• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha (Studi Pada Mahasiswa Manajemen TELKOM Kota Bandung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha (Studi Pada Mahasiswa Manajemen TELKOM Kota Bandung)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ADVERTISING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA (STUDI PADA MAHASISWA MANAJEMEN TELKOM

KOTA BANDUNG)

Engga Rendragraha Faridestra¹, Dr. Ddewi K. Soedarsono ; Refi Rifaldi Windya Giri², S.t.³

¹Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi Dan Bisnis, Universitas Telkom

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(2)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia (PT. YMKI) adalah Agen Tunggal Pemegang Merek Yamaha di Indonesia. PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia mulai beroperasi di Indonesia pada tanggal 6 Juli 1974. Dari saat pertama beroperasi Yamaha Indonesia mengusung slogan “Selalu Terdepan”, yang diartikan bahwa Yamaha selalu terdepan dalam kualitas sepeda motor yang dihasilkan. Selain itu dapat diartikan juga Yamaha selalu terdepan dalam kancah balap di Indonesia atau pun di dunia. Tepat pada bulan Februari 2007 Yamaha Indonesia mengubah slogan tersebut, dari “Selalu Terdepan”, menjadi “Semakin di Depan”, dengan maksud bahwa Yamaha Indonesia ingin menunjukkan bahwa lebih dari 30 tahun beroperasi di Indonesia, Yamaha semakin di depan meninggalkan kompetitornya.

Berdasarkan penelitian dan informasi langsung dari pasar PT YMKI selalu mengutamakan keinginan dan kebutuhan konsumen. Dibantu dengan sistem komputerisasi canggih,

(3)

2

setiap sepeda motor yang diproduksi telah didesain sesuai dengan perkembangan zaman serta merefleksikan kualitas modern dan dinamis, sejalan dengan konsumen.

Berikut ini adalah produk yang dihasilkan oleh Yamaha di Indonesia:

a. Mio

Yamaha Mio adalah motor berbasis skuter yang menggunakan transmisi otomatis, dengan kapasitas mesin sebesar 115cc. Pada awal peluncuran Yamaha Mio, segmentasi pasar adalah wanita. Namun ternyata konsumen Yamaha Mio bukan hanya wanita, tetapi pria pun memakainya, sehingga Yamaha membuat slogan untuk Yamaha Mio yaitu “Semakin Tangguh”.

b. Nouvo

Yamaha Nouvo mempunyai basis yang sama dengan Yamaha Mio, yaitu berbasis skuter dengan menggunakan transmisi otomatis. Mesin yang digunakan pun sama dengan Yamaha Mio. Perbedaannya adalah desain body Yamaha Nouvo yang lebih besar daripada Yamaha Mio. Yamaha Nouvo berbentuk lebih sporty.

(4)

3

c. Vega

Yamaha Vega adalah motor bebek berkapasitas 110cc. Segmentasi Yamaha Vega ditujukan untuk kalangan menengah karena Yamaha membentuk Yamaha Vega sebagai image motor dengan harga murah dan juga pemakaian bahan bakarnya irit. Slogan untuk Yamaha Vega adalah “Motor Murah tapi Bukan Murahan.” d. Jupiter Z

Yamaha Jupiter Z adalah motor bebek dengan kapasitas mesin 110cc. Image yang dibentuk untuk Jupiter Z cenderung ke motor cepat. Jupiter Z juga biasa digunakan di kancah balap nasional dan sanggup untuk melawan motor di kelas 125cc. Slogan untuk Jupiter Z adalah “Yang Lain Pasti Ketinggalan.”

e. Jupiter MX 135 LC

Jupiter MX merupakan salah satu jawaban dari slogan Yamaha yang “Semakin di Depan”. Hal ini dikarenakan Jupiter MX merupakan motor bebek pertama di Indonesia yang menggunakan mesin 135cc dan juga mengusung sistem pendinginan radiator seperti yang digunakan di motor besar dan mobil.

(5)

4

Slogan untuk Yamaha Jupiter MX adalah “Yang Lain Makin Ketinggalan.”

f. Scorpio Z

Yamaha Scorpio Z merupakan motor sport dengan mesin 225cc. Scorpio Z diproduksi untuk bersaing di kelas sport, sekelas dengan Honda Tiger dan juga Suzuki Thunder 250.

g. V-IXION

V-IXION diluncurkan pada pertengahan tahun 2007. V-IXION merupakan pengganti RX-King yang menjadi raja motor 2 tak selama hampir dua dekade, karena adanya regulasi dari pemerintah yang sudah tidak memperbolehkan para produsen untuk memproduksi motor 2 tak terhitung mulai tahun 2007. V-IXION sendiri merupakan motor sport bermesin 150cc. Dengan menggunakan sistem pembakaran injeksi dan sistem pendinginan radiator seperti Jupiter MX.

PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia memiliki fasilitas manufaktur dan fasilitas pendukung lainnya yang terus dikembangkan, seperti:

a. Fasilitas pabrik produksi seluas lebih dari 300.000m2

(6)

5

b. Memiliki lebih dari 6.000 teknisi dan staf yang terlatih c. Memiliki tiga jalur perakitan yang beroperasi selama 24

jam.

d. Kapasitas produksi lebih dari 3.500 sepeda motor per hari.

Untuk menjangkau negara yang terdiri dari banyak pulau seperti Indonesia, tentunya membutuhkan jaringan kerja dealer da sub-dealer yang tersebar. Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa konsumen Yamaha di seluruh Indonesia dapat menikmati standar kualitas yang sama untuk setiap produk dan pelayanan, maka Yamaha Indonesia memiliki mitra kerja lebih dari 800 dealer yang juga menyediakan suku cadang dan perawatan yang tersebar di seluruh Indonesia.

1.2. Latar Belakang Penelitian

Era globalisasi sekarang ini memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan dunia industri di Indonesia, termasuk pada industri otomotif. Perkembangan industri otomotif di Indonesia cukup pesat ditandai dengan kian bertambahnya kuantitas kendaraan bermotor di Indonesia dari tahun ke tahun. Statistik pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia dapat dilihat pada tabel 1.1.

(7)

6

Tahun Mobil Sepeda Motor Jumlah

2006 6.615.104 33.413 222 40.028.326 2007 8.864.961 41.955.128 50.820.089 2008 9.859.926 47.683.681 57.543.607 2009 10.364.125 52.433.132 62.797.257 Sumber: http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=17 &notab=12 diakses pada 1 Desember 2011.

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia Dari tabel 1.1 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah kendaraan bermotor di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, terutama untuk kendaraan jenis sepeda motor. Jumlah sepeda motor di Indonesia yang senantiasa bertambah pertahunnya, mengindikasikan bahwa permintaan masyarakat sebagai konsumen atas produk ini semakin tinggi.

Tingginya permintaan konsumen atas sepeda motor dari tahun ke tahun didorong oleh kebutuhan masyarakat atas transportasi yang murah dan fleksibel. Kebutuhan ini masih terus ada bahkan terkoreksi meningkat mengingat belum adanya sistem transportasi massal yang terintegrasi di

(8)

7

Indonesia. (Indonesia Commercial Intelegence www.ICN.com diakses pada 1 Desember 2011).

Kondisi ini membuat persaingan antar produsen sepeda motor di Indonesia semakin ketat. Ketatnya persaingan di industri ini dapat dilihat pada tabel 1.2.

Merek 2006 2007 2008 2009 Honda 2.340.168 (52,19%) 2.141.015 (45,67%) 2.874.576 (46,24%) 2.704.097 (45,97%) Yamaha 1.458.561 (32,94%) 1.833.506 (39,11%) 2.465.546 (39,67%) 2.650.992 (45,47%) Suzuki 569.042 (12,85%) 637.031 (13,39%) 793.758 (12,77%) 438.158 (7,45%) Kawasaki 33.686 (0,76%) 38.314 (0,82%) 44.690 (0,72%) 61.217 (1,04%) Lain-lain 26.379 (0,60%) 38.397 (0,82%) 37.295 (0,60%) 3.143 (0,06%) Total 4.427.835 4.688.263 6.215.865 5.881.777 Sumber: www.triatmonowordpress.com yang diolah, diakses pada 1 Desember 2011.

Tabel 1.2 Data Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun 2006-2009.

(9)

8

Dari tabel 1.2 diatas menunjukkan bahwa adanya indikasi perubahan dominasi pasar pada industri otomotif khususnya kendaraan sepeda motor. Dilihat pada data, Yamaha merupakan salah satu produsen sepeda motor yang paling pesat peningkatan penjualannya dari tahun ke tahun. Meski secara keseluruhan penjualan sepeda motor merek Yamaha masih dibawah Honda, namun tiap tahunnya penjualan sepeda motor Yamaha terus mengalami peningkatan yang siginifikan. Pada tahun 2009, Yamaha bahkan hampir menyamai angka penjualan Honda yang di tahun-tahun sebelumnya begitu mendominasi pangsa pasar. Tercatat di tahun 2009, persentase penjualan sepeda motor merek Yamaha 45,47% yang hanya berbeda 0,50% dari Honda yang memperoleh persentase 45,97%.

Yamaha merupakan salah satu perusahaan ternama yang memproduksi sepeda motor di Indonesia. Yamaha sendiri telah banyak menghasilkan beragam jenis sepeda motor yang menjadi salah satu pilihan utama masyarakat Indonesia. Indikatornya adalah market share dan angka penjualan sepeda motor Yamaha di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 1.3.

(10)

9

Tahun Market Share (%) Penjualan (Unit)

2006 32,9 1.458.561

2007 39,1 1.833.506

2008 39,6 2.465.546

2009 45,4 2.650.992

2010 45,5 3.326.380

Sumber: Majalah SWA No.15/XXVII/18-27 Juli 2011.

Tabel 1.3 Pertumbuhan Market Share dan Penjualan Sepeda Motor Yamaha di Indonesia.

Dari tabel 1.3 diatas dapat dilihat bahwa sepeda motor Yamaha menunjukkan perkembangan yang positif, baik dari jumlah penjualannya, maupun market share yang berhasil diraih. Peningkatan jumlah penjualan dan market share ini menunjukkan adanya peningkatan pada keputusan pembelian produk sepeda motor merek Yamaha. Meski belum bisa mengungguli pemimpin pasar, setidaknya Yamaha kian mampu memperkecil gap pangsa pasar dengan Honda.

Keberhasilan Yamaha dalam meningkatkan penjualan dan market share ini tidak terlepas dari strategi pemasaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Dalam memasarkan produknya, Yamaha telah melakukan banyak aktivitas

(11)

10

pemasaran agar mampu mencapai keunggulan kompetitif sehingga memenangkan persaingan. Berbagai aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh Yamaha antara lain:

1. Menyelenggarakan berbagai program, seperti Funtastic Yamaha, Yamaha Religi, Yamaha Miliarder, Free Your Soul, Yamaha Riding Academy, dan Yamaha Cup Race.

2. Bekerjasama dengan Trans Studio Theme Park Bandung menyediakan Yamaha Racing Coaster. 3. Melakukan kampanye safety riding dengan

menyelenggarakan even balap Yamaha.

4. Aktif mengikuti berbagai pameran, seperti pameran di Pekan Raya Jakarta dengan tema Trilogy, Triple Championship with Lorenzo.

