• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Reaksi Pasar Modal terhadap Peristiwa Stock Split yang Ditunjukkan oleh Perubahan Harga Saham dan Trading Volume Activity di BEI Tahun 2008.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Reaksi Pasar Modal terhadap Peristiwa Stock Split yang Ditunjukkan oleh Perubahan Harga Saham dan Trading Volume Activity di BEI Tahun 2008."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui reaksi pasar terhadap peristiwa stock split yang terjadi di

BEI. Variabel amatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: volatilitas harga saham dan

volume perdagangan saham relatif atau likuiditas saham. Penelitian dilakukan terhadap

perisitiwa stock split yang terjadi selama tahun 2008. Jumlah sampel yang digunakan dan telah

terbebas dari event-event lain (pembagian dividen, right issue dan lain-lain) sebanyak 8

perusahaan. Periode jendela (event window) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 hari

yang terdiri atas 20 hari sebelum, pada saat, dan 20 hari setelah stock split.

Jika berdasarkan harga saham sebelum dan sesudah yang dilihat berdasarkan rata-rata delapan

emiten baik hari pertama sampai dua puluh sebelum stock split maupun hari pertama sampai dua

puluh sesudah stock split, terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah stock split dan

harga saham mengalami penurunan. Sedangkan pada volume perdagangan juga mengalami

peningkatan setelah dilakukan stock split.

Berdasarkan harga saham rata-rata per hari mulai dari hari -20 sampai dengan hari +20, tidak

terdapat perbedaan yang signifikan harga saham sebelum dan sesudah stock split. Sedangkan

pada volume perdagangan tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The research aims to determine market reaction to stock split events happened in the BEI. Variable observations used in this study are: stock price volatility and relative trading volume or liquidity of shares. Research conducted on stock split event that occurred during the year 2008. The number of samples used and has been free of other events (dividend, rights issue etc.) as many as 8 companies. Window period (event window) are used in this study was 40 days consisting of 20 days prior to, during, and 20 days after the stock split.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS………...7

2.1 Kajian Pustaka………...7

2.2 Kerangka Pemikiran……….14

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN………17

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian………...17

3.2 Jenis Penelitian……….17

3.3 Definisi Operasional Variabel………..18

3.4 Populasi dan Sampel………19

3.5 Teknik Pengumpulan Data………...20

3.6 Alat Analisis……….21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...23

4.1 Analisis Data………23

a. Harga Saham………..24

b. Volume Perdagangan……….33

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………..46

5.1 Simpulan………..46

5.2 Saran………47

DAFTAR PUSTAKA………49

LAMPIRAN………..50

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Daftar Emiten Yang Melakukan Stock Split Pada Periode Tahun 2008…………20

Tabel II Daftar Emiten Yang Melakukan Stock Split Pada Periode Tahun 2008…………24

Tabel III Daftar Harga Saham Emiten Yang Melakukan Stock Split periode tahun 2008.

(dalam Rupiah)………...24

Tabel IV Hasil Uji Normalitas………..26

Tabel V Hasil perbandingan uji t harga rata saham per hari sebelum dan harga

rata-rata per hari sesudah stock split………...28

Tabel VI Hasil Uji Hipotesis Harga Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split………..33

Tabel VII Daftar Volume Perdagangan Emiten Yang Melakukan Stock Split periode tahun

2008………34

Tabel VIII Hasil Uji Normalitas………..36

Tabel IX Hasil perbandingan uji t volume perdagangan rata-rata saham per hari sebelum

dan volume perdagangan rata-rata per hari sesudah stock split………...38.

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1 Grafik Pergerakan Harga Saham………...26

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Daftar Harga Saham Emiten Yang Melakukan Stock Split periode tahun 2008.

