• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 132007003 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 132007003 BAB III"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

xxxviii BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008). Adanya hubungan dan tingkat hubungan variabel penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkan analisis kearah tujuan penelitian. Dalam penelitian ini akan dicari hubugan dua variabel yaitu: Kepuasan Kerja (variabel terikat = Y), dan Faktor Motivator (variabel bebas = X).

3.2.Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi Penelitian

(2)

xxxix

mempunyai sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV. Griya Wali Sakti yang keseluruhan berjumlah 149 orang karyawan.

3.2.2 Sampel Penelitian

Sugiyono (2009) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Pengambilan sampel penelitian ini adalah sampel jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Pada penelitian ini sampelnya adalah seluruh karyawan CV. Griya Wali Sakti, baik karyawan produksi ataupun karyawan non produksi yang berjumlah 149 orang karyawan.

3.3.Variabel Penelitian

(3)

xl

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah faktor motivator dan variabel terikat atau tergantung (Y) adalah kepuasan kerja. Untuk lebih jelas dapat digambarkan sebagai berikut:

3.4.Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket kepuasan kerja Brayfield (1951) yang mengadopsi dari teori Lawler-Porter dan angket faktor motivator Soleh dan Hozek (1976) yang mengadopsi dari teori Herzberg.

3.4.1 Angket Kepuasan Kerja

Pengumpulan data konsep diri dilakukan dengan cara membagikan angket. Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, Sugiyono (2009).

Pemberian skor angket kepuasan kerja Brayfield (1951) yang bermuatan favorable diberi skor sebagai berikut:

a. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 4 b. Jawaban Setuju (S) diberi skor 3

c. Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

d. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor1

(4)

xli

Sedangkan untuk peryataan yang termasuk item unfavorable penskoran jawaban dari pernyataan angket kepuasan kerja yang bermuatan unfavorable adalah sebagai berikut:

a. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 1 b. Jawaban Setuju (S) diberi skor 2

c. Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 3

d. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor4

Variabel kepuasan kerja karyawan dalam penelitian ini dijabarkan dalam konsep, sub konsep, indikator dan item pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Angket Kepuasan Kerja

Konsep Sub Konsep Indikator Item F UF

Kepuasan kerja merupak an hasil dari perbedaa

Kebutuhan yang dirasaka n akan menyeba bkan

1. Pekerjaan

merupakan hobi bagi diri saya. 2. Pekerjaan

merupakan hal yang menarik dan

1

2

(5)

xlii n antara

imbalan yang dianggap pantas (yang diharapk an) dengan imbalan yang diperole h. Menurut Porter dan Lawler (dalam Kreitner perilaku kemanus iaan. tidak membosankan bagi diri saya 3. Saya menganggap

pekerjaan saya tidak

menyenangkan 4. Saya selalu jemu

terhadap pekerjaan saya. 5. Saya tidak begitu

puas terhadap pekerjaan saya sekarang ini 6. Pada saat ini

saya puas dengan pekerjaan saya. 7. Saya memang

tidak senang 3

5

6

(6)

xliii &

Kinicki, 2004)

dengan pekerjaan saya dari pada orang lain.

8. Pekerjaan saya kurang menarik 9. Saya jengkel

karena saya mengerjakan pekerjaan ini 10. Saya merasa

bahwa saya tidak akan mendapat pekerjaan lain yang lebih menarik

dibandingkan dengan pekerjaan saya saat ini

9

14

16

(7)

xliv Usaha yang

dilakuka n untuk mencapa i suatu tugas oleh nilai balas jasa yang dirasaka n.

1. Saya bekerja melebihi waktu kerja yang sudah ditetapkan.

2. Pada umumnya, saya memaksakan diri saya untuk pergi berkerja 3. Pada umumnya

saya selalu bersemangat dalam

melaksanakan tugas saya.

4. Pekerjaan bagi saya tiada henti-hentinya

5. Saya merasa lebih menyenangi

4

7

11

12

10

(8)

xlv

pekerjaan saya dari pada orang lain

6. Saya menyenangi pekerjaan lebih dari yang lainya. 7. Saya memperoleh

kesenangan dari pekerjaan saya.

13

15

3.4.1 Angket Faktor Motivator

Pemberian skor angket faktor motivator dari Soleh dan Hozek (1976) yang bermuatan favorable diberi skor sebagai berikut:

a. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 4 b. Jawaban Setuju (S) diberi skor 3

(9)

xlvi

d. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor1

Sedangkan untuk peryataan yang termasuk item unfavorable penskoran jawaban dari pernyataan angket faktor motivator yang bermuatan unfavorable adalah sebagai berikut:

a. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 1 b. Jawana Setuju (S) diberi skor 2

c. Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 3

d. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor4

(10)

xlvii Tabel 3.2

Angket Faktor Motivator

Konsep Sub Konsep Indikator Item F UF

faktor pemuas (motivation factor) yang disebut juga dengan satisfier atau intrinsic motivation. Faktor intrinsik yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing orang. Jadi karyawan yang terdorong secara intrinsik Pekerjaan itu sendiri (the work it self)

1. Saya dapat menggunakan kemampuan saya pada waktu melaksanakan tugas.

2. Saya perlu menggunakan kemampuan dan ketrampilan saya pada waktu tugas. 3. Saya akan terus

bekerja meskipun saya mempunyai uang yang memadai untuk kehidupan saya di masa mendatang. 6 7 16 Prestasi yang diraih (achievement)

1. Berpretasi dalam bekerja bagi saya merupakan hal yang sangat

(11)

xlviii akan menyenangi pekerjaan yang memungkinn ya menggunaka n kreaktivitas dan inovasinya, bekerja dengan tingkat otonomi yang tinggi dan tidak perlu diawasi dengan ketat. penting. 2. Saya saat ini

mempunyai cita-cita lebih tinggi terhadap tugas daripada waktu lalu.

3. Ada kalanya saya merasa marah karena melakukan kekeliruan pada waktu saya bekerja.

4. Saya akan murung jika saya gagal dalam melakukan sesuatu yang berkaitan dengan tugas saya. 5 12 13 Peluang untuk maju (advancement)

1. Saya sungguh-sungguh berpartisipasi dalam pekerjaan saya.

2. Saya melaksanakan 2

(12)

xlix

tugas saya dengan baik karena itu dapat mengukur kemampuan saya dan ketrampilan saya.

Pengakuan orang lain (recognition)

1. Saya memandang diri saya bahwa akan bertambah baik jika saya melakukan tugas saya dengan baik. 2. Saya sanggup

bekerja lebih, melebihi waktu walaupun saya tidak akan mendapat tambahan gaji. 3. Saya seorang yang

mengutamakan penyelesaian tugas pada waktu kerja. 4. Saya dapat

mengukur prestasi seseorang

4

9

14

(13)

l

mendekati

kebenaran dari apa yang mereka kerjakan. Tanggung

jawab (responsible)

1. Saya cenderung menghindari pekerjaan yang bukan menjadi tanggung jawab saya.

2. Saya merasa lebih senang tinggal dirumah saja daripada pergi bekerja. 3. Saya biasanya

datang lebih awal ke tempat kerja agar saya dapat mempersiapkan diri.

3

8

(14)

li 3.5.Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu penulis melakukan uji coba instrument untuk mengetahui validitas item dan reliabilitas instrument yang digunakan sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Uji coba dilaksanakan di CV. Griya Wali Sakti pada tanggal 22 Desember 2011.

Sugiyono (2006) Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut. Selain valid syarat alat ukur yang baik adalah reliabel. Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Pernyataan ini mengandung arti bahwa hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil relatif sama dalam diri subjek yang diukur memang belum berubah.

Uji validitas dan reliabilitas kepuasan kerja dan faktor motivator menggunakan SPSS for windows versi 16.0 dengan menggunakan corrected item to total correlation. Kriteria untuk menentukan validitas instrumen digunakan pedoman

(15)

lii 0,00 – 0,20 : tidak valid

0,21 – 0,40 : validitas rendah 0,41 – 0,60 : validitas sedang 0,61 – 0,80 : validitas tinggi

0,81 – 1,00 : validitas sangat tinggi

Menurut Azwar ( 2000) untuk menguji reliabilitas digunakan teknik Alpha Cronbach, dikatakan reliable jika besarnya korelasi minimal 0,70. Untuk mengetahui reliabilitas alat ukur, George & Mallery (1995) mengemukakan bahwa:

∝ > 0,9 sangat bagus ( excellent) ∝ > 0,8 dikatakan bagus ( good) ∝ > 0,7 dapat diterima (acceptable)

∝ > 0,6 dapat dipertanyakan ( questionable) ∝ > 0,5 jelek ( poor)

(16)

liii

Dibawah ini adalah tabel 3.3 penjabaran dari validitas item adalah sebagai berikut: Tabel 3.3

Validitas Angket Kepuasan Kerja Item-Total Statistics

Item Corrected Item-Total Correlation

Keterangan

VAR00001 .297 Valid

VAR00002 .717 Valid

VAR00003 .816 Valid

VAR00004 .632 Valid

VAR00005 .865 Valid

VAR00006 .686 Valid

VAR00007 .805 Valid

VAR00008 .621 Valid

VAR00009 .622 Valid

VAR00010 .210 Valid

VAR00011 .277 Valid

VAR00012 .309 Valid

VAR00013 .271 Valid

VAR00014 .823 Valid

VAR00015 .485 Valid

VAR00016 .845 Valid

VAR00017 .282 Valid

(17)

liv Tabel 3.4

Validitas Angket Faktor Motivator

Item-Total Statistics Item Corrected Item-Total

Correlation

Keterangan

VAR00001 .806 Valid

VAR00002 .635 Valid

VAR00003 .465 Valid

VAR00004 .828 Valid

VAR00005 .794 Valid

VAR0006 .476 Valid

VAR0007 .468 Valid

VAR0008 .757 Valid

VAR0009 .510 Valid

VAR00010 .549 Valid

VAR00011 .769 Valid

VAR00012 .290 Valid

VAR00013 .494 Valid

VAR00014 .514 Valid

VAR00015 .552 Valid

VAR00016 .737 Valid

(18)

lv Tabel 3.5

Reliabilitas Angket Kepuasan Kerja

Hasil analisis alpha Angket Kepuasan Kerja diperoleh hasil = 0,908, sehingga dapat dikatakan memiliki reliabilitas pada kategori Sangat Bagus ( excellent). Dengan demikian instrumen penelitian dapat dinyatakan item-itemnya valid dan instrumennya reliabel untuk dipakai dalam penelitian ini.

Tabel 3.6

Reliabilitas Angket Faktor Motivator

Hasil analisis alpha ( ) Angket Faktor Motivator diperoleh hasil = 0,912, sehingga dapat dikatakan memiliki reliabilitas pada kategori Sangat Bagus ( excellent). Dengan demikian instrumen penelitian dapat dinyatakan item-itemnya valid dan instrumennya reliabel untuk dipakai dalam penelitian ini.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.908 17

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(19)

lvi 3.6.Analisis Data

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Kepuasan Kerja
Tabel  3.2
Tabel 3.3 Validitas Angket Kepuasan Kerja
Tabel 3.4 Validitas Angket Faktor Motivator
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Angket ini disusun berdasarkan teori motivasi belajar dari Walgito (2004) dengan aspek yang terdiri dari aspek arousal yaitu hasrat individu untuk belajar, direction yaitu

38 Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah:.. Metode

Identifikasi, Kepuasan Kerja dan Faktor Motivator antara Tutor di Universitas Terbuka Israel ( www.irrodl.org ).. International Journal of Business

multimedia interaktif dari siswa dan guru, peneliti menggunakan angket respon. untuk siswa dan angket respon

Harga diri diukur berdasarkan skor yang diperoleh dari hasil angket harga diri suami yang tinggal dengan mertua maupun yang tinggal di rumah sendiri.. Angket harga diri disusun

Teori ini pertama kali dipelopori oleh Porter. Porter mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang

Herzberg mengembangkan teori isi yang dikenal sebagai teori motivasi dua-faktor. Kedua faktor tersebut disebut dissatifer, satisfier, motivator higiene, atau

Teori ini pertama kali dipelopori oleh Porter. Porter mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan.