• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal - Kek Bumil Dengan Bblr

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal - Kek Bumil Dengan Bblr"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR

GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR

TERHADAP ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK

TERHADAP ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK

Oleh : Oleh : Nama

Nama : Anisa : Anisa Dewi Nur Dewi Nur MasrurohMasruroh NIM

NIM : : P17321185059P17321185059

Dari : Dari :

Program DIII Kebidanan Program DIII Kebidanan

Universitas Indonesia Timur Makassar Universitas Indonesia Timur Makassar

(2)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat limpahan rahmat- Nyalah, telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat rahmat- Nyalah, telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini pada Program DIII Kebidanan Universitas Indonesia menyelesaikan proposal penelitian ini pada Program DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar dengan judul “GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR Timur Makassar dengan judul “GAMBARAN PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK”.

TERHADAP ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK”.

Penyusunan Proposal Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai kendala namun berkat Penyusunan Proposal Penelitian ini tidak terlepas dari berbagai kendala namun berkat dan dorongan dari berbagai pihak, baik moral maupun material sehingga sedikit demi sedikit dan dorongan dari berbagai pihak, baik moral maupun material sehingga sedikit demi sedikit kendala tesebut dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih kendala tesebut dapat diatasi dengan baik. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih sebanyak- banyaknya kepada Ibu Hj. Herlina MPd yang dengan ikhlas telah meluangkan waktu, sebanyak- banyaknya kepada Ibu Hj. Herlina MPd yang dengan ikhlas telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing penulis guna penyempurnaan dalam menyelesaikan tenaga dan pikirannya dalam membimbing penulis guna penyempurnaan dalam menyelesaikan Proposal Penelitian ini.

Proposal Penelitian ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal atas Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal atas  bantuan

 bantuan dan dan jasa- jasa- jasanya jasanya dan dan proposal proposal ini ini dapat dapat bemamfaat bemamfaat bagi bagi penulis penulis dan dan rekan- rekan- rekanrekan mahasiswa.

mahasiswa.

Wassalamu Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Wassalamu Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

(3)

Makassar, 29 januari 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...iii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... ...1

B. Rumusan Masalah ... ...2

C. Tujuan Penelitian... ...2

D. Mamfaat Penalitian ... ...3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur ...4

B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan ...4

C. Tinjauan Konsep keluarga Berencana ... ...5

D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi ...5

E. Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik ...7 BAB IIl. METODE PENELITIAN

(4)

C. Populasi dan Sampel ...13

D. Metode Pengumpulan Data ...14

E. Pengelolaan dan Penyajian Data ... ...14

F. Etika Penelitian ... ...16

(5)

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis masalah. Masalah utamanya yaitu ledakan jumlah penduduk yang beberapa tahun terakhir ini sulit terkontrol. Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 237,6 juta jiwa. Jumlah ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia menempati peringkat ke empat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat (RS, 2011). Untuk mampu merenda keluarga bahagia, perluh berbagi peran dengan adil suami istri, berusaha mengatasi krisis keluarga dan mengkukuhkan integritas keluarga (Mustakim, 2012 : 48)

Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan Program Keluarga Berencana. (Handayani S, 2010 : 29) Sasaran program KB di bagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan tidak langsung, tergantung dari usaha yang ingin di capai. Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak lansungnya adalah pelaksana dan pengolah KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, dan keluarga sejahtera.

Berbagai usaha di bidang gerakan KB sebagai salah satu kegiatan pokok pembangunan keluarga sejahterah teleh dilakukan baik oleh pemerintah, maupun swasta maupun masyarakat sendiri. Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan yang berumur antara

(6)

20-35 tahun dimana pasangan laki- laki dan perempuan sudah cukup matang dalam segala hal terloebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik.

Dari data yang diperoleh pada Rumah Sakit Bhayangkara Makassar jumlah Pasangan Usia Subur yaitu pada tahun 2009 tercatat sebanyak 2.584 PUS, kemudian pada tahun 2010 tercatat sebanyak 2.834 PUS dan Sebanyak 3.062 PUS pada tahun 2011.

