• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis streaming video berbasis VLC media player.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis streaming video berbasis VLC media player."

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

Streaming video merupakan suatu teknik yang digunakan untuk melakukan transfer data sehingga dapat diproses secara tetap dan berulang.

Streaming video memanfaatkan suatu streaming server untuk mentransmisikan digital video melalui suatu jaringan data sehingga video playback dapat langsung dilakukan tanpa harus menunggu proses download selesai terlebih dahulu ataupun menyimpannya terlebih dahulu disisi PC client.

Penelitian ini menggunakan IP multicast yang berfungsi melakukan penghematan bandwidth dikarenakan sumber multicast cukup mengirimkan satu aliran paket data saja untuk suatu grup berisi n penerima yang menginginkan data tersebut.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dalam menganalisis kualitas streaming video menggunakan VLC Media Player.

(2)

ABSTRACT

Streaming video is a technique used to transfer data that can be processed regularly and repeatedly. Streaming video utilizing a streaming server for transmitting digital video over a data network so that video playback can be done directly without having to wait for the download finishes first or save to PC client side.

This research uses IP multicast function to save enough bandwidth because multicast sources send only one stream of data packets to a group off n receivers who want the data.

The results of this research are expected to provide an overview to analyze the quality of streaming video using VLC Media Player.

(3)

ANALISISSTREAMINGVIDEO BERBASIS VLC MEDIA PLAYER

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun oleh :

Raymond A.S Tawaerubun

NIM : 085314094

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN

TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2015

(4)

ANALYSIS OF VIDEO STREAMING BASED ON VLC MEDIA PLAYER

A THESIS

Presented as Partial Fulfillment of The Requirements

to Obtain TheSarjana KomputerDegree

in Informatics Engineering Study Program

Created by :

Raymond A.S Tawaerubun

085314094

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF INFORMATICS

ENGINEERING FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2015

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

HALAMAN MOTTO

“Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan hari ini”

(10)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kerja keras dan pencapaian ini, saya dedikasikan kepada Bapak, Ibu,

Kakak, dan keluarga besar yang selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat selama studi dan perkuliahan.

Saya dedikasikan kepada Rekan-Rekan, Bapak/Ibu Dosen, dan Keluarga Besar Program Studi Teknik Informatika dan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(11)

ABSTRAK

Streaming video merupakan suatu teknik yang digunakan untuk melakukantransferdata sehingga dapat diproses secara tetap dan berulang.

Streaming video memanfaatkan suatu streaming server untuk mentransmisikan digital video melalui suatu jaringan data sehingga videoplayback dapat langsung dilakukan tanpa harus menunggu prosesdownloadselesai terlebih dahulu ataupun menyimpannya terlebih dahulu disisiPC client.

Penelitian ini menggunakan IP multicast yang berfungsi melakukan penghematan bandwidth dikarenakan sumber multicast cukup mengirimkan satu aliran paket data saja untuk suatu grup berisinpenerima yang menginginkan data tersebut.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dalam menganalisis kualitasstreamingvideo menggunakanVLC Media Player.

Kata kunci:StreamingVideo,Multicast, VLC Media Player

(12)

ABSTRACT

Streaming video is a technique used to transfer data that can be processed regularly and repeatedly. Streaming video utilizing a streaming server for transmitting digital video over a data network so that video playback can be done directly without having to wait for the download finishes first or save to PC client side.

This research uses IP multicast function to save enough bandwidth because multicast sources send only one stream of data packets to a group off n receivers who want the data.

The results of this research are expected to provide an overview to analyze the quality of streaming video using VLC Media Player.

Keywords: StreamingVideo,Multicast, VLC Media Player

(13)

Kata Pengantar

Demi nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, Amin. Puji syukur kepada

Tuhan Yang MahaEsa karena atas rahmat karunianya penulis telah disertai, di

bimbing, dilindungi selama penulisan ini. Dalam penyelesaian penulisan ini penulis

mendapat dukungan dari banyak pihak. Karena itu penulis akan mempersembahkan

ini kepada semua pihak yang telah mendukung penulis.

Persembahan ini ditujukan untuk :

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberkati dan memudahkan jalan penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

2. Bapak Refly D. Tawaerubun dan Ibu Anita. P.S Raco yang sangat penulis

cintai, yang telah memberi kasih sayang dan selalu mendukung penulis

dalam setiap perjalanan hidup penulis. Saya harap bisa membuat bapak

dan ibu bangga dengan apa yang telah penulis capai sampai hari ini.

Terima kasih bapak dan ibu.

3. Buat kakak penulis Ronald Angelo, Oma dan seluruh keluarga besar dimanapun berada yang sudah memberikan semangat secara langsung

maupun tidak langsung kepada penulis. Terima Kasih.

4. Bapak Herry Suharto, dosen pembimbing penulis, yang disela

kesibukannya selalu menyempatkan untuk memberikan konsultasi berupa

saran dan masukan selama masa penelitian. Terima kasih

(14)

5. Ibu Sri Hartati Wijono, dosen pembimbing akademik yang sudah penulis

anggap sebagai ibu sendiri, yang selalu bersedia untuk direpotkan oleh

penulis namun tetap menyambut dengan tangan terbuka. Terima kasih

6. Dicky Ronald, Wildan Khair, Aditya Anugrah Putra, Yudha Pratama

Putra, Teddy Arianto, Gusti Riyan, Robby Wardhana, Radian Noor, Aliq

Taufan, Ignatius Oya, Sholihah Putri, teman dari satu daerah yang

berjuang bersama kuliah di Yogyakarta. Terima kasih

7. Ahmad Romdhoni, Angga Hadianto, Delly Afriadi, Valentina Ditasari,

Jesia Corin Naviri, Elisabeth Arizona, Carisa Devina Athalia, Devi Dara

Paramitha, teman yang selalu memberi dukungan kepada penulis. Terima

kasih.

8. Samuel Alexander, Richard Tarigan, Mahesa Ahening, Dominico Tri,

Aditya Bayu, Yohanes Nataka, Sifian Cahyo, Herpinto Setiawan, Ayu

Budi, Septina Susanti, teman seperjuangan di kampus sejak awal kuliah

yang saling menyemangati. Terima Kasih

9. Teman – teman seangkatan, yang telah memberikan penulis sebuah kenangan akan arti pertemanan. Terima kasih

Akhir kata, semua yang penulis sampaikan di atas tidaklah cukup untuk

menggambarkan betapa besarnya hutang budi penulis. Penulis juga meminta maaf

atas semua kesalahan yang terjadi baik selama penulisan maupun setelah

penulisan karya ilmiah ini. Semoga berkat Tuhan selalu bersama. Amin.

