ANALISIS PENGGUNA KARTU BPJS DI RUANG RAWAT INAP
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN SIMULASI
SISTEM DINAMIK
Titus Kristanto[1] , Ana Lutfiyanti[2]Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya [1,2]
E-mail : tintus.chris@gmail.com[1], ana_lutfi91@yahoo.com[2]
ABSTRAK
Sistem pelayanan kesehatan mengedepankan keamanan pasien dan peningkatan kualitas hidup pasien. Pemerintah telah membuat Undang-Undang SJSN No.40 Tahun 2004 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Metode yang digunakan adalah Simulasi Sistem Dinamik. Tujuan menggunakan metode Simulasi Sistem Dinamik adalah untuk mengetahui kesiapan fasilitas kesehatan terutama kesiapan tenaga kesehatan dalam melakukan dan menjalankan layanan BPJS. Selain itu dari Simulasi Sistem Dinamik ini akan dilihat perkembangan peserta BPJS yang menggunakan layanan di Rumah Sakit. Penelitian ini berfokus pada jumlah keseluruhan pasien yang dirawat di ruang rawat inap RSUD Dr. Soetomo yang kemudian dibandingkan dengan jumlah pasien yang menggunakan Kartu BPJS.
Kata Kunci: Simulasi Sistem Dinamik, Layanan BPJS, RSUD Dr Soetomo, Kartu BPJS, Ruang
Rawat Inap
ABSTRACT
Health care system puts patient safety and improving the quality of life of patients. The government has made Undang-Undang SJSN No.40 Tahun 2004 about Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS). BPJS Kesehatan is a statutory body set up to organize program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). The method used is Simulation Dynamic System. The purpose of using the
Simulation Dynamic System method is to determine the readiness of health facilities especially the readiness of health workes un conducting and running the service BPJS. Addition of Simulation Dynamic System will see the development of BPJS participants who use the service at the hospital. This study focuses on the total number of patients treated in Ruang Rawat Inap RSUD Dr Soetomo is then compared with the number of patients who use BPJS Card.
Keywords : Simulation Dynamic System, BPJS Services, RSUD Dr Soetomo, BPJS Card, Inpatient Space
PENDAHULUAN
Sehat adalah suatu kata yang mudah diucapkan dan sehat ada yang mengatakan adalah hal yang mahal tapi untuk sebagian orang sehat itu adalah hal yang murah, dengan menjaga kesehatan dengan pola hidup yang sehat dan makanan yang terjaga maka kata sehat itu akan dengan murah akan kita peroleh. Saat kita sudah terserang penyakit maka kata sehat itu akan bernilai mahal.
Untuk penanganan biaya kesehatan, Pemerintah telah menyediakan jaminan pemeliharaan kesehatan. Jaminan pemeliharaan kesehatan akan memberikan perlindungan (back-up) kepada masyarakat sehingga tidak jatuh miskin bila menderita sakit, dapat meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, serta dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar masyarakat tetap sehat. Jangkauan pelayanan kesehatan yang masih rendah kualitas, pemerataannya merupakan salah satu permasalahan pembangunan kesehatan.
Mengantisipasi biaya pelayanan kesehat\an terutama di rumah sakit makin hari makin mahal, untuk mengendalikan biaya pelayanan harus diberlakukan jaminan kesehatan, karena jaminan
kesehatan dapat mengendalikan biaya dan mutu pelayanan yang dikelola oleh badan penyelenggara yang baik.
Maka Pemerintah membuat Undang-Undang tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Sosial (BPJS). Tujuan Pemerintah adalah yang sehat membantu yang sakit misalnya peserta BPJS yang terdaftar 10 peserta artinya 9 peserta yang sehat membantu 1 peserta yang sakit.
Untuk meningkatkan pelayanan dan meningkatkan efisiensi agar dapat melakukan jasa pelayanan yang berkualitas dengan pelayanan yang prima, dalam penelitian ini dilakukan perancangan dan pembuatan suatu simulasi sistem dinamik yang outputnya dapat menggambarkan perilaku sistem yang sedang diamati. Simulasi yang dilakukan dalam hal ini bermanfaat dalam memberikan informasi dan pengetahuan mengenai sistem layanan pasien BPJS.
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah berdasarkan observasi yang dilakukan fokus di RS. Dr Soetomo Surabaya dan beberapa Ruang Inap yang ada. Pada observasi tersebut dilakukan dengan cara penarikan data LipBank Instalasi RS Dr Soetomo Surabaya.
