• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIMBANGAN BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PEMBAGIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIMBANGAN BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PEMBAGIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIMBANGAN BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PEMBAGIAN

(Penelitian Pada Siswa Kelas III SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017)

Yeni Sedyoningrum1 Siti Supeni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Slamet Riyadi Surakarta

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas III SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan menggunakan media pembelajaran timbangan bilangan. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017. Waktu penelitian pada bulan Desember 2016 sampai dengan Maret 2017. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar yang berjumlah 22 siswa.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif karena data yang dikumpulkan sampai dengan analisis diutamakan pada proses yang diperoleh melalui pengamatan. Prosedur penelitian terdiri dari: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif dan analisis kritis.

Hasil belajar menunjukkan adanya peningkatan pada aspek kognitif yaitu pada kondisi awal siswa tuntas (mencapai KKM 66) sebanyak 10 siswa (45,45%) dengan rata-rata kelas sebesar 66,13. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa (59,09%) dengan rata-rata kelas sebesar 72,27 dan pada siklus II siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 19 Siswa (86,36%) dengan rata-rata kelas sebesar 81,81. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan: ”Dengan menggunakan media pembelajaran timbangan bilangan untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pembagian pada siswa kelas III SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar, dapat diterima kebenarannya.

Kata kunci: Media Pembelajaran, Timbangan Bilangan, Matematika.

ABSTRACT

The aim of this study is to improve learning achievement on mathematics at the third grade student of SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar in 2016/2017 academic year by using learning media of numerical scales. This study was conducted in SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar in 2016/2017 academic year. Time of the study was on December 2016 until March 2017. Subject of the study was students in class III of SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar with the total number of students were 22 students. This study was conducted by using a Classroom Action Research method. A Classroom Action Research was a qualitative research because the data collected up to the analisis took precedence over the process which was obtained through observation. The procedure of study consisted of 1) planning, 2) acting, 3) observing, 4) reflecting. The technique of data analysis was comparative descriptive and critical analysis.

1

(2)

2

The result of study showed that there was the improvement on the cognitive aspect. It could be found in the pre condition which students who could reach the minimum score (the KKM or minimum score is 66) were 10 students (45,45%) with a grade average value was 66,13. In cycle I, the students who could reach the minimum score were 13 students (59,09%) with a grade average value was 72,27. In cycle II, the students who could reach the minimum score were 19 students (86,36) with a grade average value was 81,81. Based on this result, the hypothesis which said that “by using learning media of numerical scales to improve learning achievement on Mathematics about devision of numbers at the third grade students of SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar could be acceptable to the truth.

(3)

3 PENDAHULUAN

Pendidikan adalah jalan menuju kesuksesan. Dengan pendidikan manusia memiliki kecerdasan dan wawasan yang luas. Pendidikan terdapat orang-orang yang memiliki martabat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang tidak berpendidikan. Dengan pendidikan yang dimiliki, seseorang dapat mengembangkan potensi dirinya dan dapat menentukan jalan hidupnya.

Matematika adalah Salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah. Mata pelajaran matematika perlu di berikan kepada semua siswa mulai dari SD untuk membekali mereka dalam berpikir logis, sistematis, kritis serta mampu bekerja sama. Pembelajaran matematika saat ini masih berpusat pada guru sehingga siswa cenderung pasif dalam pembelajaran matematika. Hal ini disebabkan banyak siswa yang tidak menyukai mata pelajaran matematika dan menganggap mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang sukar, sangat membosankan bahkan untuk mempelajarinya mereka bermalas-malasan. Permasalahan tersebut sering dijumpai dalam pembelajaran matematika dikarenakan masih banyak guru yang belum memahami model-model pembelajaran, serta sekolah belum

menyediakan media pembelajaran yang bervariasi.

