• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Banua - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Banua.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Banua - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Banua."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE

XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : DESA BANUA KECAMATAN : KINTAMANI KABUPATEN/KOTA : BANGLI

NAMA MAHASISWA : I PUTU CANDRA YOGISWARA FAK/PS : KEDOKTERAN / PENDIDIKAN

DOKTER

NIM : 1102005084

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

1

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan selesainya kegiatan KKN PPM yang telah saya laksanakan, maka saya:

Nama Mahasiswa : I Putu Candra Yogiswara

NIM : 1102005084

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM

Banua, 27 Agustus 2016

Mengetahui/ Menyetujui Mengetahui/ Menyetujui

DPL Desa Banua KK Dampingan

Drs. Ketut Jayanegara, M.Si I Nyoman Geder

Menyetujui

Kepala Desa Banua

(3)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah

suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan

Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada masyarakat,

dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta

pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme

kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk menjamin

keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empiris-praktis. Dan salah satu

program unggulan dari pelaksanaan KKN PPM adalah program pendampingan keluarga.

Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang

dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas

Udayana. PPK dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu.

Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan

ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan

kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan

sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa

mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana

dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan

ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Melalui

kekurangan yang diharapkan dapat memicu gagasan kreatif dan inovatif dari diri

mahasiswa bersangkutan untuk keluar dari kondisi kekurangan tersebut.

Kegiatan pendampingan keluarga dilaksanakan pada beberapa keluarga yang

terdapat di Desa Banua, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Pada KKN PPM

periode X ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang

bertempat tinggal di Desa Banua yaitu Keluarga I Nyoman Geder yang tergolong sebagai

keluarga kurang mampu melalui arahan dari Bapak Kepala Desa Banua, I Ketut Tileh. I

Nyoman Geder dalam kartu keluarga yang diperoleh penulis merupakan anggota keluarga

(4)

Data keluarga I Nyoman Geder dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1 I Wayan Rarem Menikah 53 Tamat SD Pengerajin Kepala

Menikah 26 SMA/Sederajat Pengerajin

Anak

karena sakit, anak ke-tiga bernama I Nyoman Landuh yang sudah menikah dan membangun

keluarga, anak empat bernama I Ketut Lingsir sudah menikah dan berkeluarga, anak

ke-lima, yaitu I Wayan Rarem yang sekarang menjadi kepala keluarga dan mengurus bapak I

Nyoman Geder, dan anak ke-nam bernama I Nengah Suter yang sudah menikan dan

memiliki keluarga.

I Wayan Rarem merupakan suami dari Ni Nengah Sabla, dari hasil pernikahannya

mereka dikaruniai satu orang anak yaitu I Nengah Anton yang kini belum menikan dan

masih menjadi tanggungan dari kepala keluarga yaitu, I Wayan Rarem.

Mereka tinggal di areal lahan seluas kurang lebih 5 are. Dimana areal tanah seluas 5

are tersebut terdiri dari empat bangunan, yaitu satu diperuntukkan sebagai dapur, satu

bangunan sebagai tempat tinggal I Wayan Rarem beserta istrinya Ni Nengah Sabla, satu

bangunan khusus untuk I Nengah Anton dan satu rumah lagi untuk bapak I Nyoman Geder.

Bangunan I Wayan Rarem selaku kepala keluarga dan I Nengah Anton berkondisikan

tembok permanen namun rumah yang ditempati oleh I Nyoman Geder masih menggunakan

bambu. Terdapat satu buah kamar mandi lengkap dengan bak mandi dan jambannya di

dalam satu pekarangan tersebut. Keadaan dapur dari keluarga ini cukup memprihatinkan

(5)

elpiji 3 kg, tungku kayu, drum berisi air, meja tempat meletakkan bumbu dan bahan

masakan serta meletakkan perabot makan. Penerangan di dapur dapat dikatakan kurang

karena tidak adanya jendela di dapur. Dapur terbuat dari tembok anyaman bambu dan

berlantaikan semen.

