• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arnita Nur Novianti D1609009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Arnita Nur Novianti D1609009"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PROSES PENULISAN PRESS RELEASE UNTUK

MENDUKUNG MEDIA MASSA OLEH HUMAS PT.

KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 6

YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan

Program Studi Public Relation

Oleh :

Arnita Nur Novianti

NIM : D1609009

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Tugas Akhir Berjudul :

PROSES PENULISAN PRESS RELEASE UNTUK MEDIA MASSA

OLEH HUMAS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 6

YOGYAKARTA

Karya :

Nama : Arnita Nur Novianti

NIM : D1609009

Konsentrasi : Humas

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir

Program Studi Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 23 April 2012

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Drs. A. Eko Setyanto, M.Si

(3)

commit to user

iii

PENGESAHAN

Tugas Akhir Ini telah Diuji dan Disahkan Oleh Panitia Ujian Tugas Akhir

Program Diploma III Komunikasi Terapan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Hari :

Tanggal :

Panitia Ujian Tugas Akhir :

Penguji I

Drs. Kandyawan NIP. 19610413 1990031 002

Penguji II

Drs. A. Eko Setyanto, M.Si NIP. 19580617 1987021 001

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dekan,

Prof. Drs.H.Pawito, Ph.D

(4)

commit to user

iv

MOTTO

· “Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah kamu bersedih hati,

kamu sekalian adalah orang – orang yang paling tinggi (derajatnya)

jika kamu orang – orang yang beriman.” (QS. Ali Imron : 139)

· “Genggam erat – erat kejujuran dan kebenaran itu, apabila engkau

melihat kejujuran dan kebenaran itu dalam bahaya, maka jalan

keluarnya adalah teguh memegang kejujuran itu, di situlah letaknya

kebahagiaan.” (HR. Ibnu Abi Durya)

· “Mintalah tolong kamu sekalian kepada Alloh dengan sabar dan

sholat, sesungguhnya Alloh beserta orang – orang yang senantiasa

sabar.” (QS. Al-Baqarah : 153)

· “Apabila Alloh mencintai suatu kaum maka Dia akan mengujinya.”

(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan secara tulus kepada :

1. Allah SWT yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, yang selalu

memberikan limpahan rahmat-Nya kepada penulis.

2. Ibu dan Bapak yang selalu memberikan penulis dorongan serta doa,

membimbing penulis ke jalan yang benar dengan penuh kesabaran

dan kasih sayang.

3. Keluarga dan kakak yang memberikan motivasi serta doa.

4. Keponakanku tercinta yang selalu menjadi obat penat bagi penulis.

5. Sahabat – sahabat penulis yang telah memberikan banyak doa,

motivasi dan keceriaan bagi penulis.

6. Dosen dan staff prodi komunikasi terapan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik yang telah memberikan banyak ilmu bermanfaat bagi

penulis.

7. Almamater tercinta.

8. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah Rabb semesta alam, penulis panjatkan

atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunya. Penulis menyusun

tugas akhir dengan judul “PROSES PENULISAN PRESS RELEASE

UNTUK MENDUKUNG MEDIA MASSA OLEH HUMAS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 6 YOGYAKARTA“ ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Ahli Madya (A.Md) pada jurusan Diploma III Kmunikasi Terapan,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini

penulis tidak berjalan sendiri,. Banyak pihak yang telah membantu

penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Aryanto Budhi S.,M.Si selaku Ketua Program D III

kepada penulis hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini secara

tepat waktu.

5. Bapak / Ibu dosen beserta staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik yang telah bekerja sama dalam memberikan bekal ilmu

kepada penulis.

6. Bapak Sinung Tri Nugroho selaku Executive Vice President PT.

(7)

commit to user

vii

bagi penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT KAI

(Persero) Daop 6 Yogyakarta.

7. Bapak Eko Budiyanto selaku Manager Humas PT. KAI (Persero)

Daop 6 Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan pada penulis selama melakukan Kuliah Kerja Media

di PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta.

8. Bapak Kuswardoyo, Mbak Indri dan Mas Tio selaku assistant

manager dan staff pelaksana humas yang dengan sabar

membantu penulis memberikan nasihat serta motivasi kepada

penulis.

9. Seluruh jajaran manager dan karyawan PT. KAI (Persero) Daop

6 Yogyakarta, Ibu Budi, Bapak Erry, Ibu Helena, Bapak Berlin,

Datuk, Mbak Dina yang senang hati membimbing, mendukung,

membantu, dan memberikan banyak ilmu kepada penulis selama

magang.

10.Ibu, Bapak dan kakak penulis yang selalu mendoakan dan

memberi dukungan kepada penulis tanpa henti.

11.Seluruh keluarga dan saudara yang selalu memberikan doa serta

semangat bagi penulis.

12.Sahabat – sahabat penulis yang selalu memberi doa dan saran

kepada penulis selama ini.

13.Teman-teman Public Relations angkatan 2009, terima kasih atas

dukungan kalian.

14.Kakak - kakak tingkatku, terima kasih atas semua bantuan –

bantuan kalian selama ini.

15.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Laporan Tugas

(8)

commit to user

viii

Penulis menyadari, bahwa Laporan Tugas Akhir ini sangat jauh

dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang bersifat membangun demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir

ini. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, 30 Mei 2012

(9)
(10)

commit to user

x

E. Slogan PT KAI (Persero) ... 27

F. Sturktur Organisasi ... 28

1. ... S truktur Organisasi PT. KAI (Persero) Pusat... 28

2. ... S truktur Organisasi PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta ... 29

G.Daop 6 Yogyakarta ... 31

H.Lokasi PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta ... 33

I. Jobdesc Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta ... 33

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A.Waktu dan Tempat Pelaksanaan Magang (KKM) ... 36

B.Pelaksanaan Magang ... 36

C.Proses Penulisan Press Release ... 45

BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ... 46

B.Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50

(11)

commit to user

xi

DAFTAR BAGAN

(12)

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Ijin Magang dari PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

2. Surat Tugas

3. Surat Keterangan Selesai Magang

4. Struktur Organisasi PT. KAI (Persero) Pusat

5. Struktur Organisasi PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

6. Laporan Periodik

7. Contoh Kliping

8. Daftar Isi dan Analisis Kliping Per-bulan

9. Notulen Rapat Koordinasi KaDaop VI dengan Para Manager di

Yogyakarta

10. Press Release

11. Berita-berita yang Dibuat Penulis Selama Magang di PT. KAI Daop

(Persero) 6 Yogyakarta

(13)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dewasa ini teknologi transportasi di Indonesia mengalami kemajuan

yang pesat. Berbagai macam alat transportasi baru bermunculan baik

transportasi udara, laut maupun darat. Peranan Hubungan Masyarakat

(Humas) atau Public Relations sangat dibutuhkan oleh hampir semua

bentuk organisasi atau lembaga, baik profit maupun non profit, dari

Perusahaan atau Industri, organisasi profesi, institusi sampai

Pemerintah.

Secara garis besar peran Humas adalah komunikator sebuah

organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik

eksternal. Bagi sebuah Perusahaan, Humas sangat diperlukan untuk

menjalin hubungan melalui komunikasi dengan para publik internal

ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, dan program

Perusahaan kepada publik eksternal. Karena itu Humas merupakan

salah satu ujung tombak dari organisasi atau perusahaan untuk bersaing

dalam era globalisasi ini.

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta adalah

perusahaan penyedia jasa transportasi yang bergerak dalam kegiatan

(14)

commit to user

1

yaitu intregitas, profesional, keselamatan, inovasi dan pelayanan prima.