Dari sekian banyak siswa dalam mempelajari matematika mengenai penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, masih ada siswa yang kurang memahami pembagian sehingga siswa selalu melakukan kesalahan dalam menjawab soal yang diberikan oleh guru. Akibat kesalahan siswa dalam menjawab soal, maka nilai siswa menjadi rendah. Menurut Marti (dalam Rostina Sundayana, 2015:3) berpendapat bahwa “obyek matematika yang bersifat abstrak tersebut merupakan kesulitan tersendiri yang harus dihadapi peserta didik dalam mempelajari matematika”. Tidak hanya siswa, guru pun juga mengalami kendala dalam mengajarkan matematika terkait sifatnya yang abstrak tersebut. Konsep-konsep matematika dapat dipahami dengan mudah bila bersifat konkret. Pembelajaran matematika harus dimulai dari tahap konkrit, selanjutnya diarahkan pada tahapan semi konkret, dan pada akhirnya siswa dapat berfikir dan memahami matematika secara abstrak.

Dari hasil wawancara diperoleh bahwa guru masih kurang bervariasi dalam mengajar serta tidak menyertakan media pembelajaran yang tepat, sehingga siswa merasa bosan dan kurang perhatian. Sedangkan jika dilihat dari data nilai ulangan harian siswa kelas III SD Negeri

(4)

4 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar pada materi pembagian masih banyak siswa yang belum mencapai KKM. Dari hasil ini diperoleh data bahwa siswa kelas III SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar masih belum mampu dan terampil dalam menghitung pembagian. Sehubungan dengan hal tersebut yang menjadi perhatian adalah siswa bisa menyelesaikan soal pembagian. Berdasarkan hal tersebut dan kenyataan yang terjadi dilapangan menunjukan bahwa sebagian besar siswa yang ada di kelas III SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar, salah satu materi yang dirasakan sulit pada mata pelajaran matematika kelas III adalah pembagian, hal ini disebabkan karena beberapa kesalahan guru dalam pembelajaran, diantaranya cara mengajar guru, kesalahan dalam memberikan perintah soal, cara mengerjakan pembagian pada siswa, serta susunan soal yang salah.

Pembelajaran matematika tidak cukup hanya mengetahui dan menghafal konsep-konsep matematika tetapi juga dibutuhkan suatu pemahaman serta kemampuan menyelesaikan persoalan matematika dengan baik dan benar. Dalam meningkatkan mutu pelajaran matematika terus dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika antara lain adalah penggunaan

media pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak SD khususnya anak kelas III. Penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi siswa untuk menguasai materi pelajaran matematika sehingga nantinya akan meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Apabila kata media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (dalam Rostina Sundayana, 2015:5) bahwa “hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi”.

Penggunaan media pembelajaran dapat mengatasi kesalahan pada cara mengajar guru serta mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran matematika khususnya materi „pembagian‟. Menggunakan media pembelajaran bisa lebih menarik siswa pada saat proses belajar mengajar. Maka dari itu, siswa akan lebih mudah memahami materi dengan benar sehingga dapat menjawab soal dengan mudah. Salah satu caranya yaitu dalam mempelajari matematika materi „pembagian‟ diperlukan pengalaman melalui media yang mendorong siswa untuk dapat meraba, mendemontrasikan, menghitung, dan menafsirkan apa yang dipegang dengan bebas, yaitu dengan menggunakan media

(5)

5 pembelajaran „timbangan bilangan‟, sehingga akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini didasarkan dengan kolaborasi guru kelas III SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar.

Penelitian Sumardi (2010) yang berjudul Penggunaan Media Timbangan Bilangan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Operasi Perkalian Dan Pembagian Pada Siswa Kelas II SD. Kemampuan menghitung siswa kelas II SD pada operasi perkalian dan pembagian meningkat dengan menerapkan media timbangan bilangan baik dilihat aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Cara penerapan media timbangan bilangan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika operasi perkalian dan pembagian pada siswa kelas II SD adalah dengan memberikan demontrasi atau presentasi mengenai cara menggunakan media timbangan bilangan kepada siswa baik secara individu atau secara kelompok dalam pembelajaran matematika materi perkalian dan pembagian bilangan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang menggunakan media pembelajaran „timbangan bilangan‟ agar hasil belajar matematika siswa meningkat.

Berdasarkan uraian diatas peneliti akan melaksanakan Penelitian Tindakan

Kelas yang berjudul “Penggunaan Media Pembelajaran Timbangan Bilangan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pembagian Pada Siswa Kelas III SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017”. Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: Bagaimanakah proses penggunaan media pembelajaran Timbangan bilangan materi pembagian, dan bagaimanakah peningkatan hasil belajar matematika dalam penggunaan media pembelajaran Timbangan bilangan materi pembagian pada siswa kelas III SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017.

