• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Dukungan Sosial Rekan Kerja dengan Burnout pada Karyawan T1 802010117 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Dukungan Sosial Rekan Kerja dengan Burnout pada Karyawan T1 802010117 BAB IV"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL

Uji Asumsi

Penelitian ini merupakan studi korelasional dimana untuk mengetahui ada atau

tidaknya hubungan negatif antara dukungan sosial rekan kerja dengan burnout pada

karyawan PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Tanjung Enim. Namun untuk melakukan uji

korelasi, peneliti harus melakukan uji asumsi terlebih dahulu.

Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan KolmogorovSmirnovyang terdapat

pada program SPSS 16.0. Berdasarkan uji normalitas dengan bantuan program

SPSSmenunjukan nilai signifikansiburnout sebesar p = 0,404 dan untuk nilai signifikan

dukungan sosial, setelah dilakukan uji normalitas dengan bantuan SPSS, maka didapatkan

hasil sebesar p = 0,099. Hasil ini menunjukan data-data yang didapatkan berdistribusi normal

(2)

Uji Linearitas

Tabel 1

Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

BO *

DSRK

Between

Groups

(Combined) 2128.272 27 78.825 1.821 .029

Linearity 236.885 1 236.885 5.471 .023

Deviation from

Linearity

1891.387 26 72.746 1.680 .052

Within Groups 2467.917 57 43.297

Total 4596.188 84

Hasil uji linearitas dalam pengolahan data ini menunjukan adanya hubungan yang

sejajar atau linear antara variabel dukungan sosial rekan kerja dengan variabel burnout pada

karyawan PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Tanjung Enim, karena nilai signifikasi untuk

(3)

Data Deskriptif

Burnout

Hasil analisis deskriptif burnout mendapatkan nilai minimum yakni sebesar 27 dan

nilai maksimum 108 dengan mean 51,54 dan juga standar deviasi sebesar 8,543.

Tabel 2

Kelas Interval Burnout

No Interval Kategori F % Mean SD

1 91,8 ≤ x ≤ 108 Sangat Tinggi 0 0%

2 75,6 ≤ x ≤ 91,8 Tinggi 2 2,35%

3 59,4 ≤ x ≤ 75,6 Sedang 7 8,235%

4 43,2 ≤ x ≤ 59,4 Rendah 65 76,47% 51,54 8,543

5 27 ≤ x ≤ 43,2 Sangat Rendah 11 12,94%

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat data dengan kategori sangat rendah (12,94%),

rendah (76,47%), sedang (8,235%), tinggi (2,35%) dan sangat tinggi sebesar (0%). Rata-rata

atau mean yang diperoleh yakni sebesar 51,54 dengan standar deviasi yang ada yakni sebesar

8,543. Hal itu menunjukkan bahwa burnout pada karyawan sangat beragam, dan bisa

(4)

Dukungan sosial rekan kerja

Hasil analisis deskriptif dukungan sosial rekan kerja mendapatkan nilai minimum

yakni sebesar 23 dan nilai maksimum 92 dengan mean 70,61 dan juga standart deviasi

sebesar 7,397.

Tabel 3

Kelas Interval Dukungan Sosial Rekan Kerja

No Interval Kategori F % Mean SD

1 78,2 ≤ x ≤ 92 Sangat Tinggi 13 15,29%

2 64,4 ≤ x ≤ 78,2 Tinggi 54 63,52% 70,61 7,397

3 50,6 ≤ x ≤ 64,4 Sedang 18 21,17%

4 36,8 ≤ x ≤ 50,6 Rendah 0 0%

5 23 ≤ x ≤ 36,8 Sangat Rendah 0 0%

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat data dengan kategori sangat rendah (0%),

rendah (0%), sedang (21,17%), tinggi (63,52%) dan sangat tinggi sebesar (15,29%). Rata-rata

atau mean yang diperoleh yakni sebesar 70,61 dengan standar deviasi yang ada yakni sebesar

7,397. Hal itu menunjukkan bahwa dukungan sosial rekan kerja pada karyawan sangat

beragam, dan bisa dikategorikan secara umum pada karyawan memiliki dukungan sosial

rekan kerja dalam kategori tinggi.

