• Tidak ada hasil yang ditemukan

dv dt = 1 L o C = L = mth 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "dv dt = 1 L o C = L = mth 2011"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Gejala Transien

Gejala Transien

Gejala Transien

Gejala Transien

EL2193 Praktikum Rangkaian

EL2193 Praktikum Rangkaian

Elektrik

Elektrik

(2)

Tujuan

Tujuan

Tujuan

Tujuan

••

Mempelajari respon

Mempelajari respon alami

Mempelajari respon

Mempelajari respon alami

alami ((natural

alami ((natural

natural response)

natural response)

response),,

response), ,

respon paksa

respon paksa (forced response)

(forced response), dan respon

, dan respon

lengkap

lengkap (complete response)

(complete response) suatu rangkaian

suatu rangkaian

yang mengandung komponen penyimpan

yang mengandung komponen penyimpan

energi

energi

••

Melakukan

Melakukan pengukuran arus dan tegangan

pengukuran arus dan tegangan

transient pada rangkaian RC

(3)

Review Gejala Transient

Review Gejala Transient

Review Gejala Transient

Review Gejala Transient

(4)

Respons Rangkaian

Respons Rangkaian

Respons Rangkaian

Respons Rangkaian

•• Respons Paksa (Forced Response)

Respons Paksa (Forced Response)

–– Arus atau tegangan yang terbentuk karena

Arus atau tegangan yang terbentuk karena

adanya energi yang masuk atau keluar dari

adanya energi yang masuk atau keluar dari

adanya energi yang masuk atau keluar dari

adanya energi yang masuk atau keluar dari

sumber tegangan atau sumber arus pada

sumber tegangan atau sumber arus pada

rangkaian

rangkaian

•• Respons Natural (Natural Response)

Respons Natural (Natural Response)

Respons Natural (Natural Response)

Respons Natural (Natural Response)

–– Arus atau tegangan yang terbentuk karena

Arus atau tegangan yang terbentuk karena

adanya energi yang masuk atau keluar dari

adanya energi yang masuk atau keluar dari

komponen penyimpan energi kapasitif atau

komponen penyimpan energi kapasitif atau

komponen penyimpan energi kapasitif atau

komponen penyimpan energi kapasitif atau

induktif pada rangkaian

induktif pada rangkaian

(5)

Respons Komponen Energi

Respons Komponen Energi

Respons Komponen Energi

Respons Komponen Energi

•• Energi pada komponen penyimpan energi

Energi pada komponen penyimpan energi

Energi pada komponen penyimpan energi

Energi pada komponen penyimpan energi

tidak bisa diubah tiba

tidak bisa diubah tiba--tiba

tiba

•• Hubungan arus

Hubungan arus tegangan

tegangan

dv

C

i

C

•• Hubungan arus

Hubungan arus--tegangan

tegangan

–– Kapasitor

Kapasitor

d

i

t

1

dt

C

i

C

=

C

i

dt

C

v

o

C

C

=

–– Induktor

Induktor

dt

di

L

v

L

=

L

v

dt

L

i

t

L

L

=

1

dt

L

(6)

Respons Rangkaian

Respons Rangkaian

Respons Rangkaian

Respons Rangkaian

•• Rangkaian dengan RC RL atau RLC

Rangkaian dengan RC RL atau RLC

Rangkaian dengan RC, RL, atau RLC

Rangkaian dengan RC, RL, atau RLC

akan tetap mempertahankan sifat

akan tetap mempertahankan sifat

komponen energi

komponen energi

komponen energi

komponen energi

•• Persamaan arus

Persamaan arus--tegangan rangkaian akan

tegangan rangkaian akan

menjadi persamaan diferensial analisis

menjadi persamaan diferensial analisis

menjadi persamaan diferensial, analisis

menjadi persamaan diferensial, analisis

rangkaian

rangkaian

h

kt d

dif

i l

h

kt d

dif

i l

–– ranah waktu dengan persamaan diferensial

ranah waktu dengan persamaan diferensial

(7)