Kondisi lahan di sekitar rumah I Wayan Rarem cukup luas karena di belakang

pekarangan rumah terdapat lahan yang diperuntukan untuk berkebun cabai, dan berbagai

sayuran. Terdapat pula tetangga di sebelah kanan dan kiri rumah I Wayan Rarem. Dalam

kesehariannya, pekerjaan I Wayan Rarem dan anaknya I Nengah Anton merupakan seorang

pengerajin. Ni Nengah Sabla selaku istri kepala keluarga tidak bekerja secara penuh, hanya

bekerja sebagai buruh tani lepas yang bekerja saat ada tawaran bekerja. Di rumah bapak I

Nyoman Geder ini sudah terdapat listrik dan air yang mencukupi.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Bicara masalah pendapatan, karena memang I Nyoman Geder sudah dapat

digolongkan tidak bekerja, maka praktis tidak ada pendapatan yang beliau hasilkan. Namun

untuk menghidupi keluarga pendapatan keluarga tersebut berasal dari I Wayan Rarem dan

anaknya I Nengah Anton yang bekerja sebagai Pengerajin serta istrinya Ni Nengah Sabla

yang aktif bekerja Buruh Tani Lepas. Selayaknya pengerajin dan buruh tani lepas pada

umumnya maka penghasilan mereka tidak tetap tiap bulannya. Penghasilan dari I Wayan

Rarem dan anaknya I Nengah Anton sekitar Rp 60.000,00 per harinya. Sedangkan

penghasilan Ni Nengah Sabla tidak menentu jida mendapat tawaran bekerja sebagai buruh

tani lepas maka beliau akan mendapatkan upah sebesar Rp 50.000,00 per harinya.

Pendapatan keluarga ini perbulannya kurang lebih sekitar Rp 1.500.000,00.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

1.2.2.1Kebutuhan sehari-hari

Pengeluaran I Nyoman Geder yang ditanggung oleh I Wayan Rarem sehari-hari, yaitu

biaya makan. Di tiap harinya untuk memenuhi kebutuhan makan seluruh keluarganya,

rata-rata dihabiskan biaya sekitar Rp 50.000,00.

1.2.2.2Listrik dan Air

Untuk biaya listrik pada keluarga I Nyoman Geder yang ditanggung oleh I Wayan

(6)

kebutuhan MCK dan memasak, I Nyoman Geder yang ditanggung oleh I Wayan Rarem

mengeluarkan biaya sekitar Rp 30.000,00.

1.2.2.3Pendidikan

Untuk masalah pendidikan, pengeluaran I Nyoman Geder secara pribadi dapat

dikatakan tidak ada karena sudah tidak ada yang ditanggung lagi. Begitu pula bagi I Nengah

Somia, tidak ada biaya pendidikan yang dikeluarkan tiap bulannya

1.2.2.4Kesehatan

Dalam masalah kesehatan, I Nyoman Geder karena usianya yang tergolong tidak

muda lagi, sering mengeluh sakit kepala, tidak bertenaga dan badan muda lelah. Keluarga

Bapak I Wayan Rarem tidak menyisihkan biaya khusus dan tidak mengalami kendala

dalam biaya untuk masalah kesehatan, karena Bapak I Wayan Rarem sekeluarga sudah

terdaftar dalam tanggungan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM). Untuk anggota

keluarga yang lain sejauh ini belum memiliki masalah kesehatan yang begitu berat.

1.2.2.5Rohani

Pengeluaran I Nyoman Geder yang ditanggung oleh I Wayan Rarem dalam bidang

rohani yakni pengeluaran untuk membeli canang untuk kegiatan persembahyangan

sehari-hari yakni sekitar Rp 5.000/sehari-hari. Sedangkan, pengeluaran dalam bidang rohani lainnya

yaitu pada saat ada hari raya agama besar dan jumlah pengeluarannya tidak menentu.

1.2.2.6Sosial

Untuk keperluan bidang sosial pemungutan iuran bergantung pada ada tidaknya

pembangunan sarana dan prasarana desa adat. Namun ada iuran wajib sebesar Rp.

150.000,00 per bulan. Selain itu ada keperluan-keperluan tertentu seperti uang suka duka.

Pengeluaran sosial I Nyoman Geder yang ditanggung oleh I Wayan Rarem di Desa Banua,

(7)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Permasalahan yang dihadapi oleh I Nyoman Geder diperoleh setelah beberapa kali

mengadakan kunjungan dan pertemuan ke rumah keluarga dampingan. Berdasarkan hal

tersebut, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan, diantaranya :

 Kondisi kebersihan baik makanan dan lingkungan belum baik

 Terkadang mudah lelah untuk melakukan aktifitas dikarenakan usia

 I Nyoman Geder sering mengeluh pusing dan pegal setelah beraktifitas

 Tidak memiliki usaha yang menghasilkan pendapatan secara pasti

 Pakaian yang digunakan dalam kondisi yang kurang baik

 Keadaan lantai bangunan hanya dengan semen dan dinding bangunan dapur hanya terbuat dari anyaman bambu.

