Research Mapping
on
Informal Sector Coverage in
Jaminan Kesehatan Nasional
Overview
Topik : JKN+ Sektor
Informal
Tahun: 2014-2016
21 Penelitian:
13 Artikel publikasi
3 Lapoan Penelitian
1 Disertasi
1 Tesis
2 Skripsi
1 Policy brief
Sumber Pencarian:
1.Internet
2.Jejarng pakar
3.Jurnal ilmiah
Pemetaan Temuan
pada
6 Aspek Evaluasi JKN
1.Kepesertaan
2.Finansial
3.Kelembagaan dan
organisasi
4.Pelayanan Kesehatan
Temuan Pokok:
1.Isu perluasan cakupan
kepesertann
Expert Meeting : “Capacity Development of Key Stakeholders on Accelerating the
Enrolment of Informal Sectors in JKN: From Evidence to Policy”
Daftar Penelitian
1. Arih Dianing Intiasari. 2016. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PEMBAYARAN IURAN BPJS KESEHATAN PADA PESERTA PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH (PBPU) DI KABUPATEN BANYUMAS. FKM UNSOED. 2. Arih Dianing Intiasari. 2016. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP OLEH PESERTA PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH (PBPU) YANG TERLAMBAT MEMBAYAR IURAN PREMI DI KABUPATEN
BANYUMAS. FKM UNSOED.
3. Arih Dianing Intiasari. 2016. POTENSI SUMBER PENDANAAN KESEHATAN MASYARAKAT SEKTOR INFORMAL : KAJIAN ATP DAN WTP PADA PESERTA NON PBI MANDIRI YANG TERLAMBAT MEMBAYAR PREMI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL. FKM UNSOED.
4. Arih Diyaning Intiasari dkk. 2016. Analisis Kesiapan Stakeholder dalam Pelaksanaan Kebijakan Pencegahan Keterlambatan Pembayaran Iuaran Jaminan Kesehatan pada Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) di Banyumas.. UNSOED.
5. Arih Diyaning Intiasari dkk. 2015. Analisis Modal Sosial Sebagai Potensi Media Saluran Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan Nasional pada Pekerja Sektor Informal di Kabupaten Banyumas. Unsoed.
6. Arih Diyaning Intiasari dkk. 2016. ANALISIS POLA PEMANFAATAN JAMINAN PEMBIAYAAN KESEHATAN ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA PESERTA NON PBI MANDIRI DI WILAYAH PERDESAAN KABUPATEN BANYUMAS. UNSOED. 7. Arih Diyaning Intiasari dkk. 2015. Model Pengumpulan Premi Jaminan Kesehatan Nasional pada Masyarakat
Informal Rural dan Urban di Kabupaten Banyumas. Unsoed.
8. Arih Diyaning Intiasari dkk. 2015. POTRET MASYARAKAT SEKTOR INFORMAL DI INDONESIA: MENGENAL
DETERMINAN PROBABILITAS KEIKUTSERTAAN JAMINAN KESEHATAN SEBAGAI UPAYA PERLUASAN KEPESERTAAN PADA SKEMA NON PBI MANDIRI. UNSOED.
10. Arih Diyaning Intiasari dkk. 2014. Strategi Switching Premi dalam Upaya Pengendalian Adverse Selection pada Jaminan kesehatan Nasioanal: Menjembatani Kebutuhan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Sektor Informal (Policy Brief). Unsoed.
11. Budi Eko Siswoyo dkk. 2015. Kesadaran Pekerja Sektor Informal Terhadap Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. PKMK FK UGM.
12. Chriswardani Suryawati, Dara Lutfiana. 2015. Gambaran Sektor Informal Nelayan Kelurahan Cilincing Jakarta Utara Sebagai Calon Peserta BPJS Kesehatan.. FKM UNDIP.
13. Chriswardani Suryawati, Fitria Dewi,. 2015. Gambaran Potensi Partisipasi Petani Terhadap Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional di Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang. FKM UNDIP.
14. Chriswardani Suryawati, Imaniar Sevtiyani. 2015. Pengetahuan, Minat, Ability to Pay (ATP) dan
Sosialisasi Bagi Pedagang Kaki Lima Untuk Kepesertaan BPJS Kesehatan di Kecamatan Semarang Timur. FKM UNDIP.
15. Dianing Yuni Hapsari. 2015. Perbandingan Kemampuan dan Kemauan Membayar Premi Jaminan Kesehayan Masyarakat di DIY yang Belum Mempunyai Jaminan Kesehatan Tahun 2009 dan 2015. Dinkes Provinsi DIY.
16. Eka Pujiyanti dkk. 2015. Kajian Model Pengumpulan Iuran Program JKN pada Kelompok Peserta PBPU Tahun 2015. CHEPS UI.
17. Eka Pujiyanti dkk. 2015. Ujicoba Model Pengumpulan Iuran Program JKN pada Kelompok Peserta PBPU Tahun 2015 Tahap 1. CHEPS UI.
18. Haerawati Idris. 2016. Analisis Kebijakan Publik Jaminan Kesehatan Sektor Informal. FKM UNSRI. 19. M Agus, M.Kes. 2015. Laporan Kajian Minat Jaminan Kesehatan. Bapel Jamkesos DIY.
20. Teguh Dartanto dkk. 2015. Expanding Universal Health Coverage in The Presence of Informality in Indonesia: Challenges and Policy Implications. LPEM UI.
Perluasan
Gambaran Umum
Proporsi peserta JKN PBPU/Mandiri masih
rendah dan bervariasi disetiap daerah.
Adverse selection masih terjadi: Sektor
Expert Meeting : “Capacity Development of Key Stakeholders on Accelerating the
Enrolment of Informal Sectors in JKN: From Evidence to Policy”
Mengapa tidak mendaftar JKN?
Expert Meeting : “Capacity Development of Key Stakeholders on Accelerating the
Enrolment of Informal Sectors in JKN: From Evidence to Policy”
Faktor-faktor yang meningkatkan
kesadaran tentang JKN
Jenis pekerjaan pada bidang jasa dan
perdagangan
Pendidikan tinggi
Pengetahuan tinggi
Pengetahuan tentang JKN
Beberapa kelompok (nelayan, petani , & PKL) memiliki
pengetahuan rendah terkait JKN karena belum
mendapatkan sosialisasi.
Metode yang tepat untuk sosialisasi pada kelompok tsb:
Dilakukan oleh tokoh/lembaga masyarakat yang
dipercaya di tingkat lokal
Menggunakan Bahasa Lokal
Metode Ceramah dan diskusi
Waktu sosialisasi disesuaikan dengan waktu kerja
Gambaran Umum
Tingkat ketidakpatuhan membayar iuran masih tinggi
(Sekitar 38% peserta tidak membayar secara rutin)
Hasil perbandingan ATP (
Ability to Pay
) dengan premi
yang ada bervariasi di setiap daerah.
Rasio klaim (645%) dan utilisasi (32%) pada kelompok
PBPU adalah yang paling tinggi (tahun 2014).
Beberapa alasan tidak rutin membayar: Penghasilan tidak
menentu, malas mengantri, lupa, ATM bermasalah,
Kecewa dengan pelayanan, sibuk, biaya iuran tinggi,
merasa risiko rendah, tidak tahu.
Pembayaran yang disukai: ATM, di kantor bank, diambil
Expert Meeting : “Capacity Development of Key Stakeholders on Accelerating the
Enrolment of Informal Sectors in JKN: From Evidence to Policy”
Model Pembayaran yang bisa
dikembangkan oleh BPJS
Kesehatan
Perluasan saluran pembayaran
Pengembangan model sosial dengan lembaga yang
ada di masyarakat
Strategi switching premi
Pada uji coba dengan model pengumpulan iuran
berupa
agen individu, wadah/koperasi dan