• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASPEK PASAR DAN PEMASARAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

1. Menjelaskan pentingnya analisis aspek pasar dan pemasaran pada studi kelayakan bisnis

2. Menjelaskan tujuan dilakukan analisis aspek pasar dan pernasaran pada studi kelayakan bisnis

3. Menjelaskan jenis data yang diperlukan untuk analisis aspek pasar dan pemasaran pada studi kelayakan bisnis

4. Menjelaskan pihak-pihak yang menjadi responden/narasumber untuk melakukan analisis aspek pasar dan pemasaran pada studi kelayakan bisnis 5. Mcnjelaskan metode pengumpulan data untuk analisis aspek pasar dan

pemasaran pada studi kelayakan bisnis

6. Mcnjelaskan teknik analisis data untuk analisis aspek pasar dan pernasaran pada studi

7. kelayakan bisnis Melakukan analisis aspek pasar dan pemasaran pada studi kelayakan bisnis

BAB I PENDAHULUAN

(2)

Analisis aspek pasar dan pemasaran memegang peranan yang sangat penting sebelum memulai bisnis karena sumber pendapatan utama perusahaan berasal dari penjualan produk yang dihasilkan. Analisis aspek pasar menganalisis jenis produk yang akan diproduksi. Banyaknya produk yang diminta oleh konsumen, serta menganalisis banyaknya produk yang ditawarkan oleh pesaing. Sedangkan analisis aspek pernasaran menganalisis cara atau strategi agar produk yang dihasilkan dapat sampai ke konsumen dengan lebih efisien dibandingkan pesaing,

Aspek pasar harus menganut falsafah bisnis "jangan menjual produk yang dapat kamu buat tapi buatlah produk yang dapat kamu jual ". Falsafah tersebut rnenunjukkan bahwa untuk memproduksi produk harus melihat potensi pasarnya terlebih dulu, tidak asal membuat produk, kemudian memasarkan dengan berbagai upaya. Dengan kata lain, pelaku usaha harus menerapkan konsep pernasaran, bukan konsep produk maupun konsep produksi. Kesalahan dalam mengukur potensi pasar sering kali menjadi penyebab kegagalan bisnis. Oleh karena itu. sebelum ide bisnis dilaksanakan harus dilakukan analisis secara mendalam terhadap aspek pasar dan pemasaran agar di kernudian hari ide bisnis yang akan dilaksanakan tidak gagal Karena produk tidak laku di pasar karena jumlah permintaan yang terlalu kecil atau kalah bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan lain, atau jumlah pemasok tidak mencukupi untuk menghasilkan produk pada skala produksi tertentu.

Aspek pernasaran menganalisis apakah produk yang dihasilkan dapat memberikan nilai lebih tinggi kepada pelanggan dibandingkan produk pesaing. Jika produk yang dihasilkan dan dibutuhkan oleh konsumen dalam jumlah yang besar, tetapi harga lebih tinggi, kualitas tidak lebih baik dibandingkan dengan produk pesaing, dan tidak mudah didapatkan oleh konsumen maka produk yang dihasilkan tersebut akan ditinggalkan oleh pelanggan.

BAB II TUJUAN

(3)

Analisis aspek pasar dilakukan untuk menjawab pertanyaan "Apakah bisnis yang akan dijalankan dapat menghasilkan produk yang dapat diterima pasar dengan tingkat penjualan yang menguntungkan )" Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan aspek pasar dan pemasaran jika ide bisnis tersebut dapat menghasilkan produk yang dapat diterima pasar (dibutuhkan dan diinginkan oleh calon konsumen) dengan tingkat penjualan yang menguntungkan. Secara spesifik analisis aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan bertujuan untuk:

 Menganalisis permintaan alas produk yang akan dihasilkan  Menganalisis penawaran atas produk sejenis

 Menganalisis ketersediaan rekanan atas pemasok faktor produksi yang dibutuhkan

 Menganalisis ketepatan strategi pemasaran yang akan digunakan 1. Hal yang perlu Dipahami

Sebelum melakukan analisis pada aspek pasar, dasar-dasar manajemen pemasaran perlu dipahami terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam bab ini sedikit diulas dasar-dasar manajemen pemasaran untuk mernbantu pembaca mengingat kembali manajemen pemasaran, seperti bauran pemasaran (produk, harga, promosi dan distribusi) serta strategi pemasaran (segmentation, targeting, deferentiation, dan positioning).

1.1 Strategi Bauran Pemasaran (Produk, Harga, Tempat, Promosi)

pasar adalah jumlah seluruh permintaan barang atau jasa ·oleh pembeli – pembeli potensial, sedangkan Stanton (1984) mendefinisikan pasar sebagai orang – orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Sedangkan pernasaran merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan. dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli poiensial (Stanton,1984).

a. Product (Produk)

Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar unruk mendapatkan perhatian, pembelian. pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Sedangkan menurut Swasta (1984) produk adalah suatu sifat yang kompleks. baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna. harga prestise perusahaan, pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Produk yang dapat

(4)

ditawarkan ke pasar dapat berupa barang dan jasa. Barang konsumsi dibagi menjadi tiga golongan berikut.

 Barang konvenien

Barang konvenien adalah barang yang mudah pemakaiannya. dapat ditemukan di banyak tempat, dan tersedia setiap waktu.

Barang shopping

Barang shopping adalah barang yang proses membelinya harus dengan mencari terlebih dahulu (tidak semudah barang konvenien) dan proses pembehannya memerlukan pertimbangan yang matang dengan mempertimbangkan kualitas, harga, kemasan, dan sebagainya.

 Barang spesial

Barang spesial adalah barang yang mempunyai ciri khas sehingga hanya tersedia di tempat-tempat tertentu saja.

Seperti halnya barang konsumsi, barang industri juga dapat dibagi menjadi beberapa golongan.

 Bahan baku

Bahan baku adalah barang yang digunakan untuk membuat barang lain dan sebagainya.

 Bahan setengah jadi

Bahan setengah jadi adalah bahan yang sudah masuk proses produksi,

tetapi masih perlu di proses lebih lanjut untuk menjadi produk akhir.  Perlengkapan operasi

Perlengkapan operasi adalah barang-barang yang digunakan untuk membantu kelancaran proses produksi maupun kegiatan lain yang ada dalam perusahaan,

Instalansi

Instalansi adalah alat produksi utama yang ada dalam perusanaan untuk jangka waktu lama.

Peralatan ekstra

Peralatan ekstra adalah alat-alat yang digunakan untuk membantu peralatan ulama atau instalansi dan sebagainya

Berbeda dengan produk yang berupa barang, produk yang berupa jasa memiliki karakteristik tertentu, yaitu:

 Tidak dapat diraba

Produk yang berupa jasa tidak dapat di raba, hanya dapat dirasakan manfaatnya.

(5)

 Tidak dapat dipisahkan

Proses produksi dengan proses konsumsi pada produk jasa tidak bisa dipisahkan. Proses konsumsi berlangsung bersamaan dengan proses produksi.  Sangat beragam

Produk berupa jasa sangat beragam spesifikasinya sehingga lebih sulit untuk distandarisasikan dibandingkan dengan produk berupa barang.

 Tidak dapat disimpan

Karena proses produksi dan proses konsumsi produk jasa bersamaan maka produk jasa tidak dapat disimpan untuk konsumsi pada saat yang akan datang. Bauran pemasaran untuk produk jasa tidak lagi 4P, tetapi menjadi 5P, yaitu : (1) Product (produk)

(2) Price (harga)

(3) Promotion(promosi) (4) Place (tempat/distribusi) (5) People (orang).

Penyusun studi kelayakan bisnis harus mengetahui posisi produk dalam siklus kchidupan produk. Pada umumnya siklus kehidupan produk dibagi menjadi lima tahap, yaitu

 Tahap perkenalan

Jenis produk yang dihasilkan masih baru dan belum dikenal pasar, jumlah pesaing belum ada, penjualan mengalami peningkatan meskipun kecil, dan laba yang diperoleh masih sangat keci

 Tahap pertumbuhan

Jenis produk yang dihasilkan masih relatif baru, tetapi masyarakat sudah mulai mengenal produk tersebut, pesaing sudah mulai masuk, penjualan mengalami peningkatan, dan laba yang diperoleh mulai meningkat.

 Tahap kedewasaan

Jenis produk yang dihasilkan sudah tidak baru lagi dan masyarakat sudah mengenal produk tersebut dengan baik, pesaing sudah banyak, penjualan mengalami peningkatan. dan laba sudah sangat tinggi

 Tahap kejenuhan

Jenis produk yang dihasilkan sudah tidak baru Iagi dan hampir semua masyarakat sudah mengetahui produk tersebut dengan baik, penjualan masih meningkat dengan laju pertumbuhan yang menurun, pesaing sudah sangat banyak, dan laba mulai menurun.

(6)

Jenis produk yang dihasilkan sudah dapat dikatakan kuno dan hampir semua masyarakat sudah mengenal produk tersebut dengan baik, pesaing sudah sangat banyak, penjualan terus mengalami penurunan, dan laba mulai menurun

b. Price ( Harga)

Harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Penentuan tingkat harga sangat menentukan keberhasilan sebuah bisnis. Oleh karena itu, analisis yang mendalam mengenal faktor-faktor yang menentukan tingkat harga diperlukan untuk menentukan harga. Pendekatan-pendekatan yang digunakan adalah sebagai berikut.

