• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN DIRI MAHASISWA BIDIKMISI ANGKATAN 2011 DALAM TUNTUTAN AKADEMIK JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN DIRI MAHASISWA BIDIKMISI ANGKATAN 2011 DALAM TUNTUTAN AKADEMIK JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN."

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGELOLAAN DIRI MAHASISWA BIDIKMISI ANGKATAN 2011 DALAM TUNTUTAN AKADEMIK PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN

KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Retno Triantoro NIM 07104244098

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v MOTTO

“Jangan hanya berdoa untuk hidup mudah, tetapi berdoalah untuk menjadi tangguh”.

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk :

1. Kedua orangtuaku tercinta atas segala ketulusan, kasih sayang dan

pengorbanannya.

(7)

vii

PENGELOLAAN DIRI MAHASISWA BIDIKMISI DALAM TUNTUTAN AKADEMIK ANGKATAN 2011 JURUSAN BIMBINGAN DAN

KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Oleh Retno Triantoro NIM 07104244098

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pengelolaan diri mahasiswa Bidikmisi dalam tuntutan akademik yang terdiri dari 4 aspek yaitu: 1) pendorongan diri, 2) penyusunan diri, 3) pengendalian diri, dan 4) pengembangan diri.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah 3 mahasiswa Bidikmisi dengan kriteria 1) Mahasiswa Bidikmisi angkatan 2011 Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2) mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi yang bersedia menjadi subjek penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara dan pedoman observasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode dan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan yaitu model interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian terhadap ketiga mahasiswa Bidikmisi angkatan 2011 Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta dalam tuntutan akademiknya tergolong cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari keempat aspek yang terdapat pada pengelolaan diri tiga diantaranya dilakukan dengan baik yaitu aspek pendorongan diri, pengendalian diri dan pengembangan diri, sedangkan aspek penyusunan diri kurang dapat dikelola dengan baik. Hal ini dapat dijelaskan dari beberapa aspek sebagai berikut: 1) pendorongan diri, ketiga informan berkeinginan untuk berhasil dan dapat meraih apa yang menjadi cita-citanya, 2) penyusunan diri, dua dari tiga informan kadang-kadang hadir dalam perkuliahan sebelum waktu perkuliahan dimulai, 3) pengendalian diri, ketiga informan menyusun tempat belajar agar nyaman dalam belajar, berdiskusi untuk menyelesaikan permasalahan belajar yang tidak dapat diselesaikan sendiri, menyelesaikan tugas dengan tuntas dan mencari informasi untuk menambah pengetahuan, 4) pengembangan diri, ketiga informan mengikuti paduan suara, catur, melakukan kegiatan belajar kelompok.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, ridho dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini

tidak akan terwujud tanpa adanya usaha yang maksimal, bimbingan serta bantuan

baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan

ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya

kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah

memberi ijin untuk mengadakan penelitian, sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini.

2. Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah menyetujui

judul skripsi ini.

3. Eva Imania Eliasa, M.Pd selaku dosen pembimbing atas waktu dan kesabaran

yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu dosen program Bimbingan dan Konseling yang telah

memberikan ilmu dan wawasan selama masa studi penulis.

5. Bapak dan Ibu tercinta atas kasih sayang, motivasi dan doa tulus yang tiada

(9)

ix

6. Informan dan key informan terimakasih atas waktu dan ketersediaanya

memberikan informasi pada penelitian ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan

sumbangan bagi kelancaran penulisan tugas akhir skripsi ini.

Penulis menyadari akan adanya kekurangan yang penulis miliki dalam

menyelesaikan penelitian ini, oleh karena itu penulis berharap semoga hasil

penelitian ini dapat bermanfaat. Akhir kata kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangat penulis harapkan.

(10)

x DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...7

C. Batasan Masalah ...8

D. Rumusan Masalah ...8

E. Tujuan Penelitian ...8

F. Manfaat Penelitian ...8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengelolaan Diri ...10

1. Pengertian Pengelolaan Diri ...10

2. Aspek-Aspek Pengelolaan Diri ...11

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Diri ...13

4. Ciri- Ciri Pengelolaan Diri ...15

B. Penyesuaian Akademik 1. Pengertian Penyesuaian ...16

(11)

xi

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Terhadap Tuntutan

Akademik ...17

C. Bidikmisi 1. Pengertian Bidikmisi ...18

2. Misi Bidikmisi ...19

3. Tujuan Bidikmisi ...19

4. Persyaratan Calon Mahasiswa Bidikmisi ...20

D.Kerangka Pikir ...21

E.Pertanyaan Penelitian ...23

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ...25

B. Langkah-Langkah Penelitian ...26

C. Subjek Penelitian ...27

D. Setting Penelitian ...27

E. Teknik Pengumpulan Data ...28

F. Instrumen Penelitian ...30

G. Teknik Analisis Data ...33

H. Uji Keabsahan Data ...35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

1. Deskripsi Setting Penelitian ... 37

2. Deskripsi Informan Penelitian... 37

3. Deskripsi Key Informan Penelitian ... 40

4. Display Data Observasi ... 41

5. Reduksi Data ... 44

B. Pembahasan ... 65

C. Keterbatasan Penelitian ... 71

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 72

(12)

xii

DAFTAR PUSTAKA ...76

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

hal Tabel 1. Pedoman Observasi Pengelolaan Diri Mahasiswa

Bidikmisi dalam Penyesuaian Tuntutan Akademik ... 31

Tabel 2. Pedoman Wawancarara Pengelolaan Diri Mahasiswa Bidikmisi dalam Penyesuaian Tuntutan Akademik ... 32

Tabel 3. Profil Informan ... 37

Tabel 4. Profil Key Informan ... 40

Tabel 5. Display Data Observasi Informan ST (inisisal) ... 41

Tabel 6. Display Data Observasi Informan RN (inisisal) ... 42

Tabel 7. Display Data Observasi Informan AM (inisial) ... 43

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Reduksi Wawancara ... 79

Lampiran 2. Pedoman Wawancara Key Informan ... 85

Lampiran 3. Dokumentasi ... 87

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara baik yang mampu

maupun yang kurang atau tidak mampu dalam ekonominya. Negara memiliki

tugas mulia untuk menyediakan pendidikan bagi setiap warga negaranya,

khususnya membantu warga negara yang kurang mampu atau tidak memiliki

biaya untuk mendapatkan pendidikan. Negara berkewajiban untuk

menyediakan pendidikan yang layak bagi warga negaranya, mulai dari

Pendidikan Anak usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah

Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), yang kemudian dilanjutkan

ke jenjang yang lebih tinggi yakni Perguruan Tinggi.

Indonesia salah satu negara yang masih banyak lulusan pendidikan

jenjang menengah yang berprestasi tetapi tidak dapat melanjutkan jenjang

pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena tidak ada biaya untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagai upaya untuk

menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan memberikan fasilitas atau

memberikan beasiswa pendidikan hingga lulus. Beberapa ketentuan peraturan

perundang-undangan yang mendukung pemberian bantuan biaya pendidikan

diantaranya:

(16)

2

pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya (UU RI No. 20 Tahun 2003).

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, Bagian Kelima, Pasal 27 ayat (1), menyebutkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya memberi bantuan biaya pendidikan atau beasiswa kepada peserta didik yang orang tua atau walinya kurang mampu membiayai pendidikannya. Pasal 27 ayat (2), menyebutkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya dapat memberi beasiswa kepada peserta didik yang berprestasi (PP RI No. 48 Tahun 2008).

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 53A yang menegaskan bahwa satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing wajib menyediakan beasiswa bagi peserta didik berkewarganegaraan Indonesia yang berprestasi dan wajib mengalokasikan tempat bagi calon peserta didik berkewarganegaraan Indonesia, yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi, paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah keseluruhan peserta didik baru (PP RI No. 66 Tahun 2010).

Menurut amanat dari perundang-undangan tersebut pemerintah

membuat kebijakan, yaitu melalui pemberian bantuan dana pendidikan bagi

mahasiswa yang berprestasi maupun yang kurang mampu secara ekonomi.

Tujuan pemberian beasiswa adalah mendukung kemajuan dunia pendidikan.

Pemerataan kesempatan belajar bagi mahasiswa yang berprestasi namun

kurang atau tidak mampu ekonominya. Mendorong dan mempertahankan

semangat belajar mahasiswa sehingga tetap beprestasi dan bergairah dalam

menyelesaikan studi.

Tahun 2010 pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

(DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),

meluncurkan program bantuan biaya pendidikan yang diperuntukkan bagi

(17)

3

ke PT (Perguruan Tinggi) namun tidak mampu secara ekonomi (Dikti, 2012:

2). Program bantuan tersebut dinamakan Bidikmisi (Biaya Pendidikan

Mahasiswa Miskin Berprestasi). Sasaran dari program tersebut adalah

mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik yang baik namun berasal dari

keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.

Progam Bidikmisi adalah suatu progam bantuan beaya pendidikan yang

diberikan dari pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen

Dikti) yang diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang memiliki potensi

akademik memadai dank rang mampu secara ekonomi. Pada tahun 2010 Ditjen

Dikti menyelenggarakan progam bidikmisi bagi 20.000 mahasiswa yang

memiliki potensi akademik yang baik namun secara ekonomi kurang mampu di

104 perguruan tinggi negeri. Tahun 2012, beasiswa bidikmisi dikembangkan

menjadi 30.000 calon mahasiswa yang hanya diselenggarakan di 87 perguruan

tinggi negeri dibawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Progam Bidikmisi memiliki persyaratan yang harus dimiliki oleh calon

mahasiswa Bidikmisi. Persyaratan tersebut meliputi lulusan SMA/ SMK yang

lulus pada tahun dibukanya penerimaan mahasiswa Bidikmisi, usia maksimal

21, berasal dari keluarga ekonomi menegah kebawah dan pendidikan orang tua

maksimal S1 atau Diploma IV, memiliki niali kadaemik baik yang merupakan

rekomendaasi dari kepala sekolah (Dikti, 2013: 12). Persyaratan tersebut wajib

dimiliki pada calaon mahasiswa Bidikmisi sebelum dapat mendaftarkan diri

(18)

4

Penerima Bidikmisi tentunya sangat beruntung, namun juga memiliki

tangggung jawab besar terhadap kemajuan bangsa. Terlepas dari itu semua,

calon penerima Bidikmisi akan menghadapi persaingan yang ketat untuk

mendapatkan Beasiswa Bidikmisi. Selain itu, kenyataan kampus yang berbeda

jauh dengan masa sekolah membuat mahasiswa kelabakan. Keterbengkelaian

kuliah dapat saja terjadi, namun sebenarnya tidak ada kata terlambat lulus bagi

mahasiswa yang sudah terlanjur menerima Bidikmisi. Berdasarkan pada aturan

Ditjen Dikti, beasiswa Bidikmisi hanya diberikan kepada mahasiswa pada

semester 1-8. Apabila sampai semester 8 mahasiswa tersebut belum lulus,

pembiayaan studi harus ditanggung sendiri oleh mahasiswa yang bersangkutan.

Mahasiswa Bidikmisi memiliki berbagai tantangan yang harus mereka

jalani diantaranya adalah mahasiswa bidikmisi harus dapat mencapai IPK

minimal 3,01. Selain itu mahasiswa bidikmisi juga memiliki batas penerimaan

beasiswa yang diberikan pemerintah. Penerimaan beasiswa sebesar Rp

6.000.000 yang diberikan pada setiap semeseter akan dihentikan jika

mahasiswa Bidikmisi menempeuh kuliah lebih dari delapan semester atau

mahasiswa tersebut mengabil cuti kuliah.

Beasiswa yang diberikan pemerintah bukan untuk memenuhi kebutuhan

pribadi mahasiswa bidikmisi. Beasiswa sebesar Rp 2.400.000 diserahkan

kepada perguruan tinggi setiap semesternya digunakan untuk pembiayaan

administrasi perkulihan sedangkan beasiswa sebesar Rp 3.600.000 diberikan

kepada mahasiswa bidikmisi digunakan untuk memenuhi kebutuhan penunjang

(19)

5

diberikan oleh pemerintah kepada mahasiswa bidikmisi, harus dapat dikelola

oleh mahasiswa bidikmisi dengan baik, dalam hal ini mahasiswa bidikmisi

menggunakan uang beasiswa untuk keperluan yang menunjang perkulihan,

bukan hanya untuk memenuhi kesenangan mahasiswa bidikmisi semata.

Merujuk pada peraturan Ditjen Dikti tersebut mahasiswa penerima

Bidikmisi dihadapkan pada situasi kehidupan dan belajar yang kompleks,

syarat dengan tugas, beban, dan tantangan. Mahasiswa yang usianya baru

memasuki masa dewasa awal berada pada satu fase perkembangan yang rentan

dengan permasalahan dan tekanan. Sesuai dengan pendapat Rita Eka Izzaty

dkk (2008: 156) mengungkapkan bahwa salah satu karakteristik dewasa dini

yaitu usia banyak masalah. Masalah-masalah tersebut mungkin disebabkan

oleh persoalan-persoalan yang terjadi ketika masa remaja kemudian berlanjut

pada usia dewasa awal. Mahasiswa merupakan individu yang berada pada

kelompok usia remaja akhir dan dewasa awal (Dede Rohmat Hidayat, 2011: 1).

Dede Rahmat Hidayat (2011: 12-14) mengemukakan bahwa masalah-masalah

mahasiswa meliputi masalah karir dan pekerjaan, masalah ekonomi dan

keuangan, masalah pribadi, masalah pendidikan dan pelajaran, serta masalah

keluarga.

Mahasiswa Bidikmisi dihadapkan pada tuntutan akademik, untuk itu

mereka membutuhkan pengelolaan diri atau manajemen diri yang baik.

Menurut Gie (1996: 95) manajemen diri adalah dimana setelah seseorang

menetapkan tujuan hidup bagi dirinya, ia harus mengatur dan mengelola

(20)

6

dan itu juga segenap kegiatan dan langkah mengatur dan mengelola dirinya.

Mahasiswa Bidikmisi yang mampu mengelola diri dengan baik dapat

menghadapi segala tuntutan yang dihadapinya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan sejumlah mahasiswa Bidikmisi

angkatan 2011 program studi Bimbingan dan Konseling di lingkungan Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, peneliti memperoleh

informasi bahwa masalah tuntutan akademik tidak jarang membuat mahasiswa

Bidikmisi mengalami tekanan, misalnya mereka merasa tertekan dengan

adanya tuntutan untuk selalu aktif dalam kegiatan akademik maupun organisasi

kampus, serta dituntut untuk selalu berprestasi. Mereka kewalahan untuk

mengatur waktu, bahkan diantaranya hampir tidak memliki waktu untuk

bermain. Peneliti menilai bahwa berbagai tekanan akibat tuntutan-tuntutan baik

dalam diri, lingkungan keluarga, maupun lingkungan kampus dikarenakan

mereka kurang mampu mengelola diri dengan baik.

Banyaknya tuntutan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa bidikmisi

memebuat beberapa kendala yang sering menjadi penghambat mahasiswa

bidikmisi untuk dapat menyelesaikan perkuliahannya dengan tepat waktu.

Permasalahan yang sering dijumpai mahasiswa bidikmisi ini harus segera

diselesaikan atau dicarikan solusinya. Salah satu solusi untuk menyelesaikan

permalsahan tersebut adalah mengelola diri dengan baik. Adanya pengelolaan

diri yang baik, mahasiswa bidikmisi diharapkan dapat menyelsaikan

permasalahan yang sering muncul sehingga mahasiswa bidikmisi dapat

(21)

7

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Nur Syamsul

Hidayati Solichan (2010) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

manajemen diri adalah faktor waktu, keluarga, dan kondisi ekonomi.

Manajemen diri sangat penting bagi setiap orang terutama mahasiswa, karena

manajemen diri dapat mengarahakan seseorang agar mampu berpikir

terus-menerus.

Berdasarkan uraian mengenai permasalahan di atas, ditambah dengan

wawancara sejumlah narasumber maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang

pengelolaan diri mahasiswa bidikmisi dalam penyesuaian tuntutan akademik.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Banyak lulusan pendidikan jenjang menengah yang berprestasi tetapi tidak

dapat melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

2. Calon penerima Bidikmisi menghadapi persaingan yang ketat untuk

mendapatkan Beasiswa Bidikmisi.

3. Kenyataan kampus yang berbeda jauh dengan masa sekolah membuat

mahasiswa kelabakan.

4. Masalah tuntutan akademik tidak jarang membuat mahasiswa Bidikmisi

mengalami tekanan.

5. Mahasiswa Bidikmisi kewalahan untuk mengatur waktu

(22)

8 C.Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

dipaparkan, maka peneliti hanya akan memfokuskan penelitian pada

pengelolaan diri mahasiswa bidik misi dalam tuntutan akademik.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pengelolaan Diri Mahasiswa

Bidik Misi dalam Tuntutan Akademik?”

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mendeskripsikan bagaimana pengelolaan diri mahasiswa bidik misi

dalam tuntutan akademik.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat sebagai berikut :

1.Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat untuk mengembangkan ilmu

bimbingan dan konseling untuk memahami pengelolaan diri pada

mahasiswa dalam memenuhi tugas akademik.

2. Secara Praktis

a. Bagi Fakultas dan Universitas, menghasilkan referensi tindak lanjut

dalam pembinaan mahasiswa Bidikmisi yang ada

b. Bagi mahasiswa Bidikmisi, mendorong mahasiswa Bidikmisi agar

(23)

9

mengelola diri dalam menyesuaikan tuntutan akademik yang

(24)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Pengelolaan Diri

1. Pengertian Pengelolaan Diri

Menurut Komalasari dkk (2011:160) mengemukakan self management

(pengelolaan diri) adalah prosedur dimana individu mengatur perilakunya

sendiri. Sedangkan menurut Gie (2000:77) menyatakan self management

berarti mendorong diri sendiri untuk maju, mengatur semua unsur

kemampuan pribadi, mengendalikan kemampuan untuk mencapai hal-hal

yang baik, dan mengembangkan berbagai segi kehidupan pribadi agar lebih

sempurna. Selanjutnya Dian Novita Astriyani (2010:13) menyatakan bahwa:

Self Management merupakan suatu kemampuan untuk mengatur bergbagai unsur di dalam diri individu seperti pikiran, perasaan, dan perilaku, selain itu Self Management juga bermanfaat untuk merapikan diri individu seperti pikiran, perasaan, perilaku individu dan juga lingkungan sekitarnya lebih memahami apa yang menjadi prioritas, tidak membedakan dirinya dengan orang lain. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai dengan menyusun berbagai cara atau langkah demi mencapai apa yang menjadi harapan dan belajar mengontrol diri untuk merubah pikiran dan perilaku menjadi lebih baik dan efektif.

Berdasarkan beberapa pengertian pengelolaan diri di atas dapat

disimpulkan bahwa pengelolaan diri terjadi karena adanya suatu usaha dari

individu untuk memotivasi diri, mengelola semua unsur yang ada di dalam

dirinya, berusaha untuk memperoleh apa yang ingin dicapai serta

mengembangkan pribadinya agar menjadi lebih baik. Ketika individu dapat

mengelola semua unsur dalam dirinya maka dapat dikatakan individu

(25)

11 2. Aspek-Aspek Pengelolaan Diri

Menurut Gie (2000:78-80) menyatakan ada sekurang-kurangnya 4

aspek bentuk perbuatan self management:

a. Pendorongan Diri (Self Motivation)

Pendorongan diri adalah dorongan batin dalam diri seseorang yang

merangsangnya sehingga mau melakukan berbagai kegiatan untuk

mencapai tujuan yang di dambakan.

b. Penyusunan Diri (Self Organization)

Penyusunan diri adalah pengaturan sebaik-baiknya terhadap pikiran,

tenaga, waktu, tempat, benda, dan semua sumber daya lainnya dalam

kehidupan seseorang.

c. Pengendalian Diri (Self Control)

Pengendalian diri adalah perbuatan manusia membina tekad untuk

mendisiplinkan kemauan, memacu semangat mengikis keseganan, dan

mengarahkan tenaga untuk benar-benar melaksanakan apa yang harus

dikerjakan.

d. Pengembangan Diri (Self Deveplopment)

Pengembangan diri adalah perbuatan menyempurnakan atau

meningkatkan diri sendiri dalam berbagai hal. Pengembangan diri yang

lengkap dan penuh mencakup segenap sumber daya dalam diri seseorang,

yaitu:

1) Kecerdasan pikiran

(26)

12

3) Rasa kemasyarakatan

4) Memelihara kesehatan jasmani dan rohani

Menurut Goleman (Rinanda, 2006: 13) individu yang mempunyai

kemampuan pengelolaan diri akan mampu mengelola emosi dan impuls

yang merusak secara efektif, ada empat aspek kemampuan pengelolaan diri

yaitu:

a. Kehati-hatian

Individu yang mempunyai sifat kehati-hatian dalam bertindak akan dapt

diandalkan dan bertanggung jawab dalam memenuhi kewajiban.

b. Mampu menyesuaikan diri

Individu yang mempunyai kemampuan menyesuaikan diri dapat bersikap

fleksibel menghadapi tantangan dan perubahan yang ada di lingkungan.

c. Sifat dapat dipercaya

Individu yang mempunyai sifat dapat dipercaya akan mampu

menunjukkan kejujuran dan integritas.

d. Inovasi

Individu yang mempunyai kemampuan individu mudah menerima dan

terbuka terhadap gagasan, pendekatan, dan informasi baru.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan aspek-aspek dalam

pengelolaan diri meliputi pendorongan diri, pengendalian diri, penyusunan

diri, pengembangan diri, kehati-hatian, mampu menyesuaikan diri, sifat

dapat dipercaya, dan inovasi. Seorang individu yang memiliki aspek-aspek

(27)

13

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Diri

Menurut Ahmad Abdul Jawwad (2007:25-36) terdapat 5 faktor yang

dapat mempengaruhi pengelolaan diri, yaitu:

a. Perhatian Terhadap Waktu

Kemampuan pengelolaan diri dipengaruhi oleh waktu dengan tujuan agar

segala yang ingin dikerjakan dapat berjalan secara teratur dan lancar

seperti yang diinginkan.

b. Kondisi Sosial

Kondisi sosial dapat mempengaruhi pengelolaan diri sesorang, kondisi

sosial yang baik dan sehat membuat hubungan sosial dengan sesama

terbentuk dan berkembang dengan serasi.

c. Tingkat Kondisi Ekonomi

Pengelolaan diri dipengaruhi kondisi ekonomi, berkenaan dengan

berbagai urusan memenuhi segala kebutuhan demi tercapainya tujuan

yang diinginkan. Individu dengan pengelolaan diri yang baik akan dapat

mengatur segala keperluannya, mengutamakan suatu hal yang penting

atau prioritas terlebih dahulu.

d. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan mempengaruhi pemahaman individu pada

(28)

14

e. Lingkungan Sekitar

Lingkungan menjadi faktor terbentuknya pengelolaan diri, seperti

terbentuknya pola piker, perbuatan, dan pengalaman yang terbentuk dari

lingkungan tempat tinggalnya.

Menurut Pedler dan Boydell (Makhfud, 2011:32-33) pengelolaan diri

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Kesehatan (health)

Kondisi fisik maupun psikis mempengaruhi seseorang dalam

mengarahakan aktivitas kehidupan. Kondisi kesehatan individu baik akan

mewujudkan keseimbangan pada diri individu, sehingga akan

mempermudah individu dalam penyesuaian diri.

b. Keterampilan/keahlian (skill)

Keterampilan atau keahlian yang dimliki seorang individu

menggambarkan kualitas individu tersebut. Individu dapat memutuskan

untuk menjadi orang yang memiliki beberapa keahlian atau hanya satu

keahlian saja. Pilihan tertentu yang dilakukan oleh individu selanjutnya

akan mempengaruhi cara ia mewujudkan tujuan hidupnya.

c. Aktivitas (action)

Aktivitas disini dimaksudkan seberapa jauh individu mampu

menyelesaikan aktivitas hidupnya dengan baik.individu yang mampu

mengembangkan aktivitas hidupnya adalah individu yang memiliki

(29)

15

imajinasi yang tinggi, sehingga aktivitasnya dapat meberikan manfaat

bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

d. Identitas diri (identify)

Identitas diri merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu

dalam kehidupannya karena menyangkut gambaran khas yang

dimilikinya. Pengetahuan, pemahaman, dan penilaian individu terhadap

keadaan dirinya akan mempengaruhi cara-caranya bertindak.

Berdasarkan uraian faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan diri

meliputi perhatian terhadap waktu, kondisi sosial, tingkat kondisi ekonomi,

tingkat pendidikan, lingkungan sekitar, kesehatan, keterampilan, aktivitas,

dan identitas diri. Fakor-faktor tersebut satu dan lainnya saling terkait .

4. Ciri-Ciri Pengelolaan Diri

Ciri-ciri individu yang memiliki pengelolaan diri yang tinggi, secara

lebih jelas dikemukakan oleh Kanfer (Makhfud, 2011:41) yaitu:

a. Menentukan sasaran

Menentukan sasaran, target tingkah laku, prestasi yang hendak yang

ingin dicapai merupakan langkah pertama dari program pengelolaan diri.

b. Memonitor diri sendiri

Memonitor diri sendiri merupakan komponen yang penting dalam

pengelolaan diri, bentuk aplikasi ini bisa dengan mencatat atau membuat

(30)

16

c. Mengevaluasi diri sendiri

Individu yang bersangkutan mengevaluasi perkembangan dari rencana

hidupnya, apakah targetnya tercapai, apakah batas waktunya terpenuhi,

apakah konsekuensi yang diperoleh sudah ditetapkan.

d. Penguatan diri

Penguatan diri disini merupakan menghargai diri secara positif.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan ciri-ciri orang yang

memiliki pengelolaan diri yang tinggi yaitu: menentukan sasaran,

memonitor diri sendiri, mengevaluasi diri sendiri, dan penguatan diri.

Ciri-ciri satu dengan yang alain saling melengkapi, sehingga Ciri-ciri yang terbaik

adalah kombinasi dari beberapa ciri sehingga menjadi kesatuan pengelolaan

diri.

B.Penyesuaian Akademik 1. Pengertian Penyesuaian

Schneiders (Agustiani, 2006:146) menyatakan penyesuaian

merupakan suatu proses mencakup respon-respon mental dan tingkah laku

yang merupakan usaha individu untuk bereaksi terhadap tuntutan dalam diri

maupun situasi eksternal yang dihadapinya. Menurut Siti Sundari (2005:39)

menyatakan bahwa:

“Penyesuaian yang dilakukan manusia sepanjang hayat, karena pada

dasarnya manusia ingin mempertahankan eksistensinya, sejak lahir berusaha memenuhi kebutuhannya, yaitu kebutuhan fisik, psikis, dan sosial. Pemenuhan kebutuhan itu karena adanya dorongan-dorongan yang mengharapkan pemuasan, bila pemuasan tercapai maka individu

(31)

17

2. Karakteristik Penyesuaian Terhadap Tuntutan Akademik

Menurut Lawton (Nancy Wijaya, 2004:16-17) menjelaskan beberapa

karakteristik dari penyesuaian terhadap tuntutan akademik yaitu

a. Bertanggung jawab dalam hal yang berhubungan dengan tugas-tugas

akademik.

b. Mampu mengatasi masalah terhadap tuntutan akademik.

c. Belajar dari pengalaman yang berhubungan dengan akademik.

d. Memiliki prinsip terhadap tuntutan- tuntutan akademik.

e. Mampu mengendalikan terhadap tugas-tugas akademik.

f. Yakin terhadap tugas-tugas akademik yang dilakukan atau dikerjakan.

g. Memiliki prioritas pada hal yang harus dikerjakan terlebih dahulu.

h. Memiliki kepuasaan pribadi terhadap tuntutan- tuntutan akademik.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Terhadap Tuntutan Akademik

Menurut Sunarto dan A. Hartono (2008:229) mengemukakan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyesuaian terhadap tuntutan-

tuntutan akademik antara lain:

a. Kondisi-kondisi fisik

b. Perkembangan dan kematangan

c. Penentu psikologis

d. Kondisi lingkungan

(32)

18 C.Bidikmisi

1. Pengertian Bidikmisi

Bidikmisi (Beasiswa Pendidikan Mahasiswa Miskin) adalah program

pemerintah yang didasarkan pada

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional;

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang

Pendanaan Pendidikan;

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang

Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

d. Program Kabinet Indonesia Bersatu II tahun 2009-2014;

e. Peraturan Menteri Nomor 34 Tahun 2006 tentang Penghargaan bagi

Siswa Berprestasi;

f. Peraturan Menteri Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pola Penerimaan

Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang

Diselenggarakan oleh Pemerintah;

g. Peraturan Menteri Nomor 30 Tahun 2010 tentang pemberian bantuan

biaya pendidikan kepada peserta didik yang orang tua atau walinya tidak

mampu membiayai pendidikan.

Beasiswa ini ditujukan dan diperuntukkan bagi mahasiswa miskin

yang berprestasi, yang benar-benar tidak memiliki kemampuan untuk

(33)

19 2. Misi Bidikmisi

Penyelenggaraan Program Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi,

mempunyai misi sebagaimana yang tertuang di dalam Panduan Bidikmisi

2013 (Dikti, 2013: 2) yaitu :

a. Menghidupkan harapan bagi masyarakat tidak mampu secara ekonomi

dan mempunyai potensi akadeik baik untuk dapat menempuh pendidikan

sampai ke jenjang pendidikan tinggi.

b. Menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dalam memutus

mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

3. Tujuan Bidikmisi

Adapun tujuan dari penyelenggaraan Program Bantuan Biaya

Pendidikan sesuai dengan Panduan Bidikmisi 2013 (Dikti, 2013: 2), yaitu:

a. Meningkatkan motivasi belajar dan prestasi calon Mahasiswa, khususnya

mereka yang menghadapi kendala ekonomi;

b. Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi

peserta

c. didik yang tidak mampu secara ekonomi dan berpotensi akademik baik;

d. Menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai selesai tepat waktu;

e. Meningkatkan prestasi mahasiswa, baik pada bidang kurikuler,

ko-kurikuler maupun ekstra ko-kurikuler.

f. Menimbulkan dampak bagi mahasiswa dan calon mahasiswa lain untuk

(34)

20

g. Melahirkan lulusan yang mandiri, produktif dan memiliki kepedulian

sosial, sehingga mampu berperan dalam upaya penutusan mata rantai

kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

4. Persyaratan Calon Mahasiswa Bidikmisi

Persyaratan yang harus dimiliki, sebelum menjadi mahasiswa

Bidikmisi adalah sebagai berikut :

a. Siswa SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat;

b. Lulusan yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak bertentangan dengan

ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing-masing perguruan

tinggi;

c. Usia paling tinggi pada saat itu adalah 21 tahun;

d. Tidak mampu secara ekonomi sebagai berikut:

1) Pendapatan kotor gabungan orang tua/wali (suami istri)

sebesar-besarnya Rp. 3000.000 per bulan. Pendapatan yang dimaksud meliputi

seluruh penghasilan yang diperoleh. Untuk pekerjaan non

formal/informal pendapatan yang dimaksud adalah rata-rata

penghasilan per bulan dalam satu tahun terakhir.

2) Pendapatan kotor gabungan orang tua/wali dibagi jumlah anggota

keluarga sebesar-besarnya Rp. 750.000,00 setiap bulannya;

3) Pendidikan orang tua/wali setinggi-tingginya S1 (Strata 1) atau D4

(Diploma 4).

(35)

21

5) Pendaftar difasilitasi untuk memilih salah satu diantara PTN atau PTS

dengan ketentuan:

a) PTN dengan pilihan seleksi masuk:

b) Seleksi Masuk PTN (SNMPTN)

c) Seleksi Bersama masik Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

d) Seleksi Mandiri 1 (satu) PTN

e) PTS dengan pilihan seleksi masuk 1 (satu) PTS.

D.Kerangka Pikir

Individu senantiasa menghadapi berbagai tuntutan baik dari dalam diri

maupun tuntutan yang berasal dari luar. Tuntutan dapat menjadi penyebab

timbulnya masalah jika individu tidak dapat memenuhinya. Mahasiswa

merupakan individu yang rentan terhadap permasalahan, ketika masuk dalam

dunia kuliah, mereka menghadapi berbagai perubahan, mulai dari perubahan

karena perbedaan sifat pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Perguruan

Tinggi, perbedaan dalam hubungan sosial, pemilihan bidang studi atau jurusan.

Permasalahan tersebut dialami juga oleh mahasiswa Bidikmisi.

Mahasiswa Bidikmisi memiliki tantangan tersendiri dalam hidupnya,

mahasiswa Bidikmisi memiliki permasalahan yang berkaitan dengan berbagai

tuntutan baik dari lingkungan keluarga, lingkungan sosial maupun lingkungan

akademik. Mahasiswa Bidikmisi memiliki masalah keluarga yang dipicu oleh

faktor ekonomi yang tidak memperoleh biaya hidup dari orang tua, orang tua

meninggal serta hubungan keluarga tidak harmonis. Hal tersebut secara tidak

(36)

22

Masalah tuntutan akademik merupakan salah satu hal yang membuat

mahasiswa Bidikmisi mengalami tekanan. Penyesuaian terhadap tuntutan

akademik merupakan respon-respon mental dan tingkah laku yang merupakan

usaha individu untuk bereaksi terhadap jenis tuntutan-tuntutan akademik baik

itu dalam diri sendiri dan tugas formal yang berhubungan dengan tugas

akademik. Mahasiswa Bidikmisi dituntut mampu membagi waktu untuk

belajar dan berorganisasi, memiliki keyakinan untuk mendapatkan hasil yang

maksimal dalam setiap mata kuliah yang dibebankan serta memiliki prioritas

pada tugas-tugas mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Mahasiswa

Bidikmisi juga dituntut untuk mampu menyelesaikan semua mata kuliah yang

dibebankan dengan nilai IPK tinggi sehingga dinyatakan lulus dalam kurun 8

semester. Mahasiswa Bidikmisi juga harus belajar membiasakan diri dengan

padatnya jadwal perkuliahan dan organisasi. Berbagai tekanan akibat

tuntutan-tuntutan yang dialami oleh mahasiswa Bidikmisi baik dalam diri, lingkungan

keluarga, maupun lingkungan kampus menimbulkan

permasalahan-permasalahan yang baru bagi mereka yang belum terungkap dan tergambarkan

dengan jelas, sehingga perlu diidentifikasi lebih jauh permasalahan mereka dari

berbagai aspek misal aspek pribadi, keluarga, ekonomi, karir, kesehatan dan

lain-lain.

Pengelolaan diri sangat dibutuhkan agar mahasiswa Bidikmisi dapat

menyesuaikan dirinya dalam tuntutan akademik, dengan pengelolaan diri yang

baik mahasiswa Bidikmisi memiliki kemampuan untuk mengatur berbagai

(37)

23

Pengelolaan diri juga bermanfaat untuk merapikan diri individu seperti

pikiran, perasaan, perilaku individu dan juga lingkungan sekitarnya lebih

memahami apa yang menjadi prioritas, tidak membedakan dirinya dengan

orang lain. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai dengan menyusun berbagai

cara atau langkah demi mencapai apa yang menjadi harapan dan belajar

mengontrol diri untuk merubah pikiran dan perilaku menjadi lebih baik dan

efektif.

Pengelolaan diri mahasiswa dapat terlihat dari kemampuannya dalam

mengelola segala bentuk impuls yang dapat merusak, hal tersebut diperoleh

dengan dengan memenuhi beberapa aspek seperti pendorongan diri yaitu

dorongan batin dalam diri yang dapat merangsang sehingga mau melakukan

berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang di dambakan, penyusunan diri

yaitu pengaturan sebaik-baiknya terhadap pikiran, tenaga, waktu, tempat,

benda, dan semua sumber daya lainnya dalam kehidupan seseorang,

pengendalian diri yaitu perbuatan manusia membina tekad untuk

mendisiplinkan kemauan, memacu semangat mengikis keseganan, dan

mengarahkan tenaga untuk benar-benar melaksanakan apa yang harus

dikerjakan, dan pengembangan diri yaitu perbuatan menyempurnakan atau

(38)

24 E.Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka pikir di atas, pertanyaan yang akan

dijawab pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pendorongan diri pada mahasiswa penerima Bidikmisi Prodi

Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Yogyakarta angkatan 2011?

2. Bagaimana penyusunan diri pada mahasiswa penerima Bidikmisi Prodi

Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Yogyakarta angkatan 2011?

3. Bagaimana pengendalian diri pada mahasiswa penerima Bidikmisi Prodi

Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Yogyakarta angkatan 2011?

4. Bagaimana pengembangan diri pada mahasiswa penerima Bidikmisi Prodi

Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

(39)

25 BAB III

METODE PENELITIAN

A.Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian deskriptif kualitatif. Sugiyono (2011: 9) menyebutkan bahwa

penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme (memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang utuh,

kompleks, dinamis, penuh makna, dan bersifat interaktif), digunakan untuk

meneliti kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen

kunci, teknik pengumpulan datanya dilakukan secara triangulasi (gabungan),

analisis datanya bersifat induktif dan hasil penelitiannya lebih menekankan

makna. Moleong (2010: 7) menjelaskan bahwa pemanfaatan penelitian

kualitatif dapat digunakan untuk meneliti latar belakang terjadinya fenomena

yang sampai sekarang belum banyak diketahui secara lebih mendalam,

menemukan pandangan-pandangan baru, dan untuk memahami isu-isu secara

mendalam tentang situasi dan kenyataan yang dihadapi seseorang. Dalam

mengumpulkan, mengungkapkan berbagai masalah dan tujuan yang hendak

dicapai maka, penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi deskriptif

kualitatif. Menurut Sugiyono (2011: 15) bahwa penelitian kualitatif deskriptif

adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang

biasanya digunkan untuk meneliti kondisi obejektif yang alamiah dimana

(40)

26 B.Langkah-Langkah Penelitian

Dalam mewujudkan pelaksanaan penelitian yang baik, terarah dan

sistematis, maka peneliti akan membagi proses pelaksanaan penelitian ke

dalam tahapan-tahapan penelitian. Moleong (2010: 127-148) menguraikan ada

tiga tahapan dalam pelaksanaan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Pra Lapangan

Pada tahap ini, peneliti mengadakan survei pendahuluan. Selama proses

survei ini peneliti melakukan penjajagan lapangan terhadap latar penelitian,

mencari data dan informasi tentang mahasiswa Bidikmisi angkatan 2011

Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Yogyakarta. Selain itu peneliti juga melakukan penyusunan

rancangan penelitian yang meliputi garis besar metode penelitian yang

digunakan dalam proses penelitian nantinya.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada tahap ini, peneliti memahami latar belakang penelitian,

mempersiapkan diri memasuki lapangan guna berperan serta dalam rangka

proses pengumpulan data.

3. Tahap Analisis Data

Peneliti melakukan proses analisis data kualitatif sampai pada interpretasi

data-data yang telah diperoleh sebelumnya. Selain itu peneliti juga

(41)

27 C.Subjek Penelitian

Sugiyono (2011: 218) menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif,

teknik sampel yang sering digunakan adalah purposive. Purposive adalah

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi Progam Studi Bimbingan Dan

Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Univesitas Negeri Yogyakarta angkatan

2011 berjumlah 11 orang. Berdsarkan jumlah mahasiswa bidikmisi angkatan

2011 diambil 3 mahasiswa bidikmisi sebagai subejk penelitian yang diambil

secara purposive sampling. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah

mahasiswa Bidikmisi yang mengalami kesulitan pengelolaan diri dalam

penyesuaian tuntutan akademik. Melihat keterbatasan penelitian, maka subjek

yang digunakan tidak keseluruhan mahasiswa penerima Bidikmisi melainkan

berdasarkan pertimbangan dan karakteristik tertentu. Karakteristik mahasiswa

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa penerima Bidikmisi pada Prodi Bimbingan dan Konseling

Faklutas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Angkatan 2011.

2. Mahasiswa penerima Bidikmisi yang bersedia menjadi subjek penelitian.

D.Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini diperoleh dari kesepakatan antara peneliti

dan subjek. Waktu dan tempat yang telah disepakati oleh subjek untuk

melakukan wawancara yaitu di rumah kontrakan atau kost mahasiswa tersebut

tinggal. Hal ini diharapkan dapat memudahkan peneliti dalam mendapatkan

(42)

28 E.Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan

cara. Dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data dapat menggunakan

sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data, sedangkan sumber

sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Bila dilihat dari cara pengumpulan data, dapat dilakukan

dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan dari ketiganya.

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi

yang alamiah (natural setting), sumber data primer, dan teknik pengumpulan

datanya lebih banyak pada observasi, wawancara mendalam (in depth

interview), dan dokumentasi. Penelitian mengenai pengelolaan diri mahasiswa

Bidikmisi dalam penyesuaian tuntutan akademik ini menggunakan teknik

pengumpulan data yaitu observasi, wawancara mendalam (in depth interview),

dokumentasi, dan gabungan (triangulasi).

1. Wawancara

Menurut Esterberg (Sugiyono, 2011: 317), wawancara adalah

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide dengan cara tanya

jawab, sehingga dapat dikonsentrasikan makna dalam suatu topik tertentu.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

tersruktur. Wawancara tersetruktur (Sugiyono, 2011: 318) adalah

wawancara yang sesuai dengan pedoman penelitian.Wawancara terstruktur

(43)

29

akan diperoleh dengan terarah. Dalam penelitian ini telah disiapkan

instrumen penelitian yang berupa pedoman wawancara yang berisi daftar

pertanyaan-pertanyaan tertulis. Pedoman yang yang digunakan hanya secara

garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2011: 320).

Dalam penelitian ini, wawancara akan dilakukan secara berulang-ulang

dengan ketiga subjek.

2. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Ketika melakukan

observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna yang terkandung dari

perilaku tersebut (Marshall dalam Sugiyono, 2011: 310)

Sementara itu menurut Suharsimi Arikunto (2006: 133) observasi atau

pengamatan adalah kegiatan yang meliputi pemusatan perhatian terhadap

suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih jenis observasi nonpartisipan.

Observasi nonpartisipan berarti peneliti tidak terlibat dalam kegiatan

sehari-hari dan hanya sebagai pengamat independen (Sugiyono, 2011: 204).

Selanjutnya, observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

a. Observasi non sistematis, observasi yang dilakukan oleh pengamat

dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.

b. Observasi sistematis, observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan

menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.

Untuk menghindari kebingungan pemfokusan pencarian data

(44)

30

observasi sistematis dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen

pengamatan. Ketika melaksanakan observasi, peneliti dibantu oleh

observan lain untuk meminimalisir kekurangan dalam penelitian serta

memperoleh hasil data yang lengkap.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data menggunakan dokumen merupakan

teknik pengumpulan data menggunakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu (Sugiyono, 2011: 329). Menurut Sugiyono (2011 : 329), studi

dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode wawancara dalam

penelitian kualitatif. Instrumen yang digunakan untuk dokumentasi adalah

beberapa alat dokumentasi seperti kamera digital dan handphone yang

digunakan dalam mengabadikan wawancara dengan narasumber terkait.

Alat perekam seperti kamera digital dan handphone digunakan untuk

menghasilkan foto yang menunjang hasil penelitian. Alat dokumentasi

tersebut memiliki peranan penting sebagai pelengkap dan pendukung hasil

penelitian serta mendukung pengambilan data yang relevan.

F. Instrumen Penelitian

Penelitian deskripstif kualitatif pada awalnya belum memaparkan

permasalahan dengan jelas dan pasti, sehingga yang menjadi instrumen dalam

penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Namun, setelah masalah yang

dipelajari telah jelas dan pasti, maka dapat dikembangkan suatu instrumen

penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi dan membandingkan

(45)

31

juga digunakan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur fenomena sosial

yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk

membantu pengumpulan data meliputi: pedoman observasi dan pedoman

wawancara.

1. Pedoman Observasi

Instrumen yang disiapkan sebelum melakukan observasi adalah

membuat pedoman observasi. Dalam penelitian ini, pedoman observasi

yang digunakan berupa catatan lapangan yang berkaitan dengan aspek-aspek

yang akan diamati, yaitu pengelolaan diri mahasiswa Bidikmisi dalam

penyesuaian tuntutan akademik. Adapun kisi-kisi pedoman observasi

tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Pedoman Observasi Pengelolaan Diri Mahasiswa Bidikmisi dalam Penyesuaian Tuntutan Akademik

No. Aspek Hal yang Diamati

1. Pendorongan Diri

a. Fokus saat mengikuti kuliah

b. Membuat catatan saat dosen menyampaikan materi

c. Mempelajari kembali materi yang disampaikan dosen

d. Mencari referensi yang berkaitan dengan materi kuliah

Penyusunan Diri a. Datang kuliah tepat waktu

b. Melakukan kegiatan sesuai prioritas

c. Mengerjakan dan mengumpulkan tugas tepat waktu

Pengendalian Diri

a. Mengatur tempat belajar

b. Menyelesaikan tugas dengan tuntas c. Rajin membaca buku di perpustakaan d. Belajar secara mandiri

Pengembangan Diri

a. Terlibat aktif dalam kegiatan kampus b. Membentuk kelompok belajar

(46)

32 2. Pedoman Wawancara

Dalam kegiatan wawancara, setiap subjek diberi pertanyaan yang

sama, dan peneliti mencatat hasilnya. Patton (Moleong, 2010: 192)

memberikan enam jenis pertanyaan dan setiap pertanyaan yang diajukan

akan terkait dengan salah satu pertanyaan lainnya. Jenis pertanyaan tersebut

yaitu pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman atau perilaku,

pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat, pertanyaan yang berkaitan

dengan perasaan, pertanyaan tentang pengetahuan, pertanyaan yang

berkaitan dengan indera, dan pertanyaan yang berkaitan dengan latar

belakang subjek.

Pedoman wawancara dalam penelitian ini berisi

pertanyaan-pertanyaan mengenai fenomena pengelolaan diri mahasiswa Bidikmisi

dalam penyesuaian tuntutan akademik secara garis besar, yang kemudian

akan dikembangkan untuk mendapatkan gambaran dan pemaparan subjek

mengenai gejala fenomena tersebut. Adapun pedoman wawancara tersebut

sebagai berikut:

Tabel 2. Pedoman Wawancara Pengelolaan Diri Mahasiswa Bidikmisi dalam Penyesuaian Tuntutan Akademik

No. Aspek Pertanyaan

1. Pendorongan Diri

a. Apakah anda memiliki keinginan untuk berhasil?

b. Apa yang anda lakukan untuk mewujudkan keinginan itu? Bisa diceritakan!

2. Penyusunan Diri

a. Apa anda selalu datang kuliah tepat waktu? b. Apakah anda melakukan kegiatan sesuai

prioritas yang telah anda buat? Bisa dijelaskan!

(47)

33

mengumpulkan tugas tepat waktu? 3. Pengendalian

Diri

a. Apa anda mempunyai tempat untuk belajar khusus? Bisa diceritakan!

b. Apa yang anda lakukan saat mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas kuliah? c. Apakah anda selalu menyelesaikan tugas

dengan tuntas? kampus? Bisa diceritakan!

b. Apakah anda mempunyai kelompok belajar?

c. Kegiatan apa yang anda lakukan dengan kelompok belajar anda? Bisa diceritakan!

G.Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan

cara mengelompokkan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam

unit-unit, menyusun pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh peneliti (Sugiyono, 2011:

244).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada

konsep Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2011: 246) yaitu analisis

datanya dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai

(48)

34 1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting. Mencari tema dan polanya.

Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan

data selanjutnya.

Dalam penelitian ini, peneliti dalam mereduksi data memfokuskan

pada fenomena pengelolaan diri mahasiswa Bidikmisi dalam penyesuaian

tuntutan akademik yang terjadi pada remaja akhir yang masih berstatus

mahasiswa di pada Prodi Bimbingan dan Konseling Faklutas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah mereduksi data, langkah selanjutnya yang ditempuh adalah

menyajikan data. Menurut konsep Miles dan Huberman, penyajian data

dalam penelitian kualitatif disajikan dalam bentuk teks yang bersifat naratif

(menguraikan dan menjelaskan). Selain itu, penyajian data juga dapat

dilengkapi dengan menyajikan grafik, matrik, network (jejaring kerja), dan

chart. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan peneliti untuk

memahami fenomena yang terjadi, dan merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing)

Kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian kualitatif berupa

(49)

35

belum jelas, setelah diteliti maka akan menjadi lebih jelas. Dalam penelitian

ini, objek atau variabel penelitian yang akan ditarik kesimpulannya adalah

pengelolaan diri mahasiswa Bidikmisi dalam penyesuaian tuntutan

akademik.

H.Uji Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data yang diperoleh sehingga benar-benar

sesuai dengan tujuan dan maksud penelitian, maka peneliti menggunakan

teknik triangulasi. Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Moleong, 2010: 330).

Uji keabsahan data dilakukan peneliti dengan cara pengecekan kebenaran

suatu data dengan data yang diperoleh dari sumber lain, agar data tersebut

dapat dipercaya maka data yang diperoleh itu tidak hanya dicari dari satu

sumber saja. Sugiyono (2011: 273) menyebutkan bahwa ada tiga macam teknik

triangulasi yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode dan triangulasi waktu.

Jenis triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Triangulasi Metode

Triangulasi metode atau teknik dilakukan dengan cara mengecek data

kepada sumber yang sama tetapi dengan teknik yang berbeda. Penelitian ini

menggunakan tiga jenis metode atau teknik dalam mengumpulkan data atau

informasi yaitu observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Fungsi

(50)

36

melengkapi sehingga data akhir yang diperoleh sesuai dengan maksud dan

tujuan penelitian.

2. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam penelitian ini, triangulasi sumber

berarti membandingkan dan mengecek kebenaran data yang diperoleh dari

subjek dengan data yang diperoleh dari key informan. Key informan dalam

(51)

37 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian

1. Deskripsi Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini diperoleh dari kesepakatan antara peneliti

dan subjek. Waktu dan tempat yang telah disepakati oleh subjek untuk

melakukan wawancara yaitu di rumah kontrakan atau kost mahasiswa

tersebut tinggal. Hal ini diharapkan dapat memudahkan peneliti dalam

mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan.

2. Deskripsi Informan Penelitian

Dalam penelitian ini informasi bersumber pada tiga mahasiswa

bidikmisi dan satu key informan dari masing-masing informan. Dalam

penelitian ini yang menjadi key informan adalah teman dekat informan yang

mengenal dekat dengan informan. Nama informan dan key informan yang

digunakan oleh peneliti adalah inisial, hal ini bertujuan untuk menghormati

dan menjaga kerahasiaan identitas, juga bertujuan agar informan dan key

informan bersedia untuk lebih terbuka dalam menjawab pertanyaan

sehingga tujuan penelitian yang ingin dicapai dapat tercapai dengan baik.

Tabel 3. Profil Informan

No Keterangan Informan 1 Informan 2 Informan 3

1 Nama ST (inisial) RN (inisial) AM (inisial)

2 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Perempuan

(52)

38

Ketiga informan adalah mahasiswa bidikmisi. Berikut deskripsi profil

informan berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh

peneliti :

a. Informan ST (inisial)

ST adalah seorang mahasiswa bidik misi angkatan 2011. Saat ini

ST merupakan mahasiswa aktif semester 7. Selain melakukan kegiatan

perkuliahan ST juga aktif dalam unit kegiatan mahasiswa (UKM). ST

mengikuti UKM paduan suara mahasiswa (PSM). Saat ini ST sedang

dalam proses penyelesaian skripsi. IPK ST pada saat ini adalah 3,5.

Hambatan yang dialami ST dalam proses penyelesaian skripsi

adalah susahnya menjaga komunikasi dengan subyek penelitian, kurang

maksimal atau bersungguh - sungguh dalam mengerjakan skripsi dan

pernah ganti judul.

b. Informan RN (inisial)

RN adalah seorang mahasiswa bidik misi angkatan 2011. Saat ini

RN merupakan mahasiswa aktif semester 7. Selain melakukan kegiatan

perkuliahan RN aktif dalam unit kegiatan mahasiswa (UKM). RN

mengikuti UKM Catur dan Penelitian. Keanggotaan di UKM catur cukup

aktif, pernah juga menjabat sebagai staff kaderisasi tahun 2011-2012 dan

wakil ketua tahun 2012-2013. Prestasi RN dibidang catur baru menjuarai

catur beregu putri tahun 2013 dengan peringkat III se-DIY-Jateng. Untuk

UKM penelitian RN hanya menjadi anggota bukan pengurus, akan tetapi

(53)

39

maupun internasional (essay, karya tulis, maupun riset untuk di

International Conffernce). Kegiatan pelatihan atau seminar juga RN

tekuni, baik penyelenggaranya di UNY atau diluar. RN juga merupakan

asisten lab BK FIP UNY. Saat ini RN sedang dalam penyelesaian skripsi.

IPK yang dicapai RN pada saat ini adalah 3,81.

Selama pengerjaan skripsi RN hampir tidak mengalami hambatan,

hal itu dibuktikan RN telah selesai mengerjakan tukas akhir skripsinya.

c. Informan AM (inisial)

AM adalah seorang mahasiswa bidik misi angkatan 2011. Saat ini

AM merupakan mahasiswa aktif semester 7.AM pada saat ini tidak aktif

dalam kegiatan UKM kampus maupun jurusan. AM aktif menjadi

anggota UKM hanya pada semester sebelumnya. Kegiatan lain yang

dilakukan AM adalah, AM memiliki kelompok belajar yang kegiatannya

meliputi mengeejakan tugas kuliah atau berdiskusi hal-hal tentang

perkuliahan. Saat ini AM sedang dalam pengerjaan skripsi. IPK yang

dicapai AM saat ini adalah 3,5.

Hambatan yang dialami AM dalam penyelesaian skripsinya

adalah kurang greget atau maksimal dalam mengerjakan skripsi,

penyusunan skripsi yang sering salah dan surat ijin penelitian yang lama

sampai 1 minggu lebih, hal ini dikarenakan informasi yang diterima AM

(54)

40 3. Deskripsi Key Informan

Tabel 4. Profil Key Informan

No Keterangan Informan ST Informan RN Informan AM

1 Nama RZ NK AN

2 Jenis kelamin Perempuan Perempuan perempuan

3 Usia 22 Tahun 22 Tahun 22 Tahun

5 Pekerjaan Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa

6 Hubungan Teman dekat Teman dekat Teman dekat

a. Key Informan RZ

Key informan ST adalah RZ seorang perempuan yang berusia 22

tahun. RZ merupakan teman dekat ST. Menurut RZ, ST adalah anak

yang gampang bergaul, sederhana namun memiliki prestasi yang

biasa-biasa saja di sekolahnya. RZ mengatakan bahwa ST memiliki motivasi

belajar yang kurang dan sering tidak masuk sekolah, sehingga prestasi

belajar ST di sekolah biasa-biasa saja.

b. Key Informan NK

Key informan RN adalah NK seorang perempuan yang berusia 22

tahun. NK merupakan teman dekat RN sekaligus teman satu kelas RN.

NK mengenal RN semenjak semester satu Menurut NK, RN adalah anak

yang rajin, memiliki tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. Selain itu

menurut NK, RN rajin mengikuti perkuliahan dan RN ulet dalam mencari

(55)

41

mahasiswi yang fokus terhadap tugas-tugas perkuliahannya.

B.Display data observasi 1. Informan ST (inisial)

Tabel 5. Display data Informan ST

No Aspek Hal yang Diamati Keterangan

1. Pendorongan Diri

a. Fokus saat mengikuti kuliah

Subjek terlihat fokus saat mengikuti perkuliahan b. Membuat catatan saat

dosen menyampaikan

d. Mencari referensi yang berkaitan dengan

(56)

42

kurang puas dengan hasilnya

c. Rajin membaca buku di perpustakaan

Meluangkan waktu walau sebentar untuk membaca di perpustakaan d. Belajar secara mandiri Terkadang belajar

dengan teman jika menemukan kesulitan 4. Pengembangan

Diri

a. Terlibat aktif dalam kegiatan kampus

2. Informan RN (inisial)

Tabel 6. Display Data Informan RN

No Aspek Hal yang Diamati Keterangan

1. Pendorongan Diri

a. Fokus saat mengikuti kuliah

Subjek terlihat fokus saat mengikuti perkuliahan b. Membuat catatan saat

dosen menyampaikan

d. Mencari referensi yang berkaitan dengan materi kuliah

Terkadang jika meminjam buku

(57)

43

dengan tuntas menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya c. Rajin membaca buku di

perpustakaan

Jarang, hanya meminjam buku yang diperlukan d. Belajar secara mandiri Belajar sendiri, jika

menemukan

a. Terlibat aktif dalam kegiatan kampus

3. Informan AM (inisial)

Tabel 7. Display Data Informan AM

No Aspek Hal yang Diamati Keterangan

1. Pendorongan Diri

a. Fokus saat mengikuti kuliah

Subjek terlihat fokus saat mengikuti perkuliahan b. Membuat catatan saat

dosen menyampaikan d. Mencari referensi yang

berkaitan dengan materi

a. Datang kuliah tepat waktu

Kadang-kadang

(58)

44

a. Mengatur tempat belajar Membuat suasana kamar kos menjadi c. Rajin membaca buku di

perpustakaan

Jika diperlukan

d. Belajar secara mandiri Kadang dengan teman lainnya 4. Pengembangan

Diri

a. Terlibat aktif dalam kegiatan kampus

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi selama penelitian yang

dilakukan oleh peneliti, berikut hasil penelitian dari ketiga informan mengenai

problematika mahasiswa bidik misi angkatan 2011 jurusan Bimbingan dan

Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta:

1. Gambaran Pengelolaan Diri Mahasiswa Bidikmisi dalam Penyesuaian Tuntutan Akademik

Gambaran pengelolaan diri mahasiswa bidikmisi dalam penyesuaian

tuntutan akademik yang berasal dari diri individu pada ketiga informan

berbeda-beda. Gambaran pengelolaan diri mahasiswa bidikmisi dalam

penyesuaian tuntutan akademik yang berasal dari diri individu dapat terlihat

(59)

45

dan pengembangan diri. Berikut hasil wawancara mengenai gambaran

pengelolaan diri mahasiswa bidikmisi dalam penyesuaian tuntutan

akademik:

a. Informan ST (inisial)

1) Pendorongan Diri

Gambaran pengelolaan diri mahasiswa bidikmisi dalam

penyesuaian tuntutan akademik dapat dilihat dari ada tidaknya

pendorongan diri sendiri untuk melakukan kegiatan. Pendorongan diri

sendiri dapat dilihat dari keinginan informan untuk berhasil dan

bagaimana cara informan untuk mewujudkan keinginan itu. Informasi

tentang adanya hasrat dan keinginan berhasil yang mempengaruhi

pengendalian diri informan ST yaitu mengungkapkan bahwa ST

mempunyai keinginan untuk berhasil baik dalam akademiknya

maupun karirnya nanti. Berikut pengungkapan ST ketika wawancara:

“Keinginan untuk berhasil pasti ada mas, untuk mencapai itu

saya kebanyakan usaha sendiri, belajar mencapai keinginan yang diharpakan secara mandiri, tapi kalu mulai beingung saya mencari bantuan teman mas..”(28 Januari 2015)

Keinginan ST untuk berhasil diiringi dengan usaha yang keras.

Hal ini terlihat dari usaha ST untuk selalu datang perkuliahan tepat

waktu, memprioritaskan kegiatan yang penting dan berusaha

mengerjakan tugas dengan maksimal. Usaha yang dilakukan ST

tersebut sejalan dengan penjelasan yang diberikan RZ ketika

wawancara. Berikut penjelasan yang diberikan RZ ketika wawancara

Gambar

Tabel 1. Pedoman Observasi Pengelolaan Diri Mahasiswa Bidikmisi dalam Penyesuaian Tuntutan Akademik
Tabel 2. Pedoman Wawancara Pengelolaan Diri Mahasiswa Bidikmisi dalam Penyesuaian Tuntutan Akademik
Tabel 3. Profil Informan
Tabel 4. Profil Key Informan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data pada penelitian ini menggunakan model analisis data interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan teknik penarikan kesimpulan

Teknik analisis data dilakukan dengan model analisis interaktif yang mencakup tiga komponen utama, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display),

Teknik analisis data dilakukan dengan model analisis interaktif yang mencakup tiga komponen utama, yaitu reduksi data ( data reduction ), penyajian data ( data display ),

Teknik analisis data dilakukan secara interaktif, meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan

Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif (model saling terjalin) yang terdiri dari tiga komponen yakni reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.

Analisis data pada penelitian ini menggunakan model analisis data interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan teknik penarikan kesimpulan

Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif yakni reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.Hasil penelitian ini

Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing or