P.T. PANIN INSURANCE Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
DAN INFORMASI TAMBAHAN
UNTUK TRIWULAN 1 ( SATU ) YANG BERAKHIR
31 MARET 2009 DAN 2008
(UNAUDITED)
DAFTAR ISI
Halaman
Neraca Konsolidasi 1
Laporan Laba Rugi Konsolidasi 4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 5
Laporan Arus Kas Konsolidasi 6
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 7
Informasi Tambahan Konsolidasi 60
Informasi Tersendiri Induk Perusahaan :
- Neraca 61
- Laporan Laba Rugi 63
- Laporan Perubahan Ekuitas 64
- Laporan Arus Kas 65
- Rekonsiliasi Perhitungan Pajak Penghasilan Badan 66
- Pendapatan, Beban dan Hasil Underwriting 67
- Beban Usaha 68
- Analisis Kekayaan 69
Catatan 2009 2008 Rp juta Rp juta
ASET (UNAUDITED) (UNAUDITED)
(Disajikan kembali-lihat catatan 3)
Investasi
Pihak ketiga 2b,2e,2c,
Dana Jaminan 2d,2s,3,
Deposito 4,35,37,38, 130,258 123,733
Surat utang negara 43.45 1,722 0
Jumlah dana jaminan 131,980 123,733
Deposito berjangka 152,446 106,355
Reksadana 685,760 1,400,822
Saham yang dimaksudkan untuk
diperdagangkan - bersih 6,967 107
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 74,437 58,258
Efek hutang yang dimaksudkan untuk
dimiliki hingga jatuh tempo 417,746 372,766
Pinjaman polis 11,472 7,449
Penyertaan dalam bentuk saham 8,277 8,277
Investasi lainnya 509 509
Jumlah 1,489,594 2,078,276
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Deposito berjangka 523,909 28,090
Reksadana 697,868 545,332
Saham yang dimaksudkan untuk
diperdagangkan - bersih 7,709 3,798
Saham yang tersedia untuk dijual 17,257 31,489
Efek hutang yang dimaksudkan untuk
dimiliki hingga jatuh tempo 325,100 1,052,664
Penyertaan dalam bentuk saham 3,713,719 3,396,185
Jumlah 5,285,562 5,057,558
Jumlah Investasi 6,775,156 7,135,834
Kas dan bank 2c,2f,5,
Kas 37,39 130 55
Bank
Pihak ketiga 4,007 24,518
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 29,757 18,611
Jumlah 33,894 43,184
Piutang premi - setelah dikurangi penyisihan 2g,2i,6,37,
piutang ragu-ragu Rp 185 juta 39
Pihak ketiga 14,534 8,855
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1,859 3,391
Jumlah 16,393 12,246
JUMLAH ASET - DIPINDAHKAN 6,825,443 7,191,264
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
Catatan 2009 2008 Rp juta Rp juta
ASET (UNAUDITED) (UNAUDITED)
(Disajikan kembali-lihat catatan 3)
JUMLAH ASET - PINDAHAN 6,825,443 7,191,264
Piutang reasuransi 2h,7,38 107 84
Piutang hasil investasi
Pihak ketiga 7,891 17,343
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 13,066 14,362
Jumlah 20,957 31,705
Piutang lain-lain 8
Pihak ketiga 27,275 5,733
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 628 425
Jumlah 27,903 6,158
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp.16.221 juta pada tahun
2009 dan Rp.18.192 juta pada tahun 2008 2j,9 18,520 39,636
Aset pajak tangguhan 31.33 24,654 30,735
Aset lain-lain 2m,10,39 15,367 14,946
JUMLAH ASET 6,932,951 7,314,528
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. 2 BEJTRW109s1
Catatan 2009 2008 Rp juta Rp juta
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (UNAUDITED) (UNAUDITED)
KEWAJIBAN
(Disajikan kembali-lihat catatan 3)
Kewajiban Lancar
Hutang klaim 2n,11,37,39 9,509 24,997
Kewajiban manfaat polis masa depan 2o,12,37,39 1,570,284 2,331,168 Estimasi klaim retensi sendiri
dan kewajiban klaim 2p,13 63,335 48,570
Premi yang belum merupakan pendapatan 14,37 60,584 47,562
Hutang reasuransi 2u,16,40 18,267 12,527
Hutang komisi 17,37,39
Pihak ketiga 1,571 1,900
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 515 216
Jumlah 2,086 2,116
Hutang pajak 18.31 5,602 4,535
Pendapatan premi ditangguhkan 15
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 18,587 13,050
Beban yang masih harus dibayar 19 3,363 3,453
Hutang dividen 27 37
Hutang lain-lain 20 22,917 41,493
Kewajiban imbalan pasca kerja 2y,2aa,42 2,150 1,609
Jumlah Kewajiban 1,776,711 2,531,117
GOODWILL NEGATIF 2b,3,21 99,928 92,527
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN 2b,22 2,194,526 2,106,133
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp.250 per saham pada tahun 2009 dan tahun 2008
Modal dasar - 9.492.000.000 saham pada tahun 2009 dan tahun 2008
Modal ditempatkan dan ddisetor penuh 4.038.066.171 pada
tahun 2009 dan 4.063.538.671 tahun 2008 2q,23 1,009,517 1,015,885
Tambahan modal disetor 2l,24 26,563 24,920
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 25 6,771 6,771 Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan 2e,4
(penurunan) harga pasar saham 2b (236) 3,771
Selisih penilaian kembali aktiva tetap 0 332
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 3 24,000 19,000
Tidak ditentukan penggunaannya 35 1,795,170 1,514,072
Jumlah Ekuitas 2,861,785 2,584,751
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 6,932,950 7,314,528
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Jakarta, 30 April 2009
BEJTRW107s1
3 Suwirjo Jososwidjojo Syamsul Hidayat
Catatan 2009 2008 Rp juta Rp juta
PENDAPATAN UNDERWRITING (UNAUDITED) (UNAUDITED)
Pendapatan premi 2q,26
(Disajikan kembali-lihat catatan 3)
Premi bruto 2r,2ac,26 146,946 425,704
Premi reasuransi 35,37,39 (13,283) (10,701)
(Kenaikan) penurunan premi yang belum 41b
merupakan pendapatan (3,751) (1,687)
Jumlah Pendapatan Underwriting 129,912 413,316
BEBAN UNDERWRITING 2v,2ac,37
Beban klaim 27,41b
Klaim bruto dan manfaat 2v 142,410 245,523
Klaim reasuransi 2v (3,648) (1,748)
Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi
sendiri dan kewajiban klaim 5,965 (1,922)
Kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat
polis masa depan 13,328 18,177
Jumlah Beban Klaim 158,055 260,030
Beban komisi neto 2w,28,37 4,613 3,925
Jumlah Beban Underwriting 162,668 263,955
LABA (RUGI) UNDERWRITING (32,756) 149,361
HASIL INVESTASI 2s,3,29,37 173,276 45,824
BEBAN AKUISISI 10,30 (18,910) (19,075)
BEBAN USAHA 2v,31,37 (16,159) (14,160)
LABA USAHA 105,451 161,950
PENGHASILAN LAIN-LAIN - BERSIH 32.37 2,189 744
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 107,640 162,694
MANFAAT (BEBAN) PAJAK 2z,33 (3,450) (8,934)
LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS ATAS
LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 3 104,190 153,760
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 3 (32,961) (53,482)
LABA (RUGI) BERSIH 71,229 100,278
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah) 2ab,3,34
Dasar 17.63 24.67
Dilusian 16.13 22.58
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
BEJTRW107s2
Keunutngan
Tambahan modal disetor Selisih nilai rugian) yang Selisih
transaksi belum direalisasi penilaian
Biaya emisi restrukturisasi akibat kenaikan kembali
Modal Agio saham entitas (penurunan) aktiva Ditentukan Tidak ditentukan Jumlah Catatan disetor Saham sepengendali harga pasar saham tetap penggunaannya penggunaannya ekuitas Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp'JUTA Rp'JUTA Rp juta Rp juta Rp juta Saldo per 1 Januari 2008 (Disajikan kembali) 1,015,885 26,948 (2,028) 6,771 3,521 332 19,000 1,413,794 2,484,223 Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi
akibat kenaikan harga pasar saham (Disajikan kembali) 250 250
Selisih penilaian kembali aktiva tetap 0 0
Laba bersih periode berjalan (Disajikan kembali) 100,278 100,278
Saldo per 31 Maret 2008 1,015,885 26,948 # (2,028) 6,771 3,771 332 19,000 1,514,072 2,584,751 Saldo per 1 Januari 2009 1,009,517 28,591 (2,028) 6,771 332 0 24,000 1,723,941 2,791,124
Saham treasury 0
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi
akibat kenaikan (penurunan) harga pasar saham (568) (568)
Selisih penilaian kembali aktiva tetap 0 0
Laba bersih periode berjalan 71,229 71,229
Cadangan umum - - - - 0
Saldo per 31 Maret 2009 1,009,517 28,591 (2,028) 6,771 (236) 0 24,000 1,795,170 2,861,785
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
BEJTRW105s3
5
31 MARET 2009 DAN 2008
2009 2008
Catatan Rp. Juta Rp. Juta
Note (UNAUDITED) (UNAUDITED)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
Penerimaan premi asuransi 141,599 459,034
Penerimaan klaim reasuransi 3,271 1,663
Penerimaan lain-lain 1,912 2,495
Pembayaran premi reasuransi (9,197) (7,723)
Pembayaran klaim dan manfaat asuransi (139,728) (243,228)
Pembayaran komisi asuransi (5,846) (4,269)
Pembayaran biaya akuisisi (18,691) (18,204)
Beban usaha (15,767) (21,786)
Lian-lain (2,306) (3,711)
JUMLAH ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI (44,753) 164,271 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil investasi 46,131 52,415
Pencairan investasi deposito berjangka 300,597 117,789
Hasil penjualan surat berharga 387,760 62,612
Penjualan Aktiva Tetap 113 300
Penerimaan cicilan pinjaman polis 17,134 3,659
Penempatan investasi deposito berjangka (357,938) (141,745) Penempatan investasi dalam surat berharga (320,828) (266,769)
Penempatan investasi dalam saham (1,985) (1,562)
Pembelian aktiva tetap (1,353) (6,238)
Pemberian pinjaman polis (6,494) (350)
Lain-lain 0 0
JUMLAH ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI 63,137 (179,889) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Setoran modal 0 0
Pelaksanaan waran 0 245
JUMLAH ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN 0 245
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS 18,384 (15,373)
SALDO AWAL TAHUN KAS 15,510 58,557
SALDO AKHIR KAS 33,894 43,184
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
Bagian laba dari perusahaan asosiasi 61,847 97,587
Laba (rugi) yang belum direalisasi atas
kenaikan (penurunan) investasi 46,709 (112,229)
Kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat polis
masa depan dan estimasi kewajiban klaim 13,328 18,177
1. UMUM
a. Pendirian dan informasi umum
PT Panin Insurance Tbk (Perseroan) didirikan pada tanggal 24 Oktober 1973 di Jakarta dengan Akta No. 84 dari Notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja Namora, S.H., dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Ind onesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/408/2 tanggal 12 Desember 1973 serta didaftarkan di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta tanggal 29 Januari 1974 No. 224, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.7 tanggal 22 Januari 1974 tambahan No. 37.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir yaitu perubahan pasal 4 ayat 2 dan 3 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal disetor Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas V Per usahaan, sebagaimana dimaksud dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 27, tanggal 27 September 2006 dari Notaris Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah diterima dan dicatat oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-HT.01.04-02604 tanggal 19 Oktober 2006, dimumumkan dalam Berita Negara Repulik Indonesian No. 62 tanggal 3 Agustus 2007, Tambahan No.865.
Sesuai pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan , ruang lingkup kegiatan Perseroan meliputi bidang asuransi kerugian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat membuat dan menutup perjanjian-perjanjian usaha asuransi kerugian, termasuk melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah, termasuk pula perjanjian-perjanjian reasuransinya. Perseroan mempunyai perjanjian reasuransi dengan berbagai Perseroan di dalam dan di luar negeri.Dalam rangka melaksanakan kegiatan ini telah diperoleh izin dari Departemen Keuangan c.q. Direktorat
Jenderal Moneter Dalam Negeri, terakhir dengan surat No. KEP-8015/MD/1986 tanggal 8 Desember 1986.
Perseroan berdomisili di Jakarta Barat, berkantor pusat di Jakarta, memiliki satu cabang di Jakarta dan empat cabang di luar Jakarta, yaitu: Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan, serta memiliki sebelas kantor perwakilan di Cirebon, Palembang, Makassar, Bandar Lampung, Pekanbaru, Yogyakarta, Padang, Pematang Siantar, Sukabumi dan Puri-Jakarta. Kantor Pusat Perseroan beralamat di Panin Bank Plaza lantai 6, Jl. Palmerah Utara No. 52 , Jakarta.
Perseroan mulai beroper asi secara komersial pada tahun 1974. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Panin Grup.
Berdasarkan Akta No. 110 tanggal 30 Juni 2008, Notaris Benny Kristianto, SH , susunan anggota Komisaris Perseroan per 3 1 Maret 2009 dan 31 Maret 2008, adalah sebagai berikut :
Presiden Komisaris : Mu'min Ali Gunawan Wakil Presiden Komisaris : Fadjar Gunawan
Komisaris : Akijat Lukito
Berdasarkan Akta No. 110 tanggal 30 Juni 2008, Notaris Benny Kristianto, SH dan Akta No. 11 tanggal 07 Juli 2005, Notaris Veronica Lily Dharma, SH. susunan anggota Direksi Perseroan per 31 Maret 2009 dan 3 1 Maret 2008, adalah sebagai berikut :
Direksi
Presiden Direktur : Suwirjo Josowidjojo Wakil Presiden Direktur : Syamsul Hidayat
Direktur : Karel Fitrianto Pangandjaja
Jumlah karyawan Perseroan sebanyak 188 karyawan dan 17 3 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008.
Sesuai dengan Surat Edaran Badan Pengawas Pasr Modal No. IX / 5 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 dan Peraturan Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta Nomor I-A tentang Ketentuan Umum Pencatatn Efek Bersifat Ekuitas di Bursa, dengan ini mengangkat pihak-pihak di bawah ini sebagai Komite Audit Perseroan dengan susunan sebagai berikut :
Ketua : Akijat Lukito
Anggota : Jonny Setiadi
Lanywaty b. Anak Perusahaan
Perseroan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan, sebagai berikut :
Anak Perusahaan Jenis Usaha 2009 2008 2009 2008
% % (Rp) (Rp)
PT Panin Life Tbk (PL) Asuransi Jiwa 57.076 56.121 6.011.806 6.493.902 PT Panin Financial Assurance Perdagangan dan jasa 99.999 99.999 110.681 18.945 (dahulu PT Panin Banholdco)
PT Panin Geninholdco (GH) Perdagangan dan jasa 99.999 99.999 3.712 3.763 PT Anugrah Life Insurance Asuransi Jiwa 99.999 99.999 119.983 15.600 PT Epanin Dotcom (ED) Modal ventura 80.000 30.000 17.761 17.483 PT Tiga Jaya Sakti Utama Perdagangan dan jasa - 99.994 - 25.650
Pemilikan Persentase
Jumlah aset
Pada tanggal 31 Desember 2008 pemilikan saham pada PT Tiga Jaya Sakti telah dijual seluruhnya pada pihak ketiga.
