• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 612006027 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 612006027 BAB III"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun Mesin Pemotong Akrilik Berbasis Mikrokontroler. Dalam skripsi ini akan dirancang sebuah sebuah mesin yang dihubungkan dengan sebuah komputer dimana kerja dari mesin tersebut berdasarkan data yang dikirim dari komputer.

Gambar 3.1. Blok diagram Alat

3.1 Perancangan Perangkat Keras

3.1.1 Mekanik

Bagian mekanik dibagi menjadi 3 bagian yaitu rangka, mekanik penggerak dan Bagian Pemotong

a. Rangka

Rangka disusun menggunakan pipa segiempat dengan ukuran 20 mm x 30 mm dengan ketebalan 1.9 mm. Dimensi rangka mempunyai ukuran panjang 80 cm x lebar 75 cm dan tinggi 25 cm

Aplikasi Deskt op

M ikrokont roler

M ekanik Penggerak X

M ekanik Pengger ak Y

M ekanik Pengger ak Z

Cat u Daya AC M esin Bor

(2)

Gambar 3.2. Rancangan Gambar

Gambar 3.3. Mekanik

b. Mekanik Penggerak X,Y dan Z

Masing-masing mekanik penggerak terdiri dari ulir, linear shaft dan linear

bearing. Jenis ulir yang digunakan adalah jenis Ball screw.

Tabel 3.1 : Ukuran ball screw

Penggerak Panjang Diameter Jarak Gang

(3)

Y 65 cm 15 mm 10 mm

Z 11.2 cm 15 mm 4 mm

Gambar 3.4 Penggerak X

Gambar 3.5 Penggerak Y

Gambar 3.6 Penggerak Z

Linear Shaft

(4)

Untuk menjaga gerakan ball screw agar stabil digunakan Linear shaft. Linear

shaft menggunakan sebuah silinder pejal dengan bahan stainless steel dengan diameter

5/8 inch atau 15.85 mm dan untuk bagian yang bergerak menggunakan 2 buah linear

bearing yang ditanam pada sebuah balok besi pada masing-masing sisi.

(5)

c. Bagian Pemotong

Bagian pemotong adalah sebuah mesin bor dan mata bor potong yang diletakkan pada penggerak Z. Mesin yang menggunakan mesin trimmer merek Makita dengan seri MT370 .

Tabel 3.2. Spesifikasi mesin trimmer Makita MT370

Model MT370

Kapasitas Cekam Kolet 6.35 mm(1/4”) atau 6 mm

Kecepatan tanpa beban (min-1) 35.000

Panjang keseluruhan 199 mm

Berat Bersih 1.5 Kg

Kelas Keamanan Kelas 1

Gambar 3.8 Mesin trimmer Makita MT370

3.1.2 Elektronik

a. Modul Mikrokontroler

Mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega32 . Mikrokontroler ini mempunyai saluran I/O sebanyak 32 buah yang terbagi dalam 4 port yaitu port A, port

B, port C, dan port D. Jumlah itu cukup untuk mengontrol 3 buah motor stepper yang

(6)

Gambar 3.9 Mikrokontroler Atmega 32.

(7)

Tabel 3.3. Konfigurasi port mikrokontroler.

PORT Fungsi Koneksi ke Modul

PortA.0 Output Driver Motor X input 1

PortA.1 Output Driver Motor X input 2

PortA.2 Output Driver Motor X input 3

PortA.3 Output Driver Motor X input 4

PortA.4 Output Driver Motor Y input 1

PortA.5 Output Driver Motor Y input 2

PortA.6 Output Driver Motor Y input 3

PortA.7 Output Driver Motor Y input 4

PortB.0 Output Driver Motor Z input 1

PortB.1 Output Driver Motor Z input 2

PortB.2 Output Driver Motor Z input 3

PortB.3 Output Driver Motor Z input 4

PortC.0 Input Photo Interrupter Batas Atas

PortC.1 Input Photo Interrupter Batas Bawah

PortC.6 Input Photo Interrupter X titik 0

PortC.7 Input Photo Interrupter Y titik 0

PortD.0 Serial Serial terima data

PortD.1 Serial Serial kirim data

b. Modul Driver Motor

(8)

Gambar 3.11. Skematik modul transistor sebagai saklar

Karena difungsikan sebagai saklar, maka transistor harus dibuat dalam kondisi saturasi (low) dan cutoff (high). Berikut adalah perhitungannya:

ℎ= = 12 (3.1)

= = = 109 (3.2)

(Nilai hfe BC 546 pada datasheet adalah 110-800).