5. Rajin beriklan di media televisi, majalah, koran dan radio. (Sumber: Majalah SWA No.15/XXVII/18-27 Juli 2011).

Berdasarkan data diatas dapat dijelaskan ragam aktivitas pemasaran tersebut dilakukan Yamaha sebagai bentuk tanggapan atas semakin ketatnya persaingan antar produsen

(12)

11

sepeda motor sekarang ini. Salah satu kegiatan promosi yang gencar dilakukan Yamaha adalah advertising.

Advertising atau periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling sering digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Kotler (2006: 150) menyatakan bahwa ”Advertising adalah semua bentuk terbayar dari presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor tertentu”.

Keseriusan Yamaha dalam menyusun kegiatan advertising sebagai upaya untuk meningkatkan angka penjualan produknya, dapat dilihat dari kian meningkatnya anggaran belanja iklan Yamaha dari tahun ke tahun. Menurut data dari tahun 2008 sampai tahun 2010, anggaran belanja iklan Yamaha terus mengalami kenaikan seperti yang terlihat pada tabel 1.4 berikut ini (dalam miliar rupiah).

2008 2009 2010 2011*

314,048 402,542 433,095 23,881

Sumber: Nielsen dalam Majalah SWA No.15/XXVII/18-27 Juli 2011. Keterangan:* Jan-Mei 2011

Tabel 1.4 Anggaran Belanja Iklan Yamaha Tahun 2008-2011

(13)

12

Pada tabel 1.4 diatas bisa dilihat bahwa besarnya anggaran belanja iklan Yamaha terus mengalami kenaikan. Peningkatan anggaran belanja iklan Yamaha ini diduga adalah alasan utama meningkatnya pertumbuhan positif pada angka penjualan sepeda motor merek Yamaha.

Kegiatan advertising yang dilakukan Yamaha menggunakan berbagai media seperti televisi, majalah, koran serta media luar ruang (Sumber Majalah SWA No.15/XXVII/18-27 Juli 2011). Gambar 1.1 berikut ini adalah salah satu contoh advertising atau periklanan yang telah dilakukan oleh Yamaha di koran.

Sumber: Koran Pikiran Rakyat Tanggal 21 Februari 2011 Gambar 1.1 Contoh Gambar Kegiatan Advertising Yamaha di

Koran.

(14)

13

Ragam kegiatan advertising yang marak dilakukan Yamaha ini ternyata tidak hanya mampu memberikan hasil yang positif dari peningkatan angka penjualan saja, namun juga pada kinerja merek Yamaha secara keseluruhan.

Kinerja merek merupakan salah satu tolak ukur yang menggambarkan ekuitas merek tersebut dibanding dengan merek pesaing. Menurut data, dari tahun 2008 sampai 2011 kinerja merek Yamaha dari berbagai variabel atau indikator penilaian, mengalami peningkatan yang baik. Berikut tabel 1.5 yang menjelaskan kinerja merek Yamaha.

Kinerja Merek Yamaha 2008-2011…

(15)

14

Variabel 2008 2009 2010 2011

Nilai Rank Nilai Rank Nilai Rank Nilai Rank

TOM Ad 17,0 2 17,0 2 25,2 2 20,3 2 TOM Brand 11,8 2 11,0 2 14,2 2 9,7 2 Brand Share 26,4 2 32,4 2 41,5 2 24,4 1 Satis faction 83,4 3 86,6 3 87,6 4 100 1 Gain Index 14,6 5 46,7 4 19,6 4 27,1 1 Brand Value 32,5 2 50,8 2 56,9 2 53,4 1

Sumber: Majalah SWA No.15/XXVII/18-27 Juli 2011 Tabel 1.5 Kinerja Merek Yamaha 2008-2011

Pada tabel 1.5 menggambarkan bahwa kinerja merek Yamaha terus mengalami kenaikan peringkat di hampir semua variabel atau indikator penilaian. Peningkatan yang paling

(16)

15

mencolok ada pada variabel satisfaction. Ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kepuasan konsumen terhadap produk Yamaha.