1) Cost Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)

Metode cost-based pricing merupakan metode penetapan harga berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut.

Cost Plus Pricing (Penetapan harga biaya plus)

Metode ini merupakan metode penetapan harga jual berdasarkan biaya tolal per unit untuk menghasilkan barang tersebut ditambah dengan marjin keuntungun yang diharapkan. Biaya Total + Marjin = Harga Jual  Mark-Up Pricing (Metode Mark-Up)

Perhitungan metode ini hampir sama dengan perhitungan pada metode cost plus pricing. Perbedaannya adalah bahwa metode mark-up ini diterapkan terhadap produk yang dibeli untuk langsung dijual kembali kepada pihak lain tanpa memerlukan pengolahan lebih lanjut, sedangkan dalam metode cost plus produk dibuat atau dibiayai sendiri kemudian dijual kepada pihak lain sehingga penetapan metode ini banyak dipakai oleh pedagang atau perantara. Formula yang digunakan dalam metode ini adalah sebagai berikut.

Harga Beli + Mark Up= Harga Jual

2) Value Based Pricing (penetapan harga berdasarkan nilai)

Metode value based pricing merupakan metode penetapan harga dengan menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk rnenetapkan suatu harga.

3) Competition Based Pricing (penetapan harga berdasarkan persaingan).

(7)

Metode ini merupakan metode penetapan harga dengan mempertimbangkan harga yang ditetapkan oleh pesaing.

Going Rate Pricing (penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku)

Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang rnernperhatikan biaya dan permintaannya.

Scaled Bid Pricing (penetapan harga penawaran tertutup)

Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan.

c. Promotion (Promosi)

Pengertian promosi menurut Stanton (1984) adalah kombinasi dari periklanan. Personal seling, dan alat promosi lainnya yang direncanakan untuk mencapai tujuun program penjualan. Sedangkan Kotler (1997) mendefinisikan promosi sebagai semua akivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengomunikasikan dan mempromosikan produk pada target pasar, beberapa jenis alat-alat promosi sebagai berikut.

Advertising (periklanan)

Personal Selling (penjualan perorangan)Public relation (publisitas)

Sales promotion (promosi penjualan) d. Place (Tempat atau Distribusi)

Distribusi merupakan semua kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan membuat produk yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen dapat dengan mudah diperoleh pada waktu dan tempat yang tepat, Sedangkan saluran distribusi merupakan saluran yang digunakan untuk menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen akhir.

Beberapa saluran yang dapat digunakan untuk menyalurkan produk dan pihak produsen sampai ke tangan konsumen adalah sebagai berikut :

 Pedagang

Pedagang merupakan perantara yang memiliki hak penuh atas barang yang diperjual belikan. Pedagang dikelompokkan menjadi dua, yaitu pedagang besar dan pengecer.

 Agen

Agen merupakan perantara yang tidak mempunyai hak milik alas barang yang diperjual belikan. Agen dikelompokkan menjadi dua, yaitu agen penunjang dan agen pelengkap.

(8)

Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pernasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan serta lokasinya. Kotler (1997) menyatakan bahwa strategi pemasaran modern secara umum terdiri dari tiga tahap. yaitu segrnentasi pasar (segmenting), penetapan pasar sasaran, (targeting). dan penetapan posisi pasar (positioning). Setelah mengetahui segmen pusar, target pasar, dan posisi pasar maka strategi bauran pernasaran (marketing mix) yang terdiri dari strategi produk, harga, penyaluran/distribusi, dan promosi (Assauri, 1999) dapat disusun. Berikut uraian tentang segmentasi pasar (segmenting). penetapan pasar sasaran (targeting). dan penetapan posisi pasar (positioning).

a. Segmentasi Pasar (Segmenting)

Segmentasi pasar merupakan kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterugen dari

suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Swasta,1984). Pasar suatu produk sangat beraneka ragam, baik dilihat dari sisi kebutuhan, keinginan, maupun dari daya beli. Segmentasi pasar dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut.

 Segmentasi geografis

Segmentasi geografis adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang didasarkan atas lokasi konsumen atau daerah penjualan. Lokasi konsumen meliputi lokasi geografis konsumen atau lokasi daerah penjualan, yang terdiri dari lokasi kota dan desa, lokasi pantai dan pegunungan, dan lain sebagainya.

 Segmentasi demografis

Segmentasi dernografis adalah kegiatan membagi-bagi pasar berdasarkan faktor-faktor demografis, seperti umur, jenis kelamin, suku, agama, kebangsaan. pendidikan, maupun pekerjaan.

