PROGRAM STRATEGIS
PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM
BIDANG PEMASARAN DAN JARINGAN USAHA
TAHUN 2014
Peningkatan kapasitas, produktivitas, nilai tambah dan daya saing KUKM
1. Peningkatan Iklim Usaha yang Kondusif bagi Koperasi dan UKM
2. Peningkatan Akses Sumber daya Produktif
3. Pengembangan Jaringan Pemasaran Produk Koperasi dan UKM
4. Peningkatan Daya Saing SDM Koperasi dan UKM
5. Penguatan Kelembagaan Koperasi
ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI
PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM
3
Dasar Pelaksanaan :
Permenkop dan UKM No. 05 Tahun 2010
Kebijakan
 Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pemasaran dan jaringan usahaKoordinasi
 Koordinasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemasaran dan jaringan usaha
 Pelaksanaan hubungan kerja di bidang Pemasaran dan Jaringan usaha dengan Kementerian, Lembaga
pemerintah Non Departemen dan lembaga lainnya
Fungsi Teknis
 Pelaksanaan fungsi teknis pemberdayaan koperasi dan UMKM di bidang pemasaran dan jaringan usahaMonev
 Pemantauan, analisis, evaluasi, dan laporan tentang
masalah atau kegiatan di bidang pemasaran dan jaringan usaha
4
S
truktur Organisasi
Deputi bidang pemasaran dan jaringan usaha
Deputi Bidang
Pemasaran dan Jaringan Usaha
Ir. Emilia Suhaimi. MM
Asisten Deputi Urusan Perdagangan Dalam
Negeri
Drs. Ahmad Husein, MM
Asisten Deputi Urusan Kemitraan dan Jaringan
Usaha
Ir. Hendrianto, MM
Asisten Deputi Urusan Sarana dan Prasaran
Pemasaran
Drs. Nyak Ubin, M.Si
Asisten Deputi Urusan Expor dan Impor
Ir. Bonar Hutauruk, MM
Asisten Deputi Urusan Informasi dan Publikasi
Bisnis
PROGRAM STRATEGIS
BIDANG PEMASARAN DAN JARINGAN USAHA
CAPAIAN 2013 DAN SASARAN 2014
5
NO KEGIATAN 2013 2014
I. PROGRAM BANTUAN SOSIAL 1. Revitalisasi Pasar Tradisional
a. Daerah tertinggal/Perbatasan b. Reguler
c. Pemasaran Produk Unggulan
207 Unit 25 Unit 182 Unit 15 Unit 60 Unit 25 Unit 35 Unit -
2. Penataan Sarana Pedagang Kaki Lima (PKL) 4.625 Umi 4.400 Umi
3. Penataan Toko Koperasi UKM Mart 260 Kop 24 Kop 4. Pengembangan Sarana Kemitraan Investasi
KUMKM
NO KEGIATAN 2013 2014
II. FASILITASI PROMOSI DAN PERLUASAN AKSES PASAR 1. Promosi Melalui Pameran Dalam Negeri
a. Penyelenggaraan SMESCO Festival b. Penyelenggaraan Pameran Tematik: - SMESCO Fashion dan Accesories Expo - SMESCO Food and Packaging Expo c. Partisipasi Pameran Dalam Negeri
450 KUMKM 300 KUMKM 100 KUMKM 450 KUMKM 300 KUMKM 100 KUMKM
2. Perluasan Akses Pasar Melalui Pameran Luar Negeri,
Bussines Matching dan Pameran dalam Negeri berskala Int’l:
a. Kawasan Asia: Malaysia, Vietnam, Thailand, India, China, Hongkong, Korea, dan Jepang
b. Kawasan Eropa: Jerman, Belanda dan Turki c. Kawasan Afrika: Afrika Selatan
d. Kawasan Timur Tengah: UEA
e. Kawasan Amerika: Brazilia dan USA
12 negara 15 Event 244 UKM 10 Negara 12 Event 150 UKM
3. Promosi Berbasis IT dan Catalogue
a. SMESCO Trading Board
b. SMESCO Indonesia Catalogue
12 Bulan 65.000 Eks
12 Bulan 65.000 Eks
4. Pengembangan Sistem Konsolidasi Cargo bagi KUKM Potensial Ekspor 1 Sistem dan Ujicoba 1 pelabuhan utama 1 Ujicoba pelabuhan Utama
