BAB 3
METOD
E PENELITIAN3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di Afdeling 2 blok 9 PT. Nusantara Perkebunan II Kebun Batang Serangan, di areal Tanaman Menghasilkan (TM 2). Jadwal penelitian dimulai bulan April - September 2019.
3.2 Desain Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif, dengan pendekatan korelasi antara intensitas cahaya matahari (lux) dan kelembaban (RH), suhu (oC). Pengukuran cahaya matahari dan suhu/Rh dilakukan pada blok dengan ketentuan yaitu :
- Tanaman yang homogen - Tidak terserang penyakit - Varietas sama ( D x P Dumpy ) - Jumlah pelepah relatif sama
Pohon sampel yang akan diteliti sebanyak 25 pohon. Barisan pohon sampel dapat di lihat pada Gambar 3.1 di bawah ini:
X X X 6 16 X X X X X X 1 11 21 X X X X X X 7 17 X X X X X X 2 12 22 X X X X X X 8 18 X X X T X X X 3 13 23 X X X B X X X 9 19 X X X X X X 4 14 24 X X X X X X 10 20 X X X X X X 5 15 25 X X X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Keterangan :
Arah pengukuran dilakukan dari pohon 1 sampai pohon 25. Waktu pengamatan W1 : Pukul 06.45 - 07.45 WIB W2 : Pukul 08.45 – 09.45 WIB W3 : Pukul 10.45 – 11.45 WIB W4 : Pukul 12.45 – 13.45 WIB W5 : Pukul 14.45 – 15.45 WIB W6 : Pukul 16.45 – 17.45 WIB Titik pengukuran di pelepah T1 : 2/3 pelepah
T2 : 1/3 pelepah 3.2.2 Pelaksanaan Penelitian
Pengukuran cahaya matahari, suhu dan rh ini dilakukan pada pelepah dengan sudut 330o, 0o, 30o, 60o, 90o, 120o, 150o, 180o, dan 210o. pengukuran pelepah terhadap (Gambar 3.2) 120o 90o 60o 210o 330o 180o 30o 0o 150o Sudut Pelepah
Gambar 3.2. Tanaman Kelapa Sawit Posisi Sudut Pengukuran Sumber :http://rismananwar.blogspot.com/2014/04/
Arah pelepah kelapa sawit tidak lurus mengarah timur ke barat, maka dengan itu pengambilan sampel pelepah dapat dilakukan dengan ketentuan yaitu : - Pelepah yang diambil 30o dari garis timur ke barat
- Pelepah yang diambil pada sebelah kanan, kiri atau bawah pada sisi timur dan barat
Ketentuan ini dapat dilihat pada Gambar 3.3 di bawah ini.
Di ketahui 0o dari garis sisi timur Pengukuran derajat pada pohon untuk menentukan sampel pelepah menggunakan alat yang sebelumnya dibuat sesuai dengan ketentuan. Alat ini menggunakan bambu yang dikaitkan atau diikat sesuai dengan ketentuan derajat yang di minta yaitu 330o, 0o, 30o, 60o, 90o, 120o, 150o, 180o, dan 210o. (Gambar 3.4.) T B 30o 30o 30o 30o
Gambar 3.3 Spiral Pelepah
Sumber :http://perkebunan08.blogspot.com/2014/10/taksis-daun-kelapa-sawit.html
Alat bantu pengukuran derajat pelepah pada bagian bawah dengan derajat 330odan 210omenggunakan busur, kayu, paku, dan benang (Gambar 3.5)
B A 120o,60o 90o 150o, 30o 180o,0o
Gambar 3.4 Alat Bantu Pengukur Derajat
A. Skema Sudut Pelepah. B. Alat Dari Kayu Yang di Ikat Benang
A B
Sudutkan 210o Sudutkan
330o
Gambar 3.5 Alat Bantu Ukur Derajat Pelepah Bagian Bawah A. Skema Pengukuran B. Pengukuran di pohon Kepala Sawit Sumber : Dokumentasi Pribadi
3.3 Bahan dan Peralatan
3.3.1 Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : - Kelapa sawit Tanaman Menghasilkan Tahun II - Label nomor sampel pohon 25 lembar dari 1 s/d 25 - Peta blok
3.3.2 Alat-alat yang digunakan
Alat – alat yang digunakan pada penelitian ini adalah : - Hygro Thermometer - Tongkat busur - Penggaris - Alat tulis
- Steples - Tangga kayu/alumunium - Lux meter - Form pengukuran
- GPS - Alat bantu Pengukur Derajat - Kompas - Benang
- Busur - Balok kayu - Paku
- Label pohon dan tanda pelepah tiap derajat 3.3.3 Lux Meter
Penelitian ini menggunakan alat Light Meter Krisbow KW06-288 dengan pengaturan tingkat pencahayaan yaitu 200, 2000, 20.000, dan 50.000. penggunaan alat ini harus sesuai dengan tingkatannya yang di terima oleh sensor, pertama digunakan tingkatan 200 untuk mengukur cahaya yang masuk pada sensor jika alat membaca OL (Over Load) maka dapat ditingkatkan lagi ke 2000, dan seterusnya sampai tingkatan 50.000. Jika ingin membaca berapa cahaya yang di terima oleh alat dapat menekan tombol hold agar angka yang diterima oleh sensor dapat diberhentikan (Gambar 3.6).
3.3.4 Hygro Thermometer
Hygro Thermometer Extech 445815 Humidity Alert II, alat ini digunakan untuk mengukur Kelembaban (Relatif Humidity) dan mengukur temperatur (suhu) yang ada di sekitar pelepah alat ini terdapat sensor yang sangat sensitif oleh air, maka alat tersebut harus dijaga dengan baik agar pada saat pengukuran sensor tidak terkena oleh air (Gambar 3.7).