(15)

commit to user

ruang lingkup Perusahaan seperti pimpinan, karyawan dan para

pemegang saham) dan publik eksternal (orang-orang yang berada di

luar ruang lingkup Perusahaan seperti investor, pemegang saham,

pelanggan dan masyarakat). Kedua publik ini harus dijaga dengan baik

agar terciptanya hubungan yang harmonis antara perusahaan dan

publiknya.

Selain membina hubungan yang baik dengan publik, membina

hubungan baik dengan media massa pun merupakan salah satu tugas

utama dari Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6

Yogyakarta, karena media relations merupakan alat pendukung untuk

kepentingan proses publikasi tentang berbagai program kerja, kegiatan

dan kebijaksanaan organisasi demi kelancaran aktifitas komunikasi oleh

Humas dengan pihak publik sasarannya.

Selain itu, media massa dapat berperan sebagai media saluran

dalam penyampaian pesan dan upaya peningkatan pengenalan serta

menciptakan citra positif bagi Perusahaan. Dalam bagian Humas PT.

Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta, media massa

ditujukkan untuk komunikasi internal dan komunikasi eksternal

Perusahaan. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta

sangat menjaga hubungan baik dengan pers, salah satu yang dilakukan

dengan pembuatan Press Release yang dikirim kepada media massa.

Dalam buku Dasar-dasar Public Relations (2002:54) dijelaskan

“Press Release adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh

(16)

commit to user

disampaikan kepada pengelola pers atau redaksi media massa (tv, radio,

surat kabar, majalah) untuk dipublikasikan dalam media massa

tersebut.” Dalam membuat press release setidaknya harus memenuhi

syarat 5W+1H yang memiliki news value (nilai berita) dan

penyusunanya menggunakan piramida terbalik dengan kata-kata yang

jujur dan mudah dimengerti. Dalam press release terdapat identifikasi

atau lembaga yang disertai dengan waktu terjadinya peristiwa, untuk

memudahkan wartawan format tulisan dibuat dengan mengatur panjang

tulisan, memberikan judul dan mengecek kembali kebenaran dari berita

tersebut.

Press Release biasanya berupa lembaran siaran berita untuk

dibagikan kepada wartawan atau media massa yang berisi fakta-fakta

yang tengah terjadi diseputar PT. Kereta Api Indonesia (Persero), anak

perusahaan maupun stakeholdernya dan diakhiri dengan evaluasi

terhadap semua pemberitaan tersebut. Dengan melaksanakan aktivitas

tersebut Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta

sangat menyadari bahwa dengan palayanan informasi yang baik

terhadap pers atau media massa dapat membuat hal-hal yang ingin

tersampaikan dengan baik pula kepada masyarakat.

Disini penulis hanya fokus pada kegiatan humas dalam penulisan

pembuatan press release yang mana unsur di dalam pembuatan press

release tersebut dirasa kompleks dan dapat mempengaruhi citra

perusahaan tersebut. Selain itu, selama melaksanakan KKM melalui

(17)

commit to user

6 Yogyakarta, penulis lebih fokus mengerjakan tugas yang

berhubungan dengan penulisan press release untuk media massa oleh

humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta.

Berdasarkan alasan tersebut maka penulis mengangkat topik kuliah

kerja media sebagai berikut : “PROSES PENULISAN PRESS

RELEASE UNTUK MEDIA MASSA OLEH HUMAS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 6 YOGYAKARTA“.

Penulis melaksanakan KKM di bagian Humas PT. Kereta Api

Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta selama dua bulan yaitu dari

tanggal 30 Januari 2012 sampai dengan 30 Maret 2012. Dalam Tugas

Akhir ini penulis akan melaporkan kegiatan KKM penulis di bagian

Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta selama

dua bulan sesuai waktu yang telah disepakati sebelumnya di surat tugas

dan surat pengantar resmi dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop

6 Yogyakarta.

B.Tujuan Kuliah Kerja Media 1. Tujuan Umum

Tujuan Umum yang mendasari pelaksanaan kuliah kerja media

adalah sebagai berikut :

· Untuk memenuhi syarat kelulusan sesuai dengan

peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

(18)

commit to user

· Untuk memperoleh wawasan dan pengetahuan mengenai

peran dan fungsi humas dalam membangun hubungan

yang baik dengan media massa oleh Humas PT Kereta

Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta.

· Untuk menerapkan dan mempraktekkan ilmu kehumasan

yang sudah didapatkan di bangku perkuliahan dalam

dunia kerja yang sesungguhnya.

· Meningkatkan keterampilan, kreativitas dan

profesionalisme agar mampu bersaing di era globalisasi

yang akan datang.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari Kuliah Kerja Media ini yaitu untuk

memperoleh pengalaman, wawasan tentang bagaimana cara

Humas Perusahaan meliput berbagai kegiatan kemudian

dijadikan sebuah berita melalui pembuatan Press Release. Selain

itu, untuk mengetahui aktivitas dan tugas-tugas yang dilakukan

Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta

serta melatih kemampuan seorang Public Relations professional

(19)

commit to user

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengertian Public Relations

Dua dekade ke belakang, istilah Public Relations (PR) atau Humas

(hubungan masyarakat) merupakan sesuatu yang belum begitu familiar,

belum dikenal dan masih asing di telinga publik atau masyarakat.

Padahal, perkembangan PR di Indonesia demikian pesat sehingga

bermunculan PR di pemerintahan, perusahaan swasta, BUMN (Badan

Usaha Milik Negara), organisasi nirlaba atau lembaga swadaya

masyarakat.

Sering masyarakat menganggap Public Relations atau Humas identik

dengan figur seorang wanita, cantik, seksi, mengumbar senyum,

melayani tamu dan tugasnnya mempengaruhi orang. Public Relations

identik dengan tugas-tugas menyampaikan informasi, menjadi juru

bicara atau menulis press release. Di tempat lain, Public Relations

diberi tugas membuat proposal penjualan, iklan, pameran-pameran

penjualan yang menjadikannya tumpang tindih dengan pekerjaan

marketing.

Padahal Public Relations atau Humas tidak hanya berbicara tentang

lobbiying, penampilan menarik, menjadi juru bicara dan publisitas

semata. Lebih dari itu, Public Relations atau Humas di suatu

(20)

commit to user

keberhasilan perusahaan tersebut. Bahkan bisa dikatan Humas

merupakan “ujung tombak” saat krisis melanda perusahaan.

Kini kesan yang dahulu menganggap bahwa tugas PR hanya menjadi

corong bagi perusahaan sudah mulai berangsur – angsur pupus. Begitu

juga halnya dengan kesan bahwa menjadi staf PR berarti hanya

bertugas menangani pers atau media massa juga sudah mulai pupus.

Ada banyak tugas yang mesti dijalankan, yang bermuara pada

terjaganya reputasi dan citra organisasi di mata publiknya melalui

kegiatan komunikasi yang dijalankan PR organisasi. Tugas ini tentunya

tidak cukup hanya dijalankan dengan sekedar menjadi juru bicara atau

menjaga hubungan baik dengan media massa, melainkan melibatkan

proses yang terencana, terukur yang memadukan pendekatan ilmiah,

keterampilan dan seni.

Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam

kepercayaan publik terhadap suatu individu atau

organisasi/perusahaan.

Menurut Scoot M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M.

Broom, Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai

sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk

memperoleh pengertian dan pengakuan publik.1

Kebutuhan komunikasi yang dibangun oleh Public Relations untuk

komunikasi vertical, horizontal maupun diagonal akan memberi

kekuatan pada proses koordinasi, evaluasi dan sosialisasi tentang

berbagai permasalahan serta kebijakan perusahaan. Sehingga tidak

1

(21)

commit to user

terjadi kesalahpahaman dan dapat terbentuk sebuah iklim harmonis

yang saling mendukung.

Sedangkan menurut Denny Griswold, Ibu Public Relations

menerangkan bahwa : Humas atau Public Relationsadalah fungsi

manajemen yang mengevaluasi publik, memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur dari suatu individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan membuat perencanaan, serta melaksanakan suatu progam kerja dalam upaya memperoleh

pengertian dan pengakuan publik.2

Seiring Terdapat banyak sekali definisi tentang Public Relations atau

Humas, dari berbagai definisi yang ada, para pakar berpendapat bahwa

sampai saat ini belum ada konsesus mutlak tentang definisi dari publik

relations/humas. Namun dari berbagai definisi yang berbeda-beda pada

dasarnya memiliki pengertian yang sama.

B. Tujuan dan Fungsi Humas

Tujuan merupakan sesuatu yang mengarahkan Public Relations

sehingga tidak melenceng dan salah sasaran. Karena Public Relations

merupakan fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan komunikasi,

maka pada dasarnya tujuan public relations adalah tujuan komunikasi.

Dalam realita prakteknya, tujuan PR antara lain :3

1.Menciptakan Pemahaman (Mutual Understanding) antara

Perusahaan dan Publiknya.

2.Membangun Citra Korporat (Corporate Image).

3.Citra Korporat Melalui Progam CSR.

4.Membentuk Opini Public yang Favorable.

5.Membentuk Goodwill dan Kerjasama.

2

Ibid, 9.

3

(22)

commit to user

Sedangkan fungsi PR merupakan harapan perusahaan terhadap apa yang

seharusnya dilakukan oleh public relations sesuai dengan kedudukannya

sebagai seorang PRO. Cutlip, Center & Canfield merumuskan fungsi PR

sebagai berikut :4

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai

tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen

lembaga/organisasi).

2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi

dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran.

3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini,

persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap

badan/organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang

saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.

5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur

arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi terciptanya citra positif bagi kedua belah pihak.

C. Aktivitas Humas

Pada dasarnya tujuan umum dari progam kerja dan aktivitas humas

di lapangan adalah cara menciptakan hubungan yang harmonis antara

organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya. Hasil yang

diharapkan adalah terciptanya good image (citra positif), good will

(kemauan baik), mutual understanding (saling timbul pengertian), mutual

appreciation (saling menghargai) dan tolerance (toleransi) antara kedua

belah pihak.

4

(23)

commit to user

Menurut H. Fayol beberapa kegiatan dan sasaran PR, adalah sebagai

berikut :5

1. Membangun identitas dan citra perusahaan (Building

Corporate Identity and Image)

· Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang

positif.

· Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua

arah dengan berbagai pihak.

2. Menghadapi krisis (Facing of Crisis)

· Menangani keluhan dan menghadapi krisis yang

terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan PR

recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of

image and damage.

3. Mempromosikan aspek kemasyarakatan (Promotion public

causes)

· Mempromosikan yang menyangkut kepentingan

publik.

· Mendukung kegiatan kampanye sosial anti merokok

serta menghindari obat-obatan terlarang dan

sebagainya.

Untuk mencapai tujuan PR, sasaran PR tersebut diterapkan dalam dunia

kerja melalui kegiatan-kegiatan public relations yang nyata. Cutlip,

Center & Broom membuat kategori berisi ringkasan kegiatan yang

dilakukan spesialis public relations di tempat kerja, yaitu :6

1. Menulis dan Mengedit

Menyusun rilis berita dalam bentuk cetak atau siaran,

cerita feature, newsletter untuk karyawan dan

stakeholders eksternal, korespondensi, pesan website dan pesan media online lainnya, laporan tahunan dan shareholder, pidato, brosur, film dan script, slide show, artikel perdagangan, iklan institusional, materi-materi pendukung teknis lainnya.

2. Hubungan Media dan Penempatan Media

Mengontak media koran, majalah, suplemen mingguan, penulis freelance dan publikasi perdagangan agar mereka mempublikasikan atau menyiarkan berita dan feature tentang organisasi itu sendiri atau oleh orang lain.

Merespon permintaan informasi oleh media,

(24)

commit to user

3. Riset

Mengumpulkan informasi tentang opini publik, tren, isu, yang muncul, iklim politik dan peraturan perundangan, liputan media, opini kelompok kepentingan dan

pandangan-pandangan lain berkenaan dengan

stakeholders organisasi. Mencari database di internet, jasa online dan data pemerintah elektronik. Mendesain progam riset, survey dan menyewa perusahaan riset.

4. Manajemen dan Administrasi

Pemograman dan perencanaan dengan bekerjasama

dengan manajer lain, menentukan kebutuhan,

menentukan prioritas, mendefinisikan publik, setting dan tujuan, strategi dan taktik, menata personel, anggaran dan jadwal progam.

5. Konseling

Memberi saran kepada manajemen tentang masalah sosial, politik dan peraturan. Berkonsultasi dengan manajemen tentang cara mengatasi krisis, bekerjasama dengan pengambil keputusan untuk menyusun strategi mengelola isu-isu sensitif dan kritis.

6. Acara Spesial

Mengatur dan mengelola konferensi pers, lomba-lomba, konvensi open house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan dana, mengunjungi tokoh terkemuka, progam penghargaan dan lain-lain.

7. Pidato

Tampil di depan kelompok, melatih orang untuk berpidato, mengelola juru bicara.

8. Produksi

Membuat saluran komunikasi, seperti multimedia, seni, tipografi, fotografi, tata letak, computer desktop publishing, perekaman audiovisual.

9. Training

Mengadakan pelatihan untuk publik internal maupun eksternal.

10.Kontak

Sebagai penghubung dan mediator antara perusahaan dengan publiknya dan sebaliknya

D. Press Release

Penulisan Public Relations writing adalah upaya untuk melakukan

hubungan positif antara suatu organisasi/perusahaan dan berbagai

(25)

commit to user

Salah satunya adalah penulisan Press Release yang layak dimuat di

media massa.

Menurut Kriyantono, Press Release bisa disebut

release/rillis adalah sebuah berita atau informasi yang disusun

oleh sebuah organisasi yang menggambarkan kegiatannya.7

Sedangkan menurut Soemirat, Press Release adalah

informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Public Relations (Humas) suatu organisasi atau perusahaan yang disampaikan kepada pengelola pers atau redaksi media massa (tv, radio, surat kabar, majalah) untuk dipublikasikan dalam

media massa tersebut.8

Jadi, pada dasarnya Press Release merupakan berita tentang

peruasahaan (individu, kegiatan, pelayanan atau produk). Berita

tersebut dikirimkan atau disiarkan ke media (pers), sehingga disebut

juga siaran pers atau News Realese. Siaran pers ini pun memiliki fungsi

yang sama dengan fungsi media massa. Karena itulah, sebuah siaran

pers yang baik adalah siaran pers yang memiliki unsur-unsur jurnalistik

sehingga menarik untuk dibaca serta mudah mengerti oleh pembaca.

Siaran pers biasanya hanya berupa lembaran siaran berita yang

dibagikan kepada para wartawan atau media massa, baik melalui kurir

maupun lewat faks email ke kantor media yang dituju. Lembaran siaran

berita tersebut diberikan kepada pers atau media massa agar

memudahkan pers dalam pembuatan berita mengenai suatu perusahaan.

E. Jenis-jenis Press Release

Secara umum, press release dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis

yakni basic publicity release, product release dan financial release.

7

Kriyantono. Op. Cit. 131.

8

(26)

commit to user

Namun setiap media massa mempunyai kebutuhan dan kepentingan

masing-masing yang tidak selalu sama dengan media lainnya.