Dari beragam masalah yang diterangkan, permasalahan tersebut dapat digolongkan

ke dalam beberapa kategori yaitu:

 Ekonomi

 Kesehatan

 Infrasruktur

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan uraian permasalahan diatas permasalahan yang mendapatkan skala

prioritas diantaranya:

a. Permasalahan Kesehatan:

 Kondisi kebersihan baik makanan dan lingkungan belum baik

 I Nyoman Geder Terkadang mudah lelah untuk melakukan aktifitas dikarenakan usia dan sering mengeluh pusing dan pegal setelah beraktifitas

b. Permasalahan Ekonomi:

 Tidak memiliki usaha yang menghasilkan pendapatan secara pasti

2.2.1 Kondisi Kebersihan Baik Makanan dan Lingkungan Belum Baik

Sejauh yang selama ini penulis lihat, kondisi kebersihan rumah dan lingkungan

serta makanan I Nyoman Geder kurang terjaga. Masih terlihat sampah berserakan dan

(8)

2.2.2 Terkadang Mudah Lelah dan Sakit Kepala setelah Melakukan Aktifitas Dikarenakan Usia

I Nyoman Geder dalam usianya yang tergolong tidak muda kerap diserang penyakit

akibat kelelahan saat beraktivitas Beliau juga mengeluh sering sakit kepala.

2.2.3 Tidak Memiliki Usaha Yang Menghasilkan Pendapatan Secara Pasti

Dari uraian masalah diatas, masalah yang dijadikan sebagai masalah prioritas untuk

dipecahkan dari keluarga Bapak I Nyoman Geder adalah masalah ekonomi, dimana dalam

kehidupan keluarga Bapak I Nyoman Geder yang ditanggung oleh I Wayan Rarem masih

banyak kekurangan dari segi ekonomi.

Masalah ekonomi ini akan berimbas terhadap kehidupan sehari-hari I Wayan Rarem

yang tentunya akan semakin menurunkan taraf hidup keluarga ini. Pekerjaan Bapak I

Wayan Rarem dan I Nengah Anton sebagai pengerajin tidaklah cukup untuk memenuhi

seluruh kebutuhan keluarganny termasuk kebutuhan sehari-hari. Pemasukan yang tak

(9)

1

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut di atas, selanjutnya

ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai

dengan kemampuan dari keluarga dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama

mendampingi keluarga I Nyoman Geder diantaranya Program Penyuluhan Hidup Bersih

dan Sehat serta melakukan diskusi untuk memberi ide wirausaha dalam upaya menambah

penghasilan.

3.1.1 Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat dan Hipertensi

Penyuluhan ini dilakukan untuk membagi informasi kepada I Nyoman Geder dan

keluarga bahwa kebersihan pada makanan dan pakaian harus tetap dijaga. Kondisi I

Nyoman Geder yang sudah berumur seharusnya didukung dengan asupan gizi dan makanan

yang tepat dan pengecekan secara rutin terhadap kesehatannya. Karena untuk jangka

panjangnya kebersihan makanan dan pakaian yang digunakan berdampak pada kesehatan

keluarga I Nyoman Geder.

Bapak I Nyoman Geder juga memiliki penyakit Hipertensi atau yang disebut juga

tekanan darah tinggi yang telah diketahui sejak 2 tahun yang lalu, maka diberikan edukasi

mengenai apa itu tekanan darah tinggi, faktor resiko yang dapat menyebabkan tekanan

darah tinggi, komplikasi tekanan darah tinggi dan cara mengatur gaya hidup. Cara

mengatur gaya hidup yaitu mengubah pola makan bapak I Nyoman Geder untuk

mengurangi konsumsi daging – daging merah, kurangi penggunaan garam dalam masakan

untuk menurunkan asupan Natrium dan perbanyak konsumsi buah-buahan agar nantinya

mendapat cukup vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayur dan buah-buahan. Yang

kedua perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari agar kerja saluran pencernaan

semakin optimal dan tidak dehidrasi. Edukasi terakhir yaitu stop mengkonsumsi kopi.