Contoh pada Rangkaian Riil

Contoh pada Rangkaian Riil

Contoh pada Rangkaian Riil

Contoh pada Rangkaian Riil

•• Orde

Orde--11

Orde

Orde 11

–– RC pada alur sinyal data rangkaian digital

RC pada alur sinyal data rangkaian digital

RL pada motor listrik

RL pada motor listrik

–– RL pada motor listrik

RL pada motor listrik

•• Orde

Orde--22

S

S

–– Mekanis pada Shock Breaker

Mekanis pada Shock Breaker

–– RCL

RCL

(8)

Contoh Analisis Waktu

Contoh Analisis Waktu

Contoh Analisis Waktu

Contoh Analisis Waktu

• Rangkaian RL v

Rangkaian RL

v

I

I

=V u(t)

V u(t)

• KVL

v = v + v

R

v

R

v

i

= v

R

+ v

L

V = i R + L di/dt

S l i

R

+

v

i

R

i

• Solusi umum

i(t) = A + B exp(Ct)

v

i

L

v

• Syarat batas

i(0)=0, i(~)=V/R

L

v

L

(9)

Contoh Analisis Waktu

Contoh Analisis Waktu

Contoh Analisis Waktu

Contoh Analisis Waktu

•• Solusi akhir

Solusi akhir

Solusi akhir

Solusi akhir

i(t) = V/R(1-exp(-Lt/R)

v

L

,

i

,v

i

V

V/R

t

0

(10)

Respons Rangkaian

Respons Rangkaian

Respons Rangkaian

Respons Rangkaian

v

L

L

,

, ,

i

,v

i

i

V

V/R

tt

0

R

Al

i

Respons paksa

Respons Alami

(11)

Respons Rangkaian

Respons Rangkaian

Respons Rangkaian

Respons Rangkaian

•• Orde persamaan diferensial ditentukan

Orde persamaan diferensial ditentukan

Orde persamaan diferensial ditentukan

Orde persamaan diferensial ditentukan

komponen energi

komponen energi

•• Persamaan diferensial orde 2 atau lebih

Persamaan diferensial orde 2 atau lebih

•• Persamaan diferensial orde 2 atau lebih

Persamaan diferensial orde 2 atau lebih

dapat

dapat

memberikan respons resonansi/

memberikan respons resonansi/

osilasi

osilasi

osilasi

osilasi

(12)

Rangkaian RL

Rangkaian RL

Rangkaian RL

Rangkaian RL

•• t<0 S open

t<0 S open

S

•• t<0, S open

t<0, S open

–– i=0

i=0

•• t=0 S closed

t=0 S closed

v

R

R

S

•• t=0, S closed

t=0, S closed

–– i=0

i=0

•• t>0 S closed

t>0 S closed

R

V

R

i

•• t>0, S closed

t>0, S closed

–– Energi masuk

Energi masuk

Induktor

Induktor

L

v

Induktor

Induktor

–– i naik cepat dan

i naik cepat dan

melambat

melambat

(13)

Rangkaian RL

Rangkaian RL

Rangkaian RL

Rangkaian RL

•• Persamaan arus tegangan

Persamaan arus tegangan

–– vv

LL

= L di/dt, v

= L di/dt, v

R

R

= R i dan V = v

= R i dan V = v

R

R

+ v

+ v

LL

–– V = R i + L di/dt

V = R i + L di/dt

V DC (konstan) persamaan diferensial orde

V DC (konstan) persamaan diferensial orde--11

S l i

i

K

S l i

i

K

K

K

(K

(K t)

t)

•• Solusi umum i = K

Solusi umum i = K

11

+ K

+ K

22

exp(K

exp(K

33

t)

t)

–– kondisi batas i(t=0)=0, i(t=

kondisi batas i(t=0)=0, i(t=∞

∞)=V/R

)=V/R

Respons lengkap i = V/R

Respons lengkap i = V/R V/R exp(

V/R exp( Lt/R)

Lt/R)

–– Respons lengkap i = V/R

Respons lengkap i = V/R –– V/R exp(

V/R exp(--Lt/R)

Lt/R)

–– Respons paksa i

Respons paksa i

ff

= V/R

= V/R

(14)

Rangkaian RL

Rangkaian RL

Rangkaian RL

Rangkaian RL

Tegangan pada

Tegangan pada

1

Tegangan pada

Tegangan pada

rangkaian

rangkaian

–– vv

LL

=L di/dt

=L di/dt

g

an

LL

=V exp(

=V exp(--Lt/R)

Lt/R)

–– vv

R

R

=R I

=R I

=V(1

=V(1 exp(

exp( Lt/R))

Lt/R))

rus, tegan

g

I, v

R

v

L

=V(1

=V(1––exp(

exp(--Lt/R))

Lt/R))

i = V/R (1

i = V/R (1––exp(

exp(--t/t/ττ))

))

0

a

i V/R (1

i V/R (1 exp(

exp( t/t/ττ))

))

ττ = R/L

= R/L

0

-1

0

1

5

10

waktu

(15)

Rangkaian RC

Rangkaian RC

Rangkaian RC

Rangkaian RC

•• t<0, S open

t<0, S open

S

–– vv

C

C

=0

=0

•• t=0, S closed

t=0, S closed

v

R

R

S

t 0, S closed

t 0, S closed

–– i=0

i=0

•• T>0 S closed

T>0 S closed

i

V

•• T>0, S closed

T>0, S closed

–– Energi masuk

Energi masuk

kapasitor

kapasitor

C

v

C

kapasitor

kapasitor

–– vv

C

C

naik cepat dan

naik cepat dan

melambat

melambat

C

C

melambat

melambat

(16)

Rangkaian RC

Rangkaian RC

Rangkaian RC

Rangkaian RC

•• Persamaan

Persamaan arus

arus tegangan

tegangan

•• Persamaan

Persamaan arus

arus tegangan

tegangan

–– ii = C

= C dv

dv

C

C

//dt

dt, , vv

R

R

= R I

= R I dan

dan V =

V = vv

R

R

+

+ vv

C

C

–– V = RC

V = RC dv

V RC

V RC dv

dv

dv

C

C

C

C

//dt

//dt

dt vv

dt +

+ vv

C

C

C

C

V DC (

V DC (konstan

konstan)

) persamaan

persamaan diferensial

diferensial orde

orde--11

•• Solusi

Solusi umum

umum vv

C

C

= K

= K

11

11

+ K

+ K

22

22

exp(K

exp(K

33

33

t)

t)

–– kondisi

kondisi batas

batas vv

C

C

(t=0)=0,

(t=0)=0, vv

C

C

(t=

(t=∞

∞)=V

)=V

–– Respons

Respons lengkap

lengkap vv

C

C

= V

= V –– V exp(

V exp(--t/CR)

t/CR)

–– Respons

Respons paksa

paksa V

V

ff

= V

= V

(17)

Rangkaian RC

Rangkaian RC

Rangkaian RC

Rangkaian RC

1

Tegangan pada

Tegangan pada

rangkaian

rangkaian

1

a

n

gg

–– vv

R

R

=V exp(

=V exp(--t/CR)

t/CR)

–– vv

C

C

=V(1

=V(1––exp(

exp(--t/CR))

t/CR))

us, tegang

a

v

C

I, v

R

vv

C

C

=V(1

=V(1––exp(

exp(--t/t/ττ))

))

RC

RC

ar

τ

τ =RC

=RC

0

-1

0

1

5

10

waktu

(18)

Persamaan Umum Transient Orde 1

Persamaan Umum Transient Orde 1

Persamaan Umum Transient Orde 1

Persamaan Umum Transient Orde 1

•• Besaran arus

Besaran arus

Besaran arus

Besaran arus

i(t) = i(

i(t) = i(∞

∞) + [i(0)

