• Tidak ada hasil yang ditemukan

6 Contoh Form RPJMDesa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "6 Contoh Form RPJMDesa"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Page 1 of 36

LAMPIRAN PERATURAN DESA...

NOMOR : ... Tahun 2010

TANGGAL : ...

DOKUMEN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM)

TA.2010-2014

DESA...

Kecamatan ...

Kabupaten ...

Propinsi ...

PEMERINTAH DESA...

Alamat:...

LOGO

KABUPATEN

(2)

Page 2 of 36

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirad Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa...

Melalui hasil kerja keras kami bersama-sama masyarakat untuk menyusun rencana perencanaan pembagunan yang ada di Desa kami yakni yang dimulai dengan sosialisai tentang pentingnya pembangunan yaitu pembangunan ekonomi, sarana prasarana penunjang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan penguatan kapasitas masyakat melalui pelatihan, serta penguatan kelembagaan di tingkat Desa, sehingga besar harapan kami dokumen ini dapat menjadi acuan yang dipakai oleh aparat pemerintah Desa, lembaga setingkat Desa, dan tokoh masyarakat dalam melaksanakan baik proses perencanaan maupun hasil yang berupa dokumen perencanaan pembangunan dapat dipakai dan bahkan di pergunakan untuk menjadi acuan pelaksanaan pembangunan di tingkat Desa.

Terimakasih kasih kami ucapkan kepada perangkat Desa, lembaga setingkat Desa dan elemen masyarakat, dan Fasilitator Kecamatan yang telah banyak membimbing kami dalam penyelesaian Dokumen RPJM, serta pihak lain yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian dokumen ini. Dan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembuatan dokumen ini masih banyak sekali kelemahan dan kekurangannya, untuk itu saran dan masukan yang membangun akan dapat memperbaiki perencanaan RPJM Desa yang akan datang.

……….., …………..2010 Tim Penyusun

(3)

Page 3 of 36

DAFTAR ISI

BAB I . PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum 1.3 Pengertian

BAB II. PROFIL DESA

2.2 Kondisi Desa

2.2.1 Sejarah Desa 2.2.2 Demografi 2.2.3 Keadaan Sosial 2.2.4 Keadaan Ekonomi

2.3 Kondisi Pemerintahan Desa

2.3.1 Pembagian Wilayah Desa

2.3.2 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

BAB III. MASUKAN-MASUKAN

3.1.1 Masalah dan Potensi

3.1.2 Pengkajian keadaan Desa menggunakan sketsa Desa

3.1.3 Pengkajian keadaan Kelembagaan menggunakan Diagram Venn 3.1.4 Pengkajian keadaan Desa menggunakan Kalender Musim 3.1.5 Pengelompokan masalah

3.1.6 Hasil penentuan peringkat masalah

3.1.7 Hasil pengkajian tindakan pemecahan masalah 3.1.8 Penentuan peringkat masalah

BAB IV. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

4.1 Visi dan Misi

4.1.1 Visi 4.1.2 Misi

4.2 Kebijakan Pembangunan

4.2.1 Arah Kebjakan Pembangunan Desa 4.2.2 Potensi dan Masalah

4.2.3 Program Pembangunan Desa 4.2.4 Strategi Pencapaian

BAB V. PENUTUP LAMPIRAN :

1. Peta Sosial Desa

2. Tabel Data Potensi, Masalah dan Tindakan pemecahan masalah 3. Tabel Rencana Pembangunan Desa

(4)

Page 4 of 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Pada tataran operasional, pengintegrasian mensyaratkan adanya perencanaan pembangunan di tingkat Desa (RPJM Desa), yang didukung dengan peningkatan manajemen pemerintahan Desa sebagai basis. Pada konteks itu, efektivitas fasilitasi untuk memastikan pemerintah Desa membentuk Peraturan Desa.

(Perdes), menetapkan DAUD dan Pertanggungjawaban Kepala Desa secara rutin menjadi penting. Hal itu juga harus dibarengi dengan peningkatan kualitas proses dan hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Desa, kecamatan dan kabupaten serta keselarasan rencana kegiatan dan anggaran dari berbagai sumber, khususnya APBD. Proses dimaksud, memunculkan berbagai isu penting: keselarasan penjaringan aspirasi masyarakat oleh DPRD dengan hasil-hasil Musrenbang (Desa dan kecamatan), akomodasi usulan masyarakat dalam Rencana Kerja (Renja) SKPD, serta dukungan Peraturan Daerah (Perda) terkait isu-isu di atas.

1.2 Dasar Hukum

Peraturan perundangan yang dijadikan dasar dan acuan penyusunan RPJM Desa antara lain: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47. Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4309);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);1

4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158. Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

(5)

Page 5 of 36

Keuangan Daerah:

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam lingkungan Daerah Propinsi ... (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25) jis Undang-Undang Nomor 21 Drt. Tahun 1957 (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 77) jo Undang-Undang Nomor 58 Tahun 1958 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 108, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) tahun 2000-2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 nomor 206)

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007 Tentang Pendataan Program Pembangunan Desa / Kelurahan;

16. Peraturan Daerah Kabupaten ... Nomor ... Tahun ..., tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten ...;

17. Peraturan Daerah Kabupaten ... Nomor ... Tahun ... tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten ... Tahun ...

(6)

Page 6 of 36

18. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 414.2/1408/PMD tanggal

31 Maret 2010 perihal Petunjuk Teknis Perencanaan Pembangunan Desa.

1.3 Pengertian

1. Dana Alokasi Umum Desa (DAUD) adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten untuk Desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten.

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB-Desa) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan Peraturan Desa. 3. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh

Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan untuk melakukan penilaian terhadap hasil-hasil kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan.

5. Fasilitator adalah tenaga terlatih atau berpengalaman, yang memiliki kompetensi/kecakapan substantif dan teknis serta memiliki keterampilan menerapkan berbagai teknik dan instrumen untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas memandu masyarakat dan pemerintah Desa melaksanakan tugas-tugasnya.

