i
PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE
XIII TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN : DESA BANUA KECAMATAN : KINTAMANI KABUPATEN/KOTA : BANGLI
NAMA MAHASISWA : I PUTU CANDRA YOGISWARA FAK/PS : KEDOKTERAN / PENDIDIKAN
DOKTER
NIM : 1102005084
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
1
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan selesainya kegiatan KKN PPM yang telah saya laksanakan, maka saya:
Nama Mahasiswa : I Putu Candra Yogiswara
NIM : 1102005084
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM
Banua, 27 Agustus 2016
Mengetahui/ Menyetujui Mengetahui/ Menyetujui
DPL Desa Banua KK Dampingan
Drs. Ketut Jayanegara, M.Si I Nyoman Geder
Menyetujui
Kepala Desa Banua
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah
suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada masyarakat,
dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta
pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme
kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk menjamin
keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empiris-praktis. Dan salah satu
program unggulan dari pelaksanaan KKN PPM adalah program pendampingan keluarga.
Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas
Udayana. PPK dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu.
Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan
ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan
kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan
sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa
mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana
dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan
ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Melalui
kekurangan yang diharapkan dapat memicu gagasan kreatif dan inovatif dari diri
mahasiswa bersangkutan untuk keluar dari kondisi kekurangan tersebut.
Kegiatan pendampingan keluarga dilaksanakan pada beberapa keluarga yang
terdapat di Desa Banua, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Pada KKN PPM
periode X ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang
bertempat tinggal di Desa Banua yaitu Keluarga I Nyoman Geder yang tergolong sebagai
keluarga kurang mampu melalui arahan dari Bapak Kepala Desa Banua, I Ketut Tileh. I
Nyoman Geder dalam kartu keluarga yang diperoleh penulis merupakan anggota keluarga
Data keluarga I Nyoman Geder dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1 I Wayan Rarem Menikah 53 Tamat SD Pengerajin Kepala
Menikah 26 SMA/Sederajat Pengerajin
Anak
karena sakit, anak ke-tiga bernama I Nyoman Landuh yang sudah menikah dan membangun
keluarga, anak empat bernama I Ketut Lingsir sudah menikah dan berkeluarga, anak
ke-lima, yaitu I Wayan Rarem yang sekarang menjadi kepala keluarga dan mengurus bapak I
Nyoman Geder, dan anak ke-nam bernama I Nengah Suter yang sudah menikan dan
memiliki keluarga.
I Wayan Rarem merupakan suami dari Ni Nengah Sabla, dari hasil pernikahannya
mereka dikaruniai satu orang anak yaitu I Nengah Anton yang kini belum menikan dan
masih menjadi tanggungan dari kepala keluarga yaitu, I Wayan Rarem.
Mereka tinggal di areal lahan seluas kurang lebih 5 are. Dimana areal tanah seluas 5
are tersebut terdiri dari empat bangunan, yaitu satu diperuntukkan sebagai dapur, satu
bangunan sebagai tempat tinggal I Wayan Rarem beserta istrinya Ni Nengah Sabla, satu
bangunan khusus untuk I Nengah Anton dan satu rumah lagi untuk bapak I Nyoman Geder.
Bangunan I Wayan Rarem selaku kepala keluarga dan I Nengah Anton berkondisikan
tembok permanen namun rumah yang ditempati oleh I Nyoman Geder masih menggunakan
bambu. Terdapat satu buah kamar mandi lengkap dengan bak mandi dan jambannya di
dalam satu pekarangan tersebut. Keadaan dapur dari keluarga ini cukup memprihatinkan
elpiji 3 kg, tungku kayu, drum berisi air, meja tempat meletakkan bumbu dan bahan
masakan serta meletakkan perabot makan. Penerangan di dapur dapat dikatakan kurang
karena tidak adanya jendela di dapur. Dapur terbuat dari tembok anyaman bambu dan
berlantaikan semen.