LANJUTAN
Program Revitalisasi Pasar Tradisional yang telah digulirkan oleh Pemerintah Pusat mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat khususnya Pedagang UMKM dan Koperasi, karena secara langsung telah memperbaiki dan meningkatkan sarana ekonomi yang selaras dengan upaya pemerataan, pembangunan dan memperluas kesempatan kerja yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan, memberikan ruang bagi pelaku usaha mikro dan kecil untuk melakukan transaksi yang semula hanya bersifat mingguan diharapkan dapat menjadi pasar harian dengan adanya Inovasi dalam pengelolaan Pasar Tradisional secara profesional mendorong secara langsung peningkatan Pendapatan Daerah
Tujuan Revitalisasi Pasar Tradisional Melalui Koperasi :
 Meningkatkan sarana pemasaran yang layak bagi usaha mikro kecil
dengan Memperluas sarana ekonomi, yang memungkinkan
masyarakat untuk melaksanakan kegiatan ekonominya sehingga meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat ;
 Meningkatkan kemampuan dan pelayanan koperasi kepada anggota
(pedagang) mengikutsertakan Koperasi secara langsung dalam kegiatan ekonomi serta penguatan kelembagaan Koperasi sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2012;
 Adanya kepastian tempat usaha bagi pedagang pasar sehingga
Meningkatkan kesadaran anggota agar mampu memelihara aset yang dimiliki koperasi secara mandiri tanpa tergantung pada dukungan
REVITALISASI PASAR TRADISIONAL 2003-2014
8
Revitalisasi Pasar Tradisional TA 2003-2013 sebanyak 472 unit di 33 Provinsi pada 328 Kab/Kota, dengan Total anggaran Rp. 447,2 M
Rencana Tahun 2014 sebanyak 60 unit dengan Total Anggaran Rp. 54 M
5 2 11 15 48 95 34 36 19 207 60 0 50 100 150 200 250 2003 2004 2005 2006 2007 2009 2010 2011 2012 2013 2014
PERSYARATAN KHUSUS KOPERASI PESERTA PROGRAM REVITALISASI PASAR TRADISIONAL
 Penerima program adalah Koperasi yang anggotanya Pedagang Pasar,
bukan merupakan Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Karyawan atau Koperasi Pegawai Negeri.
 Pasar harus dikelola Koperasi
 Lokasi pasar merupakan Pasar Kecamatan/ Pasar Desa yang sudah ada
pasar dan sudah ada kegiatan Jual-beli, tetapi sarana bangunan tidak layak (atap rumbia atau terpal, dinding bilik, selasar dari kayu, dll);
 Belum ada bangunan pasar tetapi sudah ada kegiatan jual-beli (embrio pasar dengan sarana yang tidak memadai)
 Lokasi strategis dengan luas lahan minimal 1.345 M2, didukung dengan berbagai potensi dan akses sarana seperti jalan, transportasi umum,
 Status lahan tidak bermasalah, dimiliki oleh Koperasi. atau lahan
hibah dari Pemda (secara tertulis) atau hak guna usaha atau dikerjasamakan dengan Koperasi minimal selama 5 tahun (di buktikan dengan Akta Notaris) dan dapat diperpanjang.
 Dana bantuan sosial Rp. 900 juta per Pasar ini diperuntukan bagi
pembangunan 20 (dua pupuh) Kios ukuran 3x3m dan 2 (dua) Los
ukuran 20x10 m dan sarana Toilet 2 (dua) unit ukuran 2x2m dengan
spesifikasi dan standar acuan bangunan kualitas SNI yang
disesuaikan dengan SBU daerah dan diketahui oleh dinas Pekerjaan Umum /Cipta Karya setempat.