(dalam Rupiah) ………50

Lampiran B Daftar Volume Perdagangan Emiten Yang Melakukan Stock Split periode tahun

2008………..51

Lampiran C Npar Test ( Harga Saham )………52

Lampiran D T-Test (harga saham rata-rata per hari)……….56

Lampiran E T-Test ( Harga saham rata-rata 8 emiten 20 hari sebelum dan 20 hari

sesudah)………58

Lampiran F Npar Test ( Volume Perdagangan )………...59

Lampiran G T-test Volume Perdagangan rata-rata per hari………...63

Lampiran H T-Test ( volume perdagangan rata-rata 8 emiten 20 hari sebelum dan 20 hari

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

N a m a : Barly Joseph

N R P : 0652154

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / S1 Manajemen

Dengan ini, saya menyatakan bahwa

1). Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada Universitas

Kristen Maranatha Hak Bebas Royalti noneksklusif (Non-Ekslusive Royalti-Free Right) atas laporan

penelitian saya yang berjudul

“Analisis Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa Stock Split Yang Ditunjukkan Oleh Perubahan Harga

Saham dan Trading Volume Activity di BEI Tahun 2008”.

2). Universitas Kristen Maranatha Bandung berhak menyimpan, mengalih mediakan / mengalih

formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta

menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta.

3. Saya bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas

Kristen Maranatha Bandung, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta

dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana

semestinya.

Bandung, 4 Maret 2010

Yang menyatakan,

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian.

Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan

operasionalnya, dana tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber, pertama berasal dari dalam

perusahaan yakni modal pemilik, maupun laba ditahan (retained earning). Sedangkan sumber

pembiayaan yang lain, berasal dari luar yakni dalam bentuk pinjaman/hutang dari pihak lain.

Selain pinjaman untuk beberapa perusahaan yang sudah go public dalam upaya menambah dana

kegiatan operasionalnya dapat diperoleh melalui penjualan saham pada para investor/pemilik

modal.

Para ahli menyebut stock split sebagai suatu kosmetika saham, dalam arti bahwa tindakan

perusahaan tersebut merupakan upaya pemolesan saham agar lebih menarik dimata investor

sekalipun tidak meningkatkan kemakmuran bagi investor. Tindakan pemecahan saham akan

menimbulkan efek fatamorgana bagi investor, yaitu investor akan merasa seolah-olah menjadi

lebih makmur karena memegang saham dalam jumlah yang lebih banyak. Jadi, pemecahan

saham sebenarnya merupakan tindakan perusahaan yang tidak memiliki nilai ekonomis

(Jogiyanto 2003:416). Meskipun secara teoritis pemecahan saham tidak memiliki nilai ekonomis

atau tidak secara langsung mempengaruhi cash flow perusahaan, tetapi banyak terjadi peristiwa

pemecahan saham di pasar modal. Hal ini mengindikasikan bahwa pemecahan saham telah

menjadi suatu alat yang sangat penting dalam praktik pasar modal. Terdapat beberapa alasan

dibalik pelaksanaan stock split yang menurut Keown dkk. (1996) dalam Rohana et al. (2003)

(11)

BAB I PENDAHULUAN

2 Universitas Kristen Maranatha

1. Supaya harga saham tidak terlalu mahal sehingga dapat meningkatkan jumlah pemegang

saham dan meningkatkan likuiditas perdagangan saham,

2. Untuk mengembalikan harga dan ukuran perdagangan rata-rata saham kepada kisaran

yang telah ditargetkan,

3. Untuk membawa informasi mengenai kesempatan investasi yang berupa peningkatan

laba dan dividen kas.

Stock split yang umumnya dilakukan oleh para emiten didasari oleh tingginya harga

saham suatu perusahaan, sehingga investor kurang mampu untuk melakukan pembelian dan

berakibat menurunnya likuiditas dari suatu saham, dengan adanya kebijakan stock split akan

menimbulkan dampak penurunan harga saham (yang disertai perubahan jumlah saham yang

beredar secara proporsional). Penurunan harga ini diharapkan akan diikuti dengan meningkatnya

return saham, return yang meningkat akan menarik minat investor untuk melakukan investasi.

Banyaknya investor yang ikut berpartisipasi dalam aksi jual atau beli saham akan menjadikan

likuiditas suatu saham meningkat sehingga berakibat pada adanya perubahan aktivitas

perdagangan pada level tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka dapat ditarik suatu kesimpulan

sementara bahwa peristiwa stock split mengandung suatu informasi sehingga pasar modal

bereaksi yang ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham dan Trading Volume Activity

(TVA) saham. Kenaikan aktivitas perdagangan suatu saham otomatis akan berakibat terhadap

kenaikan harga saham perusahaan tersebut, yang selanjutnya berpengaruh pada return pemegang

saham dan akhirnya tujuan perusahaan untuk mencapai seluas-luasnya kesejahteraan para

(12)

BAB I PENDAHULUAN

3 Universitas Kristen Maranatha

Hal ini dapat disebabkan oleh karena adanya kecenderungan bahwa perusahaan yang

bersangkutan memiliki prospek yang baik di masa datang, sehingga saham yang ditawarkan pada

publik oleh perusahaan yang bersangkutan memiliki harga yang tinggi. Bagi perusahaan adanya

kenaikan harga saham tersebut dapat dinilai sebagai suatu kondisi yang menguntungkan, namun

disisi lain para investor dituntut untuk mengeluarkan tambahan modal yang cukup besar untuk

dapat melakukan investasi melalui pembelian saham perusahaan tersebut.

Pada periode 2008 (sumber : yahoo!finance dan www.idx.com ) terdapat 8 emiten

yang melakukan stock split yaitu BBCA ( Bank BCA Tbk ) , PGAS (PT.Perusahaan Gas Negara

Tbk) , dan TINS ( PT.Timah Tbk), BRNA (Berlina Tbk) , DOID ( Delta Dunia Petroindo Tbk),

PANS (Panin Sekuritas) , PANR (Panorama Sentrawisata Tbk) , SIIP (Suryainti Permata Tbk).

Emiten ini melakukan stock split karena harga sahamnya sudah sangat mahal dan dirasakan oleh

para investor terlalu mahal sehingga kurang menarik lagi, maka dari itu emiten-emiten tersebut

melakukan stock split agar merangsang perdagangan saham lebih atraktif.

Kenaikan harga saham yang terlalu tinggi, akan menyebabkan permintaan terhadap

pembelian saham tersebut mengalami penurunan dan pada akhirnya dapat menyebabkan harga

saham perusahaan tersebut menjadi statis tidak fluktuatif lagi. Penurunan permintaan tersebut

dapat disebabkan karena tidak semua investor tertarik untuk membeli saham dengan harga yang

terlalu tinggi, terutama investor perorangan yang memiliki tingkat dana terbatas, yang terjadi

kemudian adalah para investor akan berbalik untuk membeli saham-saham perusahaan lain.

Untuk menghindari munculnya kondisi tersebut, maka upaya yang perlu dilakukan oleh

suatu perusahaan adalah menempatkan kembali harga saham pada jangkauan tertentu. Atau

(13)

BAB I PENDAHULUAN

4 Universitas Kristen Maranatha

menarik minat investor untuk membeli. Salah satu langkah yang dapat diambil perusahaan agar

saham yang dijual dapat menarik minat investor yaitu melalui stock split.

Tujuan utama dilakukannya stock split adalah untuk menempatkan saham dalam

kisaran perdagangan yang wajar, dimana melibatkan banyak pembeli. Dengan harga saham yang

terjangkau oleh investor, maka akan mendorong investor untuk melakukan transaksi atas saham

tersebut. Hal ini akan menyebabkan saham suatu perusahaan akan kembali aktif dan likuid

dengan semakin meningkatnya transaksi pembelian atas saham tersebut, sehingga akan

membantu perusahaan selaku emiten dari ancaman delisting.

Stock split (pemecahan saham) merupakan salah satu alternatif yang dijalankan suatu

perusahaan, dimana secara sederhana pemecahan saham berarti membagi lembar saham menjadi

n lembar saham. Harga per lembar saham baru setalah pemecahan adalah sebesar 1/n dari harga

saham sebelumnya. Langkah ini dimaksudkan untuk membuat perdagangan saham suatu

perusahaan menjadi lebih aktif karena harga saham tersebut mengalami penurunan.

Stock split banyak dilakukan oleh perusahaan ketika harga saham dari perusahaan

tersebut naik melebihi rentang optimal, dan diyakini oleh para ahli keuangan bahwa suatu saham

memiliki kisaran rentang optimal, dimana jika harga saham bisa berada pada rentang tersebut

maka nilai perusahaan bisa dimaksimumkan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kisaran rentang

harga yang optimal tersebut sangat tergantung pada kondisi berbagai faktor yang mempengaruhi

harga saham itu sendiri, baik fundamental misalnya Earning Per Share (EPS) , Dividend Per

Share(DPS) dan teknikal (fluktuasi harga saham), maupun non-ekonomi (seperti faktor politis

yang berkembang dalam negara tempat saham tersebut diperdagangkan). Adanya pemecahan

saham yang dilakukan oleh emiten tersebut, maka setiap pemegang saham memiliki lebih banyak

(14)

BAB I PENDAHULUAN

5 Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan penjelasan di atas tersebut , maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul : “ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK

SPLIT YANG DITUNJUKKAN OLEH PERUBAHAN HARGA SAHAM DAN TRADING VOLUME ACTIVITY DI BEI TAHUN 2008.”

1.2. Identifikasi Masalah.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan signifikan harga saham sebelum dan sesudah stock split ?

2. Apakah terdapat perbedaan signifikan trading volume activity sebelum dan sesudah stock

split ?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian.

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menguji reaksi pasar terhadap stock split yang dilakukan

oleh 8 emiten tersebut.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui/menguji ada tidaknya perubahan harga saham sebelum dan setelah

perusahaan melakukan stock split di BEI .

2. Untuk mangetahui/menguji ada tidaknya perbedaan volume perdagangan relatif sebelum

dan setelah perusahaan melakukan stock split di BEI .

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak berikut ini;

1. Bagi para pelaku pasar modal: diharapkan dapat memberikan manfaat, dimana dari hasil

penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai keterkaitan antara peristiwa stock split

(15)

BAB I PENDAHULUAN

6 Universitas Kristen Maranatha

2. Bagi penulis: untuk mengetahui lebih dalam tentang event study mengenai suatu peristiwa

(16)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

46 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Sebagai bagian akhir dari penulisan skripsi ini, maka dalam bab V ini disampaikan

kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran yang disampaikan dalam bab ini seluruhnya didasarkan

pada hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam bab IV. Adapun

kesimpulan dan saran tersebut adalah sebagai berikut;

5.1. Simpulan

Dari analisis perbedaan harga saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock

split di Bursa Efek Indonesia periode 2008, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan harga saham rata-rata per hari antara sebelum

dan sesudah aktivitas stock split. Secara statisitika tidak ada perubahan harga saham

secara signifikan. Hal ini disebabkan karena harga saham yang dibandingkan berdasarkan

per hari , sehingga terjadi gap yang cukup jauh diantara harga saham delapan emiten

tersebut. Terdapat perbedaan yang signifikan harga saham sebelum stock split dan harga

saham sesudah stock split.

Jika berdasarkan harga saham sebelum dan sesudah yang dilihat berdasarkan rata-rata

delapan emiten baik hari pertama sampai dua puluh sebelum stock split maupun hari

pertama sampai dua puluh sesudah stock split, hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan harga saham sebelum dan sesudah stock split dan harga saham

mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena tujuan utama dari stock split adalah

menurunkan harga ketika harga dirasa terlalu mahal. Dengan menurunnya harga saham

akan memiliki daya tarik investor untuk membeli saham-saham tersebut, karena harganya

(17)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

47 Universitas Kristen Maranatha

2. Berdasarkan hasil analisis statistika, tidak terdapat perbedaan yang signifikan volume

perdagangan antara sebelum dan sesudah aktivitas stock split pada delapan emiten di

Bursa Efek Indonesia. Hal ini disebabkan oleh masing-masing industri berbeda yang

memiliki perbedaan harga saham masing-masing emiten yang cukup jauh dan penelitian

dilakukan berdasarkan harga rata-rata per hari sehingga perubahan harga tidak berbeda

secara signifikan karena adanya gap yang cukup jauh dari delapan emiten tersebut.

Jika berdasarkan volume perdagangan sebelum dan sesudah yang dilihat berdasarkan

rata-rata delapan emiten baik hari pertama sampai dua puluh sebelum stock split maupun

hari pertama sampai dua puluh sesudah stock split,hasil menunjukkan bahwa terjadi

peningkatan volume perdagangan saham setelah peristiwa stock split . Hal ini disebabkan

karena transaksi saham menjadi lebih menarik, setelah harga menjadi lebih rendah yang

ditunjukkan dengan nilai transaksi yang meningkat.

5.2. Saran

1. Dengan informasi stock split investor atau calon investor harus memilih saham yang

likuiditasnya meningkat. Dengan meningkatnya kegiatan perdagangan berarti jumlah

saham yang diperdagangkan semakin banyak, begitu juga dengan jumlah pemegang

saham. Sehingga dapat mempengaruhi likuiditas saham setelah stock split yakni semakin

meningkat. Hal ini berarti stock split dapat memberikan sinyal yang informatif mengenai

prospek perusahaan yang menguntungkan, karena investor hanya akan berinvestasi pada

saham yang benar-benar diketahui dengan pasti segala sesuatunya dan akan melakukan

perdagangan melalui broker yang menganalisis perusahaan yang mengeluarkan saham

(18)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

48 Universitas Kristen Maranatha

2. Bagi peneliti lain yang berminat mengkaji ulang penelitian ini hendaknya menambah

event stock split yang terjadi dan mengklasifikasikan berdasarkan jenis industri yang

(19)

49 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ewijaya, Nur Indriantoro, 1999, Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Perubahan Harga

Saham, Jurnal Akuntansi Indonesia, Edisi Januari.

Husnan, Suad, 1994, Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas, Edisi Kedua, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Jogiyanto, 2003, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga, Yogyakarta: BPFE.

Marwata, 2001, Kinerja Keuangan Harga Saham Dan Pemecahan Saham, Journal Riset .

Rahardjo, S., 1998, Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham. Inpublished, Yogyakarta, Pasca Sarjana UGM.

Sri Farmawati, Marwan Asri, 1999, Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham Yang

Diukur Dengan Besarnya Bid-Ask Spread Di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia, 1999, Vol 14, No. 4, Halaman 93-110.

Sukardi, 2003, Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Abnormal Return Dan Likuiditas Saham:

Analisis Di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Aplikasi Bisnis, Februari 2003, Volume 4, No. 6,

Halaman 328-346.

Koetin E A, 1994. Suatu Pedoman Investasi Dalam Efek Indonesia. Penerbit US Agency Jakarta.

Napa J. Awat, 1999. Manajemen Keuangan Pendekatan Matematis. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 1999.

Suad Husnan , 1998. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat, Yogyakarta.

Sugiyono, 1997. Statistika Untuk Penelitian. Penerbit CV Alfabeta Bandung 1997.

Wang Sutrisno, 2000. Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham

di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, September,

Referensi

Dokumen terkait

Semakin tinggi kekuatan beton maka panjang bagian linier semakin bertambah (Edward G nawy, 1990).Pada kurva tegangan regangan bahwa sampai dengan 40% dari f c pada umumnya

aktivitas memanipulasi media dan alat pelajaran perlu diperhatikan. Dengan demikian gum dapat mengembangkan alat ukur yang dapat mengukur aktivitas mental dan

“Sebagai pejabat publik mestinya merespons dan melayani wartawan harus dengan baik dan dengan cara yang santun, sikap Kadis ESDM ini menunjukan paradigma lama yang secara

Jika aspek-aspek citra merek yang terdiri dari produk, nama, harga, distribusi, iklan dan promosi sudah dapat disinergikan menjadi satu kesatuan atribut yang seimbang

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menentukan nilai α (alfa) pada Sub DAS Lesti, mendapatkan nilai kesalahan relatif hasil kalibrasi / kesesuian

Pelaksanaan discharge planning yaitu tindakan yang dilakukan perawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta untuk mempersiapkan pasien dan keluarga dalam perawatan lanjutan di rumah

Dua tipe yang lain dari proses pembelian konsumen dimana konsumen tidak terlibat atau keterlibatan kepentingan yang rendah dengan barangnya adalah tipe pengambilan keputusan

 Pendayagunaan sumber air berbasis pada WS untuk melayani kawasan perkotaan nasional dan kawasan andalan yang dapat dilakukan WS lintas provinsi yang meliputi WS