• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN MOTORCYCLE LIFT DENGAN SISTEM MEKANIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN MOTORCYCLE LIFT DENGAN SISTEM MEKANIK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDING 20 12© HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK

Arsitektur

Elektro

Geologi

Mesin

Perkapalan

Sipil

Volume 6 : Desember 2012

Group Teknik Mesin

ISBN : 978-979-127255-0-6

PERANCANGAN MOTORCYCLE LIFT DENGAN SISTEM MEKANIK

Ilyas Renreng

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea - Makassar, 90245

e-mail: Ilyas_renreng@ymail.com

Abstrak

Servis motor merupakan kegiatan utama pada suatu bengkel.. Bengkel motor resmi memiliki peralatan standar kerja, diantaranya penggunaan alat motorcycle lift yang berfungsi untuk memposisikan motor ketika diservis. Bengkel pada umumnya belum menggunakan motorcycle lift seperti bengkel resmi dikarenakan masalah harga. Tujuan merancang motorcycle lift untuk mengakomodasi kebutuhan bengkel pada umumnya. Dimulai mengumpulkan informasi desain konsep, perhitungan beban, momen, pemilihan material, kekuatan rangka,Sproket rantai, ulir penggerak ,extimasi harga. Hasilnya memakai rangka bagi St 37 profil tube panjang 1800 mm, lebar 700 mm , tinggi 855 mm. Digerakan dengan tansmisi roda gigi, Ulir penggerak Spooket rantai dibutuhkan daya 0,0187 Hp serta biaya pembuatan Rp. 2.400.000.00

Kata kunci: motorcycle lift, transmisi gigi, ulir penggerak, spooket rantai, harga

PENDAHULUAN

Aktifitas servis motor secara garis besar meliputi pelepasan dan pemasangan cover/body motor, ganti oli, pembersihan saringan udara, setting karburator, memeriksa kekencangan rantai, ban depan maupun belakang, rem, pengapian, dan lampu yang membuthkan perawatan berkala. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap mekanik yang melakukan servis motor pada bengkel–bengkel (bukan resmi), didapatkan bahwa mereka mengalami nyeri atau kaku otot saat berpindah dari posisi jongkok atau duduk pada jangka waktu yang relatif lama ke posisi berdiri. Dampak dari posisi jongkok atau duduk itu memang sacara tidak langsung terasa, tetapi lambat laun akan terasa pada bagian punggung, pinggang, lutut, dan betis mekanik. Sedangkan posisi pengerjaan berdiri sambil membungkuk menyebabkan kelelahan pada leher, pinggang, lutut, dan betis.

Ketiga jenis posisi kerja saat melakukan servis motor, yaitu berdiri sambil membungkuk, duduk, dan jongkok berpotensi menimbulkan nyeri atau cedera otot baik pada tubuh bagian atas maupun bawah. Berbeda dengan bengkel resmi yang telah memiliki peralatan prosedur kerja standar dari agen tunggal pemegang merk sepeda motor. Jika dibandingkan menunjukkan bahwa mekanik bengkel resmi memiliki posisi kerja jauh lebih baik. Dari perbedaan mendasar antara bengkel resmi dan tidak resmi adalah digunakannya motorcycle lift yang berfungsi untuk membantu memposisikan motor ketika diservis. Alat bantu servis motor berupa motorcycle lift ini sudah menjadi kewajiban untuk digunakan pada bengkel-bengkel resmi, namun belum menjadi perhatian bagi bengkel-bengkel umum. Kendala utama yang mereka hadapi adalah keterbatasan karena motorcycle lift yang ada saat ini bersifat permanen, berat, serta harga yang sangat mahal.

Berdasarkan permasalahan, maka dilakukan penelitian bagaimana merancang motorcycle lift yang sesuai dengan kondisi bengkel – bengkel umum sebagai upaya untuk mengurangi keluhan–keluhan yang dirasakan oleh mekanik dalam aktivitas servis motor dengan harga yang ekonomis. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu menghasilkan rancangan motorcycle lift sebagai alat bantu mekanik pada pengerjaan servis motor, yang ekonomis dan sesuai dengan kondisi bengkel – bengkel umum sebagai upaya memperbaiki postur kerja.

METODOLOGI PENELITIAN

Desain Konsep

Desain konsep dari rancangan motorcycle lift ini adalah gambaran secara garis besar mengenai motorcycle lift yang akan dibuat, mempermudah dalam perhitungan teknik seperti penentuan dimensi minimum dari

(2)

Perancangan Motorcyle Lift Dengan… Ilyas Renreng

Arsitektur

Elektro

Geologi

Mesin

Perkapalan

Sipil

komponen, peletakan komponen yang mempengaruhi kesetimbangan, dan memberikan bentuk awal dari motorcycle lift itu sendiri. Untuk selanjutnya penjabaran desain konsep lebih jelas lagi disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Penjabaran fitur desain konsep motorcycle lift

No. Fitur Penjabaran

1 Panjang : 1800 mm Dimensi panjang motorcyclelift berdasarkan pendekatan jarak sumbu roda motor paling panjang, yaitu 1330 mm. Diambil dimensi panjang 1800 mm dengan pertimbangan keamanan motor, supaya sebagian besar badan motor berada didalam area kerja motorcyclelift.

2 Lebar : 700 mm Dimensi panjang motorcycle lift berdasarkan pendekatan bagian motor yang paling lebar, yaitu 670 mm. Diambil dimensi lebar 700 mm dengan pertimbangan keamanan motor, supaya sebagian besar badan motor berada didalam area kerja

motorcyclelift. 3 Jangkauan tinggi

maksimal : 855 mm

Jangkauan tinggi maksimal digunakan untuk memenuhi kebutuhan mekanik untuk memposisikan motor yang akan diservis, ketika melakukan proses pengerjaan yang menyangkut bagian bawah motor disesuaikan dengan tinggi rata–rata badan orang Indonesia

4 Sistem gera : X-bar (scissors)

Penggunaan sistem penggerak X-bar tau scissors ini bertujuan agar ketika

motorcycle lift bergerak keatas akan dapat bergerak langsung keatas secara vertikal, sehingga akan menghemat pemakaian tempat. Jika menggunakan twin bar maka akan membutuhkan manuver gerak diagonal, sehingga membutuhkan lebih banyak tempat. Sedangkan jika menggunakan single one post akan membutuhkan biaya yang lebih tinggi.

5 Penggerak:

Transmisi Roda Gigi

Sistem transmisi roda gigi dapat menjawab kebutuhan akan sistem kerja yang

adjustable, karena mampu mempertahankan posisi dalam keadaan mengunci sendiri. Dengan gaya input kecil dapat menghasilkan gaya output besar.

6 Pencekam ban Depan

Ketika motor berada diatas untuk menjamin kestabilan motor dan mengurangi resiko motor tejatuh, maka dibutuhkan fitur yang dapat menjamin kestabilan dengan cara menjepit bagian motor tertentu.

7 Plat alas Bagian alas yang besinggungan langsung dengan ban dibuat dengan menggunakan bahan yang permukaannya tidak licin/memiliki profil untuk menghindari agar motor tidak tergelincir dikarenakan ban depan atau belakang selip akibat permukaan alas yang licin

8 Plat penghubung Plat penghubung berupa bidang miring diperlukan sebagai media untuk mempermudah ketika motor dinaikan keatas motorcyclelift.

9 Material rangka berprofil tube

Material dengan profil tube jika dibandingkan dengan profil pejal memiliki keunggulan berat yang jauh lebih ringan, tetapi dari segi nilai kekuatan hanya sedikit dibawah profil pejal, sehingga akan menghasilkan bobot motorcycle lift

yang lebih ringan. Karena menggunakan material standar dan banyak dijual dipasaran maka harganya lebih murah jika dibandingkan harus membuat sendiri. 10 Roda dan handle Supaya mempermudah mekanik ketika memindahkan motorcyclelift dari atau ke

tempat penyimpanan maka dibutuhkan kompenen pendukung berupa roda. Mekanik hanya perlu menarik atau mendorong seorang diri saja, tidak perlu mengangkat dengan bantuan orang lain.

11 Tuas untuk menaikkan posisi

Sehubungan dengan pemakaian roda gigi sebagai sistem penggerak yang masih manual, maka dibutuhkan sistem kerja untuk menggerakan batang pendorong roda untuk menaikkan posisi motorcycle lift.