) + [i(0) –– i(i(∞

∞)] e

)] e

--t/t/ττ

B

T

B

T

•• Besaran Tegangan

Besaran Tegangan

v(t) = v(

(19)

Kurva

Kurva

exp(

exp(--t/

t/ττ))

Kurva

Kurva

exp(

exp( t/

t/ττ))

•• v = V (1

v = V (1 exp(

exp( t/t/ττ))

))

•• v = V (1

v = V (1––exp(

exp(--t/t/ττ))

))

•• dv/dt = V/

dv/dt = V/τ

τ exp(

exp(--t/t/ττ))

•• dv/dt|

dv/dt|

= V/

= V/τ

τ

V

•• dv/dt|

dv/dt|

t=0

t=0

= V/

= V/τ

τ

0

0

τ

t

(20)

Rangkaian RLC

Rangkaian RLC

Rangkaian RLC

Rangkaian RLC

R

S

v

R

R

S

•• t<0, S open

t<0, S open

–– i=0, v

i=0, v

C

C

=0

=0

V

i 0, v

i 0, v

C

C

00

•• t=0, S closed

t=0, S closed

•• T>0 S closed

T>0 S closed

L

v

L

=v

C

C

•• T>0, S closed

T>0, S closed

–– Energi masuk

Energi masuk

kapasitor dan

kapasitor dan

L

C

kapasitor dan

kapasitor dan

induktor

induktor

(21)

Rangkaian RLC

Rangkaian RLC

Rangkaian RLC

Rangkaian RLC

•• Konversi Thevenin

Konversi Thevenin--Norton memudahkan

Norton memudahkan

mencari v

mencari v

oo

, dengan KCL

, dengan KCL

∫∫

tt

V/R = v

V/R = v

oo

/R + L

/R + L

00

∫∫

tt

vv

oo

dt + C dv

dt + C dv

oo

/dt

/dt

(22)

Rangkaian RLC

Rangkaian RLC

Rangkaian RLC

Rangkaian RLC

Persamaan

Persamaan arus

arus

Persamaan

Persamaan arus

arus

V/R =

V/R = vv

oo

/R + L

/R + L

00

∫∫

tt

vv

oo

dt

dt + C

+ C dv

dv

oo

//dt

dt

Hasil

Hasil d/

d/dt

dt

0 = 1/R

0 = 1/R dv

dv //dt

dt + L

+ L vv + C d

+ C d

22

vv /dt

/dt

22

0 1/R

0 1/R dv

dv

oo

//dt

dt + L

+ L vv

oo

+ C d

+ C d vv

oo

/dt

/dt

Persamaan

Persamaan diferensial

diferensial orde

orde--22 solusi

solusi untuk

untuk

Persamaan

Persamaan diferensial

diferensial orde

orde 2,

2, solusi

solusi untuk

untuk

underdamped:

(23)

Rangkaian RLC

Rangkaian RLC

Rangkaian RLC

Rangkaian RLC

1

0

tegangan v

o

-1

arus i

C

arus i

L

(24)

Membaca Time Constant

Membaca Time Constant

pada Osiloskop

pada Osiloskop

(25)

Peragaan pada Osiloskop

Peragaan pada Osiloskop

Peragaan pada Osiloskop

Peragaan pada Osiloskop

•• Kurva

Kurva mengikuti

mengikuti fungsi

gg

fungsi

gg

naik

naik

(merah utuh)

(merah utuh)

v=

v=V

V

m

m

(1

(1--exp(

exp(--t/t/ττ))

))

•• Kurva mengikuti fungsi

Kurva mengikuti fungsi

turun/ decay

turun/ decay

(merah

(merah

putus

putus--putus)

putus)

putus

putus putus)

putus)

v=

v=V

V

m

m

exp(

exp(--t/t/ττ))

•• Bagaimana

Bagaimana mengukur

mengukur/ /

V

m

menghitung

(26)