 Pelaksanaan Program Bantuan Sosial dilaksakan oleh Koperasi
Secara Swakelola
 Sasaran program adalah terbangunnya atau terenovasinya pasar tradisional menjadi bangunan yang permanen, minimal dapat menampung 80 pedagang pasar;
12
I.2. PENATAAN SARANA PEDAGANG KAKI LIMA (PKL)
PKL di Indonesia terus tumbuh dan berkembang seiring tumbuhnya
ekonomi nasional, namun keberadaan PKL selalu dianggap sebagai pembuat
masalah karena lokasi usahanya seringkali menempati area umum/sosial
secara ilegal. Oleh karena itu pemerintah pusat dan daerah bersinergi dalam
penyediaan lokasi usaha PKL yang permanen sekaligus menciptakan
lapangan kerja secara mandiri dengan memperhatikan aspek sosial budaya,
ekonomi, keindahan, keteraturan, keterjangkauan dan keberlanjutan,
Tujuan;
Memberikan kepastian lokasi usaha bagi para PKL.
Meningkatkan peran Koperasi dalam pengembangan dan pengelolaan PKL
dalam memperjuangkan kepentingan anggotanya.
Meningkatkan skala usaha PKL yang merupakan anggota Koperasi melalui
13
2014
2009-2013
11.925 UMi
238 Koperasi
4.400 UMi
88 Koperasi
SASARAN
CAPAIAN
PENATAAN SARANA PKL
PERSYARATAN KHUSUS KOPERASI PESERTA PROGRAM
PENATAAN SARANA PKL
1.
Penerima program adalah Koperasi yang anggotanya PKL, bukan
merupakan Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Karyawan atau Koperasi
Pegawai Negeri;
2.
Kawasan PKL harus dikelola Koperasi;
3.
Kawasan PKL merupakan lahan yang tidak bermasalah dan dapat
digunakan untuk kegiatan usaha PKL ;
4.
Rekomendasi tertulis tentang penggunaan kawasan dari kepala daerah
setempat (Bupati/Walikota);
5.
Dana bantuan sosial Rp.8.000.000,- per PKL, diperuntukan bagi
pembangunan Shelter/Kios dan Gerobak/Etalase/Alat Display sesuai
kebutuhan usaha PKL;
6.
Sasaran program adalah terbangunnya satu kawasan PKL yang
permanen, minimal menampung 20 Pelaku Usaha Mikro (UMi);
PENATAAN KAWASAN PKL
I.3. Penataan Toko Koperasi UKM Mart
Berkembangnya bisnis ritel modern telah menggerus keberadaan toko/waserda yang dikelola KUKM yang masih tradisional. Oleh karena itu diperlukan stimulan agar toko/waserda mampu merespon permintaan pasar dan pola belanja masyarakat dengan layanan modern. Stimulan tersebut dibutuhkan untuk penataan toko koperasi bernuansa ritel modern agar diminati komsumen dan berdaya saing.
TUJUAN :
• Merubah penampilan toko koperasi setara toko ritel modern;
• Menumbuhkan rasa kebanggaan anggota koperasi berbelanja di UKM Mart;
• Menarik minat masyarakat umum dan menengah ke atas berbelanja di UKM Mart;
• Membuka peluang pemasaran produk unggulan lokal
• Menumbuhkan kepercayaan distributor / supplier bermitra dengan koperasi dalam menyediakan pasokan barang dagangan.
• Meningkatkan jumlah dan jenis barang dagangan serta jam operasional.
• Meningkatkan volume dan nilai penjualan
Capaian 2011-2013
PENATAAN TOKO KOPERASI UKM MART
CAPAIAN 2011-2013 DAN SASARAN 2014
Penataan Toko Koperasi UKM Mart TA 2011-2013 sebanyak 368 unit di 33 Provinsi pada 207 Kab/Kota, dengan Total anggaran Rp. 23,92 M
PERSYARATAN KHUSUS KOPERASI PESERTA PROGRAM
PENATAAN TOKO KOPERASI UKM MART
1.
Penerima program adalah Koperasi yang memiliki toko/waserda
dengan lokasi srategis. Koperasi bukan Koperasi Simpan Pinjam,
Koperasi Karyawan atau Koperasi Pegawai Negeri.
2.
Dana bantuan sosial Rp. 65.000.000,- per Koperasi diperuntukan
bagi renovasi toko koperasi termasuk gondola/rak display,
komputer, dan signed toko koperasi UKM Mart (Logo);
3.