Berdasarkan uaraian latar belakang tersebut diatas dengan tingginya angka akseptor  pemekai suntik, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Pasangan Usia Subur Terhadap Alat Kontrasepsi KB Suntik di wilayah kerja Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dirumuskan masalah “Bagaimanakah pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi KB Suntik?” C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi KB Suntik .

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang pengertian kontrasepsi KB Suntik.

 b. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang tujuan kontrasepsi KB Suntik.

c. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang kontra indikasi kontrasepsi KB Suntik.

(7)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Program

Sebagai salah satu sumber informasi bagi petugas kesehatan terutama bagi  penentu kebijakan dan pelaksanaa program baik instansi Departemen Kesehatan maupun  pihak di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaouddang Makassar.

2. Manfaat Ilmiah

Sebagai sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya.

3. Manfaat Institusi

Sebagai bahan masukan pertimbangan bagi pengelola institusi terutama dalam mengembangkan ilmu kebidanan.

4. Manfaat Penulis

Sebagai pengalaman ilmiah yang dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan tentang keluarga berencana.

(8)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur 1. Pengertian PUS

Pasangan usia subur (PUS) adalah berkisar antara usia 20-45 tahun dimana  pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana, sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang.

2. Masalah dan Kebutuhan yang Dialami Pasangan Usia Subur (PUS)

Dalam menjalani kehidupan berkeluarga, PUS sangat mudah dalam memperoleh keturunan dikarenakan keadan kedua pasangan tersebut normal, hal inilah yang menjadi masalah bagi PUS yaitu perlunya pengaturan fertilitas (kesuburan), perawatan kehamilan dan persalinan aman. Dalam penyelesaian maslah tersebut diperlukan tindakan dari tenaga kesehatan dalam penyampaian penggunaan alat kontrasepsi rasional untuk menekan angka kelahiran dan mengatur kesuburan dari pasangan tersebut. Maka dari itu, petugas kesehatan harus memberikan penyuluhan yang benar dan dimengerti masyarakat luas.

B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan

(9)

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab

 pertanyaaan “what ” misalnya air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo,

2012 : 1)

Penguasaan pengetahuan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan seseorang.

Penelitian menunjukkan bahwa semakin tiggi pendidikan seseorang, maka semakin baik

 pula pengetahuannya tentang sesuatu (Sulistyawati A, 2009 : 104)

C. Tinjauan Konsep Keluarga Berencana

1. Pengertian Keluarga Berencana

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang

diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau

alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk

kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Berdasarkan

 penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap tahunnya di Amerika

Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan

tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan , dan setengahnya lagi

menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara penggunaannya.

Gerakan keluarga berencana menekankan pentingnya untuk merencanakan

 jumlah, interval, dan jenis kelamin dalam lingkungan keluarga, yang dapat ditunjang oleh

kemampuan sosial, ekonomi, keamanan, dan ketahanan dalam keluarga (Manuaba

I.B.G,2001 : 718).

D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi

(10)

a. Kontrasepsi adalah bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual (Saifuddin, 2010 : U-46)

 b. Kontrasepsi adalah suatu cara, obat, dan alat untuk mencegah atau menjarangkan kehamilan (Priyanto A, 2009 : 114).

c. Kontasepsi adalah tambahan sebagai perlindungan harus dimulai dari permulaan sakit dan berlanjut selama 7 hari kemudian ( Glasier dkk, 2005 : 60)

2. Macam metode atau cara kontrasepsi a. Metode Kontrasepsi Sederhana

1) Tanpa alat atau obat, antara lain :

a) Metode kalender ( pantang berkala)  b) Metode lender serviks

c) Metode suhu basal

d) Coitus interuptus ( senggama terputus) e) Metode simpto- Termal

2) Dengan alat atau obat, antara lain : a) Mekanisme ( barrier)

 b) Kondom

c) Introvagina wanita antara lain : diagfragma, spons d an kap serviks.

d) Kimiawi dengan spermisid, antara lain : vaginal cream, vaginal foam, vaginal  jelly, vagina suppositoria, vaginal tablet.

 b. Metode Kontrasepsi Efektif (MKE) 1) Kontrasepsi Hormonal

(11)

a). KB pil, antara lain : Pil Oral Kombinasi (POK), Mini Pil, Morning After  b). KB Suntik : Depo Provera, Cyclofem, Norigest

2) Implant/ AKBK

3) Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) c. Metode Kotrasepsi Mantap

1) Metode Operatif Pria (MOP/ Vasektomi) 2) Metode Operatif Wanita (MOW/ TUbektomi) ( Hartanto H, 2004 : 42- 43).

3. Tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi adalah :

a. Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil dan sejahterah melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan  penduduk Indonesia.

 b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga (Handayani S, 2010 : 29).

E. Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik 1. Pengertian Kontrasepsi Suntikan

Kontrasepsi suntikan adalah suatu cara kontrasepsi yang berdaya kerja panjang ( lama), yang tidak membutuhkan pemekaian setiap hari atau setiap akan bersenggama, tetapi tetap reversible (Hartanto H, 2004 : 163 ).

2. Macam –  macam Kontrasepsi Suntik

a. Depoprovera yang mengandung progesterone sebanyak 150 mg dalambentuk  partikel kecil, pemberian suntikan setiap 12 minggu

(12)

 b. Cyclofem yang mengandung progesterone sebanyak 50 mg dan estrogen, disuntikkan setiap bulan

c.  Norigest merupakan turun testosterone, di suntikkan setiap 8 minggu ( Manuaba I. B. G, 2009 : 241)

Menurut (Saifuddin AB, 2006 : MK-42) terdapat dua jenis kontrasepsi suntik KB, yaitu kontrasepsi suntikkan progesteron dan kontrasepsi kombinasi, dengan profil umum sebagai  berikut :

a. Kontrasepsi Suntikkan Progestin

Kontrasepsi suntikksn progestin adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hanya progesterone di suntikkan kedalam tubuh wanita secara periodik (BPPUK, 2002). 1) Jenis- jenis kontrasepsi yang mengandung progestin, yaitu :

a) Depo Medroxyprogesteron asetat (DMPA), yang mengandung 150 DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (di dalam bokong).  b) Depo Norittesteron enatat (depo Norisetat), yang mengandung 200 mg

 Noristendron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik IM. 2) Cara Kerja

a) Mencegah ovulasi

 b) Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. c) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi.

d) Menghambat transportasi gamet oleh tuba. 3) Efektivitas

Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan/ tahun, asal penyuntikkan di lakukan secara teratur

(13)

4) Keuntungan a. Sangat efektif

 b. Pencegahan kehamilan jangka panjang.

c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami- istri d. Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI

e. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause . f. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara

g. Mencegah radang panggul h. Sedikit efek samping 5) Keterbatasan

a) Sering ditemukan gangguan haid, seperti :

(1) Siklus haid yang memendek atau memanjang (2) Perdarahan yang banyak atau sedikit

(3) Perdarahan yang tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting) (4) Tidak haid sama sekali

 b) Klien tergantung pada sarana pelayanan kesehatan

c) Tidak dapat di hentikan sewaktu- waktu sebelum disuntik berikut. d) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian 6) Indikasi Kontrasepsi suntikan progestin

a) Usia reproduksi

 b) Nullipara dan yang telah memiliki anak c) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi

(14)

e) Setelah abortus

7) Kontra indikasi kontrasepsi suntikan progestin a) Hamil atau di curigai hamil

 b) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.

c) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorhoe. d) menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

8) Waktu pemberian kontrasepsi suntikan progestin a) Setiap saat selama siklus haid, dan ibu tidak hamil  b) Mulai hari 1 sampai 7 siklus haid.

c) untuk ibu post partum dapat diberikan pada hari 3- 5, dan sesudah air susu ibu (ASIO terbentuk).

 b. Kontrasepsi Suntika Kombinasi

1) Jenis suntikan kombinasi, adalah :

a. 25 mg Depo Medrosiprogesteron asetat dan 5 mg estrodiol spionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (Cyclofem).

 b. 50 mg norentindron enantat dan 5 mg estradiol valeret yang diberikan injeksi IM sebulan sekali.

2) Cara kerja

a) Menekan ovulasi

 b) Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu. c) Menghambat transprtasi gamet oleh tuba.

