• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Manajemen Persediaan untuk Meningkatkan Efisiensi Biaya Persediaan Kain pada PT. Marga Asih Lestarindo di Banjaran – Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Manajemen Persediaan untuk Meningkatkan Efisiensi Biaya Persediaan Kain pada PT. Marga Asih Lestarindo di Banjaran – Bandung."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PT. Marga Asih Lestarindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garmen. Salah satu permasalahan yang terjadi dalam persediaan ini adalah pengendalian persediaan yang kurang baik.

Pengendalian persediaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam aktivitas perusahaan. Perusahaan harus melakukan persediaan bahan baku yang tepat agar dana yang diinvestasikan untuk pembelian bahan baku benar-benar optimum, dan biaya-biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan penyediaan bahan baku tersebut dapat ditekan seminimum mungkin.

PT. Marga Asih Lestarindo memiliki 26 jenis bahan baku kain, dalam melakukan pengendalian persediaan dapat digunakan klasifikasi ABC. Penelitian ini lebih ditekankan pada kelompok A, karena jenis bahan baku dalam kelompok tersebut memiliki pengaruh besar dalam kegiatan operasi perusahaan, sehingga membutuhkan pengendalian persediaan yang ketat, agar biayanya dapat diminimalkan. Adapun bahan baku yang termasuk di dalam kelompok A adalah SKCN White, TS Navy, TZ Cire Black, PE 30’s White, TC RT White.

(2)

 

vi Universitas Kristen Maranatha 

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………...i

ABSTRAK…..………..v

DAFTAR ISI…………...……….vi

DAFTAR GAMBAR………...xi

DAFTAR TABEL……….. xii

BAB I PENDAHULUAN……….1

1.1 Latar Belakang Masalah……….. 1

1.2 Identifikasi Masalah……… 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……….... 6

1.4 Kegunaan Penelitian………... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA………... 8

2.1 Manajemen Operasi……… 8

2.2 Persediaan………... 8

2.2.1 Pengertian Persediaan……… 9

2.2.2 Fungsi Persediaan………. 10

2.2.3 Tujuan Persediaan……… 11

2.2.4 Biaya-biaya persediaan………. 12

(3)

2.3 Pengendalian Persediaan………... 14

2.3.1 Pengertian Pengendalian……….. 14

2.3.2 Pengertian Pengendalian Persediaan……… 15

2.3.3 Tujuan Pengendalian Persediaan……….. 16

2.4 Sistem Pengendalian Persediaan………... 16

2.5 Metode Pengendalian Persediaan……….. 21

2.6 Model Pengendalian Persediaan……… 24

2.7 Kerangka Pemikiran……….. 28

BAB III METODE PENELITIAN……… 34

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian………. 34

3.2 Metode Penelitian………. 34

3.3 Jenis dan Sumber Data……….. 34

3.4 Teknik Pengumpulan Data……… 35

BAB IV PEMBAHASAN……….. 36

4.1 Profil Perusahaan………... 36

4.1.1 Objek Penelitian………... 37

4.1.2 Aktivitas dan Proses Produksi Perusahaan………... 38

4.1.3 Daerah Pemasaran……… 41

4.1.4 Stuktur Organisasi Perusahaan………. 43

4.2 Data Persediaan Bahan Baku Kain……… 46

4.3 Biaya Persediaan yang Dikeluarkan Perusahaan………... 49

(4)

 

viii Universitas Kristen Maranatha 

4.4.1 Kelompok A………. 53

4.4.2 Kelompok B………. 53

4.4.3 Kelompok C………. 54

4.5 Pengendalian Persediaan Bahan Baku Menurut Kebjiakan Perusahaan... 54

4.5.1 SKCN White………. 55

4.5.2 TS Navy……… 55

4.5.3 TZ Cire Black………... 56

4.5.4 PE 30’s White……….. 57

4.5.5 TC RT White……… 57

4.6 Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Model Probabilistik…… 58

4.6.1 SKCN White……… 59

4.6.1.1 Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Model Permintaan Variabel dan Lead Time Konstan………. 59

4.6.1.2 Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Model Permintaan Konstan dan Lead Time Variabel………. 62

4.6.1.3 Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Model Permintaan Variabel dan Lead Time Variabel………. 65

4.6.2 TS Navy……… 68

4.6.2.1 Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Model Permintaan Variabel dan Lead Time Konstan………. 68

4.6.2.2 Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Model Permintaan Konstan dan Lead Time Variabel………. 71

(5)

4.6.3 TZ Cire Black……… 787

4.6.3.1 Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Model

Permintaan Variabel dan Lead Time Konstan………. 77

4.6.3.2 Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Model

Permintaan Konstan dan Lead Time Variabel………. 80

4.6.3.3 Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Model

Permintaan Variabel dan Lead Time Variabel………. 84

4.6.4 PE 30’s White……… 87

4.6.4.1 Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Model

Permintaan Variabel dan Lead Time Konstan………. 87

4.6.4.2 Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Model

Permintaan Konstan dan Lead Time Variabel………. 90

4.6.4.3 Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Model

Permintaan Variabel dan Lead Time Variabel………. 93

4.6.5 TC RT White……… 96

4.6.5.1 Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Model

Permintaan Variabel dan Lead Time Konstan………. 96

4.6.5.2 Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Model

Permintaan Konstan dan Lead Time Variabel……… 99

4.6.5.3 Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Model

Permintaan Variabel dan Lead Time Variabel……… 103

4.7 Perbandingan Antara Biaya Total Persediaan Berdasarkan Kebijakan

Perusahaan Dengan Biaya Total Persediaan Dari Berbagai Model

(6)

 

x Universitas Kristen Maranatha  4.8 Analisis Pemilihan Model Pengendalian Persediaan Untuk

Meminimalkan Biaya………... 108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 111

5.1 Kesimpulan……….. 111

5.2 Saran………. 112

DAFTAR PUSTAKA……… 114

LAMPIRAN………... 115

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka pemikiran………33

Gambar 4.1 Proses produksi PT. Marga Asih Lestarindo………..40

(8)

 

xii Universitas Kristen Maranatha 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data persediaan kain PT. Marga Asih Lestarindo tahun 2008………...5

Tabel 1.2 Data permintaan kain PT. Marga Asih Lestarindo tahun 2008………..5

Tabel 2.1 Data persediaan barang PT. X………... 20

Tabel 2.2 Data persediaan barang yang telah diurutkan PT. X………... 20

Tabel 4.1 Daftar harga jual produk PT. Marga Asih Lestarindo……….. 42

Tabel 4.2 Jenis persediaan bahan baku kain Oktober- November 2008 PT. Marga Asih Lestarindo………... 47

Tabel 4.3 Total persediaan bahan baku kain Oktober-November 2008 PT. Marga Asih Lestarindo………... 48

Tabel 4.4 Total nilai persediaan bahan baku yang telah diurutkan Oktober-November 2008 PT. Marga Asih Lestarindo………... 52

Tabel 4.5 Jumlah persediaan dan permintaan SKCN White selama lead time 2 bulan PT. Marga Asih Lestarindo 2008……… 59

Tabel 4.6 Jumlah persediaan dan permintaan TS Navy selama lead time 2 bulan PT. Marga Asih Lestarindo 2008……… 68

Tabel 4.7 Jumlah persediaan dan permintaan TZ Cire Black selama lead time 2 bulan PT. Marga Asih Lestarindo 2008……… 78

(9)

Tabel 4.9 Jumlah persediaan dan permintaan TC RT White selama lead time 2 bulan

PT. Marga Asih Lestarindo 2008……… 97

Tabel 4.10 Total biaya persediaan dengan berbagai model pengendalian

Probabilistik……… 107

Tabel 4.11 Perbandingan total biaya persediaan yang minimum dan rata-rata

permintaan untuk masing-masing bahan baku kain dengan model

(10)