6. Forum SKPD (Forum yang berhubungan dengan fungsi/sub fungsi, kegiatan/sektor dan lintas sektor) adalah wadah bersama antar pelaku pembangunan untuk membahas prioritas kegiatan pembangunan hasil Musrenbang Kecamatan dengan SKPD atau gabungan SKPD sebagai upaya mengisi Rencana Kerja SKPD yang tata cara penyelenggaraannya difasilitasi oleh SKPD terkait.

7. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/ Daerah untuk mencapai tujuan.

8. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa adalah laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Desa kepada Bamus mengenai seluruh proses pelaksanaan peraturan-peraturan Desa termasuk APB-Desa, yang disampaikan 1 (satu) kali dalam satu tahun dalam musyawarah Bamus.

9. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

10. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat

Musrenbang adalah forum antarpelaku dalam rangka menyusun rencana

pembangunan Nasional dan rencana pembangunan Daerah.

11. Musrenbang Desa adalah forum musyawarah tahunan stakeholder Desa (pihak yang berkepentingan untuk mengatasi permasalahan Desa dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan tahun anggaran berikutnya.

(7)

Page 7 of 36

kecamatan untuk mendapatkan masukan prioritas kegiatan dari Desa serta menyepakati kegiatan lintas Desa di kecamatan tersebut sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja SKPD kabupaten/kota pada tahun anggaran berikutnya.

13. Partisipasi adalah membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi sebanyak-banyaknya pihak yang dapat memberikan kontribusi, terutama untuk mencapai suatu tujuan atau hasil yang telah ditetapkan.

14. Partisipatif adalah mendorong dan memberi ruang bagi pemanfaat/sasaran kegiatan untuk berperan secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelestarian hasil kegiatan.

15. Pengintegrasian adalah penyatupaduan proses perencanaan partisipatif kedalam mekanisme reguler.

16. Pembangunan adalah upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk melakukan perubahan sosial ke arah yang lebih baik.

17. Pengelolaan adalah cara atau teknik untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara optimal dengan menggunakan sumberdaya yang dimiliki,

baik dalam perencanaan, pendanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut serta pengendalian maupun dalam pelestarian pembangunan.

18. Perencanaan adalah rangkaian kegiatan untuk merumuskan program dan kegiatan pembangunan yang didasarkan pada identifikasi masalah, pemetaan wilayah dan analisis para pelaku dengan menggunakan pendekatan tertentu untuk mencapai tujuan/hasil yang telah ditetapkan.

19. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.

20. Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun, merupakan penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi Desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program prioritas pembangunan Desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah Desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan RPJM-Desa. 21. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang selanjutnya disebut Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

22. Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang selanjutnya disingkat RPJM, adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun

23. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) adalah dokumen

perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan Desa, arah kebijakan keuangan Desa, kebijakan umum, dan program, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, disertai dengan rencana kerja.

(8)

Page 8 of 36

24. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran.

25. Setrawan adalah pegawai negeri sipil yang dibekali kemampuan khusus untuk dapat melaksanakan tugas akselerasi perubahan sikap mental dikalangan lingkungan pemerintah dan perubahan tata keperintahan serta mendampingi masyarakat, khususnya dalam manajemen pembangunan partisipatif.

26. Sinergi adalah keterpaduan dan keselarasan pendekatan, arah dan atau kebijakan untuk mencapai tujuan secara tepat.

27. Strategi adalah rumusan langkah dan cara yang tepat dan efektif untuk mewujudkan visi dan misi.

28. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

1.4 PELAKSANAAN KEGIATAN

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM-Desa)

A. Tujuan penyusunan RPJM-Desa adalah:

1. Merumuskan rencana pembangunan Desa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan keadaan setempat

2. Merumuskan arah, tujuan. kebijakan dan strategi pembangunan desa 3. Menyelaraskan rencana kegiatan dan anggaran

4. Meningkatkan peran serta masyarakat di desa dalam proses pembangunan.

B. Prinsip Penyusunan RPJM-Desa

a. Lengkap artinya RPJM-Desa mencakup semua aspek pembangunan masyarakat dan Desa b. Cermat artinya data-data dasar diperoleh dan dihimpun secara teliti, objektif dan dapat

dipercaya

c. Sistematis artinya RPJM-Desa disusun berdasarkan alur pemikiran logis dan sesuai tata susun yang runut

d. Partisipatif artinya melibatkan semua pihak/pemangku kepentingan secara aktif dalam proses pembahasan dan pengambilan keputusan

e. Keterbukaan artinya memberikan akses seluas-luasnya kepada para pemangku kepentingan untuk mendapatkan informasi dan mengontrol proses penyusunan RPJM-Desa.

c. Kaidah Penyusunan RPJM-Desa

a. RPJM - Desa sebagai Proses Pemikiran Strategis b. RPJM - Desa sebagai Proses Berkelanjutan

c. RPJM - Desa sebagai Rangkaian Kegiatan yang Sistematis

D. Tim Penyusun RPJM-Desa

Jumlah anggota Tim Penyusun sekurang-kurangnya 11 (sebelas) orang, yang terdiri dari: a. Kepala Desa

(9)

Page 9 of 36

b. Sekretaris Desa

c. Sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Pengurus LPMN.

d. Bila belum terbentuk LPMN. maka digantikan oleh wakil dari pengurus Ormas dan/atau LSM yang ada di Desa yang bersangkutan.

e. Sekurang-kurangnya 2 (dua) orang KPMN, yang salah satunya adalah perempuan. f. Sekurang-kurangnya 2 (dua ) orang Kepala kampung.

g. Sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang wakil masyarakat yang satu diantaranya adalah perempuan

E. Pembentukan Tim Penyusun

a. Tim Penyusun RPJM Desa dibentuk dalam forum Rapat Pembentukan Tim Penyusun RPJM-Desa.

b. Pembentukan Tim dimaksud dilakukan melalui kegiatan: 1. Sosialisasi

Pemerintah Desa berkewajiban menyebarluaskan informasi dan menjelaskan tentang: a. Rencana penyusunan RPJM-Desa

b. Proses dan tahapan kegiatan penyusunan RPJM-Desa c. Pembentukan Tim Penyusun RPJM-Desa

d. Jumlah. unsur dan tatacara pemilihan anggota Tim Penyusun e. Tugas dan tanggung jawab Tim Penyusun RPJM-Desa. 2. Pendaftaran/perekrutan calon anggota Tim Penyusun

Kegiatan yang harus dilakukan oleh Pemerintah Desa adalah :

 Mengumumkan pendaftaran/perekrutan calon anggota Tim Penyusun RPJM-Desa  Memproses pendaftaran calon anggota Tim Penyusun

 Mengumumkan daftar calon anggota Tim Penyusun

 Menampung aspirasi dan masukan warga terhadap calon-calon anggota Tim Penyusun.

c. Pemilihan anggota Tim Penyusun

Proses pemilihan anggota Tim Penyusun dilakukan dalam Rapat Pembentukan Tim Penyusun RPJM-Desa.

F. Rapat Pembentukan Tim Penyusun RPJM-Desa

a. Rapat Pembentukan Tim dimaksud diselenggarakan oleh Pemerintah Desa b. Penyelenggaraan Rapat Pembentukan Tim dimaksud mencakup kegiatan:

A. Persiapan

Kegiatan yang harus dilakukan oleh Pemerintah Desa untuk mempersiapkan pelaksanaan rapat Tim Penyusun RPJM-Desa adalah :

o Menetapkan jadwal pelaksanaan Rapat Pembentukan Tim Penyusun RPJM-Desa o Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan

(10)

Page 10 of 36

B. Pelaksanaan/Proses rapat Rapat dipimpin oleh Kepala Desa

Pembahasan susunan acara rapat. Susunan acara dimaksud sekurang-kurangnya mencakup:

(1) Pembukaan

(2) Penjelasan materi rapat. Materi rapat dimaksud. mencakup: (a) Penjelasan proses penyusunan RPJM-Desa

(b) Penjelasan Tugas dan tanggung jawab Tim Penyusun RPJM-Desa (c) Penyampaian hasil pendaftaran/perekrutan calon anggota Tim Penyusun (d) Penjelasan ketentuan pembentukan Tim Penyusun RPJM-Desa

(e) Dapat ditambahkan materi lain sesuai kebutuhan. (3) Proses pemilihan anggota Tim Penyusun RPJM-Desa

Proses pemilihan anggota Tim Penyusun RPJM-Desa dilakukan secara musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila musyawarah dimaksud tidak berhasil. maka dilakukan pemungutan suara secara tertutup sesuai aturan yang disepakati forum.

(4) Penetapan anggota Tim Penyusun RPJM-Desa.

Anggota Tim Penyusun RPJM-Desa ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa.

C. Proses dan hasil rapat dituangkan dalam Berita Acara Rapat Pembentukan Tim Penyusun RPJM-Desa dan ditanda tangani oleh semua peserta yang hadir.

G. Kedudukan,Tugas dan Tanggung Jawab Tim Penyusun :

1. Kepala Desa karena jabatannya adalah Penanggung Jawab dan Koordinator Tim Penyusun,bertugas dan bertanggung jawab untuk:

o Memastikan tersosialisasinya agenda penyusunan RPJM-Desa

o Memastikan tersosialisasinya agenda pembentukan Tim Penyusun RPJM- Desa o Melaksanakan rekrutmen calon anggota Tim Penyusun RPJM-Desa

o Menyelenggarakan rapat pembentukan Tim Penyusun RPJM-Desa o Mengundang anggota Tim Penyusun

o Memimpin Rapat Tim Penyusun

o Menerbitkan surat keputusan penetapan anggota Tim Penyusun o Menugaskan KPMN dan LPMN memfasilitasi pengkajian keadaan Desa o Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan penyusunan RPJM-Desa

o Memastikan tersusunnya Rancangan RPJM-Desa

2. Sekretaris Desa

Karena jabatannya adalah Sekretaris Tim Penyusun, bertugas dan bertanggung jawab untuk:

 Mencatat hasil pembahasan dan keputusan rapat

 Membantu Kepala Desa mengelola Rapat Tim Penyusun

(11)

Page 11 of 36  Memastikan tersedianya dokumen Rancangan RPJM-Desa

3. Pengurus LPMN, KPMN, Kepala kampung dan Wakil Masyarakat tersebut di atas adalah sebagai anggota Tim Penyusun. bertugas dan bertanggung jawab untuk:

 Menghadiri rapat Tim Penyusun

 Membahas dan merumuskan Rancangan RPJM-Desa

H. ASISTENSI

Tim Penyusun dalam melaksanakan kegiatan penyusunan Rancangan RPJM- Desa dibimbing dan dibantu oleh aparat pemerintah (kecamatan dan/atau kabupaten) yang berkompeten, Setrawan (kecamatan dan/atau kabupaten), dan pihak lain yang berkompeten.

I. MASA TUGAS

Masa tugas Tim Penyusun terhitung sejak diterbitkannya surat penetapan Tim Penyusun RPJM-Desa oleh Kepala RPJM-Desa sampai dengan ditetapkannya PerDes tentang RPJM-RPJM-Desa oleh Kepala Desa kepada Bamus.

J. Tahapan Kegiatan Penyusunan RPJM-Desa  Persiapan

Pada tahap ini. kegiatan yang harus dilakukan adalah

 Memastikan kesiapan KPMN dan LPMN

 Memastikan penugasan KPMN dan LPMN melakukan fasilitasi pengkajian keadaan Desa

 Memastikan penerbitan Surat Keputusan Penetapan Tim Penyusun RPJM-Desa

 Memastikan tersedianya hasil-hasil MMDN dan Penggalian Gagasan tahun sebelumnya sebagai informasi dan bahan pendukung pelaksanaan pengkajian keadaan Desa

 Menetapkan jadwal dan agenda pelaksanaan kegiatan penyusunan RPJM- Desa

 Menyiapkan sarana, alat dan kebutuhan lainnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan penyusunan RPJM-Desa.

K. Pengkajian Keadaan Desa

1. Pengertian

Pengkajian keadaan desa adalah proses penggalian dan pengumpulan data mengenai keadaan masyarakat. masalah, potensi dan berbagai informasi terkait, yang menggambarkan secara jelas dan lengkap kondisi dan dinamika masyarakat Desa.

2. Tujuan

Kegiatan ini bertujuan untuk menggali secara objektif, lengkap dan cermat:

 Potensi Desa

 Permasalahan yang dihadapi

 Kebutuhan masyarakat 3. Fasilitator

Kegiatan pengkajian keadaan Desa difasilitasi oleh KPMN dan LPMN 4. Pendekatan dan Metode

(12)

Page 12 of 36

(Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat dan Desa). 5. Alat Kaji dan Instrumen

Alat kaji yang digunakan adalah Peta Sosial Desa, Kalender Musim dan Bagan Hubungan Antar Lembaga/Kelembagaan. Instrumen yang digunakan adalah Form-form B (Masukan) dan C (Proses) sesuai lampiran Permendagri No. 66 Tahun 2007.

6. Proses

 Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan di tingkat kelompok atau kampung untuk menemukenali potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat dengan menggunakan alat kaji tersebut di atas.

 Memfasilitasi masyarakat dimaksud melakukan pengelompokan dan penentuan peringkat masalah

 Memfasilitasi masyarakat dimaksud melakukan pengkajianTindakan Pemecahan Masalah  Memfasilitasi masyarakat dimaksud melakukan Penentuan Peringkat Tindakan

7. Waktu Pelaksanaan

Durasi (lamanya) waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengkajian keadaan Desa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Desa yang bersangkutan.

8. Hasil

Hasil dari kegiatan ini adalah:

 Data Potensi Desa

 Data Permasalahan

 Data Kebutuhan/Peringkat Tindakan Sesuai matrik lampiran Permendagri No. 66 Tahun 2007.

L. Penyusunan Rancangan RPJM-Desa  Rancangan RPJM-Desa

 Rancangan RPJM-Desa dimaksud terdiri dari:

 Naskah rancangan kebijakan pembangunan desa dan

 Rencana kegiatan pembangunan desa.

 Sistematika Tata Susun Naskah rancangan kebijakan pembangunan desa disusun sesuai sistematika/tata susun sebagaimana Lampiran 1.

M. Perumusan Rencana Kegiatan pembangunan desa

 Rencana kegiatan dimaksud disusun sesuai tabel rencana sebagaimana pada Lampiran 2.

 Rencana kegiatan dimaksud disusun berdasarkan `'urusan"

 Urusan dimaksud dipilah menjadi Urusan Wajib dan Urusan Pilihan

 Urusan Wajib adalah semua aspek dan kegiatan yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan berhubungan secara langsung dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat/indeks pembangunan manusia. mencakup bidang dan kegiatan: (1) Pendidikan, (2) Kesehatan, (3) Sarana prasarana. (4) Lingkungan hidup. (5) Sosial budaya, (6) Pemerintahan, dan (6) Koperasi dan usaha masyarakat.

 Urusan pilihan adalah aspek dan kegiatan yang sesuai dengan kondisi dan potensi setempat. mencakup: (1) Pertanian, (2) Kehutanan ; (3) Pertambangan, (4) Pariwisata. dan (5)

(13)

Page 13 of 36

Kelautan.

 Rencana kegiatan dirumuskan dengan menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti.

 Rumusan rencana kegiatan bersifat khusus,terukur. dapat diterima, realistis dan jelas kerangka waktunya.

N. Rapat Penyusunan

 Penyusunan Rancangan RPJM-Desa dilakukan dalam forum Rapat Tim Penyusun

 Rapat dimaksud dipimpin oleh Pimpinan Rapat yang terdiri dari seorang Ketua atau sebutan lain. seorang Wakil Ketua atau sebutan lain dan seorang Sekretaris.

 Kepala Desa dan Sekretaris Desa karena jabatannya adalah ketua dan Sekretaris Rapat Tim Penyusun.

 Wakil Ketua Rapat dipilih dari dan oleh anggota Tim Penyusun secara demokratis.

 Setiap rapat dimaksud membahas agenda yang telah ditetapkan secara jelas.

 Agenda dan tatacara rapat dibahas dan disepakati pada Rapat Pertama Tim Penyusun.

 Rapat Tim Penyusun dilakukan beberapa kali sampai tersusun Rancangan RPJM-Desa yang lengkap dan layak.

 Rapat dimaksud dipilah menjadi: (1) Rapat Pleno, dan (2) Rapat Komisi a. Rapat Pleno

o Rapat Pleno dimaksud membahas dan merumuskan Naskah Kebijakan Pembangunan Desa dan membahas hasil Rapat Komisi.

o Rapat Pleno diikuti oleh semua anggota Tim Penyusun Rapat Komisi b. Rapat Komisi

o Rapat Komisi dimaksud membahas dan menyusun rencana kegiatan pembangunan desa

o Pembentukan Komisi dimaksud memperhatikan "Urusan" dan disesuaikan dengan jumlah anggota Tim dan kebutuhan.

o Rapat Komisi dimaksud dipimpin oleh Pimpinan Rapat Komisi

o Pimpinan Rapat dimaksud terdiri dari seorang Ketua atau sebutan lain dan seorang Sekretaris

o Pimpinan Rapat dimaksud dipilih dari dan oleh anggota Komisi secara demokratis. c. Waktu Penyusunan

Penyusunan Rancangan dimaksud dilakukan setelah Pengkajian Keadaan Desa sampai dengan sebelum pelaksanaan Musrenbang Pembahasan Rancangan RPJM-Desa. d. Hasil

Kegiatan penyusunan menghasilkan Dokumen Rancangan (Awal) RPJM-Desa

O. Pembahasan Rancangan RPJM-Desa

1. Forum Pembahasan

 Rancangan (Awal) RPJM-Desa dibahas bersama masyarakat dalam Forum Musrenbang Desa.

(14)

Page 14 of 36

1(satu) kali dalam 5 (lima) tahun. untuk membahas rancangan (Awal) RPJM-Desa. 2. Peserta

Pihak-pihak yang wajib diundang sebagai peserta Musrenbang Desa dimaksud adalah

 Tim Penyusun

 Wakil kelompok-kelompok masyarakat. Ormas. dan LSM

 Wakil kelompok perempuan

 Wakil masyarakat miskin

 Pengurus Lembaga Kemasyarakat Desa

 Dapat mengundang unsur masyarakat lainnya yang dipandang perlu

 Fasilitator

 Proses pembahasan Rancangan RPJM-Desa difasilitasi oleh tim fasilitator yang terdiri dari KPMD dan LPMD.

3. Proses Pembahasan

Agenda dan proses pembahasan adalah sebagai berikut: o Pembukaan dan pengarahan oleh Camat

o Pemaparan proses penyusunan Rancangan RPJM-Desa oleh o Kepala Desa

o Pemaparan pokok-pokok materi Rancangan (Awal) RPJM-Desa oleh o Tim Penyusun

o Tanggapan, masukan dan saran dari peserta Musrenbang Desa e. Tanggapan balik Kepala Desa Tim Penyusun

o Pembahasan oleh peserta

o Pembahasan dimaksud dilakukan dalam kelompok-kelompok diskusi. o Jumlah kelompok dimaksud disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan

o Kelompok diskusi dimaksud dipimpin oleh pimpinan diskusi. yang terdiri dari seorang Ketua atau sebutan lain dan seorang sekretaris.

o Pimpinan diskusi dipilih dari dan oleh anggota kelompok diskusi secara demokratis. o Penyampaian hasil-hasil pembahasan peserta Musrenbang

o Penjelasan tindak lanjut hasil pembahasan Rancangan RPJM-Desa oleh Kepala Desa 4. Penutupan oleh Kepala Desa

5. Hasil

Hasil proses pembahasan dimaksud adalah Rancangan (Akhir) RPJM- Desa.

P. Penetapan Rancangan RPJM-Desa

1. Forum Penetapan

o Rancangan (Akhir) RPJM-Desa ditetapkan dalam Forum Rapat BPD. Yang diselenggarakan oleh dan sesuai Peraturan Tata Tertib BPD

o Rapat dimaksud dipimpin oleh Pimpinan BPD. 2. Peserta Rapat

Peserta Rapat BPD untuk penetapan Rancangan Peraturan Desa tentang RPJM-Desa adalah o Semua Anggota BPD

(15)

Page 15 of 36

o Kepala Desa o Sekretaris Desa

o Semua Kepala Urusan (Kaur) Pemerintah Desa o Anggota Tim Penyusun Rancangan RPJM-Desa

o Wakil masyarakat dengan memperhatikan keterwakilan kelompok perempuan dan masyarakat miskin.

o Pengurus Ormas dan/atau LSM o Unsur masyarakat lainnya 3. Sifat Rapat

o Rapat BPD untuk penetapan Perdes tentang RPJM-Desa bersifat terbuka untuk umum o Penetapan/Pengesahan

o Rancangan (Akhir) RPJM-Desa ditetapkan dan disahkan dengan Peraturan Desa (Perdes)

Q. Pengajuan Rancangan Perdes

Kepala Desa wajib mengajukan Rancangan Perdes tentang RPJM-Desa kepada BPD. paling lambat 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan Musrenbang Desa Pembahasan Rancangan (Awal) RPJM-Desa

Penetapan Jadwal Pembahasan dan Penetapan oleh BPD

 Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah Rancangan Perdes dimaksud diterima. BPD menetapkan jadwal pelaksanaan Rapat Penetapan Rancangan Perdes tentang RPJM-Desa

 Rapat Penetapan dimaksud dilaksanakan selambat- lambatnya 2 (dua) minggu setelah Rancangan Perdes tentang RPJM-Desa diterima.

Proses Rapat Penetapan

a. Pembukaan dan Pengantar Rapat oleh pimpinan Rapat

b. Penyampaian Nota Pengantar Rancangan Peraturan Desa tentang RPJM-Desa oleh Kepala Desa c. Tanggapan Anggota BPD

d. Jawaban Kepala Desa

e. Pengambilan Keputusan/Penetapan Perdes tentang RPJM- Desa f. Penandatanganan naskah Perdes oleh Kepala Desa dan Ketua BPD. g. Hasil

o Peraturan Desa (Perdes) tentang RPJM-Desa

R. Sumber Dana

a. Pembiayaan yang timbul dari kegiatan penyusunan RPJM-Desa dipenuhi dari sumber dana: b. APBD Kabupaten/Kota

c. APB Desa

d. Swadaya Masyarakat

(16)

Page 16 of 36 S. Catatan:

1. "Kegiatan" diisi dengan semua kegiatan yang dihasilkan dari proses pengkajian keadaan desa berdasarkan "urusan"

2. Urusan dimaksud adalah Urusan Wajib dan Urusan Pilihan.

3. Urusan Wajib adalah aspek/agenda pembangunan dan permasalahan yang harus ditangani setiap tahun anggaran oleh Pemerintah Desa. Mencakup: Pendidikan, Kesehatan, Sarana Prasarana, Lingkungan Hidup, Sosial Budaya dan Koperasi & Usaha Masyarakat.

4. Urusan Pilihan adalah aspek/agenda pembangunan dan permasalahan yang perlu ditangani sesuai kondisi dan potensi setempat. Mencakup: Pertanian, Kehutanan, Pertambangan, Pariwisata dan Kelautan.

5. Kegiatan sarana prasaran yang terkait langsung dengan pelayanan kesehatan, yaitu: pembangunan Polindes, Posyandu, Pos Obat Desa, Saluran Pembuangan Limbah, MCK, dll, termasuk dalam urusan wajib kesehatan.

6. Kegiatan sarana prasaran yang terkait langsung dengan pelayanan pendidikan. yaitu: pembangunan/rehab gedung sekolah, perpustakaan, dll, termasuk dalam urusan wajib pendidikan.

(17)

Page 17 of 36

BAB II. PROFIL DESA

2.1 Kondisi Desa

2.1.1 Sejarah Desa

Narasi tentang sejarah Desa ...