(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR TABEL ... xix

DAFTAR GRAFIK ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

(16)

1.2. Rumusan Masalah...2

1.3. Tujuan...2

1.4. Batasan Masalah...3

1.5. Metode Penelitian...3

1.5. Sistematika Penulisan...4

BAB II LANDASAN TEORI...5

2.1. Video Streaming...5

2.2. Mode Jaringan VideoStreaming...7

2.2.1. Unicast Streaming...7

2.2.2. Multicast Streaming...8

2.3. Pohon Distribusi Multicast...9

2.3.1. Source Tree...9

2.3.2. Shared Tree...10

2.4. IP Multicast...12

2.4.1. Protokol dalamIP Multicast...14

2.4.2. PengalamatanIP Multicast...15

2.5. Standar Protokol Pada JaringanVideo Streaming...17

(17)
(18)

2.5.2. Real Time Transport Protocol...17

2.5. ParameterQuality of Service (Qos)...20

2.5.1. Throughput...21

2.5.2. Jitter...22

2.5.3. Packet Loss...23

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM...25

3.1. Topologi Jaringan...25

3.2. Perangkat Keras (Hardware)...25

3.2.1. Broadband Router Linksys WRT 230N...25

3.2.2. TP-LINK TL-WN 722N...28

3.2.3. ServerStreaming...29

3.3. Perangkat Lunak (Software)...30

3.3.1. VLC Media Player...30

3.3.2. Wireshark...32

3.4. DiagramFlowchart...32

3.5. Skenario Pengujian...33

3.5.1. Skenario Pengujian 1...33

(19)
(20)

3.5.3. Skenario Pengujian 3...34

3.5.4. Skenario Pengujian 4...35

3.5.5. Skenario Pengujian 5...35

3.5. Tabel Pengujian...37

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM...38

4.1. KonfigurasiAccess Point...38

4.2. Konfigurasi ServerStreaming...39

4.3. Analisa Data...45

4.3.1. AnalisaThroughput...45

4.3.2. AnalisaJitter...48

4.3.3. AnalisaPacket Loss...51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...53

5.1. Kesimpulan...53

5.2. Saran...54

DAFTAR PUSTAKA...55

(21)
(22)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 Proses VideoStreaming...7

GAMBAR 2.2Unicast Streaming...8

GAMBAR 2.3Multicast Streaming...8

GAMBAR 2.4 Ilustrasi PembentukanSource Tree...10

GAMBAR 2.5 Ilutstrasi PembentukanUnidirectional Shared Tree...11

GAMBAR 2.5 Ilustrasi PembentukanBidirectional Shared Tree...12

GAMBAR 2.7 Transmisi dariIP Multicast...13

GAMBAR 2.8IP Multicast Routing Protocol...15

GAMBAR 2.9 PeranRTPpada TeknologiStreaming...18

GAMBAR 2.10RTP Header...19

GAMBAR 3.1 Topologi Jaringan...25

GAMBAR 3.2Router Linksys WRT 230N...28

GAMBAR 3.3 AplikasiWireshark...32

GAMBAR 3.4 DiagramFlowchart...33

GAMBAR 3.5 Skenario Pengujian 1...34

(23)

GAMBAR 3.5 Skenario Pengujian 2...35

GAMBAR 3.7 Skenario Pengujian 3...35

GAMBAR 3.8 Skenario Pengujian 4...35

GAMBAR 3.9 Skenario Pengujian 5...35

GAMBAR 4.1 KonfigurasiAccess Point WRT 230N...38

GAMBAR 4.1 KonfigurasiVLC Media PlayerSebagaiServer Streaming 39

(24)

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 PengalamatanIP Multicast...15

TABEL 2.2Jitter...23

TABEL 2.3Packet Loss...24

TABEL 3.1 SpesifikasiRouter Linksys WRT 230N...25

TABEL 3.2 SpesifikasiTP-LINK TL-WN 722N...28

TABEL 3.3 Spesifikasi ServerStreaming...29

TABEL 3.4 SpesifikasiVLC Media Player...30

TABEL 3.5 Tabel Pengujian...37

(25)

DAFTAR GRAFIK

GRAFIK 4.1 Grafik PerbandinganThroughputpada sisiclient...47

GRAFIK 4.2 Grafik PerbandinganThroughputpada sisi server...48

GRAFIK 4.3 Grafik PerbandinganJitterpada sisiclient...49

GRAFIK 4.4 Grafik PerbandinganJitterpada sisi server...50

GRAFIK 4.5 Grafik PerbandinganPacket Losspada sisiclient...51

(26)
(27)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Digitalisasi yang telah berkembang pesat ke berbagai sisi kehidupan

membuat masyarakat membutuhkan teknologi komunikasi untuk berkomunikasi

dan bertukar data dengan cepat dan mudah. Kebutuhan untuk memperoleh data

dan informasi dimana saja dan kapan saja memunculkan sebuah teknologi

internet. Perkembangan teknologi internet sedang berkembang diberbagai bidang

salah satunya adalah untuk aplikasi multimedia. Multimedia adalah pemanfaatan

komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video dan

animasi. Tujuan utama multimedia adalah memberikan layanan yang paling

memuaskan bagiuser.

Dewasa ini ada 2 metode penyampaian data multimedia ke user, yaitu

dengan metode download dan streaming. Download memerlukan waktu yang

cukup lama dan tempat penyimpanan untuk menyimpan data tersebut, sedangkan

streaming data dapat dilihat tanpa harus men-download dan menyimpan data

tersebut. Streaming sangat cocok digunakan pada content yang tidak terbatas,

seperti menonton siaran TV melalui internet, dan juga mendengarkan siaran

radio lewat internet.

Sistem videostreaming melibatkan prosesencoding terhadap isi dari data video, dan kemudian mentransmisikan video tersebut melalui suatu jaringan,

(28)

sehinggaclienttujuan dapat mengakses, melakukandecoding, dan menampilkan video secararealtime.

Streaming video sering kita gunakan seperti skype, youtube atau yang

sejenisnya. Videostreamingbanyak diimplementasikan pada dunia pertelevisian

untuk melakukan siaran dari website atau mengirimkan gambar siaran langsung

melalui website atau disebut juga live streaming. Jadi gambar yang didapatkan

dari siaran langsung, sesegera mungkin ditransmisikan dan dapat diputar melalui

internet.

Oleh sebab itu penulis tertarik menganalisa performansi streaming video

berbasis VLC Media Player. Aplikasi VLC Media Player digunakan sebagai

media server streaming. Adapun parameter yang menjadi tolak ukur dari

pengujian ini adalahthroughput, jitterdan jugapacket loss.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Merancang sebuah jaringan untukstreamingvideo berbasis VLC Media Player

2. Bagaimana performansi streaming video pada VLC Media Player dari parameter throughput, jitterdanpacket loss

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Mengetahui performansi jaringan untuk streaming video berbasis VLC Media Player

(29)

Dalam pelaksanaan tugas akhir ini, masalah dibatasi sebagai berikut:

1. Aplikasi yang digunakan adalah :

- VLC Media Player

- Wireshark

2. Pengujian ini dilakukan dengan memakai :

- 1 PC untuk serverstreaming

- Linksys WRT230N sebagaiaccess point.

- TP-LINK TL-WN722N sebagaiusb adapter wireless

- PC dan Laptop sebagai userclient

3. Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Jaringan Komputer Universitas Sanata Dharma.

4. Parameter yang di uji hanyathroughput,packet lossdan jugajitter.

1.5 Metodologi Penelitian

Adapun metodologi dan langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Studi literatur

Mengumpulkan dan mempelajari referensi tentang penelitian yang akan dikerjakan.

b. Analisis dan Perancangan sistem

Merancang topologi jaringan sesuai skenario yang akan di uji dan di analisa.

c. Implementasi sistem

(30)

Implementasi dilakukan dengan membuat server streaming dimana akan

dihubungkan dengan access point sehingga bisa diterima oleh user client

memakaiwireless.

c. Pengambilan dan analisa data

Setelah dilakukan implementasi, akan dicatat data-data yang berhubungan dengan

parameter yang akan dicari pada sisiclientdan juga server menggunakan bantuan

software wireshark,meliputithroughput, jitterdanpacket loss, dan hasilnya akan

dianalisa.

d. Penarikan kesimpulan

Dari hasil analisa tersebut akan ditarik kesimpulan mengenai performansi jaringan untukstreamingvideo.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penulisan tugas akhir, rumusan masalah, batasan masalah, metodologi penelitian, dan juga sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan dasar – dasar teori yang berkaitan dengan judul/masalah di tugas akhir.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai kebutuhan dasar dan spesifikasi yang dibutuuhkan untunk melalukan perancangan topologi

yang akan digunakan.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN ANALISIS DATA

(31)

pengujian tersebut.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran terhadap pengujian.

(32)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Video Streaming

Streaming merupakan suatu teknik yang digunakan untuk melakukan

transfer data sehingga dapat diproses secara tetap dan kontinyu Streaming

biasanya diidentikkan dengan realtime. Faktor utama yang menyebabkan

streaming bersifat realtime adalah tidak adanya media penyimpanan yang

digunakan untuk menyimpan paket data. Paket data akan disimpan pada sebuah

buffer dan kemudian ditampilkan ke layar. Setelah selesai, data pada buffer akan

dibuang dan buffer digunakan untuk menyimpan data yang baru.. Video

Streaming merupakan suatu metode yang memanfaatkan suatu streaming server

untuk mentransmisikan digital video melalui suatu jaringan data sehingga video

playback dapat langsung dilakukan tanpa harus menunggu proses download

selesai terlebih dahulu ataupun menyimpannya terlebih dahulu disisi PC client

(Dedi Supriyatna, 2010). Sistem video streaming melibatkan proses encoding

terhadap isi dari data video, dan kemudian mentransmisikan video streaming

melalui suatu jaringan, sehingga client tujuan dapat mengakses, melakukan

decoding, dan menampilkan video tersebut secara realtime.[1] Proses video

streaming dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

(33)

Gambar 2.1 Proses Video Streaming[2]

2.2 Mode Jaringan Video Streaming

2.2.1 Unicast Streaming

Unicast Streaming adalah one to one, yaitu hubungan antara server dan

klien, yang berarti setiap klien mendapat aliran separate dan hanya jika mereka

memintanya. Unicast Streaming bekerja baik untuk live streaming atau sesuai

permintaanstreaming.

Unicast adalah cara yang digunakan oleh server WM untuk melayani

konten dan faktor tengah antara penerima dan server. Hal ini juga mendukung

beberapa bit ratefitur streaming. Ada 2 faktor yang membatasi ukuran penerima ketika menerima sinyalunicast:

a.Bit ratedari kontenvideo-streaming

b. Kecepatan server.

(34)

Gambar 2.2 Unicast streaming [3]

2.2.2 Multicast Streaming

Multicast streaming adalah teknologi untuk menyampaikan data ke lebih

dari satu sumber pada saat yang sama.Multicastbiasanya digunakan dalam media streaming dan TV internet. Server menggunakan satu alamat IP untuk

menyampaikan sinyal maka klien dapat mengaksesnya denganIPtertentu.

Gambar 2.3 Multicast streaming [3]

(35)

Pada unicast, trafik dirutekan sepanjang jalur dari node pengirim ke

penerima berbeda terjadi pada multicast, dimana sumber mengirimkan trafik

multicast ke suatu grup penerima yang diwakili oleh sebuah alamat grup

multicast. Untuk mengirimkan trafik multicast ke seluruh penerima, digunakan

pohon distribusimulticastuntuk mendeskripsikan jalur yang ditempuh oleh trafik

IP multicast di dalam jaringan, Ada duat tipe dasar pohon distribusi multicast, yaitu antara lainsourcetree danshared tree(Muhammad Arif, 2008).

2.3.1 Source Tree

Source tree merupakan bentuk pohon distribusi multicast yang paling

sederhana, di mana sumber multicast akan menjadi pusat (root) dari pohon

distribusi yang cabangnya akan membentuk suatuspanning treesepanjang link di

jaringan hingga mencapai penerima. Karena tipe pohon distribusi ini

menggunakan konsep shortest path untuk mencapai penerima multicast, maka

source treesering juga disebut sebagaishortest path tree (SPT)

(36)

Gambar 2.4 Ilustrasi Pembentukan Source Tree [4]

Gambar di atas mengilustrasikan source tree. Notasi khusus (S,G)

menunjukkan S sebagai alamat IP dari sumber trafik multicast, sementara G

adalah grup multicast tujuan dari sumber tersebut. Karena sumber S disebutkan

secara eksplisit, maka SPT yang berbeda akan muncul untuk setiap sumber

multicast yang mengirimkan trafik ke grup yang berbeda. Sehingga, akan

dihasilkan pohon distribusi yang berbeda untuk setiap sumber.

2.3.2 Shared Tree

Tidak seperti source tree yang berpusat pada sumber multicast, shared

tree menggunakan pusat trafik yang digunakan bersama (common root) yang

ditempatkan di titik tertentu pada jaringan. Bergantung pada protokol routing

yang digunakan, titik pusat ini biasa disebutRendezvous Point (RP)ataupuncore.

(37)

unidirectional shared tree (satu arah) dan bidirectional shared tree (dua arah).

Pada unidirectional shared tree. Atau lebih sering disebut sebagai shared tree

(ST)saja, trafikmulticasthanya akan mengalir ke penerima dari arahdownstream

RP yang digunakan. Pada bidirectional shared tree, atau biasa disingkat BST.

Trafik dapat mengalir kearah upstream ataupun downstream sepanjang shared

treeyang digunakan.

Yang dimaksud dengan upstream RP adalahinterface RP yang menerima trafik multicast sumber (incoming interface). Sedangkan downstream adalah

interface tempat RP mengirimkan trafik tersebut ke node penerima (outgoing

interface)

Gambar 2.5 Ilustrasi Pembentukan Unidirectional Shared Tree [4]

(38)

Trafikmulticast dari sumberhost A dan Fdikirim menuju ke pusat pohon

distribusi (router D), baru kemudian trafik tersebut dikirmkan ke masing-masing

penerima. Karena seluruh sumber multicast menggunakan pohon distribusi

bersama, maka notasi pohonnya adalah (*,G). Tanda * menunjukkan semua

sumber, danGmenunjukkan grupmulticast.

Gambar 2.6 Ilustrasi pembentukan Bidirectional Shared Tree [4]

Pada ilustrasiBST di atas, terlihat bahwa trafikmulticast yang di hasilkan sumber akan dirutekan oleh net hopnya (router B) ke RP dan sekaligus ke node penerima192.5.5.5.

2.4 IP Multicast

Multicastmerupakan mekanisme pengiriman aliran paket data dari satu sumber ke suatu grup yang berisi kumpulanhostpenerima. Keuntungan utama

(39)

bandwidth. Ini karena sumbermulticastcukup mengirimkan satu aliran paket data

saja untuk suatu grup berisinpenerima yang mengingingkan data tersebut. Aliran

data tersebut akan direplikasi oleh router - router multicast yang memiliki host

anggota grup tersebut pada jaringan dibawahnya. Bila menggunakan metode

unicast, maka sumber harus mengirimkan sebanyakndata untuknpenerima. Bila

menggunakan metode broadcast, maka setiap node di jaringan akan menerima

data tersebut, meskipun sebenarnya node tersebut tidak meminta data tersebut.

Dengan demikian jaringan akan terhindar dari beban trafik yang tidak perlu.

Gambar 2.7 Transmisi dari IP multicast

2.4.1 Protokol dalamIP Multicast

(40)

Berikut beberapa protokol yang digunakan untuk implementasi IP

multicast routingantara lain:

1. Internet Group Management Protocol (IGMP) digunakan antara

host dalam sebuah LAN dan router pada LAN. Dengan

menggunakan IGMP, router mencatat informasi grup multicast

dari host yang berada pada LAN tersebut dan host menandakan

dirinya ingin bergabung atau meninggalkan suatu grup multicast

dengan alamat tertentu.

2. Protocol Independent Multicast (PIM) digunakan antar router

untuk membentuk suatu multicast distribution tree dari

masing-masing grup multicast. Dengan multicast distribution tree, router

dapat mengetahui interface - interface yang memiliki penerima

aktif dari paketmulticastatau grup.