Bab 1 Pendahuluan

Kondisi perekonomian Indonesia saat ini sedang dilanda krisis moneter di

mana dampaknya amat dirasakan oleh perusahaan-perusahaan, baik itu yang

bergerak dibidang manufaktur maupun non-manufaktur. Menyikapi keadaan tersebut

pimpinan perusahaan harus berpikir serius di dalam memanfaatkan sumber

daya-sumber daya yang dimiliki agar dapat digunakan secara efektif dan efisien. Hal ini

dapat saja terjadi dan seringkali tidak disadari oleh perusahaan, karena tidak

memadai atau bahkan adanya pedoman di dalam menjalankan operasi perusahaan

tersebut. Akibatnya jalannya operasi perusahaan menjadi tidak terarah, biaya operasi

tidak terkendali dan pada akhirnya akan menambah kerugian bagi perusahaan yang

bersangkutan. Sedangkan bagi perusahaan yang terpenting adalah dapat terus

melakukan penjualan produknya kepada konsumen dengan demikian perusahaan

baru dapat dikatakan berjalan dengan baik.

Di dalam manajemen operasi terdapat banyak bagian, salah satunya adalah

manajemen persediaan. Tujuan dari manajemen persediaan yaitu untuk selalu

menyediakan produk dengan cukup agar permintaan konsumen selalu terpenuhi dan

juga biaya yang efisien. Di tengah persaingan bisnis sekarang ini, dengan bertambah

banyaknya pesaing dan produk-produk baru yang bermunculan sangat cepat, biaya

(11)

di saat yang sama juga perusahaan berusaha mencari biaya yang rendah sehingga

perusahaan bisa memproduksi produk yang berkualitas dengan harga yang efisien.

Tingginya biaya persediaan membuat banyak perusahaan mencari cara untuk

menekan biaya. Salah satu yang dilakukan adalah dengan memperhatikan waktu

pengiriman barang yang tidak tepat, ketidakpastian dalam memproduksi, fluktuasi

permintaan dari konsumen, atau ketidaktepatan dalam meramal permintaan. Dengan

memperhatikan hal-hal yang diatas akan mengurangi biaya dalam persediaan (Russel

dan Taylor, 2005).

Adapun alasan-alasan lain mengapa perusahaan tetap menjaga atau

menyimpan persediaan. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di waktu tertentu,

mengambil keuntungan ketika ada diskon dari supplier, menghindari atau

memproteksi dari fluktuasi harga yang meningkat, menyediakan persediaan

cadangan (buffer) untuk kondisi permintaan yang tidak menentu, dan menjaga

kelangsungan proses produksi (Holy dan Martinus, 2000).

Persediaan ditujukan untuk mengatisipasi kebutuhan permintaan. Permintaan

ini meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi atau produk

akhir, bahan-bahan pembantu atau pelengkap, dan komponen-komponen lain yang

menjadi bagian keluaran produk perusahaan. Jenis persediaan ini sering disebut

dengan istilah persediaan keluaran produk.

Sistem persediaan diartikan sebagai serangkaian kebijakan dan pengendalian

yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus

dijaga, kapan persediaan harus disediakan dan berapa besar pesanan yang harus

dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya

(12)

Bab 1 Pendahuluan 3  

Universitas Kristen Maranatha  sistem dan model persediaan bertujuan untuk meminimalkan biaya total melalui

penentuan apa, berapa, dan kapan pesanan dilakukan secara optimal (Rangkuti,

2004).

PT. Marga Asih Lestarindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam

bidang garment dimana produksinya berupa baju olahraga, celana, kaos kaki, dan

jaket. Persediaan bahan baku yang disimpan oleh perusahaan berupa, kain, kancing,

aksesoris baju. Persediaan bahan baku tersebut dipesan dari banyak distributor.

Persediaan di gudang lebih banyak menyimpan bahan baku kain.

Proses produksi yang dilakukan oleh PT. Marga Asih Lestarindo lebih

banyak berdasarkan pesanan langsung dari konsumen. Apabila ada pesanan

perusahaan baru menjalankan proses produksi. Tapi PT. Marga Asih Lestarindo

melakukan produksi sendiri juga yang akan ditawarkan oleh bagian pemasaran ke

konsumen. Dengan proses produksi seperti itu maka perusahaan dituntut untuk dapat

memenuhi pesanan tepat waktu, agar pelanggan dapat merasakan pelayanan terbaik

yang diberikan oleh perusahaan disertai dengan kualitas yang baik. PT. Marga Asih

Lestarindo sangat berperan penting bagi daerah sekitar karena sebagian besar

karyawan adalah dari penduduk setempat.

Dengan tidak menentunya permintaan yang dihadapi PT. Marga Asih

Lestarindo mempunyai persediaan untuk selalu memenuhi permintaan dari

konsumen. Manajemen persediaan yang tepat harus dilakukan oleh PT. Marga Asih

Lestarindo agar dapat memenuhi permintaan konesumen, guna mencapai efisiensi,

sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

PT. Marga Asih Lestarindo menghadapi beberapa kendala meliputi :

(13)

terjadi kehabisan bahan baku dan perusahaan tidak bisa memproduksi yang berakibat

terjadi lost sales. Kedua, dirasakan sangat sering terjadi pemesanan bahan baku,

rata-rata dalam satu bulan sekali. Ketiga, ketidakpastian jumlah persediaan bahan baku

yang dipesan. Selama ini hanya berupa perkiraan saja dari pemimpin perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk memilih topik

tentang manajemen persediaan pada PT. Marga Asih Lestarindo serta untuk meneliti

bagaimana hubungan antara manajemen persediaan dengan efisiensi biaya

persediaan. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk membuat penelitian dengan

judul : Analisis Manajemen Persediaan Untuk Meningkatkan Efisiensi Biaya

Persediaan Kain Pada PT. Marga Asih Lestarindo Di Banjaran – Bandung

1.2 Identifikasi Masalah

PT. Marga Asih Lestarindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam

bidang garment dimana produksinya berupa baju olahraga, celana, kaos kaki, dan

jaket. Tetapi dalam penelitian ini, penulis membatasi lingkup persediaannya hanya

pada persediaan kain saja, karena persediaan kain mempunyai nilai yang paling

tinggi. Data persediaan dan permintaan kain selama 2008 bisa dilihat dalam Tabel

(14)

Bab 1 Pendahuluan 5  

Universitas Kristen Maranatha  Tabel 1.1

Data persediaan kain PT. Marga Asih Lestarindo

Tahun 2008 (dalam Kg)

Jenis Kain Sumber : Bagian gudang PT. Marga Asih Lestarindo

Tabel 1.2 Data permintaan kain PT. Marga Asih Lestarindo

Tahun 2008 (dalam Kg)

Jenis Kain

Total 37951 28280 27484 43240 32680

(15)

Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan. Maka penulis

mengindentifikasi masalah pada :

1. Bagaimana kebijakan pengendalian persediaan PT. Marga Asih Lestarindo

dalam mengatur persediaan, khususnya pada persediaan kain?

2. Metode pengendalian persediaan apa yang sebaiknya digunakan untuk bahan

baku kain di PT. Marga Asih Lestarindo?

3. Bagaimana peranan metode pengendalian persediaan dalam meminimalkan

biaya persediaan di PT. Marga Asih Lestarindo?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis adalah :

1. Untuk memberi penjelasan mengenai kebijakan pengendalian persediaan PT.

Marga Asih Lestarindo dalam mengatur persediaan, khususnya pada

persediaan kain.

2. Untuk memberi penjelasan mengenai metode pengendalian apa yang

sebaiknya digunakan untuk bahan baku kain di PT. Marga Asih Lestarindo.

3. Untuk memberi penjelasan mengenai peranan sistem pengendalian persediaan

dalam meminimalkan biaya persediaan di PT. Marga Asih Lestarindo?

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai

(16)

Bab 1 Pendahuluan 7  

Universitas Kristen Maranatha  1. Bagi Penulis

Sebagai salah satu syarat dalam menempuh Sidang Sarjana Strata Satu

jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha

Bandung. Penelitian ini juga berguna untuk menambah pengalaman penulis

dalam memperdalam ilmu manajemen operasi.

2. Bagi Perusahaan

Dapat memberikan solusi-solusi yang berguna bagi perusahaan khususnya

mengenai manajemen perseediaan dalam meningkatkan efisiensi biaya.

3. Bagi Fakultas

Memberikan tambahan alternatif karya ilmiah yang dapat dipergunakan oleh

para mahasiswa khususnya yang ingin mempelajari lebih dalam mengenai

manajemen persediaan dalam meningkatkan efisiensi biaya.

4. Bagi Pihak Lain

Memberikan masukan bagi masyarakat pada umumnya yang berminat untuk

mempelajari dan melakukan penelitian di bidang manajemen operasi

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dengan disertai perhitungan yang

telah dilakukan oleh penulis mengenai pengendalian persediaan bahan baku pada PT.

Marga Asih Lestarindo yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. PT. Marga Asih Lestarindo selama ini belum melakukan pengendalian

persediaan yang baku kain seperti halnya pengendalian persediaan yang disusun

oleh penulis dalam skripsi ini.

2. Metode pengendalian persediaan untuk bahan baku kain yang sebaiknya

dilakukan perusahaan adalah klasifikasi ABC dan pengendalian persediaan

probabilistik, karena perusahaan mempunyai bermacam-macam item yang

memiliki nilai persediaan yang berbeda-beda dan berdampak pada biaya

persediaan .

3. Menurut klasifikasi ABC, bahan baku kain yang termasuk kelompok A adalah

SKCN White, TS Navy, TZ Cire Black, PE 30’s White, dan TC RT White.

4. Biaya total persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk masing-masing

bahan baku kain SKCN White sebesar Rp. 169.821.417,00, TS Navy sebesar

Rp. 157.457.360,00, TZ Cire Black sebesar Rp. 152.831.140,00, PE 30’s White

sebesar Rp. 141.726.482,00, dan TC RT White sebesar Rp. 110.215.425,00.

(18)

Bab V Kesimpulan dan Saran 112

 

5. Biaya total persediaan yang dikeluarkan untuk bahan baku kain SKCN White

dengan menggunakan model permintaan konstan dan lead time variabel 0,5 bulan

sebesar Rp. 58.022.295,47, TS Navy dengan menggunakan model permintaan

variabel dan lead time konstan 2 bulan sebesar Rp. 44.594.276,44, TZ Cire Black

dengan menggunakan model permintaan konstan dan lead time variabel 0,5 bulan

sebesar Rp. 63.534.180,75, PE 30’s White dengan menggunakan model

permintaan variabel dan lead time konstan 2 bulan sebesar Rp. 62.328.485,23,

TC RT White dengan menggunakan model permintaan variabel dan lead time

konstan 2 bulan sebesar Rp. 58.574.989,34. Total biaya yang dikeluarkan sebesar

Rp. 287.054.227,73.

6. Dengan menggunakan metode pengendalian di atas, PT. Marga Asih Lestarindo

dapat menghemat biaya sebesar Rp. 444.997.596,80.

5.2 Saran

Beberapa saran yang penulis dapat kemukakan adalah sebagai berikut :

1. Dalam mengelola persediaan, sebaiknya perusahaan mengacu pada metode

pengendalian persediaan klasifikasi ABC dengan pengendalian persediaan

probabilistik, oleh karena itu sebaiknya perusahaan mulai mempelajari metode

pengendalian persediaan klasifikasi ABC dan pengendalian persediaan

probabilistik.

2. Dalam mengelola persediaan untuk bahan baku kain SKCN White disarankan

memakai model permintaan konstan dan lead time variabel 0,5 bulan. Untuk

bahan baku kain TS Navy disarankan memakai model permintaan variabel dan

(19)

memakai model permintaan konstan dan lead time variabel 05, bulan. Untuk

bahan baku kain PE 30’s White disarankan memakai model permintaan variabel

dan lead time konstan 2 bulan. Untuk bahan baku kain TC RT White disarankan

(20)

 

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan., Manajemen Produksi dan Operasi, 2003.

Chase, Jacobs, Aquilano., Operations Management; for Competitive Advantage

with Global Cases. Eleventh Edition, 2007.

George, Jennifer M & Jones R. Gareth, Contemporary Management, Fourth Edition, Mc Graw Hill, 2006.

Handoko, T. Hani., Dasar – Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Sepuluh, 1996.

Heizer, Jay & Render, Barry. Edisi ke-7. Operation Management (Edisi Indonesia), 2006.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang., Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama., 1999.

Krajewski, Lee J. and Ritzman, Larry P, Malhotra, Manoj, Operations

Management: Strategy and Analysis International Edition, Addison-

Wesley Publishing Company Inc., New York, 2007.

Robbins Stephen. P, Management, Eighth Edition, Prentice Hall, New Jersey, 2005.

Russel R. S. and Benard W. Taylor, Operations Management : Quality and

Competitiveness in a Global Environment. Fifth Edition. 2005.

Saragih, Soejono, W.H Limbong, Wagiono, Krinamurthi, H. Napitupulu, Rachmat, Bunasor, Hendrakusumaatmaja, M. Sinaga, Metode Penelitian Sosial

Ekonomi, Jakarta, CV. Rajawali, 1994.

Sugiyono, Dr., Metode Penelitian Bisnis, Bandung, CV. Alfabeta, 2003.

Schermerhorn., Management, Wiley International Student Version, Nineth Edition, 2008.

Schroeder, Roger G., Operations Management, Second Edition, 2003.

Taylor III, Benard W., Science Management, Penerbit : Salemba Empat, 2005.

Gambar

Tabel 1.2 PT. Marga Asih Lestarindo Tahun 2008 (dalam Kg) Data permintaan kain

Referensi

Dokumen terkait

Kedua aktivitas yang tadinya hanya sebagai penyaluran hobby  dan bakat dalam bisnis hiburan, baik musik maupun olah raga, telah menjadi lokomotif yang

Secara garis besar, artikel ini menjelaskan kondisi optimum adsorpsi arang aktif dari daun pandan laut yang telah diaktivasi dengan larutan NaOH 1% dan gas

Dikarenakan adanya faktor daerah rawan gempa tersebut, maka bangunan- bangunan di Indonesia dan khususnya di Provinsi Sumatera Barat terutama bangunan infrastruktur,

Prinsip kerja dari penelitian ini adalah: Prinsip kerja dari rangkaian alat ini adalah melakukan pembacaan nilai Oksigen (O 2 ) dan Karbondioksida (CO 2 ) didalam

Golongan Khawarij juga merupakan salah satu kelompok yang memiliki pemahaman agama yang radikal dan tekstual yang pernah muncul dalam catatan perjalanan sejarah

Kerang kupang hasil tangkapan direndam di sebuah ember besar (Gambar 2), menggunakan stik bambu berbagai ukuran, kumpulan kerang yang tertutup serabut kokon dan

Produksi biodiesel dari bahan baku minyak jelantah ini dilakukan dalam tiga kali proses utama, proses yang pertama bertujuan untuk mengurangi kadar keasaman minyak jelantah

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah total biaya tahunan rata-rata minimum untuk mesin adalah umur ekonomis mesin extruder dengan total biaya tahunan rata-rata