KOHESI GRAMATIKAL BERITA ASIAN GAMES
PADA HALAMAN SUMEKS.CO.ID EDISI
JANUARI−FEBUARI 2018
SKRIPSI
oleh
PEPY YANORA PUTRI
NIM 06111002032
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2018
SKRIPSI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Judul : Kohesi Gramatikal Berita Asian Games pada halaman sumeks.co.id Edisi Januari – febuari 2018
Nama : Pepy Yanora putri
Nim : 06111002032
Pembimbin : 1. Dra. Hj. Nurbaya, M.Pd 2. Drs.Ansori, M.Si.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kohesi gramatikal berita Asian Games pada halaman sumeks.Subjek penelitian ini adalah berita Asian Games
pada halaman sumakes.co.id edisi Januari−Febuari 2018. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah kohesi gramatikal dan ketepatan penggunaan kohesi gramatikal dalam berita Asian Games pada halaman sumakes.co.id edisi Januari – Febuari 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan penggunaan piranti kohesi gramatikal antarkalimat dalam berita
Asian Games pada halaman sumaks.co.id edisi Januari – Febuari 2018. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik baca, simak dan catat. Analisis data menggunakan metode agih dengan teknik lanjutan yaitu teknik sulih dan baik. Hasil dalam penelitian penggunaan kohesi gramatikal antarkalimat dalam berita Asian Games pada halaman sumeks.co.id sebagai berikut pertama struktur yang digunakan dalam menulis berita pada halaman sumeks.co.id yaitu struktur piramida terbalik dan piramida balok tegak. Kedua kohesi gramatikal antarkalimat dalam berita Asian Games pada halaman sumakes.co.id edisi Januari – Febuari 2018 terdiri dari referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi. Penggunaan kohesi gramatikal diperoleh sebanyak 485 data yang tepat dan 5 data yang tidak tepat. Referensi sebanyak 246 data dengan presentasi 48% , subtitusi sebanyak 16 data dengan fresentase 3%, elipsis sebanyak 5 data dengan presentase 1 %, dan konjungsi 242 data dengan presentase 47%. jumlah keseluruhan 490p data. Sedangkan jumlah objek sebanyak 16 berita yang identifikasi kohesi gramatikal. Dapat disimpulkan kohesi gramatikal pada berita pada halaman sumeks didominasi oleh referensi selanjutnya disusul konjungsi sedangkan dua unsur lainya subtitusi dan elipsis memiliki presentase pengunaan dengan jumlah sedikit dan ada pula yang tidak ditemukan.
Kata kunci : kohesi gramatikal, berita oniline.
Dra. Hj. Nurbaya, M.Pd. Drs. Ansori, M.Si. NIP 195408151985032001 NIP 1966091919940331002 DAFTAR ISI DARTAR ISI ... vii DAFTAR LAMPIRAN ... ix PERNYATAAN ... x ABSTRAK ... xi BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Pengertian Analisi Wacana ... 7
2.2Asian Games ... 8
2.3 Koran Harian Sumatera Ekspres ... 9
2.4 Media Online ... 10
2.5 Kajian Penelitian Relevan ... 11
2.6 Kohesi ... 13 2.7 Kohesi Gramatikal ... 13 2.7.1 Referensi ... 13 2.7.2 Subtitusi ... 15 2.7.3 Elipsis ... 16 2.7.4 Konjungsi ... 16 2.8 Struktur Berita ... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
... 18
3.1 Pendekatan Penelitian
... 19
3.2 Data dan Sumber Data
... 19
3.3 Metode Pengumpulan Data
... 19
3.4 Metode Analisis Data ... 21
3.5 Metode Penyajian Hasil Analisis Data
... 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN
... 22 4.1 Hasil Penelitian ... 22 4.1.1 Referensi ... 22 4.1.1.1 Referensi Persona ... 22 4.1.1.2 Referensi Demontraktif ... 24 4.1.1.3 Referensi Kompratif ... 25 4.1.2 Subtitusi ... 26 4.1.3 Elipsis ... 27
4.1.4 Konjungsi ... 28 4.1.4.1 Konjungsi Koordinatif ... 28 4.1.4.1.1 Konjungsi Penjumlahan ... 28 4.1.4.1.2 Konjungsi Pemilihan ... 30 4.1.4.1.3 Konjungsi Pertentangan ... 30 4.1.4.1.4 Konjungsi Penegasan ... 31 4.1.4.1.5 Konjungsi Pengurutan ... 31 4.1.4.1.6 Konjungsi Penyamaan ... 32 4.1.4.1.7 Konjungsi Penyimpulan ... 32 4.1.4.1.8 Konjungsi Penyebab ... 33 4.1.4.1.9 Konjungsi Persyaratan ... 33 4.1.4.1.10 Konjungsi Tujuan ... 34 4.1.4.1.11 Konjungsi Kesewaktuan ... 34 4.1.4.1.12 Konjungsi Pengakibatan ... 35 4.1.4.1.13 Konjungsi Perbandingan ... 35 4.2 Pembahasaan... 38
