1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Axis Z adalah sumbu tegak lurus pada bidang X,Y. Sedangkan axis Z Zero Setter
adalah penentu koordinat nol di sumbu Z atau sumbu tegak lurus terhadap sumbu X dan sumbu Y di bidang datar. Pada dasarnya alat yang akan dibuat adalah otomatisasi untuk menggerakkan axis Z saja yang arah geraknya naik dan turun pada mesin CNC (Computer
Numerical Control).
Mesin CNC terdiri dari beberapa jenis, diantaranya :
1. Mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 axis (mesin bubut), karena gerak pahatnya hanya pada arah dua sumbu koordinat (axis) yaitu koordinat X dan koordinat Y atau dikenal dengan mesin bubut CNC.
Gambar 1.1. Mesin CNC 2 axis (diambil dari [10]).
2
Gambar 1.2. Mesin CNC 3 axis (diambil dari [10]).
3. Mesin CNC kombinasi atau 5 axis, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan pekerjaan bubut dan milling sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan kualitas pembubutan atau pengoperasian pada benda kerja yang dihasilkan.
Gambar 1.3. Mesin CNC 5 axis (diambil dari [10]).
3
menentukan sumbu koordinat Z nol dan dapat dipakai di mesin-mesin CNC tersebut dan
mesin-mesin yang membutuhkan ketepatan dalam mengebor kedalaman di sumbu koordinat Z.
Sensor yang sudah ada di pasaran bernama Z setter (Gambar 1.4), tetapi sensor ini gampang sekali rusak karena dalam pemakaiannya juga masih manual dan harga sensor ini relatif mahal. Sensor yang digunakan dalam skripsi ini adalah laser dan kamera. Sensor laser dan kamera dipilih karena memiliki keunggulan mudah untuk dikendalikan, tidak cepat rusak serta mudah didapatkan karena banyak terdapat di pasaran dengan harga yang relatif terjangkau.
Gambar 1.4. Z Setter.
Mesin bor yang akan dibuat adalah seperti mesin bor duduk tetapi akan dikontrol secara otomatis dengan program yang langsung dihubungkan dengan komputer dan ditambahkan kamera sebagai sensor dan laser sebagai pengganti sensor Z setter (Gambar 1.4) di axis Z untuk menentukan ketinggian dan koordinat titik 0 di axis Z (Z Zero Setter) dari bahan yang akan di bor.
4
Jika dibandingkan dengan mesin bor manual pada Gambar 1.5, mesin bor ini lebih
teliti, lebih tepat (presisi), fleksibel, dan cocok digunakan untuk produksi massal. Diharapkan dengan kemudahan dan ongkos produksi yang lebih rendah, alat ini nantinya akan lebih banyak diminati sehingga membantu kecepatan produksi dan meningkatkan perkembangan teknologi.
1.2 Spesifikasi Alat
Spesifikasi alat yang tercantum dalam surat tugas skripsi yang dikeluarkan oleh Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dengan nomor 13/I.3/FTEK/II/2013 adalah sebagai berikut :
1. Modul kamera menggunakan webcam 2 Mega Pixel. 2. Modul laser menggunakan laser pointer 5mW. 3. Sinar pada laser menggunakan sinar berwarna merah. 4. Modul motor menggunakan motor stepper.
5. Modul bahan yang digunakan berupa kayu.
6. Permukaan kayu yang digunakan harus rata dan datar.
7. Permukaan kayu yang akan di bor dilapisi kertas tipis HVS warna putih. 8. Area bor pada alat bor adalah sebesar 25cm x 25cm.
9. Menggunakan mikrokontroler ATmega 32.
10.Catu daya mesin bor dan PC adalah AC 220 Volt dengan daya 250 Watt. 11.Catu daya pada motor stepper dan mikrokontroler adalah DC.
1.3 Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab. Bab I adalah Pendahuluan,