• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Tiwi Mardiana, 2015

Penerapan metode mind map dalam pembelajaran IPA di SD

PENERAPAN METODE MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN

IPA DI SD

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Tiwi Mardiana

1107179

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

TAHUN AJARAN

2015

(2)

Tiwi Mardiana, 2015

Penerapan metode mind map dalam pembelajaran IPA di SD Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

========================================================== =====

PENERAPAN METODE MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN

IPA DI SD

Oleh

Tiwi Mardiana

1107179

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Tiwi Mardiana 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Tiwi Mardiana, 2015

Penerapan metode mind map dalam pembelajaran IPA di SD

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN METODE MIND MAP DALAM

PEMBELAJARAN IPA DI SD

Oleh Tiwi Mardiana

1107179

Diajukan dan Disahkan oleh

Pembimbing I

Dra. Kurniasih, M.Pd NIP. 19590623 198032003

Pembimbing II

Drs. Tatang Syaripudin, M.Pd NIP. 19600521198703 1 005

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pedagogik

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Tiwi Mardiana, 2015

(5)

i Tiwi Mardiana, 2015

ABSTRAK

PENERAPAN METODE MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD

OLEH

TIWI MARDIANA

Penelitian ini di latarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa di kelas III SD pada mata Pelajaran IPA metode yang di gunakan guru masih menggunkan konvensional yaitu metode ceramah, hal ini di tunjukkan dari masih banyaknya peserta didik yang mendapatkan nilai kurang dari kreteria ketuntasan minimal (KKM). Hal tersebut terjadi karena metode pembelajaran yang di gunakan sangat kurang. Tindakan kelas yang di lakukan oleh peneliti dengan penerapan metode mind map dalam pembelajaran IPA di SD, adapun tujuan khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran, mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA, dan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode Mind Map dalam pembelajaran IPA di SD. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, penelitian ini dilakukan di kelas IIIB SDN X dengan jumlah peserta didik 33 orang. Yang terdiri dari 17 perempuan dan 16 laki-laki. Di pra siklus peneliti memberikan matari pembelajaran dengan materi sumber energi hanya 42% yang mencapai KKM dengan nilai rata-rata 57, sedangkan di siklus I peneliti menggunakan penerapan metode mind map dalam pembelajaran IPA dengan materi cara memelihara lingkungan dan melestarikan alam terjadi peningkatan sebanyak 78% dengan nilai rat-rata 67, dan pada siklus II terjadi peningkatan 100% yang tuntas dari 29 siswa yang hadir dengan nilai rata-rata 84, jadi dapat di simpulkan bahwa penerapan metode Mind Map dalam pembelajaran IPA di SD materi cara memelihara lingkungan dan melestarikan alam dapat menjadi salah satu alternatif, metode pembelajaran di dalam kelas dimana metode mind map lebih baik dengan pendekatan saintifik. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti selanjutnya untuk menjadi bahan rujukan jika melakukan penelitian dengan penerapan metode pembelajaran Mind Map dalam pembelajaran IPA maupun mata pelajaran yang lainnya.

(6)

Tiwi Mardiana, 2015

ABSTRACT

PENERAPAN METODE MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD

BY

TIWI MARDIANA

This research in the developed of the low learning outcomes of students in the third grade elementary school in science subjects teachers methods used are still using the conventional lecture method, it is in the show from the number of students who scored less than minimum completeness criteria (KKM). This happens because the learning method that is used very less. Class actions undertaken by researchers with the application of mind mapping method in science teaching in primary schools, as for the specific purpose of this study aims to describe the lesson plan, describe the implementation of learning science, and describe the learning outcome of students with the application of the method Mind Map in learning science in elementary school , The method used in this research is classroom action research models and Mc Taggart Kemmis consisting of planning, implementation, observation, and reflection. This study consisted of two cycles, the study was conducted in class IIIB SDN X the number of learners 33 people. Which consists of 17 women and 16 men. The pre-cycle researchers gave Matari learning the source material is only 42% energy that reaches KKM with an average value of 57, while in the first cycle of the application of methods researchers use mind maps in the material science learning how to maintain the environment and preserve the natural an increase of 78% The mean value 67, and the second cycle there was an increase of 100% is due from 29 students in attendance with an average value of 84, so it can be concluded that the application of the method Mind Map in learning science in elementary matter how preserve the environment and conserve natural may be one alternative learning methods in the classroom where the method of the mind map better with scientific approach. Hopefully this research useful for further research to be a reference material when doing research with the application of learning methods Mind Map in learning science and other subjects.

