• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUPPA 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUPPA 2016"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

KATALOG BPS: 1103001.7315010

BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN PINRANG

STATISTIK DAERAH

KECAMATAN SUPPA

(2)

STATISTIK DAERAH

KECAMATAN SUPPA

2016

(3)

ISBN

: 978-602-6927-25-5

Katalog BPS

: 11030001.7315010

Ukuran Buku

: 15 cm x 21 cm

Jumlah Halaman

: 19 halaman

Naskah:

Ruslan Alimin

Gambar Kulit:

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pinrang

(4)

Statistik Daerah Kecamatan Suppa 2016

i

Kata Pengantar

Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Suppa 2016 ini merupakan publikasi yang tergolong baru, berfungsi untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi yang telah terbit sebelumnya, publikasi ini juga turut menyertakan analisis sederhana sehingga memudahkan pengguna data dalam menginterpretasikan data.

Bahasan yang disajikan dalam Statistik Daerah Kecamatan Suppa Tahun 2016 memuat berbagai informasi/indikator terpilih seputar perkembangan pembangunan di berbagai sektor di Kabupaten Pinrang dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.

Saya berharap, publikasi Statistik Daerah ini mampu memberikan informasi secara cepat dan tepat kepada pemerintah daerah dan masyarakat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitor dan evaluasi mengenai perkembangan pembangunan di berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum daerahnya.

Kritik dan saran yang sifatnya membangun kami harapkan dari semua pihak untuk penyempurnaan penerbitan selanjutnya. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya publikasi ini, dan semoga Tuhan senantiasa meridhoi usaha kita.

Pinrang, Agustus 2016 Koordinator Statistik Kecamatan

Suppa,

(5)

ii

Statistik Daerah Kecamatan Suppa 2016

DAFTAR ISI

1. GEOGRAFI DAN IKLIM... 1

2. PEMERINTAHAN... 2 3. PENDUDUK... 4 4. PENDIDIKAN... 7 5. KESEHATAN... 8 6. PERTANIAN... 9 7. PERDAGANGAN... 10

8. TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI... 12

9 KEUANGAN DAN KOPERASI... 13

(6)
(7)

Statistik Daerah Kecamatan Suppa 2016

1

Kecamatan Suppa memiliki luas wilayah 74,20 km2

Kecamatan Suppa terletak di bagian Selatan Kabupaten Pinrang dan berbatasan langsung dengan Kotamadya Parepare .

Kecamatan Suppa terletak di bagian selatan Kabupaten Pinrang dengan ibukota kecamatan adalah kelurahan Watang Suppa. Wilayah Kecamatan Suppa berbatasan langsung dengan Kotamadya Parepare di sebelah selatan, sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Mattiro Bulu, sedangkan sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lanrisang dan Kecamatan Mattiro

Kecamatan ini memiliki luas wilayah 74,20 km2. Secara administrasi terbagi menjadi delapan desa dan dua kelurahan. Wilayah terluas adalah Kelurahan Tellumpanua dengan luas 14,32 km2. Sedangkan wilayah paling kecil adalah Desa Ujujng Labuang dengan luas wilayahnya 2,37 km2. Kecamatan ini merupakan daerah yang memiliki pesisir pantai yang berbatasan langsung dengan Selat Makassar. Hanya Desa Polewali yang memiliki ketinggian 50 meter dari permukaan laut. Sembilan desa/kelurahan yang yang lain memiliki ketinggian 2 meter dari permukaan laut.

Peta Wilayah Kecamatan Suppa

Luas, Jarak dari Ibukota, dan Ketinggian Desa/Kelurahan dari Permukaan Air Laut

Keadaan Akhir Tahun 2015 KELURAHAN /DESA LUAS (Km2) J A R A K (Km) KETINGGIAN DARI PERMUKAAN AIR LAUT (Meter) DARI IBUKOTA KECAMATAN DARI IBUKOTA KABUPATEN (1) (2) (3) (4) (5) 01. Lero 4,5 16 38 2 02. Ujung Labuang 2,37 17 39 2 03. Wiring Tasi 5,22 7 29 2 04. Tasiwalie 4,45 4 26 2 05. Maritangngae 6,97 3 25 2 06. Watang Suppa 11,26 0 22 2 07. Tellumpanua 14,32 3 19 2 08. Wattang Pulu 11,98 8 14 50 09. Polewali 8,07 6 28 2 10. Lotang Salo 5,06 7 29 2 J U M L A H 74,2 xxx 23 3

(8)

2

Statistik Daerah Kecamatan Suppa 2016

Suppa terdiri dari 8 Desa dan 2 kelurahan

Kecamatan Suppa terdiri dari 2 desa swadaya dan 8 desa/kelurahan swakarya atau berkembang.

Pembagian Wilayah dan Klasifikasi Desa/Kelurahan di Kecamatan Suppa,

Keadaan Akhir Tahun 2015

KELURAHAN /DESA

Letak

Desa/Kelurahan Klasifikasi Desa/Kelurahan

Pantai Bukan Pantai Swadaya Swakarya Swasembada

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Lero 1 - - 1 - 02. Ujung Labuang 1 - 1 - - 03. Wiring Tasi 1 - - 1 - 04. Tasiwalie 1 - - 1 - 05. Maritangngae 1 - - 1 - 06. Watang Suppa 1 - - 1 - 07. Tellumpanua 1 - - 1 - 08. Wattang Pulu - 1 - 1 - 09. Polewali - 1 - 1 - 10. Lotang Salo 1 - 1 - - J U M L A H 8 2 8 8 0

Sumber: Suppa Dalam Angka, 2016

Secara administrasi, Kecamatan Suppa terdiri dari 8 desa dan 2 kelurahan yang terbagi menjadi 5 lingkungan dan 22 dusun. Menurut status hukum, semua desa/kelurahan di Kecamatan Suppa berstatus definitif, tidak ada yang berstatus desa persiapan maupun UPT (Unit Permukiman Transmigrasi). Di kelurahan telah ada lembaga ketahanan, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kreativitas. Lembaga-lembaga yang ada di tingkat desa/kelurahan Kecamatan Suppa antara lain LKK (Lembaga Ketahanan Kelurahan), LKD, dan Pemuda.

Jenis desa/ kelurahan diklasifikasikan menjadi 3, yaitu desa swadaya atau desa terbelakang, desa swakarya atau desa berkembang, dan desa swasembada atau desa maju. Desa swadaya merupakan desa yang kekurangan SDM atau tenaga kerja dan kekurangan dana sehingga tidak mampu memanfaatkan potensi desanya. Biasanya terletak di wilayah terpencil, jauh dari kota, taraf kehidupan miskin dan tradisional serta tidak memiliki sarana prasarana penunjang yang mencukupi. Di Kecamatan Suppa tidak terdapat kelurahan yang merupakan kategori ini.

Desa swakarya adalah desa yang mulai menggunakan dan memanfaatkan potensi fisik dan nonfisik yang dimilikinya tetapi masih

(9)

Statistik Daerah Kecamatan Suppa 2016

3

Suppa terdiri dari 8 kelurahan dan 17 lingkungan

Semua kelurahan di Kecamatan Suppa merupakan kelurahan swakarya atau berkembang.

kekurangan sumber keuangan atau dana. Desa swakarya belum banyak memiliki sarana dan prasarana. Biasanya terletak di daerah peralihan desa terpencil dan kota. Masyarakat pedesaan swakarya masih sedikit yang berpendidikan tinggi. Sebagian besar masyarakatnya masih bermatapencaharian utama sebagai petani di pertanian saja. Budaya gotong royong di desa swakarya masih terbina dengan baik. Semua kelurahan di Kecamatan Suppa merupakan kelurahan swakarya atau berkembang.

Desa maju atau swasembada adalah desa yang berkecukupan dalam hal SDM dan modal sehingga sudah dapat memanfaatkan dan menggunakan segala potensi fisik desa secara maksimal. Kehidupan desa swasembada sudah mirip kota yang modern dengan mata pencaharian yang beraneka ragam serta sarana dan prasarana yang cukup lengkap untuk menunjang kehidupan masyarakat.