Cara 1: Gunakan Slope

Cara 1: Gunakan Slope

Cara 1: Gunakan Slope

Cara 1: Gunakan Slope

•• Kurva

Kurva mengikuti

mengikuti fungsi

gg

fungsi

gg

v=

v=V

V

m

m

(1

(1--exp(

exp(--t/t/ττ))

))

•• Slope

Slope

dv

dv//dt

dt=

=V

V

m

m

//τ

τ exp(

exp(--t/t/ττ))

•• Pada

Pada t=0

t=0

//

//

V

dv

dv//dt

dt=

=V

V

m

m

//τ

τ

•• Idem untuk fungsi turun

Idem untuk fungsi turun

•• Sukar

Sukar untuk

untuk dilakukan

dilakukan

V

m

•• Sukar

Sukar untuk

untuk dilakukan

dilakukan

pada

pada osiloskop

osiloskop

(27)

Cara 2: Gunakan Titik dalam

Cara 2: Gunakan Titik dalam

Kurva

Kurva

•• Kurva

Kurva mengikuti

mengikuti fungsi

gg

fungsi

gg

v=

v=V

V

mm

(1

(1--exp(

exp(--t/t/ττ))

))

•• Pada

Pada t=t

t=t

00

vv

00

=

=V

V

mm

(1

(1--exp(

exp(--tt

00

//ττ))

))

ττ ==--tt //ln

ln(1

(1--vv //V

V ))

V

ττ ==--tt

00

//ln

ln(1

(1--vv

00

//V

V

m

m

))

•• Untuk osiloskop analog

Untuk osiloskop analog

V

m

V

0

p

g

p

g

ssukar

ukar membaca

membaca V

V

00

V

V

m

m

dan t

dan t

o

o

dengan teliti

dengan teliti

(28)

Cara 2: Gunakan titik dalam

Cara 2: Gunakan titik dalam

Kurva

Kurva

•• Pada

Pada

osiloskop digital

osiloskop digital

gunakan SINGLE sweep pada TRIGGER,

gunakan SINGLE sweep pada TRIGGER,

kenudian manfaatkan kursor untuk menentukan

kenudian manfaatkan kursor untuk menentukan tt

00

V

V

00 dan dan

V

V

mm

ntu

ntu

•• Untuk fungsi tegangan naik

Untuk fungsi tegangan naik

Perhatikan gambar, garis

menunjukkan letak kursor

kursor

j

untuk menentukan Δt,

ΔV

1

dan ΔV

2

t =

Δt

kursor

ΔV

1

t

o

= Δt

V

m

= ΔV

1

V =

ΔV

ΔV

2

V

0

= ΔV

2

τ =-t

0

/ln(1-v

0

/V

m

)

(29)

Cara 2: Gunakan titik dalam

Cara 2: Gunakan titik dalam

Kurva

Kurva

•• Pada

Pada

osiloskop digital

osiloskop digital

gunakan SINGLE sweep pada TRIGGER,

gunakan SINGLE sweep pada TRIGGER,

kenudian manfaatkan kursor untuk menentukan

kenudian manfaatkan kursor untuk menentukan tt

00

V

V

00 dan dan

V

V

mm

•• Untuk fungsi tegangan naik

Untuk fungsi tegangan naik

Perhatikan gambar garis

kursor

Perhatikan gambar garis

letak kursor

t

o

= Δt

kursor

ΔV

1

ΔV

2

V

m

= Δ V

1

V

0

=

Δ V

2

V

0

Δ V

2

τ =-t

0

/ln(1-v

0

/V

m

)

(30)

Cara 3:

Cara 3: Gunakan

Gunakan Titik

Titik dalam

dalam Plot

Plot

K

K

T

T

k l

k l ( il k

( il k

l

l

)

)

Kurva

Kurva Terskala

Terskala (osiloskop analog)

(osiloskop analog)

•• Agar v

Agar v

00

//V

V

mm

, , misalnya

misalnya 4/5,

4/5,

terkalibrasi,

terkalibrasi, V

o

tidak pada garis

tidak pada garis

mudah

mudah dibaca

dibaca gunakan

gunakan skala

skala

vertikal

vertikal (V)

(V) tak

tak terkalibrasi

terkalibrasi dan

dan

letakkan

letakkan vv

00

pada

pada titik

titik temu

temu

kk

dd

ii b t d

b t d

kurva

kurva dengan

dengan garis

garis bertanda

bertanda

ukur

ukur (tick)

(tick)

ττ ==--tt

00

//ln

ln(1

(1--vv

00

//V

V

mm

))

V

m

V

0

tak

tak terkalibrasi

pada

pada garis

terkalibrasi, , V

garis, swing

, swing pada

m

pada sejumlah

dan

dan V

sejumlah n

o

tepat

tepat

n

skala

skala divisi

divisi

t

0

untuk

untuk

vv

//V

V

=4/5

=4/5

maka

maka

ττ=t

=t

/1.61

/1.61

t

0

mudah

mudah dibaca

dibaca karena

karena pada

pada garis

garis

yang

(31)

Cara 3: Gunakan Titik dalam

Cara 3: Gunakan Titik dalam

Kurva Terskala

Kurva Terskala

•• Untuk mengubah skala tekan tombol V/div

Untuk mengubah skala tekan tombol V/div

Untuk mengubah skala tekan tombol V/div

Untuk mengubah skala tekan tombol V/div

hingga indikator merah menyala dan putar

hingga indikator merah menyala dan putar

tombol tersebut sesuai skala yang diinginkan

tombol tersebut sesuai skala yang diinginkan

•• Keuntungan

Keuntungan

–– Mudah

Mudah dilakukan

dilakukan

–– Perhitungan

Perhitungan menjadi

menjadi sederhana

sederhana

•• Catatan

Catatan::

Skala

Skala waktu

waktu harus

harus tetap

tetap dalam

dalam kondisi

kondisi

terkalibrasi

(32)

Percobaan

Percobaan

Percobaan

Percobaan

(33)

Rangkaian Percobaan

Rangkaian Percobaan

Rangkaian Percobaan

Rangkaian Percobaan

R1

R2

S1

S2

+

S1

S2

v

C1

+

5V

C1

C2

-v

C2

L

C1

C1

C2

C2

L

(34)

Rangkaian Sesungguhnya

Rangkaian Sesungguhnya

Rangkaian Sesungguhnya

Rangkaian Sesungguhnya

R1

R2

+

6V

R1

R2

+

6V

C1

C2

-

L

(35)

Nonidealitas dan Parasitik

Nonidealitas dan Parasitik

Nonidealitas dan Parasitik

Nonidealitas dan Parasitik

•• Menggunakan analog switch

Menggunakan analog switch

gg

gg

g

g

CMOS, R

CMOS, R

ON

ON

=80

=80Ω,

Ω, Pmaks=200mW

Pmaks=200mW

•• Menggunakan resistor proteksi untuk switch

Menggunakan resistor proteksi untuk switch

di h

di h

discharge

discharge

•• Induktor 2.5mH dengan resistansi 50

Induktor 2.5mH dengan resistansi 50Ω

Ω

K t l

it h d

ik k t l

K t l

it h d

ik k t l

•• Kontrol switch dengan mikrokontroler

Kontrol switch dengan mikrokontroler

–– t0 sd t1 discharge C1, C2

t0 sd t1 discharge C1, C2

–– t1 sd t2 switch ke R1 ON lainnya OFF charge C1

t1 sd t2 switch ke R1 ON lainnya OFF charge C1

t1 sd t2 switch ke R1 ON, lainnya OFF, charge C1

t1 sd t2 switch ke R1 ON, lainnya OFF, charge C1

–– t2 sd t3 swicth ke R2 ON, lainnya OFF, discharge C1

t2 sd t3 swicth ke R2 ON, lainnya OFF, discharge C1

ke C2 atau LC tank LC2

(36)