Sasaran program adalah terenovasinya bangunan toko koperasi
UKM Mart yang memiliki luas bangunan minimal 50 m2 dengan
daya listrik minimal 1.300 Kwh dan layak digunakan minimal
PENATAAN TOKO KOPERASI UKM MART
SESUDAH
Merupakan program stimulan untuk meningkatkan
akses pasar produk KUMKM melalui pemberian bantuan
sosial kepada KUMKM untuk dapat bermitra dengan
potensial investor sehingga terjadi kepastian pasar produk
KUMKM.
TUJUAN:
Meningkatkan akses pasar melalui kemitraan KUKM
potensial dengan mitra investor
Usaha Menengah/Usaha
Besar,
baik dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku,
proses produksi maupun pembiayaan investasi.
1. Koperasi yang beranggotakan UMKM produsen
produk unggulan di berbagai sektor usaha yang
potensial bermitra dengan Usaha Menengah/
Usaha Besar;
2. Bansos stimulan sebesar Rp. 600 juta/Koperasi
dialokasikan untuk pengadaan sarana pemasaran;
3. Sarana pemasaran minimal dapat dimanfaatkan
oleh 50 UMKM anggota Koperasi;
4. Kapasitas dan kualitas produksi UMKM memenuhi
persyaratan standar minimum mitra investasi.
PERSYARATAN KOPERASI PESERTA
CAPAIAN TAHUN 2013 DAN SASARAN 2014
CAPAIAN 2013
NO. KOPERASI KAB/KOTA PROPINSI JENIS PRODUK MITRA USAHA 1. KUD DAU Malang Jawa Timur Susu Industri
Pengolahan Susu Sekar Tanjung 2. Koperasi Mitra Budidaya Bahari Batam Kepulauan Riau
Rumput laut Xian Men Industry, Fangsan Industry, Qingdao Changzou Import Export
3. KUD Buana Bakti Sukabumi Jawa Barat Pakan ternak puyuh
CV. Slamet Quail Farm.
4. Koperasi Tani Mertanadi
Badung Bali Olahan tani Swalayan TIARA DEWATA, Hotel, swalayan lainnya.
23
Peran Koperasi
1. Mengelola Bansos untuk
mengembangkan sarana
pemasaran sehingga UMKM
dapat bermitra dengan investor;
2. Menyediakan sarana dan
menampung hasil produksi UMKM anggotanya yang
memenuhi standar minimum dan dapat diterima oleh mitra investasi sebagai penerima pasar;
3. Memantau harga melalui
kontrak pemasaran yang telah disepakati dengan mitra
investor
 Peran Mitra /Investor
1. Menentukan standar
minimum produk UMKM yang akan dibeli;
2. Memberikan bimbingan dan
asistensi peningkatan produktivitas dan mutu produk UMKM;
3. Menjamin kepastian harga
dan pasar produk UMKM mitra;
4. Menyampaikan informasi
tentang peluang pasar dan perkembangan harga terkini produk UMKM mitra.
24
KUD SUSU DAU MALANG
Mitra : Industri Pengolahan
Susu Sekar Tanjung Pasuruan
MILK TANGKI
Promosi melalui Pameran Dalam Negeri adalah fasilitasi promosi
produk KUMKM pada berbagai event pameran dalam negeri baik berskala
regional maupun nasional, yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan
UKM maupun oleh Kementerian/Lembaga atau pihak-pihak lain.
TUJUAN:
1.
Memberikan kesempatan KUMKM untuk memperkenalkan produk dan
memperluas akses pasar baik domestik maupun Internasional
2. Meningkatkan daya saing produk KUMKM melalui peningkatan kualitas,
desain, dan inovasi produk;
3. Mengembangkan kemitraan dan jaringan pemasaran inter/antar KUMKM
dengan Usaha Menengah/Usaha Besar;
4. Mengembangkan KUMKM untuk test pasar, dan proses pembelajaran
dalam rangka kesiapan perubahan trend dan life style konsumen
langsung maupun konsumen industri
1.