12 Tuas untuk menurunkan posis

Untuk menurunkan posisi motorcycle lift maka dibutuhkan tuas yang jika diputar berlawanan arah jarum jam akan berfungsi untuk dapat menurunkan posisi

(3)

PROSIDING 20 12© HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK

Arsitektur

Elektro

Geologi

Mesin

Perkapalan

Sipil

Volume 6 : Desember 2012

Group Teknik Mesin

ISBN : 978-979-127255-0-6

PEMBAHASAN

Gambar Desain Rancangan

Perhitungan Teknik

Untuk mempermudah perhitungan maka diambil sampel motor Suzuki Smash sebagai beban yang diangkat oleh motorcycle lift dengan spesifikasi yang dibutuhkan dalam perhitungan teknik sebagai berikut:

 Berat motor total = 150 Kg

 Jarak sumbu roda depan ke standart tengah = 850 mm Beban yang harus ditahan rangka :

 Beban maksimum yang diangkat = 150 Kg.

 Berat bagian depan motor (F1) = 15 Kg

 Berat yang ditumpu standart tengah = (150– 15) Kg = 135 Kg

Beban ditahan oleh empat rangka (menggunakan rangka X bar). Kedua beban tersebut merupakan beban terpusat.

 Beban bagian depan motor (Fdepan) = 15 kgf

Gambar 1. Rancangan 3D motorcycle lift

Gambar 2. Rancangan 2D motorcycle lift tampak atas

(4)

Perancangan Motorcyle Lift Dengan… Ilyas Renreng

Arsitektur

Elektro

Geologi

Mesin

Perkapalan

Sipil

 Karena beban ditopang oleh dua rangka maka :

𝐹1 = 𝐹𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 2 =15 2 = 7,5 𝑘𝑔𝑓  Fstandart = 135 kgf

 Karena beban ditopang oleh dua rangka maka :

𝐹2 = 𝐹𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑡 2 =135 2 = 67,5 𝑘𝑔𝑓 Sistem Penggerak

Diketahui gaya minimum yang dibutuhkan alat penggerak motorcycle lift untuk mengangkat beban maksimal 150 Kg adalah 47,69022 kgf (berlaku pada satu tiang penyangga) maka total gaya minimum yang dibutuhkan adalah 95,38 kgf.

Gambar 5. Rancangan 3D sistem mekanik Gambar 4. Diagram benda bebas rancangan

(5)

PROSIDING 20 12© HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK

Arsitektur

Elektro

Geologi

Mesin

Perkapalan

Sipil

Volume 6 : Desember 2012

Group Teknik Mesin

ISBN : 978-979-127255-0-6

Perhitungan ulir Penggerak

Direncanakan: Diameter luar (D) : 39 mm Beban yang bekerja (F) : 95,38 kgf Diameter dalam (d) : 34,09 mm Jarak bagi (P) : 4 mm

Jenis Ulir (n) : 1( Tunggal) Panjang besi Uli (L) : 450 mm T ebal Ulir (b) : 2 mm Lead (Jarak maju Ulir)

𝑙 = 𝑛. 𝑝 = 1(4)

= 4 𝑚𝑚

Diameter jarak bagi 𝑑𝑝= 𝑑 − 𝑝 2 = 39 −4 2

= 37 𝑚𝑚

Sudut maju dari ulir tan 𝛼 = 𝑙

𝜋.𝑑𝑝

= 4

3,14.37

= 0,034

Koefisien gesek 𝜇 ≥ tan 𝛼, maka dipilih dari tabel koefisien gesek pada baja 𝜇 = 0,11

Momen Torsi yang dibutuhkan untuk mengangkat beban 𝑀𝑡𝑛= 𝐹.𝑑𝑝(𝑙+𝜋.𝜇.𝑑𝑝) 2(𝜋.𝑑𝑝−𝜇.𝑙) =95,38.37(4+3,14.0,11.37) 2(𝜋.37−0,11.4) = 442,14 𝑘𝑔 𝑚𝑚 Momen torsi untuk menurunkan beban 𝑀𝑡𝑡= 𝐹.𝑑𝑝 2 [ 𝜋.𝜇.𝑑𝑝−𝑙 𝜋.𝑑𝑝+𝜇.𝑙] =95,38×37 2 [ 3,14.0,11.37−4 3,14.37+0,11.4] = 132,84 𝑘𝑔 𝑚𝑚 Efisiensi total 𝑒 = 𝐹×𝑙 2×𝜋×𝑀𝑡𝑛

(6)

Perancangan Motorcyle Lift Dengan… Ilyas Renreng

Arsitektur

Elektro

Geologi

Mesin

Perkapalan

Sipil

= 95,38×4

2×3,14×251,47

= 0,2415 = 24,15% Kecepatan putaran

Untuk ulir dengan pitch 4 mm, maka dalam 1 putaran dapat melakukan gerakan maju sejauh 4 mm, untuk maju sejauh 45 cm = 450 mm dalam waktu perencanaan 5 menit.

𝑛 =450

5 = 90 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛/ 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

=90

5 = 18 𝑟𝑝𝑚

Kecepatan ulir

Untuk 1 putaran bergerak 4 mm, maka dalam 18 putaran tiap menit dapat bergerak sejauh 18 × 4 =

72 𝑚𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡\ 𝑉 = 𝐿 𝑡×60 = 450 5×60= 0,45 300 = 0,0015 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/ 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 Daya awal 𝑃 = 𝐹. 𝑉 = = 0,178 𝑘𝑔 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

Daya yang diperlukan

𝑃 =𝐹

𝑒× 𝑃 𝑎𝑤𝑎𝑙

=95,38

24,15× 0,178

= 0,703 𝑘𝑔 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 Momen gesek pada bantalan Dimensi bantalan

Diameter poros : d = 20 mm

Diameter luar : D = 46 mm

Diameter elemen rol : D1 = 5 mm

Tebal lapisan minyak : h = 0,05 mm

𝑀𝑅= 2 × 𝐹 × ℎ × 𝑑 𝐷1 = 2 × 95,38 × 0,05 ×20 5 = 80,12 𝑘𝑔 𝑚𝑚 = 0,80 𝑘𝑔 𝑚

Daya rugi yang terjadi

𝑃 =𝑇×𝜋×𝜇×𝑛

60

=0,80×3,14×0,11×18

60

= 0,082 𝑘𝑔 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 Total daya yang dibutuhkan

𝑃 = 𝑃 + 𝑃 𝑟𝑢𝑔𝑖

= 0,703 + 0,082

= 0,785 𝑘𝑔 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 0,010 𝐻𝑝

Roda Gigi

Karena mekanisme alat ini menggunakan tenaga manual, jadi putaran yang dihasilkan rendah, untuk perbandingan putaran diambil kurang dari 2,5

Direncanakan :

Sudut tekan : 𝛼 =20 Putaran Poros pada ulir : 𝑛1=18 (RPM)

Putaran Poros : 𝑛2= 45 (RPM)

(7)

PROSIDING 20 12© HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK

Arsitektur

Elektro

Geologi

Mesin

Perkapalan

Sipil

Volume 6 : Desember 2012

Group Teknik Mesin

ISBN : 978-979-127255-0-6

Jarak sumbu poros : 𝛼0= 100 𝑚𝑚

Bahan : pinyon S35C , roda gigi besar SC 42 Bahan poros : S 30 C 𝜎𝐵 = 48 (𝑘𝑔. 𝑚𝑚2) Perbandingan transmisi 𝑖 =𝑛1 𝑛2= 45 18= 2,5

Jumlah gigi pada roda gigi 𝑍2= 𝑍1× 𝑖

= 15 × 2,5 = 37,5 → 38

Diameter jarak bagi sementara

𝑑1= 2×𝑎0 1+𝑖 =2×100 1+2,5 = 57,14 𝑑2= 2×𝛼0×𝑖 1+𝑖 =2×100×2,5 1+2,5 = 142,85 𝑚𝑚 Modul 𝑚 =𝑑 𝑍 =57,14 16 = 3,57 → 4

untuk perencanaan dianjurkan untuk memilih modul yg lebih besar dari yang diperoleh dan disesuaikan dengan harga modul standar (JIS B 1701-1973)

Perbandingan Putaran roda gigi

𝑖 =𝑍2 𝑍1= 38 15 = 2,5 Kelonggaran Puncak 𝑐𝑘= 0,25.4 = 0,25.4 = 1 𝑚𝑚 Tinggi Gigi 𝐻 = 2𝑚 + 𝑐𝑘 = 2.4 + 1 = 9 𝑚𝑚 Diameter luar 𝑑𝑘1= (𝑍1+ 2)𝑚 = (38 + 2)4 = 160 𝑚𝑚 𝑑𝑘1= (𝑍2+ 2)𝑚 = (15 + 2)4 = 68 𝑚𝑚 Diameter dalam 𝑑𝑓1= (𝑍1− 2)𝑚 − 2 × 𝐶𝑘 = (38 − 2)4 − 2 × 1 = 142 𝑚𝑚 𝑑𝑓1= (𝑍2− 2)𝑚 − 2 × 𝐶𝑘 = (15 − 2)4 − 2 × 1 = 50 𝑚𝑚

