• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TERAPI

TRANSCUTANEUS ELECTRICAL

NERVE STIMULATION

DAN

ULTRASOUND

PADA

LOW BACK PAIN KINETIK

SKRIPSI

DISUSUN SEBAGAI PERSYARATAN DALAM MERAIH GELAR SARJANA SAINS TERAPAN FISIOTERAPI

Disusun Oleh : VENI FATMAWATI

J 110 050 040

JURUSAN D IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan masalah kesehatan yang nyata tetapi merupakan penyebab utama naiknya angka morbiditas, disabilitas serta terbatasnya aktifitas tubuh. Onset terjadinya nyeri punggung bawah biasanya pada usia 20-60 tahun dan paling banyak terjadi pada pertengahan umur 30-40 tahun (Kisner, 1996). Puncak insiden nyeri punggung bawah adalah pada usia 45-60 tahun (Brotton, 1999 dalam Meliala & Pinzon, 2004). Saat ini 90% nyeri punggung bawah bukan karena kelainan organik melainkan kesalahan posisi tubuh dalam bekerja atau kecelakaan kerja. Akibat kondisi tersebut akan berdampak pada keterbatasan fungsional. Permasalahan ini sering dihadapi oleh para buruh dan pekerja yang menyebabkan mereka harus berhenti kerja, kehilangan pendapatan, turunnya produktifitas yang berdampak pada masalah ekonomi dan sosial (Meliala & Pinzon, 2004).

(3)

2

antara simtom, pemeriksaan fisik klinis dan pencitraan radiologi (Shomaker & Ashburn, 2002).

Di poliklinik sub bagian Rematologi Penyakit Dalam FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo dalam kurun waktu 2001-2004, nyeri punggung merupakan keluhan yang menempati urutan ke 3 dibawah Osteoartritis dan Rematik Ekstra Artikuler (Tambunan, 2006). Data sementara di poliklinik penyakit saraf RSUP Dr. Sardjito tahun 2000, pasien yang datang tiap bulannya adalah berkisar 1500-2000 pasien, yang terbanyak adalah penyakit LBP (Lamsudin, 2001). Data rumah sakit umum pusat Karyadi Semarang dalam bulan juli 2000 sampai desember 2003 kasus nyeri punggung bawah menduduki urutan ke 4 dari seluruh kasus rematologi yang berobat ke instalasi Rehabilitasi medik yaitu sebesar 17,34%. Dari jumlah tersebut 67,79% nya merupakan nyeri punggung bawah muskuler (Wijaya yang dikutip Parjoto 2006). Serta data dari RSU Sragen tahun 2008 pasien yang datang tiap bulannya dengan mengeluh Low Back Pain adalah berkisar 450 pasien dengan rata rata perhari 15-20 pasien (Diklat RSU Sragen, 2008).

(4)

3

seseorang harus mengambil barang berat dari bawah yang jauh dari tubuh yang menyebabkan kelemahan otot punggung , karena berdiri membungkuk 10 – 15 derajat saja sudah menyebabkan beban yang berlebihan pada diskus intervetebralis lumbalis, hal ini jika tidak segera ditangani dalam waktu lama atau kebiasaan sehari hari misalnya pada pekerja industri yang harus bekerja duduk, membungkuk terus menerus akan mudah terkena nyeri punggung yang selanjutnya akan menggangu produktifitas kerja. Stress yang berlebihan pada punggung akan menyebabkan peregangan kapsul sendi yang di ikuti peregangan ligament pendukung unit fungsional lumbal dimana terdapat banyak saraf sehingga mudah terjadi rasa nyeri dan membuat gangguan pada postur tubuh (Soenarjo, 1987).

(5)

4

olahraga menyebabkan kurangnya fleksibilitas pada sendi serta ekstenbilitas jaringan ikat menjadi kurang baik (Soenardjo, 1987).

Menurut Petersen dkk, (2002) pada 260 subyek penderita Low Back Pain Kinetik subakut dan kronik lebih dari 8 minggu diberikan terapi latihan modified Mc Kenzi selama 2 bulan terlihat adanya pengurangan nyeri dan disabilitas.

Menurut Santoso dan Yuniarto (2001) menunjukkan hasil bahwa keluhan nyeri punggung bawah dapat dikurangi dengan menggabungkan antara latihan

flexi dan extensi pada punggung, latihan ini ditujukan pada pengrajin rotan yang banyak melakukan gerakan/posisi yang tidak alamiah.

Menurut Erhard (1994) menemukan fakta bahwa ketegangan otot pada pasien nyeri punggung pada stadium akut dapat dikurangi dengan latihan yang menggabungkan antara latihan flexi dan extensi punggung. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Deyo dkk (1992) menyatakan bahwa pada penderita nyeri punggung stadium kronik, pemberian program latihan dapat menambah lingkup gerak sendi pada punggung.

Berdasarkan pengalaman dilapangan di RSUD Sragen, penanganan penyakit Low Back Pain diberi intervensi dua modalitas dan latihan yaitu SWD, TENS atau US dan latihan William fleksi atau Mc kenzie.

(6)

5

dan fungsional pada terapi kombinasi SWD, TENS, Latihan modified Mc Kenzi

dan SWD, US, Latihan modified Mc Kenzi pada Low Back Pain Kinetik.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Pemahaman tentang berbagai penyebab nyeri punggung sangatlah penting mengingat nyeri punggung hanyalah suatu diagnosa klinis dan bukan diagnose etioligis. Banyak penulis menyampaikan teori penyebab nyeri punggung, salah satunya adalah Rene Cailie (1987) yang membagi penyebab nyeri punggung yang ditinjau dari aspek biomekanik menjadi dua yaitu nyeri punggung statis (postural) dan nyeri punggung kinetik.

Nyeri punggung statis (postural) terjadi akibat deviasi postur /sikap tubuh, yang kebanyakan (sekitar 75%) berupa peningkatan sudut lumbosacral sehingga menambah lordosis lumbalis (sway back). Pada sudut lumbosacral yang normal, tumpuan vertebrata L5 pada sacrum akan memberikan pembebanan. Pembebanan ini akan bertambah dengan peningkatan sudut lumbosacral.

Nyeri punggung kinetik timbul akibat gangguan ritme lumbo-pelvik yang dapat disebabkan kelainan pada struktur columna vertebralis sehinga menggangu fungsi gerak atau akibat struktur vertebra normal yang berfungsi tidak sempurna. Ada tiga kemungkinan penyebab gangguan yaitu beban abnormal pada punggung normal, beban normal pada punggung abnormal dan beban normal pada punggung normal namun tubuh tidak siap menghadapinya.

(7)

6

beda pengaruh terapi TENS dengan US terhadap penurunan nyeri, peningkatan LGS dan fungsional, pada kombinasi terapi SWD, Latihan modified Mc Kenzi, TENS dengan terapi SWD, Latihan modified Mc Kenzi, US pada Low Back Pain Kinetik.

C. PEMBATASAN MASALAH

Karena keterbatasan waktu dan biaya maka dalam penelitian ini penulis membatasi masalah perbedaan terapi TENS dengan US pada Low Back Pain Kinetik.

D. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka penulis merumuskan masalah yaitu

1. Apakah ada pengaruh terapi TENS terhadap penurunan nyeri, peningkatan LGS dan fungsional pada Low Back Pain Kinetik.

2. Apakah ada pengaruh terapi US terhadap penurunan nyeri, peningkatan LGS dan fungsional pada Low Back Pain Kinetik.

3. Apakah perbedaan terapi TENS dengan US terhadap penurunan nyeri, peningkatan LGS dan fungsional pada Low Back Pain Kinetik.

E. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pengaruh terapi TENS terhadap penurunan nyeri, peningkatan LGS dan fungsional pada Low Back Pain Kinetik.

(8)

7

3. Untuk mengetahui perbedaan terapi TENS dengan US terhadap penurunan nyeri, peningkatan LGS dan fungsional pada Low Back Pain Kinetik.

F. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat bagi Institusi Pendidikan Fisioterapi

a. Sebagai dasar dalam melakukan assessment terhadap kondisi Low Back Pain Kinetik.

b. Sebagai dasar dalam menentukan modalitas fisioterapi yang akan dipilih. 2. Manfaat bagi Institusi Pelayanan Fisioterapi

Sebagai masukan bagi rumah sakit atau klinik fisioterapi tentang manfaat SWD, US, TENS, Latihan Modified Mc Kenzie dalam menurunkan nyeri, meningkatan LGS dan fungsional pada Low Back Pain Kinetik.

3. Manfaat bagi peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis keadaan nilai tukar negara negara ASEAN terhadap kesetimbangan jangka panjang yang digambarkan dengan nilai tukar

Hipotesis penelitian adalah adanya pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam menyongsong kurikulum 2004 terhadap prestasi belajar IPA Biologi

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar tentang konsep organ tubuh manusia melalui alat peraga Torso pada siswa kelas V SD Muhammadiyah Sambon

Produk asuransi jiwa ini juga memiliki dua unsur, yaitu unsur perlindungan dan unsur tabungan. Spesifikasi Produk Mitra Beasiswa, sebagai berikut ini. a) Jenis produk

In present study, the combination of exterior parameter and protein requirement in ration were implemented during selection program to determine the genetic potential of

Disbursements for Foreign Exchange Costso (a) After satisfaction of conditions precedent, the Borrower may obtain disbursments of funds under the Loan for the

Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa masing- masing aspek dalam tindakan supervisi yang berupa komitmen profesional, komitmen organisasi dan

[r]