• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resiko Likuiditas Pada Bank Umum di Indo (14)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Resiko Likuiditas Pada Bank Umum di Indo (14)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Resiko Likuiditas Pada Bank Umum di Indonesia

Fadillah Rizka,Mochamad

Universitas Trilogi

1.

Latar Belakang

Likuiditas pada umumnya didefinisikan sebagai kepemilikian sumber dana yang memadai untuk memenuhi seluruh kebutuhan kewajiban yang akan jatuh tempo. Atau dengan kata lain kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih gaik yang dapat diduga ataupun yang tidak terduga.

Dalam likuiditas terdapat dua resiko yaitu resiko ketika kelebihan dana dimana dana yang ada dalam bank banyak yang ideal, hal ini akan menimbulkan pengorbanan tingkat bunga yang tinggi. Kedua resiko ketika kekurangan dana, akibatnya dana yang tersedia untuk mencukupi kebutuhan kewajiban jangka pendek tidak ada. Dan juga akan mendapat pinalti dari bank sentral. Kedua keadaan ini tidak diharapkan oleh bank karena akan mengganggu kinerja keuangan dan kepercayaan masyarkat terhadap bank tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketika bank mengharapkan keuntungan yang maksimal akan beresikopada tingkat likuiditas yang rendah atau ketika likuiditas tinggi berarti tingkat keuntungan tidak maksimal.disini tearjadi konflik kepentingan antara mempertahankan likuiditas yang tinggi dan mencari keuntungan yang tinggi.

2.

Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui pengertian dari Likuiditas

b. Untuk mengetahui ketentuan-ketentuan umum tentang likuiditas c. Untuk mengetahui teori-teori Manajemen Likuiditas

3.

Daftar Isi Pembahasan

Pengertian Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya.

Ketentuan-ketentuan Umum Tentang Likuiditas

1. Likuiditas Rupiah

(2)

 Likuiditas minimum yang wajib dipelihara. Berikut rumus untuk mengukur likuiditas minimum yang wajib dipelihara, dengan standar ketentuan 2%:

= 2%

 Bank dalam menghimpun dana diwajibkan memelihara sejumlah likuiditas tertentu dari total DPK yang dihimpun oleh bank dlm periode tertentu.

 Jumlah likuiditas wajib minimum tsb harus ditempatkan dalam rekening giro bank ybs pada bank sentral. Oki/ disebut Giro Wajib Minimum (GWM)

 Ketentuan BI: GWM Rupiah adalah 5% dari total DPK Rupiah yang dihitung rata-rata harian dalam satu minggu dan harus dilaporkan ke BI

 GWM dibedakan dalam 2 kategori: GWM rupiah (5%) dan GWM valas (3%)

 Pelaporan GWM valas dilakukan oleh bank devisa, sedangkan pelaporan GWM rupiah dilakukan oleh bank devisa dan bukan bank devisa termasuk pula BPR

 Perhitungan GWM: Jumlah Saldo Giro pada BI / Jumlah DPK X 100% = > 5%  Komponen – komponen alat likuid. Terdiri dari kas dan giro pada BI

 Komponen dana pihak ketiga. Giro, Deposito berjangka, Sertifikat deposito, deposito on call, Tabungan, serta Kewajiban jangka pendek lainnya.

 Laporan likuiditas

2. Likuiditas valuta asing

Ketentuan umum mengenai likuiditas valuta asing, yaitu :

 Likuiditas minimum yang wajib dipelihara. Berikut rumus mengukur likuiditas minimum yang wajib dipelihara, dengan standar ketentuan 2%:

= 2%

 Komponen – komponen alat likuid. Terdiri dari kas dan giro pada BI

 Komponen dana pihak ketiga. Giro, Deposito berjangka, Sertifikat deposito, deposito on call, Tabungan, serta Kewajiban jangka pendek lainnya.

 Masa laporan dan masa pengisian laporan  Kewajiban penyampaian laporan

 Batas waktu penyampaian laporan:

Dalam efek emitmen atau perusahaan Publik tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan Bursa Efek di negara lain, dimana ketentuan batas waktu penyampaian laporan tahunan yang ditetapkan Bapepam dan LK berbeda dengan ketentuan yang ditetapkan oleh otoritas pasar modal di negara lain tersebut, maka:

 Batas waktu penyampaian laporan tahunan kepada Bapepam dan LK dapat dilakukan mengikuti batas waktu penyampaian laporan tahunan kepada otoritas pasar modal di negara lain

 Penyampaian laporan tahunan kepada Bapepam dan LK dilakukan pada tanggal yang sama dengan penyampaian laporan kepada otoritas pasar modaldi negar lain

 Laporan tahunan yang disampaikan kepada Bapepam dan LK dan disampaikan kepada otoritas pasar modal di negara lain wajib memuat informasi yang sama

 Dalam hal batas waktu penyampaian laporan tahunan jatuh pada hari libur, maka laporan tahunan wajib disampaikan pada satu hari kerja berikutnya.