(8)

Perancangan Motorcyle Lift Dengan… Ilyas Renreng

Arsitektur

Elektro

Geologi

Mesin

Perkapalan

Sipil

Diameter jarak bagi

𝑑01= 𝑍1× 𝑚 = 152 𝑚𝑚 𝑑02= 𝑍2× 𝑚 = 60 𝑚𝑚 Jarak Sumbu Poros

𝑎 =(𝑑01+𝑑02) 2 = 106 𝑚𝑚 Kecepatan keliling 𝑉 =𝜋.𝑑01.𝑛1 60×1000 = 0,143 𝑚/𝑠 Gaya Tangensial 𝐹𝑡= 𝐹 cos 𝑎 = 89,62 kg Gaya normal 𝐹𝑛= 𝐹𝑡 cos 𝜃= 95,37 𝑘𝑔 Faktor dinamis 𝐾𝑣= 1 + √𝑣 3,6 = 1 + √0,143 3,6 = 1,10

Faktor bentuk gigi

𝑌1= 0,383 𝑌2= 0,289

Kekuatan Bahan Pinyon:

Kekuatan tarik S35C adalah :𝜎𝐵1= 52 (𝑘𝑔/𝑚𝑚2)

Kekerasan Permukaan Sisi gigi :𝐻𝐵1= 187(𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎)

Roda Gigi besar :

Kekuatan tarik S25 c adalah : 𝜎𝑏2= 45 (𝑘𝑔/𝑚𝑚2)

Kekerasan permukaan sisi gigi : 𝐻𝐵2= 140 Tegangan Lentur yang diizinkan

Tegangan Lentur yang diizinkan, S 35 C: 𝜎𝑎1= 20(𝑘𝑔/𝑚𝑚2)

Tegangan lentur yang diizinkan, SC 42 : 𝜎𝑎2= 12(𝑘𝑔/𝑚𝑚2)

Misalkan Faktor tegangan kontak diambil antara baja dengan kekerasan (250 𝐻𝐵)

Dengan besi baja : maka 𝐾𝐻= 0,053 (𝑘𝑔/𝑚𝑚2) Beban permukaan yang diizinkan persatuan lebar 𝐹′𝐻= 0,053 × 48 ×

2×107

15+107= 4,42(𝑘𝑔/𝑚𝑚) Lebar sisi gigi

𝑏 = 𝐹𝑡/𝐹1𝐻 = 20,27 𝑚𝑚 Momen puntir 𝑇1= 71620 𝑃 𝑛1 𝑇2= 71620 𝑃 𝑛2 = 39,78 𝑘𝑔 𝑐𝑚 = 397,8 𝑘𝑔 𝑚𝑚 = 15,91 𝑘𝑔 𝑐𝑚 = 159,1 𝑘𝑔 𝑚𝑚 Kekuatan tarik bahan poros dan perlakuan panas

𝜎𝐵= 48 ( 𝑘𝑔

𝑚𝑚2) , 𝑆𝑓1= 6,0, 𝑆𝑓2= 2 Tegangan Geser yang diizinkan

(9)

PROSIDING 20 12© HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK

Arsitektur

Elektro

Geologi

Mesin

Perkapalan

Sipil

Volume 6 : Desember 2012

Group Teknik Mesin

ISBN : 978-979-127255-0-6

Diameter Poros 𝑑𝑠1= √ 16×𝑇 𝜋×𝜏𝑎 3 𝑑𝑠2= √ 16×𝑇 𝜋×𝜏𝑎 3 = 19𝑚𝑚 = 12 𝑚𝑚 Tegangan geser yang terjadi

𝜏1= 5,1 × 397,8/(20)3= 0,25 (𝑘𝑔/𝑚𝑚2) 𝜏2= 5,1 × 159,1/(12,5)3= 0,41 (𝑘𝑔/𝑚𝑚2) 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝜏 < 𝜏𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑗𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑑𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛 𝑎𝑚𝑎𝑛.

Daya yang dapat ditransmisikan oleh roda gigi 𝑃 =𝐹𝑡×𝑣

102

= 0,125 𝑘𝑤 = 0,169 𝐻𝑝 Perhitungan sprocket

Karena menggunakan tenaga manual, maka putaran yang dihasilkan rendah, penggunaan sprocket rantai ini dimaksudkan untuk meringankan pekerja pada saat memutar atau mengoperasikan alat, jadi perbandingan putaran rencana 2,3 lebih kecil dibanding perbandingan roda gigi agar kecepatan meningkat.

Diketahui:

Daya : 𝑃 = 0,785 𝑘𝑔 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 0,010𝐻𝑝 Putaran poros :𝑛3= 𝑛2= 45 𝑟𝑝𝑚

Putaran poros : 𝑛4= 20 rpm

Jumlah sprocket kecil : 𝑍4= 15

Beban rencana : 𝐹 = 95,38 (𝑘𝑔)

Nomor rantai : 50 Jarak bagi : p = 15,875

Diameter rol : R = 10,16

Lebar Rol :𝑊 = 9,53

Plat mata rantai Tebal : 𝑇 = 2,0

Lebar : 𝐻 = 15,0

Lebar : ℎ = 13,0

Diameter Pena : 𝐷 = 5,09

Batas Kekuatan rantai : 2210 kg Batas kekuatan tarik rata-rata : 3200 kg Jumlah gigi pada sprocket besar 𝑍4= 𝑍3(𝑛3/𝑛4) = 36 𝑔𝑖𝑔𝑖 Momen Torsi 𝑇3= 71620 𝑃 𝑛3 𝑇4= 71620 𝑃 𝑛4 = 15,91 𝑘𝑔 𝑐𝑚 = 159,1 𝑘𝑔 𝑚𝑚 = 35,81 𝑘𝑔 𝑐𝑚 = 358,81 𝑘𝑔 𝑚𝑚 Bahan poros S30C,𝜎𝐵= 48 (𝑘𝑔/𝑚𝑚)2 𝑆𝑓1= 6, 𝑆𝑓2= 2 (𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑘), 𝜏𝑎= 48/(6 × 2) = 4(𝑘𝑔/𝑚𝑚2) Diameter Poros 𝑑𝑠3= √ 16×𝑇 𝜋×𝜏𝑎 3 𝑑𝑠4= √ 16×𝑇 𝜋×𝜏𝑎 3 = 18 𝑚𝑚 = 12,05 𝑚𝑚 → 12 𝑚𝑚 Diameter jarak bagi

𝑑03= 15,875/sin (180°/16) = 90,30 𝑚𝑚 𝑑04= 15,875/sin (180°/36) = 202,33 𝑚𝑚 Diameter Luar

𝑑𝑘1= {0,6 + cot (180/16)}. 15,875 𝑑𝑘2= {0,6 + cot (180/35)}. 15,875

(10)

Perancangan Motorcyle Lift Dengan… Ilyas Renreng

Arsitektur

Elektro

Geologi

Mesin

Perkapalan

Sipil

Kecepatan Rantai 𝑣 =17×15,875×45

1000×60 = 0,202(𝑚/𝑠) Jarak Sumbu Poros sprocket

𝐶′=𝑑𝑘+𝐷𝑘 2 = 154,12 𝑚𝑚 Panjang Rantai 𝐿𝑝= 16+36 2 + 2 × 154,12 15,875+ [(36−16)/6,28] (154,12/15,875) 2 = 46,45 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝐿𝑝= 46,45, 𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 50 Jarak sumbu poros dalam jarak bagi

𝐶𝑝= 1 4{(46 − 16+36 2 ) + √(46 − 16+36 2 ) 2 − 2 9,86(36 − 16) 2} = 21,21

Jarak sumbu poros

𝐶 = 21,21 × 15,875 = 336,70 𝑚𝑚

Berdasarkan referensi,Human factors design handbook,Wesley E.Woodson, Bari Tilman, Peggy Tilman, Mc Graw Hil Inc, didapatkan suatu data kemampuan tangan untuk melakukan suatu pekerjaan yaitu sebesar 22 N atau sama dengan 2,24 kgf.. Dari data-data tersebut, dapat diketahui besarnya daya pemutar roda gigi yang dilakukan oleh tangan yaitu :

Dimensi engkol putar yang akan digunakan :

Diameter d : 600 mm

Putaran engkol putar n : 19 Rpm Jari-jari diameter r : 600/2 =300 mm=0,30 m

𝑃 = 𝐹. 𝑟. (2. 𝜋. 𝑛) =2,24.0,30.(2.3,14.20)

60 = 1,406 𝑘𝑔 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 0,0187 𝐻𝑝 Estimasi Biaya

Estimasi biaya dilakukan untuk memperkirakan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk perancangan motorcycle lift. Estimasi biaya dihitung meliputi biaya material dan biaya non material.