Kondisi lahan di sekitar rumah I Wayan Rarem cukup luas karena di belakang
pekarangan rumah terdapat lahan yang diperuntukan untuk berkebun cabai, dan berbagai
sayuran. Terdapat pula tetangga di sebelah kanan dan kiri rumah I Wayan Rarem. Dalam
kesehariannya, pekerjaan I Wayan Rarem dan anaknya I Nengah Anton merupakan seorang
pengerajin. Ni Nengah Sabla selaku istri kepala keluarga tidak bekerja secara penuh, hanya
bekerja sebagai buruh tani lepas yang bekerja saat ada tawaran bekerja. Di rumah bapak I
Nyoman Geder ini sudah terdapat listrik dan air yang mencukupi.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Bicara masalah pendapatan, karena memang I Nyoman Geder sudah dapat
digolongkan tidak bekerja, maka praktis tidak ada pendapatan yang beliau hasilkan. Namun
untuk menghidupi keluarga pendapatan keluarga tersebut berasal dari I Wayan Rarem dan
anaknya I Nengah Anton yang bekerja sebagai Pengerajin serta istrinya Ni Nengah Sabla
yang aktif bekerja Buruh Tani Lepas. Selayaknya pengerajin dan buruh tani lepas pada
umumnya maka penghasilan mereka tidak tetap tiap bulannya. Penghasilan dari I Wayan
Rarem dan anaknya I Nengah Anton sekitar Rp 60.000,00 per harinya. Sedangkan
penghasilan Ni Nengah Sabla tidak menentu jida mendapat tawaran bekerja sebagai buruh
tani lepas maka beliau akan mendapatkan upah sebesar Rp 50.000,00 per harinya.
Pendapatan keluarga ini perbulannya kurang lebih sekitar Rp 1.500.000,00.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
1.2.2.1Kebutuhan sehari-hari
Pengeluaran I Nyoman Geder yang ditanggung oleh I Wayan Rarem sehari-hari, yaitu
biaya makan. Di tiap harinya untuk memenuhi kebutuhan makan seluruh keluarganya,
rata-rata dihabiskan biaya sekitar Rp 50.000,00.
1.2.2.2Listrik dan Air
Untuk biaya listrik pada keluarga I Nyoman Geder yang ditanggung oleh I Wayan
kebutuhan MCK dan memasak, I Nyoman Geder yang ditanggung oleh I Wayan Rarem
mengeluarkan biaya sekitar Rp 30.000,00.
1.2.2.3Pendidikan
Untuk masalah pendidikan, pengeluaran I Nyoman Geder secara pribadi dapat
dikatakan tidak ada karena sudah tidak ada yang ditanggung lagi. Begitu pula bagi I Nengah
Somia, tidak ada biaya pendidikan yang dikeluarkan tiap bulannya
1.2.2.4Kesehatan
Dalam masalah kesehatan, I Nyoman Geder karena usianya yang tergolong tidak
muda lagi, sering mengeluh sakit kepala, tidak bertenaga dan badan muda lelah. Keluarga
Bapak I Wayan Rarem tidak menyisihkan biaya khusus dan tidak mengalami kendala
dalam biaya untuk masalah kesehatan, karena Bapak I Wayan Rarem sekeluarga sudah
terdaftar dalam tanggungan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM). Untuk anggota
keluarga yang lain sejauh ini belum memiliki masalah kesehatan yang begitu berat.
1.2.2.5Rohani
Pengeluaran I Nyoman Geder yang ditanggung oleh I Wayan Rarem dalam bidang
rohani yakni pengeluaran untuk membeli canang untuk kegiatan persembahyangan
sehari-hari yakni sekitar Rp 5.000/sehari-hari. Sedangkan, pengeluaran dalam bidang rohani lainnya
yaitu pada saat ada hari raya agama besar dan jumlah pengeluarannya tidak menentu.
1.2.2.6Sosial
Untuk keperluan bidang sosial pemungutan iuran bergantung pada ada tidaknya
pembangunan sarana dan prasarana desa adat. Namun ada iuran wajib sebesar Rp.
150.000,00 per bulan. Selain itu ada keperluan-keperluan tertentu seperti uang suka duka.
Pengeluaran sosial I Nyoman Geder yang ditanggung oleh I Wayan Rarem di Desa Banua,
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Permasalahan yang dihadapi oleh I Nyoman Geder diperoleh setelah beberapa kali
mengadakan kunjungan dan pertemuan ke rumah keluarga dampingan. Berdasarkan hal
tersebut, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan, diantaranya :
Kondisi kebersihan baik makanan dan lingkungan belum baik
Terkadang mudah lelah untuk melakukan aktifitas dikarenakan usia
I Nyoman Geder sering mengeluh pusing dan pegal setelah beraktifitas
Tidak memiliki usaha yang menghasilkan pendapatan secara pasti
Pakaian yang digunakan dalam kondisi yang kurang baik
Keadaan lantai bangunan hanya dengan semen dan dinding bangunan dapur hanya terbuat dari anyaman bambu.
Dari beragam masalah yang diterangkan, permasalahan tersebut dapat digolongkan
ke dalam beberapa kategori yaitu:
Ekonomi
Kesehatan
Infrasruktur
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan uraian permasalahan diatas permasalahan yang mendapatkan skala
prioritas diantaranya:
a. Permasalahan Kesehatan:
Kondisi kebersihan baik makanan dan lingkungan belum baik
I Nyoman Geder Terkadang mudah lelah untuk melakukan aktifitas dikarenakan usia dan sering mengeluh pusing dan pegal setelah beraktifitas
b. Permasalahan Ekonomi:
Tidak memiliki usaha yang menghasilkan pendapatan secara pasti
2.2.1 Kondisi Kebersihan Baik Makanan dan Lingkungan Belum Baik
Sejauh yang selama ini penulis lihat, kondisi kebersihan rumah dan lingkungan
serta makanan I Nyoman Geder kurang terjaga. Masih terlihat sampah berserakan dan
2.2.2 Terkadang Mudah Lelah dan Sakit Kepala setelah Melakukan Aktifitas Dikarenakan Usia
I Nyoman Geder dalam usianya yang tergolong tidak muda kerap diserang penyakit
akibat kelelahan saat beraktivitas Beliau juga mengeluh sering sakit kepala.
2.2.3 Tidak Memiliki Usaha Yang Menghasilkan Pendapatan Secara Pasti
Dari uraian masalah diatas, masalah yang dijadikan sebagai masalah prioritas untuk
dipecahkan dari keluarga Bapak I Nyoman Geder adalah masalah ekonomi, dimana dalam
kehidupan keluarga Bapak I Nyoman Geder yang ditanggung oleh I Wayan Rarem masih
banyak kekurangan dari segi ekonomi.
Masalah ekonomi ini akan berimbas terhadap kehidupan sehari-hari I Wayan Rarem
yang tentunya akan semakin menurunkan taraf hidup keluarga ini. Pekerjaan Bapak I
Wayan Rarem dan I Nengah Anton sebagai pengerajin tidaklah cukup untuk memenuhi
seluruh kebutuhan keluarganny termasuk kebutuhan sehari-hari. Pemasukan yang tak
1
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut di atas, selanjutnya
ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai
dengan kemampuan dari keluarga dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama
mendampingi keluarga I Nyoman Geder diantaranya Program Penyuluhan Hidup Bersih
dan Sehat serta melakukan diskusi untuk memberi ide wirausaha dalam upaya menambah
penghasilan.
3.1.1 Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat dan Hipertensi
Penyuluhan ini dilakukan untuk membagi informasi kepada I Nyoman Geder dan
keluarga bahwa kebersihan pada makanan dan pakaian harus tetap dijaga. Kondisi I
Nyoman Geder yang sudah berumur seharusnya didukung dengan asupan gizi dan makanan
yang tepat dan pengecekan secara rutin terhadap kesehatannya. Karena untuk jangka
panjangnya kebersihan makanan dan pakaian yang digunakan berdampak pada kesehatan
keluarga I Nyoman Geder.
Bapak I Nyoman Geder juga memiliki penyakit Hipertensi atau yang disebut juga
tekanan darah tinggi yang telah diketahui sejak 2 tahun yang lalu, maka diberikan edukasi
mengenai apa itu tekanan darah tinggi, faktor resiko yang dapat menyebabkan tekanan
darah tinggi, komplikasi tekanan darah tinggi dan cara mengatur gaya hidup. Cara
mengatur gaya hidup yaitu mengubah pola makan bapak I Nyoman Geder untuk
mengurangi konsumsi daging – daging merah, kurangi penggunaan garam dalam masakan
untuk menurunkan asupan Natrium dan perbanyak konsumsi buah-buahan agar nantinya
mendapat cukup vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayur dan buah-buahan. Yang
kedua perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari agar kerja saluran pencernaan
semakin optimal dan tidak dehidrasi. Edukasi terakhir yaitu stop mengkonsumsi kopi.
3.1.2 Melakukan diskusi untuk memberi ide wirausaha dalam upaya menambah penghasilan
Diskusi dilakukan untuk membicarakan permasalahan yang terjadi di keluarga
Bapak I Wayan Rarem. Salah satu diskusi yang dilakukan bertujuan untuk memberikan
penjelasan mengenai kewirausahaan dan manfaat dari kewirausahaan itu sendiri. Manfaat
kewirausahaan yang mampu membantu peningkatan di bidang ekonomi dianggap
2 Rarem . Terdapat beberapa hal kecil yang mungkin dapat dilakukan oleh keluarga Bapak I
Wayan Rarem untuk meningkatkan pendapatan yang diperolehnya setiap bulan. Misalnya
mengumpulkan botol air atau gelas plastik untuk dijual kembali. Karena dalam
kesehariannya keluarga I Wayan Rarem terkadang mengkonsumsi minuman botol plastik
dan hal ini harus dioptimalkan sebagai pendapatan. Selain itu ibu Ni Nengah Sabla sebagai
ibu rumah tangga dapat berjualan canang sehari-harinya.
Di samping itu, hal yang dapat dilakukan untuk menghemat pengeluaran untuk
makan sehari-harinya adalah pemanfaatan sedikit lahan kosong di belakang rumah Bapak
I Wayan Rarem untuk penanaman sayur-sayuran. Sayuran yang dihasilkan dari lahan
tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi pengeluaran harian untuk membeli bahan
pangan. Di samping untuk digunakan sendiri, sayuran maupun buah yang ditanam kiranya
dapat diperjualbelikan untuk menambah penghasilan.
3.2 Jadwal Kegiatan
No Tanggal Durasi Kegiatan
1 23 Juli 2016 1 jam Bertemu dengan Kepala Desa Banua untuk mencari
data Keluarga Miskin (Gaskin) sebagai sasaran
program keluarga dampingan
3 26 Juli 2016 2 jam Membagi nama keluarga dampingan kepada peserta
KKN
4 27 Juli 2016 2 jam Melakukan survei di wilayah Desa Banua untuk
mencari keluarga dampingan
5 30 Juli 2016 2 jam Melakukan perkenalan awal dan membantu
mengangkat genteng untuk membangun
6 30 Juli 2016 1 jam Berbincang-bincang mengenai silsilah keluarga
7 3 Agustus 2016 1 jam Berbincang-bincang mengenai masalah kesehatan
8 5 Agustus 2016 2 jam Berbincang-bincang mengenai keseharian dan
kesulitan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dan
berusaha untuk menemukan solusinya bersama-sama
9 7 Agustus 2016 1 jam Melakukan diskusi untuk pencarian solusi terhadap
masalah dari keluarga dampingan
10 8 Agustus 2016 2 jam Menawarkan solusi yang dapat diajukan ke keluarga
3 yang dirasa sesuai dengan kemampuan keluarga
dampingan
11 10 Agustus 2016 1 jam Memberikan solusi berupa ide wirausaha untuk
meningkatkan pendapatan keluarga dan informasi
mengenai pemanfaatan LPD
12 14 Agustus 2016 1 jam Memberikan edukasi mengenai PHBS
12 16 Agustus 2016 1 jam Melakukan Pengecekan tensi pada keluarga bapak I
Nyoman Geder
13 18 Agustus 2016 2 jam Menanyakan kondisi lingkungan rumah
14 20 Agustus 2016 2 jam Berbincang-bincang dan menjelaskan hipertensi
15 23 Agustus 2016 4 jam Mengecek kesehatan keluarga Bapak I Nyoman
Geder
16 27 Agustus 2016 3 jam Memberikan kenang-kenangan sekaligus berpamitan
1
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
Jenis Kegiatan Tanggal Lokasi Kendala Solusi Hasil
Bertemu dengan
Kepala Desa Banua
untuk mencari data
Keluarga Miskin
(Gaskin) sebagai
sasaran program
keluarga dampingan
Minggu, 23
Juli 2016
Di Kantor Desa
Banua – Rumah
Bertanya pada warga
sekitar
Menemukan
Rumah Kepala
Desa Banua
Membagi nama
keluarga dampingan
kepada peserta KKN
Selasa, 26
Juli 2016
Di Posko - - -
Melakukan survei di
wilayah Desa Banua
untuk mencari keluarga
dampingan, Melakukan
perkenalan awal.
Rabu, 27
bapak I Nyoman
Geder
Bertanya pada warga
sekitar
Menemukan
tempat tinggal
bapak I Nyoman
2 Berbincang-bincang
mengenai silsilah
keluarga.
mengenai masalah
kesehatan
mengenai keseharian
dan kesulitan yang
dihadapi oleh keluarga
dampingan dan
berusaha untuk
3 menemukan solusinya
bersama-sama
Melakukan diskusi
untuk pencarian solusi
terhadap masalah dari
keluarga dampingan
solusi yang tepat
Berdiskusi kembali
Menawarkan solusi
yang dapat diajukan ke
keluarga dampingan
dan membuat
kesepakatan tentang
solusi yang dirasa
sesuai dengan
kemampuan keluarga
dampingan
solusi yang tepat
Berdiskusi kembali
Memberikan solusi
berupa ide wirausaha
untuk meningkatkan
pendapatan keluarga.
- Menyimpulkan solusi
yang dapat diberikan
kepada I Nyoman
Geder dan keluarga.
Kepastian untuk
memberikan
4
Memberikan edukasi
mengenai PHBS
yang sesuai untuk
memberikan
Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat.
Pengecekan tensi pada
keluarga bapak I
Menanyakan kondisi
lingkungan rumah
rumah dan kebun
bapak I Nyoman
5 Berbincang-bincang
dan menjelaskan
hipertensi
yang sesuai untuk
memberikan
pemahaman
mengenai
Hipertensi
kepada keluarga I
Nyoman Geder
Memberikan
pemahaman mengenai
Hipertensi kepada
keluarga I Nyoman
Geder
Mengecek kesehatan
keluarga Bapak I
kenangan sekaligus
berpamitan dengan
1
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Selama kunjungan keluarga Bapak I Nyoman Geder, dapat disimpulkan yaitu
keluarga ini tergolong dalam keluarga dengan tingkat ekonomi yang kurang, dilihat
dari pengeluaran yang melebihi pendapatan yang dihasilkan keluarga mereka. Masalah
prioritas keluarga ini yaitu ekonomi. Permasalahan prioritas ini akan menimbulkan
masalah baru dibidang lain, seperti kesehatan dan kesejahteraan. Dari beberapa
masalah yang ada, dilakukan diskusi untuk menemukan solusi yang nantinya
memberikan efek positif dan solutif bagi keluarga Bapak I Nyoman Geder . Adapun
solusi yang ditawarkan yaitu mengoptimalkan usaha-usaha kecil untuk meningkatkan
pendapatan seperti ibu Ni Nengah Sabla berjualan canang sehari-harinya. Solusi
lainnya yaitu memberikan edukasi PHBS dan gaya hidup untuk Hipertensi yang
diderita oleh Bapak I Nyoman Geder. Selain memberikan solusi terhadap masalah yang
dialami, diberikan pula sumbangan berupa beberapa obat-obatan untuk meringankan
sedikit beban kesehatan yang ditanggung oleh keluarga Bapak I Nyoman Geder.
5.2 Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan oleh mahasiswa pendamping adalah:
1. Keluarga dampingan diberikan saran mengenai ide wirausaha yang dapat
mereka lakukan, misalnya terkait dengan pemanfaatan potensi sekitar
rumahnya seperti kayu bakar, botol atau gelas plastik. .
2. Keluarga Bapak I Nyoman Geder diharapkan mampu menerapkan perilaku
hidup sehat dan menerapkan gaya hidup untuk mengontrol hipertensi yang
2 Gambar 1. Konsultasi
Kesehatan sekaligus edukasi hipertensi
Gambar 2. Pemeriksaan kesehtan pada anggota keluarga
Gambar 3. Foto bersama Gambar 4. Tampak luar
dapur
Gambar 5. Kamar Mandi Keluarga