• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Persaingan Supermarket "X" dan Supermarket "Y" Di Jalan Surya Sumantri Bandung Dalam Rangka Menyusun Strategi Bersaing.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Persaingan Supermarket "X" dan Supermarket "Y" Di Jalan Surya Sumantri Bandung Dalam Rangka Menyusun Strategi Bersaing."

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

Supermarket merupakan salah satu usaha bisnis yang bergerak dalam bidang jasa, walaupun supermarket menjual produk nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor9faktor penyebab beratnya menghadapi persaingan bisnis supermarket “X” dari supermarket “Y”. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan kuesioner, wawancara dan catatan9catatan perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan pengolahan data menggunakan dua metode, yaitu metode Analisis Faktor untuk mengetahui faktor9faktor yang mempengaruhi konsumen belanja ke supermarket dan metode untuk mengetahui peta posisi persaingan supermarket “X” dan supermarket “Y”.

Faktor9faktor yang mempengaruhi konsumen datang dan berbelanja ke supermarket adalah pelayanan kepada konsumen, pengertian kepada konsumen, kemudahan mencari produk bagi konsumen, ketrampilan pelayanan, suasana yang menyenangkan, adanya potongan harga, tampak dalam supermarket yang enak dilihat, kelengkapan produk9produk bermerek, nama supermarket yang menjanjikan, kenyamanan supermarket, kemudahan pembayaran dan harga yang murah dan stabil.

Pada peta posisi diketahui bahwa supermarket “X” memiliki keunggulan pada faktor pengertian kepada konsumen, kemudahan mencari produk bagi konsumen, suasana yang menyenangkan, tampak dalam supermarket yang enak dilihat, nama supermarket yang menjanjikan dan kenyamanan supermarket. Sedangkan kekurangan supermarket “X” adalah pada faktor pelayanan kepada konsumen, ketrampilan pelayanan, adanya potongan harga, kelengkapan produk9 produk bermerek, kemudahan pembayaran dan harga yang murah dan stabil.

Karakteristik segmen konsumen supermarket “X” adalah konsumen dengan usia antara 18 sampai dengan 23 tahun, memiliki penghasilan antara Rp 750.001 sampai dengan Rp 1.500.000 per bulan, dengan frekuensi belanja antara 6 sampai dengan 15 kali per bulan dan memperoleh informasi dari teman maupun melihat sendiri.

Perancangan strategi bersaing menggunakan pendekatan teori . Strategi yang diusulkan untuk memenangkan persaingan adalah strategi tahap awal yaitu strategi penetrasi pasar dan tahap lanjutan yaitu strategi pengembangan pasar. Strategi penetrasi pasar yang diusulkan adalah merebut pasar mahasiswa UKM dilakukan strategi dengan memberikan diskon khusus bagi mahasiswa UKM dan kepada staf9staf yang bekerja di UKM. Sedangkan strategi pengembangan pasar yang diusulkan adalah melakukan inovasi promosi, menyebarkan brosur9brosur harga pada lingkungan kampus UKM, mengacaukan harga beberapa produk tertentu yang menjadi kebutuhan dasar konsumen, membangun persepsi konsumen supermarket “X” sebagai supermarket yang

(2)

3. 4 Tujuan Penelitian ... 3 9 6

3. 5 Studi Literatur ... 3 9 6

3. 6 Identifikasi Variabel Penelitian... 3 9 7

3. 7 Pengumpulan Data ... 3 9 9

3. 7. 1 Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner Awal... 3 9 10

3. 7. 1. 1 Penyusunan Kuesioner Awal ... 3 9 10

3. 7. 1. 2 Penentuan Sampel Penelitian Awal ... 3 9 11

3. 7. 1. 3 Pengujian Validitas ... 3 9 12

3. 7. 1. 4 Pengujian Reliabilitas... 3 9 14

3. 7. 1. 5 Pengolahan dengan Analisis Faktor ... 3 9 15

3. 7. 2 Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner Akhir ... 3 9 16

3. 7. 2. 1 Penyusunan Kuesioner Akhir... 3 9 16

3. 7. 2. 2 Penentuan Sampel Penelitian Akhir... 3 9 16

3. 7. 2. 3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 3 9 17

3. 7. 2. 4 Pengolahan dengan ... 3 9 17

3. 8 Analisis Data ... 3 9 17

3. 9 Perancangan Usulan Strategi Bersaing ... 3 9 18

3. 10 Kesimpulan dan Saran... 3 9 19

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4. 1 Data Umum Perusahaan... 4 9 1

4. 1. 1 Struktur Organisasi ... 4 9 1

4. 1. 2 Deskripsi Jabatan ... 4 9 2

4. 2 Data Kuesioner Awal ... 4 9 5

4. 2. 1 Ukuran Sampel Penelitian Kuesioner Awal... 4 9 5

4. 2. 2 Pengumpulan Data Kuesioner Awal ... 4 9 6

4. 3 Pengolahan Data Kuesioner Awal ... 4 9 6

4. 3. 1 Uji Validitas Kuesioner Awal ... 4 9 7

4. 3. 2 Uji Reliabilitas Kuesioner Awal ... 4 9 10

4. 3. 3 Rekapitulasi Kuesioner Awal... 4 9 10

(3)

4. 4 Data Kuesioner Akhir ... 4 9 21 4. 4. 1 Ukuran Sampel Penelitian Kuesioner Akhir ... 4 9 22 4. 4. 2 Pengumpulan Data Kuesioner Akhir ... 4 9 22

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5. 1 Pengolahan Data... 5 9 1 5. 1. 1 Uji Validitas Kuesioner Akhir ... 5 9 1 5. 1. 2 Uji Reliabilitas Kuesioner Akhir... 5 9 1

5. 1. 3 Pengolahan dengan ... 5 9 2

5. 1. 4 Pengolahan dengan Tabulasi Silang... 5 9 10 5. 2 Analisis... 5 9 21 5. 2. 1 Analisis Hasil Pengolahan dengan Analisis Faktor ... 5 9 21

5. 2. 2 Analisis Hasil Pengolahan dengan . 5 9 29

5. 2. 3 Analisis Variabel Demografis ... 5 9 39 5. 2. 4 Analisis Segmentasi, dan ... 5 9 45

(4)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6. 1 Kesimpulan ... 6 9 1 6. 2 Saran... 6 9 3

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(5)

!

&0 ( & &'&

2. 1 Variabel Bauran Pemasaran 2 9 6

2. 2 Matriks SWOT 2 9 14

3. 1 Variabel Kualitas Pelayanan Menurut 3 9 7 3. 2 Variabel Bauran Pemasaran Menurut 3 9 8

3. 3 Variabel Gabungan dan 3 9 8

4. 1 Pengujian Validitas Data 4 9 9

4. 2 Rekapitulasi Kuesioner Penelitian 4 9 11

4. 3 Matriks Komponen Terotasi 4 9 14

4. 4 Pembebanan Faktor9faktor Tereduksi 4 9 15

4. 5 Penafsiran Faktor 4 9 20

5. 1 Input Data Kuesioner Akhir 5 9 3

5. 2 Posisi Objek dan Atribut Pada Tiap Kuadran 5 9 9 5. 3 Tabulasi Silang Berdasarkan Jenis Kelamin 5 9 10

5. 4 Berdasarkan Jenis Kelamin 5 9 11

5. 5 Tabulasi Silang Berdasarkan Usia 5 9 11

5. 6 Berdasarkan Usia 5 9 12

5. 7 Tabulasi Silang Berdasarkan Pekerjaan 5 9 12

5. 8 Berdasarkan Pekerjaan 5 9 13

5. 9 Tabulasi Silang Berdasarkan Penghasilan 5 9 13

5. 10 Berdasarkan Penghasilan 5 9 14

(6)

&0 ( & &'&

5. 16 Berdasarkan Keperluan 5 9 17

5. 17 Tabulasi Silang Berdasarkan Sumber Informasi 5 9 17

5. 18 Berdasarkan Sumber Informasi 5 9 18

5. 19 Penerimaan Variabel Demografis 5 9 18

5. 20 Rangkuman Posisi Objek Beserta Atributnya 5 9 31

(7)

!

&0 ( & &'&

2. 1 2 9 11

2. 2 ! 2 9 13

3. 1 Sistematika Penelitian 3 9 1

3. 2 Aliran Prosedur Analisis Faktor 3 9 15

3. 3 Model ! 3 9 18

4. 1 Struktur Organisasi Supermarket “X” 4 9 2

5. 1 Grafik " # 5 9 7

5. 2 Grafik 5 9 8

5. 3 Grafik " # 5 9 9

(8)

!

&'1 )& ( & &'&

1 Data Kedatangan Pengunjung Supermarket L1 9 1

“X” dan “Y”

2 Variabel Penelitian Gabungan L2 9 1

dan

3 Kuesioner Awal L3 9 1

4 Kuesioner Akhir L4 9 1

5 Data Mentah Kuesioner Awal L5 9 1

6 Tabel Tingkat Kepentingan Kuesioner Awal L6 9 1

7 Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Data L7 9 1

Kuesioner Awal

8 Pengolahan Analisis Faktor L8 9 1

9 Data Mentah Kuesioner Akhir L9 9 1

10 Data Karakteristik Demografis Kuesioner Akhir L10 9 1

11 Pengujian Reliabilitas Data Supermarket “X” L11 9 1

Kuesioner Akhir

12 Pengujian Reliabilitas Data Supermarket “Y” L12 9 1

Kuesioner Akhir

13 Pengolahan L13 9 1

(9)

!

" #$ % & &&' ( &

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

+*+ ++ * + )) *

) + * + ) +* +) )

+ + + ) * +) +* * )

+ ) ) +

* + * + ) + + *

+ ) * * +

+ ++* ) ) + + + +

* + + ) * + * )

+ ) ) ) * + ) ) +

++ +* + )* ) + * + ++

+ + + + + ) +

* * *) * + ** **)

# &

+

* )

+ * )

0"& !& &$ 1 2 ! # &

(17)

! "# $%

& '

() * + () * *,-!

& ./ 0' 11

' ' 1/

. 22 0 &'2

2 02 &

0 /3 / &&0

/ '0 3 2

2 / // &.

1 '& ' /.

3 & &. '2

& 2& 03 &.

&& 20 3/ &2&

&' 0' 1 &.'

*,-! 03. /0 &' 2

4)* 5- 6%

& '

() * + () * *,-!

& 3 03& &

' 11 0&' &

. / / .3 &

0' 0 1 &

0 / &

/ ..1 //' &

2 3' 0 1 &

1 ... //2 &

3 0&3 1& &

& 0 / 0 &

&& .3 0/& &

&' .3 / / &

(18)

(7!)* 5- 6%

&& &'/ & 2 &.2

&' 11 &'' & /

*,-! & &

-7 !6- ! -!,( * ! * - * ) * - ! (7( -8

( 9) -! $ * ) * - !

& &/30' '12 & &

(19)

! *- ( - ! 5 * 4 ) -! 6 -! * - 5 : $-7 !6- !%

4 *,-! -7

* 5- &

& 2& .

' /3 '

. & ' ' .

1. /

0 3' &33

/ 03 &02

2 &

1 0& & .

3 '' /

& & 2.

&& &.2 '/

&' & / 31

&

! *- ( - ! 5 $-7 !6- !6 -! * - 5 : * 4 ) -! %

4 *,-! -7

* 5- &

& 2& & &

' /3 & &

. & ' & &

1. & &

0 3' & &

/ 03 & &

2 & & &

1 0& & &

3 '' & &

& & & &

&& &.2 & &

(20)

(7! : * 6%

(7! *,-! -7

* 5- &

& () * + 2/ .'

' () * 0' .3'

! *- ( - ! 5 : (7! ) -! 6 -! * - 5 : $-7 !6- !%

(7! *,-! -7

* 5- &

& () * + 2/ 0'

' () * 0' 2/

&

! *- ( - ! 5 $-7 !6- !6 -! * - 5 : : (7! ) -! %

(7! *,-! -7

* 5- &

& () * + 2/ & &

' () * 0' & &

*- !: 6 !$ ** - ! *-9 5 6-!,( * 8 ( 6%

-7 *- !: 6 ** - !6 4 ! $-7 !6- !6

& 2 /'2 &

*- !: 6 !$ ** - ! *-9 5 6: * 6 5 4 &

-7 *- !: 6 ** - !6 4 ! $-7 !6- !6

& 1 ''3 &

*- !: 6 !$ ** - ! *-9 5 6: * 6 5 4 '

-7 *- !: 6 ** - !6 4 ! $-7 !6- !6

& & /'3 &

*- !: 6 !$ ** - ! *-9 5 6: * 6 5 4 .

(21)

& . &

*- !: 6 !$ ** - ! *-9 5 6: * 6 5 4

-7 *- !: 6 ** - !6 4 ! $-7 !6- !6

& ' '& &

*- !: 6 !$ ** - ! *-9 5 6: * 6 5 4 0

-7 *- !: 6 ** - !6 4 ! $-7 !6- !6

& . &

*- !: 6 !$ ** - ! *-9 5 6: * 6 5 4 /

-7 *- !: 6 ** - !6 4 ! $-7 !6- !6

& . &

*- !: 6 !$ ** - ! *-9 5 6: * 6 5 4 2

-7 *- !: 6 ** - !6 4 ! $-7 !6- !6

& & 1&/ &

*- !: 6 !$ ** - ! *-9 5 6: * 6 5 4 1

-7 *- !: 6 ** - !6 4 ! $-7 !6- !6

& . &

*- !: 6 !$ ** - ! *-9 5 6: * 6 5 4 3

-7 *- !: 6 ** - !6 4 ! $-7 !6- !6

& '32 &

*- !: 6 !$ ** - ! *-9 5 6: * 6 5 4 &

-7 *- !: 6 ** - !6 4 ! $-7 !6- !6

(22)

*- !: 6 !$ ** - ! *-9 5 6: * 6 5 4 &&

-7 *- !: 6 ** - !6 4 ! $-7 !6- !6

& . /1 &

*- !: 6 !$ ** - ! *-9 5 6: * 6 5 4 &'

-7 *- !: 6 ** - !6 4 ! $-7 !6- !6

& & &

*- !: 6 !$ ** - ! *-9 5 6: * 6 5 (7! & () * +

-7 *- !: 6 ** - !6 4 ! $-7 !6- !6

& & &

*- !: 6 !$ ** - ! *-9 5 6: * 6 5 (7! ' () *

-7 *- !: 6 ** - !6 4 ! $-7 !6- !6

& & &

$ 7 *-9 ) *7( $ :: *$-!, 6: * 6 -! $-7 !6- !% &

' &

() * () * + *,-!

1 ' '& /.

/ 3 '0 2

&' 1 0' &.'

& 0' ./ 11

&& 3/ 20 &2&

02 2 &

' ' 1/

2 // / &.

3 &. & '2

& 03 2& &.

0 / /3 &&0

. 0 22 &'2

(23)

! "

(24)

$

(25)

! " ! # #

# ! $

# #

% #

& # # #

' #

(26)

#

# #

# ) #

#

* # #

#

) # # +

+

# +

#

# #

, # # # #

, # # # #

* #

* # -

-. #

# #

# +

# # # #

# # % ( (

. # % ( (

# # + #

/ ! # #

/

/ #

" # #

# $ +

(27)

) ! " ! # !

# # # 0

(28)

%

3 " + # # 4

* #

5

6

78

78 # 9:

+ 9; # :

. :

< )

+ < %

(29)

#

& = 1"

& = 1" # & >= 1"

+ & >= 71" # & 7 = 1"

. & 7 = 1"

" #

& 7 1"

& 7 1" # & : 1"

+ & : 71" # & 7 1"

. & 7 1"

? # #

7 # =

+ @ # 7=

. 7=

#

) # +

) +

+

# ! # # # # #

#

+ ) + A 1

(30)

+ #

#

* # #

1 # √

1 # #

! " # $

) !

1 # #

#

% ! " # $

) !

# #

# # # #

# " & # ' ! " ( # $

) !

% #! ! $

) !

# + #

#

% )* % " ( $

) !

< ( # # # #

" ! % & $

) !

(31)

#! " # ! # %$

) !

#

! ! " ) ! " ( # $

) !

# #

# ! # % # + + $

) ! # #

# # # # #

# $

) !

# #

# " & ! #( $

) !

! # % < ( ( #

, # & " % ( $

) !

(32)

!

" # $ % &'( )&

* + # $ % ,

* # $ % ,

$

%-! " # $ %

,

&. &' / ''. . &'( &. .( ' & .. &'( &. .) / ( & &' &. . / '0 ( &' 1 &. &) / 0.& ) &' &. .( / &/ & &'( . '/ &0 '' &' % 2 . .& 0 ) & ( ' &' 12 &. '& ' 0 & &' &. 00 ) ' 0 & &' 3 2 &. ./ / ) ' / &' % 2 . )) ) /&/ ) &/.

% . && 0 &/ ()& &'

% . ( 0 / / )(/ &/.

(33)

% 3 . ) '&0 / / &/0 2 &. & 0') )/& &'

1 % . .(( (&& &' 2 &. .0 ( ) (0( &' 2 &. && ( ) ) (&& &' 2 % &. &( &/ (&& &'

2 &. . . )0 &/.

4 % . ' ('( )/& &/&

% . /& . . / &'(

3 % . & & /)& ' &'(

2 &. 0 / '( /( &'

. '& & &0 - & &0 1 &. .' / '' )) &'

. 0/ ( ( &'

2 % . '0 ( ' . ( &''

2 % 2 . (0 0 / )/0 &/& 3 . ( & . ' )'0 &/.

2 . . . & (.) &'

% . ') . & . '' &' 2 % . ( 0 .& )'. &/&

1 1 . && / )(( &/. % &. 0& / 0 . &'( 1 &. 0& ) (/' ( & &'

. 0 . & ( &' 2 . / ( ' & &) &') . . & ) ) ) &/. . 0( / &0& (0' &' 2 . .) 0(' ).& &/0

(34)

!

" # $ % 0.)

+ * , # $ %

(35)

!

" # $ % 0/.

+ * , # $ %

(36)

Dewasa ini perekonomian tengah berkembang dengan pesatnya.

Persaingan dalam dunia bisnis mulai mengarah pada perekonomian bebas yang

semakin kompleks. Tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha tersebut

menyebabkan perlunya pemahaman produsen akan lingkungan pasar yang akan

dimasukinya. Untuk mencapai kesuksesan usaha, konsumen harus ditempatkan

pada posisi teratas, sebab konsumen merupakan nafas bagi tiap perusahaan. Jika

konsumen merasa puas akan produk atau jasa yang ditawarkan suatu perusahaan,

maka secara tidak langsung konsumen tersebut akan memasarkan produk atau jasa

ke konsumen lain secara mulut ke mulut. Keadaan ini mengakibatkan setiap

perusahaan semakin dituntut untuk bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Untuk

terus dapat meningkatkan daya produksinya tentu saja perusahaan harus

mengutamakan faktor pelanggan. Sebab pelanggan merupakan faktor terpenting

bagi kehidupan suatu perusahaan, walaupun faktor!faktor lainnya juga tidak dapat

dikesampingkan.

Pada lingkungan bisnis supermarket, hal di atas juga berlaku. Supermarket

merupakan salah satu usaha bisnis yang cukup menjanjikan, sebab manusia

memiliki kebutuhan!kebutuhan yang sebagian besar pemenuh kebutuhan tersebut

tersedia di supermarket. Walaupun di pasar tradisional alat pemenuh kebutuhan

juga tersedia, tetapi manusia modern sekarang cenderung lebih mencari

kepraktisan berbelanja. Oleh karena bisnis supermarket cukup menjanjikan, maka

sekarang ini jumlah supermarket semakin bertaburan. Keadaan ini menyebabkan

supermarket perlu memiliki kualitas produk dan pemasaran yang baik untuk dapat

memperoleh loyalitas dari pelanggan. Persaingan antar supermarket pun semakin

ketat, hingga kini kita dapat melihat bahwa beberapa supermarket antara satu

(37)

Kondisi ini juga dirasakan oleh supermarket “X” yang berada di jalan

Surya Sumantri. Posisinya yang terletak di depan kampus Universitas Kristen

Maranatha (UKM) menunjukkan bahwa supermarket tersebut mempunyai target

pasar mahasiswa UKM dan orang!orang yang hidup di lingkungan kampus UKM.

Padahal di dekat kampus UKM terdapat pula supermarket “Y”. Selama ini

supermarket “Y” telah terlebih dahulu berdiri dan memiliki pangsa pasar kampus

UKM. Kedua supermarket ini memiliki jenis dan kelengkapan produk yang relatif

sama. Dengan adanya supermarket “X” maka bisnis pasar serba ada di daerah

kampus UKM menjadi semakin ramai. Maka dari itu dengan penerapan strategi

bersaing yang baik, diharapkan supermarket “X” dapat memenangi pasar serta

mampu menanggulangi masalah!masalah yang ada.

Sebelum berdirinya supermarket “X”, supermarket “Y” telah lebih dahulu

menguasai pangsa pasar para mahasiswa Universitas Kristen Maranatha (UKM)

maupun orang!orang yang hidup di sekitar jalan Surya Sumantri. Walaupun

demikian supermarket “X” masih melihat adanya peluang untuk memasuki pasar.

Tetapi untuk menembus pangsa pasar supermarket “Y” ternyata merupakan hal

yang sangat sulit, sebab supermarket “Y” telah memiliki pasar yang cukup kuat.

Hal tersebut menyebabkan persaingan menjadi berat bagi supermarket

“X”. Oleh karena itu diperlukan analisis pasar untuk mengetahui penyebab utama

mengapa pelanggan berbelanja di supermarket serta strategi persaingan yang baik

untuk meningkatkan penjualan dari supermarket “X”.

Untuk menghindari pengamatan yang terlalu luas terhadap pokok

permasalahan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah

yang dilakukan antara lain :

♫ Kedua objek penelitian, yaitu objek yang diteliti penulis dan objek

(38)

Pada pembuatan Laporan Tugas Akhir ini penulis telah merumuskan

beberapa masalah yang akan diteliti yaitu :

♫ Faktor!faktor apa saja yang sangat berpengaruh atau dominan yang dapat

mempengaruhi konsumen berbelanja ke supermarket?

♫ Strategi bersaing bagaimana yang sebaiknya diterapkan supermarket “X”

berdasarkan faktor!faktor dominan yang telah dihasilkan dari penelitian?

Sehubungan dengan disusunnya laporan ini maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

♫ Untuk mengetahui faktor!faktor apa saja yang sangat berpengaruh atau

dominan yang dapat mempengaruhi konsumen berbelanja ke supermarket.

♫ Untuk mengetahui strategi bersaing yang sebaiknya diterapkan oleh

supermarket “X” berdasarkan faktor!faktor dominan yang telah dihasilkan dari

penelitian.

Adapun manfaat dari penyusunan dan pembuatan Laporan Tugas Akhir ini

yaitu :

♫ Bagi penulis :

Untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri di

Universitas Kristen Maranatha.

Penelitian ini dapat memberikan pengertian lebih mendalam berkenaan

dengan Manajemen Pemasaran yang diperoleh di perkuliahan dan dapat

(39)

♫ Bagi perusahaan :

Sebagai umpan balik dan bahan referensi bagi perusahaan untuk

mengetahui seberapa besar supermarket “X” dapat diterima oleh

masyarakat sekitar.

Menerapkan strategi!strategi memenangkan pasar menghadapi

persaingannya secara langsung dengan supermarket “Y”.

Penulisan Laporan Tugas Akhir ini terbagi dalam enam bab, yaitu

pendahuluan, landasan teori, metodologi penelitian, pengumpulan dan pengolahan

data, analisis, serta kesimpulan dan saran. Bab!bab tersebut adalah :

♫ Bab I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian serta sistematika penulisan.

♫ Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini merupakan landasan teori yang didapatkan melalui studi

literatur. Teori!teori yang ada tersebut kemudian akan digunakan sebagai

kerangka pemikiran dan dasar penelitian penulis.

♫ Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini menjelaskan secara lebih terinci mengenai tahapan proses

penelitian dan langkah!langkah yang dilakukan dalam upaya pencapaian

tujuan penelitian.

♫ Bab IV Pengumpulan Data

Bab ini menyajikan secara ringkas data!data yang diperoleh dalam

(40)

♫ Bab V Pengolahan Data dan Analisis

Bab ini menyajikan cara penulis melakukan pengolahan data dan

analisis serta pembandingan dengan teori yang ada. Analisis data berguna

untuk mengetahui hasil dari penelitian sebelum disimpulkan.

♫ Bab VI Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan!kesimpulan dan saran dari penulis

(41)

Dari hasil pengahatan, pengolahan dan analisis dapat disihpulkan

beberapa hal yang penting. Maka pada tahap ini penulis hehberi kesihpulan

bahwa :

Faktor faktor yang hehpengaruhi konsuhen datang dan berbelanja ke

superharket adalah :

Pelayanan kepada konsuhen.

Pengertian kepada konsuhen.

Kehudahan hencari produk bagi konsuhen.

Ketrahpilan pelayanan.

Fasilitas fasilitas yang diberikan.

Adanya potongan harga.

Tahpak dalah superharket.

Kelengkapan produk produk berherek.

Naha superharket yang henjanjikan.

Kenyahanan superharket.

Kehudahan pehbayaran.

Harga yang hurah dan stabil.

Variabel yang herupakan kelebihan pada superharket “X” adalah :

Pengertian kepada konsuhen.

Kehudahan hencari produk bagi konsuhen.

Fasilitas fasilitas yang diberikan.

Tahpak dalah superharket.

Naha superharket yang henjanjikan.

(42)

Manajer superharket lebih fahiliar di hata konsuhen.

Kedua kasir selalu bekerja secara aktif.

Mehiliki superharket pusat dengan kelas cukup besar.

Lokasi persis di depan pintu utaha kahpus UKM.

Variabel yang herupakan kekurangan pada superharket “X” adalah :

Pelayanan kepada konsuhen.

Ketrahpilan pelayanan.

Adanya potongan harga.

Kelengkapan produk produk berherek.

Kehudahan pehbayaran.

Harga yang hurah dan stabil.

Luas ruangan superharket sehpit.

Tidak terdapat hesin ATM yang dekat dengan lokasi.

Area parkir agak gelap.

Karakteristik seghen konsuhen superharket “X” adalah konsuhen dengan

usia antara 18 sahpai dengan 23 tahun, hehiliki penghasilan antara Rp

750.001 sahpai dengan Rp 1.500.000 per bulan, dengan frekuensi belanja

antara 6 sahpai dengan 15 kali per bulan dan hehperoleh inforhasi dari

tehan haupun hengetahui sendiri.

Strategi bersaing yang dapat diterapkan pada superharket “X” adalah :

♫ Tahap penetrasi pasar

Target pasar superharket “X” adalah hahasiswa kahpus UKM. Untuk

herebut pasar hahasiswa UKM dilakukan strategi dengan

hehberikan diskon khusus bagi hahasiswa UKM dan kepada staf staf

(43)

♫ Tahap pengehbangan pasar

Melakukan inovasi prohosi dengan hehberikan tiket hasuk cafe atau

bioskop tertentu kepada konsuhen, jika berbelanja di atas juhlah yang

sudah ditentukan untuk henarik hinat konsuhen.

Melakukan prohosi dengan hehbagikan brosur brosur harga produk

di kahpus UKM dan di ruhah ruhah yang ada di jalan Surya

Suhantri dan sekitarnya untuk hehbangun persepsi konsuhen sebagai

superharket yang henawarkan harga yang hurah.

Mengacaukan harga beberapa produk tertentu yang henjadi kebutuhan

dasar konsuhen seperti telur, gula, hie instan dan lain lain dengan

hehatok harga yang lebih tipis di bawah superharket “Y”.

Mehbangun persepsi konsuhen superharket “X” sebagai superharket

yang , sehingga konsuhen akan lebih hehpercayai

superharket “X” sebagai tehpat penyediaan produk yang lengkap.

Melakukan survei secara berkala ke superharket superharket lain

untuk helihat kelebihan superharket lain tersebut dan jika

hehungkinkan diterapkan pada superharket “X”.

Dari penelitian yang telah dilakukan, haka penulis akan hehberikan

saran yang berguna bagi perusahaan.

Sebaiknya superharket “X” harus segera helengkapi kekurangan yang

dihiliki dan hehanfaatkan kelehahan superharket “Y” yang dijabarkan pada

analisis SWOT.

Strategi strategi yang diusulkan penulis hehbutuhkan biaya yang tidak

sedikit. Oleh karena itu superharket “X” sebaiknya heninjau kehbali kondisi

keuangan perusahaan dan henyusun perencanaan finansial yang baik agar

strategi strategi hehenangkan persaingan tersebut dapat diihplehentasikan

(44)

1

($ ) *identifikasi faktor, peta posisi, strategi bersaing

+ # " $,$

(45)

harus ditempatkan pada posisi teratas, sebab konsumen merupakan nafas bagi tiap perusahaan. Keadaan ini mengakibatkan setiap perusahaan semakin dituntut untuk bekerja dengan lebih efektif dan efisien.

Pada lingkungan bisnis supermarket, hal di atas juga berlaku. Supermarket merupakan salah satu usaha bisnis yang cukup menjanjikan, sebab manusia memiliki kebutuhan!kebutuhan yang sebagian besar pemenuh kebutuhan tersebut tersedia di supermarket. Walaupun di pasar tradisional alat pemenuh kebutuhan juga tersedia, tetapi manusia modern sekarang cenderung lebih mencari kepraktisan berbelanja. Oleh karena bisnis supermarket cukup menjanjikan, maka sekarang ini jumlah supermarket semakin bertaburan. Keadaan ini menyebabkan supermarket perlu memiliki kualitas produk dan pemasaran yang baik untuk dapat memperoleh loyalitas dari pelanggan. Persaingan antar supermarket pun semakin ketat, hingga kini kita dapat melihat bahwa beberapa supermarket antara satu dengan yang lain mempunyai jarak yang berdekatan.

Kondisi ini juga dirasakan oleh supermarket “X” yang berada di jalan Surya Sumantri. Sebelum berdirinya supermarket “X”, supermarket “Y” telah lebih dahulu menguasai pangsa pasar kampus Universitas Kristen Maranatha (UKM) maupun orang!orang yang hidup di sekitar jalan Surya Sumantri. Walaupun demikian supermarket “X” masih melihat adanya peluang untuk memasuki pasar. Tetapi untuk menembus pangsa pasar supermarket “Y” ternyata merupakan hal yang sangat sulit, sebab supermarket “Y” telah memiliki pasar yang cukup kuat. Hal tersebut menyebabkan persaingan menjadi berat bagi supermarket “X”. Oleh karena itu diperlukan analisis pasar untuk mengetahui penyebab utama mengapa pelanggan berbelanja di supermarket serta strategi bersaing yang baik untuk meningkatkan penjualan dari supermarket “X”.