Menurut Thomas Bivins, terdapat tiga jenis press release yang

berdasarkan kepada penekanan topic (key-issue) yang ditampilkan, yaitu :9

1. Basic Publicity Release.

Topic press-release jenis ini adalah segala informasi yang dinilai mengandung nilai berita bagi media massa. Praktisi PR harus pandai dalam membuat berita, dengan cara membuat event-event yan menarik. Misalnya, ketika terjadi peristiwa gunung merapi meletus atau gempa bumi besar yang melanda Yogyakarta, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 6 Yogyakarta menggelar acara bagi-bagi selimut dan obat-obatan untuk para pengungsi.

2. Product Release.

Press Release ini berisi informasi tentang produk perusaaan, misalnya peluncuran produk baru, perubahan nama produk dan lainnya.

3. Financial Release.

Tidak semua perusahaan menganggap penting informasi jenis ini. Informasi keuangan biasanya dianggap tabu untuk menjadi konsumsi umum. Sekarang, bukan hanya pemegang saham yang berhak atas informasi ini, tetapi publik pun juga berhak disodori informasi keuangan.

Release yang ditulis oleh seorang Public Relations bisa dalam bentuk

reportase atau profil karyawan berprestasi, profil organisasi, artikel

feature yang mengenai pameran, kisah unik karyawan perusahaan, hobi

pimpinan dan lain-lain. Dari jenis-jenis press release diatas, penulis

menyimpulkan bahwa release yang dibuat dapat dikategorikan dalam

tiga jenis press release diatas sesuai dengan apa yang ditulis oleh

seorang Public Relations. Untuk itu maka persyaratan release adalah

harus menyajikan suatu kisah yang bermutu seperti yang biasa ditulis

9

(27)

commit to user

oleh para jurnalis. Informasinya harus jelas, sesuai kenyataan, serta

menaati kaidah penulisan yang baik.

F. Proses Penulisan Press Release

Proses penulisan dalam membuat press release harus memuat unsur

5W+1H sebagai unsur yang sangat mempengaruhi berita yang dibuat

oleh seorang public relations. Penulisan press release layak muat

apabila cara menulisnya seperti halnya wartawan menulis berita

langsung (straight news) dengan gaya piramida terbalik. Dimulai

dengan membuat lead/ teras berita/ kepala berita sebagai paragraf

pertama yang mengandung unsur 5W + 1H.

Cole mengungkapkan bahwa penulisan dengan gaya

piramida terbalik digunakan dengan alasan: Pertama, pembaca

dikategorikan sebagai orang sibuk dan mempunyai waktu yang

singkat untuk mendapatkan berita-berita yang faktual. Kedua,

redaksi media massa harus memotong Press Release tersebut tanpa

mengurangi isi pokoknya. Ketiga, redaksi tidak mempunyai cukup

waktu untuk membaca keseluruhan Press Release. Sebelum redaksi

memutuskan dibuang atau dipakai release tersebut, mereka harus

tahu dengan cepat apa keseluruhan isi release itu.10

Sedangkan menurut Kriyantono, dalam menulis press

release diperlukan teknik-teknik praktis yang harus dikelola dengan sebaik mungkin. Tetapi sebelum menulis release, PR disarankan

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :11

1. Mengapa peristiwa ini layak disampaikan (why is this

important ?)

2. Apa materi pokok informasi (what are the main points ?)

3. Apakah informasinya dapat di cek ? Apakah tersedia data

pendukung ? (what research is there to back up informations ? Can it be checked easily if reporters ask to do so ?)

4. Siapa yang berwenang untuk dikutip sebagai sumber

berita (who can be quoted as an authority on the topic ?)

10

Soemirat & Ardianto. Op. Cit. 60.

11

(28)

commit to user

5. Apakah memerlukan backgrounders atau fact sheet (is a

fact sheet needed for additional information ?)

Dalam proses penulisan press release juga mempunyai beberapa

tehnik agar release yang dibuat oleh seorang public relations dapat

dimuat di media massa dan dapat dimengerti oleh wartawan pencari

berita. Hal ini digunakan sebagai acuan agar memudahkan pembaca

dalam mengerti sebuah release tersebut.

Diantaranya penulis mengutip teori dari salah satu ahli.

Teknik-teknik menulis realese yang baik menurut Kriyantono, adalah sebagai

berikut :12

1. Menentukan suatu tema (key-issue atau news values).

2. Buat sesuai piramida terbalik.

3. Release harus informative.

4. Hindari pesan-pesan menjual.

5. Paragraf singkat.

6. Format : Jangan ditulis tangan.

7. Identifikasi.

8. Tanggal release.

9. Waktu pengiriman.

10. Pilih media pengiriman yang tepat.

11. Pilih aksesori yang menarik.

12. Undang media.

13. Tulis ekslusif.

14. Beri tanda diakhir release.

15. Jangan salah ketik.

16. Pertimbangkan rumus tujuh unsur yang sangat

mempengaruhi :

-Subjek -Organisasi

-Lokasi -Keunggulan

-Penerapan -Rincian

-Sumber

Teknik dalam penulisan press release tersebut digunakan tidak hanya

sebagai acuan, tetapi juga agar terhindar dari kesalahan-kesalahan

dalam menulis press release yang terkadang disama artikan dengan

berita atau artikel di koran maupun media massa. Sehingga penulisan

12

(29)

commit to user

press release menggunakan teknik-teknik yang baik sesuai dengan

pendapat Kriyantono diatas dapat bermanfaat bagi seorang public

relations dalam membuat release di suatu perusahaan.

Tidak hanya itu saja, Frenk Jeffkins mengemukakan The Seven

Points Formula dalam pembuatan Press Release yaitu unsur-unsur yang harus ditulis dalam sebuah Press Release atau News Release.

Unsur-unsur itu disingkat SOLAADS:13

Subject : Apa yang diungkapkan (ide pokok) dalam Press

Release.

Organizations : Apa nama perusahaan pengirim Press Release.

Locations : Dimana kegiatan yang diberikan itu berlangsung.

Advantages : Apakah manfaatnya.

Applications : Apa kegunannya, Siapa penggunanya.

Details : Apa yang menjadi spesifikasi dari informasi itu.

Source : Sumber pengirim News Release.

Selain teknik-teknik penulisan press release yang baik dan

unsur-unsur dalam membuat press lease, di dalam penulisannya seorang

public relations harus mengerti dan memahami struktur penulisan Press

Release. Memahami struktur penulisan press release bertujuan agar

dapat mengetahui bagian-bagian di dalam berita yang dibuat. Sehingga

memudahkan dan membantu saat dilakukan evaluasi terhadap berita

atau release tersebut.

Sedangkan Format Standar Press Release Menurut Bivins,

mengemukakan format standar Press Release berdasarkan konvensi

para praktisi PR yang tergabung dalam suatu asosiasi sebagai berikut :14

1. Tipe penulisan Press Release harus jelas, ditulis di kertas

surat tanpa hiasan di pinggir kertasnya.

2. Margin adalah satu untuk satu dan setengah inci untuk semua

bagian.

13

Frank Jeffkins. 1998. Essential of Public Relations. Heineman Publishers. Singapore. 60-61.

14

(30)

commit to user

3. Alamat pengirim diletakkan di sudut kiri atas halaman utama.

Ditandai dengan blok termasuk alamat lengkap, nama kontak person, biasanya orang yang menulis Press Release dan nomor telepon, nomor telepon hotline yang bisa dihubungi kapan. Perlu diingat bahwa redaksi ingin memuat Press Release Anda dan meminta informasi lebih lanjut.

4. Tanggal release tertera di margin kanan, sedikit lebih ke

bawah dibandingkan margin bawah alamat yang diblok. Bagian ini memberikan kepastian informasi bagi redaksi dan waktu yang tepat untuk pemuatannya.

5. Penulisan judul ditulis dalam satu spasi dan digarisbawahi.

6. Tubuh atau uraian Press Release ditulis dalam dua spasi.

7. Jika lebih dari satu halaman, Press Release dibawah halaman

dalam more (lagi-lagi) diletakkan dalam kurung atau tanda garis pisah.

8. Halaman-halaman berikutnya ditandai dengan slug-line

(kode) diikuti beberapa garis pemisah. Nomor halaman pada kiri atas.

9. Akhir dari suatu tulisan Press Release ditandai dengan

beberapa cara misalnya membubuhkan kata “end” (tamat).

Setelah release sudah selesai dibuat dan release tersebut mengacu pada

hal-hal yang sudah menjadi aturan dalam penulisan press release, seorang

public relations dalam mengirimkan press release harus memperhatikan

(31)

commit to user

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengiriman Press Release

menurut Aceng Abdullah, adalah :15

1. Kirimkan secepat mungkin. Artinya, jika kegiatan

berlangsung hari itu, kirimkan pada hari itu juga. Jangan menunda hingga esok harinya, kecuali jika pelaksanaannya adalah malam hari.

2. Jika pengirim siaran pers sudah mengenal nama wartawan

sesuai bidangnya, tujukanlah pada wartawan tadi.

3. Pengiriman bisa pula melalui faksimili.

4. Konfirmasikan kembali lewat telepon, apakah siaran pers tadi

sudah diterima atau belum. Sebab, adakalanya tidak sampai pada alamat yang dituju, atau cetakan pada faksimili ternyata amat sulit untuk dibaca.

G. Media Massa

Media Massa merupakan mitra bagi seorang Public Relations

karena melalui media ini Public Relations memperoleh publisitas atau

lebih dikenal, baik perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Daop 6 Yogyakarta maupun produk atau jasanya. Media massa tersebut

dapat berupa surat kabar umum, majalah umum, radio siaran, dan

televisi siaran. Berikut beberapa pendapat dari para ahli mengenai

media massa :

F a jr i & Senja dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia berpendapat bahwa media massa diartikan

sebagai berikut:16 adalah Sarana atau media yang berupa elektronik seperti radio dan televisi.

15

Aceng Abdulah. 2000. Press Relations : Kiat Berhubungan dengan Media Massa. Remaja

Rosdakarya. Bandung. 84.

16

(32)

commit to user

Sedangkan J efkins berpendapat mengenai Media

massa.17

“Pihak media memerlukan penanganan yang berbeda dengan publik-publik lainnya. Salah satu alasannya adalah kenyataan bahwa media merupakan jalur penghubung antara organisasi atau perusahaan dan para publik. Alasan terpenting lainnya adalah bahwa para penerbit, produser, editor dan jurnalis atau wartawan memiliki kekuasaan penuh dalam menentukan apa yang akan dilihat, dibaca, dan didengar publik. Berikanlah apa yang mereka minta, maka Anda akan menjadi kesayangan kalangan media. Suatu keberhasilan besar bagi praktisi PR ketika para editor atau redaktur surat kabar menghubungi dan bertanya apakah memiliki cerita yang bagus untuk mereka.”

Press Release yang diberikan kepada media massa akan dirasakan

manfaatnya melalui pemberitaan yang positif mengenai perusahaan di

media. Agar press release layak diterbitkan di media massa lebih mudah

apabila perusahaan mempunyai hubungan baik yang telah dijalin

dengan pers. Press Release yang dikirimkan ke media massa tidak

semua diterbitkan. Semua press release yang diterima, akan dilakukan

proses penyeleksian terlebih dahulu. Press Release yang dikirimkan

akan diprioritaskan untuk disiarkan, apabila pihak perusahaan sudah

membina hubungan baik dengan pers atau media massa. Penyiaran

iklan dan undangan konferensi pers juga akan lebih diprioritaskan

daripada perusahaan lain jika telah ada kerjasama dan hubungan yang

baik dengan pers.

17

(33)

commit to user

20

BAB III

DESKRIPSI PERUSAHAAN

Dalam BAB III yang berisi tentang deskripsi perusahaan ini akan

dibahas mengenai sejarah, visi misi, logo, budaya perusahaan dan

struktur organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Keseluruhan isi

pada BAB III tersebut diolah dari company profile PT. Kereta Api

Indonesia (Persero).

A. Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan

pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum’at tanggal 17 Juni

1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet

van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh “Naamlooze

Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij” (NV.

NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa

Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka

untuk angkutan umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867.

Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara

Kemijen – Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870

dapat menghubungkan kota Semarang – Surakarta (110 Km), akhirnya

mendorong minat investor untuk membangun jalan KA didaerah

lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel

(34)

commit to user

tahun 1870 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi

1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km. Selain di Jawa,

pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara

(1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun

1922 di Sulawesi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara

Makasar – Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli

1923, sisanya Ujungpandang – Maros belum sempat diselesaikan.

Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi

jalan KA Pontianak – Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian

juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi

pembangunan jalan KA. Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA

di Indonesia mencapai 6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya

berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang

diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan

diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA disana.

Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar

sepur 1.067mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas

cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan

Jepang (1942-1943) sepanjang 473 km, sedangkan jalan KA yang

dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah –

Cikara dan 220 km antara Muaro – Pekanbaru diprogamkan selesai

pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang,

(35)

commit to user

perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini banyak menelan korban

yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro – Pekanbaru.

Setelah kemerdekaan Indonesia diplokamirkan pada tanggal 17

Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam “Angkatan Moeda

Kereta Api” (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari

pihak Jepang. Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 28

September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan

sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28

September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada ditangan bangsa

Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945

sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya “Djawatan

Kereta Api Republik Indonesia” (DKARI).

Bagan 1. 1

Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia

Periode Status Dasar Hukum

(36)

commit to user

Sumber : Company Profile PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

B. Visi dan Misi Visi Perusahaan :

Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada

pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.

Misi Perusahaan :

Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha

penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik

untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan

kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan,

(37)

commit to user

C. Logo

Logo dengan warna orange dan biru berupa 3 Garis

melengkung yang melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI

dalam mencapai Visi dan Misinya. 2 Garis warna

orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan)

yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Anak panah

berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki

insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima. 1 Garis lengkung

berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan

dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi dilakukan

dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang

(38)

commit to user

Gaya Gambar :

Lugas, langsung, tajam, teknis, selaras dengan staf teknis kereta

api. Ujung garis tajam tapi melengkung untuk menyiratkan arah atau

kecepatan (aerodinamis), tetapi cenderung agak tumpul melengkung,

tidak terlampau tajam, agar memberi kesan aman (sesuatu bentuk

yang terlampau runcing lebih memberi kesan ancaman, rasa sakit

dan agresitas, asosiatif kepada senjata tajam, duri dan semacamnya).

Sifat Gambar :

Sifat gambar lebih lugas, obyektif, rasional karena bentuk

geometrisnya yang dominan dan bersifat maskulin. Kesan sangat

modern, teknis, jelas terlihat.

D. Budaya Perusahaan

Budaya yang wajib dianut oleh seluruh insan PT. Kereta Api

Indonesia (Persero) yaitu budaya 5 Nilai Utama. 5 Nilai Utama

memiliki makna 5 melambangkan panca indera untuk mewujudkan cita,

rasa dan karsa dalam menebarkan semangat perubahan serta semangat

pengorbanan yang pantang menyerah menuju kebahagiaan. 5 Nilai

Utama ini terdiri dari Integritas, Profesional, Keselamatan, Inovasi dan

Pelayanan Prima. Adapun makna dari setiap nilai utama adalah sebagai

(39)

commit to user

1. Integritas

Makna nilai :

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) bertindak

konsisten dengan nilai-nilai, kebijakan organisasi dan kode etik

perusahaan.

2. Profesional

Makna nilai :

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki

kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang

terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk

menggunakan, mengembangkan serta membagikan pengetahuan

yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain.

3. Keselamatan

Makna nilai :

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki sikap

tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau

menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi

resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga

asset perusahaan dari kemungkinan terjadi kerugian.

4. Inovasi

Makna nilai :

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) selalu

menumbuhkembangkan gagasan baru, melakukan tindakan

(40)

commit to user

kondusif untuk berekreasi sehingga memberikan nilai tambah

bagi stakeholders.

5. Pelayanan Prima

Makna nilai :

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) akan

memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan standar mutu

yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan

pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok : Ability

(Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan),

Attention (Perhatian), Action (Tindakan), dan Accountability

(Tanggung jawab).

E. Slogan PT. KAI (Persero)

“Anda Adalah Prioritas Kami”. Itulah slogan PT. Kereta Api

Indonesia (Persero) saat ini yang menjadi landasan nilai dalam setiap

melakukan pekerjaan baik untuk aktivitas internal maupuneksternal.

Coorporate Slogan “Anda Adalah Prioritas Kami” memiliki makna :

1. Anda adalah pelanggan yang terdiri dari pelanggan internal (di

dalam lingkungan PT.KAI) dan pelanggan ekternal (di luar

lingkungan PT. KAI)

2. Pelanggan harus menjadi prioritas dalam pencapaian pelayanan.

3. Untuk mencapai pelayanan diperlukan kerjasama antar individu

(41)

commit to user

F. Struktur Organisasi

1. Struktur Organisasi PT. KAI (Persero) Pusat

Struktur organisasi PT. KAI (Persero) di tingkat pusat terdapat

Board of Director yang terdiri dari seorang Direktur Utama dan enam

direktur lainnya yaitu Direktur Keuangan, Direktur Teknik, Direktur

Operasi, Direktur Personalia & Umum, Direktur Pengembangan Usaha

dan Direktur Komersial. Setiap Direktur mengepalai Direktorat, dimana

setiap Direktorat dibantu oleh beberapa kepala Sub Direktorat atau

Kepala Bidang.

Selain itu, juga terdapat dua pusat, yaitu : Pusat Keselamatan dan

Manajemen Resiko serta Pusat Perencanaan & Pengembangan

ditambah tiga divisi tingkat pusat yaitu Divisi Sarana, Divisi Pelatihan

dan Divisi Properti. Sedangkan di tingkat daerah terdapat Sembilan

Daerah Operasi (Daop) di Jawa dan tiga Divisi Regional (Div-re) di

Sumatera. Kesembilan Daop dan Divre tersebut adalah :

(42)

commit to user

j. Divre I Sumatera Utara

k. Divre II Sumatera Barat

l. Divre III Sumatera Selatan

Humas atau Public Relations di kantor pusat PT. KAI (Persero)

dipimpin oleh Vice President yang bertanggung jawab kepada EVP

Coorporate Secretary. Sedangkan Coorporate Secretary sendiri

bertanggung jawab langsung kepada pemimpin puncak yaitu President

Director PT. KAI (Persero).

Divisi Humas atau Public Relations PT. KAI (Persero) dibagi dalam

4 bagian yaitu Internal Relations, Eksternal Relations, Coorporate

Image Care dan Public Informations Care. Masing-masing bagian

tersebut dipimpin oleh seorang manager yang membawahi assistant

manager dan beberapa orang staf. Selain membawahi keempat manager

tersebut, VP Public Relations juga membawahi manager humas di

seluruh Daop dan Divre se-Indonesia.

Untuk lebih jelasnya, bagan struktur organisasi di tingkat pusat dapat

dilihat di halaman Lampiran.

2. Struktur Organisasi PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

Salah satu Daerah Operasi PT. KAI (Persero) adalah Daop 6

Yogyakarta. Daop 6 Yogyakarta dipimpin oleh seorang Executive Vice

President (EVP) dan Deputy Executive Vice President sebagai

(43)

commit to user

a. Manager Humasda

b. Manager Hukum

c. Manager SDM dan Umum

d. Manager Keuangan

e. Manager Pengadaan Barang dan Jasa

f. Manager Sarana

g. Manager Jalan Rel dan Jembatan

h. Manager Sintelis

i. Manager Operasi

j. Manager Pengamanan

k. Manager Pelayanan

l. Manager Pemasaran Angkutan

m. Manager Pemasaran Non Angkutan

Manager Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta ditempatkan

sejajar dengan manager-manager lainnya yaitu berada langsung di

bawah Executive Vice President. Artinya Manager Humas memiliki

peran penting dalam suatu pengambilan keputusan perusahaan. Peran

humas PT. KAI (Persero) dianggap penting dan tak hanya sekedar

sebagai juru bicara ataupun seksi dokumentasi saja. Manager Humas

juga membawahi assistant internal, eksternal dan beberapa staf

pelaksana.

Untuk lebih jelasnya, bagan struktur organisasi Daop 6 Yogyakarta

(44)

commit to user

G. Daop 6 Yogyakarta

Daerah Operasi 6 Yogyakarta merupakan salah satu daerah operasi

PT. KAI (Persero) Pusat yang bertanggung jawab mengatur operasional

KA di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Stasiun yang ada di bawah

wewwang Daop 6 Yogyakarta sejumlah 33 stasiun yaitu :

(45)

commit to user

1. KA Lodaya (tujuan Bandung)

2. KA Argo Lawu (tujuan Jakarta)

3. KA Argo Dwipangga (tujuan Jakarta)

(46)

commit to user

5. KA Taksaka Malam (tujuan Jakarta)

6. KA Senja Utama Yogyakarta (tujuan Jakarta)

7. KA Senja Utama Solo (tujuan Jakarta)

8. KA Progo (tujuan Jakarta)

9. KA Bengawan (tujuan Jakarta)

10.KA Sancaka (tujuan Surabaya)

11.KA Sritanjung (tujuan Surabaya)

12.KA Prameks (tujuan Solo-Kutoarjo)

H. Lokasi PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta

Jalan Lempuyangan No. 1 Yogyakarta

Fax. (0274) 512056, Telp. (0274) 513358, Toka 36000

I. Jobdesc Humas PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta

Humas pada Daerah Operasi 6 Yogyakarta adalah satuan organisasi

di lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang berada dibawah

organisasi Daerah Operasi 6 Yogyakarta dan berkedudukan di

Yogyakarta. Humas Daop 6 Yogyakarta dipimpin oleh Manager Humas

yang bertanggung jawab pada Executive Vice President (EVP) Daop 6

Yogyakarta.

Manager Humas Daop 6 Yogyakarta mempunyai tugas pokok

merencanakan dan melaksanakan program kegiatan kehumasan

(47)

commit to user

perusahaan internal dan eksternal di wilayah Daerah Operasi 6

Yogyakarta.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Manager Humas

mempunyai fungsi dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan

dengan tugas dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan PT. KAI

(Persero).

2. Melaksanakan fungsi Corporate Image Building.

3. Mengelola informasi dan komunikasi di dalam perusahaan (internal)

dan menjalin hubungan dengan media massa di luar perusahaan

(eksternal).

4. Membantu melaksanakan progam Corporate Social Responsibility

(CSR) di wilayah Daop 6 Yogyakarta.

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya tersebut, Manager

Humas Daop 6 Yogyakarta dibantu oleh seorang Assistant Manager

Internal dan Eksternal. Assistant Manager tersebut mempunyai tugas

pokok dan tanggung jawab melaksanakan progam kegiatan kehumasan

meliputi hubungan kemasyarakatan, penyuluhan dan pembentukan citra

perusahaan internal dan eksternal, antara lain :

1. Internal :

a. Melaksanakan kegiatan kliping media massa;

b. Melaksanakan kegiatan peliputan dan dokumentasi kegiatan

(48)

commit to user

c. Mengidentifikasi layanan informasi kepada publik internal yang

membutuhkan;

d. Memberikan layanan informasi kepada publik internal yang

membutuhkan;

e. Bertanggung jawab mengurusi dan update berita media massa

serta media monitoring;

f. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi keuangan

kehumasan Daop 6 Yogyakarta.