(7)

vi

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

LEMBAR PERYATAAN ... v

E. Materi Pembelajaran IPA di SD... 17

F. Penelitian Terdahulu Yang Relevan... 20

(8)

vii

Tiwi Mardiana, 2015

H. Definisi Operasional ... 23

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN ... 24

A. Metode Penelitian... 24

B. Model Penelitian ... 25

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ... 26

D. Instrumen Penelitian ... 26

1. Instrumen Pembelajaran ... 27

2. Instrumen Pengungkap Data Penelitian ... 27

E. Prosedur Penelitian ... 28

1. Siklus I... 28

2. Siklus II ... 29

F. Rencana Pengolahan Uji Keabsahan Data ... 30

1. Hasil Observasi ... 31

2. Hasil Tes ... 31

3. Menghitung Peningkatan Hasil Belajar Siswa... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 34

1. Siklus I ... 34

2. Siklus II ... 43

B. Pembahasan ... 43

C. Keterbatasan Penelitian ... 53

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 55

A. Simpulan ... 54

B. Rekomendasi ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

viii

Tiwi Mardiana, 2015

DAFTAR TABEL

2.1 Tabel penggunaan Otak Pada Mind Map... 11

3.2 Tabel Jadwal Penelitian Siklus I & II ... 33

4.1 Tabel Nilai LKS Siklus I ... 39

4.2 Tabel Data Rekapitulasi Pra Siklus dan Siklus I ... 40

4.3 Tabel Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I... 41

4.4 Tabel Data Ketuntasan Siswa Pada Siklus I ... 42

4.6 Tabel Nilai LKS Siklus II ... 48

4.7 Tabel Rekapitulasi Nilai Pra Siklus – Siklus II ... 49

4.8 Tabel Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 50

(10)

ix

Tiwi Mardiana, 2015

DAFTAR DIAGRAM DAN BAGAN

2.2 Bagan Kerangka Berpikir ... 22

3.1 Bagan Model Penelitian ... 25

4.5 Diagram Pra Siklus dan Siklus I ... 42

4.2 Tabel Data Rekapitulasi Pra Siklus dan Siklus I ... 40

(11)

1 Tiwi Mardiana, 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Nasional yang berdasarkan pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa. Berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.

Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum Di dalam undang-undang sistem pendidikan Nasional Nomor .20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional. (KTSP, 2006 hlm:3)

Dalam undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, Bab I pasal I ayat (1) dikemukakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kpribadian, kecerdasan,akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Dalam pengertian ini terdapat beberapa implikasi sebagai berikut :

1) Pendidikan merupakan usaha sadar. Artinya, berbagai tindakan yang dilakukan pendidik kepada peserta didik harus dilakukan secara sadar atau sengaja

2) Pendidikan harus dilakukan secara terencana. Artinya, pendidikan harus disusun dalam suatu program.

3) Pendidikan harus dapat mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang kondusif.

(12)

2

Tiwi Mardiana, 2015

ditumbuh kembangkan. Tugas peserta didik adalah mengaktifkan peserta didik, baik secara fisik, mental, intelektual, emosional maupun sosialnya, sehingga potensi dirinya dapat tumbuh dengan lebih baik. 5) Pendidikan harus mengarahkan peserta didik untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Arifin Z, 2009 hlm:40)

Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian individu melalui proses atau kegiatan tertentu ( pengajaran,bimbingan atau latihan) serta interaksi individu dengan lingkugannya untuk mencapai manusia seutuhnya (insan kamil). ( Arifin Z, 2009 hlm:39)

Sekolah merupakan salah satu tempat yang menjadi bagian dari kehidupan anak-anak. Di SD, anak banyak melakukan berbagai aktivitas baik fisik maupun psikis, mulai dari belajar di kelas sampai bermain dihalaman sekolah. Pada usia SD bermain adalah dunia anak, dimana anak SD umur mereka berkisar 6-13 tahun, tahap perkembangan kognitifnya bersifat kogrit.

IPA merupakan salah satu isi Kurikulum KTSP 2006 di SD, sehubungan dengan itu dalam (KTSP,2006 hlm: 124)

Ilmu pengetahuan alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta proses pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari.( KTSP, 2006 hlm: 124)

Sehubungan pembelajaran IPA selalu berhubungan dengan kehidupan dan pengalaman siswa. menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara alamiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inquiri dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. (KTSP,2006 hlm:124)

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inquiri ilmiah (scientifik

(13)

3

Tiwi Mardiana, 2015

serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh

karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses secara ilmiah.