Penelitian ini dilakukan pada cabang supermarket “X” dan supermarket “Y” yang berada di jalan Surya Sumantri, Bandung.

&+ - # $

&+ , . ( %

Analisis Faktor merupakan deskripsi umum bagi beberapa teknik perhitungan tertentu. Semua teknik itu bertujuan untuk mereduksi (menurunkan) jumlah variabel menjadi jumlah yang mudah ditangani dan memiliki karakteristik pengukuran yang tumpang tindih. Hubungan prediktor!kriteria yang ditemukan pada situasi ketergantungan, diganti oleh sebuah matriks inter!korelasi di antara beberapa variabel. Tidak satupun variabel yang dipandang sebagai variabel dependen atas yang lainnya.

Metode Analisis Faktor dimulai dengan membuat sebuah himpunan variabel baru berdasarkan hubungan dalam matriks korelasi. Sementara metodenya dapat dilakukan dengan banyak cara, pendekatan yang paling sering dipakai adalah analisis komponen utama (3 & ) )

(46)

dalam sebuah himpunan baru yang barisi variabel majemuk atau komponen utama yang tidak saling berkorelasi dengan yang lainnya.

Semua variabel kombinasi linier tersebut yang disebut faktor menerangkan varian dalam keseluruhan data. Kombinasi terbaik membentuk komponen utama pertama dan merupakan faktor pertama. Komponen utama kedua didefinisikan sebagai kombinasi linier terbaik dari variabel!variabel untuk menjelaskan varian yang tidak dijelaskan oleh faktor sebelumnya.

Proses ini berlanjut sehingga semua varian terjelaskan, tetapi sebagai suatu masalah praktis biasanya berakhir setelah sejumlah kecil faktor telah disarikan.

Kegunaan analisis faktor yang paling utama adalah :

1. Sebagai alat penyelidikan ( 4) ' ), untuk meneliti bentuk variabel baru yang diperoleh berdasarkan adanya proses reduksi data. 2. Sebagai alat untuk memastikan suatu hipotesis (& 1 ' ),

yang digunakan untuk menguji hipotesis mengenai struktur variabel baru dalam penentuan bentuk dan jumlah faktor yang signifikan beserta

pembebanan faktornya ( 1 & ).

3. Sebagai alat pengukuran ( & ), untuk pembentukan

indeks yang dapat digunakan sebagai variabel pengamatan baru dalam analisis selanjutnya.

Analisis faktor mempunyai beberapa fungsi penting. Fungsi!fungsi tersebut yaitu :

Mengurangi jumlah variabel penelitian yang tetap menggunakan informasi yang telah diperoleh sebanyak mungkin.

Memberikan perbedaan kuantitatif dan kualitatif pada jumlah data yang relatif besar.

Memberikan ukuran kuantitatif dan kualitatif yang dapat diuji dalam suatu uji hipotesis.

&+ &

) & ' (CA) adalah suatu teknik penelitian yang

dirancang untuk menganalisis hubungan ! ' dan ! ' dimana

mencakup pengukuran korespondensi antara baris dan kolom.

) & ' memberikan informasi yang mirip dengan hasil pengolahan menggunakan teknik Analisis Faktor.

) & ' dapat menggali informasi tentang

(47)

antara posisi objek!objek itu menunjukkan persepsi tingkat perbedaan objek!objek tersebut.

Dasar teknik ini adalah asumsi yang menekankan persepsi subjek (seseorang atau sekelompok orang) terhadap sejumlah objek dalam membedakan objek tidak hanya berdasarkan atas dimensi tertentu saja, naman meliputi perbedaan secara keseluruhan. Persepsi seseorang akan kesamaan beberapa objek dituangkan dalam jarak geometri antar obek tersebut yang digambarkan dalam ruang berdimensi tertentu. Pasangan objek yang dianggap paling sama di antara semua pasangan yang mungkin dari sejumlah objek digambarkan mempunyai jarak yang paling dekat (relatif kecil), sedangkan pasangan yang paling berbeda digambarkan mempunyai jarak yang paling jauh.

Dalam menjelaskan kesamaan antar objek!objek, responden dapat memberikan urutan tingkat persamaan antara sejumlah pasangan objek yang mungkin sehingga input yang diperoleh hanya berupa variabel ordinal yang disebut non!metrik.

&+ / #0 # 0

&+ /+ #0 # # (

Terdapat tiga alternatif strategi generik untuk menghadapi lima kekuatan bersaing. Strategi generik tersebut adalah :

1. 0 5 )

Strategi ini merupakan strategi yang dikembangkan sejak tahun 1970

oleh karena konsepnya yang populer. Strategi & )

menggunakan konsep meningkatkan kelebihan dari keseluruhan ongkos sebagai serangkaian kebijakan perusahaan yang ditujukan pada tujuan utama perusahaan. Cara!cara yang digunakan adalah pembangunan fasilitas efisien yang agresif, pengurangan ongkos, penghematan biaya dan kontrol biaya , meminimasi biaya R&P, pelayanan, pengiklanan dan lain!lain.

2. 11

Strategi kedua adalah strategi diferensiasi produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan ke konsumen dengan sesuatu yang berbeda (unik). Pendekatan diferensiasi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, yaitu desain (* ), teknologi, fitur!fitur khusus, pelayanan, jaringan pemasaran, dan lainnya.

3. 2 &

(48)

&+ /+ & #0 # 0 " -#1#

Model 1 ( 6 adalah suatu model “Bagaimana

Melakukannya”, yaitu dengan maksud utamanya adalah berlaku sebagai alat bantu pembuatan keputusan manajerial atau bisnis dalam pengertian pilihan, penembangan dan terapan strategi dalam berbagai situasi. Terdapat lima proses dalam perancangan strategi :

1. Menilai Situasi

Merupakan langkah pertama dalam setiap proses pengambilan keputusan. Dengan kata lain dalam konteks perang, ini berarti suatu penilaian mendalam dari situasi yang dihadapi komandan sebelum ia memutuskan untuk berperang atau tidak. Pada tahap ini, penentuan perang dilakukan menggunakan analisis SWOT.

2. Perumusan Sasaran dan Strategi

Pada tahap ini pilihan dan pengembangan suatu strategi harus sesuai dengan sasaran yang sudah dirumuskan dan sesuai dengan suatu situasi tertentu.

3. Pengkajian Strategi

Merupakan tahap dimana seorang ahli strategi harus menilai efektivitas dari strategi yang akan diterapkan atau dipakai.

4. Pelaksanaan Strategi

Tahap ini baru bisa terlaksana apabila tahap!tahap sebelumnya telah terkaji secara efektif dan layak. Selama tahap ini, segi taktis dan operasional untuk pelaksanaan efektif harus dipertimbangkan.

5. Pengendalian Strategi

(49)

/+ # %"%,%0 # #,

1' +

(50)

2+ 3 , # #,

2+ # # $( $-$ # #,

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Mengetahui faktor!faktor apa saja yang sangat berpengaruh atau dominan yang dapat mempengaruhi konsumen berbelanja ke supermarket.

Mengetahui strategi bersaing yang sebaiknya diterapkan oleh supermarket “X” berdasarkan faktor!faktor dominan yang telah dihasilkan dari penelitian.

2+ & 4 '#, # #,

Untuk dapat melaksanakan penelitian ini terlebih dahulu penulis harus melakukan identifikasi terhadap variabel!variabel yang berpengaruh. Variabel penelitian ini diperoleh dari hasil pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak terkait serta dari studi literatur yang berkaitan dengan masalah!masalah dalam penelitian ini.

Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah supermarket. Supermarket merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang jasa. Oleh karena itu untuk mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi konsumen berbelanja ke supermarket digunakan teori kualitas jasa

3 . Selain jasa supemarket juga menjual produk, berkenaan

dengan hal itu maka digunakan pula teori & '. Pemakaian variabel menggunakan dua teori yang berbeda agar semakin banyak variabel yang dapat diteliti, sehingga hasil penelitian menjadi lebih lengkap dan akurat.

2+ / # 0$15$, " # 0%, ,

2+ /+ $# % # ,

Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen kuesioner. Bentuk kuesioner adalah kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup. Pada pengumpulan data awal penyebaran kuesioner sebanyak 130 kuesioner.

(51)

2+ /+ & # 0$- 4 , " " #, ' ,

Pengujian Validitas

Pengujian validitas berfungsi untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran terbebas dari kesalahan pengukuran. Dengan uji validitas data dapat diketahui apakah alat ukur sudah tepat dan cermat dalam menjalankan pengukuran. Pengujian validitas dilakukan dengan dua metode, yaitu validitas konstruk dan validitas isi. Pengujian validitas konstruk dilakukan dengan menggunakan pendapat para ahli, sedangkan pengujian validitas isi dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien korelasi variabel dengan nilai koefisien korelasi standar.

Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas berfungsi untuk mengetahui kehandalan alat ukur. Instrumen pengukuran yang handal akan menyebabkan hasil pengukuran stabil dan konsisten. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien reliabilitas ) * &

kuesioner dengan nilai koefisien reliabilitas standar yaitu 0,7.

2+ /+ / # 0%, ,

Pengolahan data awal dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Faktor untuk mengidentifikasi faktor!faktor utama yang mempengaruhi konsumen belanja ke supermarket. Langkah!langkah pengolahan Analisis Faktor adalah sebagai berikut :

a. Perhitungan 3 & ) ) '

Untuk menguji kesesuaian penggunaan Analisis Faktor digunakan

pengukuran ! ' !0 (KMO) dan 9 1

() & ' untuk mengukur kesesuaian sampling / 1 ( )

: &'. Angka KMO berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria : KMO = 1, variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel yang lain.

KMO ≥ 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut.

KMO < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut atau dikeluarkan dari variabel lainnya.

Pada pengolahan Analisis Faktor diperoleh angka KMO sebesar 0,565 yang berarti variabel dapat diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut.

b. Perhitungan ; & 4)

Terdapat 46 variabel yang diolah ke dalam Analisis Faktor. Nilai % 1 ; & didapatkan dari hasil perhitungan pembagian nilai

dengan jumlah total variabel yang diolah.

(52)

sebesar 68,63% dari variabilitas 46 variabel asli. Nilai ini berada di atas 60% yang merupakan batas ambang variabilitas.

c. Perhitungan 8 ) 4

Perhitungan 8 ) 4 memperlihatkan

distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Nilai 1 & pada

) 4 yang angkanya tidak jauh beda akan dirotasi.

Sehingga jika terdapat angka 1 & yang tadinya kecil semakin diperkecil dan angka 1 & yang tadinya besar juga akan diperbesar. Hal ini akan mempermudah penentuan penggolongan variabel ke dalam faktor!faktor baru.

d. Reduksi Faktor

Pada proses reduksi faktor, jika suatu variabel memiliki nilai

1 & di atas 0,5 maka artinya variabel tersebut memiliki tingkat kekuatan yang besar dengan faktor baru yang terbentuk. Sebaliknya jika suatu variabel memiliki nilai 1 & di bawah 0,5 maka berarti variabel itu tidak memiliki hubungan kuat. Oleh karena itu apabila terdapat variabel dengan nilai 1 & di bawah 0,5 variabel tersebut dapat diabaikan.

e. Penamaan Model Penelitian

(53)

'#, +

15 cekatan X22 Ketrampilan pelayanan.

16 ac X7

17 musik X8 Fasilitas!fasilitas yang diberikan.

18 voucher X45

23 tataan X3 Tampak dalam supermarket.

24 impor X13

25 merek X12

Kelengkapan produk ! produk bermerek.

29 ventilasi X6 Kenyamanan supermarket.

30 limit X37

31 kartu X36 Kemudahan pembayaran.

32 murah X40

(54)

2+ 2 # 0$15$, " # 0%, (

2+ 2+ $# % # (

Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen kuesioner. Bentuk kuesioner adalah kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup. Kuesioner terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berbentuk pilihan ganda untuk mengetahui karakteristik demografis, sedangkan bagian kedua berbentuk kuesioner tertutup. Pada pengumpulan data awal penulis menyebarkan kuesioner sebanyak 120 kuesioner. Jumlah ini didapatkan menggunakan rumus dari metode 7 . Penyebaran dilakukan dengan cara ( )

8 ( ) .

2+ 2+ & # 0$- 4 , " " #, ' , Pengujian Validitas

Pengujian validitas berfungsi untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran terbebas dari kesalahan pengukuran. Dengan uji validitas data dapat diketahui apakah alat ukur sudah tepat dan cermat dalam menjalankan pengukuran. Pengujian validitas yang dilakukan adalah pengujian validitas konstruk.

Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas berfungsi untuk mengetahui kehandalan alat ukur. Instrumen pengukuran yang handal akan menyebabkan hasil pengukuran stabil dan konsisten. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien reliabilitas ) * &

kuesioner dengan nilai koefisien reliabilitas standar yaitu 0,7.

2+ 2+ / # 0%, (

Pengolahan data awal dilakukan dengan menggunakan metode

) & ' (CA) untuk mengetahui posisi supermarket “X” dan supermarket “Y” di mata konsumen. Langkah!langkah pengolahan CA adalah sebagai berikut :

a. Perhitungan * '6

Pada tabel ini data kedua supermarket yang diperbandingkan menurut faktor!faktor yang berkenaan dengan kedua supermarket tersebut ditampilkan dengan tambahan jumlah masing!masing baris dan kolom.

b. Perhitungan 8 ) 1

(55)

c. Perhitungan ) 1

Tabel ini berisi persentase tiap kolom didasarkan pada jumlah total kolom yang bersangkutan.

d. Perhitungan

Tahap merupakan tahap yang cukup penting, sebab pada

tahap ini akan dilakukan penentuan terhadap jumlah dimensi yang akan ditampilkan. Dimensi dapat berjumlah satu, dua, tiga ataupun empat.

e. Perhitungan 8 (&

Posisi objek yang ditampilkan adalah posisi atribut!atribut berdasarkan koordinat pada dimensi I

.

f. Perhitungan (&

Posisi objek yang ditampilkan adalah posisi supermarket “X” dan supermarket “Y” di peta berdasarkan koordinat dimensi I.

! " # $

1' &+ 6 (

Pada grafik 8 (& dapat dilihat bahwa terdapat

(56)

yaitu kuadran supermarket “X” yang berada di atas sumbu Y dan kuadran supermarket “Y” yang berada di bawah sumbu Y.

'#, &+

% 7'-#( " '$ " 5 $ "

7

I (atas) Supermarket "X" 2, 3, 5, 7, 9 dan 10 II (bawah) Supermarket "Y" 1, 4, 6, 8, 11 dan 12

2+ 2+ 2 # 0%, '$, , 0

Data karakteristik demografis diolah menggunakan metode tabulasi silang. Karakteristik demografis yang diuji adalah jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan, belanja per bulan, frekuensi belanja, keperluan dan sumber informasi.

Untuk mengetahui apakah variabel!variabel yang diolah pada tabulasi silang berpengaruh pada segmentasi, maka dilakukan pengujian

!(: .

Ho = Kedua variabel tidak saling bergantungan. Hi = Kedua variabel saling bergantungan.

Syarat dari penerimaan Ho adalah nilai khi kuadrat hitung (χ2 hitung) harus

lebih besar atau sama dengan khi kuadrat alfa (χ2α) yaitu 0,05.

8+ ,

8+ , . ( %

(57)

8+ &

Pada pengolahan dengan ) & ' didapatkan

sebaran posisi objek beserta keduabelas faktor hasil reduksi dalam suatu peta. Dari peta posisi objek dan faktor!faktor yang berpengaruh terhadap konsumen untuk berbelanja dapat dilihat bahwa beberapa faktor dipandang sama oleh konsumen dalam berbelanja.

Faktor yang menjadi kelebihan supermarket “X” adalah pengertian kepada konsumen, kemudahan mencari produk bagi konsumen, fasilitas! fasilitas yang diberikan, tampak dalam supermarket, nama supermarket yang menjanjikan dan kenyamanan supermarket.

Faktor yang menjadi kekurangan supermarket “X” adalah pelayanan kepada konsumen, ketrampilan pelayanan, adanya potongan harga, kelengkapan produk!produk bermerek, kemudahan pembayaran dan harga yang murah dan stabil.

8+ / ( # ( #1%0 6

Pengolahan variabel karakteristik demografis digunakan untuk

melakukan STP (Segmentasi, , 3 ). Dari pengolahan

tabulasi silang didapatkan hasil bahwa variabel karakteristik demografis yang berpengaruh terhadap segmentasi adalah usia, penghasilan, frekuensi dan sumber informasi.

8+ 2 #01# ! !

8+ 2+ #01#

Pada pengolahan data demografis diperoleh data dua segmen yang terdapat pada lingkungan supermarket di daerah UKM.

Segmen I adalah dengan usia antara 18 sampai 23 tahun, informasi dari melihat sendiri.

8+ 2+ &

(58)

adalah fokus pada suatu pasar saja ( & ( ) yaitu kampus UKM.

Supermarket “X” dapat menetapkan bahwa pasar sasaran supermarket “X” adalah sama dengan supermarket “Y” yaitu konsumen dengan usia antara 18 sampai dengan 23 tahun, memiliki penghasilan antara Rp 750.001 sampai dengan Rp 1.500.000 per bulan, dengan frekuensi belanja antara 6 sampai dengan 15 kali per bulan dan memperoleh informasi dari teman ataupun melihat sendiri secara langsung.

8+ 2+ /

Supermarket “X” harus memposisikan diri sebagai tempat untuk berbelanja khususnya para mahasiswa kampus UKM baik yang hidup di lingkungan sekitar kampus maupun tidak. Hal tersebut disebabkan karena baik supermarket “X” maupun supermarket “Y” memiliki segmen yang sama. Maka dari itu pihak manajemen supermarket “X” sebaiknya menetapkan suatu posisi kompetitif agar konsumen selalu teringat pada supermarket “X” ketika akan berbelanja.

Oleh karena supermarket “X” memiliki keunggulan yang dapat digunakan untuk memenangkan persaingan melawan supermarket “Y”, maka supermarket “X” dapat menetapkan menjadi penantang pasar (

) bagi supermarket “Y”.

9+ # ) 0 #0

9+ #0

Perancangan strategi menggunakan metode ( 6 untuk memberi usulan strategi bagi supermarket “X”. Tahap!tahap perancangan strategi

( 6 adalah :

1. Menilai situasi

Tahap menilai situasi merupakan tahap pertama yang dilakukan untuk memperoleh gambaran situasi yang ada di daerah jalan Surya Sumantri. Untuk melakukan penilaian situasi, penulis melakukan analisis SWOT

(( , , 0)) dan ) untuk melihat

keunggulan dan kelemahan baik pada faktor internal maupun eksternal.

2. Perumusan sasaran dan strategi Perumusan sasaran

Sasaran pada perang adalah kemenangan. Oleh karena itu untuk memenangkan perang, supermarket “X” harus menetapkan sasaran yang tepat.

a. Memprioritaskan sasaran.

(59)

perusahaan menjadi lebih fokus pada tujuan utama perusahaan. Alternatif!alternatif yang digunakan untuk perumusan sasaran adalah :

Menyerang strategi musuh Mengacaukan persekutuan musuh Menyerang tentara musuh

Mengepung kota berbenteng

b. Sasaran yang dapat dicapai.

Untuk memperoleh kemenangan dalam persaingan supermarket “X” harus mengidentifikasi sasaran yang akan dicapai. Dalam kasus ini yang menjadi sasaran supermarket “X” adalah pangsa pasar dari supermarket “Y”.

c. Sasaran menghasilkan perolehan bersih positif.

Penentuan sasaran harus didasarkan pada keuntungan yang diperoleh. Maksud dari hal ini adalah agar pelaksanaan strategi pasar setimpal dengan laba yang diperoleh. Untuk melakukan hal ini supermarket “X” harus meneliti lebih lanjut apakah dengan memenangkan pasar dapat memberi keuntungan yang signifikan.

Perumusan strategi

Pada tahap ini terdapat empat prinsip yang mengendalikan perumusan strategi.

a. Prinsip memilih medan tempur.

Prinsip ini merupakan proses awal perumusan strategi. Sebelum melakukan penyusunan strategi perang, suatu perusahaan harus meneliti medan yang akan dijadikan sebagai tempat

pertempuran. Berdasarkan keunggulan yang dimiliki

supermarket “X” yaitu lokasi yang berada persis di depan pintu utama UKM, maka pangsa pasar utama yang diambil adalah para mahasiswa UKM dan staf!staf yang bekerja di UKM.

b. Prinsip pemusatan kekuatan.

Setelah ditetapkan medan pertempuran yang akan digunakan maka perusahaan harus memusatkan perhatian pada titik tersebut. Begitu pula dengan supermarket “X” harus berkonsentrasi pada segmen lingkungan kampus UKM agar memperoleh pangsa pasar seperti yang diharapkan.

c. Prinsip menyerang.

(60)

dapat dilakukan dengan cara berusaha menarik semua mahasiswa UKM baik yang keluar dari kampus ataupun menuju ke kampus untuk berkunjung ke supermarket “X”.

d. Prinsip 6 dan :.

Prinsip 6 merupakan prinsip kekuatan secara nyata dan langsung. Sedangkan prinsip : merupakan kekuatan yang tidak langsung dan mendadak. Maksud dari perencanaan prinsip ini adalah jika prinsip menyerang secara langsung mendapatkan respon di luar perkiraan, maka strategi menyerang tersebut harus dapat menyesuaikan diri menurut keadaan.

3. Pengkajian strategi

Perang merupakan suatu hal yang sangat penting, oleh karena itu harus dilakukan pengkajian dengan sungguh!sungguh. Proses pengkajian ini dapat dilihat dari dua sisi, yaitu pengkajian subjektif dan pengkajian numerik.

a. Pengkajian subjektif

Tahap pengkajian strategis merupakan tahap untuk mempelajari ulang apakah perencanaan strategi sudah dilakukan dengan sasaran yang tepat dan tingkat kemenangan yang jelas. Pada kasus ini supermarket “X” memiliki pesaing utama supermarket “Y”, oleh karena itu supermarket “X” telah menetapkan sasaran yang akan diserang adalah supermarket “Y”. Dari analisis SWOT tampak bahwa ternyata supermarket “Y” memiliki beberapa kelemahan yang dapat dimanfaatkan.

b. Pengkajian numerik

Pengkajian subjektif memberikan pentunjuk mengenai peluang mencapai kemenangan. Sedangkan pengkajian numerik menilai kemenangan lewat perhitungan. Hal!hal yang harus dihitung adalah

persentase pangsa pasar yang mungkin diambil jika

memprioritaskan usaha dengan target mahasiswa UKM, biaya yang dikeluarkan dan laba yang diperoleh.

4. Pelaksanaan strategi

Tahap pelaksanaan strategi merupakan tahap penerapan strategi secara langsung setelah sebelumnya melakukan perencanaan strategi dengan matang. Penerapan strategi pemasaran dibagi ke dalam dua faktor, yaitu faktor manusia dan faktor operasional.

a. Faktor manusia

(61)

b. Faktor operasional

Faktor operasional berisi prinsip!prinsip tertentu yang dilakukan untuk menjamin tercapainya misi perusahaan.

5. Pengendalian strategi

Tahap pengendalian strategi merupakan tahap akhir dari pelaksanaan suatu strategi. Tahap ini tidak serumit tahap!tahap sebelumnya, tetapi tahap ini juga merupakan poin penting untuk diperhatikan, karena pelaksanaan strategi tanpa pengendalian akan menyebabkan strategi tidak berfungsi secara maksimal.

9+ & $, #0

Strategi!strategi yang diusulkan pada supermarket “X” untuk memenangkan persaingan :

1. Tahap awal

Merupakan tahap penetrasi pasar.

Target pasar supermarket “X” adalah mahasiswa kampus UKM. Untuk merebut pasar mahasiswa UKM dilakukan strategi dengan memberikan diskon khusus bagi mahasiswa UKM dan kepada staf! staf yang bekerja di UKM

2. Tahap berjalan

Merupakan tahap pengembangan pasar.

Melakukan inovasi promosi dengan memberikan tiket masuk cafe atau bioskop tertentu kepada konsumen, jika berbelanja di atas jumlah yang sudah ditentukan untuk menarik minat konsumen. Melakukan promosi dengan membagikan brosur!brosur harga produk di kampus UKM dan di rumah!rumah yang ada di jalan Surya Sumantri dan sekitarnya untuk membangun persepsi konsumen sebagai supermarket yang menawarkan harga yang murah.

Mengacaukan harga beberapa produk tertentu yang menjadi kebutuhan dasar konsumen seperti telur, gula, mie instan dan lain! lain dengan mematok harga yang lebih tipis di bawah supermarket “Y”.

Membangun persepsi konsumen supermarket “X” sebagai

supermarket yang ) , sehingga konsumen akan lebih

mempercayai supermarket “X” sebagai tempat penyediaan produk yang lengkap.

(62)

Supermarket “X” harus segera melengkapi kekurangan yang dimiliki dan memanfaatkan kelemahan supermarket “Y” yang telah dijabarkan pada matriks SWOT.

:+ # 15$,

Faktor!faktor yang mempengaruhi konsumen datang dan berbelanja ke supermarket adalah :

Pelayanan kepada konsumen, pengertian kepada konsumen, kemudahan mencari produk bagi konsumen, ketrampilan pelayanan, fasilitas! fasilitas yang diberikan, adanya potongan harga, tampak dalam supermarket, kelengkapan produk!produk bermerek, nama supermarket yang menjanjikan, kenyamanan supermarket, kemudahan pembayaran dan harga yang murah dan stabil.

Variabel yang merupakan kelebihan pada supermarket “X” adalah : Pengertian kepada konsumen, kemudahan mencari produk bagi konsumen, fasilitas!fasilitas yang diberikan, tampak dalam supermarket, nama supermarket yang menjanjikan, kenyamanan supermarket, manajer supermarket lebih familiar di mata konsumen, kedua kasir selalu bekerja secara aktif, memiliki supermarket pusat dengan kelas cukup besar dan lokasi persis di depan pintu utama kampus UKM.

Variabel yang merupakan kekurangan pada supermarket “X” adalah : Pelayanan kepada konsumen, ketrampilan pelayanan, adanya potongan harga, kelengkapan produk!produk bermerek, kemudahan pembayaran, harga yang murah dan stabil, luas ruangan supermarket sempit, tidak terdapat mesin ATM yang dekat dengan lokasi dan area parkir agak gelap.

Karakteristik segmen konsumen supermarket “X” adalah konsumen dengan usia antara 18 sampai dengan 23 tahun, memiliki penghasilan antara Rp 750.001 sampai dengan Rp 1.500.000 per bulan, dengan frekuensi belanja antara 6 sampai dengan 15 kali per bulan dan memperoleh informasi dari teman maupun mengetahui sendiri.

Usulan strategi dapat diterapkan merupakan strategi penetrasi pasar sebagai tahap awal dan strategi pengembangan pasar sebagai tahap berjalan.

;+ 6 $ (

[1] Hair, Joseph F. 1998. ' . fifth edition. New

Jersey : Prentice Hall International Inc.

[2] Hou, Wee C. 2001. ( 6 3 + . Jakarta : PT

(63)

[3] Kotler, P. 2002. + 3 . jilid 1. Jakarta : PT Prenhallindo.

[4] Kotler, P. 2002. + 3 . jilid 2. Jakarta : PT

Prenhallindo.

[5] Porter, M. E. 1980. ) ( ' " & : 1 '6

) . New York : The Free Press

[6] Santoso, S. 2002. 8 3 . Jakarta : PT Elex Media

Komputindo Gramedia.

[7] Santoso, S. 2003. ( . Jakarta : PT Elex Media

Komputindo Gramedia.

[8] Sekaran, U. 2003. . 4th edition. USA :

John Willey & Sons.

[9] Sugiyono. 2003. 3 . Bandung : CV Alfabeta.

[10] Tjiptono, F. 1995. ( 3 . Yogyakarta : Penerbit Andi

Offset.

[11] Zeithaml, Valarie, Parasuraman and Berry, L. 1990.

< ' ( & " & 3 & ) 4) & .

(64)

! " # $

% & ' & ( ))

* % + ! ( ))

, % + ! ( ))

- $ "

! . / 0 $ & 1 2 3 (

)

4 5 5 ! ! " # $ % & ' &

( ))

6 5 5 " ! " # $ % & ' &

( ))*

5 ( 7 ! # $ , 75. 8

9 : 5 ))*

5 ; 9 # < . = > ; ))*

) !+ = . ? 3 ;9 (

-@ & < & > 9 A %

# &' ! 1 2

(65)

1 & $ 2 8 . 3 2

1B 8 )) * 4

! ; .( 8 . ; 5 & ( C 5 & (

3 5 9 5 & > ; / & B ;(

$ 9 5 ; > ;

% & D% & / ; + 8

; . ( = ( 9 & ((

= ( 9 + ( = & & & ( & (

C = ;

(66)

1 & 8 . 3 2

. & > ; 8 5 ( ( 9 E ,) > ;

. & . 8 ( 2 > < E , 5 & ;

1 ! > ; 8 F) G )))

1 ! . 8 F) ,G 64)4

-1 8 ) 6 4*

. & "& 8 H I& 9 &

( 8 5$7 % A 9 5 & ;

! ( ( 7 0 % $

1 ! ; .( 8 .

Gambar

Tabel Tingkat Kepentingan Kuesioner Awal
Tabel ini berisi persentase tiap kolom didasarkan pada jumlah total

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 186 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 &lt; alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat

1.1.2 Memilih tipe dan macam- macam perkakas bertenaga, alat- alat potong dan alat-alat bantu yang diperlukan sesuai dengan spesifikasi dan karakteristik pekerjaan pemasangan dan

Terdapat 10 jenis rotan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Sedahan Jaya yaitu Rotan lilin, rotan sega, rotan irit, rotan semambu, rotan cacing, rotan seuti,

Sedangkan untuk menentukan nilai kapasitansi spesifik sel superkapasitor digunakan metode impedan spektroskopi elektrokimia (EIS). Pada penelitian kali ini, dilakukan

Dari uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian ini dengan harapan memperoleh data apakah terdapat sindrom depresif pada narapidana Lapas Anak Medan dan apakah

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Pcmbentukan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional

“Di sana muncul tanduk syetan.”(HR. 2905 –pent) Jadi di Iraq dan wilayah setelahnya munculnya tanduk syetan. Bid’ah Rafidhah, Khawarij, Mu’tazilah, Jahmiyah dan selain mereka