Dari identifikasi masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah: untuk mengetahui proses penggunaan media pembelajaran timbangan bilangan materi pembagian dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika dalam pengguanaan media pembelajaran timbangan bilangan materi pembagian pada siswa kelas III SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017.

Berdasarkan pendapat Hamalik (dalam Kunandar, 2013:62) menjelaskan bahwa “hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, dan sikap-sikap serta kemampuan peserta didik”. Sudjana

(6)

6 (dalam Kunandar, 2013:62) berpendapat bahwa “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya”. Ahmad Susanto (2013:5) berpendapat menyatakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Penulis berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa sesudah mengikuti proses pembelajaran.

Berdasarkan pendapat Beth & Piaget (dalam J. Tombokan Runtukahu dan Selpius Kandou, 2016:28) mengatakan bahwa “yang dimaksud dengan matematika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai struktur abstrak dan hubungan antar struktur tersebut sehingga terorganisasi dengan baik”. Departemen Pendidikan Nasional (dalam Ahmad Susanto, 2013:184) berpendapat bahwa “kata matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau mathema

yang berarti belajar atau hal yang dipelajari”. “Sedangkan dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde

atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran”. J. Tombokan Runthukahu dan Selpinus Kandou (2013:184) berpendapat bahwa “matematika lebih diutamakan pada pembelajaran matematika pendidikan dasar (SD dan SMP) yang disesuaikan dengan kebutuhan anak didik dan dunia

nyata”. Penulis berpendapat bahwa matematika adalah suatu pelajaran yang tersusun secara beraturan, logis, berjenjang dari yang paling mudah hingga yang paling rumit.

Berdasarkan pendapat Gagne dan Briggs (dalam Rostina Sundayana, 2015:5) secara implisit menyatakan bahwa “media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran yang antara lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer”. Hujair AH. Sanaky (2009:37) berpendapat bahwa “media pembelajaran adalah semacam alat bantu dalam proses pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas”. Penulis berpendapat bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep matematika, menyatakan pesan atau informasi, membantu merangsang pikiran, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar.

Adapun teknik penggunaan media timbangan bilangan menurut Sukayati (dalam Dwi Anggraeni Siwi dan Para Mitta Purbosari, 2016:30) adalah “dengan menyeimbangkan dua buah balok kayu kecil yang digantungkan di sebelah kiri tangan timbangan sesuai dengan lambang bilangan yang akan dijumlahkan dengan

(7)

7 satu balok kayu yang digantungkan nantinya di sebelah kanan tangan timbangan”. Dilihat di lambang bilangan mana yang menjadikan kondisi timbangan tersebut setimbang. Maka itulah hasil dari penjumlahan tersebut. Begitu juga dengan teknik penggunaan pada pengurangan, perkalian, dan pembagian. penulis pendapat bahwa timbangan bilangan adalah suatu alat peraga matematika yang digunakan untuk memperagakan operasi aljabar pada bilangan asli khususnya untuk siswa SD.

Kelebihan Timbangan Bilangan: (1) Timbangan bilangan ini sederhana cara pengoprasiannya sehingga mudah untuk diingat siswa apalagi bagi siswa setingkat Sekolah Dasar, (2) Karena timbangan bilangan ini dicat dengan warna yang berbeda-beda membuat anak akan tertarik untuk menggunakannya, (3) Mempermudah siswa lebih cepat memahami bagaimana pengerjaan operasi hitung karena langsung dipraktikan dengan menggunakan benda.

Kekurangan Timbangan Bilangan: (1) Karena terbuat dari kayu alat peraga ini lama kelamaan bisa lapuk, (2) Keseimbangan lengannya bisa saja berubah, (3) Karena ini alat peaga sederhana jadi tidak bisa menggunakan angka yang lebih banyak karena mistarnya akan lebih panjang. (Sumber:http://alatperagaindo.blogspot.co

.id/2015_01_01_archive.html?m=1). Penulis berpendapat bahwa media pembelajaran timbangan bilangan terdapat kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi apabila dalam proses pembelajaran kemungkinan kelemahan tersebut akan muncul guru dapat menerapkan media pembelajaran yang efektif dan kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga kelemahan tersebut dapat diminimalisir. Hal ini bertujuan agar manfaat positif dari penggunaan media pembelajaran dapat dicapai lebih optimal.

METODE

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2016/2017. Waktu penelitian pada bulan Desember 2016 sampai dengan Mei 2017. Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Proses yang digunakan dalam PTK ini adalah Model Proses Siklus yang mengacu pada model PTK Suharsimi Arikunto.

(8)

8 SIKLUS I

SIKLUS II

Gambar 1. Bagan Prosedur Penelitian (Sumber: Modifikasi dari Suharsimi

Arikunto (2015:42)) HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media pembelajaran timbangan bilangan melalui pembelajaran matematika pada siswa Kelas III SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017 dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran matematika. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa media pembelajaran timbangan bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kogntif.

Berdasarkan tabel 1 dan gambar 1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa

pada siklus I siswa yang memperoleh nilai 60-62 sebanyak 8 siswa (36%), memperoleh nilai 63-65 tidak ada, memperoleh nilai 66-68 tidak ada, memperoleh nilai 69-71 sebanyak 1 siswa (5%), memperoleh nilai 72-74 tidak ada, memperoleh nilai 75-77 tidak ada dan memperoleh nilai 78-80 sebanyak 13 siswa (59%).

Adapun hasil belajar siswa siklus I berdasarkan hasil tes yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Belajar Matematika pada Siklus I

No. Keterangan Jumlah

Siswa

Persentase (%)

1. Tuntas 13 siswa 59%

2. Tidak Tuntas 9 siswa 41%

Jumlah 22 siswa 100%

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa Kelas III SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017 pada siklus I, siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 13 siswa (59%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 9 siswa (41%) dengan rata-rata kelas sebesar 72,27. Hasil belajar matematika siklus I dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:

Perencanaan Pelaksanaan Refleksi Perencanaan Refleksi Pengamatan Pelaksanaan

Apabila target penelitian telah tercapai dengan memuaskan, siklus dihentikan, apabila belum

memuaskan maka dilanjutkan siklus ketiga dengan didahului identifikasi masalah pada siklus kedua.

(9)

9 Gambar 1. Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus I Berdasarkan gambar 1 menunjukkan bahwa kemampuan kognitif siswa dalam pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan dibandingkan pada kondisi awal. Hasil belajar siklus I siswa yang tuntas sebanyak 12 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 10 siswa. Adapun hasil belajar siswa pada siklus I yang mengalami peningkatan hasil belajar 5 siswa. Dari 2 siswa yang mengalami peningkatan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: a) Siswa memiliki nilai tuntas pada siklus I dikarenakan hasil evaluasi yang diperoleh mengalami peningkatan, yaitu pada pertemuan 1 memperoleh nilai sebesar 60 meningkat menjadi 80. Hal tersebut dikarenakan siswa ini dalam menggunakan media pembelajaran timbangan bilangan sudah paham cara penggunaan media tersebut sesuai yang diajarkan oleh guru pada saat proses pembelajaran, b) Guru pada akhir pertemuan I memberikan arahan kepada siswa untuk mempelajari cara penggunaan

media pembelajaran timbangan bilangan dengan benar, c) Siswa sudah bersungguh-sungguh dalam menggunakan media pembelajaran timbangan bilangan sesuai yang diajarkan oleh guru.

Berdasarkan tabel 14 dan gambar 16 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada pertemuan II siklus II siswa yang memperoleh nilai 60-65 sebanyak 2 siswa (9%), memperoleh nilai 66-71 sebanyak 1 siswa (4%) tidak ada, memperoleh nilai 72-77 tidak ada, memperoleh nilai 78-83 sebanyak 12 siswa (55%), memperoleh nilai 84-89 tidak ada, memperoleh nilai 90-95 sebanyak 5 siswa (23%) dan memperoleh nilai 96-100 sebanyak 2 siswa (9%).