2. Eksternal :

a. Menjalin hubungan yang baik dengan wartawan media massa;

b. Melakukan evaluasi terhadap pemberitaan di media massa secara

rutin;

c. Membuat press release dalam setiap kegiatan perusahaan yang

dipublikasikan;

d. Mengkoordiansi dan mengatur kegiatan konferensi pers;

e. Membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan CSR perusahaan,

mulai dari pembentukan, pelaksanaan sampai dengan

pendokumentasian;

f. Merencanakan dan melaksanakan progam komunikasi kepada

publik eksternal melalui event pameran, iklan, pengisian

program TV dan promosi kehumasan;

g. Memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat eksternal

(49)

commit to user

36

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

A. Waktu dan Tempat Magang

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) atau yang biasa

disebut magang di Kantor Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Daop 6 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Lempuyangan No. 1

Yogyakarta. Penulis melakukan magang selama 2 bulan yaitu dari

tanggal 30 Januari 2012 sampai dengan 30 Maret 2012. Selama magang

disana setiap harinya penulis masuk kerja pada pukul 08.00 WIB dan

pulang pada pukul 16.45 WIB dengan waktu istirahat selama 1 jam

yaitu pukul 12.00 – 13.00 WIB.

B. Pelaksanaan Magang

Selama melaksanakan magang di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Daop 6 Yogyakarta, penulis melakukan tugas-tugas sebagai berikut :

1. Monitoring media massa dan membuat kliping

Monitoring media massa dilakukan untuk mengetahui pemberitaan

dan penilaian tentang perusahaan yang dibuat oleh media massa.

Pemberitaan yang ada setiap harinya dianalisis satu per satu dan dinilai

apakah berita tersebut mendapat penilaian positif, negatif atau netral

dari media. Analisis ini merupakan kegiatan evaluasi terhadap fakta,

opini, sikap dan reaksi dari stakeholders eksternal terhadap kinerja PT.

(50)

commit to user Dasar penilaian berita adalah sebagai berikut :

a. Berita dinilai positif bila isi pesan secara keseluruhan mendukung

tumbuhnya citra positif perusahaan, sudut pemberitaan

mempertimbangkan kaidah pemberitaan (antara lain cover both side)

dan perspektif yang diangkat dalam pemberitaan cenderung

memberikan dukungan terhadap pengembangan reputasi perusahaan.

b. Berita dinilai netral bila isi pesan hanya berisi fakta semata, tetap

dilakukan penggalian berita secara both side namun belum mampu

memberika dukungan positif dalam upaya peningkatan citra

perusahaan.

c. Berita dinilai negatif bila penyajian tidak cover both side, tendensius

menyerang image perusahaan serta tidak melihat sama sekali

upaya-upaya yang telah dilakukan oleh perusahaan. Dengan demikian tentu

tidak ada sama sekali dukungannya terhadap upaya perusahaan

dalam meningkatkan citra perusahaan.

Berita yang sudah dinilai kemudian dikliping sesuai dengan

hariannya masing-masing. Kliping harian kemudian di fotokopi dan

dibagikan kepada masing-masing manager dan juga EVP. Tetapi mulai

pertengahan bulan Februari kliping tidak lagi dibagikan ke

masing-masing divisi, melainkan kliping dikirimkan melalui online lewat email.

Setiap bulan penulis juga bertugas merekap kliping-kliping harian

tersebut dan menghitung prosentase penilaian media (positif, netral dan

(51)

commit to user

Sedangkan majalah yang dimonitoring setiap bulannya adalah

majalah Tempo.

2. Layanan Informasi Publik

Penulis setiap harinya membantu Manager Humas melayani tamu

yang membutuhkan informasi dan data-data tentang PT. KAI Daop 6

Yogyakarta. Tamu-tamu tersebut biasanya datang untuk menanyakan

tentang prosedur perijinan tempat, penelitian dan permohonan

(52)

commit to user

3. Mengarsip Surat

Penulis bertugas mencatat nomor surat masuk dan surat keluar

kemudian mengarsipnya dalam file sesuai dengan nomor urut dan

sesuai jenisnya. Surat Keputusan dipisahkan dengan surat permohonan

penelitian dan surat umum lainnya. Hal ini dilakukan untuk

memudahkan pencarian karena setiap harinya banyak tamu yang datang

dan membutuhkan data-data tentang PT. KAI (Persero).

Selain itu, penulis juga mengarsip telegram yang diterima oleh

Manager Humas. Telegram juga dipisahkan dalam dua box file yaitu

telegram dinas dan telegram tarif.

4. Membuat Notulen Rapat dan Materi Sosialisasi Aturan Dinas

Selama melakukan magang di Kantor Daop 6, penulis telah

membuat notulen rapat. Hal ini dilakukan bertujuan untuk memudahkan

Manager Humas dalam mengetahui secara runtut acara rapat yang

diadakan di Kantor Daop 6, jika dihari selanjutnya diadakan rapat

susulan kembali.

Salah satu notulen yang dibuat penulis adalah Notulen Rapat

Koordinasi Kepala Daop 6 dengan Para Manager Yogyakarta pada 17

Februari 2012. Selain itu, penulis juga membuat materi sosialisasi

aturan dinas sebagai bahan dalam mensosialisasikan aturan dinas baru

kepada pegawai yang berlaku di wilayah Daop 6 Yogyakarta.

5. Meliput dan mendokumentasikan event-event yang diadakan di

wilayah Kantor PT. KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta. Salah satu

(53)

commit to user

(Persero) Daop 6 Yogyakarta yaitu meliput dan mendokumentasikan

event-event di Daop 6 Yogyakarta. Event yang telah penulis liput antara

lain sebagai berikut :

a. Tap Izy yang dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2012.

b. Talkshow di Radio Star Jogya bersama Manager Humas PT.

KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta pada tanggal 13 Februari

2012.

c. Mengikuti pengajian rutin satu bulan sekali yang diadakan di

Masjid Baiturrahman Kantor Daop 6 Yogyakarta, pada tanggal

15 Februari 2012.

d. Menganalisa siaran berita secara langsung (live) di Jogja TV,

pada hari 22 Februari 2012.

e. Pelantikan EVP baru PT. KAI Daop 6 Yogyakarta, yaitu Bapak

Sinung Tri Nugroho pada tanggal 28 Februari 2012.

f. Meliput dan mengikuti acara peluncuran dan perpanjangan KA

Bogowonto di Stasiun Tugu pada tanggal 1 Maret 2012.

g. Mengadakan Jumpa Pers (Pers Conference) di Bimaloka Kantor

Daop 6 Yogyakarta mengenai peluncuran ATP (Automatic

Train Protection) pada tanggal 6 Maret 2012.

h. Meliput acara Peraturan Dinas 19 Jilid I-II yang diadakan di

(54)

commit to user

i. Meliput dan mengikuti Forum Komunikasi Unit Kesehatan Area

Daop 6 Yogyakarta yang diadakan di Bimaloka pada tanggal 30

Maret 2012.

Penulis biasanya menggunakan alat perekam untuk melakukan

liputan dan mencatat bagian-bagian yang dirasa penting. Selain meliput,

penulis juga ditugaskan untuk mendokumentasikan acara tersebut

dengan kamera. Dokumentasi acara-acara internal Daop 6 Yogyakarta

ini setiap bulannya dikumpulkan dan disusun dalam album foto untuk

diserahkan pada EVP Daop 6 Yogyakarta. Selain itu, beberapa foto

pilihan dikirimkan ke redaksi KONTAK untuk diterbitkan dalam rubrik

album.