3. Cisco Group Management Protocol (CGMP)yang digunakan pada router yang terhubung ke switch Catalyst untuk melakukan tugas

yang sama dengan dilakukan olehIGMP.

Gambar berikut menunjukkan bagaimana protokol – protokol ini

beroperasi dalam suatu lingkungan IPmulticast:

(41)

Gambar 2.8 IP Multicast Routing Protocol

2.4.2 PengalamatanIP Multicast

Suatu grup multicast dapat dikenali dari alamat grup multicast yang

digunakannya. Paket multicast akan disampaikan dengan menggunakan

destination address alamat grup multicast tersebut. Tidak seperti alamat unicast

yang secara unik mengindentifikasi sebuah host, IP address multicast tidak

mengidentifikasi satuhost tertentu melainkan sekelompok hostyang memiliki IP

address unicast yang bergabung ke grup multicast dengan IP address multicast

tersebut. Untuk menerima data yang dikirim ke sebuah alamat multicast, suatu

host harus bergabung dengan grup dengan alamat tersebut. Data akan dikirim ke

alamatmulticast tersebut dan diterima oleh semuahost yang sudah bergabung ke

grup tersebut.

Alamat IPmulticastmerupakan alamatClass D IPv4. 4 bit pertama dari

Class Dadalah 1110 sehingga alamat grup bisa berada di antara 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255. Berikut tabel pengalamatan IP untukmulticast:

(42)

Nama Range Deskripsi

Reserved Link- 224.0.0.0 – 224.0.0.255 Digunakan protokol jaringan pada

Local Address segmen lokal jaringan

Globally Scoped 224.0.1.0 – 238.255.255.255 Digunakan untuk mengirim

Address multicastantar organisasi dan

melaluiinternet

Source Specific 232.0.0.0 – 233.255.255.255 Digunakan dengan model

Multicast pengirimdatagram SSMdimana

data disampaikan hanya ke

penerima yang secara eksplisit

bergabung dengan grup

GLOP Address 233.0.0.0 – 233.255.255.255 Digunakan untuk alamat yang

didefinisikan dengan tatic oleh

organisasi yang sudah memili

autonomous system (AS) domain

number

Limited Scope 239.0.0.0 – 239.255.255.255 Digunakan untuk penggunaaan

Address padadomain multicastprivat

Tabel 2.1 Pengalamatan IP Multicast

(43)

2.5.1 User Datagram Protocol (UDP)

User Datagram Protocol merupakan protokol yang bersifat

connectionless. UDP memungkinkan sebuah aplikasi untuk mengirimkan

datagram tanpa perlu menciptakan koneksi terlebih dahulu antara client dan

server.UDPdatagram terdiri atasheaderdanpayload.besar headerUDPadalah 8

byte. Header UDP terdiri atas port asal, port tujuan, panjang UDP dan UDP

checksum.

UDP tidak melakukan flow control, error control ataupun melakukan

retransmisi (pengiriman ulangUDP datagram). UDPsangat cocok untuk aplikasi

client-server.Clientterkadang hanya ingin mengirimkan permintaan yang singkat

dan mengharapkan balasan yang segera. Pengkodean yang lebih mudah,

pengiriman paket yang lebih sedikit, dan tidak diperlukannya inisialisasi awal

koneksi membuatUDPbanyak digunakan oleh aplikasireal-time.

2.5.2 Real Time Transport Proocol (RTP)

Sebuah paket dengan format UDP dan seperangkat konvensi yang

menyediakan fungsi jaringan transportasi end to end, cocok untuk aplikasi

transmisi data real time seperti audio, video atau data simulasi, melalu layanan

jaringanmulticastatauunicast.

Real Time Protocol (RTP) merupakan standar utama untuk keperluan transport audio/videodalam jaringanIP, fitur dariRTPdiantaranya adalahtiming

(44)

recovery, loss detection and correction, payload and source identification,

reception quality feedback, media synchronization, reception quality feedback,

media synchronization and membership management. Pada awalanya RTP

didesain untuk digunakan pada konferensi multicast menggunakan model

lightweights session. Sejak saat itu RTP terbukti berhasil untuk

diimplementasikan untuk aplikasi multimedia realtime seperti video conference

H.323,webcasting, dan videobroadcast. Gambar dibawah ini menunjukkan peran

RTPpada teknologistreaming.

Gambar 2.9 Peran RTP pada Teknologi Streaming.[5]

Header RTPmemiliki ukuran minimum 12 byte. Setelahheader, extension header opsional. Hal ini diikuti oleh RTP payload, format yang ditentukan oleh

kelas tertentu aplikasi, Gambar dibawah ini menunjukkanRTP Header.

(45)

Gambar 2.10 RTP Header.[5]

Fielddalam header adalah sebagai berikut :

1. V (Version) nemiliki ukuran 1 bit, berfungsi mengindikasikan versi protokol. Versi saat ini adalah 2.

2. P (Padding) nemiliki ukuran 1 bit, digunakan untuk mengindikasikan apakah adabyte paddingtambahan pada akhir paketRTP.

3. X (Extension) nemiliki ukuran 1 bit, berfungsi mengindikasikan adanyaheader extensionantaraheader standarddan datapayload.

4. CC (Contributing Source Count) nemiliki ukuran 4 bit, mengandung jumlah pengenal CSRC yang mengikutiheadertetap.

5. M (Marker) memiliki ukuran 1 bit, digunakan pada tingkat aplikasi dan didefinisikan oleh profil.

(46)

6. PT (Payload Type) memiliki ukuran 7 bit, berfungsi mengindikasikan formatpayloaddan menentukan interpretasinya oleh aplikasi.

7. Sequence Number memiliki ukuran 16 bit, nomor urutan bertambah

satu untuk setiap paket data yang dikirim dan RTP yang akan

digunakan oleh penerima untuk mendeteksi kehilangan paket dan

untuk mengembalikan urutan paket

8. Timestamp memiliki ukuran 32 bit, digunakan untuk memungkinkan penerima untuk memutar ulang sample yang diterima pada interval

yang tepat.

9. SSRC (Synchronization Source) memiliki ukuran 32 bit,

mengindentifikasi tanda pengenal yang unik dari sumberstream.

10. CSRC (Contributing Source) memiliki ukuran 4 bit, menghitung sumber kontribusi untuk stream yang telah dihasilkan dari berbagai

sumber.

11.Extension Header Ukuran opsional, 32-bit pertama berisi profil

pengidentifikasi (16 bit( dan sebua penspesifikasi panjang (16 bit)

yang menunjukkan panjang perpanjangan (EHL = extension header

length) dalam satuan 32-bit, tidak termasuk 32 bit dariheaderekstensi.

2.5 ParameterQuality of Service (QoS)

Quality of Service (QoS)didefinisikan sebagai suatu pengukuran tentang

seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan

(47)

mengacu pada performansi dari paket - paket IP yang lewat melalui satu atau

lebih jaringan. QoS didesain untuk membantu end user menjadi lebih produktif

dengan memastikan bahwa end user mendapatkan performansi yang handal dari

aplikasi - aplikasi berbasis jaringan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan

untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui

teknologi yang berbeda-beda.

Teknologi QoS adalah teknologi yang memungkinkan administrator

jaringan untuk dapat menangani berbagai efek akibat terjadinya konjesti pada lalu

lintas aliran paket dari berbagai layanan. Penanganan QoS dilakukan dengan

memanfaatkan sumber daya jaringan secara optimal, dibandingkan dengan

menambah kapasitas fisik jaringan tersebut. QoS bertujuan untuk menyediakan

kualitas layanan yang berbeda-beda untuk beragam kebutuhan akan layanan di

dalam jaringan IP, sebagai contoh untuk menyediakan bandwidth yang khusus,

menurunkan hilangnya paket-paket, menurunkan waktu tunda dan variasi waktu

tunda di dalam proses transmisinya. QoS menawarkan kemampuan untuk

mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif

maupun kuantitatif. [6]

2.5.1 Throughput

Throughput merupakan bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran

waktu tertentu dalam mentransmisikan data. Berbeda dengan bandwidth, walaupun satuannya sama bits per second (bps), tapithroughputlebih

(48)

menggambarkan bandwidth yang sebenarnya pada suatu waktu dan pada kondisi

dan jaringan tertentu yang digunakan untuk mengunduh suatu file dengan ukuran

tertentu. Jika tp adalah throughput, dz adalah ukuran data yang dikirim, dan t

adalah waktu yang dibutuhkan, maka rumus untuk menentukan throughput

jaringan komputer sebagai berikut:

tp = dz / t

Perhitungan waktu yang dibutuhkan untuk mengukur throughput pada

jaringan komputer saat mengunduh data dari server bisa dihitung menggunakan stopwatch, dari mulai unduh sampai selesai.

2.5.2 Jitter

Merupakan variasi waktu kedatangan antara paket-paket yang dikirimkan

terus menerus dari satu terminal (source) ke terminal yang lain (destination) pada

jaringan IP. Biasanya dikenal juga dengan standar deviasi. Hal ini disebabkan

oleh beban trafik, perubahan rute paket, kemacetan paket (congestion), dan waktu

tunda pemrosesan.Ada tiga kategori penurunan kualitas jaringan berdasarkan nilai

variasi waktu tunda. Tabel 2.4.menunjukkan kategori tingkat kualitas jaringan IP

berdasarkan jitter.

Kategori Degradasi Jitter

Sangat bagus 0 ms

Bagus 3 s/d 75 ms

(49)

Jelek 126 s/d 225 ms

Tabel 2.2 Jitter berdasarkan stardardisasi ITU-T G.1010

2.5.3 Packet Loss

Paket hilang (packet loss) merupakan penyebab utama pelemahan audio

dan video pada multimedia streaming. Paket hilang dapat disebabkan oleh

pembuangan paket di jaringan (network loss) atau pembuangan paket di

gateway/terminal sampai kedatangan terakhir (late loss). Network loss secara

normal disebabkan kemacetan (router buffer overflow), perubahan rute secara

seketika, kegagalan link, dan lossy link seperti saluran nirkabel. Kemacetan atau

kongesti pada jaringan merupakan penyebab utama dari paket hilang.

Packet lossdiukur dalam ukuran persen (%). Pada implementasi jaringan

IP, nilai packet loss ini diharapkan mempunyai nilai yang minimum. Rumus dari packet lossadalah sebagai berikut :

Parameter penilaianpacket lossdapat dilihat pada tabel 2.5 dibawah ini.

Kategori Degradasi Packet Loss

(50)

Sangat bagus 0

Bagus 3 %

Sedang 15 %

Jelek 25 %

Tabel 2.3 Packet Loss berdasarkan stardardisasi ITU-T G.1010

(51)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Topologi Jaringan

Perancangan jaringan yang akan digunakan pada penelitian ini terdiri dari

1 buah server untuk streaming, PC dengan usb adapter wireless TP-LINK dan

laptop sebagai user client, 1 buah router Linksys yang juga sebagai access point

dan sebuah handycam yang terhubung memakai firewire ke server. Server

streaming akan menggunakan VLC Media Player. Router dihubungkan ke LAN

dengan memakai kabel ethernet begitu juga server akan dihubungkan dengan

router tersebut. Sedangkan PC menggunakan usb adapter wireless dan laptop

sebagai user client langsung terhubung ke access point yang disediakan oleh

router. Berikut topologi jaringan yang digunakan :

Gambar 3.1 Topologi Jaringan

(52)

3.2 Perangkat Keras (Hardware)

3.2.1 Broadband Router Linksys WRT230N

Merupakan perangkat keras router yang akan menjadiaccess point untuk real access point. Perangkat ini dibuat oleh perusahaan ternama di bidang

jaringan computer yaitu, CISCO. Adapun spesifikasinya adalah:

Device Type Wireless router - 4 - port switch

(integrated)

Enclosure Type Desktop

Compatible Slots None

Connectivity Technology Wireless, Wired

Data Link Protocol Ethernet,

Gigabit Ethernet,

IEEE 802.11b,

IEEE 802.11g,

IEEE 802.11n (draft 2.0),

Fast Ethernet

Remote Management Protocol HTTP

Encryption Algorithm WPA2,

WPA,

128-bit WEP,

(53)

64-bit WEP

Features MIMO technology ,

Firewall protection ,

Wi-Fi Protected Setup (WPS) ,

Auto-uplink (auto MDI/MDI-X) ,

Stateful Packet Inspection (SPI)

Compliant Standards IEEE 802.11g ,

IEEE 802.3ab ,

Wi-Fi Protected Setup ,

IEEE 802.11n (draft 2.0) ,

IEEE 802.11b ,

UPnP ,

IEEE 802.3u ,

IEEE 802.3

Interfaces LAN : 4 x Ethernet

10Base-T/100Base-TX/1000Base-T -

RJ-45,

WAN : 1 x Ethernet

10Base-T/100Base-TX/1000Base-T -

RJ-45

Networking type Wireless router

(54)

Antenna Internal integrated

Antenna Qty 3

Tabel 3.1: Spesifikasi Router Linksys WRT230N

Gambar 3.2: Router Linksys WRT 230N

3.2.2 TP-LINK TL-WN 722N

Merupakan usb adapter wireless yang berguna untuk menghubungkan PC ke jaringan nirkabel dan akses internet.

Encryption 64/128 bits WEP

WPA/WPA2, WPA-PSK/WPA2-PSK

(TKIP/AES)

Operating Frequency 2.4-2.4835GHz

Modulation OFDM/CCK/16-QAM/64-QAM

(55)

Dimensions 3.7 x 1.0 x 0.4in. (93.5 x 26 x 11mm)

Standards Protocol IEEE 802.11n,IEEE 802.11g, IEEE

802.11b

Tabel 3.2: Spesifikasi TP-LINK TL-WN 722N

3.2.3 ServerStreaming

Server ini bertindak sebagai mediastreaming. Berikut spesifikasi PC yang akan digunakan sebagai server :

Hardware Speisifikasi

Jenis Desktop

System Manufacturer Acer

Processor Inter(R) Pentium (R) CPU 630 @2.7

GHZ

RAM 2984MB

FSBSystem 800 MHz

Memory 80 GB

Operating System Microsoft Windows XP Professional

(5.1, Build 2000)

Server video Streaming VLC Media Player dan x.264 untuk

VLC

(56)

Tabel 3.3: Spesifikasi Server Streaming

3.3 Perangkat Lunak (Software) 3.3.1 VLC Media Player

VLC adalah sebuah program media player gratis yang dapat memainkan

banyak jenis file format video dan audio. VLC Media Player juga dapat

digunakan sebagai server untuk streaming dalam unicast atau multicast di IPv4

atau IPv6 pada jaringan bandwidth tinggi. Berikut adalah beberapa fitur yang

dimiliki oleh VLC media player:

a. Mampu menjalankan video yang belum selesai didownload, atau bahkan rusak sebagian. Hal ini dimungkinkan karena VLC merupakanpacket based player

b. Dapat mengkakses file dengan format .iso sehingga client dapat menjalankan file langsung dari diskimage

c. Mampu menjalankan banyak format audio dan video yang

didukung olehlibavcodecdan libavformat seperti H.264, MPEG-4, flv, mxf, dan lain-lain

d. Dapat digunakan untuk merekam desktop

e. Dapat menjalankan video dengan format AVCHD, yaitu format yang banyak digunakan padaHD camcorder.[7]

Berikut spesifikasi yang ada pada VLC Media Player :

Input Stream RTP/UDP, RTSP, RTP/DCCP, Raw UDP

(57)

MMSH, Transcoding

Video formats MPEG - 1 video, MPEG – 2 video, MPEG – 4 video, DivX 1/2/3 video,

WMV 1/2, H/I 263, MJPEG, Theora,

H.264/MPEG – 4 AVC.

Audio formats AC3(i.e.A52), MPEG – 4 audio (i.e.AAC), Vorbis, Speex, FLAC, PCM.

Video outputs SDL, ASCII Art, X11, Xvideo

Audio outputs JACK, Pulse Audio, Port Audio

Video filters Cropping, Deinterlace, Image distortion, Bluescree, RSS/Atom feeds

Audio outputs Visualization effects, Equalizer

Tabel 3.4 Spesifikasi VLC Media Player.

3.3.2 Wireshark

Wireshark digunakan untuk melalukan analisa lalu lintas jaringan dari

pengujian ini. Wireshark mampu menangkap paket-paket data atau informasi

yang berjalan dalam jaringan yang terlihat dan semua jenis informasi ini dapat

dengan mudah dianalisa .

(58)

Gambar 3.3 Aplikasi wireshark

3.4 DiagramFlowchart

Langkah-langkah untuk melalukan scenario pengujian bisa diliat melalui flowchart dibawah ini :

(59)

Instalasi dan

Gambar 3.4 Diagram Flowchart

3.5 Skenario Pengujian

Pada pengujian ini memakai 5 skenario pengujian dengan jumlah user

client yang berbeda tiap skenario, adapun tujuan untuk memakai skenario yang

berbeda berdasarkan jumlah user client adalah untuk melihat sejauh mana

performansiwireless LANtersebut.

Skenario pengujian streaming livepada penelitian ini dilakukan sebanyak

3 kali dengan setiap skenario memakai 4 resolusi, yaitu VGA, PAL, SVGA dan

XGA. Setiap pengujian dilakukan selama 5 menit dimana waktu diatur pada

aplikasi wiresehark. Topologi yang dipakai berdasarkan topologi jaringan pada

gambar 3.1. Skenario akan memakai 1 hingga 20clientmemakai PC dengan

(60)

adapter USB WiFi dan laptop. Pengujian server streaming ini dilakukan dari server menuju client dan pengambilan data dilakukan dari sisi server dan juga client. Adapun 5 skenario yang akan diujikan adalah sebagai berikut.

3.5.1 Skenario Pengujian 1

Gambar 3.5 Skenario pengujian 1

(61)

Gambar 3.6 Skenario pengujian 2

3.5.3 Skenario Pengujian 3

Gambar 3.7 Skenario pengujian 3

(62)

3.5.4 Skenario Pengujian 4

Gambar 3.8 Skenario pengujian 4

3.5.5 Skenario Pengujian 5

Gambar 3.9 Skenario pengujian 5

(63)

Dari 5 skenario yang di ujikan, ada 3 parameter yang diambil, yaitu throughput, jitterdan jugapacket loss, pengujian diambil dari sisi server dan juga

client, adapun tabel perhitungan yang akan dipakai adalah sebagai berikut :

Resolusi

VGA PAL SVGA XGA

Parameter (548 x 480) (758 x 575) (800 x 575) (1024 x 758) Server Client Server Client Server Client Server Client

Throughput(Mbps)

Packet loss (%)

Jitter (ms)

Tabel 3.5 Tabel pengujian parameter tiap skenario

(64)

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA

4.1 KonfigurasiAccess Point

Penelitian ini menggunakan access point Linksys WRT230N. IP address

default untuk access point ini adalah 192.168.1.1, maka untuk mengkonfigurasi

access point tersebut terlebih dahulu mengakses IP diatas melalui browser pada

PC desktop yang telah terhubung dengan access point. Selanjutnya akan muncul

halaman login. Untuk access point WRT230N, username diisi dengan “admin”

dan password diisi dengan“admin”. Setelah berhasil login kita mengaturwireless

settings dengan tahap seperti dibawah ini:

Gambar 4.1 Konfigurasi Access Point WRT 230N

(65)

4.2 Konfigurasi ServerStreaming

Pada pengujian ini, server streaming menggunakan aplikasi VLC Media Player sebagai server untuk mencapture video darihandycamsecara live. Berikut tahapan yang dilakukan:

Gambar 4.2Konfigurasi VLC Media Player sebagai Server Streaming

Memilih menuStreamuntuk melaukan streaming pada VLC.

(66)

Pada menu ini memilih capture mode“DirectShow”dan“video device

name”ada handycam yang tersedia.

(67)

Pada menu “Destination Setup”memilih“RTP/MPEG Trasnport Stream” dan mengaktifkan“Display locally”untuk menampilkan video pada server.

Pada bagian ini terdapat address yang akan dituju, karena menggunakan 1 user clientmaka masih menggunakan IPunicastyaitu“192.168.1.52”dengan

(68)

basic port default “5004” dan member nama pada “Stream name” dengan

“cam”. Untuk memakai beberapa client menggunakan IP multicast yaitu

“239.255.255.1”seperti dibawah ini:

(69)

Pada bagian“Transcoding Options”memakai profile “Video-H264 +

MP3 (MP4)”.

(70)

Pada sisi user client vlc media player juga digunakan untuk membuka

video streaming tersebut. Berikut tahapan penggunaan aplikasi vlc media player

pada user client:

(71)

Pada user client memasukkan network url yaitu

“rtp://@192.168.1.52:5004”untukIP unicastdan“rtp://@239.255.255.1:5004”

untukIP multicast.

(72)

4.3 Analisa Data

Analisa data yang digunakan merupakan analisa yang dilakukan pada

skenario 1 sampai dengan skenario 5, dimana terdapat perbedaan pada data yang

dihasilkan dari sisi server dan juga client. Perbedaan data dipengaruhi oleh

banyaknya jumlah client yang dipakai pada tiap skenario serta pergantian

resolusi video yang dipakai untukstreamingvideo.

4.3.1 AnalisaThroughput

Hasil penelitian throughput selama melakukan uji coba untuk

masing-masing skenario dan resolusi dapat digambarkan dalam diagram batang, dengan

maksud melihat perubahanthroughputdisetiap kondisi yang berbeda.Throughput

sebagai parameter untuk menunjukkan penggunaan bandwidth sebenarnya,

berikut grafik perbandingan throughput:

(73)

1,4

skenario 1 skenario 2 skenario 3 skenario 4 skenario 5

Grafik 4.1 : Grafik perbandingan throughput pada sisi client

Berdasarkan grafik diatas dari hasil pengukuran yang dilakukan bahwa

throughputterkecil terjadi pada uji cobavideo streaming mengunakan resolusi VGA

dengan 0,312Mbps, sedangkan throughput terbesar terjadi pada uji coba video

streaming mengunakan resolusi XGA dengan 1,17Mbps. Besaran nilai throughput

pada sisiclienttidak mengalami peningkatan signifikan berdasarkan pada banyaknya

jumlah client. Trafik resolusi VGA ke XGA mengalami peningkatan di setiap

skenario, ini dikarenakan jumlah pixel yang dipakai pada resolusi VGA dan XGA.

Pada VGA menggunakan frame 640x480 = 307200, sedangkan XGA yaitu

1024x768 = 786432, sehingga jumlah pixel XGA lebih banyak 2,5 kali nya VGA.

Pada grafik di atas menunjukkan untuk hampir semua skenario hasilthroughputyang

dihasilkan XGA lebih besar 2,5 kali nya VGA.

Grafik perbandinganthroughputpada sisi server disajikan sebagai berikut:

(74)

Throughput (Mbps)

skenario 1skenario 2 skenario 3skenario 4 skenario 5

Grafik 4.2: Grafik perbandingan throughput pada sisi server

Pada sisi server terlihat nilai throughput terendah pada skenario 1 dengan

resolusi VGA yakni 0,44Mbps dan nilai tertinggi adalah 1,21Mbps pada skenario 2

dan 3 dengan resolusi XGA. Trafik throughput dari resolusi skenario 1 dan 5 pada

sisi server cenderung tetap dilihat dari banyaknya client, ini dikarenakan pada sisi

server hanya mengirim satu aliran data untuk semua client pada setiap skenario,

aliran data akan direplikasi olehrouter multicast.

Rentan nilai besaran throughput yang didapat dari 2 grafik diatas, dapat digolongkan dalam keadaan bagus menurut standart ITU G.1010.

4.3.2 AnalisaJitter

Besar masing-masingjitterpada setiap skenario dan resolusi disajikan pada grafik berikut ini:

(75)

30

skenario 1 skenario 2 skenario 3 skenario 4 skenario 5

Grafik 4.3: Grafik perbandingan jitter pada sisi client

Pada grafik diatas menujukkan perbandingan besaranjitterdari skenario 1

sampai dengan skenario 5,jitterterbesar terjadi diskenario 2 pada resoulusi VGA

dengan besaran 25,57ms dan yang terendah terjadi diskenario 1 pada resoulsi

XGA dengan besaran 9,54ms. Besaran jitter pada sisi client mengalami

penurunan ketika proses streaming video dengan resolusi video yang semakin

besar, banyaknya jumlah client tidak memberi pengaruh besar terhadap

pergerakan besaranjitter.

Pada sisi server besaranjitterjuga menurun sesuai dengan grafik dibawah

ini:

(76)

Jitter (ms)

skenario 1 skenario 2 skenario 3 skenario 4 skenario 5

Grafik 4.4: Grafik perbandingan jitter pada sisi server

Besaran nilai minimum jitter terdapat di skenario 2 pada resolusi XGA

yakni 8,93ms dan nilai maximum jitter terdapat di skenario 1 pada resolusi VGA

yakni 21,38ms. Seperti sisiclientpada grafik 4.20, pada sisi server besaranjitterjuga

mengalami perubahan seiring dengan perubahan resolusi video yang dipakai pada

saat prosesstreamingvideo.

Besar jitter dipengaruhi oleh delay yang terjadi pada selama berada di

access point. Oleh karena itu, besar nilai jitter yang terukur pada setiap perubahan

resolusi mempunyai nilai minimal 8,54ms dan nilai maksimal 25,57ms lebih kecil

dari nilai 75ms yang merupakan standarjitteryang bagus menurut ITU.

Hasil dari percobaan ini menyatakan nilai.jittermasih dapat ditoleransi. Hal ini terjadi karena adanya buffer yang digunakan oleh aplikasi real-time video streaming.

4.3.3 AnalisaPacket Loss

(77)

berdasarkan resolusi disajikan dalam bentuk diagram batang. Besarnya packet loss disajikan pada grafik dibawah ini :

Packet Loss (%)

skenario 1 skenario 2 skenario 3 skenario 4 skenario 5

Grafik 4.5: Grafik perbandingan packet loss pada sisi client

Dari hasil pengukuran grafik diatas nilai packet loss tertinggi terdapat

diskenario 5 dengan 3,16% pada resolusi XGA, sedangkan packet loss terendah

adalah 0,35%% pada resolusi VGA. Besaran packet loss pada ujicoba ini

mengalami peningkatan yang signifikan, beda halnya dengan throughput dan

jitter yang hanya dipengaruhi oleh resolusi video, tetapi packet loss juga di

pengaruhi oleh banyaknya jumlah client. Besaran packet loss meningkat seiring

dengan banyaknya jumlah client yang dipakai pada setiap skenario. Banyaknya

client yang terhubung dengan access point dan dengan resolusi video yang

semakin tinggi maka gambar yang diterima client mengalami penurunan kualitas

dikarenakan banyaknya trafik yang ada.

Sedangkan pada sisi server disajikan sebagai berikut :

(78)

Packet Loss (%)

skenario 1 skenario 2 skenario 3 skenario 4 skenario 5

Grafik 4.6: Grafik perbandingan packet loss pada sisi server

Pada grafik diatas menunjukkan packet loss yang terjadi pada server di

setiap skenario dan juga resolusi, nilai packet loss terendah terjadi di skenario 1

dengan semua resolusi yaitu 0% dan tertinggi adalah 0,25% di skenario 5 pada

resolusi XGA yakni 0,26%. Pada sisi server juga terlihat bahwa peningkatan

packet loss dipengaruhi oleh resolusi video yang dipakai dan juga banyaknya

jumlah client pada setiap skenario.

Dari minimal dan maksimal packet loss yang didapat dari 2 grafik diatas

diantara 0%-3,16% dimana besar packet loss masih pada batas toleransi. Dapat

dikatakan packet loss dalam kondisi baik menurut standart ITU G.1010. Packet

loss terjadi disebabkan pada waktu pengambilan data, serta kondisi trafik yang

ada.

(79)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis performansi teknologiwirelessLAN untukstreaming

video berbasisVLC Media Playerdapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Throughput yang dihasilkan dari ujicoba ini dipengaruhi oleh resolusi

yang dipake. Bahwa besaran throughput yang dikeluarkan jika

memakai resolusi XGA lebih banyak 2,5 kali daripada memakai

resolusi VGA, sesuai dengan jumlah pixel yang dipakai antara dua

resolusi video tersebut.

2. Jitter yang didapat dari ujicoba ini memiliki persamaan terhadap

throughput yang juga dipengaruhi oleh resolusi video yang dipakai

pada proses streaming video, akan tetapi semakin tinggi resolusi

videonya, semakin kecil besaranjitteryang didapat.

3. Packet loss yang dihasilkan dari ujicoba ini sangat dipengaruhi oleh

banyaknya jumlah client dan juga resolusi video yang dipakai.

Semakin banyak client yang mengakses video streaming pada saat

bersamaan, maka kualitas dari video tersebut menurun.

4. Secara keseluruhan, peformansi wireless LAN pada pengujian ini

termasuk kategori baik dilihat dari hasil throughput, jitter dan packet

loss yang ada. Ketiga parameter tersebut dapat dikatakan dalam

kondisi baik menurut standar ITU G.1010.

(80)

5.2 Saran

Beberapa saran dari penulis agar peneliti selanjutnya dapat memperhatikan

hal-hal di bawah ini, guna perbaikan ke arah yang lebih baik. Adapun saran

tersebut adalah:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk melakukan proses streaming video dari arah client ke server dan juga antara client dan server saling

streaming video secara live.

2. Pengujian sebaiknya menggunakan tambahan resolusi video yang banyak dan pengujian juga dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama dan banyak percobaan.

(81)

[1] Supriyatna, Dedi., 2010, Analisa Performansi Aplikasi Video Streaming Pada Jaringan Mobile IPv6, Universitas Indonesia, Jakarta

[2] VideoLAN streaming, http://www.videolan.org/vlc/streaming.html, [online], Diakses pada tanggal 3 Februari 2015.

[3] Unicast and multicast streaming,

http://www.thehdstandard.com/hd-streaming/unicast-and-multicast-streaming/,[online],Diakses pada tanggal 3

Februari 2015.

[4] Wicaksana, Muhammad Arif, 2008. Evaluasi Kinerja BGMP Pada Jaringan Inherent, Institut Teknologi Bandung, Bandung

[5] Lusita, Primanda, Analisa Proses Video Streaming Menggunakan RTP,

http://www.slideshare.net/jenengkuadnam/analisa-proses-video-streaming-menggunakan-rtp,[online],Diakses pada tanggal 5 Februari 2015

[6] Yonathan Bryan, Bandung Yoanes, Langi Armin, 2011, Analisis Kualitas Layanan (QoS) Audio – Video Layanan Kelas Virtual di Jaringan Digital Learning Pedeseaan, Institut Teknologi Bandung, Bandung

[7] Supriyatna, Dedi., 2010, Analisa Performansi Aplikasi Video Streaming Pada Jaringan Mobile IPv6, Universitas Indonesia, Jakarta

(82)

LAMPIRAN

Pengujian VideoStreaming

Pengujian ini dilakukan dengan memakai 5 skenario yang telah ditentukan dengan

jumlahuser client yang berbeda tiap skenarionya.. Setiap skenario juga diuji berdasarkan

resolusi dimana ada 4 resolusi yang akan diuji yaitu VGA, PAL, SVGA, dan XGA.

Setiap resolusi dilakukan pengujian sebanyak 3 kali dengan waktu 5 menit dan

penghitungan data diambil dari rata-rata setiap pengujian pada setiapuser client.

Skenario 1

Resolusi

VGA PAL SVGA XGA

Parameter (548 x 480) (758 x 575) (800 x 575) (1024 x 758) Server Client Server Client Server Client Server Client

Throughput(Mbps) 0,44 0,312 0,66 0,76 0,55 0,77 1,17 1

Packet loss (%) 0 0,35 0 0,9 0 0,5 0 0,667

Jitter (ms) 21,38 16,8 19,5 14,21 19,2 14,31 9,19 9,54

Hasil Pengujian Skenario 1

(83)

1,4

Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client

VGA PAL SVGA XGA

Throughput

Grafik throughput pada skenario 1

Packet Loss (%)

Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client

VGA PAL SVGA XGA

Packet Loss

Grafik packet loss skenario 1

Jitter (ms)

(84)

25

Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client

VGA PAL SVGA XGA

Jitter

Grafik jitter pada skenario 1

Skenario 2

Resolusi

VGA PAL SVGA XGA

Parameter (548 x 480) (758 x 575) (800 x 575) (1024 x 758) Server Client Server Client Server Client Server Client

Throughput(Mbps) 0,49 0,44 0,66 0,8 0,58 0,91 1,21 0,98

Packet loss (%) 0 1,4 0,03 1,4 0,667 1,567 0,1 1,9

Jitter (ms) 20,01 25,73 16,33 11,72 19,08 9,26 8,93 12,08

Hasil Pengujian Skenario 2

Throughput (Mbps)

(85)

1,2

Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client

VGA PAL SVGA XGA

Throughput

Grafik throughput pada skenario 2

Packet Loss (%)

Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client

VGA PAL SVGA XGA

Packet Loss

Grafik packet loss skenario 2

(86)

Jitter (ms)

Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client

VGA PAL SVGA XGA

Jitter

Grafik jitter pada skenario 2

Skenario 3

Resolusi

VGA PAL SVGA XGA

Parameter (548 x 480) (758 x 575) (800 x 575) (1024 x 758) Server Client Server Client Server Client Server Client

Throughput(Mbps) 0,466 0,47 0,73 0,91 0,64 0,79 1,21 1,07

Packet loss (%) 0,06 2,3 0,1 1,53 0,13 1,67 0,13 2,06

Jitter (ms) 19,47 19,5 15,93 10,42 19,35 11,85 9,37 11,81

Hasil Pengujian Skenario 3

Throughput (Mbps)

(87)

1,2

Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client

VGA PAL SVGA XGA

Throughput

Grafik throughput pada skenario 3

Packet Loss (%)

Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client

VGA PAL SVGA XGA

Packet Loss

Grafik packet loss skenario 3

Jitter (ms)

(88)

25

Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client

VGA PAL SVGA XGA

Jitter

Grafik jitter pada skenario 3

Skenario 4

Resolusi

VGA PAL SVGA XGA

Parameter (548 x 480) (758 x 575) (800 x 575) (1024 x 758) Server Client Server Client Server Client Server Client

Throughput(Mbps) 0,506 0,487 0,732 0,871 0,7 0,81 1,2 1,07

Packet loss (%) 0,1 2,9 0,13 1,83 0,16 1,76 0,16 2,4

Jitter (ms) 19,46 19,24 15,92 10,21 19,16 11,34 9,59 11,9

Hasil Pengujian Skenario 4

Throughput (Mbps)

(89)

1,2

Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client

VGA PAL SVGA XGA

Throughput

Grafik throughput pada skenario 4

Packet Loss (%)

Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client

VGA PAL SVGA XGA

Packet Loss

Grafik packet loss skenario 4

Jitter (ms)

(90)

25

Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client

VGA PAL SVGA XGA

Jitter

Grafik jitter pada skenario 4

Skenario 5

Resolusi

VGA PAL SVGA XGA

Parameter (548 x 480) (758 x 575) (800 x 575) (1024 x 758) Server Client Server Client Server Client Server Client

Throughput(Mbps) 0,556 0,489 0,749 0,837 0,747 1,12 1,2 1,17

Packet loss (%) 0,2 2,76 0,16 2,06 0,23 2,03 0,26 3,16

Jitter (ms) 19,07 15,29 15,93 12,49 18,52 8,61 9,47 9,83

Hasil Pengujian Skenario 5

Throughput (Mbps)

(91)

1,2

Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client

VGA PAL SVGA XGA

Throughput

Grafik throughput pada skenario 5

Packet Loss (%)

Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client

VGA PAL SVGA XGA

Packet Loss

Grafik packet loss skenario 5

Jitter (ms)

(92)

25 20 15 10 5 0

Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client Ser6er Client

VGA PAL SVGA XGA

Jitter

Grafik jitter pada skenario 5

Gambar

Gambar 2.1 Proses Video Streaming [2]
Gambar 2.2 Unicast streaming [3]
Gambar 2.4 Ilustrasi Pembentukan Source Tree [4]
Gambar 2.5 Ilustrasi Pembentukan Unidirectional Shared Tree [4]
+7

Referensi

Dokumen terkait

bertujuan untuk menjadikan area Pasar Lama sebagai pusat transit kota Tangerang yang bebas dari kemacetan, aksebilitas pejalan kaki yang tidak nyaman, hunian, dan

Trend perkembangan penerimaan dari: (i) Dana Perimbangan; (ii) Pendapatan Asli Daerah (PAD); (iii) Penerimaan Daerah Yang Sah; Untuk mengetahui lebih jauh profil keuangan

Muncul tiga istilah yakni, n-good yaitu apabila dari tiap-tiap faktorisasi setidaknya ada satu faktornya yang periodik, jika tidak ada yang periodik maka disebut n-bad, dan

Menurut Middlebrook (dalam Badingah, 1993), hukuman fisik yang umum diterapkan dalam pola asuh otoriter kurang efektif untuk membentuk tingkah laku anak karena : (a) menyebabkan marah

[r]

[r]

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27/M-IND/ PER/7/2017 tentang Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan Industri Menengah melalui Program Restrukturisasi

Tetapi karena ia tinggal bersama keluarga besar dan masuk dalam kategori cacat mental ringan yang dapat di didik maka pemenuhan kewajiban istri oleh penyandang cacat mental