2.1.2 Demografi

Narasi tentang kondisi umum Desa...

2.1.3 Keadaan Sosial

Narasi tentang keadaan sosial Desa...

2.1.4 Keadaan Ekonomi

Narasi tentang keadaan ekonomi Desa...

2.2 Kondisi Pemerintahan Desa

2.2.1 Pembagian Wilayah Desa

Desa………, kecamatan ..., Kabupaten ..., Propinsi ... merupakan 1 dari …… Desa di kecamatan ... yang mempunyai jarak ….Km dari kota kabupaten. Kecamatan ... sendiri merupakan salah satu dari 12 kecamatan di kabupaten ... yang termasuk kategori kecamatan miskin. Secara geografis Desa ... sendiri terletak di perbatasan sebelah barat Desa ……… utara Desa …….., timur Desa ……….., dan selatan berbatasan Desa …………. Desa ... letak topografis tanahnya berbukit, dengan lahan sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat untuk lahan pertanian, sehingga sebagian besar masyarakat Desa adalah petani.

Desa…….. terdiri dari ……… Kampung , dengan potensi perangkatnya terdiri dari Seorang Kepala Desa, satu orang Sekretaris Desa (Seknag), lima orang kaur dan ... orang Kepala Kampung ,mempunyai jumlah penduduk ……..orang yang terdiri dari ……… orang laki-laki, …………. orang perempuan, dan dengan jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) berjumlah ……RTM.

Berkaitan dengan fasilitasi pembuatan dokumen RPJM Desa ... merupakan kebutuhan yang mendesak terutama proses pengambilan keputusan yang dilakukan secara partisipatif, demokratis dan setara. Sehingga dokumen RPJM tersebut mendapat dukungan dan legalitas dari semua unsur masyarakat.

(18)

Page 18 of 36

(19)

Page 19 of 36 BAB III. MASUKAN-MASUKAN

1. ”Kegiatan” diisi dengan semua kegiatan yang dihasilkan dari proses pengkajian keadaan Desa berdasarkan ”urusan”

2. Urusan yang dimaksud adalah Urusan wajib dan Urusan pilihan.

3. Urusan wajib adalah aspek/agenda pembangunan dan permasalahan yang harus ditangani setiap tahun anggaran oleh pemerintah Desa mencakup pendidikan, kesehatan sarana prasarana, lingkungan hidup, sosial dan budaya dan koperasi & usaha masyarakat.

4. Urusan pilihan adalah aspek/agenda pembangunan dan permasalahan yang perlu ditangani sesuai dengan kondisi dan potensi setempat mencakup

pertanian,kehutanan,pertambangan,pariwisata dan kelautan.

5. Kegiatan sarana prasarana yang terkait langsung langsung dengan pelayanan kesehatan yaitu pembangunan polindes,posyandu,pos obat Desa,saluran pembuangan limbah,mck,dll termasuk dalam urusan wajib kesehatan.

6. Kegiatan sarana prasarana yang terkait langsung langsung dengan pelayanan pendidikan yaitu pembangunan/rehab gedung sekolah,perpustakaan,dll termasuk dalam urusan wajib

pendidikan.

7. Pembangunan/rehab pasar Desa termasuk dalam urusan wajib sarana prasarana.

(20)

Page 20 of 36 3.1.1 Pengkajian keadaan Desa menggunakan sketsa Desa

No Kampung Masalah Potensi

1 Tuik Urusan wajib pendidikan sbb:

1. Masalah pendidikan

(sarana,prasarana,beasiswa ,dll)

2. Masalah peningkatan pelayanan pendidikan (prasarana dan sarana kurang memadai,tenaga pengajar,bahan penunjang belajar,pelatihan guru,honor guru,pembangunan gedung,meubelair) 3. Pelatihan keterampilan masyarakat (kursus menjahit,bengkel,sablon,bu ta aksara,dll) 4. Pengembangan wawasan dan kepedulian (kampanye pendidikan,pertemuan komite

sekolah,lokakarya,dll) Urusan wajib kesehatan sbb: Urusan wajib lingkungan

3.1.2 Pengkajian keadaan Kelembagaan menggunakan Diagram Venn Lampirkan gambar diagram venn

No Lembaga Masalah Potensi

1 Pemnag dan Bamus

2 LPMN 3 KPMN 4 Karang Taruna 5 PKK 6 KAN 7 Dll

(21)

Page 21 of 36 3.1.3 Pengkajian keadaan Desa menggunakan Kalender Musim

No Kampung Musim Masalah Potensi

3.1.4 PENGELOMPOKAN MASALAH

No Masalah Potensi Lokasi

1. Guru tidak ada

2. Gedung sekolah rusak berat

3.1.5 HASIL PENENTUAN PERINGKAT MASALAH Hasil kesepakat tim penyusun RPJM sbb:

Nilai tertinggi 8-10 Nilai sedang 5-8 Nilai rendah 1-5 No Masalah Dirasakan oleh orang banyak Sangat parah Menghambat peningkatan pendapatan Sering Terjadi Tersedia potensi untuk memecahkan masalah Jumlah Nilai Urutan Peringkat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kpg tuik maslah pendidkan tidak ada 9 10 6 8 7 40

(22)

Page 22 of 36 3.1.6 HASILPENGKAJIAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH

No Masalah Penyebab Potensi

Alternatif tindakan pemecahan masalah Tindakan yang layak 1 2 3 4 5 6

3.1.7 PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN

Tindakan yang layak Pemenuhan Kebutuhan Orang Banyak Dukungan Peningkatan Pendapatan Masyarakat Dukungan

Potensi Jumlah nilai Peringkat

(23)

Page 23 of 36 3.1.2 HASIL

1. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA YANG DIBIAYAI SWADAYA MASYARAKAT DAN PIHAK KETIGA

Desa : Kecamatan : Kabupaten : ... Kepala Desa LPMN ( ) ( ) No Program kegiatan Tujuan kegiatan Lokasi (RW/RT, Kampung, Dusun, dll) Sasaran Target Sifat Waktu pelaksanaan Biaya Rp Sumber Ket B L R P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

(24)

Page 24 of 36 PETUNJUK PENGISIAN

1. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA YANG DIBIAYAI SWADAYA MASYARAKAT DAN PIHAK KETIGA

1. Lampiran I.D/1 adalah kode untuk format (daftar isian) Desa, supaya dicoret yang tidak perlu. Format ini dimaksudkan sebagai rencana kegiatan-kegiatan pembangunan Desa yang dibiayai swadaya masyarakat maupun pihak ketiga sebagai mitra menurut jenis kegiatan. Tujuan kegiatan, lokasi RW/RT, Dusun, Kampung dan lain-lain, sasaran, target, sifat, waktu pelaksanaan, biaya dan sumber pembiayaan dari swadaya, mitra kerja Desa.