Selanjutnya, menurut hasil dari Indonesia Customer Satisfaction Survey tahun 2011, Yamaha mampu mengungguli pesaingnya untuk kategori produk otomotif sepeda motor bahkan melampaui rata-rata pertumbuhan industri otomotif. Berikut tabel 1.6 yang menjabarkan hasil survei tersebut.

Indonesia Customer Satisfaction Survey tahun 2011…

(17)

16 Rank 2010 Merek Rank 2011 Brand Share Index TSS QSS VSS PBS ES 1 Yamaha 1 43,2% 4,57 4,36 4,48 4,11 4,576 2 Honda 2 33,4% 4,50 4,04 4,47 4,08 4,471 3 Suzuki 3 12,3% 4,21 4,01 4,32 3,76 4,259 4 Kawasaki 4 8,0% 4,17 4,07 4,21 3,73 4,225 Rata-rata Industri 4,20 3,95 4,18 3,79 4,214

Sumber: Majalah SWA No.15/XXVII/18-27 Juli 2011

Keterangan:

QSS: Quality Satisfaction Score

VSS: Value Satisfaction Score

PBS: Perceived Satisfaction Score

ES : Expectation Score

TSS: Total Satisfaction Score

Tabel 1.6 Hasil Survei Indonesia Customer Satisfaction Kategori Produk Otomotif Tahun 2011

Pada tabel 1.6 Yamaha menduduki peringkat pertama dalam survei tingkat kepuasan konsumen di Indonesia. Bahkan nilai total Yamaha mampu mengungguli tidak hanya

(18)

17

pesaingnya namun juga berada diatas nilai rata-rata industri. Pertumbuhan positif ini menandakan bahwa sepeda motor merek Yamaha tetap digemari bahkan kian menjadi pilihan utama dalam keputusan pembelian konsumen di Indonesia.

Salah satu target pasar yang dibidik Yamaha adalah kaum muda. Oleh karena itu, banyak varian produk Yamaha yang dibuat khusus sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik target pasar ini, seperti Yamaha Mio yang dibuat untuk konsumen usia 17-25 tahun (sumber:http://www.yamaha-motor.co.id/news/yamaha-the-analyst diakses pada 29 Februari 2012).

Kemudian, karena salah satu target pasar Yamaha adalah kaum muda, maka para pelajar baik itu siswa sekolah maupun mahasiswa dapat menjadi target pasar yang lebih spesifik bagi Yamaha.

Sehubungan dengan itu, untuk mampu meraih target pasar yang telah dibidik tersebut, Yamaha melakukan aktivitas pemasaran untuk menjalin kedekatan hubungan dengan anak-anak muda, khususnya kelompok pelajar tadi. Sejumlah program pemasaran yang telah dilakukan Yamaha berkaitan dengan target pasar kaum muda untuk kelompok pelajar adalah Yamaha School Matic dan Yamaha Goes to Campus.

(19)

18

Sumber:http://www.yamaha-motor.co.id/news/content/read/yamaha-school-matic-jalin-kedekatan-dengan-generasi-muda/ diakses pada 29 Februari

2012.

Gambar 1.2. Kegiatan Promosi Yamaha

Sebagai salah satu target pasar yang dibidik Yamaha, kalangan mahasiswa merupakan pasar potensial bagi Yamaha untuk memasarkan produknya. Oleh karena itu, dirasa perlu untuk mengetahui bagaimana respon mahasiswa terhadap sepeda motor merek Yamaha itu sendiri.

Bertitik tolak dari uraian-uraian tersebut maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha (Survei Pada Mahasiswa Institut Manajemen Telkom Kota Bandung)”.

(20)

19

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu, “Sejauh mana pengaruh advertising terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Yamaha?”.