Instansi-instansi pemerintah dan BUMN menjalankan program-program pemerintah di Kecamatan Suppa. Adapun distribusi pegawai di beberapa instansi pemerintah dan BUMN dapat dilihat pada gambar 2. Pegawai banyak terkonsentrasi pada PLTD, Kantor Camat, Koramil, dan Polsek Suppa.

Banyaknya Pegawai pada Instansi Pemerintah dan BUMN di Suppa,

Keadaan Akhir Tahun 2015

Sumber: Suppa Dalam Angka, 2016

25 5 35 14 11 38 1 11 1 14 23 6 9 1 9 4 4 4 8 4 3 3 0 10 20 30 40

01. Kantor Camat Suppa

. Ka tor Dik as a … . Puskes as Suppa… 04. BKBD Kec. Suppa . Di as Perta ia … 06. P L T D 07. Kordinator Statistik . Ka tor Urusa … . PLN U it… 10. KORAMIL 11. POLSEK Suppa . Keluraha Wata g… . Keluraha … . Ra ti g Di as… . Ba k Rakyat… . SLTP Neg. Suppa… . SLTP Neg. Suppa… . SLTP Neg. Suppa… . SMU Neg. Suppa…

20. SLTP Neg 4 Suppa 21. KPPP Suppa 22. SMK 7 Suppa

(10)

4

Statistik Daerah Kecamatan Suppa 2016

Kecamatan Suppa memiliki jumlah penduduk 31.687 jiwa Penduduk laki-laki 15.335 jiwa dan penduduk perempuan 16.352 jiwa, yang seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia asli.

Banyaknya Rumah Tangga, Penduduk, Luas dan Kepadatan Penduduk,

Keadaan Akhir 2015 Kelurahan/Desa Rumah Tangga Penduduk (Jiwa) Luas (Km2) Kepadatan (Jiwa/Km2) (1) (2) (3) (4) (5) 01. Lero 1721 7378 4,5 1639,56 02. Ujung Labuang 474 2031 2,37 856,96 03. Wiring Tasi 478 2050 5,22 392,72 04. Tasiwalie 690 2946 4,45 662,02 05. Maritangngae 499 2146 6,97 307,89 06. Watang Suppa 846 3637 11,26 323,00 07. Tellumpanua 961 4140 14,32 289,11 08. Wattang Pulu 727 3124 11,98 260,77 09. Polewali 519 2230 8,07 276,33 10. Lotang Salo 467 2005 5,06 396,25 J U M L A H 7382 31687 74,20 427,05

Sumber: Suppa Dalam Angka, 2016

Kelahiran dan Kematian Penduduk menurut Jenis Kelamin di Suppa,

Keadaan Akhir Tahun 2015

Sumber: Suppa Dalam Angka, 2016

Menurut keadaan akhir tahun 2015, Kecamatan Suppa memiliki jumlah penduduk 31.687 jiwa dengan kepadatan penduduk 427 jiwa/km2. Desa yang padat penduduknya adalah Lero, Ujung Labuang dan Tasiwalie. Jumlah penduduk perempuan sedikit lebih banyak daripada penduduk laki-laki, yaitu 16.352 jiwa penduduk perempuan dan 15.335 jiwa penduduk laki-laki, yang seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia asli

.

Menurut keadaan akhir 2015, kelahiran di Suppa lebih besar daripada kematian, dimana bayi yang lahir adalah sebanyak 212 dan penduduk yang meninggal berjumlah 150 orang. Dengan demikian angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate

(CDR) adalah 6,79 yang berarti bahwa pada setiap 1000 orang penduduk ada sekitar 7 kelahiran bayi dalam waktu 1 tahun. Angka kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) adalah 4, 80 yang berarti bahwa pada setiap 1000 orang penduduk ada sekitar 5 orang yang meninggal dalam waktu 1 tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat kesehatan masyarakat Kecamatan Suppa secara umum sudah cukup baik. Apabila dilihat menurut jenis kelamin, jumlah kelahiran dan kematian penduduk perempuan lebih besar daripada penduduk laki-laki.

102 110 74 76 0 20 40 60 80 100 120

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan L A H I R M A T I

(11)

Statistik Daerah Kecamatan Suppa 2016

5

Kecamatan Suppa memiliki jumlah penduduk 31.687 jiwa

Penduduk laki-laki 15.335 jiwa dan penduduk perempuan 16.352 jiwa, yang seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia asli.

Di satu sisi jumlah kelahiran jauh lebih besar daripada kematian. Hal ini menyebabkan pertumbuhan penduduk alami cukup besar. Disamping itu, jumlah penduduk yg pindah juga lebih banyak daripada penduduk yang datang. Sehingga pertumbuhan penduduk cenderung besar dari tahun 2012 ke tahun 2015.

Adapun jumlah penduduk yang datang ke Kecamatan Suppa tahun 2015 adalah 75 orang sedangkan penduduk yang pergi 137 orang. Bila dirinci menurut jenis kelamin, penduduk laki-laki yang pindah 72 orang, lebih besar dibandingkan penduduk laki-laki yang datang yaitu 45 orang. Penduduk perempuan yang pindah 65 orang, lebih banyak daripada yang datang, yaitu 30 orang.

Banyaknya Penduduk Suppa yang Datang dan Pergi menurut Jenis Kelamin, Keadaan Akhir Tahun 2015

Sumber: Suppa Dalam Angka, 2016

45 30 72 65 0 10 20 30 40 50 60 70 80

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Datang Pindah

(12)

6

Statistik Daerah Kecamatan Suppa 2016

Kecamatan Suppa memiliki jumlah penduduk 31.687 jiwa Penduduk laki-laki 15.335 jiwa dan penduduk perempuan 16.352 jiwa, yang seluruhnya merupakan Warga Negara Indonesia asli.

Piramida Penduduk Kecamatan Suppa Tahun 2015

Sumber: Suppa Dalam Angka, 2016

Piramida penduduk pada gambar disamping, memperlihatkan bahwa jumlah penduduk cenderung makin sedikit pada usia yang semakin tua. Hal ini menunjukkan bahwa angka kematian masih cukup tinggi sehingga mengurangi jumlah penduduk yang dapat hidup terus hingga ke usia dewasa dan sampai usia tua. Selain itu, jumlah penduduk usia 0-4 tahun lebih sedikit karena adanya penurunan jumlah kelahiran selama 5 tahun terakhir. Penduduk usia kerja atau penduduk produktif (15-64 tahun) di Kecamatan Suppa adalah sebanyak 63,22 persen dari seluruh penduduk. Sedangkan rasio ketergantungan penduduk Kecamatan Suppa adalah 58,16 yang berarti bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung sekitar 58 orang usia tidak produktif.

-2000 -1000 0 1000 2000 0 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 75 75+ Laki-Laki Perempuan

(13)

Statistik Daerah Kecamatan Suppa 2016

7

Kecamatan Suppa memiliki 29 SD/MI, 5 SMP/MTs, dan 3 SMA

Tidak terdapat Perguruan Tinggi di Kecamatan Suppa

Dalam bidang pendidikan, Kecamatan Suppa sudah memiliki fasilitas yang cukup dimana terdapat sarana pendidikan formal serta pendidikan pra sekolah. Di Suppa terdapat 13 TK sebagai sarana pendidikan pra sekolah dengan jumlah kelas sebanyak 31, jumlah murid sebanyak 607 dan jumlah guru sebanyak 56 orang. Jumlah sekolah dasar sudah cukup banyak, yakni 29 SD dengan perincian 17 negeri, 10 inpres, dan 2 swasta. Jumlah total kelas sebanyak 184 dengan perincian 101 kelas SD negeri, 69 kelas SD Impres dan 14 kelas SD swasta. Jumlah total murid sebanyak 4.226 dengan jumlah guru sebanyak 307 orang. Jumlah SMP di Suppa ada 5 yaitu 4 SMP negeri dan 1 SMP swasta. Jumlah kelas sebanyak 50 yang terdiri dari 45 kelas SMP negeri dan 5 kelas SMP swasta. Jumlah siswa SMP sebanyak 1.637 siswa dengan jumlah guru sebanyak 121 orang. Sementara itu SMA/sederajat yang berlokasi di Kecamatan Suppa ada 2, SMA Negeri 1 Suppa dan SMK Negeri 7 di Desa Lero dengan jumlah kelas sebanyak 25, jumlah siswa dan guru masing-masing sebanyak 919 dan 66 orang. Sedangkan perguruan tinggi di Kecamatan Suppa tidak ada.

Sarana Pendidikan di Kecamatan Suppa Tahun 2015

Sumber : Suppa dalam Angka, 2016

13 29 5 3 0 5 10 15 20 25 30 35 TK SD SMP SMA

(14)

8

Statistik Daerah Kecamatan Suppa 2016

Di Kecamatan Suppa terdiri dari 9 Puskesmas, 3 Rumah

Bersalin/Poskesdes, dan 28 Posyandu Selain fasilitas kesehatan, untuk menunjang kebugaran fisik

masyarakat Suppa, di kecamatan ini tersedia beberapa fasilitas Fasilitas Kesehatan di Kecamatan

Suppa Tahun 2015

Sumber: Suppa Dalam Angka, 2016

Banyaknya Fasilitas Olah Raga di Kecamatan Suppa, Keadaan Akhir

Tahun 2015

Sumber: Suppa Dalam Angka, 2016

Dalam bidang kesehatan, di Kecamatan Suppa sudah terdapat beberapa fasilitas kesehatan serta tenaga kesehatan. Di Kecamatan ini terdapat 9 Puskesmas/Pustu, 3 Poskesdes, dan 28 Posyandu. Tenaga kesehatan yang terdapat di Kecamatan Suppa antara lain dokter umum, dokter gigi, bidan, dan perawat.

Dengan fasilitas sarana kesehatan yang cukup lengkap diharapkan tingkat kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan dapat terlayani dengan baik, dengan adanya 2 buah Puskesmas di Kel. Watang Suppa dan Desa Lero.

Selain fasilitas kesehatan, untuk menunjang kebugaran fisik masyarakat Suppa, di kecamatan ini tersedia beberapa fasilitas olah raga. Fasilitas olah raga yang tersedia antara lain sepak bola, bola voly, tenis lapangan, bulu tangkis, dan tenis meja. Hal ini juga menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap olah raga cukup baik.

Sarana olah raga ini selain bermanfaat bagi kesehatan fisik juga dapat menjadi sarana hiburan dan aktivitas tambahan bagi masyarakat. Diharapkan pula aktivitas olah raga ini dapat menjadi ajang untuk mengukir prestasi. 9 3 28 0 5 10 15 20 25 30

Puskesmas/ Pustu Poskesdes Posyandu

7 42 1 6 20 37 0 10 20 30 40 50

Sepak Bola Bola Voly Tenis Lapangan

(15)

Statistik Daerah Kecamatan Suppa 2016

9

Lahan pertanian berupa sawah dan lahan kering.

Subsektor Perikanan merupakan subsektor pertanian yang berkembang

Lahan pertanian di Suppa berupa sawah dan lahan kering atau tegalan. Ada 4 desa yang tidak terdapat sawah yaitu Lero, Ujung Labuang, Wiring Tasi dan Tasiwalie. Keempat desa ini merupakan daerah pesisir yang berbatasan langsung dengan laut. Lahan sawah terluas ada di desa Maritengngae, yaitu 235 Ha atau sekitar 27 persen dari sawah di Suppa. Demikian juga dengan lahan kering terluas ada di kelurahan Tellumpanua yaitu 1.271 Ha atau sekitar 19 persen dari lahan kering di Suppa. Sawah yang diberi pengairan secara teknis sebanyak 65 persen sedangkan sawah dengan tadah hujan, pasang surut dan lainnya sebanyak 35 persen. Sebagian besar petani di Kecamatan Suppa adalah petani tambak dan nelayan sebanyak 3.685 petani dari 6.095 total petani. Subsektor pertanian yang paling berkembang di Kecamatan Suppa adalah subsektor Perikanan.

Saat ini di subsektor perikanan, komoditas rumput laut menjadi prioritas utama yang dikembangkan oleh petani di Desa Tasiwalie, Desa Maritengngae, Kel. Watang Pulu dan Kel. Tellumpanua, dikarenakan mudah pemeliharaan dan nilai jual yang tinggi.

Luas Sawah dan Lahan Kering di Suppa, Keadaan Akhir Tahun 2015

KELURAHAN /DESA LUAS Tanah Jumlah (Ha) Sawah (Ha) Kering (Ha) (1) (2) (3) (4) 01. Lero - 75 75 02. Ujung Labuang - 237 237 03. Wiring Tasi - 897 897 04. Tasiwalie - 445 445 05. Maritangngae 235 462 697 06. Watang Suppa 140 986 1126 07. Tellumpanua 161 1271 1432 08. Wattang Pulu 112 1086 1198 09. Polewali 236 584 807 10. Lotang Salo - 506 506 J U M L A H 884 6549 7420

(16)

10

Statistik Daerah Kecamatan Suppa 2016

Desa Lero paling aktif perdagangannya

Jumlah pedagang besar paling banyak terdapat di Desa Lero

Banyaknya Kegiatan Usaha Perdagangan dan Rumah Makan Dirinci

Tiap Kelurahan/ Desa

Sumber: Suppa Dalam Angka, 2016

Perdagangan merupakan kegiatan yang sangat vital dalam perekonomian, di mana barang-barang yang dihasilkan oleh produsen sampai ke tangan masyarakat yang membutuhkan melalui perdagangan. Perdagangan ini dapat dilakukan di mana saja, namun ada tempat-tempat yang menjadi pusat perdagangan seperti pasar, toko, ataupun tempat lelang. Di Kecamatan Suppa, ada 3 unit pasar umum tempat masyarakat melakukan kegiatan jual beli. Ketiga pasar itu antara lain 1 pasar terdapat di Desa Lero, 1 pasar terdapat di Desa Maritengngae, 2 pasar terdapat di Kelurahan Watang Suppa.

Usaha perdagangan yang ada terbagi menjadi menjadi perdagangan besar dan perdagangan eceran. Sektor perdagangan yang paling mendominasi adalah perdagangan eceran. Di Kecamatan Suppa, terdapat 46 pedagang besar dan 721 pedagang eceran. Pedagang eceran terbanyak ada di Desa Lero, 114 pedagang. Terpaut dekat dari Desa Lero, Kelurahan Watang Suppa dan Tellumpanua masing-masing terdapat 108 dan 98 pedagang eceran. Untuk perdagangan besar, Desa Lero memiliki jumlah pedagang terbanyak yaitu 9 pedagang besar. Adapun rumah makan di Kecamatan Suppa ada 36 buah di mana rumah makan terbanyak ada si Desa Lero yakni 9 rumah makan.

46 721 36 0 100 200 300 400 500 600 700 800

Perdagangan Besar Perdagangan Eceran

(17)

Statistik Daerah Kecamatan Suppa 2016

11

Desa Lero paling aktif perdagangannya

Jumlah pedagang besar paling banyak terdapat di Desa Lero.

Desa Lero adalah desa yang kegiatan ekonominya cukup aktif dibandingkan desa/kelurahan lain. Hal ini dimungkinkan karena desa ini memiliki penduduk terbanyak di Suppa, sehingga lebih potensial untuk melakukan berbagai kegiatan ekonomi. Di Desa Lero terdapat sebuah pasar umum. Selain perdagangan, di Kecamatan Suppa juga terdapat usaha rumah makan sebanyak 6 unit usaha di tahun 2015.

Harga bahan-bahan pokok dari awal hingga akhir tahun 2015 cenderung stabil atau tidak signifikan berubah. Hanya ikan teri no.2, batik kasar dan tekstil yang cukup terlihat kenaikan harganya. Ikan teri no.2 pada bulan Januari 2015 seharga 62.000 rupiah per kg menjadi 67.000 rupiah per kg pada Desember 2015. Harga Minyak tanah mengalami sedikit kenaikan di Bulan Januari 2015 seharga 11.000 menjadi 13.000 dibulan Desember 2015.

Rata-Rata Harga Sembilan Bahan Pokok Di Suppa, Tahun 2015

Sumber: Suppa Dalam Angka, 2016

7500 64250 12250 14000 2375 12500 4000 25000 30000 0 40000 80000 . Beras…

02. Ikan Teri No. 2

. Mi yak Grg.… 04. Gula Pasir 05. Garam Hancur 06. Minyak Tanah . Sa u … 08. Tekstil Dm 09. Batik Kasar

(18)

12

Statistik Daerah Kecamatan W

atang Sawitto 2016

Banyaknya Kegiatan Ekonomi di Sektor Angkutan dan Komunikasi menurut

Kelurahan/ Desa, Keadaan Akhir Tahun 2015

Sumber: Suppa Dalam Angka, 2016

Sarana komunikasi dan transportasi merupakan faktor yang cukup menentukan kemajuan suatu daerah. Dengan adanya sarana komunikasi dan transportasi tentunya akses suatu daerah dengan daerah lain menjadi mudah, termasuk kegiatan ekonomi yang merupakan aktivitas vital masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menjamurnya penggunaan Telepon Genggam (HP) saat ini memudahkan masyarakat dalam hal komunikasi, penggunaan HP dapat dilihat dengan digunakannya HP oleh hampir semua lapisan masyarakat.

Di sektor angkutan jalan raya, tersedia angkutan seperti bus/panther, truk, pete-pete/mikrolet, becak, dan dokar/gerobak. Angkutan lain yang terdapat di Suppa adalah ojek. Tahun 2015, mikrolet berjumlah 94 buah, bus/panther 52 buah, truk 76 buah, dan ojek 166 buah. Angka ini dapat dikatakan meningkat dari tahun sebelumnya, kecuali ojek yag cukup menurun dikarenakan masyarakat telah banyak yang memiliki motor atau kendaraan pribadi lainnya.

52 76 94 166 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 Bus/ Panther Truck Pete-Pete (Mikrolet) Ojek

(19)

Statistik Daerah Kecamatan Suppa 2016

13

Realisasi Penerimaan PBB Dirinci Tiap

Kelurahan/ Desa, Tahun Anggaran 2015

Sumber: Suppa Dalam Angka, 2016

Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah satu penerimaan pemerintah untuk membiayai pembangunan. Untuk tiap desa/kelurahan di Suppa memiliki target yang berbeda-beda, tentunya sesuai dengan kondisi desa/kelurahan tersebut. Target tertinggi ada di Kelurahan Watang Suppa yaitu 88.344.054 rupiah. Target penerimaan PBB terendah ada di Desa Ujung Labuang yakni 9.647.682 rupiah.

Realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan secara nominal yang terbesar di Suppa adalah Kelurahan Watang Suppa yaitu 88.344.054 rupiah, yang merupakan realisasi penerimaan PBB yang tertinggi di Kecamatan Suppa, yaitu 100,02 persen. Desa yang mencapai 100,07 persen target dalam penerimaan PBB, yaitu Desa Wiring Tasi.

Pengelolaan keuangan masyarakat dilakukan dengan KUD (Koperasi Unit Desa) dan Non-KUD demi memperlancar pertumbuhan ekonomi di desa. Dana dihimpun dari masyarakat dan disalurkan untuk usaha sehingga dapat mengurangi masalah keterbatasan modal bagi masyarakat. KUD terdapat di Desa Maritengngae yang beranggotakan 202 orang. Sedangkan koperasi Non-KUD yaitu Koperasi Simpan Pinjam terdapat di Kelurahan Watang Suppa.

