjang perkembangan ekonomi melalui ecommerce atau komersial elektronik. New media sangat memungkinkan adanya ruang pemasaran dan marketing. Selain itu akses mendapatkan material atau bahan pun akan lebih luas dan mudah. Namun disisi lain internet juga dapat mengubah perilaku masyarakat. c) Politik; internet telah memunculkan istilah baru yakni electronic democracy. Dalam hal ini Howard (Syabiani, 2011) menyampaikan bahwa internet merupakan komponen baru dalam sistim komunikasi politik. Website dapat digunakan untuk menyampaikan ide-ide dari para politikus, kepengurusan dan adanya ruang diskusi terbukadari bawah keatas dan sebaliknya dari atas ke bawah juga. Ruang diskusi inilah yang memberikan nilai demokratis dalam komunikasi politik. d) Perubahan sosio-kultural; new media telah merubah banyak dari bentuk komunikasi yang dilakukan manusia selama ini. Perkembangan teknologi telah banyak mempengaruhi cara masyarakat dalam berkomunikasi dan ini merupakan proses mutualisme yang menciptakan jaringan sosial. Perubahan pola komunikasi ini juga dapat mempengaruhi perubahan pada pola interaksi masyarakat yang beralih dari bentuk nyata (fisik) menjadi maya (digital).

2.2. Penelitian Terdahulu dan Solusi Tentang Imlementasi Nilai Pancasila pada Generasi Millennial

Penelitian mengenai peran pemuda dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di era digital terbilang masih langka, kendati demikian Andi Mulia Santri A pada 2018 dengan tesinya yang berjudul: “Pengaruh Identitas Nasional dan Internalisasi Ke-Pancasila-an Terhadap Sikap Sosial Mahasiswa di Yogyakarta” dalam abtraknya menulis: Sikap sosial merupakan sikap yang dimiliki mahasiswa (generasi muda/millennial) terhadap lingkungan sosialnya. Munculnya berbagai peristiwa sosial merupakan salah satu dampak dari perubahan sikap sosial yang terjadi akibat pergeseran nilai dan pandangan hidup dalam masyarakat yang tidak lepas dari pengaruh arus globalisasi. Identitas nasional dan ke-Pancasila-an merupakan sumber nilai bangsa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh identitas nasional dan internalisasi ke-Pancasila-an terhadap sikap sosial

(20)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

mahasiswa DIY, dengan hipotesis penelitian menyatakan ada pengaruh dari identitas nasional dan internalisasi ke-Pancasila-an terhadap sikap sosial. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa DIY, N=350. Uji hipotesis menggunakan uji analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian menunjukkan ada pengaruh identitas nasional terhadap sikap sosial mahasiswa DIY dan ada pengaruh internalisasi ke-Pancasila-an terhadap sikap sosial mahasiswa DIY.

Adapun solusi implementasi nilai-nilai pancasila oleh generasi millennial telah disampaikan Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc menyatakan menanamkan nilai- nilai Pancasila, menurutnya, tidak cukup hanya lewat pendidikan, kursus, dan media massa dikarenakan jumlah informasi yang masuk ke generasi muda cukup masif di era dunia digital. Pengenalan nilai-nilai Pancasila yang dilakukan oleh pendidik dan tokoh agama harus berorientasi pada selera anak muda. Oleh karena itu, perlu dicari metode yang efektif. “Kita harus bisa memproduksi konten yang positif dengan metode yang lebih baik, saya pikir perlu ditopang oleh anak-anak muda yang berkiprah di industri kreatif, ”. Generasi milenium sekarang ini, dikatakan Menteri, merupakan generasi yang tidak menyukai informasi yang berupa teks panjang namun sebaliknya menyukai informasi berupa kalimat pendek, gambar dan video. “Mereka generasi tweet, generasi yang menyukai gambar dan video, bukan generasi teks,”paparnya.

Mensesneg menekankan jangan sampai informasi yang diterima oleh anak muda berisi hal-hal yang bersifat negatif dan menjurus radikal serta mengancam keragaman. Oleh karena itu, perlu disebarluaskan informasi yang bersifat positif dan membangun semangat kebangsaan. Akademisi dan tokoh agama, menurutnya, mampu mengambil peran ke arah itu. “Kita harus berorientasi pada selera mahasiswa dan selera anak muda,” (https://ugm.ac.id/id/).

3. Metodologi

Adapun tulisan ini berdasarkan analisis kajian pustaka atau studi literasi, di mana penulis tidak terjun langsung kelapangan mengumpulkan data-data primer. Namun dalam hal ini penulis hanya menggunakan data sekunder dalam analisis baik melalui literasi/kajian teori maupun penelaahan hasil penelitian, para peneliti dengan tema yang sama, tentunya dengan mencantumkan peneliti tersebut kedalam daftar putaka.Disebut penelitian kepustakaan karena data-data atau bahan-bahan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian tersebut berasal dari perpustakaan baik berupa buku, ensklopedi, kamus, jurnal, dokumen, majalah dan lain sebagainya (Hadi, 1990). Secara garis besar, sumber bacaan yang ada di perpustakaan dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu: a. Sumber acuan umum yang biasanya berisi tentang teori-teori dan konsep-konsep pada umumnya yaitu kepustakaan yang berwujud buku-buku teks, ensklopedi, monograp, dan sejenisnya. b. Sumber acuan khusus yaitu berupa junal, bulletin penelitian, tesis dan lain-lain (Komider,1995).

(21)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

Dalam mencari sumber bacaan, seorang peneliti harus selektif sebab tidak semua dapat dijadikan sebagai sumber data. Menurut Sumadi Suryabrata paling tidak ada dua kriteria yang biasa digunakan untuk memilih sumber bacaan yaitu (a) prinsip kemutakhiran (recency) dan (b) prinsip relevansi (relevance). Kecuali untuk penelitian historis, perlu dihindarkan penggunaan sumber bacaan yang yang sudah lama dan dipilih sumber yang lebih mutakhir. Sumber yang telah lama mungkin memuat teori-teori atau konsep-konsep yang sudah tidak berlaku lagi, karena kebenarnnya telah dibantah oleh teori yang lebih baru atau hasil penelitian yang lebih kemudian (Komider, 1995).

4. Pembahasan

4.1 Peran Generasi Millennial dalam Implementasi Nilai-nilai Pancasila di Era Digital

Generasi millennial kini tengah ramai diperbincangkan, sebab keberadaan mereka dihadapkan pada dua sisi yang saling berbeda, pada satu sisi mereka menghadapi realitas sosial yang real (nyata) namun di sisi lain mereka dihadapkan pada realitas absurd atau realitas tak nyata yang kemudian diistilahkan sebagai dunia maya atau dunia digital. Generasi millennial menggunakan situs jejaring sosial sebagai layanan berbasis jaringan yang membuat seseorang dapat membangun suatu profil publik atau semi publik dalam sistem yang terbatas, mengartikulasi suatu daftar pengguna lain yang berbagi jaringan. Jaring sosial pada zaman sekarang adalah satu ke satuan; pada intinya segala hal yang berhubungan dengan digital atau elektronik tentunya akan terkoneksi dengan internet, tak terkecuali radio dan televisi. Keberadaan generasi milennial berikut dunia digitalnya tentunya sangat mempengaruhi implementasi nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat.

Komposisi penduduk Indonesia, 90 juta millenial (20-34 tahun), dengan total

fertility rate (angka kelahiran) 2,28 (per 1.000 orang per tahun), dan angka kematian

anak 24 (per 1.000 kelahiran), meski angka harapan lama sekolah masih 12,72 tahun. Artinya, generasi millenial seharusnya memiliki peran penting untuk masa depan negeri ini. Wajah masa depan Indonesia tergantung dari visi, interaksi, dan nilai-nilai yang diserap generasi millenial negeri ini. Faktanya, generasi millenial negeri ini masih rentan dengan pertarungan hoaks dan pelintiran kebencian. Terlebih lagi, medan kontestasi di media sosial turut mpengaruhi persepsi generasi millenial dalam membangun cara pandang serta melihat masa depan negeri ini (https: // nasional. kompas. com/ read/ 2018).

Indonesia merupakan negara multi kultur dan multi etnis atas kerenanya penapsiran mengenai implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakatpun kian ragam, berbeda-beda. Seiring perkembangan dunia digital yang amat pesat informasi hoax dan ujaran kebencianpun kian marak dalam dunia digial (media sosial) tersebut, sehingga konflik pun terjadi. Masyarakat milennial Indonesia sebagai masyarakat yang cukup akrab dengan konflik di media sosial tentunya memerlukan formula khusus untuk mencegahnya. Dalam hal ini (Cogan

(22)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

dan Derricot, 1998) menyatakan perlunya penguatan delapan karakteristik yang harus dimiliki warganegara pada era digital dewasa ini: (1) kemampuan mengenal dan mendekati masalah sebagai warga masyarakat global (digital); (2) kemampuan bekerjasama dengan orang lain dan memikul tanggung jawab atas peran atau kewajibannya dalam masyarakat; (3) kemampuan untuk memahami, menerima, dan menghormati perbedaan-perbedaan budaya; (4) kemampuan berpikir kritis dan sistematis; (5) kemauan untuk menyelesaikan konflik dengan cara damai tanpa kekerasan; (6) kemauan mengubah gaya hidup dan kebiasaan konsumtif untuk melindungi lingkungan; (7) memiliki kepekaan terhadap hak asasi dan mampu untuk mempertahankannya (seperti hak kaum wanita, minoritas etnis,); dan (8) kemauan dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan politik pada tingkatan lokal, nasional, dan internasional.

Jika karakter tersebut dimiliki oleh generasi milennial tentunya konflik digital dapat dipecahkan, yang akan berdampak pada kemampuan generasi millennial dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di era digital yakni generasi milennial yang memiliki kesadaran ketuhanan sebagai refleksi dari perwujudan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa, sehingga segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara bahkan moral negara, moral penyelenggaraan negara, politik negara, pemerintahan negara, hukum dan peratur perundang-undangan negara, kebebasan dan hak asasi warga negara harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Generasi milennial yang memiliki kesadaran kemanusiaan yang adil dan beradab yang tentunya dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga di dalam sila kemanusiaan menyebabkan tumbuhnya kesadaran untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Menjunjung tinggi Persatuan Indonesia dimana menyadari pada hakikatnya kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Selanjutnya menjunjung tinggi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Menyadari pentinya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan dalam hidup bersama, dan keadilan sosial dapat terwujud. Dengan terinternalisasinya nilai-nilai Pancasila pada generasi millennial tentunya hal tersebut akan memperbaiki kehidupan bangsa, dan secara idiologis generasi millennial kedepan menjadi generasi yang memiliki karakter kebangsaan yang kuat yang tentunya akan mempengaruhi cara berpikir dan carahidup jika demikian akan terefleksikan dalam kehidupan sehari-hari; sosial, politik, ekonomi, hukum, dan budaya. Seperti yang telah dikemukakan generasi millennial merupakan generasi yang begitu akrab dengan tekhnologi, mereka memiliki semangat baru dalam segala bidang, mereka melakukan inovasi-inovasi dibidang ekonomi sebab generasi millennial memiliki jiwa kewira usahaan yang tinggi. Generasi millennial juga berpolitik dengan cara membentuk komunitas-komunitas dan melakukan kritik politik melalui media sosian atau media digital. Kekuatan politik dan ekonomi generasi milennial tertuang, tercurahkan pada suatu

(23)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

wadah yakni media digital atau media sosial dan kekuatannya bisa mengancam eksistensi suatu negara.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa peran generasi millennial di era digital dewasa ini sangatlah besar terutama dalam hal pengimplementasian nilai-nilai Pancasila. Jika generasi millennial menerapkan nilai-nilai Pancasila maka negara akan kuat, idiologi Pancasila akan menjadi idiologi yang diperhitungkan dunia internasional. Pancasila merupakan dasar negara atau ideologi bangsa dan falsafah serta pandangan hidup bangsa, yang di dalamnya terkandung nilai dasar suatu nilai umum atau abstrak, nilai instrumental dan nilai praksis sehingga pengamalannya dapat diselaraskan dengan keadaan zaman secara kontekstual.

Generasi millennial memiliki tanggung jawab besar terhadap keberlangsungan bangsa Indonesia di era digital—peran mereka sangat menentukan. Adapun peran generasi millennial di era digital secara garis besar:

Pertama, Bidang Ekonomi: Sebuah ekonomi digital adalah ekonomi yang

didasarkan pada barang elektronik dan jasa yang dihasilkan oleh bisnis elektronik dan diperdagangkan melalui perdagangan. elektronik. Kedua, Bidang Sosial dan Budaya: nilai-nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif terjadi secara cepat dan tidak terhingga.

Ketiga, Bidang Pertahanan dan Keamanan: Pentingnya keamanan informasi

menyongsong era Internet of Things [IoT] yang segalanya serba terhubung.

Keempat, Bidang Politk: Teknologi benar-benar dimanfaatkan oleh para politisi

yang ingin mendapatkan simpati, empati dari masyarakat luas dan dunia digital sebagai corongnya. Guna kelangsungan bangsa generasi millennial sangat berperan menterjemahkan nilai-nilai Pancasila ke semua segi bidang kehidupan di era digital.

4.2 Faktor-faktor yang Menjadi Penghambat dan Pendukung Generasi Millennial dalam Implementasi Nilai-nilai Pancasila di Era Digital

Riset CSIS (Survei Centre for Strategic and International Studies) menunjukkan kelompok millennial cenderung tidak setuju jika ada gagasan mengganti Pancasila dengan ideologi yang berbeda. Aspirasi ketidak setujuan ini sangat tinggi, yakni sebanyak 90,5 persen, berbanding dengan yang setuju, 9,5 persen (https: // nasional. kompas. com/ read/ 2018). Berdasarkan fenomena tersebut artinya secara umum Pancasila masih banyak para pendukungnya di dalam negri. Sejauh ini idiologi Pancasila cukup mengakar di benak mesyarakat, namun belum tentu mereka menerjemahkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini generasi millennial memiliki peranan yang besar untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila itu—terutama kaitannya dengan era digital. Karenanya perlu diketahui faktor-faktor penghambat dan pendukung bagi generasi millennial dalam implementasi nilai-nilai Pancasila tersebut.

4.2.1 Faktor-faktor Penghambat Generasi Millennial dalam Implementasi Nilai-nilai Pancasila di Era Digital

(24)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

Generasi millennial merupakan anak muda yang begitu akrab dengan tekhnologi terutama internet, mereka banyak menghabiskan waktunya di dunia digital, hal ini mencetak mereka menjadi diri yang individualis bahkan hedonis, belum lagi konten-konten yang ditampilkan di dunia digital banyak yang tidak sesuai dengan kepribadian dan budaya bangsa pada akhirnya generasi millennial berkecenderungan menyerap budaya-budaya populer dibanding budaya bangsa yang notabene diidentikkan dengan tradisi, tradisional, kuno dan kolot.

Mengenai pilihan untuk mengakses dunia digital, dalam hal ini McQuail merumuskan motif serta motivasi dalam menggunakan media tersebut, yaitu: 1. Informasi Motivasi ini berkaitan dengan usaha untuk: (a). Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat, dan dunia. (b). Mencari bimbingan. menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan halhal yang berkaitan dengan penentuan pilihan. c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum. (d). Belajar, pendidikan diri sendiri. (e). Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan. 2. Identitas pribadi Motivasi ini berkaitan dengan usaha untuk: (a). Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. (b). Mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain (dalam media). (c). Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri. 3. Integrasi dan interaksi sosial Motivasi ini berkaitan dengan usaha untuk: a. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati sosial. (b). Mengidentifikasi diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki. (c). Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial. (d). Memperoleh teman selain dari manusia. (e). Membantu menjalankan peran sosial. (f). Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak keluarga, teman, dan masyarakat. 4. Hiburan Motivasi ini berkaitan dengan usaha untuk: (a). Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan. (b). Bersantai. (c).Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis. (d). Mengisi waktu. e. Penyaluran emosi. (f). Membangkitkan gairah seks (McQuail, 1987). Generasi millennial memiliki kecenderungan memilih dunia digital sebagai sarana hiburan, untuk bersenang-senang (hedon), berinteraksi sosial yang berujung pada kehidupan yang individualis.

4.2.2. Faktor-faktor Pendukung Generasi Millennial dalam Implementasi Nilai-nilai Pancasila di Era Digital

Generasi millennial merupakan suatu generasi yang memiliki jiwa baru, didukung oleh jumlah mereka yang banyak. Internet mengubah cara berpikir manusia di era millennial salah satunya dalam konteks pembelajaran. Manusia millennal dapat mengakses buku, jurnal, tutorial, hingga belajar kerajinan tangan—melalui internet tersebut. Dalam konteks Ekonomi; new media (internet) menunjang perkembangan ekonomi melalui e-commerce atau komersial elektronik. New media sangat memungkinkan adanya ruang pemasaran dan marketing. Selain itu akses mendapatkan material atau bahan pun akan lebih luas dan mudah. Namun disisi lain internet juga dapat mengubah perilaku masyarakat.

(25)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

Generasi millennial memiliki kapasitas untuk memainkan dunia digital, mereka telah berhasil memanfaatkan tekhnologi kesegala bidang kehidupan, inilah faktor pendukung generasi millennial dalam pengimplementasian nilai-nilai Pancasila di era digital dewasa ini. Generasi millennial telah mampu memaksimalkan kebermanfaatan dunia digital:

Bidang Ekonomi: bisnis online, market place atau e-commerce; pemasaran online, transaksi jarak jauh, penerimaan karyawan secara online, bekerja online, pelayanan administratif secara online. Bidang Sosial Budaya; dapat mempengaruhi hampir seluruh lapisan masyarakat terutama remaja dan anakanak, era digital; dengan cepat mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu bangsa ini dapat dimanfaatkan dalam pembentukkan karakter Bangsa. Pertahanan dan Keamanan: Dengan penguasaan pengetahuan yang disebabkan oleh kemajuan dalam bidang teknologi informasi, musuh dapat dibuat bertekuk lutut melalui sarana yang berupa teknologi komputer. Bidang Politik: Generasi millennial dengan jejaring sosialnya mampu menyampaikan visi misi partai politik yang diusungnya. Sesuai dengan paparan di atas dimana generasi millennial memiliki faktor pendukung untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di era digital, bahkan faktor pendukung tersebut jika berhasil dimaksimalkan niscaya nilai-nilai Pancasila dapat diterjemahkan kesemua bidang kehidupan dalam masyarakat dewasa ini, masyarakat digital. Saat ini nilainilai Pancasila nyaris tidak tercermin dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai Pancasila masih belum membumi, masih belum diamalkan secara baik oleh bangsa Indonesia. Pancasila seakan hanya menjadi simbol saja, tanpa terimplementasi secara nyata khususnya generasi muda pada era digital ini mendapat pengaruh yang sangat kuat dari nilai- nilai budaya luar, sehingga mulai banyak sikap dan perilaku yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Dampaknya nilai-nilai nasionalisme pun oleh sebagian pihak dipandang mengalami kemerosotan pada saat ini, terutama di kalangan generasi millennail. Semua yang dikemukakan tersebut jika mampu memanfaatkan faktor pendukung generasi millennial dalam pengimplementasian Pancasila dewasa ini, niscaya Pancasila dapat diterjemahkan dan terinplementasi di era digital.

5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Simpulan

Pancasila merupakan suatu Philosofische grondslag suatu Weltanschauung yang diusulkan Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni 1945 sebagai dasar bagi negara Indonesia. Nilai-nilai Pancasila secara garis besar termuat pada sila- silanya; Pertama, nilai-nilai ketuhana. Kedua, nilai-nilai kemanusiaan. Ketiga, nilai-nilai persatuan. Keempat, nilai-nilai kerakyatan. Kelima, nilai-nilai keadilan. Nilai-nilai Pancasila tersebut harus diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, di era digital memiliki kesulitan tersendiri,

(26)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila www.fepfebup.com

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 ekonomi.univpancasila.ac.id Phone: 021-7873710

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Festival Entrepreneurshi p Pancasila 13 - 15 Agustus 01 8

tatapi kesulitan tersebut dapat teratasi jika generasi millennial mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila tersebu.

5.2. Saran

Adapun saran dalam tulisan makalah ini, berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas dapat disimak sebagai berikut:

1. Generasi millennial harus sadar dan mampu menerjemahkan nilai-nilai Pancasila di era digital.

2. Generasi millennial harus menghindari nilai-nilai hidup individualis dan hedonis di era digital.

3. Generasi millennial harus kritis, dinamis, inovatif, dan kreatif memanfaatkan tekhnologi era digital.

4. Pemerintah harus terlibat secara aktif dalam hal sosialisasi implementasi nilai-nilai Pancasila di era digital.

5. Pemerintah harus membuat regulasi (peraturan perundangan) terkait dunia digital demi terciptanya harmonisasi di era digital yang sering diwarnai hoax dan ujaran kebencian hingga konflik SARA

6. Generasi millennial dan pemerintah harus bekerjasama menyamakan persepsi tentang implementasi nilai-nilai Pancasila di era digital

DAFTAPUSTAKA

Cogan, John J dan Derricot, R. 1998. Citizenship for the 21st Century: An

International Perspective on Education. London: Cogan Page

McQuail, Denis. 1987. Teori Komunikasi Massa (Edisi Kedua). Jakarta: Erlangga. Hadi, Sutrisno. 1990. Metodologi Research. Yogyakarta : Fak.Psikologi UGM. Komidar, Joseph. S. 1995. Use of Library dalam

Syahrin Harahap. Metodologi Studi dan Penelitian Ilmu-Ilmu Ushuluddun. Jakarta

: Rajawali Pers. Kumpulan Makalah Kongres Pancasila IV. Yogyakarta: UGM.

Nurjanah, Siti. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Sosial Facebook Terhadap

Perilaku Cyberbullying Pada Siswa SMA N 12 Pekanbaru. Jurnal FISIP

Volume 1 No. 2 Oktober

Ruhban, Apris. 2013. Kontrol Diri dan Intensitas Penggunaan Facebook Pada

Remaja. Jurnal Online Psikologi Vol. 01 No. 02

Syaibani, Yunus Ahmad. 2011. New Media, Teori dan Aplikasi. Surakarta: Lindu Pustaka

Sutrisno, Slamet. 2006. Filsafat dan Ideologi Pancasila. Yogyakarta: Andi. Mulyono, Mulyono, M.Hum. (2010) Dinamika Aktualisasi Nilai Pancasila

Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara. Citra Leka dan Sabda: http://eprints.undip.ac.id/3241/. Akses: 20/07/18

Gambar

Tabel 5.15   Hasil Uji Hipotesis
Grafik 1. PDB Per Kapita dalam US Dollar di Negara ASEAN-6 Periode 2007 –   2016
Tabel 1. Jumlah Orang Miskin (dalam persentase)
Tabel 2 menunjukkan skor HDI negara-negara di kawasan ASEAN. Untuk  diketahui, HDI merupakan ukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf,  pendidikan,  dan  standar  hidup  untuk  semua  negara  di  dunia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Namun, pada saat ini pengetahuan, pemahaman generasi penerus bangsa terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, semakin terdegradasi dan terkikis oleh

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan pancasila harus berpegang teguh pada nilai-nilai sila pancasila dan adanya berbagai dampak yang

Dalam hal ini pembangunan karakter bangsa merupakan salah satu unsur penting karena dengan karakter yang bagus maka bangsa tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi bangsa yang

Hasil uji terhadap koefisien parameter antara CSR terhadap kualitas laba perusahaan konstruksi yang dimoderasi oleh komite audit independen menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh

Generasi millennial yang mengikuti aksi ini merupakan para generasi muda yang memiliki karakteristik dari latar belakang ekonomi yang baik, pendidikan yang baik,

Bapak E bekerja sebagai sopir perusahaan juga mengeluhkan hal yang sama setelah bekerja 6 bulan, beliau merasa bahwa tugas pengantaran terkadang menyulitkan karena

dibanding orangtua mereka. Kini semua serba digital dan online, tak heran generasi millennial juga menghabiskan hidupnya hampir senantiasa online. Generasi ini

Maksud penelitian mengumpulkan data dan berbagai informasi terkait dengan pengaruh Kewajiban Hukum KAP dan Reputasi KAP terhadap Hasil Opini Audit Pada Kantor