= = . = 4311Ω ( 3.3)

Dari perhitungan didapatkan nilai maksimal RB untuk mencapai nilai saturasi adalah 4311Ω.

Output tegangan kolektor masuk di gate MOSFET. Tegangan ini untuk membuat channel di antara source dan drain, sehingga elektron dapat mengalir dari

(9)

Gambar 3.12. Grafik hubungan VDS, ID dan VGS MOSFET.

(10)

c. Modul Sensor Photo Interrupter

Sensor photo interrupter yang digunakan adalah tipe H21A3. Pada saat

photo interrupter terhalang, maka tidak ada cahaya yang ditangkap oleh photo

transistor. Hal ini menyebabkan photo transistor dalam kondisi cutoff. Nilai

tegangan kolektor sama dengan tegangan sumber sehingga VCE = 5 volt. Namun

pada saat photo interrrupter tidak terhalang maka photo transistor dalam keadaan saturasi sehingga nilai tegangan kolektor sama dengan tegangan emitor = 0 volt.

Gambar 3.14. Skematik Modul Sensor Photo Interrupter

Dua buah sensor digunakan untuk mendeteksi titik acuan atau 0,0 dari X dan Y dan 2 buah sensor untuk mendeteksi batas atas dan batas bawah posisi bor.

Gambar 3.15. Photo interrupter pembatas atas dan bawah O

+V VCC

5V

U1 OPTOISO

R2 4k7 R1

(11)

Gambar 3.16. Sensor Photo Interrupter X d. Motor Stepper

Motor stepper yang digunakan adalah motor stepper unipolar 2 phase merek Sanyo Denki seri 103H7124. Motor stepper ini mempunyai resolusi gerak 1.8° sehingga mempunyai 200 step dalam 1 putaran [6]. Terdapat 6 buah kabel yaitu hitam, putih, merah,biru, kuning dan orange.

Gambar 3.17. Motor Stepper Sanyo Denki

(12)

Gambar 3.19. Lilitan berdasarkan urutan kabel

Untuk mengontrol gerakan motor stepper digunakan metode half step. Dengan menggunakan metoode half step, akan didapatkan resolusi dua kali lebih kecil dari resolusi jika menggunakan full step.

Tabel 3.4 Half Step

Step Konektor

Hitam Putih Merah Biru Kuning Orange

1 1 1 1 1 0

2 1 1 1 0 0

3 1 1 1 0 1

4 1 1 0 0 1

5 1 1 0 1 1

6 1 0 0 1 1

7 1 0 1 1 1

(13)

3.2. Perancangan perangkat lunak

3.2.1 Aplikasi Desktop

Aplikasi desktop digunakan sebagai perangkat antarmuka antara mesin dengan user. Data yang ada dalam file plotter tersebut akan ditampilkan dalam bentuk tabel yang berisi data kedalaman data posisi pen, koordinat X dan koordinat Y. Data tersebut akan digunakan untuk membuat gambar yang ditampilkan pada aplikasi desktop.

Gambar 3.20. Aplikasi Desktop 1. Data Garis

Data Garis merupakan data asli dari file .PLT yang dipisahkan menjadi data tiap garis. Berisi data berupa nomer garis, data kedalaman dan data koordinat-koordinat yang menyusun garis. Data kedalaman dapat diubah langsung pada tabel.

2. Data sebuah Garis

Tabel 2 adalah data garis yang dipilih dengan mouse klik pada tabel 1 data garis. Melalui data ini dibuat gambar pada panel gambar dengan warna merah. Tujuannya adalah untuk melihat garis yang diinginkan ketika kita ingin mengubah data kedalamnya.

3. Data Titik

3

1

2

5

6

7

(14)

Data Titik adalah data koordinat dan perintah dari semua data garis yang yang sudah dibagi ke dalam titik-titik koordinat sesuai urutan garisnya. Data titik-titik ini yang digunakan untuk membuat gambar pada panel gambar dengan warna biru dan data yang akan dikirim ke mikrokontroler.

4. Data Kirim

Data kirim adalah data yang dikirim dari aplikasi desktop ke mikrokontroler. Setiap pergantian data, isi dari text box akan berubah sesuai data yang dikirim. 5. Data Terima

Data yang sudah diproses di mikrokontroler akan dikirim kembali ke aplikasi desktop. Fungsinya untuk mengetahui bahwa mikrokontroler sudah melakukan proses yang diinginkan dan supaya aplikasi desktop mengirimkan data selanjutnya.

6. Tombol Operasi

Tombol operasi adalah tombol untuk menjalankan proses pemotongan. Dimulai dengan memilih port komunikasi. Kemudian ada tombol “connect” untuk membuka port serial yang dpilih. Tombol “send” untuk mulai mengirim data ke mikrokontroler. Sedangkan tombol “clear” untuk menghapus data yang ditampilkan pada texbox data kirim dan data terima

3.3 Pengiriman data

Pengiriman data dilakukan dalam 1 paket data. Paket data berisi data dari data Titik. Data yang dikirim berisi 4 data yaitu :

1. Kedalaman pemotongan 2. Data posisi Pen

3. Koordinat X 4. Koordinat Y.

Berikut program untuk mengambil data dari tabel Data Titik.

Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button1.Click

rownumber = 0

(15)

While rownumber < DataGridView1.RowCount + 1

DataGridView1.Rows(rownumber - 1).Cells(0).Value.ToString + "@" + DataGridView1.Rows(rownumber -

1).Cells(1).Value.ToString + "x" +

DataGridView1.Rows(rownumber - 1).Cells(2).Value.ToString + "y" + DataGridView1.Rows(rownumber -

1).Cells(3).Value.ToString + "#")

BackgroundWorker2.RunWorkerAsync() Timer1.Start()

Setelah data diambil dan disimpan kemudian fungsi BackgroundWorker diaktifkan untuk mulai mengirim data.

Private Sub BackgroundWorker2_DoWork(ByVal sender As System.Object, ByVal e As

System.ComponentModel.DoWorkEventArgs) Handles

(16)

baru yang diproses selalu diawali dengan mengirim data Inisialisasi. Data ini bertujuan untuk menset posisi bor pada titik acuan pemotongan yaitu titik 0,0. Dan setiap selesai memproses data file, dikirim data Angkat bor untuk menset posisi bor dititik 0,0 dengan posisi mesin bor diatas.

3.4 Menentukan Koordinat Pemotongan

Setelah data diterima oleh mikrokontroler, data akan diolah untuk menentukan gerakan motor X dan motor Y. Pemprosesan data selalu menggunakan 2 titik yaitu titik awal dan titik akhir. Titik awal digunakan sebagai titik acuan dan titik akhir adalah titik yang diproses.

Gambar 3.21. Garis dengan 2 titik

Karena ada kemungkinan perbedaan jarak X dan Y, maka gerakan motor harus diatur supaya hasil putaran motor sesuai dengan data yang diberikan. Berikut adalah urutan prosesnya.

1. Tentukan Jarak Acuan

Jarak Acuan berfungsi supaya gerakan motor mulai dan berhenti pada waktu yang sama. Jarak acuan adalah nilai yang lebih besar antara |X2-X1| dan |Y2-Y1|.

if(abs(dx)>abs(dy)) {acuan=abs(dx);} else {acuan=abs(dy);}

Titik awal

(17)

X1 X2

Y1 Y2

Gambar 3.22 Garis X dan Y 2. Ubah jarak ke dalam bentuk titik-titik

Proses ini untuk membagi total gerakan motor yang dibutuhkan ke dalam tiap-tiap step gerakan motor.

M ot or X 1 2 3 4 5

M ot or Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Gambar 3.23 Garis X dan Y dalam step 3. Tentukan gerakan motor X dan Y

Untuk menentukan gerakan motor X dan Y digunakan rumus berikut

= ( ) . − ( 3.4)

= ( ) . − ( 3.5)

Xakhir = Nilai koordinat X yang akan diproses Xawal = Nilai koordinat X yang diproses sebelumnya

Acuan = Jarak yang terbesar antara Xakhir-Xawal dan Yakhir-Yawal Motor X = Nilai 1 step Motor X

Motor Y = Nilai 1 step Motor Y

(18)

for(a=0;a<=acuan;a++)

Gambar 3.24 Gerakan Motor X dan Y

Kemudian setelah didapatkan nilai dari motor X dan motor Y baru digunakan untuk menggerakkan motor.

void Move_xy(int flagX,int flagY)

{ int x;

(19)

if(flagX==1&&flagY==0) {…}

3.5 Menghitung Jarak dan Putaran Motor Stepper.

Motor stepper yang digunakan mempunyai resolusi 1.8° atau 200 step tiap putaran. Ulir yang dipakai menggunakan ball screw dengan jarak gang 1 cm. Dengan menggunakan metode halfstep maka resolusi motor stepper bisa diperkecil menjadi 0.9° atau 400 step tiap putaran.

Jika 1 langkah gerakan motor adalah 1 siklus halfstep maka jarak yang ditempuh dalam 1 langkah dapat dihitung sebagai berikut :

1 ℎ= 8

400 1 = 0.2

Jadi dengan resolusi gerak 0.2 mm maka untuk menghasilkan 50 cm dibutuhkan 2500 step. Karena resolusi jarak titik pada file plt adalah 50cm/20000 atau 0.025 mm maka resolusi tersebut harus disamakan dengan resolusi gerak mesin yaitu dikalikan dengan 8.

3.6 Menghitung Kecepetan Potong

Kecepatan potong dipengaruhi frekuensi pulsa yang diberikan untuk menggerakkan motor stepper. Untuk memutar motor 1 putaran dibutuhkan motor stepper harus diberikan pulsa sebanyak 400 kali. Jika frekuensi pulsa sebesar 5 mili detik, maka untuk menggerakan motor 1 putaran penuh didapatkan waktu sebagai berikut :

1 = 400 5 = 2

(20)

3.7 Diagram Alir

3.7.1 Pengolahan Data pada Aplikasi Desktop

Open file

Gambar 3.25. Diagram Alir Pengolahan Data pada Aplikasi Desktop

(21)

3.7.2 Pengiriman Data dari Aplikasi Desktop ke Mikrokontroler.

(22)

Ketika tombol “Connect” ditekan, maka serialport akan dibuka untuk melakukan pengiriman data. Saat tombol “Send” ditekan, maka program akan menghitung jumlah data yang ada pada tabel. Data pada tabel akan ditambah dengan data Inisialisasi dan Data Angkat Bor. Setelah semua data dihitung, data pada tabel akan dikirim satu per satu sesuai urutan data pada tabel. Data pertama yang dikirim adalah data Inisialisasi kemudian data Titik pada tabel dan diakhiri Data Angkat Bor.

Setiap melakukan pengiriman data, data yang dikirim selalu ditampilkan pada

TextBox “Data Kirim”. Selanjutnya aplikasi desktop akan menunggu data balik dari

(23)

3.7.3 Proses Mikrokontroler

Gambar 3.27. Diagram Alir Proses Mikrokontroler

(24)

3.7.4 Proses Inisialisasi

Gambar 3.28. Diagram Alir Proses Inisialisasi

Posisi bor akan dicek apakah di atas atau di bawah. Jika dibawah maka posisi bor akan diangkat ke atas. Setelah posisi bor diatas, bor akan dibawa ke posisi titik 0,0. Titik 0,0 adalah titik dimana sensor photo interrupter X dan Y dalam kondisi ‘1’. Jika posisi motor X da Y sudah di titik 0,0, bor akan diturunkan ke titik sampai sensor photo

(25)

3.7.5 Proses Pemotongan

(26)

Ketika data Titik diterima, terlebih dahulu data akan dicek dan dipisahkan. Data dikirim dengan format $kedalaman@posisiborXdatakoordinatxYdata koordinat y#.

Gambar

Gambar 3.1. Blok diagram Alat
Gambar 3.2.  Rancangan Gambar
Gambar 3.6  Penggerak Z
Gambar 3.7  Blok besi tempat linear bearing
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dapat dilihat dari hasil wawancara denagan Bapak Neri Samsuar bahwa komunikasi elit non politik telah tersampaikan dengan adanya gosip dan isu-isu mengenai

Jika peubah bebas Transparancy , Accountability , Responsibility , Independency , dan Fairness bernilai nol, maka peubah terikat Kinerja non-keuangan perusahaan

Tiara Setia Satiti. REMIDIASI PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 SUKOHARJO MATERI

Kurikulum yang digunakan di sekolah inklusi adalah kurikulum anak normal (regular) yang disesuaikan (dimodifikasi sesuai) dengan kemampuan awal dan karakteristik

Analisis Marxian dengan sangat mudah melihat bahwa akar dari berbagai macam konflik sosial yang terjadi di Indonesia lebih mengarah pada masalah ketidakmerataan

0511 11.Sejauh mana program pengembangan profesional TVE telah berhasil dalam meningkatkan keterampilan guru Anda dalam pembelajaran siswa. 6 Sikap terhadap

Perusahaan perkebunan dan pengolahan karet di Dolok Merangir, Sumatera Utara tersebut dibeli oleh perusahaan Goodyear pada tahun 1916 dari Vrenide Indice Coltounderneering

atas Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur Nomor 66 Tahun 2013, Jakarta. Indonesia, Peraturan