100000 000 01. Lero 02. Ujung Labuang 03. Wiring Tasi 04. Tasiwalie 05. Maritangngae 06. Watang Suppa 07. Tellumpanua 08. Wattang Pulu 09. Polewali 10. Lotang Salo Realisasi Target

(20)

14

Statistik Daerah Kecamatan W

atang Sawitto 2016

Usaha jasa terbanyak di Kecamatan Suppa adalah penjahit Usaha jasa lainnya yang cukup berkembang di Suppa adalah reparasi motor dan sepeda, masing-masing 51 dan 25 unit usaha.

Banyaknya Unit Usaha Jasa menurut Kelurahan, Keadaan Akhir Tahun 2015

Sumber: Suppa Dalam Angka, 2016

Keberadaan usaha jasa selain menawarkan kemudahan-kemudahan bagi masyarakat Suppa juga memberi kontribusi terhadap perekonomian Kecamatan Suppa dalam hal pendapatan maupun penyerapan tenaga kerja. Usaha jasa yang ada di Kecamatan Suppa diantaranya reparasi TV, sepeda, dan motor. Sedangkan Jasa lainnya antara lain jahit, cukur, pijat, salon kecantikan dll.

Dirinci menurut jenis usaha, usaha jasa terbanyak di Kecamatan Suppa adalah penjahit yaitu sejumlah 66. Dilihat dari prospeknya, usaha penjahitan cukup menjanjikan karena kebutuhan akan sandang ada pada masyarakat di semua kalangan dan usia. Usaha jasa yang juga cukup berkembang di Suppa adalah reparasi motor dan sepeda masing-masing 51 dan 25 unit usaha.

Kegiatan usaha jasa yang dirinci per desa/kelurahan dan jenis usaha paling menonjol adalah Desa Wattang Pulu yang terdapat 37 unit usaha jasa. Di Kelurahan Tellumpanua terdapat 27 unit usaha jasa, di Watang Suppa 24 unit usaha, sedangkan di Lero terdapat 23 unit usaha. Desa Ujung Labuang memiliki unit usaha jasa paling sedikit yaitu 3 unit usaha. 23 3 7 8 16 24 27 37 15 16 0 10 20 30 40 01. Lero 02. Ujung Labuang 03. Wiring Tasi 04. Tasiwalie 05. Maritangngae 06. Watang Suppa 07. Tellumpanua 08. Wattang Pulu 09. Polewali 10. Lotang Salo

(21)

BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN PINRANG

Jln. Andi Isa No.18, Pinrang 91211

Telp,Fax (0421) 921021

E-mail: bps7315@bps.go.id

D A T A

MENCERDASKAN BANGSA

Gambar

Gambar Kulit:

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, menurut Lestari [2010], bahwa dengan bertambahnya persentase berat katalis terhadap biomassa dengan ukuran biomassa yang sama, maka jumlah pori pada

Untuk menjawabnya, kita harus melihat apa yang di sebutkan di dalam Al Quran. Al Quran mempunyai karakter dalam menyebutkan dan menjelaskan sesuatu. Tidak semua hal disebut dalam

Penelitian ini adalah penelitian mixed method dengan menggunakan strategi sequentional explanatory strategy. Subjek dalam penelitian ini dipilih dari siswa kelas XI MIA

Wali kelas merupakan faktor pendukung bagi pelaksanaan bimbingan dalam mengatasi siswa underachiever , karena wali kelas yang lebih tahu catatan-catatan

Dua minggu setelah diberikan pengelolaan stres untuk mengatasi stres emosional berupa sugesti terhadap diri sendiri, pasien sudah dapat mengelola stres dengan baik dan merasa lebih

mengemudikan Kendaraan Bermotor Umum, tidak memiliki izin penyelenggaraan Angkutan orang dalam Trayek, izin penyelenggaraan Angkutan orang tidak dalam Trayek atau

Berdasarkan uraian di atas, maka tahapan penelitian sebagai berikut: (1) pengumpulan data sekunder berupa : koordinat stasiun curah hujan, data curah hujan, dan kalender tanam

Penelitian losion pengusir nyamuk menggunakan bahan aktif minyak atsiri berbagai tanaman pengusir nyamuk seperti selasih, sereh wangi, lavender dan jeruk dengan