Anggaran Pembuatan Alat. Tabel 2. Anggaran pembuatan alat.

No. Material Dibutuhkan Harga

Satuan (Rp)

Total Harga (Rp)

1 Plat 2300 x 700 mm 450.000 450.000

2 Square tube 40 x 40 2,3 mm 2 batang 153.000 306.000 3 Square tube 40 x 20 x 2,3 mm 1 batang 112.500 112.500 4 Besi siku 40 x 40 x 3 mm 1 batang 55.500 55.500 5 Besi strip l =15 mm, t = 2 mm 1 batang 8.500 16.500 6 Circular tube Ø 1/2" 1 batang 100.000 100.000

7 Roda Gigi 1 Pasang 170.000 170.000

8 Sprocket Rantai 1 Pasang 150.000 150.000

9 Bearing 6203 4 buah 7.500 30.000

10 Bearing Rol 2 buah 80.000 160.000

11 Biaya lain – lain - - 200.000

12 Biaya pengerjaan - - 650.000

(11)

PROSIDING 20 12© HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK

Arsitektur

Elektro

Geologi

Mesin

Perkapalan

Sipil

Volume 6 : Desember 2012

Group Teknik Mesin

ISBN : 978-979-127255-0-6

SIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari perancangan ini, sebagai berikut:

Motorcycle lift hasil rancangan memiliki fitur rangka dengan bahan baja ST 37 profil tube, memiliki system pengatur ketinggian dengan dimensi utama panjang 1800 mm, lebar 700 mm, jangkauan tinggi maksimum 855 mm.

Motorcycle lift digerakkan dengan menggunakan roda gigi, besi ulir dan rantai sprocket, dan daya yang dibutuhkan sebesar 0,010 Hp, sedangkan daya yang yang akan diberikan untuk memutar sebesar 0,0187 Hp.

 Dari hasil perhitungan estimasi biaya, harga motorcycle lift yang didapat adalah Rp.2.400.000. Sedangkan harga terendah yang ada di Makassar ialah Rp. 4.000.000. Berdasarkan perhitungan tersebut, motorcycle lift hasil rancangan kami jauh lebih ekonomis.

(12)

Perancangan Motorcyle Lift Dengan… Ilyas Renreng

Gambar

Gambar 1. Rancangan 3D motorcycle lift
Gambar 5. Rancangan 3D sistem mekanik  Gambar 4. Diagram benda bebas rancangan
Gambar 6. Rancangan 3D sistem mekanik

Referensi

Dokumen terkait

a) Seseorang dikatakan penderita diabetes mellitus jika kadar glukosa darah a) Seseorang dikatakan penderita diabetes mellitus jika kadar glukosa darah ketika puasa &gt; 120 mg/dl

Belum adanya syslog server yang dapat menampilkan log jika terjadi serangan di sebuah jaringan client yang ditampilkan secara terpusat untuk memudahkan para admin wahana

dengan pipa Ø 1”.. Tangki septik yang baru sebelum digunakan sebaiknya diisi dengan air cukup seember saja yang kotor berwarna hitam, sudah mengandung

Pada percobaan pertama yang bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas nitrogen di laboratorium dan mengetahui sifat-sifat gas nitrogen, langkah yang dilakukan

Daerah yang termasuk zona kerentanan gerakan tanah sangat rendah sebagian besar meliputi bagian utara Kodya Semarang, mulai dari Mangkang, kota semarang,

Data sekunder pada penelitian antara lain adalah Peta Penggunaan Lahan, Peta dan Data Kependudukan, Peta Administrasi, Peta Pola Sungai, Peta Jaringan Jalan, Peta Ket- inggian, Peta

puluh lima perseratus) dari nilai kontrak, sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar 100%

Kesimpulan dari penelitian efek perbedaan teknik pengeringan terhadap kualitas daun rami adalah pengeringan kering matahari dan rumah kaca dengan intensitas