SMESCO Festival merupakan agenda Promosi dan
Pameran produk KUMKM yang diselenggarakan
secara rutin oleh Kementerian KUKM, diikuti oleh
KUMKM binaan Dinas Prov, Kab/Kota Selindo dan
pihak-pihak terkait lainnya
2.
SMESCO Festival telah diselenggarakan sejak tahun
2003 dengan Tema yang spesifik dan aktual, sejak
2003-2013 diikuti oleh 4.340 KUMKM peserta
Selindo, dihadiri oleh 469.647 pengunjung dan
perolehan transaksi sebesar Rp. 96,4 Milyar serta
manfaat-manfaat tidak langsung lainnya (intangible
benefit)
Waktu : 26 Mei – 1 Juni 2014
Tempat : Hall A & B Jakarta Convention Center (JCC)
Target Peserta : 450 KUKM dari Prov. dan Kab./Kota Selindo termasuk 40 peserta UKM ASEAN + (Malaysia, Singapura, Filipina, Hongkong, Jepang)
Sumber Dana : 1. APBN Kementerian Koperasi dan UKM; 2. Dana APBN Dekonsentrasi;
3. Dana APBD dan sumber-sumber dana lain yang sah. Konsep Pameran : B to B dan B to C
Thema : SMESCO for a new lifestyle (tentatif)
Tag Line : KUKM Indonesia menuju Pasar Dunia (tentatif)
Acara : Pameran Produk KUKM, workshop, talkshow, demo, fashion show, mini konser artis, ASEAN culture parade, Ind. Prov. Culture parade, UKM
coach corner, kids & creative corner, internet area dan wall of fame Zoning Produk : - Hall A untuk: Pav. Iconic, Pav. Int’l dan zona Produk terbaik provinsi
dalam 4 zona utama yaitu: home furniture; craft, spa & aroma
therapy; food packaging; fashion, accesories and life style.
- Hall B untuk multi produk dan Pav. Provinsi Target pengunjung : 70.000 pengunjung (buyer dan konsumen) Target transaksi : Rp. 10 Milyar (ritel dan order)
2 6 M E I – 0 1 J U N I 2 0 1 4
SMESCO FOR A NEW LIFESTYLE
NO
URAIAN
TEMPAT
TANGGAL
1. SMESCO Festival 2014
JCC
26 Mei – 1 Juni 2014
2. Pameran Tematik
Fashion & Accesories
Expo 2014
SME TOWER
JAKARTA
PM
3. Pameran Tematik Food
& Packaging Expo 2014
SME TOWER
JAKARTA
1 - 5 Oktober 2014
4.
Partisipasi Pameran
pada berbagai event
K/L dan pihak-pihak
terkait lainnya.
Sesuai
lokasi
PM
1. Program perluasan pasar ekspor bagi produk KUKM
potensial ekspor, pada dasarnya merupakan upaya
pengembangan jaringan usaha internasional serta
sarana pembelajaran dalam mengidentifikasi pangsa
pasar dan daya saing.
2. Tujuan program tersebut adalah memberikan fasilitasi
promosi bagi produk KUKM ke luar negeri, mengikuti
pameran dalam negeri berskala internasional dan
business matching.
II.3. Perluasan Akses Pasar Produk KUKM Potensial
Ekspormelalui Partisipasi Pameran Luar Negeri, Pameran
Domestik Berskala Internasional, dan Business Matching
CAPAIAN PERLUASAN AKSES PASAR MELALUI PAMERAN LUAR
NEGERI DAN DALAM NEGERI BERSKALA INTERNASIONAL
TAHUN 2010 - 2013
JUMLAH KUKM YANG DIFASILITASI PERIODE 2010 - 2013
Perluasan akses pasar melalui pameran luar negeri tahun 2010 – 2013 adalah sebanyak 54 event di 43 negara dengan jumlah total KUKM yang difasilitasi sebanyak 682 KUKM potensial ekspor dengan total transaksi Rp. 454,787 miliar 0 2 4 6 8 10 12 14 16 5 2 11 15 2010 2011 2012 2013 2014
- 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 2010 2011 2012 2013 54,329 13,058 312,326 75,074 M ily ar Ru piah
NILAI TRANSAKSI KUKM
PERIODE 2010 - 2013
PROMOSI PRODUK KUKM MELALUI PAMERAN LUAR
NEGERI, DALAM NEGERI BERSKALA INTERNASIONAL,
DAN BUSINESS MATCHING
Dalam rangka peningkatan dan perluasan
ekspor produk KUKM perlu dilakukan peningkatan
daya saing produk KUKM. Salah satu langkah
kongkrit peningkatan daya saing tersebut, melalui
keikutsertaan
pada
pameran
internasional,
pameran dalam negeri berskala internasional, dan
business
matching
yang
dilakukan
oleh
Kementerian Koperasi dan UKM.