 Tempat penyampaian laporan

(3)

Strategi Likuiditas dan Profabilitas

1.

Strategi Likuiditas

Dalam menjalankan aktifitasnya manajemen dapat melakukan beberpa strategi agar likuiditas bank tetap berjalan dengan baik, strategi tersebut diantaranya:

 Strategi Preventif

Strategi prefentif adalah bahwa likuiditas dikelola dengan menjauhi unsur-unsur spekulatif sehingga masalah likuiditas dapat dijauhi. Untuk itu, kaidah-kaidah dalam pengendalian likuiditas harian dan jangka menengah perlu dipenuhi. Adapun prosesnya dapat dijelaskan dibawah ini:

 Pengendalian Harian

 Pengendalian Jangka Menengah  Pengendalian jangka panjang  Strategi Represif

Beberapa cara atau strategi represif yang diterapkan untuk mengatasi masalah likuiditas dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Meminjam dari pasar uang

 Mengkonversikan dana valuta asing yang dimiliki  Meminjam valuta asing dari pasar internasional  Memanfaatkan fasilitas “discount window I”

 Memanfaatkan fasilitas “discount window II”

2.

Strategi Profitabilitas

Profitabilitas perbankan adalah suatu kesanggupan atau kemampuan bank dalam memperoleh laba. Masalah profitabilitas atau pendapatan bagi bank merupakan masalah penting karena pendapatan bank ini menjadi sasaran utama yang harus dicapai sebab bank didirikan untuk mendaptkan profit/laba. laba diperoleh dari kegiatan perkreditan itu berupa selisih antara biaya dana dengan pendapatan bunga yang diterima dari para debitur. Laba merupakan tujuan utama dari suatu bank sehingga harus benar-benar diperhatikan dengan serius.

Berikut 3 strategi untuk meningkatkan profitabilitas suatu bank:  Strategi untuk mengurangi beban

(4)

4.

Rekomendasi pada Bank tentang Likuiditas

Bank wajib memiliki pengendalian internal yang memadai untuk memastikan integritas, akurasi, dan kewajaran dari proses manajemen risiko untuk resiko likuiditas.

Kelemahan dan permasalahan yang teridentifikasi dalam proses evaluasi harus dikelola oleh Direksi secara efektif dan segera.

Bank harus memastikan bahwa personil yang melakukan pengendalian internal adalah pihak yang independen dan memiliki kompetensi yang memadai, serta dapat melakukan analisa atas informasi dan asumsi model yang diberikan oleh lini bisnis

5.

Kesimpulan

Likuiditas merupakan suatu hal yang sangat penting bagi bank untuk dikelola dengan baik karena akan berdampak kepada profiitabililitas serta business sustainibility dan continuity. Hal itu juga tercermin dari peraturan bank Indonesia yang menetapkan likuiditas sebagai salah satu dari delapan risiko yang harus dikelola oleh bank.

Kelebihan dan kekurangan likuiditas sama-sama memiliki dampak kepada bank. Jika bank terlalu konservatif mengelola likuiditas dalam pengertian terlalu besar memelihara likuiditas akan mengakibatkan profitabilitas bank menjadi rendah walaupun dari sisi liquidity shortage risk akan aman.

6.

Referensi

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjy

-pCq_YPYAhVKS7wKHZYmAjEQFggmMAA&url=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FLikuidit as&usg=AOvVaw11UuyidOPJbTA95Tp3oyW5

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Resiko, Kualitas Manajemen, dan Likuiditas Bank Terhadap Capital Adequacy Ratio Bank-Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia..

Data dan sumber data yang dipakai dalam penelitian adalah data sekunder yang berupa angka-angka yang berasal dari laporan keuangan perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa

sebesar nilai nominal, tercatat di Bursa Efek Indonesia (di Bursa Efek Surabaya). Obligasi ini ditawarkan dengan ketentuan yang mewajibkan perusahaan untuk membayar kepada

Analisis Hubungan Antara Efisiensi, Modal, dan Risiko Kredit Pada Bank Umum yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia periode.. 2005

ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan tahunan pada perusahaan infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan pada perusahaan pabrik semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Data yang diperoleh peneliti yaitu laporan keuangan bank yang terdaftar di bursa efek Indonesia dan bursa efek Vietnam berupa laporan keuangan tahunan pada periode 2011 sampai dengan

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Studi Empiris Pada Perusahaan Publik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.. Auditing dan