Tujuan pelajaran ilmu pengetahuan alam ( IPA) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1) Memperoleh keyakinan terhadap kesabaran terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya. 2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

manfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. (KTSP,2006, hlm .124)

Dalam kenyataan di sekolah, sering kita jumpai dalam pembelajaran IPA metode yang guru terapkan masih sangat konvensional, yaitu dengan ceramah saja. Hal inilah yang menjadi salah satu penghambat yang paling berpengaruh dalam pemerolehan hasil belajar siswa di sekolah. Pembelajaran yang guru lakukan hanyalah bersifat teacher center bukan student center, sehingga siswa hanya duduk dan mendengarkan guru yang sedang menjelaskan materi di depan kelas, maka siswa akan menulis materi yang di sampaikan di buku tulis siswa. Hal ini seakan-akan belajar hanya mendengarkan dan menulis, tanpa ada

partisipasi aktif dari siswa, karena pembelajaran yang dirasakan kurang menyenagkan dan kurang menarik bagi siswa. Dengan menurunnya semangat peserta didik, maka menurun juga hasil belajarnya.

(14)

4

Tiwi Mardiana, 2015

tidak ikut karena peserta didik tersebut dalam kondisi kurang baik (sakit).Hasil

tes, yang mencapai kreteria ketuntasan minimal (KKM) hanya 13 peserta didik , sedangkan yang tidak mencapai KKM 19 peserta didik. Banyaknya siswa yang belum mencapai KKM diatas disebabkan beberapa faktor, baik itu dari siswa itu sendiri maupun dari guru itu sendiri. Rendahnya minat belajar, bisa terjadi karena waktu pembelajaran berlangsung guru hanya menggunakan metode ceramah, Kurangnya media, dan terbatasnya waktu pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran berlangsung. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu inovasi metode, model, maupun media pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih baik dan dapat dipahami oleh peserta didik.

Berdasarkan hasil study literatur ditemukan metode yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa salah satunya dengan dengan menerapkan metode Mind Map. Metode Mind Map adalah metode yang mendorong aktivitas siswa untuk mencatat.

Peneliti mencoba menggunakan metode Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, dan efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. Mind Map juga sangat sederhana jika diartikan secara harfiah Mind Map merupakan cara kerja otak “peta konsep” pikiran secara sederhana (Buzan Tony, 2007 hlm:4)

Dalam pembuatan Mind Map ada tujuh langkah yang harus di perhatikan yaitu sebagai berikut: Buzan, T. (2007) mengungkapkan

1) Pertama Mulailah dari bagian tengah kertas yang kosong yang sisi atasnya diletakkan mendatar

2) Kedua tuliskan tema, ide atau gagasan 3) Ketiga gunakan warna yang menarik

4) Keempat hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat

5) Kelima buatlah garis hubung, dimana garis tersebut harus garis yang melengkung

6) Keenam Gunakan salah satukata kunci untuk setiap garis

(15)

5

Tiwi Mardiana, 2015

1) Mudah melihat gambaran keseluruhan

2) Membantu otak untuk: mengatur,mengingat,membandingkan dan membuat hubungan.

3) Memudahkan penambahan informasi baru. 4) Pengkajian ulang bisa lebih cepat.

5) Setiap peta bersifat unik.

http://model-pembelajaranku.blogspot.com/2014/12/manfaat-dan-kelebihan-pembelajaran-mind.html

Kekurangan dari metode Mind Map ialah : 1) Hanya siswa yang aktif terlibat

2) Tidak sepenuhnya murid yang belajar.