FASILITASI KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM PADA
PROMOSI PRODUK KUKM MELALUI PAMERAN LUAR NEGERI
1.
Dibawah koordinasi Timnas PEPI (Peningkatan Ekspor dan
Peningkatan Investasi). Dalam hal ini Tim Peningkatan Ekspor
diketuai oleh Kementerian Perdagangan sedangkan Tim
Peningkatan Investasi diketuai oleh Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM).
2.
Tahun 2013 jumlah event yang difasilitasi oleh Kementerian
Koperasi dan UKM cq. Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan
Usaha adalah sebanyak 15 event termasuk didalamnya dua event
dalam negeri berskala internasional pada 12 negara dengan hasil
partisipasi 244 KUKM (dari jumlah sasaran: 165 KUM).
3.
Pada tahun 2014, jumlah event yang difasilitasi sebanyak 13
4. Negara tujuan pameran dalam rangka perluasan pasar
ekspor produk KUKM, meliputi:
a.
Kawasan Asia: Malaysia, Vietnam, Thailand, India, China,
Hong Kong, Korea, dan Jepang
b.
Kawasan Eropa: Jerman, Belanda, dan Turki
c.Kawasan Afrika: Afrika Selatan
d.
Kawasan Timur Tengah: Uni Emirat Arab
e.
Kawasan Amerika: Brasil, dan Amerika Serikat
5. Bentuk fasilitasi yang diberikan adalah:
a.
Disediakan Stand secara gratis
b.
Subsidi transport 50% untuk Negara-negara di luar ASEAN.
c.Subsidi Kargo untuk Negara-negara di luar ASEAN
KRITERIA PEMILIHAN EVENT PAMERAN LN
Secara umum fasilitasi promosi produk KUKM melalui pameran luar negeri/internasional yang akan diikuti berdasarkan:
1. Mengacu pada agenda PEPI
2. Berdasarkan evaluasi dari pelaksanaan pameran tahun sebelumnya.
3. Rekomendasi dari KBRI atau KJRI (terkait dengan profil pameran, Jenis pameran (B to B atau ritel dan prospek pamerannya),
4. Kesesuaian tema pameran dengan produk KUKM,
5. Berdasarkan pengalaman dan informasi dari stakeholder lainnya/UKM
KATAGORI PRODUK YANG DIFASILITASI
1. Furniture, interior dan home décor; 2. Craft, fesyen dan asesoris;
3. Makanan dan minuman;
4. Herbal, Spa dan Produk Kecantikan; 5. Produk agriculture dan olahannya.
II.4 Pengembangan Sistem Konsolidasi Kargo Bagi
KUKM Ekspor Berbasis Elektronik (e-consolidator)
1. Tujuan: Menciptakan iklim yang kondusif bagi peningkatan jumlah dan nilai ekspor KUKM
2. Manfaat :
a. Memberikan kemudahan mekanisme ekspor KUKM; b. Efisien dalam biaya pengiriman/kargo;
c. Dapat dimonitor langsung melalui media elektronik; d. Pengiriman barang tepat waktu;
e. Pembelajaran bagi KUKM terkait peraturan ekspor; f. Dapat menjadi media promosi produk KUKM ekspor; g. Meningkatkan daya saing;
Capaian Tahun 2013:
Telah disusun sistem e-consolidator dan uji coba
pada
KUKM
eksportir
dengan
perusahaan
forwarding mitranya di Pelabuhan Tanjung Perak,
Jawa Timur
Sasaran Tahun 2014
,
Pengembangan dan uji coba sistem e-consolidator
di 1 (satu) pelabuhan utama lainnya.