Percobaan Transien Orde

Percobaan Transien Orde--1

1

Percobaan Transien Orde

Percobaan Transien Orde 1

1

•• C

C

C

C

11

11

diisi melalui R

diisi melalui R

diisi melalui R

diisi melalui R

11

11

•• C

C

22

diisi dari C

diisi dari C

11

melalui R

melalui R

22

R1

R2

+

6V

-

6V

C1

C2

(37)

Percobaan Transien Orde

Percobaan Transien Orde--2

2

Percobaan Transien Orde

Percobaan Transien Orde 2

2

•• C

C

C

C

11

11

diisi melalui R

diisi melalui R

diisi melalui R

diisi melalui R

11

11

•• LC Tank LC

LC Tank LC

22

di

di--supply C

supply C

11

melalui R

melalui R

22

R1

R2

+

6V

-

6V

C1

C2

(38)

Penting!

Penting!

Penting!

Penting!

•• Sinyal

Sinyal kontrol

yy

kontrol switch

switch bukan

bukan untuk

untuk dianalisis

dianalisis

•• Salah satu hasil yang diharapkan pada praktikan adalah

Salah satu hasil yang diharapkan pada praktikan adalah

kemampuan membaca konstanta waktu dari kurva

kemampuan membaca konstanta waktu dari kurva

t

i t

t

i t

transient.

transient.

•• Konstanta waktu harus diukur saat praktikum dengan

Konstanta waktu harus diukur saat praktikum dengan

cara yang telah diberikan. Pada percobaan ini tidak

cara yang telah diberikan. Pada percobaan ini tidak

cara yang telah diberikan. Pada percobaan ini tidak

cara yang telah diberikan. Pada percobaan ini tidak

diperkenankan menggunakan foto tampilan osiloskop.

diperkenankan menggunakan foto tampilan osiloskop.

•• Pada BCL hanya dicatat bentuk kasar pola sinyal saat

Pada BCL hanya dicatat bentuk kasar pola sinyal saat

t

i t il i t

l d

khi

t k

t t

t

i t il i t

l d

khi

t k

t t

transient, nilai tegangan awal dan akhir, serta konstanta

transient, nilai tegangan awal dan akhir, serta konstanta

waktu hasil pengamatan.

(39)

Kit Percobaan

Kit Percobaan

Kit Percobaan

Kit Percobaan

(40)

Foto Kit Gejala Transien

Foto Kit Gejala Transien

Foto Kit Gejala Transien

Foto Kit Gejala Transien

(41)

Selamat Melakukan

Selamat Melakukan

Percobaan

Percobaan

Gambar

Foto Kit Gejala TransienFoto Kit Gejala TransienFoto Kit Gejala TransienFoto Kit Gejala Transien

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kerangka ini, maka pertanyaan yang mengmuka adalah kondisi seperti apa yang 

Sekolah Dasar Swasta Harapan 3 yang berlokasi di Jalan Karya Wisata Ujung no 31, adalah sekolah umum dalam naungan dinas pendidikan namun tetap mengutamakan

Tahap pertama yaitu analisis sifat kimia dan fisik, yang meliputi analisis kadar air, kadar abu, kadar pati, kadar amilosa, nilai pH, bentuk dan ukuran pati, kehalusan, derajat

Zirconia merupakan bahan keramik yang mempunyai sifat mekanis baik dan banyak digunakan sebagai media untuk meningkatkan ketangguhan retak bahan keramik lain diantaranya

Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang penulis bahas adalah skripsi di atas hanya menjelaskan tentang kecocokan teori al-Qur‘an dengan teori biologi, tapi

Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo ) Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo ) LAPORAN KEUANGAN NERACA BANK POS

tersebut memungkinkan pula pada penggunanya untuk memberi tanda bintang (rating) pada artikel- artikel ilmiah yang paling

Muhammad Munir, Da’i dan Toleransi Antarumat Beragama ( Studi Fenomenologi Da’i Aktivis Kerukunan Antarumat Beragama ). Surabaya: Prodi Komunikasi Penyiaran Islam