Uji Korelasi

Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi product moment-Pearson dengan bantuan

(5)

adanya hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial rekan kerja dengan burnout

pada karyawan PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Tanjung Enim.

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara dukungan sosial rekan kerja

dengan burnout pada karyawan PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Tanjung Enim. Berdasarkan

hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif yang

signifikan antara dukungan sosial rekan kerja dengan burnout pada karyawan PT. Bukit

Asam (Persero) Tbk, Tanjung Enim (rxy = -0,227; p < 0,05). Artinya semakin tinggi

dukungan sosial rekan kerja pada karyawan semakin rendah burnout yang dimiliki, begitu

pula sebaliknya.

Hasil penelitian

ini mengungkapkan bahwa variabel X (dukungan sosial rekan kerja) dan Y (burnout)

memiliki hubungan negatif yang dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan. Pertama

sebagian besar karyawan menganggap bahwa dukungan sosial merupakan faktor penting

dalam meringankan beban karyawan. Dikarenakan dukungan sosial merujuk pada

kenyamanan, kepedulian, harga diri atau segala bentuk bantuan lainnya yang diterima dari

orang lain atau kelompok. Oleh karena itu, adanya dukungan sosial membuat individu merasa

yakin bahwa dirinya dicintai, dihargai sehingga dapat mengurangi gejala burnout yang

dialaminya. Sebaliknya, tidak adanya dukungan social

dapat menimbulkan ketegangan dan meningkatkan terjadinya burnout pada individu

(Sarafino dalam Purba, dkk, 2007).

Kedua, dukungan sosial memiliki efek positif yang sangat baik bagi karyawan.Salah

(6)

mendapatkan dukungan sosial rekan kerja yang positif akan merasa menerima dukungan

emosional yang positif berupa empati, pengertian dan perhatian dari rekan kerja dan selama

bekerja individu juga merasa mendapatkan penilaian positif atas prestasi pekerjaannya. Selain

itu, ketika individu menerima dukungan instrumental berupa penyediaan bantuan baik berupa

jasa atau materi yang dibutuhkan dari rekan kerjadan merasa menerima nasihat atau saran

dari rekan kerja atas permasalahan dalam pekerjaan, maka akan membuat persepsi positifnya

muncul. Hal ini dikarenakan individu merasa dihargai, terbantu dengan rekan kerjanya dan

juga merasa bahwa rekan kerjanya sangat peduli dengan apa yang terjadi padanya, sehingga

akan membuat individu merasa nyaman dan aman untuk berbagi cerita atau permasalahan

pekerjaan yang sedang dihadapinya di tempat kerja (Wulandari, 2015).

Berkaitan dengan penelitian terdahulu, hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Hudek, dkk (2006), menyatakan adanya hubungan negatif antara

dukungan sosial dengan burnout. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi dukungan sosial maka

akan semakin rendah gejala burnout. Hasil penelitian ini sejalan juga dengan penelitian yang

dilakukan oleh Andarika (2004), yang menyatakan adanya hubungan negatif signifikan antara

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Bila hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan agresivitas remaja, maka penelitian ini sesuai dengan

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan prestasi belajar pada siswa SMA

Hasil penelitian menyatakan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan ada hubungan negatif yang signifikan (r = -0,392 dengan p = 0,022 ) antara dukungan

adanya hubungan negatif yang tidak signifikan antara dukungan sosial suami dengan konflik.. peran ganda (r = -0,184 p

2004 (dalam Maharani, 2012) mengatakan bahwa kejenuhan kerja (burnout) merupakan. akibat stres kerja dan beban kerja yang paling umum, gejala khusus pada kejenuhan

Berdasarkan hasil penelitian Wulandari (2013) mengenai burnout dan persepsi dukungan sosial rekan kerja pada teller bank menunjukkan bahwa teller bank yang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan rekan kerja dengan stres kerja anggota

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN DEWASA MADYA DI PT TIGA MANUNGGAL TEXTILE