Pada tahun 1995, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-164/KM.17/1995 tanggal 23 Juni 1995, anak perusahaan (PL) memperoleh pengesahan untuk mengelola Dana Pensiun Lembaga Keuangan
.
c. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 13 Agustus 1983, perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-109/PM/1983 untuk melakukan penawaran umum atas 765.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 1.150 per saham. Pada tanggal 20 September 1983, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta
.
Pada tahun 1989, Perseroan melakukan Pengeluaran Tambahan Saham sebanyak 578.000 saham dengan harga penawaran Rp 3.800 per saham. Saham -saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya secara bertahap, terakhir pada tanggal 16 Desember 1993.Pada tanggal 19 Desember 1996, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S -2033/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 300.357.900 saham dengan harga penawaran Rp 500 per saham disertai dengan Waran Seri I sebanyak 60.071.580 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham -saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 9 Januari 1997. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham Perseroan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 9 Juli 1997 sampai dengan 10 Januari 2002. Bila waran tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 19 Juni 1998, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1266/PM/1998 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 231.704.666 saham dengan harga penawaran Rp 500 per saham disertai dengan Waran Seri II sebanyak 61.787.911 waran yang yang diberikan secara cuma-cuma seba gai insentif (dengan asumsi Waran Seri I seluruhnya dilaksanakan menjadi saham perusahaan). Namun pada saat penawaran umum terbatas III, sejumlah 59.986.211 Waran Seri I belum dilaksanakan menjadi saham Perseroan, sehingga saham yang dikeluarkan adalah sebanyak 205.996.290 saham dan sebanyak 54.932.344 waran diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 13 Juli 1998. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham Perseroan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 13 Januari 1999 sampai dengan 12 Juli 2001. Bila waran tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 29 Juni 1999, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1181/PM/1999 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV kepada Para Pemegang Saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak-banyaknya 801.572.854 saham, disertai dengan Waran Seri III sebanyak-sebanyak-banyaknya 100.196.606 waran yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Dalam penawaran tersebut, saham yang terjual adalah sebanyak 500.095.905 saham dan sebanyak 62.511.972 waran diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 5 Juli 1999. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 5 Januari 2000 sampai dengan 8 Juli 2002. Bila waran tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 28 Juni 2006 , Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dengan suratnya No.S -793/BL/2006 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V kepada para Pemegang Saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 3.553.197.483 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp.250,- setiap saham dan sebanyak-banyaknya 789.599.441 Waran Seri IV dengan harga pelaksanaan Rp.250 setiap saham, yang diterbitkan menyertai saham tersebut yang diberikan Cuma-Cuma sebagai insentif. Dalam penawaran tersebut, saham yang terjual adalah sebanyak 1.694.402.849 saham dan sebanyak 376.533.883 waran diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 13 Juli 2006. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 15 Januari 2007 sampai dengan 10 Juli 2009. Bila waran tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham sebagaimana tercantum dalam akta notaris No. 16 tanggal 14 September 2001, dari Notaris Ny. Veronica Lily Dharma, S.H, Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui Pembelian Kembali Saham Perseroan yang dimiliki oleh Publik sampai maksimum 10% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, pembelian dapat dilakukan mulai tanggal 14 September 2001 sampai dengan 13 Maret 2003. Rencana pembelian kembali saham Perseroan ini telah diiklankan dalam harian Koran Tempo dan harian Terbit yang keduanya terbit pada tanggal 16 Agustus 2001. Sampai dengan 13 Maret 2003 telah dilaksanakan pembelian kembali saham Perseroan sebanyak 8.209.000 saham (setelah stocksplit) da dicatat menurut metode par-value.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham sebagaimana tercantum dalam akta notaris No. 63 tanggal 28 Juni 2007, dari Notaris Benny Kristi anto, S.H, Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui Pembelian Kembali Saham Perseroan II sampai maksimum 10% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dikurangi sisa saham hasil pembelian kembali saham Perseroan I. pembelian dapat dilakukan mulai tanggal 28 Juni 2007
sampai dengan 28 Desember 2008. Rencana pembelian kembali saham perusahaan ini telah diiklankan dalam harian Sinar Harapan dan harian Ekonomi Neraca yang keduanya terbit pada tanggal 31 Mei 2007.
Berdasarkan Notulen Rapat Direksi Perusahaan tanggal 12 Januari 2004, disetujui rencana penjualan saham hasil pembelian kembali saham Perusahan tersebut sebanyak-banyaknya 8.209.000 saham. Sam pai dengan tanggal 31 Maret 2008, telah dilaksanakan penjualan saham tersebut sebnyak 3.492.500 saham.
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, seluruh saham Perseroan atau sejumlah 4.06 8.255.171 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia .
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan aku ntansi yang dianut oleh Perseroan dan anak perusahaan sesuai dengan Standar Khusus Akuntansi untuk Asuransi Kerugian (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28 Revisi 1996 ), Sandar Akuntansi Asuransi Jiwa (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 36), Pedoman Akuntansi Asuransi Indonesia (PAKASI), peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang asuransi kerugian dan asuransi jiwa dan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-06/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000, perihal Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, serta prinsip dan Praktek Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Perubahan mendasar dari peraturan Bapepam tersebut antara lain mengharuskan emiten menyajikan laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung , biaya emisi efek harus disajikan sebagai bagian dari ekuitas sedangkan biaya emisi efek hutang langsung dikurangkan dari hasi emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto efek hutang tersebut. Saldo biaya emisi efek ekuitas atau hutang sebelum berlakunya peraturan ini harus diperlakukan sesuai dengan peraturan ini.
Standar Akuntansi Baru
PSAK NO. 30 (Revisi 2007) “Sewa” dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) NO.8 “Penentuan apakah suatu perjanjian Mengandung Suatun Sewa dan Pembahasan Lebih Lanjut Ketentuan Transaksi PSAK NO. 30 (Revisi 2007).
Perseroan memilih untuk menerapkan PSAK NO. 30 (Revisi 2007) dan ISAK NO. 8 secara prospektif. Dampak perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasi komparatif tahun 2007. Oleh karena itu Perseroan telah menyesuaikan dampak perubahan kebijakan akuntansi tersebut pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2008.
Ikhtisar kebijakan akuntansi Perseroan dan anak perusahaan sesuai surat keputusan yang baru tersebut adalah sebagai berikut :
a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp).
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali dinyatakan khusus pada catatan 2e.
Laporan keuan gan konsolidasi disusun dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis) kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan m engelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas konsolidasi, semua deposito yang berumur kurang dari 3 (tiga) bulan tidak dimasukkan sebagai setara kas. Pengertian kas disini adalah saldo uang yang ada
pada kas dan saldo giro bank. Informasi tambahan laporan arus kas konsolidasi tahun 2009 dan 2008 disajikan dengan metode langsung.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perseroan dan anak perusaha an dengan kepemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan,jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Pers eroan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
Transaksi pembelian saham anak perusahaan yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama merupakan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku anak perusahaan dalam transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun Selisih Nilai Transasksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali yang disajikan dalam unsur Ekuitas.
Pada tahun 2008 terdapat perubahan persentase kepemilikan saham PT Panin Life Tbk (anak perusahaan) dari 56 ,121% menjadi 57 ,076% baik kepemilikan langsung maupun tidak langsung. Selisih lebih antara bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban anak perusahaan dan biaya perolehan dicatat sebagai goodwill negatif dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun (Catatan 20).
Pada bulan Desember 2008 , berdasarkan perjanjian penjualan saham yang dibawah tangan, Perseroan telah menjual saham 100% dari kepemilikan saham (256.340 saham, nominal Rp.100.000 per saham ) di PT Tiga Jaya Sakti Utama, anak perusahaan Perseroan sebesar Rp.25.634 juta kepada ibu Lidyawati Soesetio, pengusaha swasta berdomisili di Jakarta. Perseroan telah mener ima pembayaran pertama sebesar Rp.6.733 juta sedangkan sisanya akan dibayar bertahap sel ama 2 tahun sejak tanggal transaksi ini , dengan pinalti atas keterlambatan bayar 1 % per bulan apabila terjadi wanprestasi. Sebagai konsekuensinya laporan keuangan PT Tiga Jaya Sakti Utama per 31 Desember 2008 tidak dikonsolidsikan ke dalam laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan anak perusahaan per 31 Desember 2008. Atas taranssaksi ini, Perseroan telah membukukan keuntungan sebesar Rp.7,4 juta.
c. Transaksi da n Saldo Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perseroan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, kurs konversi yang dipergunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia sebagai berikut :
Mata Uang 2009 2008
1 Dollar Amerika Serikat 11.575,00 9.217,00
1 Ponsterling Inggris 16.559,21 18.390,69
1 Euro 15.327,06 14.558,72
d. Transaksi dengan pihak -pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa
Perseroan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, tentang “Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa”
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
e. Investasi
Deposito berjangka
Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib dan deposito berjangka yang dinyatakan sebesar nilai nominal.
Efek
Investasi efek yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar efek yang diperdagangkan disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Sedangkan laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan dan penurunan nilai wajar efek yang tersedia untuk djual dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi.
Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehannya yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan atau diskonto yang belum diamortisasi. Jika ada kemungkinan Perseroan tidak dapat memperoleh kembali seluruh atau sebagian jumlah biaya perolehan yang seharusnya diterima sehubungan dengan persyaratan perjanjian efek hutang, maka penurunan yan g bersifat permanen dianggap telah terjadi. Jika penurunan nilai wajar dinilai sebagai penurunan permanen, biaya perolehan efek individual harus diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi sebagai rugi yang telah direalisasi.
Untuk menghitung laba rugi yang direlisasi, biaya perolehan efek hutang yang dimilki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus, sedangkan biaya perolehan efek ekuitas ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Investasi dalam reksadana diakui dalam laporan keuangan pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek. Portfolio efek ini dinilai berdasarkan harga pasar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan harga pasar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.
Investasi dalam efek yang dibeli dengan janji dijual kembali ( reverse repo ) dicatat sebesar harga penjualan kembali. Selisih harga pembelian dan penjualan kembali diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan yang diamortisasi selama periode perjanjian reverse repo tersebut.
Penyertaan dalam bentuk saham
Penyertaan dengan pemilikan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak perolehan sebesar persentase pemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas).
Saham yang diperoleh dalam rangka restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebesar nilai buku penyertaan dari perusahaan yang mengalihkan. Selsih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut dibukukan dalam akun Selisih Nilai Transaksi Entitas Sepengendali, yang disajiakan sebagai unsur ekuitas.
Investasi lainnya
Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Investasi dalam bentuk pinjaman polis dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan bunga diterima dimuka.
f Kas dan Bank
Kas dan bank mencakup kas dan saldo simpanan di bank yang sewaktu -waktu bisa dicairkan dan tidak dibatasi penggunaannya, tidak dijaminkan serta tidak termasuk deposito atau investasi jangka pendek lainnya.
g Piutang Premi
Piutang premi merupakan tagihan premi kepada pemegang polis yang telah jatuh tempo dan masih dalam masa keleluasaan.
h Piutang Reasuransi
Piutang reasuransi timbul dari transaksi reasuransi, sehubungan dengan penerimaan premi reasuransi, komisi reasuransi, dan klaim reasuransi.
Piutang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan hutang reasuransi, kecuali apabila kontrak reasuransi dinyatakan adanya kompensasi.
i. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Perseroan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing -masing langganan pada akhir tahun, sedangkan anak perusahaan (PL) tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu sehubungan dengan kebijaksanaan anak perusahaan (PL) untuk tidak mengakui piutang premi yang telah melewati masa dispensasi pembayaran premi (lapse).
j. A set Tetap
Aset tetap, kecuali aset tertentu yang dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tertentu telah dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Peningkatan nilai aset karena penilaian kembali dikreditkan pada selisih penilaian kembali aset tetap dalam akun ekuitas.
Perseroan dan anak perusahaan telah memilih model biaya untuk pengukuran as et tetap setelah pengakuan awal. Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK NO. 16 (Revisi 2007) “Aset Tetap” pada tahun 2008, anak perusahaan Perseroan (PL) mereklasisfikasi saldo selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp.593 juta ke akun saldo laba.
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) kecuali bangunan yang disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method). Tarif penyusutan aktiva tetap adalah sebagai berikut :
Bangunan Kendaraan bermotor Peralatan kantor 12,50 - 50 Tarif Penyusutan % 5 25 - 50 Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan kepada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa manfa at atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi pada akun aset tetap terkait tersebut. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi, dijual atau dikelu arkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan ata u kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan di dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.
Anak perusahaan Perseroan (PL) merubah metode perhitungan penyusutan kendaraan bermotor, mesin kantor, perabot kantor dan inventaris kantor dari metode saldo menurun ganda (double declining balance method) menjadi metode garis lurus (straight-line method). Pengaruh bersih perubahan metode akuntansi penyusutan asset tetap ini sebesar Rp.731 juta dibebankan pada periode berjalan karena jumlahnya tidak material.
k. Biaya Akuisisi Ditangguhkan
Sejak tahun 1996 sampai dengan 2006 biaya -biaya yang berhubungan dengan penutupan polis, meliputi komisi, insentif, diskon premi dan pemeriksaan kesehatan calon tertanggung, ditangguhkan dan dialokasikan berdasarkan perhitungan aktuaria karena kewajiban manfaat polis masa depan ditentukan dengan metode tingkat premi murni (net level premium method). Sejak tahun 2001, biaya akuisisi yang berhubungan dengan kontrak asuransi baru langsung diakui sebagai beban tahun berjalan karena kewajiban manfaat polis masa depan ditentukan dengan metode Zilmer Quota 30 permil, sedangkan saldo biaya akuisis i ditangguhkan tetap dialokasikan berdasarkan perhitungan aktuaria.
l. Biaya Emisi Saham
Efektif tahun 2000, biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan sesuai dengan peraturan Bapepam No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, dan ketentuan ini diberlakukan retroaktif untuk tahun 1999.
m . Beban Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
n. Hutang Klaim
o. Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan
Kewajiban manfaat polis masa depan adalah nilai sekarang estimasi manfaat polis masa depan yang akan dibayar kepada pemegang polis atau ahli warisnya dikurangi dengan nilai sekarang estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis dan diakui pada saat pengakuan pendapatan premi. Kewajiban manfaat polis masa depan dinyatakan pada neraca berdasarkan perhitungan aktuaria. Kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat polis masa depan diakui sebagai beban (pendapatan) pada tahun berjalan.
p. Estimasi Klaim Retensi Sendiri dan Kewajiban Klaim
Esimasi klaim retensi sendiri dibentuk berdasarkan taksiran jumlah kewajiban yang menjadi tanggungan sendiri, sehubungan den gan adanya klaim yang masih dalam proses penyelesaian. Nilai estimasi tersebut mewakili klaim retensi sendiri setelah memperhitungkan klaim resuransi kepada reasuradur . Hutang klaim diakui pada saat klaim disetujui untuk dibayar. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri antara saldo pada awal dan akhir tahun menambah (mengurangi) beban klaim.
Estimasi kewajiban klaim merupakan kewajiban yang disisihkan untuk memenuhi kewajiban klaim yang terjadi dan masih dalam proses penyelesaian atas polis-polis asuransi yang masih berlaku (polices in force) selama periode akuntansi. Kewajiban ini meliputi baik klaim yang dilaporkan maupun yang tidak dilaporkan dan dihitung sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan Republik Indonesia. q. Modal Saham Yang Diperoleh Kembali (Treasury Stock)
Modal saham yang diperoleh kembali, yang direncanakan untuk diterbitkan kembali dan/atau dijual kembali pada masa yang akan datang, dicatat sebesar nilai perolehan dan disajikan sebagai pengurang modal saham di bagian ekuitas dalam nera ca konsolidasi. Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal saham yang diperoleh kembali di masa yang akan datang atas nilai perolehan atau sebaliknya, akan diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun agio saham.
r. Pengakuan Pendapatan Premi Perusahaan
Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang dipe roleh Perusahaan. Premi yang menjadi hak reasuradur diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh.
Premi yang belum merupakan pendapatan atas akseptasi langsung dan fakultatif (inward facultative) dihitung secara individual dari tiap pertanggungan dengan cara harian, dikurangi bagian yang di reasuransikan untuk setiap polis.
Sejak tanggal 30 September 2003 perhitungan premi yang belum merupakan pendapatan diperbaharui oleh Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, dimana besarnya cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan sekurang-kurangnya sebesar 10 % dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 (satu) bulan dan sekurang-kurangnya 40 % dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 (satu) tahun.
Dalam tahun 2007, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK.010/2007 tanggal 29 Juni 2007, tentang Penyelenggaraan Pertanggungan Asuransi Pada Lini Usaha Kendaraan Bermotor, perusahaan asuransi kerugian wajib menetapkan tarif premi asuransi kendaraan bermotor dengan menggunakan referensi premi murni dan unsure biaya administrasi dan biaya umum lainnya dari
Menteri Keuangan serta besarnya pembebanan biaya akuisisi secara akumulatif tidak boleh melebihi 25% dari premi bruto.
Premi yang belum merupakan pendapatan untuk akseptasi treaty (inward treaty) dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 80/KMK.04/1995 tanggal 6 Pebruari 1995, yaitu 40% dari pendapatan premi reasuransi retensi sendiri setelah diperhitungkan dengan komisi reasuransi. Kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi yang belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu.
Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi konsolidasi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi, dan kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto.
Anak Perusahaan (PL)
Premi kontrak jangka pendek diakui sebagai pendapatan dalam periode kontrak sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan.
Premi kontrak jangka panjang diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo.
Premi yang belum merupakan pendapatan merupakan bagian premi yang telah dilunasi namun belum merupakan pendapatan karena masa pertanggungan masih berjalan pada akhir periode atas penutupan asuransi berjangka dan asuransi manfaat tambahan. Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari tiap pertanggungan yang besarnya ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode pertanggungan atau periode resiko.
Premi reasuransi adalah bagian dari premi bruto yang menjadi hak reasuradur berdasarkan perjanjian (kontrak) reasuransi. Premi reasuransi diakui selama periode reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh.
s . Hasil Inve stasi
Penghasilan investasi dari bunga deposito berjangka , obligasi dan pinjaman polis diakui atas dasar proporsi waktu. Pendapatan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen direrima. Keuntungan (kerugian) atas pelepasan sura t berharga diakui pada saat terjadinya transaksi. Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing yang berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi.
t. Pendapatan lainnya
Pendapatan lainnya diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
u. Reasuransi
Perusahaan dan anak perusahaan mereasuransikan sebagian resiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh, kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan.
Dalam asuransi kerugian, pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan dengan kontrak reasuransi tersebut.
Hutang reasuransi timbul dari transaksi reasuransi sehubungan denga pembebanan premi reasuransi, komisi reasuransi, dan klaim reasuransi. Hutang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan piutang reasuransi, kecuali apabila kontrak reasuransi dinyatakan adanya kompensasi.
v. Beban Klaim dan Manfaat Asuransi
Klaim dan manfaat asuransi meliputi klaim -klaim yang telah disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian (outstanding claims) termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (claims inccurred but not yet reported). Klaim dan manfaat asuransi tersebut diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan pengakuan beban klaim. Hak subrograsi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.
Dalam asuransi kerugian, jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi periode terjadinya perubahan. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri adalah selisih antara klaim retensi sendiri periode berjalan dan periode lalu.
Dalam asuransi jiwa, jumlah klaim dalam proses penyelesaian, term asuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan, dinyatakan sebesar jumlah taksiran (estimasi) berdasarkan perhitungan teknis asuransi oleh aktuaris. Perubahan dalam jumlah estimasi kewajiban klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui sebagai penambah atau pengurang beban dalam laporan laba rugi pada tahun terjadinya perubahan.
Penyajian beban klaim dan manfaat asuransi dalam laporan laba rugi konsolidasi menunjukan jumlah klaim dan manfaat asuransi, klaim reasuransi, dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri dan kewajiban klaim, dan kewajiban manfaat polis masa depan. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto dan manfaat.
w . Beban Komisi dan Potongan-Bersih
Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi, sedangkan komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurang beban komisi, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Potongan premi sehubungan dengan kontrak asuransi kendaraan bermotor diakui sebagai beban sesuai dengan periode polis.
x. Beban Usaha
Beban usaha diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). y. Program Pensiun
Perseroan dan anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk sebagian besar karyawan tetapnya.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode anuitas selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.
Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah Projected Benefits Cost Method – Entry Age Normal.
z. Pajak Penghasilan
Perseroan dan anak perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Sampai tahun 2008 perseroan dan anak perusahaan menghitung Pajak Penghasilannya berdasarkan UU No. 17 tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga atas UU No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, sedangkan sejak tahun 2009 perseroan dan anak perusahaan menghitung Pajak Penghasilannya berdasarkan UU No. 36 tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas UU No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, yaitu :
2009 2008
Lapisan PKP Tarif PajakTarif Pajak
Sampai dengan 50,000,000 10%
Di atas 50,000,000 sampai dengan 100.000.000 15%
Di atas 100,000,000 30%
Single Rate 28%
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan kewajiban pajak tangguhan tidak diakui atas dasar perbedaan temporer yang timbul dari goodwill (goodwill negatif) atau pada saat pengakuan awal aset dan kewajiban dari suatu transaksi yang bukan penggabungan usaha dan tidak mempengaruhi baik laba akuntansi maupun laba fiskal.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecu ali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Untuk tujuan perhitungan laba kena pajak, premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi klaim retensi sendiri dihitung sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.80/KMK.04/1995 dan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep. 6.097/LK/2001 tertanggal 28 Desember 2001.
Pada bulan September 2008, pemerintah dan DPR telah menetapkan UU Pajak Penghasilan No. 36/2008, yang antara lain di dalamnya terdapat perubahan tariff pajak penghasilan dari 30 % menjadi 28 % mulai dengan tahun tiskal 2009. Perubahan tariff ini akan mempengaruhi perhitungan aset dan kewajiban pajak tangguhan bagi laporan keuangan 2008, karena perubahan tariff pajak tersebut disetujui sebelum berakhirnya tahun buku 2008 dan sesuai dengan PSAK 46 paragraf 30 tarif yang secara substansial telah diberlakukan, harus digunakan.
aa. Imbalan Pasca Kerja
Pemerintah melalui Undang-Undang No.13 tahun 2003 mewajibkan semua Perusahaan di Indonesia untuk membayarkan imbalan minimum kepada setiap karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja. Relevansi berlakunya Undang-Undang ini bagi Perseroan adalah timbulnya kewajiban bagi Perseroan apabila pekerja telah memberikan jasanya, dalam waktu yang bersamaan munculnya hak bagi setiap karyawan yang dibayarkan dimasa depan yang diakui Perusahaan sebagai beban. Suatu Perseroan dapat pula menyelenggarakan program imblan tersendiri, tanpa mengurangi hak yang telah ditentukan oleh Pemerintah.
PSAK No. 24 ( Revisi 2004 ) mengharuskan Perusahaan (pemberi kerja) untuk mengakui kewajiban kontijensi imbalan pasca kerja ini pada neraca dan beban yang terkait dalam laporan laba rugi. Perseroan dan anak perusahaan menerapkan PSAK ini efektif 1 Juli 2004.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian actuarial bersih belum diakui yang melebihi 10 % dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan ters ebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumalah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajib an imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian actuarial yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
ab. Laba Per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan rata -rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Jumlah saham yang beredar yang digunakan untuk perhitungan laba bersih per saham dasar adalah masing-masing sebesar 4.03 8.066 .171 saham dan 4 .063 .538.671 saham untuk tahun 2009 dan 2008 dan laba bersih per saham dilusian masing-masing 4.414.262.554 saham untuk tahun 2009 dan 2008 .
ac. Informasi Segmen
Pada tahun 2000, Ikatan Akuntan Indonesia mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 5 (Revisi 2000) tentang Pelaporan Segmen yang efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2002 . PSAK ini menetapkan prinsip-prinsip pelaporan informasi keuangan berdasarkan segmen. Standar ini mengharuskan perusahaan publik dan perusahaan yang dalam proses men erbitkan efek ekuitas dan efek hutang di pasar modal untuk mengidentifikasi segmen usaha dan segmen geografis berdasarkan risiko dan imbalan yang berbeda untuk masing -masing segmen. Informasi segmen Perseroan dan anak perusahaan disajikan menurut pengelompokkan (segmen) usaha.Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu jasa sejenis yang berbeda.
a d. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, mensyaratkan manajemen untuk memakai estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidak pastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan dalam periode mendatang mungkin didasarkan atas jumlah-jumlah yang berbeda dari esimasi tersebut.
3. Penyajian Kembali Laporan Keuangan tahun 2008
Pada tahun 2008, anak perusahaan PT Panin Life Tbk merubah kebijakan akuntansi atas investasi kepemilikan saham di PT Bank Pan Indonesia Tbk sebesar 3,16% dari efek tersedia untuk dijual menjadi penyertaan dalam bentuk saham yang dicatat dengan metode ekuitas, juga melakukan penyajian kembali laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006 terkait dengan penyajian kembali laporan keuangan anak perusahaan (GH) atas kekeliruan pencatatan beban pajak tangguhan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006 dan 2005 serta koreksi
mendasar terkait dengan pembentukan kewajiban imbalan pasca kerja yang belum dimutakhirkan oleh Perusahaan pada tahun 2006 sesuai dengan laporan aktuaris independent serta melakukan reklas dari hutang lain-lain ke kewajiban imbalan pasca kerja . Perusahaan secara retrospektif telah menyajikan laporan keuangan konsolidasi tahun-tahun sebelumnya untuk merefleksikan pengaruh perubahan ters ebut pada akun-akun berikut :
Laporan terdahulu Disajikan kembali ASET :
Reksadana 548,216 545,332
Saham yang tersedia untuk dijual 437,804 31,489
Penyertaan dalam bentuk saham 3,186,016 3,396,185
Piutang hasil investasi 0 31,705
Aset lain-lain 46,651 14,946
Jumlah aset 7,513,538 7,314,528
KEWAJIBAN :
Pendapatan premi ditangguhkan 0 13,050
Hutang lain-lain 54,542 41,493
GOODWILL NEGATIF 107,821 92,527
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN : 2,193,465 2,106,133 EKUITAS :
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan
(penurunan) harga pasar saham : 171,033 3,771
Saldo Laba Tidak Ditentukan Penggunannya 1,443,215 1,514,072
Jumlah ekuitas 2,681,156 2,584,751
KEWAJIBAN DAN EKUITAS : 7,513,558 7,314,528
HASIL INVESTASI : 39,749 45,824
LABA (RUGI) BERSIH : 96,868 100,278
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah)
Dasar 23.83 24.67
Dilusian 21.81 22.58
SALDO LABA TIDAK DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
Saldo Per 1 Januari 2008 1,346,347 1,413,794
Laba bersih periode berjalan 96,868 100,278
Saldo per 31 Maret 2008 1,443,215 1,514,072
4. INVESTASI
(dalam jutaan)
2009 2008
(Rp) (Rp)
Pihak ketiga
Deposito wajib ( dalam rupiah ) 130,258 123,733
Surat Utang Negara 1,722
Deposito ( dalam usd ) 528 16,649
Deposito berjangka ( dalam rupiah ) 151,918 89,706
Efek hutang (oligasi) yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jt. tempo Biaya perolehan - setelah dikurangi amortisasi premi atau diskonto
Dalam Rupiah 223,832 315,679 Dalam U S D 193,914 57,087
Kerugian akibat penurunan nilai wajar efek hutang 0 0
Jumlah efek hutang - bersih 417,746 372,766
Saham yang dimaksudkan untuk diperdagangkan
Biaya perolehan 6,967 107
Keuntungan ( kerugian ) yang belum direalisasi 0 0
Harga pasar 6,967 107
Efek yang dibeli dengan janji diual kembali 74,437 58,258
Reksadana 685,760 1,400,822
Pinjaman polis 11,472 7,449
Penyertaan dalam bentuk saham 8,277 8,277
Investasi lainnya 509 509
Jumlah pihak ketiga 1,489,594 2,078,276
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Deposito berjangka ( dalam rupiah ) 467,007 17,605
Deposito berjangka ( dalam usd ) 56,902 10,485
Efek hutang (oligasi) yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jt. tempo
Biaya perolehan - setelah dikurangi amortisasi premi atau diskonto 325,100 1,052,664
Kerugian akibat penurunan nilai wajar efek hutang 0 0
Jumlah efek hutang - bersih 325,100 1,052,664
Reksadana 697,868 545,332
Saham yang dimaksudkan untuk diperdagangkan
Biaya perolehan 13,196 4,036
Keuntungan ( kerugian ) yang belum direalisasi (5,487) (238)
Harga pasar 7,709 3,798
Saham yang tersedia untuk dijual :
Biaya perolehan 14,688 24,769
Keuntungan ( kerugian ) yang belum direalisasi 2,569 6,720
Harga pasar 17,257 31,489
Penyertaan dalam bentuk saham 3,713,719 3,396,185
Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa 5,285,562 5,057,558
Rincian dep osito per 31 Maret 2009 dan 200 8 adalah sebagai berikut :
(dalam jutaan)
2009 2008
(Rp) (Rp)
Deposito Wajib
PT Bank Victoria International Tbk 148,758 86,033
PT Bank Mayapada 1,500 500
PT Bank Jasa Artha 0 1,200
PT Bank Capital 0 35,000
PT Bank Bumi Putera 0 1,000
Jumlah 150,258 123,733
Deposito Berjangka ( dalam rupiah )
PT Bank Victoria International Tbk 103,275 76,000
PT Bank Panin Tbk 467,008 17,605 PT Bank Century 0 5,427 PT Bank Niaga 0 0 Bank Mayapada 6,500 0 PT Bank Capital 13,000 2,504 PT Bank Mandiri 0 1,000
PT Bank Syariah Mandiri 692 2,171
PT Bank Bukopin 250 250
PT Bank Bumi Putera 1,000 1,628
PT Bank Muamalat 0 527
PT Bank Artha Graha International 7,000 0
PT Bank Central Asia 200 200
Jumlah 598,925 107,312
Deposito Berjangka ( dalam usd )
Bank DBS 0 0
PT Bank Syariah Mandiri 195 250
PT Bank NISP 0 4,668 PT Bank UBS 333 1,238 PT Bank Mega 0 10,492 PT Bank Panin Tbk 56,902 10,485 Jumlah 57,430 27,133 Jumlah 806,613 258,178
Jangka waktu deposito di atas rata -rata berkisar antara 1 bulan sampai 1 tahun. Penempatan deposito berjangka pada bank yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat bunga, syarat dan kondisi yang tidak sama sebagaimana bila ditempatkan pada bank pihak ketiga.
Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia qq Perusahaan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 1999 pasal 7 ayat 1 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 Bab VII pasal 36 ayat 1huruf b,tanggal 30 September 2003, jumlah dana jaminan tersebut untuk asuransi kerugian adalah sebesar 20% dari modal disetor yang dipersyaratkan ditambah 1% dari kenaikan pendapatan premi neto (net earned premium), sedangkan untuk asuransi jiwa adalah sekurang-kurangnya sebesar 20% dari modal disetor yang dipersyaratkan ditambah 5% dari cadangan premi (kewajiban manfaat polis masa depan) termasuk cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan.
Rincian pinjaman polis per 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : (dalam jutaan) 2009 2008 (Rp) (Rp) US Dollar 3,552 2,217 Rupiah 7,920 5,232 11,472 7,449
Rincian Reksadana , Efek ekuitas (saham) yang dimaksudkan untuk diperdagangkan, Efek ekuitas (saham) yang tersedia untuk dijual, Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali per 31 Maret 2009 dan
200 8 adalah sebagai berikut : ( dalam jutaan )
2009 2008
(Rp) (Rp)
Reksadana : Rupiah
PT Schroder Investment Management Indonesia 502,163 1,126,752
PT Fortis Investment 131,316 99,595
PT First State Investment Management 44,403 78,058
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia 1,297 50,136
PT PNM Investment Management 6,580 10,072
RDT Bahana Reksa Panin Terproteksi IV 377,255 0
PT Panin Sekuritas Tbk 195,614 451,332
PT Panin PDPTAN.T. Berkualitas 0 94,000
RDT Bahana Reksa Panin Terproteksi V 125,000 0
1,383,628 1,909,945
USDollar 0 36,209
PT Danareksa Investment Management 0 36,209
Jumlah Reksadana 1,383,628 1,946,154
Efek Ekuitas yang dimaksudkan untuk diperdagangkan :
PT Bank Panin Tbk 3,206 3,798
Saham Mitra Investisindo (MITI) 6,750
PT Clipan Finance Indonesia TBK 9,990
PT Maskapai Reasuransi Indonesia
Biaya perolehan 52 52
Laba yang belum direalisasi akibat kenaikan
harga pasar (5,433) 49
4,609 101
Lain-lain 111 6
Jumlah Efek Ekuitas yang dimaksudkan untuk diperdagangkan 14,676 3,905 Efek Ekuitas yang tersedia untuk dijual :
PT Bank Panin Tbk 12,561 14,258
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 0 8,408
PT Multi Artha Guna Tbk 2,127 2,103
Laba yang belum direalisasi akibat kenaikan harga pasar 2,569 6,720 Jumlah Efek Ekuitas yang tersedia untuk dijual 17,257 31,489 Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali :
PT Samuel International 0 25,547
PT Brent Securitas 74,437 32,711
Berdasarkan tanggal jatuh tempo dan penilaian peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), kecuali obligasi Pemerintah Republik Indonesia dari Standard and Poor, obligasi dan efek hutang lainnya yang dimiliki Perseroan dan anak perusahaan (PL) adalah sebagai berikut :
(dalam jutaan)
Tgl Jatuh 2009 2008
Tempo (Rp) Peringkat (Rp) Peringkat
Obligasi Subordinasi Victoria I/2007 21/03/2017 100,000 idAA 100,000 idAA
Obligasi Indosiar I/2003 08/08/2008 0 9,447 idBB+
Astra Graphia I TH 2003 27/10/2008 0 3,680 idA
MTN Samuel sekuritas USD 66,171 idA 57,086
Obligasi Pemerintah Rupiah 10/04/2014 7,048 idBB+ 5,924 idBB+
Obligasi Pemerintah U S D 131,216 idA 95,229 idA
Subordinasi I Bank Panin Tahun 2003 18/09/2013 0 511,916 idBBB+ Panin Bank II/2007 Seri B 19/09/2014 265,000 idAA 265,000 idAA
Panin Bank II/2007 Seri C 19/09/2014 50,100 AA 43,000 AA
Clipan Finance Indonesia 1 Tahun 2003 19/11/2008 0 117,713 A/idBBB+ Panin Sekuritas III Tahun 2007 15/09/2014 10,000 idA 40,000 idA
Obligasi Sub Mayapada I TH 2007 29/05/201 0 99,400
idBAA1-Subordinasi Bank Permata I/ 2006 2,000 idA 2,000 idA
Pakuwon Jati Tahun 1996 654 idBB+
Obligasi Roy Due 4/05/2009 11,257 idAA
Panin Sekuritas 1 Tahun 2003 18/09/2008 0 75,035
A-Obligasi Sub Mayapada II TH 2007 99,400 idAA
Jumlah 742,846 1,425,430
Kerugian akibat penurunan permanen nilai wajar efek hutang
Jumlah efek hutang - bersih 742,846 1,425,430
Tingkat bunga per tahun atas deposito berjangka, obligasi dan pinjaman polis per tanggal 31 Maret 200 9 dan 2008 berkisar antara :
2009 2008 (%) (%) Deposito wajib Rupiah 8,25 - 10,00 8,00 - 8,25 US Dollar - -Deposito berjangka Rupiah 7,75 - 14,00 8,00 US Dollar 3,00 - 6,25 3,25 - 4,50 Obligasi Rupiah 9,00 - 12,50 10,00 - 11,00 US Dollar 6.75 - 10.38 6.75 - 7.25 Pinjaman Polis Rupiah 15,75 - 16,00 14,00 US Dollar 8,75 - 9,00 7,40
Penyertaan dalam bentuk saham per 31 Maret 2009 dan 200 8 adalah sebagai berikut : 2009
Jumlah saham Persentase Jumlah (lembar) pemilikan ( Rp. juta )
Metode Ekuitas
PT Bank Pan Indonesia 9,114,030,544 44.77 3,641,342
PT As Multi Artha Guna Tbk 415,570,000 34.10 72,377
PT e Panin.Com 6,000,000 30.00 0
3,713,719 2008
Jumlah saham Persentase Jumlah (lembar) pemilikan ( Rp. juta )
Metode Ekuitas
PT Bank Pan Indonesia 8,424,386,304 41.94 3,327,776
PT As Multi Artha Guna Tbk 415,570,000 34.10 63,433
PT e Panin.Com 6,000,000 30.00 4,976
3,396,185
Perubahan penyertaan dalam bentuk saham dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut: (dalam jutaan)
2009 2008
(Rp) (Rp)
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Saldo awal tahun 3,582,608 3,234,941
Penambahan penyertaan 211 0
Pelepasan penyertaan
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 58,523 92,835
Dividen yang diterima 0 0
Saldo per 31 Maret 3,641,342 3,327,776
PT Epanin Dotcom
Saldo awal tahun 0 4,976
Dividen yang diterima
Saldo per 31 Maret 0 4,976
Jumlah 3,641,342 3,332,752
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk
Saldo awal tahun 69,053 58,881
Penambahan penyertaan Pelepasan penyertaan
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 3,324 4,552
Dividen yang diterima 0 0
Saldo per 31 Maret 72,377 63,433
Rincian efek yang dibeli dengan janji dijual kembali per 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
Tanggal Harga Pendapatan bunga
jatuh jual yang belum Nilai
Jenis efek waktu kembali direalisasi bersih
Anak Perusahaan
Repo saham dengan PT Brent Securities 15/04/2009 75,000.00 (563) 74,437 75,000.00 (563.00) 74,437
Tanggal Harga Pendapatan bunga
jatuh jual yang belum Nilai
Jenis efek waktu kembali direalisasi bersih
Anak Perusahaan
Repo saham dengan PT Brent Securities 30/1/2008 33,000 (289) 32,711 Repo saham dengan PT Samuel Sekuritas 16/1/2008 9,500 (59) 9,441
42,500 (348) 42,152
2009
2008
Berdasarkan Surat Edaran Departemen Keuangan Republik Indonesia NO. SE-6047/LK/2003 tanggal 11 Nopember 2003, seluruh perusahaan asuransi umum dan reasuransi wajib menjadi pemegang saham pada PT Asuransi Maskapai Asuransi Indonesia-Perusahaan Asuransi Resiko Khusus Indonesia (PT MAIPARK), minimal 0,5 % dari total dana investasi masing-masing perusahaan per 31 Desember 2002. Penyertaan langsung dalam PT Asuransi MAIPARK Indonesia ini merupakan admitted asset dalam perhitungan RBC sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003. Sampai dengan tan ggal 31 Maret 2007, Perusahaan telah membayar setoran modal ke PT Asuransi MAIPARK Indonesia sebesar Rp.8.277 juta.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003, anak perusahaan (PL) diwajibkan melakukan investasi pada jenis-jenis investasi yang diperkenankan sekurang-kurangnya sebesar cadangan teknis (terdiri dari kewajiban manfaat polis masa depan, estimasi kewajiban klaim dan premi yang belum merupakan pendapatan) dan hutang klaim. Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 200 8 investasi yang diperkenankan masing-masing sebesar Rp.567.263 juta dan Rp. 892.217 juta. Selain itu investasi penyertaan langsung yang tidak diperkenankan masing-masing sebesar Rp.3.136.848 juta dan Rp. 2.522.409 juta.
5. KAS DAN BA NK (dalam jutaan) 2009 2008 (Rp) (Rp) Kas 130 55 Bank Pihak ketiga Bank Swasta Rupiah 1,900 23,498 US Dollar 2,107 1,020
Jumlah pihak ketiga 4,007 24,518
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Bank Panin Indonesia Tbk
Rupiah 26,662 15,282
US Dollar 3,095 3,329
Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa 29,757 18,611
Jumlah Kas dan Bank 33,894 43,184
6. PIUTANG PREMI (dalam jutaan) 2009 2008 (Rp) (Rp) Perusahaan Pihak ketiga Umum 7,593 1,457 Nasabah Bank 520 853 Koasuransi 50 65 Broker 190 2,383 Jumlah 8,353 4,758
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
PT Bank Pan Indonesia Tbk 1,773 2,578
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 86 256
Jumlah 1,859 2,834
Jumlah Piutang Premi Perusahaan 10,212 7,592
Penyisihan piutang ragu-ragu (185) (185)
Jumlah Piutang Premi Perusahaan - Bersih 10,027 7,407
Anak Perusahaan (PL) Pihak ketiga
Asuransi perseorangan 5,556 2,528
Asuransi kumpulan 380 1,558
Jumlah 5,936 4,086
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Asuransi perseorangan karyawan
Asuransi kumpulan
PT Panin Bank / Asuransi kumpulan 430 753
PT Panin Insurance Tbk 0 0
Jumlah 430 753
Jumlah Piutang Premi Anak Perusahaan 6,366 4,839
Piutang premi Perusahaan menurut jenis asuransi adalah sebagai berikut : (dalam jutaan) 2009 2008 (Rp) (Rp) Kebakaran 6,439 5,282 Kendaraan bermotor 919 1,395 Pengangkutan 499 69 Varia 2,355 661 10,212 7,407
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 piutang premi yang berumur lebih dari 60 hari masing -masing berjumlah Rp.5.965 juta dan Rp 3.1 89 juta – setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 185 juta pada tahun 2009 dan 2008 (catatan 3 8).
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu Perusahaan adalah sebagai berikut : (dalam jutaan)
2009 2008
(Rp) (Rp)
Saldo awal 185 185
Penyisihan piutang ragu-ragu 0 0
Saldo akhir 185 185
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu -ragu yang telah dibukukan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi, sedangkan manajemen anak perusahaan (PL) tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu. 7. PIUTANG REASURANSI (dalam jutaan) 2009 2008 (Rp) (Rp) Dalam negeri 71 79 Luar negeri 36 5 107 84
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 piutang reasuransi yang berumur lebih dari 60 hari masing-masing berjumlah nil dan nil (catatan 3 9).
Perseroan dan anak perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang reasuransi karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih.
8. PIUTANG Lain-Lain
Piutang pihak ketiga merupakan saldo sisa pembayaran atas transaksi penjualan saham PT Tiga Jaya Sakti Utama (anak perusahaan), yang akan dilunaskan secara bertahap dalam waktu 2 tahun terhitung sejak tanggal perjanjian dan denda 1 % per bulan (Catatan 38).
Piutang hubungan istimewa merupakan sisa pinjaman yang diberikan Perseroan sejak tahun 2007 kepada Direksi dengan cicilan tanpa buna dan jangka waktu. Dalam tahun 2008 telah dilakukan pembayaran kembali sejumlah
9. ASET TETAP
(dalam jutaan) 1 Jan 2009 Penambahan Pengurangan 31-Mar-09
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah 1,631 1,631 Bangunan 7,941 7,941 Kendaraan bermotor 5,563 428 158 5,833 Peralatan kantor 18,903 469 19,372 Jumlah 34,038 897 158 34,777 Akumulasi penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan 3,856 64 3,920 Kendaraan bermotor 2,661 212 141 2,732 Peralatan kantor 8,848 757 9,605 Jumlah 15,365 1,033 141 16,257 Jumlah tercatat 18,673 (136) 17 18,520 (dalam jutaan)
1 Jan 2008 Penambahan Pengurangan 31-Mar-08
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah 27,269 27,269 Bangunan 7,941 7,941 Kendaraan bermotor 4,449 1,128 670 4,907 Peralatan kantor 13,201 5,106 18,307 Jumlah 52,860 6,234 670 58,424 Akumulasi penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan 3,732 36 3,768 Kendaraan bermotor 2,919 133 448 2,604 Peralatan kantor 12,270 146 12,416 Jumlah 18,921 315 448 18,788 Jumlah tercatat 33,939 5,919 222 39,636
Beban penyusutan adalah Rp. 1.033 juta dan Rp.3 15 juta masing-masing untuk tahun 2009dan 200 8. Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 12.980 juta dan Rp.10.477 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Perseroan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 15 tahun sampai dengan 25 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2000 dan 2024. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.