SMESCO Trading Board, adalah sarana promosi produk/jasa KUKM berorientasi ekspor yang memanfaatkan informasi teknologi (on-line) dengan fasilitas sell offer, buy offer yang difasilitasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM sejak tahun 2007.
Sampai saat ini telah dipromosikan sebanyak 3.746 UMKM berorientasi ekspor dari berbagai Prov. Kab./Kota dalam jaringan website www...
TUJUAN:
1. Memberikan kesempatan KUMKM untuk memperkenalkan produk dan memperluas akses pasar baik domestik maupun Internasional melalui informasi teknologi on-line;
2. Mengembangkan jaringan dan pembelajaran pemasaran dengan fasilitas teknomi informasi;
SMESCO Indonesia Catalogue
Tujuan
Mempromosikan produk-produk unggulan KUKM yang berpotensi ekspor melalui media catalogue.
SMESCO Indonesia Catalogue merupakan derivatif dari smesco trading board untuk mempromosikan produk kukm dalam bentuk majalah/catalogue. Yang memuat informasi tentang profile perusahaan, informasi harga dan foto produk yang diterbitkan dalam 4 bahasa.
SMESCO Indonesian Catalogue dimulai sejak 2007 - sampai sekarang, dicetak sebanyak 720.000 eksemplar, di distribusikan melalui: Maskapai Penerbangan Garuda, Hotel bintang 4 dan 5, Kedutaan Besar Negara Sahabat, KBRI, Dinas KUKM Prov, Kab./ Kota, Kementerian terkait, Longue Bandara, Pameran Nasional seperti Festival dan Pameran Tematik dan Pameran-pameran lain.
PROMOSI PRODUK KUKM MELALUI PAMERAN
LUAR NEGERI/INTERNASIONAL
Dalam rangka peningkatan dan perluasan
pasar ekspor produk dalam negeri khususnya
produk Koperasi dan UKM (KUKM), perlu
dilakukan peningkatan daya saing produk KUKM.
Salah satu langkah kongkrit peningkatan daya
saing produk KUKM di pasar internasional yang
dilakukan oleh Kementerian koperasi dan UKM
adalah melakukan promosi produk KUKM melalui
pameran luar negeri.
KRITERIA PESERTA PAMERAN
•
KUKM produsen, menghasilkan produk
berorientasi ekspor
•
Memiliki kapasitas produksi yang
memadai
•
Diutamakan
yang
belum
pernah
difasilitasi atau UKM yang menindak
lanjuti buyer pada pameran sebelumnya
PERAN SKPD PROVINSI
 Memberikan Rekomendasi atas hasil usulan
Koperasi yang diusulkan oleh SKPD Daerah dalam
bentuk surat Rekomendasi;
 Melakukan Perencanaan, pemanfaatan, dan
pengawasan sesuai tata ruang Kabupaten/Kota;
 Melakukan pengendalian dan penunjukan atas
verifikasi lapangan atas pembangunan lintas
Kabupaten/Kota;
 Melakukan evaluasi dan monitoring terhadap
perkembangan dan pemanfaatan bansos.
PERAN SKPD Kabupaten/Kota
1. Melakukan verifikasi Lapangan dan mengusulkan calon penerima bantuan;
2. Penyediaan Pendampingan, Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;
3. Setiap Dinas yang membidangi Koperasi dan UKM pada saat pembangunan dan pemanfaatannya diminta melaksanakan pendampingan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan atas perkembangan bantuan sosial yang telah diberikan.
4. Adanya ketegasan Bupati/Walikota mengatur pembinaan khususnya pada pasar tradisional sehingga terjadi harmonisasi pengembangan pasar tradisional.
5. Meningkatkan peran Koperasi dalam pengembangan dan pengelolaan bantuan sosial, yang didukung dengan sistem manajemen profesional dan modern.
MEKANISME PROGRAM BANSOS PEMBERDAYAAN KUMKM
DI BIDANG PEMASARAN DAN JARINGAN USAHA
TERIMA KASIH
Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI
Jl. HR Rasuna Said Kav. 3-4 Kuningan Jakarta Selatan
Telp. 021-52992861 Fax. 021-5205285