2. Kolom 1, cukup jelas.

3. Kolom 2, diisi dengan jenis-jenis kegiatan bidang-bidang sosial budaya, sarana prasarana dan usaha ekonomi produktif dan lain-lain.

4. Kolom 3, diisi tujuan kegiatan dari program/kegiatan yang akan dilaksanakan, misalnya : bidang sarana prasarana yaitu kegiatan pembangunan jalan Desa, RT/RW dan lain-lain.

5. Kolom 4, diisi lokasi pelaksanaan program kegiatan tersebut.

6. Kolom 5, diisi sasaran pokok dari program/kegiatan tersebut, misalnya : penyuluh, petani pemakai air, pedagang, PKK, dan lain-lain. 7. Kolom 6, diisi target dari program/kegiatan tersebut dilaksanakan.

8. Kolom (7, 8, 9, 10) diisi sifat program/kegiatan B=Baru, L=Lanjutan, R=Rehabilitasi, P=Perluasan. 9. Kolom 11, diisi waktu pelaksanaan ( berapa hari, minggu, bulan, tahun).

10. Kolom (12, 13) diisi jumlah biaya yang diusulkan dan sumbernya, misalnya dari : swadaya, mitra kerja Desa. 11. Kolom 14, cukup jelas.

(25)

Page 25 of 36 2. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA YANG ADA DANANYA, TAHUN 2010

Desa : Kecamatan : Kabupaten : ... No Program Kegiatan Lokasi (RW/RT, Kampung, Dusun, dll) Sifat

Sasaran/Manfaat Perkiraan biaya APBN/APBD/DAUD SKPD Ket

B R L

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kepala Desa LPMN

(26)

Page 26 of 36 PETUNJUK PENGISIAN

2. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA YANG ADA DANANYA

1. Lampiran I.D/2, adalah kode untuk Daftar Isian Desa, supaya dicoret yang tidak perlu, format ini dimaksudkan sebagai usulan rencana kerja pembangunan Desa yang dibiayai oleh pemerintah (APBN, APBD, APB Desa) untuk rencana tahun yang akan datang.

2. Kolom 1, cukup jelas.

3. Kolom 2, diisi dengan program, misalnya : program penanggulangan kemiskinan dan lain-lain. 4. Kolom 3, diisi nama-nama kegiatan misalnya : program penanggulangan kemiskinan dan lain-lain. 5. Kolom 4, diisi lokasi kegiatan di RW/RT, Dusun, Kampung dan lain-lain.

6. Kolom (5, 6, 7) diisi sifat kegiatan yang akan dilakukan B=Baru, R=Rehabilitasi, L=Lanjutan tahun sebelumnya. 7. Kolom 8 diisi tentang sasaran dan manfaat kegiatan terhadap masyarakat Desa dan lain-lain.

8. Kolom 9 diisi perkiraan biaya yang dibutuhkan sesuai dengan RAB.

9. Kolom 10, diisi sumber biaya (APBN, APBD Provinsi, Kabupaten/Kota, APB-Desa). 10. Kolom 11, diisi SKPD yang bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan pada kolom 3. 11. Kolom 12, cukup jelas.

(27)

Page 27 of 36 3. AGENDA PADUAN KEGIATAN ANTARA SWADAYA DAN DANA YANG SUDAH ADA TUGAS PEMBANTUAN

Desa :

Kecamatan :

Kabupaten : ...

No Kegiatan Penanggung jawab Keterangan (1.Swadaya,2.Kemitraan,3.Pemerintah/TP)

1 2 3 4

Kepala Desa LPMN

( ) ( )

(28)

Page 28 of 36 3. AGENDA PADUAN KEGIATAN ANTARA SWADAYA DAN DANA YANG SUDAH ADA TUGAS PEMBANTUAN

1. Lampiran I.D/3 Adalah kode untuk daftar isian agenda kegiatan pembangunan Desa untuk 1 (satu) tahun anggaran. 2. Kolom 1, cukup jelas.

3. Kolom 2, sebutkan kegiatan yang akan dilakukan di Desa, misalnya : kegiatan pembuatan jalan desa, pembuatan bak penampung air dan lain-lain. 4. Kolom 3, sebutkan/tulis siapa penanggungjawabnya.

5. Kolom 4, sebutkan pembiayaannya dari swadaya, APBN, APBD atau APB Desa/DAUD

Catatan :

Daftar isian ini ditandatangani dan dicap Kepala Desa dan juga ditandatangani oleh LPMN

(29)

Page 29 of 36 BAB IV. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

4.3 Visi dan Misi

Rumusan visi dan misi digali berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat yang kemudian dirumuskan tentang visi kedepan. Sehingga rumusan visi harus sejalan dengan ciri-ciri khas atau unik masyarakat ke depan. Rumusan visi tersebut perlu dirumuskan ke dalam misi capaian program yang akan dilaksanakan diantara masayarakat Desa. Hasil penggalian visi dan misi

4.3.1 Visi

Visi Desa ...

”...” 4.3.2 Misi

Misi untuk mencapai visi Desa ...antara lain : 1.

2. 3. 4.

4.4 Kebijakan Pembangunan

4.4.1 Arah Kebjakan Pembangunan Desa Buat dalam bentuk narasi atau matrik

4.4.2 Potensi dan Masalah

(30)

Page 30 of 36

4.4.3 Program Pembangunan Desa

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des)

Desa... Kecamatan... Kabupaten ...

Priode Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014

No Urusan Kegiatan Tujuan Lokasi Perkiraan Biaya Tahun Pelaksanaan

1 2 3 4 5 6 7

Kepala Desa LPMN

(31)

Page 31 of 36

Catatan :

8. Kolom ”Kegiatan” diisi dengan semua kegiatan yang dihasilkan dari proses pengkajian keadaan Desa berdasarkan ”urusan” 9. Urusan yang dimaksud adalah Urusan wajib dan Urusan pilihan.

10. Urusan wajib adalah aspek/agenda pembangunan dan permasalahan yang harus ditangani setiap tahun anggaran oleh pemerintah Desa mencakup pendidikan,kesehatan sarana prasarana,lingkungan hidup,sosial dan budaya dan koperasi & usaha masyarakat.

11. Urusan pilihan adalah aspek/agenda pembangunan dan permasalahan yang perlu ditangani sesuai dengan kondisi dan potensi setempat mencakup pertanian,kehutanan,pertambangan,pariwisata dan kelautan.

12. Kegiatan sarana prasarana yang terkait langsung langsung dengan pelayanan kesehatan yaitu pembangunan polindes,posyandu,pos obat Desa,saluran pembuangan limbah,mck,dll termasuk dalam urusan wajib kesehatan.

13. Kegiatan sarana prasarana yang terkait langsung langsung dengan pelayanan pendidikan yaitu pembangunan/rehab gedung sekolah,perpustakaan,dll termasuk dalam urusan wajib pendidikan.

(32)

Page 32 of 36 6. PEMERINGKATAN USULAN KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BERDASARKAN RPJM-DESA, TAHUN 2010 s.d 2014

Desa :

Kecamatan :

Kabupaten : ... Propinsi : ...

No Masalah

Kriteria dan nilai pembobotan

Jumlah nilai peringkat Urutan Keterangan Dirasakan oleh

orang banyak Sangat parah

Menghambat peningkatan

pendapatan Sering Terjadi Kriteria lainnya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Desa...,...2010 Kepala Desa...

(33)

Page 33 of 36 PETUNJUK PENGISIAN

6. INDIKASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DARI RPJM-DESA

1. Lampiran I.D/6, adalah kode untuk daftar isian indikasi program dan kegiatan perencanaan pembangunan di Desa dari RPJM-Desa. 2. Kolom 1, cukup jelas.

3. Kolom 2, diisi dengan indikasi program, misalnya : program perbaikan kesehatan/lingkungan masyarakat dalam kegiatan, misalnya : air bersih, sanitasi, gizi dan lain-lain.

4. Kolom 3, diisi dengan lokasi garapannya di RT/RW, Kampung, Dusun, dan lain-lain.

5. Kolom 4, diisi dengan perkiraan sasaran untuk, misalnya : 100 KK untuk air bersih, sanitasi 50 Rumah Tangga Miskin. 6. Kolom 5, cukup jelas.

(34)

Page 34 of 36 7. RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUNAN LINGKUNGAN/DUSUN/KAMPUNG/ RW/RT

Desa :

Kecamatan :

Kabupaten : ...

No kegiatan Jenis kegiatan Tujuan (Kampung) Lokasi Sasaran Target L B Sifat R P Pelaksanaan Waktu Rp Biaya Sumber Ket

(35)

Page 35 of 36

PETUNJUK PENGISIAN

7. RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) TAHUNAN

1. Lampiran I.D/7 ini adalah kode daftar isian tentang Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa) dengan uraiannya yaitu jenis kegiatan, lokasi, target/volume, perkiraan biaya dari mitra/swadaya masyarakat, APB-Nag/DAUD, APBD Kab/Kota, Prov, APBN Pusat atau sumber-sumber biaya lainnya yang tidak mengikat.

2. Kolom 1, cukup jelas.

3. Kolom 2, diisi dengan jenis kegiatan-kegiatan pembangunan di Desa. 4. Kolom 3, diisi dengan tujuan kegiatan pembangunan di Desa

5. Kolom 4, diisi dengan lokasi kegiatan di RT/RW, Kampung, Dusun dan lain-lain.

6. Kolom 5, diisi dengan sasaran/manfaat, misalnya : untuk 100 KK/ menanam pohon jarak 100 Ha dan lain-lain 7. Kolom 6, diisi dengan target/volume, misalnya : 100 Ha, 100 KK dan seterusnya.

8. Kolom (7, 8, 9, 10), diisi program/kegiatan B=Baru, L=Lanjutan, R=Rehabilitasi, P=Perluasan.

9. Kolom 11, diisi dengan waktu/lamanya pelaksanaan, misalnya : 10 hari, 2 minggu, 3 bulan dan seterusnya.

10. Kolom (12,13) diisi dengan biaya dan sumbernya, misalnya : dari APBN, APBD Provinsi, Kabupaten/Kota, APB-Des/DAUD dan kerjasama dengan pihak ketiga dan lain-lain.

(36)

Page 36 of 36

4.4.4 Strategi Pencapaian

RKP tahunan

BAB V. PENUTUP LAMPIRAN :

4. Peta Sosial Desa

5. Tabel Data Potensi,Masalah dan Tindakan pemecahan masalah 6. Tabel Rencana Pembangunan Desa

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP-Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM-Desa

6) Rencana kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa adalah, dokumen perencanaan untuk periode 1 ( satu ) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM Desa

Dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang tertuang dalam dokumen RKP Desa (Rencana Kerja Pemerintah Desa) merupakan penjabaran dari RPJM Desa yang memuat

RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA yang selanjutnya disingkat RKP Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun merupakan penjabaran dari RPJM Desa yang memuat

(3) Rencana Kerja Pembangunan Desa selanjutnya disingkat RKPD-Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun merupakan penjabaran dari RPJM-Desa yang

Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP-Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM-Desa

Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun merupakan penjabaran dari RPJMD yang

Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat (RKP-Desa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun merupakan penjabaran dari RPJMDES yang memuat