1.4. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan pada latar belakang dan rumusan masalah, maka dapat diidentifikasikan beberapa pokok permasalahan:

1. Bagaimana sikap konsumen terhadap advertising sepeda motor merek Yamaha?

2. Bagaimana sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Yamaha?

3. Seberapa besar pengaruh advertising terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Yamaha?

(21)

20

1.5. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.5.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengaruh advertising terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Yamaha. 1.5.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian sesungguhnya mengenai jawaban yang dikehendaki dalam identifikasi masalah. Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengetahui sikap konsumen terhadap advertising sepeda motor merek Yamaha.

2. Mengetahui sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Yamaha?

3. Mengetahui seberapa besar pengaruh advertising terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Yamaha.

(22)

21

1.6. Kegunaan Penelitian

1.6.1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah khasanah kepustakaan dan bisa digunakan sebagai sarana pembanding, khususnya dalam bidang Ilmu Komunikasi, bagi rekan-rekan mahasiswa yang mengadakan penelitian yang berkaitan dengan topik promosi, khususnya advertising yang meliputi televisi, radio, dan majalah dalam kaitannya dengan keputusan pembelian produk.

1.6.2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi PT. Yamaha Indonesia dalam penggunaan advertising sebagai upaya untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha.

(23)

22

1.7. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan dengan deskripsi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Dalam bab ini berisi teori-teori yang mendukung penelitian, literatur yang digunakan, serta kerangka pemikiran.

BAB III METODE PENELITIAN

Bagian ini merupakan uraian mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses penyusunan skripsi. Bagian tersebut meliputi lokasi penelitian, jenis penelitian, jenis dan sumber data, objek penelitian, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data.

(24)

23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang hasil analisis dari penelitian yang digunakan dan pembahasan yang diuraikan secara sistematis sesuai rumusan masalah dan tujuan dari penelitian yang diikuti penarikan kesimpulan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini akan dikemukakan simpulan dari hasil penelitian berupa penafsiran dan pemaknaan penulis terhadap hasil analisis beserta rekomendasi bagi perusahaan maupun untuk penelitian selanjutnya.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(25)

159

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya. Selanjutnya penulis mengajukan saran atau rekomendasi mengenai pengaruh advertising terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Yamaha.

5.1. Simpulan

Mengacu pada masalah, tujuan, hipotesis penelitian, dan hasil pengujian penelitian, beberapa hal dapat ditarik sebagai acuan kesimpulan yaitu, dari hasil yang diperoleh berdasarkan penelitian, menunjukkan bahwa telah dibuktikan terdapat hubungan atau pengaruh yang sangat kuat atau siginfikan (dengan koefisien korelasi 0.824) antara advertising yang dilakukan oleh perusahaan sepeda motor merek Yamaha dengan keputusan pembelian sepeda motor merek Yamaha. Ditambah lagi dengan hasi pengujian hipotesis yang

(26)

160

menunjukkan koefisien determinasi advertising terhadap keputusan pembelian sebesar 67.9%. Artinya, bahwa advertising memberikan pengaruh sebesar 67.9% terhadap keputusan pembelian, sedangkan sisanya sebesar 32.1% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar advertising yang tidak diteliti.

Dari simpulan ini, dapat dijelaskan bahwa ada pengaruh yang sangat kuat antara advertising yang dilakukan oleh perusahaan sepeda motor merek Yamaha terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Yamaha di kalangan mahasiswa Institut Manajemen Telkom Kota Bandung.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada mahasiswa Institut Manajemen Telkom Kota Bandung, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut dengan harapan dapat memberikan manfaat dan menjadi masukan bagi PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia, di antaranya sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa advertising mempunyai pengaruh yang sangat kuat atau signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek

(27)

161

Yamaha pada konsumen, khususnya di kalangan mahasiswa Institut Manajemen Telkom Kota Bandung. Oleh karena itu, perusahaan sepeda motor merek Yamaha hendaknya lebih banyak fokus dalam memaksimalkan kegiatan periklanan, terutama pada aspek-aspek periklanan yang mempunyai pengaruh kuat terhadap keputusan pembelian konsumen sehingga mampu mendorong konsumen potensial untuk benar-benar melakukan pembelian sepeda motor merek Yamaha.

2. Dari hasil penelitian, diketahui juga bahwa masih terdapat pula faktor lain di luar advertising atau dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti, yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 32,1%. Oleh karena itu, perusahaan sepeda motor merek Yamaha hendaknya juga memperhatikan dan memaksimalkan aspek pemasaran lainnya serta menerapkan strategi-strategi pemasaran yang lebih jitu guna mencapai keuntungan yang optimal. Salah satu contohnya, dengan sales promotion (pemberian diskon, kupon, bonus dan undian berhadiah) baik kepada konsumen maupun distributor yang dapat meningkatkan penjualan dalam jangka waktu pendek.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Harjanto, Rudy. (2009). Prinsip-prinsip Periklanan. Jakarta: Dewan Perguruan Periklanan Indonesia.

Kotler, Philip and Gary Amstrong. (2006). Prinsip-prinsip

Pemasaran Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Morissan. (2010). Periklanan: Komunikasi Pemasaran

Terpadu. Jakarta: Prenada Media Group.

Riduwan. (2009). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanur. (2008). Perilaku

Konsumen. Jakarta: Indeks.

(29)

Sudjana, Nana. (2006). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Umar, Husein. (2007). Metode Penelitian untuk Skripsi dan

Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali.

Wells, William, dkk. (2007). Advertising Principles and

Effective IMC Practice. Singapore: Pearson Prentice

Hall.

Sumber Lain:

Jurnal

Hoon, Ang Swee. (2006). Consumer Perception of Parallel Imported Products: A Case Study of Singaporeans

Behaviour on Cosmetics. 26-39. Universitas

Padjajaran.

Mashadi. (2007). Pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap dan

Pembelajaran Konsumen terhadap Keputusan

Pembelian Minuman Kemasan Merek “Teh Botol

Sosro” di Kawasan Depok. www.gunadarma.ac.id

diakses pada 1 Desember 2011.

(30)

Singh, Jagjit. (2007). Ethics in Advertising. 41-54. Universitas Padjajaran.

Sudarma, Yuyus Suryana. (2005). Pengaruh Lingkungan Sosial dan Pelaksanaan Bauran Pemasaran Jasa Telekomunikasi Selular terhadap Preferensi dan

Tuntutan serta Kesetiaan Pelanggan. 22-40.

Universitas Padjajaran.

Tanaka, Hiroshi. (2006). The Status of Brand Management In

the Corporation. 36-57. Universitas Padjajaran.

Tauriani, D., & Safriliana, D. (2007). Iklan, Asosiasi Merek,

dan Keputusan Pembelian. 12-38. Universitas

Padjajaran.

Wahyuni, Dewi Urip. (2004). Pengaruh Motivasi, Persepsi, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya

Barat. 34-55. Universitas Padjajaran.

Skripsi

Azis, Ali. (2007) Pengaruh Periklanan terhadap Peningkatan Jumlah Penjualan Kendaraan Roda Empat pada PT.

Astra Internasional – TSO di Bandung. Skripsi pada

Universitas Islam Bandung: tidak diterbitkan.

(31)

Muharamah, Fazizah. (2008). Pengaruh Periklanan dan Promosi Penjualan terhadap Keputusan Pembelian Kopiko pada Divisi Permen PT. Mayora Indah

Bandung. Skripsi pada Universitas Pasundan: tidak

diterbitkan.

Resmiarti, Weny. (2006). Pengaruh Periklanan terhadap Peningkatan Hasil Penjualan Polis Asuransi Peserta Sukarela pada PT. Asuransi Kesehatan Indonesia

Kantor Cabang Jawa Barat. Skripsi pada Universitas

Islam Bandung: tidak diterbitkan.