Adapun hasil belajar siswa pada siklus II berdasarkan hasil tes yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Belajar Matematika Pada Siklus II

No. Keterangan Jumlah

Siswa

Persentase (%)

1. Tuntas 19 siswa 86%

2. Tidak Tuntas 3 siswa 14%

Jumlah 22 siswa 100%

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hasil matematika siswa Kelas III SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017 pada siklus II siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 19 siswa (86%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa (14%) dengan rata-rata kelas sebesar 81,81. Hasil

Tuntas 13 siswa Tidak Tuntas 9 siswa

(10)

10 belajar matematika pada siklus II dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:

Gambar 2. Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus II

Berdasarkan gambar 2 menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa Kelas III SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar pada siklus II mengalami peningkatan yang baik, dibandingkan pada kondisi awal maupun tindakan siklus I. Pada siklus II ini siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa, dari 3 siswa yang tidak tuntas tersebut selanjutnya dilakukan analisis sebagai berikut: a) Siswa memiliki nilai tidak tuntas pada siklus II dikarenakan tidak terjadi peningkatan skor evaluasi pada pertemuan I ke pertemuan II, hal tersebut dikarenakan siswa kurang aktif dan kurang memahami cara penggunaan media pembelajaran timbangan bilangan, b) Siswa memiliki nilai tidak tuntas pada siklus II dikarenakan tidak terjadi peningkatan skor evaluasi pada pertemuan I ke pertemuan II, hal tersebut disebabkan siswa kurang antusias dalam menggunakan

media pembelajaran timbangan bilangan, serta malu-malu ketika memperagakan media pembelajaran timbangan bilangan di depan kelas. Berdasarkan hasil analisis aspek kognitif siswa pada siklus II dalam pembelajaran matematika menunjukkan bahwa dari 3 siswa yang tidak tuntas disebabkan karena siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran timbangan bilangan kurang aktif dan kurang memahami cara penggunaan media pembelajaran timbangan bilangan.

Hasil dari peningkatan hasil belajar matematika pada siswa Kelas III tersebut dapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:

Gambar 3. Histogram Perbandingan Hasil Belajar Matematika Dari Kondisi

Awal, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan gambar 3 menunjukkan bahwa hasil belajar matematika pada kondisi awal siswa Kelas III SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017 siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 10 86% 14% Tuntas 19 siswa Tidak Tuntas 3 siswa 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

(11)

11 siswa (45%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 siswa (55%) dengan rata-rata kelas sebesar 66,13. Pada siklus I, siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 12 siswa (55%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 10 siswa (45%) dengan rata-rata kelas sebesar 71,81. Pada siklus II siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 19 siswa (86%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa (14%) dengan rata-rata kelas sebesar 81,81. Hasil analisis tabel 34 dan gambar 32 dapat dikemukakan bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran timbangan bilangan mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan dalam pembelajaran menggunakan media pembelajaran timbangan bilangan suasana kelas menjadi lebih aktif dan menyenangkan serta siswa dapat mempraktikan langsung menggunakan media pembelajaran timbangan bilangan dalam proses belajar.

Gambaran hasil kemampuan siswa selama berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran timbangan bilangan, dapat dilihat data tes evaluasi siswa yang sudah dilaksanakan pada penelitian ini, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Rata-rata Skor Tes dari Setiap Tes

Hasil untuk Skor Tes Rata-rata Skor Tes

Kondisi Awal 45,45

Siklus I 59,09

Siklus II 86,36

Jadi, dari tabel 3 dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan dari setiap siklusnya karena ketuntasan di sekolah hanya 66, maka target sudah tercapai dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pembagian juga meningkat. Pada setiap siklus peneliti sudah berusaha menggunakan media pembelajaran timbangan bilangan, pembelajaran lebih difokuskan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan meningkatkan kecerdasan, keaktifan dan rasa ingin tau siswa. Dengan menggunakan media pembelajaran timbangan bilangan siswa dituntut lebih aktif dalam pembelajaran, dan memperhatikan apa yang guru jelaskan dan siswapun terlihat berinteraksi bersama guru maupun antar siswa.