 Segmentasi psikografis

Segmentasi psikografis adalah kegiatan mernbagi-bagi pasar berdasarkan faktor-faktor

psikologis. seperti kepribadian, sikap, opini. dan gaya hidup. b. Penetapan Pasar Sasaran (Targeting)

(9)

Pemilihan target pasar perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.  Sumber daya perusahaan

Sumber daya perusahaan yang kuat memungkinkan perusahaan untuk memilih strategi pembedaan maupun dengan strategi pembedaan.

 Variabilitas produk

Pemasaran tanpa pembedaan cocok untuk produk yang standar, seperti telur, gula pasir,

 Tahapan produk dalam daur hidup

Produk pada tingkat kedewasaan dalam siklus hidup produk lebih cocok menggunakan

strategi konsentrasi. yaitu memilih salah satu target pasar.  Variabilitas pasar

Jika selera pasar cenderung homogen maka strategi tanpa pembedaan akan lebih tepat.  Strategi pesaing

Jika pesaing menggunakan strategi tanpa pembedaan maka perusahaan akan lebih dihargai jika menggunakan strategi dengan pembedaan.

c. Diferensiasi

Diferensiasi dapat dilakukan melalui lima dimensi berikut.

 Diferensiasi produk, membedakan produk utama berdasarkan keistimewaan, kinerja, kesesuaian. daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya. dan rancangan produk.

 Diferensiasi pelayanan, membedakan pelayanan utama berdasarkan kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan. konsultasi pelanggan, pemeliharaan, dan perbaikan,

 Diferensiasi personil, membedakan personil perusahaan berdasarkan kemampuan, kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap, dan komunikasi yang baik.

 Diferensiasi saluran, langkah pembedaan melalui cara membentuk saluran distribusi, jangkauan, keahlian, dan kinerja saluran-saluran tersebut.

 Diferensiasi citra, mernbedakan citra perusahaan berdasarkan perbedaan identitas melalui penetapan posisi, perbedaan lambang, dan perbedaan iklan. d. Penetapan Posisi Pasar (Positioning)

(10)

Positioning merupakan elemen yang sangat utama dalam suatu strategi pemasaran. Sebuah perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan terhadap produknya dan produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan peta persepsi. Dengan menggunakan informasi dari peta persepsi itu, berbagai strategi penentuan posisi dapat dikenali.

 Positioning menurut atribut produk, yaitu usaha memosisikan diri menurut atribut produknya.

 Positioning menurut manfaat, yaitu usaha memosisikan produk sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.•

 Positioning menurut harga/ kualitas, yaitu usaha memosisikan produk sebagai yang terbaik (harga dan kualitas) terbaik.

 Positioning menurut penggunaan/penerapan, yaitu usaha memosisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan/ penerapan.

 Positioning menurut pemakai, yaitu usaha memosisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai.

 Positioning menurut pesaing, yaitu usaha mempromosikan produk diri sebagai yang lebih baik dibandingkan pesaing utamanya.

 Positioning menurut kategori produk, yaitu usaha memosisikan produk sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk

(11)

BAB III KESIMPULAN

Kesimpulan aspek pasar dan pemasaran dilakukan dengan menganalisis tingkat kemampuan perusahaan untuk mencapai volume penjualan yang menguntungkan. Untuk mempermudah membuat kesimpulan pada aspek pasar dan pemasaran.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Profil Usaha Jajanan Pasar dilihat dari: (1) Aspek jenis produk yang dijual (2) Aspek Pendapatan (3) Aspek Keterserapan Tenaga Kerja di

Semakin banyak perusahaan memilih jenis pasar sasaran maka jenis pemasaran dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi peluang pasar dengan baik. Dengan

Pasar untuk barang dan jasa yang dibeli oleh individu atu organisasi untuk dijual kembali.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek religiusitas terhadap etika bisnis pedagang pasar pengusaha muslim pusat pasar kota Medan.. Adapun metode yang digunakan

Gambar 1 menunjukkan metode penyelesaian masalah untuk analisis kelayakan pembukaan cabang baru bisnis Bloom Coffee yang dilakukan dalam penelitian ini, yang mencakup aspek

Dalam melakukan evaluasi kelayakan bisnis ini dipengaruhi oleh beberapa aspek diantaranya adalah aspek pasar, aspek teknis yang berpengaruh pada aspek finansial. Aspek pasar

Temuan dari kajian ini adalah : aspek pasar, didapati bahwa proyek Ruko Kedoya mempunyai nilai pasar yang menjanjikan dan dapat menjadi proyek bisnis yang mempunyai prospek

Perceived Value Pricing  Harga ditentukan oleh kesan pembeli terhadap produk yang ditawarkan  Perusahaan menciptkana suatu produk untuk suatu pasar sasaran tertentu dengan kualitas