Website

http://artikelekonomi.com/artikel/3+peranan+promosi.html

(diakses pada 1 Desember 2011, 16.03 WIB)

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/manajemen/article/view/162 61 (diakses 14 Desember 2011, 18:43 WIB)

http://manadobiker.wordpress.com/2011/03/31/mau-jadi- miliarder-beli-yamaha-paling-lambat-hari-ini/iklan-yamaha/ (diakses pada 1 Desember 2011, 20.03 WIB)

http://puslit.petra.ac.id/journals/pdf.php?PublishedID=DKV01

030104 (diakses pada 1 Desember 2011, 17.12 WIB)

(32)

http://research.amikom.ac.id/index.php/karyailmiahdosen/articl e/view/1455 (diakses pada 2 Desember 2011, 15.04 WIB)

http://tedikuntadi.blogspot.com/2011/04/sejarah-singkat-sepeda-motor-merek.html (diakses pada 14 Januari 2012, 16.08 WIB)

http://topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-result-2011/ (diakses pada 1 Desember 2011, 18.32 WIB)

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_ subyek=17&notab=12 (diakses pada 1 Desember 2011, 13.45 WIB)

http://www.dapurpacu.com/otomotif/iklan-yamaha/ (diakses

pada 1 Desember 2011, 20.47 WIB)

http://www.tempo.co/read/news/2011/08/19/124352572/Kenda raan-Bermotor-di-Indonesia-Terbanyak-di-ASEAN

(diakses pada 1 Desember 2011, 15.40 WIB)

http://www.yamaha-motor.co.id/news/ (diakses pada 15 Januari 2012, 12.58 WIB)

(33)

http://www.yamaha-motor.co.id/news/content/read/yamaha-school-matic-jalin-kedekatan-dengan-generasi-muda/ (diakses pada 29 Februari 2012, 10.05 WIB)

http://www.yamaha-motor.co.id/news/yamaha-the-analyst

diakses pada 29 Februari 2012, 14.08 WIB)

http://99ratiz.blogspot.com/2011/03/data-grafik-penjualan-sepeda-motor-di.html (diakses pada 1 Desember 2011, 14.13 WIB)

www.ICN.com (diakses pada 1 Desember 2011, 14.06 WIB)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Gambar

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia
Tabel 1.2 Data Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun 2006-2009.
Tabel 1.3 Pertumbuhan Market Share dan Penjualan Sepeda Motor  Yamaha di Indonesia.
Tabel 1.4 Anggaran Belanja Iklan Yamaha Tahun 2008-2011
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hal yang diungkap adalah pemahaman guru mengenai makna seksual, pemahaman guru mengenai anak tunagrahita ringan, hal yang dilakukan guru untuk membimbing perilaku seks

aspek kehidupan, baik individu, keluarga maupun masyarakat. Negara menurut Natsir harus dibangun atas dasar keadilan.. Menurut Natsir , keadilan yang dibawa oleh Islam,

Dengan metode ini dihasilkan algoritma untuk mekanisme safe autonomous landing dengan mengikuti sinyal eksponensial di mana quadcopter mencapai titik 0 (nol) meter dalam

[r]

Madani Alauddin Pao-Pao.(2) Untuk mengetahui pengaruh model konsiderasi dalam meningkatkan moral peserta didik pada mata pelajaran akidah akhlak di MTs. Madani Alauddin Pao-Pao

Penelitian ini didapatkan primigravida muda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya anemia, prematuritas dan persalinan patologis dibandingkan dengan primigravida

Nilai konversi ransum yang tidak berbeda nyata disebabkan oleh konsumsi ransum dan pertambahan bobot badan broileryang diberi perlakuan tepung kunyittidak berbeda

Bermain gerak binatang adalah aktivitas bermain dengan melakukan gerakan-gerakan hewan sekitar seperti melompat, berdiri dengan satu kaki, merayap,