3.1.2 Melakukan diskusi untuk memberi ide wirausaha dalam upaya menambah penghasilan

Diskusi dilakukan untuk membicarakan permasalahan yang terjadi di keluarga

Bapak I Wayan Rarem. Salah satu diskusi yang dilakukan bertujuan untuk memberikan

penjelasan mengenai kewirausahaan dan manfaat dari kewirausahaan itu sendiri. Manfaat

kewirausahaan yang mampu membantu peningkatan di bidang ekonomi dianggap

(10)

2 Rarem . Terdapat beberapa hal kecil yang mungkin dapat dilakukan oleh keluarga Bapak I

Wayan Rarem untuk meningkatkan pendapatan yang diperolehnya setiap bulan. Misalnya

mengumpulkan botol air atau gelas plastik untuk dijual kembali. Karena dalam

kesehariannya keluarga I Wayan Rarem terkadang mengkonsumsi minuman botol plastik

dan hal ini harus dioptimalkan sebagai pendapatan. Selain itu ibu Ni Nengah Sabla sebagai

ibu rumah tangga dapat berjualan canang sehari-harinya.

Di samping itu, hal yang dapat dilakukan untuk menghemat pengeluaran untuk

makan sehari-harinya adalah pemanfaatan sedikit lahan kosong di belakang rumah Bapak

I Wayan Rarem untuk penanaman sayur-sayuran. Sayuran yang dihasilkan dari lahan

tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi pengeluaran harian untuk membeli bahan

pangan. Di samping untuk digunakan sendiri, sayuran maupun buah yang ditanam kiranya

dapat diperjualbelikan untuk menambah penghasilan.

3.2 Jadwal Kegiatan

No Tanggal Durasi Kegiatan

1 23 Juli 2016 1 jam Bertemu dengan Kepala Desa Banua untuk mencari

data Keluarga Miskin (Gaskin) sebagai sasaran

program keluarga dampingan

3 26 Juli 2016 2 jam Membagi nama keluarga dampingan kepada peserta

KKN

4 27 Juli 2016 2 jam Melakukan survei di wilayah Desa Banua untuk

mencari keluarga dampingan

5 30 Juli 2016 2 jam Melakukan perkenalan awal dan membantu

mengangkat genteng untuk membangun

6 30 Juli 2016 1 jam Berbincang-bincang mengenai silsilah keluarga

7 3 Agustus 2016 1 jam Berbincang-bincang mengenai masalah kesehatan

8 5 Agustus 2016 2 jam Berbincang-bincang mengenai keseharian dan

kesulitan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dan

berusaha untuk menemukan solusinya bersama-sama

9 7 Agustus 2016 1 jam Melakukan diskusi untuk pencarian solusi terhadap

masalah dari keluarga dampingan

10 8 Agustus 2016 2 jam Menawarkan solusi yang dapat diajukan ke keluarga

(11)

3 yang dirasa sesuai dengan kemampuan keluarga

dampingan

11 10 Agustus 2016 1 jam Memberikan solusi berupa ide wirausaha untuk

meningkatkan pendapatan keluarga dan informasi

mengenai pemanfaatan LPD

12 14 Agustus 2016 1 jam Memberikan edukasi mengenai PHBS

12 16 Agustus 2016 1 jam Melakukan Pengecekan tensi pada keluarga bapak I

Nyoman Geder

13 18 Agustus 2016 2 jam Menanyakan kondisi lingkungan rumah

14 20 Agustus 2016 2 jam Berbincang-bincang dan menjelaskan hipertensi

15 23 Agustus 2016 4 jam Mengecek kesehatan keluarga Bapak I Nyoman

Geder

16 27 Agustus 2016 3 jam Memberikan kenang-kenangan sekaligus berpamitan

(12)
(13)

1

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

Jenis Kegiatan Tanggal Lokasi Kendala Solusi Hasil

Bertemu dengan

Kepala Desa Banua

untuk mencari data

Keluarga Miskin

(Gaskin) sebagai

sasaran program

keluarga dampingan

Minggu, 23

Juli 2016

Di Kantor Desa

Banua – Rumah

Bertanya pada warga

sekitar

Menemukan

Rumah Kepala

Desa Banua

Membagi nama

keluarga dampingan

kepada peserta KKN

Selasa, 26

Juli 2016

Di Posko - - -

Melakukan survei di

wilayah Desa Banua

untuk mencari keluarga

dampingan, Melakukan

perkenalan awal.

Rabu, 27

bapak I Nyoman

Geder

Bertanya pada warga

sekitar

Menemukan

tempat tinggal

bapak I Nyoman

(14)

2 Berbincang-bincang

mengenai silsilah

keluarga.

mengenai masalah

kesehatan

mengenai keseharian

dan kesulitan yang

dihadapi oleh keluarga

dampingan dan

berusaha untuk

(15)

3 menemukan solusinya

bersama-sama

Melakukan diskusi

untuk pencarian solusi

terhadap masalah dari

keluarga dampingan

solusi yang tepat

Berdiskusi kembali

Menawarkan solusi

yang dapat diajukan ke

keluarga dampingan

dan membuat

kesepakatan tentang

solusi yang dirasa

sesuai dengan

kemampuan keluarga

dampingan

solusi yang tepat

Berdiskusi kembali

Memberikan solusi

berupa ide wirausaha

untuk meningkatkan

pendapatan keluarga.

- Menyimpulkan solusi

yang dapat diberikan

kepada I Nyoman

Geder dan keluarga.

Kepastian untuk

memberikan

(16)

4

Memberikan edukasi

mengenai PHBS

yang sesuai untuk

memberikan

Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat.

Pengecekan tensi pada

keluarga bapak I

Menanyakan kondisi

lingkungan rumah

rumah dan kebun

bapak I Nyoman

(17)

5 Berbincang-bincang

dan menjelaskan

hipertensi

yang sesuai untuk

memberikan

pemahaman

mengenai

Hipertensi

kepada keluarga I

Nyoman Geder

Memberikan

pemahaman mengenai

Hipertensi kepada

keluarga I Nyoman

Geder

Mengecek kesehatan

keluarga Bapak I

kenangan sekaligus

berpamitan dengan

(18)
(19)

1

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Selama kunjungan keluarga Bapak I Nyoman Geder, dapat disimpulkan yaitu

keluarga ini tergolong dalam keluarga dengan tingkat ekonomi yang kurang, dilihat

dari pengeluaran yang melebihi pendapatan yang dihasilkan keluarga mereka. Masalah

prioritas keluarga ini yaitu ekonomi. Permasalahan prioritas ini akan menimbulkan

masalah baru dibidang lain, seperti kesehatan dan kesejahteraan. Dari beberapa

masalah yang ada, dilakukan diskusi untuk menemukan solusi yang nantinya

memberikan efek positif dan solutif bagi keluarga Bapak I Nyoman Geder . Adapun

solusi yang ditawarkan yaitu mengoptimalkan usaha-usaha kecil untuk meningkatkan

pendapatan seperti ibu Ni Nengah Sabla berjualan canang sehari-harinya. Solusi

lainnya yaitu memberikan edukasi PHBS dan gaya hidup untuk Hipertensi yang

diderita oleh Bapak I Nyoman Geder. Selain memberikan solusi terhadap masalah yang

dialami, diberikan pula sumbangan berupa beberapa obat-obatan untuk meringankan

sedikit beban kesehatan yang ditanggung oleh keluarga Bapak I Nyoman Geder.

5.2 Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diberikan oleh mahasiswa pendamping adalah:

1. Keluarga dampingan diberikan saran mengenai ide wirausaha yang dapat

mereka lakukan, misalnya terkait dengan pemanfaatan potensi sekitar

rumahnya seperti kayu bakar, botol atau gelas plastik. .

2. Keluarga Bapak I Nyoman Geder diharapkan mampu menerapkan perilaku

hidup sehat dan menerapkan gaya hidup untuk mengontrol hipertensi yang

(20)

2 Gambar 1. Konsultasi

Kesehatan sekaligus edukasi hipertensi

Gambar 2. Pemeriksaan kesehtan pada anggota keluarga

Gambar 3. Foto bersama Gambar 4. Tampak luar

dapur

Gambar 5. Kamar Mandi Keluarga

LAMPIRAN

Gambar

Gambar 5. Kamar Mandi

Referensi

Dokumen terkait

konsep-konsep dan konstruk-konstruk dalam contoh ini saling berkaitan dan jika proposisi-proposisi yang merinci hubungan-hubungan ini dapat didukung, maka peneliti telah

Sesuai dengan masalah yang sudah dibahas di atas, maka hasil – hasil yang akan dicapai melalui laporan tugas akhir ini adalah membuat inovasi baru dengan

[r]

[r]

لصدما يذلا ختسي مد ثحابلا و لصدما يفيكلا يعي ءازجأا يذلا جحنت تانايبلا ةيفصولا ةروصتما وأ ةلوقما نع فاصوأ دارفأا ثداو او بابسأا نم عومجا نعما.. امأ نم ثيدح

analisis regresi berganda sebesar 0.721, yang berarti H 0 diterima karena nilai signifikan dari elemen consumer-brand characteristic nilainya > 0.05 sehingga.. 59

Aplikasi ini kemudian dapat menyimpan data calon pelamar yang sudah mendaftarkan diri, calon pelamar dapat mencari lowongan pekerjaan yang ditampilkan dalam website yang

[r]