6. Membuat berita kegiatan-kegiatan di Daop 6 Yogyakarta

Setelah melakukan peliputan pada sebuah acara internal PT. KAI

(Persero) Daop 6 Yogyakarta, penulis menganalisis hasil liputan

tersebut lalu membuat berita tentang kegiatan tersebut. Dalam membuat

berita, penulis selalu mengedepankan unsur berita yaitu 5W+1H (what,

where, when, why, who dan how). Berita yang sudah jadi kemudian

dikirimkan ke redaksi tabloid KONTAK (media internal PT. KAI) di

kantor pusat untuk diterbitkan di tabloid KONTAK ataupun website

PT. KAI (Persero), tentunya setelah melalui proses pengeditan.

7. Mengikuti acara talkshow di Radio Star Jogja

Untuk lebih mengenalkan dunia perkeretaapian kepada media dan

juga untuk menjalin hubungan baik dengan media, Humas PT. KAI

(55)

commit to user

mengadakan acara talkshow pada tanggal 13 Februari 2012. Acara

talkshow ini disiarkan langsung melalui radio Star Jogja Fm. Selama

talkshow hal yang disampaikan oleh Humas PT. KAI (Persero) Daop 6

Yogyakarta adalah mengenai kebijakan larangan merokok di KA. Tema

tersebut menarik perhatian pendengar radio Star Jogja Fm yang mana

mereka ikut aktif dalam sesi diskusi dan tanya jawab.

8. Mengikuti acara peluncuran dan perpanjangan KA Bogowonto

Peluncuran KA Bogowonto yang diadakan di Staiun Tugu

Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 2012 pada pukul 07.00 WIB ini

dihadiri oleh EVP, Deputy, Para Manager, wartawan dan sekaligus

masinis KA Bogowonto. Rangkaian acara ini diawali dengan acara

Tauziah bersama yang dipimpin oleh Ustad Habib Abdullah, kemudian

dilanjutkan acara kedua yaitu sambutan dari Bp. Sinung Tri Nugroho

selaku EVP Daop 6 Yogyakarta dan acara yang ketiga pemotongan

tumpeng oleh EVP Daop 6 Yogyakarta yang diserahkan kepada

Kondektur kereta api sebagai symbol. Acara diakhiri dengan launching

KA-Bogowonto dari stasiun Tugu Yogyakarta.

Sebelumnya KA-Bogowonto ini sudah berjalan dari Daop 5 yaitu

kota Kutoarjo. Untuk merespon kebutuhan masyarakat maka

KA-Bogowonto ini diluncurkan dari Jogja. Selain itu, peluncuran ini

bertujuan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dan peningkatan

pelayanan yang prima sesuai dengan 5 nilai utama PT KAI Daop 6

Yogyakarta. Peluncuran perdana KA-Bogowonto diberangkatkan oleh

(56)

commit to user

pihak PT KAI (Persero) dapat meningkatkan kualitas kerja pegawai

yang selama ini diharapkan masyarakat. Serta kedua belah saling

menguntungkan.

9. Mengadakan Jumpa Pers (Pers Conference) Peluncuran ATP

(Automatic Train Protection)

Diadakannya jumpa pers oleh Humas PT. KAI (Persero) Daop 6

Yogyakarta pada tanggal 6 Maret 2012 kepada wartawan media massa

ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai akan dipasangnya

alat ATP (Automatic Train Protection) pada KA Madiun Jaya dan

Prameks. ATP adalah peralatan keselamatan yang dapat mengatur

pergerakan kereta api secara otomatis dengan memberhentikan

kecepatan kereta api sesuai dengan kondisi jalan rel apabila kecepatan

kereta api melebihi batas kecepatan yang dijinkan atau masinis lalai

(melanggar sinyal).

Progam strategis di tahun 2012 ini meliputi : pilot project sistem

ATP di lintas Solo – Yogyakarta – Kutoarjo, sistem Simulator untuk

PPKA (Simulator untuk masinis sudah ada) dalam rangka sertifikasi

SDM operator, SOP K3 untuk pelaksanan pembangunan prasarana

perkeretaapian, Diklat penyegaran SDM operator dan regulator.

Diharapkan dengan adanya alat ini dapat meminimalkan angka

kecelakaan pada KA.

10.Meliput dan mengikuti Forum Komunikasi Unit Kesehatan Area

(57)

commit to user

Acara yang diadakan di Bimaloka pada tanggal 30 Maret 2012 ini

bertujuan untuk membuka diskusi antara PT KAI , pegawai dan

pesiunan selaku pengguna dan provider atau penyedia layanan

kesehatan yang di tunjuk oleh PT KAI. Penyelenggara acara ini adalah

General Manager Unit Kesehatan Pusat dan Unit Kesehatan Daop 6

Yogyakarta. Dan kegiatan ini dihadiri oleh Para Manager Daop 6

Yogyakarta, KUPT Klaten-Jenar , SPKA, Pensiunan pegawai PT KAI

(Persero) dan perwakilan RS Provider.

Dalam acara Evaluasi dan Forum Komunikasi yang berlangsung ini

dibuka Manager Unit Kesehatan Bp. Gatot Rahenrda kemudian dilanjut

oleh GM Unit Kesehatan Pusat Dr Rahadi. Forum Komunikasi ini

membahas tentang pelayanan yang diberikan dari RS Provider kepada

konsumennya yaitu pegawai PT KAI dan pensiunan PT KAI. Diskusi

ini sangat bermanfaat bagi pihak internal PT KAI dan juga pihak RS

Provider. Karena dengan adanya diskusi dapat membantu kedua belah

pihak dalam menyelesaikan permasalahan mengenai pelayanan Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan (JPK) selama ini. Acara Evaluasi dan Forum

Komunikasi Pelayanan JPK dilaksanakan setiap satu tahun sekali.

Diharapkan dengan adanya evaluasi dan forum komunikasi ini pegawai

dan pensiunan PT KAI (Persero) yang menggunakan jasa Jaminan

Kesehatan dapat merasakan kenyamanan dan memanfaatkan kualitas

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana dalam dialog pengaturan pada umumnya, ada tiga tombol kontrol yang tersedia: Batalkan – klik untuk keluar dari proses pengaturan dengan segera; AVG AntiVirus 2014 tidak

Hasil akumulasi skoring tingkat keberhasilan berdasarkan parameter Pengembangan Kapasitas Masyarakat yang dianalisis dengan metode skoring dan diperkuat dari temuan dilapangan

Tabel 5 Use Case Scenario DaftarAbsensi Aktor Sistem Memilih menu absensi Menampilkan daftar absensi member Memilih data absensi member Menampilkan rincian data

SANDEN JANURI RIYANTO BURUH Jragan I Poncosari Srandakan Bantul 18 4442 ROHMAT NUR ASSIDIQ L BANTUL, 31 MEI 1993 SMP N 4 SEWON SARIJO WIRASWASTA Jogonalan

Tata kelola data, di sisi lain, berfokus pada menciptakan konteks bagi organisasi untuk menyelaraskan upaya pengelolaan data dengan tujuan bisnis, mendukung kepatuhan

2&. <a!icula pada gambar inni tergolong dalam ganggang 5... Kingdom #rotista yang begitu beragam9 memiliki persamaan antar anggotanya yaitu 5... a. melakukan respirasai

Secara umum, langkah langkah dalam melakukan perencanaan jaringan berdasarkan kapasitas yaitu: Menghitung estimasi jumlah pelanggan beberapa tahun kedepan, Menghitung

Pada Tabel 3 (Model 2) juga dapat dilihat bahwa nilai R square terhadap variabel kinerja pegawai sebesar 0,886 yang artinya persentase pengaruh variabel iklim organisasi,