3) Efektifitas

(15)

4) Keuntungan kontrasepsi

a. Resiko terhadap kesehatan kecil

 b. Tidak mempenharuhi hubungan suami istri c. Tidak di perlukan pemeriksaan dalam d. Pencegahan kehamilan jangka panjang 5) Keterbatasaan

a) Terjadinya pola haid tidak teratur.

 b) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan , dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntik kedua atau ketiga.

c) Ketergantungan klien terhadap peleyanan kesehatan. d) Penambahan berat badan

6) Indikasi kontrasepsi suntikan kombinasi a) Usia reproduksi

 b) Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan c) Pasca melahirkan dan tidak menyusui d) Anemia

7) Kontra indikasi suntikan kombinasi a) Hamil atau di duga hamil

 b) Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan c) Penyakit hati akut (virus hepatitis)

d) Usia > 35 tahun yang merokok e) Keganasan payudara

(16)

8) Waktu pemberian kontrasepsi suntikan kombinasi a) Suntik di berikan dalam waktu 7 hari siklus haid

 b) Pasca persalinan 6 bulan serta belum haid dan tidak hamil c) Pasca keguguran

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu penelitia hanya menggambarkan keadaan objek, tidak ada maksud untuk menggeneralisasi hasilnya. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah- langkah pengumpualan data, klasifikasi, pengelolaan pembuatan kesimpulan dan laporan tentang alat kontrsepsi KB Suntik pada pasangan usia subur (Sulistyaningsih, 2011 : 8).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

2. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. 3. Waktu Penelitian

4. Penelitian ini dilakukan pada tgl 29 s/d 31 Januari 2013. C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekelompok orang atau objek dengan satu karakteristik umum yang dapat di observasi (Sulistyaningsih, 2011 : 64). Semua akseptor KB di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

2. Sampel

Sampel adalah subset yang di cuplik dari populasi, yang akan diamati dan di ukur oleh peneliti (Sulistyaningsih, 2011 : 65). Sehubungan dengan keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki, saya mengambil sampel dalam penelitian ini adalah semua akseptor

(18)

KB yang menggunakan kontrasepsi suntik sebanyak 382 orang pada Rumah Sakit Bhayangkara tahun 2011.

D. Cara pengumpulan Data 1. Pengumpulan data

Alat ukur yang di dalam peneltian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden untu di jawabnya ( Sulistyaningsih, 2011 : 122).

Jenis data yang di kumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data  primer meliputi pengetahuan, sikap, tentang penggunaan alat kontrasepsi Kb suntik ,

semua data tesebut diatas diperoleh dari hasil pengisian kuesioner, sedangkan data sekunder yaitu data penunjang dari data primer.

2. Data yang dikumpulkan adalah : a. Data Primer

Data primer adalah data yang di ambil secara langsung dari responden menggunakan kuesioner dengan metode angket. Data primer dalam penelitian ini adalah pengetahuan pasangan usia subur terhadap KB Suntik.

 b. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan untuk melengkapi data primer yang di peroleh dari instansi terkait berupa : pencacatan dan pelaporan cakupan pasangan usia subur di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

E. Langkah Pengoloahan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument pengumpulan data  berupa alat ukur kuesioner yang di buat khusus oleh peneliti sendiri dengan berpedoman

(19)

 pada perpustakaan yang ada. Setelah data terkumpul dari lembar kuesioner yang ada maka dilakukan pngolahan data.

1. Pengolahan data tersebut dengan tahap- tahap sebagai berikut : a. Editing

Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan kseragaman data.

 b. Koding

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban atau data  perluh disederhanakan yaitu dengan simbol- simbol tertentu, untuk setiap jawaban (pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan memberi nomor halaman, daftar  pertanyaan, nomor variabel, nama variabel, dan kode.

c. Tabulasi data

Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat- sifat yang di miliki yang mana sesuai dengan tujuan peneltian ini dalam hal I I dipakai tabel untuk penganalisaan data.