DASAR TEORI
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan Badan Hukum Publik yang bertanggungjawab kepada Presiden dan berfungsi untuk menyelenggarakan program jaminan sosial dan kesehatan penduduk Indonesia termasuk orang asing yang bekerja paling lama 6 (enam) bulan di Indonesia menurut UU No. 40 Tahun 2011 tentang SJSN dan UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011, BPJS akan menggantikan sejumlah lembaga jaminan sosial yang ada di Indonesia yaitu lembaga asuransi jaminan kesehatan PT Askes Indonesia menjadi BPJS Kesehatan dan lembaga jaminan sosial ketenaga kerjaan PT Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Transformasi PT Askes dan PT Jamsostek menjadi BPJS dilakukan secara bertahap. Pada awal 2014, PT Askes akan menjadi BPJS Kesehatan, selanjutnya pada 2015 giliran PT Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan.
Jaminan Kesehatan Nasonal (JKN)
Program Jaminan Kesehatan Nasional disingkat Program JKN adalah suatu program Pemerintah dan Masyarakat/Rakyat dengan tujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap rakyat Indonesia agar penduduk Indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera. Diselenggarakan secara Nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas (UU No. 2004 Pasal 19 ayat 1).
Tujuan penyelenggaraan adalah untuk memberikan manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan akan pemenuhan kebutuhan, (UU No. 2004 Pasal 19 ayat 2). Manfaat diberikan dalam bentuk pelayanan kesehatan perseorangan yang komprehensif, mencakup pelayanan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) termasuk obat dan bahan medis dengan menggunakan teknik layanan terkendali mutu dan biaya (managed care) (UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 22 ayat 1,2, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26 ).
Model Simulasi
Model adalah representasi dari suatu objek, benda, atau ide dalam bentuk yang disederhanakan dari kondisi. Model berisikan informasi tentang suatu fenomena yang dibuat dengan tujuan untuk mempelajari fenomena sistem yang sebenarnya. Model merupakan tiruan dari suatu benda, sistem atau kejadian yang sesungguhnya yang berisikan informasi yang penting untuk ditelaah.
Model dari sistem adalah alat untuk menjawab sebuah pertanyaan sistem tanpa harus melakukan percobaan. Bentuk model lain adalah variabel model yaitu perilaku sistem pada kondisi yang berbeda dideskripsikan dengan kata.
Tujuan dari pemodelan adalah untuk menentukan informasi yang dianggap penting dikumpulkan sehingga tidak ada model yang unik. Simulasi menurut Erma Suryani (2006) mengatakan “Simulasi merupakan alat yang fleksibel untuk memecahkan suatu masalah yang sulit
untuk dipecahkan dengan model matematis biasa dan efektif digunakan untuk sistem yang relatif kompleks untuk pemecahan analitis dari model tersebut”.
Simulasi merupakan sebuah teknik untuk meniru operasi atau proses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat lunak dan menggunakan perhitungan tertentu sehingga sistem dapat dipelajari secara ilmiah (Law dan Kelton, 1991).
Penggunaan metode simulasi dapat dijadikan acuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan kondisi sebuah sistem. Simulasi dapat dijadikan alternatif. Simulasi diawali dengan membangun model dari sebuah sistem yang nyata. Model harus dapat menunjukkan keterkaitan antara suatu komponen dengan komponen lain.
RSUD Dr Soetomo
RSUD Dr Soetomo adalah sebuah rumah salit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berada di Kota Surabaya. Visi dari RSUD Dr Soetomo adalah “Menjadi rumah sakit yang terkemuka dalam pelayanan, pendidikan, dan penelitian di tingkat ASEAN”. Moto dari RSUD Dr Soetomo adalah “Pelayanan Prima Bagi Masyarakat Adalah Budaya Kerja Kami”.
Cara untuk medapatkan pelayanan, pada prinsipnya RSUD Dr Soetomo dapat menerima semua golongan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Sebagai institusi Pemerintah, tentunya RSUD Dr.Soetomo harus memenuhi ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, untuk itu diatur persyaratan bagi masyarakat yang memerlukan pelayanan di RSUD Dr.Soetomo sebagai berikut : Umum, Askes, Jamkesmas, Jamkesda / SPM / SKM, Jamsostek / Astek / Kerjasama lain, Pengobatan Thalassemia, Jaminan Persalinan (Jampersal), Donor Organ.
Sistem Dinamik
Menurut Sterman (2000), pendekatan system dinamik yang kompleks memerlukan model simulasi untuk menguji, meningkatkan dan merancang kebijakan baru. Menurut Erma Suryani dalam buku “Permodelan dan Simulasi” (2006), simulasi system dinamik merupakan simulasi kontinyu yang dikembangkan oleh Jay Forrester ( MIT ) tahun 1960-an, berfokus pada struktur dan perilaku system yang terdiri antar variable dan loop feedback ( umpan balik). Menurut Sterman (2000), terdapat lima tahapan dalam mengembangkan model sistem dinamik yaitu:
Step 1: Problem Articulation Step 2: Dynamic Hypothesis Step 3: Formulation
Step 4: Testing
Step 5: Policy Formulation and Evaluation METODE
Tahapan metodologi penelitian menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, serta tujuan masalah. Untuk pemecahan masalah, berikut langkah-langkah yang harus dilakukan :
1) Kajian Pustaka
Kajian pustaka dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari referensi teks, jurnal, paper, serta literatur lain yang dibahas pada penelitian.
2) Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah berupa penelitian lapangan, observasi, wawancara, dan penelitian kepustakaan.
3) Pemodelan Sistem
Pada pemodelan sistem, model dibangun dengan penetapan variabel-variabel yang berhubungan dengan menggunakan pendekatan simulasi sistem dinamik.
4) Pengolahan Data
Di tahapan pengolahan data, model konseptual digambarkan melalui diagram kausal yang diterjemahkan menjadi sistem dinamik yang digambarkan melalui diagram stock and flow.
5) Validasi Model
Validasi model dilakukan dalam mengembangkan persamaan matematis yang dibuat menjadi sebuah model yang merepresentasikan permasalahan sebenarnya. Validasi dilakukan dengan cara mengkalibrasi hasil simulasi awal dengan data historis yang dimiliki.
6) Penyusunan Skenario
Setelah model valid, tahapan selanjutnya adalah membuat skenario untuk memperbaiki kinerja sistem sesuai dengan yang diinginkan
7) Analisa dan Pembahasan Hasil Model
Di tahapan analisa, melakukan percobaan dari hasil skenario yang dihasilkan. Analisa juga dapat membaca kebutuhan atau memperbaiki dari sebuah sistem yang sesuai dengan spesifikasi skenario.
8) Kesimpulan dan Saran Penelitian
Setelah analisa sudah dilakukan, menghasilkan kesimpulan dan saran yang diperoleh berupa strategi yang tepat.
9) Menyusun Laporan
Membuat laporan penelitian yang sudah dibuat.
HASIL DAN PEMBAHASAN Base Model Development
Pemodelan model simulasi menggunakan Sistem Dinamik serta software Vensim. Dalam model dasar dapat diketahui berapa banyak peserta BPJS dalam rumah sakit. Di dalam penelitan mengambil data sample di RSUD Dr Soetomo Surabaya, yang terdapat banyak ruang perawatan yang disediakan, tetapi penulis memlilih satu ruang perawatan yaitu Ruang Inap Penyakit Dalam dimana di dalamnya dibagi menjadi beberapa ruang yaitu :
a. Ruang Pandan 1
b. Ruang Pandan 2
c. Ruang Pandan Wangi
Dimana ruang perawatan tersebut dibagi menjadi 2 bagian yaitu perawatan untuk laki-laki dan untuk perempuan. Ruang Pandan 1 dan Ruang Pandan 2 untuk pasien yang laki-laki sedangkan Ruang Pandan Wangi untuk pasien perempuan. Sehingga akan muncul variable-variabel yang di gunakan dalam penelitian ini, variable tersebut antara lain:
a. Total Pasien per bulan
b. Jenis kelamin
c. Tempat perawatan
d. Jenis penanggungan BPJS
Penulis mendapatkan data rekapitulasi pasien BPJS Bulan Januari 2014 sampai dengan Bulan Juni 2014 sebagai berikut:
Table 1. Tabel Rekapitulasi Pasien BPJS Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo
Surabaya BULAN RUANG PANDAN I RUANG PANDAN II RUANG PANDAN WANGI TOTAL PASIEN BPJS TOTAL KESELURUHAN PASIEN JANUARI 17 7 23 48 350 FEBRUARI 21 15 36 72 432 MARET 57 17 69 143 356 APRIL 78 23 87 188 478 MEI 83 35 105 223 398 JUNI 112 38 147 297 364 TOTAL 368 135 467 971 2378
Langkah awal pada pemodelan system adalah pembuatan model konseptual dengan digambarkan melalui causal loop diagram atau diagram kausal. Diagram kausal ini digunakan untuk visualisasi sistem secara umum yang nantinya disimulasikan dengan metode sistem dinamik
LAYANAN PASIEN BPJS pendaftaran pasien BPJS nama pasien no kartu peserta alamat kelas perawatan mandiri perusahan dokter keluarga rumah sakit yang dituju
dokter gigi yang dituju identitas peserta tanggal lahir pelayanan kelas 1 pelayanan kelas 2 pelayanan kelas 3 pengklaiman jaminan kesehatan berdasarkan ruang tindakan tanggal KRS ( keluar rumah sakit ) top up kemoterapi tindakan untuk
operasi obat reguler tindakan penanganan diagonosa jenis kelamin tipe rumasakit pasien datang surat jaminan kesehatan ird icu
ruang rawat jalan ruang rawat inap
penyakit dalam kulit paru-paru hematologi laboratorium R. Pandan 1 R. Pandan II R. Pandan Wangi Biaya rongsen lab darah thorax
keluar rumah sakit
pencatatan dan pelaporan administrasi rumah sakit OK layanan BPJS jumlah pasien peserta BPJS ruangan pasien BPJS pandan2 januari februari maret april mei
pasien BPJS pandan wangi
juni pasien BPJS
pandan1
melalui komponen yang terlihat. Komponen inilah yang akan menjadi variabel, parameter dan konstanta yang saling tergantung dan mempengarui pada perilaku sistem.
Causal Loop Diagram
Pada gambar 1 menjelaskan gambar causal loop diagram Layanan BPJS
Gambar 1. Causal loop Diagram Layanan Pasien BPJS Stock and Flow Diagram
Pada tahap ini, model konseptual yang dilakukan sebelumnya dengan diagram kausal, diterjemahkan menjadi model sistem dinamik yang digambarkan melalui digram stock dan flow yang terbentuk melalui empat komponen, yaitu: auxiliary, level dan rate, kemudian menentukan persamaan dari sistem variabel sebagai formulasi pada model dilakukan dengan cara memahami dan menguji konsistensi model, apakah sesuai dengna tujuan dan batasan sistem yang dibuat?
Kemudian dari diagram causal, dapat menentukan Stock & Flow Diagram sebagai pada Gambar 2
Gambar 2. Stock & Flow Diagram Layanan Pasien BPJS
Formulasi dari simulasi pengguna pasien BPJS yaitu:
Layanan BPJS - Peserta BPJS ruangan - Jumlah pasien
Formulasi dari peserta BPJS ruangan yaitu:
Layanan BPJS - (Pasien BPJS pandan 1 + pasien BPJS pandan 2 + pasien BPJS pandan wangi)
Formulasi Jumlah Pasien Keseluruhan rawat inap selama bulan Januari sampai dengan Juni 2014, yaitu:
layanan BPJS-(januari+februari+maret+april+mei+juni)
Dari formulasi di atas maka diperoleh grafik sebagai berikut:
Gambar 3. Diagram strip jumlah pasien
Gambar 4. Diagram jumlah pasien di ruang rawat inap KESIMPULAN
Dalam simulasi ini maka akan terlihatdari data pasien keseluruhan rawat inap mulai dari bulan januari sampai dengan bulan Juni beserta jumlah pasien BPJS yang di rawat di ruang rawat inap. Sehinnga setelah di olah menggunakan simulasi dinamik maka akan terlihat presentase atau grafik pasien yang menggunakan pelayanan di rumah sakit menggunakan kartu BPJS.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Agung Brastama Putra,. Erna Suryani,. Skenario Kebijakan Industri Gula Untuk
Meningkatkan Ketersediaan Gula Dipasarkan Dengan Menggunakan Pendekatan Sistem Dinamik. 2014Jurnal Sistem Informasi, Volume 5, Nomer 1, Maret 2014, hlm 51-61
[2] Dewa Adi Baskara joni,. Erna Suryani., Analisa Efisiensi Layanan Perbankan Untuk
Meningkatkan Kinerja Layanan Menggunakan Simulasi Diskrit. 2012. Volume 04,Nomer 2,
Maret 2012, hlm 109-115
[3] Erma Suryani. 2006. Pemodelan dan Simulasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
[4] http://540-simulasi-bpjs-kesehatan-digelar-di-tiga-provinsi.htm (diakses tanggal 29 Juni
2014)
[5] Rexky Kurnia,. Nurhayati,. BilqisReadiness Of Stakeholders In The National Health
Insurance Program In District Gowa,.Bagian AKK Fakultas Kesehatan Masyarakat