Tombol Range Layar Panel Sensor Cahaya Tombol Off/On Penghubung Sensor dngan Lux
Gambar 3.6 Alat Light Meter Sumber: Dokumentasi Pribadi
Indikador kelembapan Sensor Tombol Max/Min Indikador Suhu Tombol Reset
Gambar 3.7 Hygro Thermometer Sumber: Dokumentasi Pribadi
3.4 Tahapan Penelitian
3.4.1 Persiapan Sampel Pohon
Pemilihan blok yang sesuai kriteria dan penentuan titik pohon sampel menggunakan GPS.
3.4.2 Pembuatan Nomor Sampel Pohon dan Nomor Sampel Pelepah Nomor sampel dibuat mengunakan kertas dengan ukuran 5 x 5 cm yang kemudian di nomor sampel di isolatip bening agar tidak basah jika terkena air, pelepah berdasarkan alat pengukur derajat (Gambar 3.8).
Penomoran pelepah dengan sudut yang telah ditetapkan, mengunakan alat pengukur derajat dengan cara yang sama juga seperti dengan penomoran pohon sampel dengan menggunakan isolatip (Gambar 3.9).
Gambar 3.8 Sampel Nomor Pohon Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.9 Sampel Nomor Pelepah Sumber : Dokumentasi Pribadi
3.4.3 Pengukuran
Persyaratan dalam pengukuran menggunakan lux meter dan hygro thermometer dengan cuaca cerah, dan tidak dapat melakukan pengukuran pada saat mendung lebih dari 2 jam. Penggunaan alat lux meter dengan tata cara yaitu :
- Nyalakan unit kemudian pilih rentang yang diinginkan melalui tombol pemilih rentang
- Arahkan detektor ke sumber cahaya dalam posisi horisontal
- Baca hasil pengukuran pada layar monitor setelah menunggu beberepa saat sehingga dapat nilai angka yang stabil
- Kemudian catat hasil pengukuran (Gambar 3.10).
Pengukuran intensitas cahaya matahari dan kelembapan/RH, dilakukan pada bagian ujung, tengah, dan pangkal pelepah. Dan pengukuran dilakukan secara bergantian pada sisi kanan dan kiri anak daun secara acak. Pengukuran pelepah dapat dilihat pada Gambar 3.11 di bawah ini.
T1 T2
Gambar 3.10 Pengukuran Pelepah Bagian T1 dan T2 Sumber : Dokumentasi Pribadi
2/3 pelepah
1/3 pelepah
T2
Gambar 3.11. Pengukuran Pelepah T1 Dan T2
Sumber : https://peoplepng.com/daun-kelapa-png-3/522105/free-vector
Diakses ( 07 Desember 2018)
Untuk mengukur sudut 330o dan 210o dilakukan dengan pengukuran real dilapangan berdasarkan sudut yang dibentuk pelepah terbawah, pengukuran dilakukan dengan alat bantu busur derajat dan benang, maka penentuan pengukuran 330o dan 210o berdasarkan pelepah paling bawah.
Pada pengukuran pelepah ke 5 atau pelepah pada sudut 90o menggunakan alat bantu yaitu tongkat yang terbuat dari pelepah kelapa sawit sepanjang 1,5 meter dan pada ujungnya di bengkokkan agar dapat meletakkan alat Hygrothermometer atau pun lux meter, kemudian setiap alat di isolatip sedikit agar alat tidak jatuh.
Pada saat pengukuran diatas. Alat bantu pengukuran pelepah ke 5 atau pelepah pada sudut 90odapat dilihat pada Gambar 3.12
A. Pengukuran dilakukan secara bergantian dengan menggunakan alat hygro thermometer tepat diatas daun atau pelepah, dan dengan cara yang sama juga selanjutnya pengukuran dengan menggunakan lux meter.
B A
Gambar 3.12. Alat Bantu Pengukur
A. Alat Ukur Pelepah 90o Hygro Thermometer B. Alat Ukur Lux Meter Sumber : Dokumentasi Pribadi
B. Pengukuran dimulai dengan arah timur dari sisi tanaman mulai dari pelepah paling bawah (spiral terakhir) hingga sampai pada posisi daun tombak (spiral pertama), dan dilakukan sampai ke pelepah bagian barat pada tanaman, serta pelepah dibawah sumbu horizontal.
C. Pelepah yang diukur pada bagian pangkal pelepah .
D. Dilakukan pengukuran terhadap 25 pohon sampel yang telah dipilih dalam 1 blok.
3.5 Pengamatan Penelitian
Pada penelitian ini data yang diamati meliputi : A. Informasi umum kebun.
B. Data pengukuran intensitas cahaya C. Data kelembaban dan suhu
D. Data curah hujan
3.6 Pengamatan dan Indikator
Pengamatan dilakukan terhadap cahaya yang diterima oleh pelepah tanaman kelapa sawit dengan menggunakan luxmeter dan hygrothermometer.
3.7 Pengolahan Data
1. Data Blok 9 diperoleh dari hasil rata-rata pengukuran Intensitas Cahaya Matahari, Kelembaban, dan suhu pada T1 dan T2.
2. Merata-ratakan pengulangan data selama 5 hari per blok.
3. Membandingkan Data Intensitas Cahaya Matahari, Kelembaban, dan Suhu pada T1 dan T2 menggunakan rumus Analisa uji T Hitung dan memasukan hasil ke dalam T Table yang menjadi pembanding perbedaan nyata atau tidak berbeda nyata pada kedua sudut pengukuran tersebut.