2. Analisa Data

Analisa data yang di gunakan dalam penelitian ini deskriptif adalah dengan menggunakan presentasi dengan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut :

P= F

x 100% Keterangan :

P : Presentase yang di cari

(20)

F. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR yang tembusannya di sampaikan ke Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Setelah mendapat persetujuan barulah melekukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

1. Infoment Consent

Infoment consent atau lembar persetujuan di berikan kepada subyek yang akan di teliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan dan dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang alat kontrasepsi diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika pasangan usia subur (PUS) menolak untuk di teliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak- haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasian pasanag usia subur (PUS), peneliti tidak mencatumkan nama koresponden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor pada masing- masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi pasangan usia subur (PUS) di jamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.

(21)

Soal !!

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Seorang ibu usia 28 tahun P2002 datang ke bidan mengatakan ingin menggunakan alat kontrasepsi. Anak terakhir berusia 4 bulan masih menyusui, terakhir berhubungan dengan suami 2 hari yang lalu, ibu belum mendapat haid dan merasa kawatir jika terjadi hamil. Penanganan apa yang cocok untuk mengatasi masalah ibu tersebut?

a. Lanjutkan menggunakan kontrasepsi MAL  b. Menggunakan kontrasepsi suntik progestin c. Menggunakan kontrasepsi suntik konbinasi d. Menggunakan kondom sampai datangnya haid

e. Menganjurkan ibu untuk menggunakan kontrasepsi mantap

Jawaban : (A) Karena menyusui secara efektif merupakan suatu metode kontrasepsi sementara yang cukup efektif, selama klien belum mendapat haid, dan waktunya kurang dari 6  bulan pasca persalinan. Efektifitas bisa mencapai 98%.

2. Seorang ibu berusia 38 tahun P3012 ingin menggunakan alat kontrasepsi setelah bayinya meninggal dalam kandungan 9 hari yang lalu, ibu tidak menyusui, ibu belum melakukan hubungan dengan suami pasca keguguran, ibu belum mendapat haid dan masih dalam keadaan nifas. Penanganan apa yang cocok untuk mengatasi masalah ibu tersebut?

a. Menganjurkan ibu menggunakan kontrasepsi MAL  b. Menggunakan kontrasepsi suntik progestin

(22)

d. Menggunakan kondom sampai datangnya haid

e. Menganjurkan ibu untuk menggunakan kontrasepsi mantap

Jawaban : (B) Karena kontrasepi progestin efektif digunakan pada klien pasca keguguran dan dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause .

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana &Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC

Handayani S, 2010. Buku Ajar Pelayana Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka Rihama Hartanto H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,

Anggota Ikapi

Manuaba I. B. G, 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC

Manuaba I. B. G, 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC

Mustakim, 2012. Cakrawala KB, Kependudukan dan Pemberdayaan Keluarga. Jakarta : Referensi

 Notoatmodjo S, 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Saifuddin, 2006.  Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirhardjo

Saifuddin, 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Priyanto A, 2009. Komunikasi Konseling : Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan untuk  Perawat dan Bidan. Jakarta : Salemba Medika

Sulistyaningsih, 2012.  Metodelogi Penelitian Kebidanan Kebidanan Kuantatif-Kualitatif . Yogyakarta : Graha Ilmu

Sulistyawati A, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika Http ://www. geogle com/search?q=artikel pasangan usia subur & ie , di akses tanggal 30

Januari 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahapan organizations ini, terlihat bahwa responden mendapatkan pengorganisasian setelah menyeleksi media-media atau fasilitas penunjang yang telah tersedia. Hal

Metode yang digunakan untuk menguji validitas variabel adalah korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson) yaitu dengan cara mengorelasikan masing-masing skor item

Variabel independensi diproksikan dengan audit tenure (lamanya hubungan antara auditor dan auditee) dan variabel corporate governance yang dianalisis pengaruhnya terhadap

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran Numbered Heads Together efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD 3 Panjunan

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan, hipotesis yang menyatakan bahwa karakteristik individu, budaya, dan komunikasi berpengaruh secara simultan

Dalam bidang Kedokteran Gigi, material yang memiliki biokompatibilitas yang baik, dan dapat menstimulasi regenerasi jaringan keras dan berikatan baik dengan

 Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks untuk semua kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 3,67 persen;

Pengujian dilakukan berikut ini presentasi dari user yang telah menguji Aplikasi E- monev Kinerja Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika Berbasis Web Dengan Yii