Siklus II merupakan pemantapan tindakan siklus I dalam penggunaan lembar aktivitas siswa proses pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam memahami materi dengan menggunakan, media pembelajaran timbangan bilangan, mata pelajaran matematika materi pembagian. Selanjutnya dilakukan peneliti dalam dua siklus, pada siklus I terlihat bahwa presentase skor tes siswa mencapai

(12)

12 59,09%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum sepenuhnya mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan pada siklus II telah mengalami peningkatan presentase tes siswa mencapai 86,36%, hal ini menunjukkan ada peningkatan presentase ketuntasan belajar siswa pada siklus II di sebabkan adanya peningkatan motivasi siswa dalam belajar.

Peningkatan tersebut menandakan adanya peningkatan hasil belajar pada pelajaran matematika materi pembagian. Walaupun pada dasarnya media pembelajaran timbangan bilangan bukan satu-satunya media pembelajaran yang bisa digunakan pada mata pelajaran matematika materi pembagian, akan tetapi pada hal ini kenyataannya dapat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran matematika. Namun hal tersebut juga perlu didukung dengan adanya kemauan dari para siswa untuk mempelajari matematika dengan lebih giat lagi agar motivasi siswa tentang meteri yang di pelajari diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pemaparan di atas menunjukkan bahwa melalui media pembelajaran timbangan bilangan pada mata pelajaran matematika materi pembagian menjadi meningkat. Semua itu terlihat dari adanya ketuntasan belajar siswa dari siklus I sampai siklus II.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Penggunaan Media Pembelajaran Timbangan Bilangan dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pembagian pada Siswa Kelas III SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal tersebut ditunjukkan bahwa aspek kognitif mengalami peningkatan hasil belajar, yaitu pada kondisi awal siswa tuntas (mencapai KKM 66) sebanyak 10 siswa (45,45%) dengan rata-rata kelas sebesar 66,13. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa (59,09%) dengan rata-rata kelas sebesar 72,27 dan pada siklus II siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 19 siswa (86,36%) dengan rata-rata kelas sebesar 81,81.

Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan: ”Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Timbangan Bilangan Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pembagian Pada Siswa Kelas III SD Negeri 03 Kaliwuluh Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017”, dapat diterima kebenarannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Susanto. 2013. Teori belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

(13)

13 Dwi Anggraeni Siwi dan Para Mitta

Purbosari. 2016. Efektivitas Media Timbangan Bilangan pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Sonorejo 01 Sukoharjo Indonesia. Jurnal Pendidikan. 25 (1). CV. AI Abrar Surakarta. Diakses 29

Januari 2017

www.lppmbantara.com.

Hujair AH. Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.

J.Tombokan Runthukahu. 2016.

Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakart: Ar-Ruzz Media.

Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (penilaian hasil belajar peserta didik berdasarkan kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers. Rostina Sundayana. 2015. Media dan Alat

Peraga dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2015. Penelitian

Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumardi. 2010. Penggunaan Media

Timbangan Bilangan Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Operasi Perkalian Dan Pembagian Pada Siswa Kelas II SD diakses 18 Desember 2016 http://eprints.uns.ac.id

Gambar

Gambar 1. Bagan Prosedur Penelitian  (Sumber: Modifikasi dari Suharsimi
Gambar 2. Diagram Ketuntasan Hasil  Belajar Matematika Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 03 Jatimulyo melalui

Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa: hasil belajar matematika dengan menggunakan media kartu pecahan siswa kelas III SD Negeri Kyai Mojo mengalami

Judul : PENINGKATAN AKTIVITAS HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI METODE DISCOVERY DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SD NEGERI PENGKOK II SRAGEN

Pada siklus ketiga peneliti tidak lagi melakukan reflksi akan tetapi peneliti menganalisis data yang telah didapat serta membuat kesimpulan atas penerapan media

Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa Pembelajaran dengan menggunkan garis bilangan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika di kelas IV SD

Contohnya,pembelajaran matematika yang dilakukan di kelas VI SD Negeri 90 Singkawang pada materi bilangan kubikdilakukan kurang menarik minat belajar siswa, guru

Dari pengamatan teman sejawat yang selalu mendampingi selama perbaikan pembelajaran siklus II diketahui adanya temuan-temuan yang bersifat mendukung peningkatan hasil belajar meliputi

Hasil Tes Hasil Belajar Matematika Siklus III Matematika Siklus III Poin Siklus III Jumlah Nilai 1.780 Rata – rata 89,00 Jumlah siswa yang tuntas 19 Jumlah siswa yang