4.3 Implikasi Terhadap Pembelajaran ... 40 BAB V PENUTUP ... 41 5.1Simpulan ... 41 5.2 saran ... 42 DAFTAR PUSTAKA ... 43
LAMPIRAN ... 45
DAFTAR LAMPIRAN
1. Berita Asian Games Edisi Januari-Febuari 2018 ... 45
2. Tabel Uraian Kohesi Gramatikal ... 83
3. Izin jilid Skripsi ... 84
4. Usul Judul Skripsi ... 85
5. Surat Keputusan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni ... 86
6. Kartu Bimbingan Skripsi ... 87
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi atau berbicara dengan teman atau saudaranya. Pada saat berbicara, terdapat kaidah-kaidah yang mengatur tindakannya, penggunaan bahasa, dan interpretasinya terhadap lawan bicara. Bahasa adalah sebuah sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan manusia sebagai alat komunikasi atau alat interaksi sosial. Sebagai sebuah sistem bahasa memiliki struktur dan kaidah tertentu yang harus ditaati oleh penuturnya. Bahasa digunakan oleh para penuturnya untuk berkomunikasi (Chaer, 2010:14). Adapun bahasa yang sering kita gunakan yaitu bahasa indonesia.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemudah 28 Oktober 1928, bahasa negara sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 bab 15 pasal 36 yang secara struktural merupakan varian dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia digunakan dalam berkomunikasi secara lisan maupun secara tertulis, sehingga dikenal dua ragam bahasa Indonesia. Sebagai alat berkomunikasi Bahasadibedakan atas bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa lisan meliputi ragam bahasa percakapan, ragam pidato, ragam kuliah, dan ragam panggung. Bahasa tulis dibedakan atas ragam teknis, ragam undang-undang, ragam catatan, dan ragam surat menyurat (Kridalaksana, 2010:3). Bahasa Indonesia merupakan bahasa negara Indonesia yang digunakan dalam berkomunikasi, secara lisan maupun tulisan. Bentuk penggunaan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi secara tertulis dilakukan pada media cetak seperti Surat Kabar.
Surat kabar merupakan media cetak yang menulis berbagai bentuk tulisan sebagai sarana informasi, komunikasi, hiburan, dan sarana pendidikan. Surat kabar melaksanakan fungsinya melalui berita-berita yang ditulis oleh wartawan setiap hari. Berita tersebut dikelompokkan dalam bentuk berita politik, berita ekonomi dan keuangan, berita olahraga dan kesehatan, dan lain-lain. Pada tulisan
yang berkaitan dengan berita olaraga khususnya berita terkait dengan Penyelengaraan Asian Games, Surat Kabar menulis berbagai perkembangan Berita Asian Games yang terjadi di masyarakat dan sedang hangat diperbincangkan. Melalui berita-berita, masyarakat sebagai pembaca dapat menggetahui perkembang baik pembangunan, atlit yang akan bertanding maupun cabang cabang yang akan diperlombakan , kejadian kejadian yang terbaru terhadap pembangunan, maupun info yang terkait dengan pelaksaanya.
Salah satu koran yang memuat berita Asian Games di kota Palembang adalah Sumatera Ekspres. Koran ini terbit setiap hari meliputi wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Bangka belitung. Sumatera Ekspres merupakan salah satu koran yang banyak diminati oleh masyarakat karena berita-beritanya lengkap. Data dari bagian pemasaran menunjukkan, setiap hari penjualan koran Sumatera Ekspres selalu mencapai target penjualan. Hal ini berarti, menunjukkan keberadaan Sumatera Ekspres diminati oleh masyarakat.
Media terus berkembang dengan kemunculanya Internet. Awal kelahiran media dengan memanfaatkan internet terjadi 1990. Diawali dengan ditemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara suatu komputer dengan media lain sehingga membentuk jaringan yang disebut world wide web (www) yang dikemukakan oleh tim Bernesly. Seiring perkembangan jaman, internet semakin mudah untuk diakases di seluruh dunia. Hal itupun mempengaruhi media berita. Khususnya media berita Sumatera Ekspres mulai menulis berita secara online, sehingga pembaca lebih mudah mengaksesnya pada halaman (http://sumeks.co.id).
Tulisan-tulisan dalam berita di Surat Kabar Sumatera Ekspres dinilai sudah menggunakan kaidah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama dilihat dari penggunaan kalimat efektif. Media online sangat berkembang pesat. Info yang disajikan pun sangat update dan menarik dari segi judul hingga kecepatan info yang didapat. Akan tetapi, media yang diterbitkan secara online tidak terlalu tepat karena mengutamakan kecepatan berita yang dimuatnya yang bisa menimbulkan hal negatif jika tidak pintar pintar menyikapi informasinya.
Berita-berita yang ditulis oleh wartawan secara online, tidak cukup hanya dengan menggunakan keaktualan akan tetapi bentuk kebahasaanpun tetap diperhatikan. Hal ini merupakan permasalahan yang serius, karena apabila berita hanya memenitingkan keaktualan serta kecepatan akan menjadi pengaruh besar terhadap ketata bahasaan dalam berita ataupun satu wacana. Oleh karena, itu penulis menganggap penting untuk melakukan kajian ilmiah tentang wacana dalam berita Olaraga khususnya dalam berita terkait Asian Games pada halaman Sumatera Ekspres.
Keserasian dapat dilihat dari kohesi pada wacana berita. Kohesi merupakan keserasian hubungan antara unsur yang satu dan unsur yang lain dalam wacana sehingga terciptalah pengertian yang apik atau koheren (Anton M. Moeliono, 1988 : 343). Oleh karenanya apabila suatu wacana kohesif akan terbentuk pula wacana yang koheren. Kohesi terbagi menjadi dua kohesi gramatikal dan leksikal. .
Kohesi gramatikal merupakan perpautan bentuk antara kalimat-kalimat yang diwujudkan dalam sistem gramatikal. Kata gramatikal sendiri berarti subsistem dalam organisasi bahasa, satuan-satuan bahasa bergabung untuk membentuk satuan-satuan yang lebih besar (Kridalaksana, 2008: 73). Kohesi gramatikal secara lebih rinci berupa referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi
Analisis wacana menyediakan teori dan metode yang bisa digunakan untuk melakukan kajian empiris tentang hubungan-hubungan antara wacana dan perkembangan berita dalam domain-domain sosial yang berbeda. Tujuan analisis wacana adalah menjelaskan dimensi linguistik kewacanaan fenomena sosial dan kultural dan proses perubahan dalam modernitas terkini (Jorgensen dan Philips, 2007: 114−116). Penelitian yang membahas tentang analisis wacana pada berita Asian Games sudah pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya.
Wulan (2014). Jurnal berjudul, “Perubahan Makna Kata dalam Wacana Berita Politik di Surat Kabar Jawa Pos Edisi Februari−Mei 2011”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, wujud perubahan makna kata pada wacana berita politik di surat kabar Jawa Pos edisi Februari−Mei 2011 dapat disimpulkan Antara wujud
dan faktor tersebut dipengaruhi oleh pandangan, konsep dan pengetahuan yang berkembang di masyarakat serta konteks kalimat yang melingkupinya.
Sumasi (2015). Jurnal berjudul, “Analisis Wacana Iklan Kosmetik di Media Televisi.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat makna kontekstual yang terkandung dalam pilihan kata wacana iklan berbahasa Indonesia dalam iklan kosmetik wanita dan setiap bahasa yang disampaikan dalam iklan kosmetik tersebut sehingga setiap pilihan kata yang dipakai oleh perusahaan tertentu, memiliki makna yang ingin disampaikan dan mencerminkan karakter dari setiap perusahaan yang memproduksi produk kosmetik. Oleh sebab itu, dengan semakin beragamnya produk kosmetik yang ada di Indonesia menimbulkan persaingan guna mendapatkan hati penggunanya khususnya kaum wanita.
Sofwatin (2014) Jurnal berjudul, “Analisis Wacana Kritis pada Iklan Demografis Di Televisi.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan demografis di televisi meliputi substansi, musik dan gambar, paralanguage, situasi, koteks, interteks, partisipan, dan fungsi. Dengan adanya substansi (suara model iklan dan narator, layar, karton, plastik (kemasan), stiker, papan, banner, dan sabun), diketahui materi fisik yang digunakan untuk menyampaikan bahasa iklan. Dengan adanya musik dan gambar, diketahui hubungan antara bahasa iklan dengan musik dan visualisasi gambarnya. Dengan adanya paralanguage, diketahui bahasa iklan yang ditonjolkan dan yang tidak. Dengan adanya situasi, diketahui di mana dan kapan iklan itu ditayangkan. Dengan adanya koteks, diketahui hubungan antara teks satu dengan teks yang lain. Dengan adanya interteks, diketahui hubungan antara peristiwa di dalam iklan yang satu dengan peristiwa di dalam iklan yang lain dan antara peristiwa di dalam iklan dengan peristiwa di luar iklan. Realitas wacana iklan demografis di televisi digambarkan dengan adanya denotasi, konotasi, metafora, dan paralelisme. Di antara denotasi, konotasi, dan metafora, denotasi merupakan realitas paling dominan yang digunakan untuk menggambarkan wacana iklan demografis di televisi. Pada iklan Cussons Baby, denotasi paling dominan karena target produknya adalah para balita dan target iklannya adalah para ibu, sehingga digunakan bahasa yang mudah dipahami.
Penelitian tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti teks wacana. Perbedaannya terletak pada subjek penelitian, peneliti sebelumnya meneliti wacana jenis lain yaitu jenis kritik. Perbedaan lainnya terlatak pada objek yang diteliti serta pendekatan yang digunakan.
Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini Judul yang diambil adalah, “Kohesi Gramatikal dalam Berita
Asian Games pada Halaman Sumeks.co.id Edisi Januari−Febuari 2018”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, dapat diuraikan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana karakteristik struktural wacana dalam berita Asian Games pada halaman Sumeks.co.id edisi Januari−Febuari 2018?
2. Bagaimana bentuk kohesi gramatikal dalam berita Asian Games pada halaman Sumeks.co.id edisi Januar−Febuari 2018?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Karakteristik struktural wacana dalam berita Asian Games pada halaman Sumeks.co.id edisi Januari−Febuari 2018.
2. Bentuk kohesi gramatikal dalam berita Asian Games pada halaman Sumeks.co.id edisi Januari−Febuari 2018.
1.4 Manfaat Penelitian
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan contoh atau pengetahuan untuk penelitian selanjutnya yang mengunakan atau menelitih terkait analisi wacana. Selanjutnya manfaat secara praktis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti dalam menganalisis wacana dalam berita politik pada halaman Sumeks.co.id. Selain itu, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan bahan kajian relevan bagi peneliti selanjutnya yang membahas masalah yang sama
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin.2001. Semantik : Pengantar studi tentang makna. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Badudu, Abdul Muis dan Herman. 2010. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2008. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta.
Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Effendi, Onong Uchyana. 2014. Berita dan Jurnalis. Bandung: Alfabeta.
Hidayat, Komaruddin. 2011. Memahami Bahasa Agama: Sebuah Kajian Hermeneutik.. Jakarta: Paramadina.
Kridalaksana, Harimurti 2001. Kamus Linguistik. Jakarta : Gramedia.
Kridalaksana, Harimurti. 2010. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia.
Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2016. Jurnalistik Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Marahimin, Ismail. 2011. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya.
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rustono. 2011. Kohesi Leksikal dan Kohesi Gramatikal Dalam Karya Ilmiah Siswa
SMA Sekota Semarang. Jurnal Universitas Negeri Semarang.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisa Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode, dan Prosedur.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuanlitatif dan Kuantitatif R & D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sumarlam. 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakata : Pustaka Cakra. Sumarlam. 2008. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakata : Pustaka Cakra. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Sobur, Alex. 2011.Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya. syamsul, Asep dan M. Romli 2012. Panduan Media Online. Bandung : Nuansa. Prabowo, Eko. 2009. “kajian Feature pada media Masa Cetak Terbitan
Palembang: Sebuah Analisis Wacana Krisis”. Skripsi. Surakarta. FKIP
Bahasa Indonesia Universita Sriwijaya.
Tamburraka, Andi. 2013. Dinamika Peran Media Massa. Jakarta: Rajawali Press. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Winardi. 2014. Manajemen Hubungan Masyarakat. Jakarta: Prenada Media. Wulan, Decca Ayu (2011), Jurnal berjudul, Perubahan Makna Kata dalam
Wacana Berita Politik di Surat Kabar Jawa Pos Edisi Februari-Mei 2011. (Online).
http://Sumeks.co.id (diunduh pada 3 januari 2018 pukul 12.30 WIB).
https://id.wikipedia.org/wiki/Pesta_Olahraga_Asia_2018 (diunduh pada 28 januari 2018 pukul 09:22 WIB).