3) Mind Map siswa bervariasi sehingga Guru kewalahan dalam memeriksa (Heriawan A.dkk,2012 hlm:122)

Dengan menerapan metode Mind Map dalam pembelajaran IPA di SD, peserta didik akan aktif dalam pembelajaran, yang biasanya peserta didik hanya mendengarkan materi dengan ceramah saja, dengan penerapan metode Mind Map dalam pembelajaran IPA di SD peserta didik lebih aktif mencatat dalam belajar dan mampu menguasai materi peta konsep dalam pembelajaran IPA. Dalam membuat Mind Map agar mampu menggunakan warna yang menarik supaya dalam mencatat kelihatan menarik sehingga tidak bosan dalam mencatat. Apa lagi anak di kelas rendah masih suka dengan namanya belajar dan bermain. Pembelajaran ini identik dengan warna-warni sehingga peserta didik di kelas rendah menyukai warna-warni akan menumbuhkan semanggat dalam pembelajaran. Dengan penerapan metode Mind Map ini, maka penulis tertarik melakukan PTK dengan judul “ Penerapan Metode Mind Map Dalam Pembelajaran IPA DI SD” .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, rumusan umum masalah peneliti ini adalah: “ Bagaimanakah Penerapan Metode Mind Map dalam pembelajaran IPA di Kelas III SD ?” untuk memperjelas permasalahan tersebut maka secara khusus di rinci dalam pertanyaan penelitian

sebagai berikut :

a) Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode

(16)

6

Tiwi Mardiana, 2015

b) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode

Mind Map dalam pembelajaran IPA di SD di Kelas III SD?

c) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode

Mind Map dalam pembelajaran IPA di Kelas III SD? C.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Setiap kegiatan tentunya memiliki tujuan, begitu pula dengan penelitian ini secara umum yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan “Metode Mind Map dalam pembelajaran IPA di Kelas III SD”. Bahasan cara memelihara lingkungan dan cara melestarikan alam di kelas III SD Kota Bandung.

2. Tujuan Khusus

Adapun secara khusus, penelitian ini di lakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan :

a) Mendeskripsikan Perencanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode Mind Map di kelas III SD

b) Mendeskripsikan Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode Mind Map di kelas III SD

c) Mendeskripsikan Peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode Mind Map di kelas III SD

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah sebagaimana di uraikan berikut:

1. Bagi siswa

a) Dapat Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA b) Dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA

2. Bagi guru dan peneliti

(17)

7

Tiwi Mardiana, 2015

sehingga permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran

dapat teratasi

b) Disamping itu, dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas, masalah yang dihadapi bisa sangat membantu sebagai perbaikan pembelajaran bagi pengembangan profesionalisme guru dan peneliti yang bersangkutan. 3. Bagi sekolah

(18)

24 Tiwi Mardiana, 2015

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas ( classroom action research ). Hopkins (1933:44) dalam buku (Komalasari K, 2013 hlm.271) mengungkapkan penelitian tindakan kelas sebagai penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan subtantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inquiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah

prosedur perbaikan dan perubahan.

Sedangkam menurut Suhardjono dalam buku (Komalasari K,2013 hlm:271) mengatakan penilaian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerja sama dengan peneliti lainnya yang dilakukan sendiri oleh guru yang bertindak sebagai peneliti. Di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran.

Jadi, penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Selain itu penelitian ini untuk memecahkan masalah dengan tahap-tahap dimulai dari erencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi sehingga terlaksana dengan terarah dari awal pembelajaran dan akhir pembelajaran

Tujuan utama penelitian tindakan kelas ( PTK) menurut Brags dalam (Suryanto 1997:8) bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan guru berdasarkan pada persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi di dalam kelas.

Prosedur penelitian tindakan kelas menurut Hopkins dalam (Komalasari 2013:271) yaitu:

a. Perencanaan ( Planning)

(19)

25

Tiwi Mardiana, 2015

c. Observasi (observation)

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggrat. Dalam model penelitian ini ada tiga tahap yang sering digunakan, yaitu: (perancanaan, pelaksanaan, dan pengamatan).

Langkah-langkah yang dilakukan dalam model menurut Kemmis dan Taggart dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan tindakan yaitu rencana yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan tingkah laku dan sikap b. Pelaksanaan tindakan yaitu apa yang dilaksanakan oleh peneliti sebagai

upaya perbaikan

c. Pengamatan, yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan

B. Model Penelitian

Model penelitian tindakan kelas ini adalah model yang di kembangkan oleh Kemmis dan Tanggart. Dalam model penelitian ini mencangkup empat tahapan yang sering digunakan, yaitu perencanaan (planing),

pelaksanaan (acting), pengamatan ( observasing ), reflektif ( reflecting ).

Bagan 3.1

Bagan Model Penelitian

Refleksi Refleksi

Perencanaan

Perencanaan Perencanaan

Observasi

Pelaksanaan

Observasi

(20)

26

Tiwi Mardiana, 2015

Bangan Siklus I dan Siklus II Model Kemmis dan Mc Taggart.

Sumber: (Sukardi, 2013) Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas, Impelementasi dan Pengembangannya.

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Tanggart yaitu :

a. Perencanaan tindakan yaitu rencana yang akan dilaksanakan untuk

memperbaiki, meningkatkan atau perubahan tingkah laku dan sikap b. Pelaksanaan tindakan yaitu apa yang dilaksanakan oleh peneliti sebagai

upaya perbaikan

c. Pengamatan, yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan

d. Refleksi (reflecting) yaitu mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan.

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian

Penelitian Tindakan Kelas Ini dilaksanakan di SD X Kecamatan Tahun ajaran 2014/2015

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran di sekolah. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan April- Mei 2015. 3. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini subjek penelitiannya adalah siswa kelas III SD X dengan Jumlah speserta didik 33, siswa perempuan berjumlah 17

orang dan laki-laki berjumlah 16 orang. D. Instrumen Penelitian

(21)

27

Tiwi Mardiana, 2015

Teknik penelitian ini menggunakan teknik tes dalam mengumpulkan

data di lapangan. Yang dimaksud dengan tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan menilai hasil belajar peserta didik terutama hasil belajar kognitif. Guru harus mengetahui hasil belajar peserta didik untuk mengetahui hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang di ajarkan. Yang digunakan adalah observasi serta dokumentasi.

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP) yang akan dibuat memuat

Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian

Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, Langkah-langkah Pembelajaran yang mengacu pada metode Mind Map, Materi Pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini dibuat persiklus dengan tujuan sebagai pedoman dalam pembelajaran yang akan

dilaksanakan dengan menggunakan metode Mind Map.

b. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja Siswa merupakan salah satu instrumen yang digunakan ketika dalam roses pembelajaran dn memuat berbagai kegiatan siswa agar lebih memahami pembelajaran yang diberikan. Lembar kerja siswa ini digunakan agar siswa mampu dan aktif dalam diskusi, serta mampu bekerja sama dengan anggota kelompok lainnya.

2. Instrumen Pengungkap Data Penelitian

a. Lembar Observasi

Pedoman observasi digunakan ntuk melihat keterlaksanaan

tahap-tahap kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan Metode Mind

Map dalam pembelajaran IPA. Dalam lembar observasi mengisi kolom keterangan untuk menuliskan saran dan kekurangan-kekurangan aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran dari awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran menjadi bahan refleksi.

b. Tes tertulis

(22)

28

Tiwi Mardiana, 2015

tes di akhir pembelajaran . selain itu, tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa.tes ini di berikan pada akhir pembelaran

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung, hal ini bertujuan agar penelitian yang dilakukan dapat dibuktikan bahwa penelitian melakukan penelitian di SD X Kota Bandung serta sebagai bukti bahwa peserta didik dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa gambar atau foto guru dan peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung. (dokumentasi terlampir) dalam (Agustyani Dessy, 2013 hlm: 36)

E. Prosedur Penelitian

Prose.dur yang digunakan dalam dalam peneltian ini mangacu pada model penelitian tindakan kelas yang dikembankan oleh Kemmis dan Taggart. Penelitian tindakan kelas ini dirancang dan di laksanakan untuk 2 siklus. Siklus pertama di rancang untuk dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan alikasi waktu ( 2X35 Menit ), sedangkan siklus ke dua di rancang untuk satu kali pertemuan dengan alokasi waktu (2X35 Menit). Tahap setiap pelaksanaan siklus meliputi perencanaan (Planning), Pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi ( Reflecting).

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) IPA dengan

penerapan Metode Mind Map

2) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa

3) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes siklus I 4) Menyiapkan instrumen lembar observasi aktivitas guru dan siswa

b. Tahap Pelaksanaan

1) Memberikan lembar observasi kepada observer untuk di isi

2) Melaksakan pembelajaran IPA dengan penerapan Mind Map pada

(23)

29

Tiwi Mardiana, 2015

3) Melakukan tes siklus 1 untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar siswa tentang cara memelihara lingkungan dan cara melestarikan alam

dalam pembelajaran IPA dengan penerapan Metode Mind Ma.

4) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi

5) Diskusi dengan pengamat untuk menglarifikasikan hasil pengamatan pada lembar Observasi

c. Tahap pengamatan

1) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru

dalam pembelajaran IPA dengan penerapan Metode Mind Map

2) Observer mengisi lembar observasi

d. Tahap refleksi

Peneliti melakukan analisis terhadap semua data yang di kumpulkan dari penelitian tindakan pada siklus I. Setelah hasil belajar siswa dan pengamatan observer telah dikaji, selanjutnya pada siklus II, peneliti mengulung kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I. Temuan pada tahap refleksi pada siklus I digunakan untuk memperbaiki RPP dan pembelajaran pada siklus II.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Kekurangan di siklus I untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II

2) Menerapkan sub materi yang lebih komplek dari materi siklus I

3) Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikanrefleksi di siklus I

4) Menyiapkan media, alat peraga dan sumber pembelajaran

5) Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS 6) Menyiapkan instrumen tes sklus II

7) Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran

b. Tahap pelaksanaan

(24)

30

Tiwi Mardiana, 2015

siklus I serta bobot materi yang lebih kompleks. Di harapkan pada siklus II ini siswa sudah lebih menguasi materi cara memelihara lingkungan dan cara melestarikan alam dalam pembelajaran IPA di SD dengan penerapan metode Mind Map

2) Melakukan tes siklus II untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus II

3) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar siswa sebagai sumber data

yang akan di gunakan tahap refleksi

4) Diskusi dengan pengamat untuk menglarifikasi dat hasil pengamatan pada

lembar observasi

c. Tahap pengamatan

1) Mencatat dan merekam aktivitas belajar siswa oleh pengamat melalui lembar observasi

2) Peneliti menyasuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pad sklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan

d. Tahap refleksi

Hasil yang di peroleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan di evaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Diharapkan setelah akhir siklus II ini, hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang cara memelihara lingkungan dan cara melestarikan alam melalui penerapan metode Mind Map dapat meningkat.

F. Rencana Pengolahan dan Uji Keabsahan Data

Teknik pengolahan dan uji keabsahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data-data yang dikumpulkan dan analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif meliputi : kinerja guru, aktivitas siswa dan pola pembelajaran. Teknik statistik sederhana digunakan untuk mendeskripsikan berbagai perubahan hasil belajar siswa yaitu nilai rata-rata dan presentase di atas atau di bawah Kreteria Ketuntasan Minimal ( KKM)

(25)

31

Tiwi Mardiana, 2015

dapat, sehingga data tidak hanya bersifat deskriptif. Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, pengolahan dan analisis dat dilakukan secara terus-menerus dar awal sampai akhir penelitian.

Data kuantitatif berasal dari tes siklus untuk hasil belajar IPA para peserta didik. Setelah data kuantitatif diperoleh, langkah selanjutnya mengolah dan menganalisis dat sebagai berikut :

1. Hasil Observasi

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu banyak catatan-catatan secara teliti. Untuk itu perlu merangkum data yang telah di dapatkan data yang di perolah. Selanjutnya data yang telah didapatkan akan dilakukan mengolah data yang telah didapatkan di lapangan. penyajian data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, sehingga data yang tersaji lebih terorganisasi, dan tersusun dan mudah dipahami. Setelah data telah diperoleh data selanjutnya direfleksi. data yang telah tersaji untuk memudahkan tindakan selanjutnya.

2. Hasil Tes

Tes tertulis dilakukan setiap siklus, untuk mengetahui rata-rata hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA dengan Penerapan metode

Mind Map Pada Pembelajaran di SD. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa adalah:

� = �

(Aqib dalam Fauziah, 2013 hlm : 30) Keterangan : � : Nilai rata-rata kelas

�: Total nilai yang diperoleh siswa

� : Jumlah siswa

(26)

32 (Aqib dalam Fauziah, 2013 hlm : 30)

3. Menghitung Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal dari setiap siklus, dilakukan dengan menghitung selisih rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I dengan siklus II.

Analisis data dapat dilakukan dengan melihat selisih rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I dan II. Jika selisihnya bertanda positif (+), maka terdapat peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan Metode Mind Map Pada Pembelajaran IPA di SD dan hipotesis tindakan terbukti benar. Sebaliknya jika bertanda negatif (-). Selain data kuantitatif, juga terdapat data kualitatif yang dikumpulkan melalui lembar observasi aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas oleh seorang pengamat (observer) berupa lembar pengamatan terbuka. Sehingga observer harus menuliskan deskripsi hasil pengamatannya pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan item pertanyaan pada lembar observasi. Pengolahan data kualitatif ini dilakukan dengan cara menyimpulkan deskripsi observer dari setiap item pertanyaan. Jika observer menuliskan pengamatan yang positif terhadap pembelajaran, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran sudah sesuai dengan harapan penelitian.

(27)

33

Tiwi Mardiana, 2015

G. Jadwal Penelitian

Tabel 3.2

Jadwal Penelitian siklus I & II

No Jenis Kegiatan Tahun 2014/2015

Januari Februari Maret April Mei 1. Penulisan

Proposal

2. Revisi Proposal

3. Menyusun instrument

4. Melakukan Penelitian

5. Mengolah Data

(28)

56 Tiwi Mardiana, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Agustiany, D. (2013) Penggunaan mind mapping pada pembelajaran IPA materi sumber daya alam untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Bandung : Tidak Diterbitkan

Arifin, M. dkk (2008) Ilmu pengetahuan alam dan lingkunganku. Bandung : PT. Setia Purna Inves

Arifin, Z. (2009) Evaluasi pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Buzan, T (2007) Buku pintar mind map Penerbit. PT. Gramedia Pustaka Utama

Dimyati & Mudjiono .(2013) Belajar dan pembelajaran Jakarta : PT Rineka Cipta

Depdiknas. (2006) Kurikulum tingkat satuan pendidikan pendidikan sekolah dasar mata pelajaran IPA. Jakarta. Depdiknas

Fauziah, W. (2013 ) Penerapan pendekatan sains teknologi masyarakat dalam

pembelajaran ipa materi sumber daya alam untuk meningkatkan hasil

belajar siswa. Bandung : Tidak Diterbitkan

Hamalik,O ( 2007) Proses belajar mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Heriawan, A. dkk. ( 2012) Metodelogi pembelajaran kajian teoritis praktis : pendekatan, model, strategi, metode, dan teknik pembelajaran diterbitkan : LP3G

Kesuma, D. (2011) Indikator capaian kompetensi pedoman dan teori rencana pelaksanaan pembelajaran. Bandung : Tidak di Terbitkan

Komalasari, K. (2013) Pembelajaran kontekstual konsep dan aplikasi Bandung : PT Refika Aditama

(29)

57

Tiwi Mardiana, 2015

Sudjana, N ( 2011). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sukardi,( 2013) Metode penelitian pendidikan tindakan kelas, impelementasi dan pengembangannya

Sulistyorini, S ( 2007) Pembelajaran IPA sekolah dasar Penerbit : Tiara Wacana Yogyakarta

Sumber Tersedia http://model-pembelajaranku .blogspot.com/2014/12/manfaat-dan-kelebihan-pembelajaran-mind.html [Tgl 5 Mei- 2015 ]

Sumber online Tersedia https://zaifbio.wordpress.com/2014/01/23/metode-pembelajaran-mind-map/ [tgl 3 Juni- 2015 ]

Gambar

Tabel penggunaan Otak Pada Mind Map.............................................
Tabel Data Rekapitulasi Pra Siklus dan Siklus I ..................................
Tabel  3.2 Jadwal Penelitian siklus I & II

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu dalam kenyataannya perlu adanya perhatian dari publik atau masyarakat, penulis memberikan saran yaitu Mengadakan sosialisasi kepada masyarakat dengan

Pengaruh fraksi volume serat sabut kelapa terhadap sifat tarik (kekuatan tarik, regangan tarik dan modulus elastisitas), sifat bending (tegangan bending dan

pencahariannya atau kebiasaannya, maka hukuman itu dapat ditambah dengan sepertiganya.. Pasal ini menjelaskan penjatuhan sanksi kepada seseorang yang telah dewasa

Organ sistem urogenital pada babi terdiri atas ginjal, uretra, vesica urinaria, ureter dan penis.. Pada nekropsi sistem organ urogenital babi tidak ditemukan

Dalam efek emitmen atau perusahaan Publik tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan Bursa Efek di negara lain, dimana ketentuan batas waktu penyampaian laporan tahunan yang

Utilisasi atau aksi dari penggunaan media teknologi dalam proses pembelajaran dan sumber belajar merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai tujuan

Aktivitas forecasting atau peramalan merupakan suatu fungsi untuk memperkirakan jumlah produk yang akan diproduksi dengan penggunaan produk sehingga dalam proses

lenggaraan usaha perkebunan secara langsung ditentukan oleh aspek teknis dan aspek ekonomi, serta secara tidak lang­ sung ditentukan oleh aspek sosial serta aspek regulasi