• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ADVERSITY QUOTIENT (AQ) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH ADVERSITY QUOTIENT (AQ) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

No Daftar/FPEB/545/UN.40.7.D1/LT/2013

PENGARUH ADVERSITY QUOTIENT (AQ) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

(SurveiPadaSiswaKelas XIIPS SMA Negeri Se-Kota Bandung TahunAjaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang

Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Ekonomi

Oleh

ANISSA DWI RATNA AULIA 0900226

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

PENGARUH ADVERSITY QUOTIENT (AQ) DAN MOTIVASI

BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA

PELAJARAN EKONOMI

(SurveiPadaSiswaKelas XI IPS SMANSe- Kota Bandung TahunAjaran 2013/2014)

Oleh:

AnissaDwiRatnaAulia

SebuahSkripsi yang DiajukanuntukMemenuhi Salah

SatuSyaratMemperolehGelarSarjanaPendidikanpadaFakultasPendidikanEkonomi dan Bisnis

© AnissaDwiRatnaAulia2013

UniversitasPendidikan Indonesia

Desember 2013

Hakciptadilindungiundang-undang

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhyaatausebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ANISSA DWI RATNA AULIA

PENGARUH ADVERSITY QUOTIENT (AQ) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

(Survei Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Bandung, Desember 2013

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Dra.NetiBudiwati,M.Si NIP. 19630221 198703 2 001

Mengetahui,

Ketua Program StudiPendidikanEkonomi FakultasPendidikanEkonomidanBisnis

UPI Bandung

(4)

ABSTRAK

Pengaruh Adversity Quotient (AQ) dan Motivasi Belajar terhadap HasilBelajarpada Mata Pelajaran Ekonomi

(Survei pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh

Anissa Dwi Ratna Aulia 0900226

Penelitian tentang pengaruh adversity quotient dan motivasi belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Ekonomi ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh dari adversity quotient atau kecerdasan adversitas dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini difokuskan pada Kelas XI IPS SMA Negeri di Kota Bandung yang berjumlah 27 sekolah. Berdasarkan hasil sampling, sekolah yang menjadi sampel dalam penelitian adalah SMAN 8, SMAN 9, SMAN 10, SMAN 11, SMAN 19, SMAN 20 Bandung. Untuk sampel siswa diambil sebanyak 320 responden dari populasi sebanyak 4.007 siswa.

Metode yang digunakan adalah metode survey, sedangkan untuk pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket kepada siswa. Untuk variabel AQ menggunakan Skala Diferensial Semantik dan variabel motivasi belajar dengan Skala Likert. Pengolahan data dilakukan dengan analisis jalur (path analysis) dengan menggunakan program SPSS 21.0 for Windows.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diperoleh temuan penelitian bahwa tingkat kecerdasan adversitas dan motivasi belajar berada pada kategori cukup tinggi dan tinggi sedangkan hasil belajar siswa berada pada kategori sedang. Kecerdasan adversitas berpengaruh positif terhadap motivasi belajar. Kecerdasan adversitas berpengaruh positif terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi. Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi. Kecerdasan adversitas dan motivasi belajar secara simultan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

Pada tingkat kecerdasan adversitas yang berada pada kategori cukup tinggi, diharapkan siswa mampu menjaga tingkat kemampuan tersebut bahkan lebih baiknya ditingkatkan dalam melakukan control terhadap setiap kesulitan. Sedangkan untuk hasil belajar siswa secara keseluruhan berada pada kategori sedang, diperlukan usaha yang lebih giat dan berupaya menghilangkan rasa malas untuk mencapai hasil yang optimal.

(5)

ABSTRACT

The Effect of Adversity Quotient (AQ) and Learning Motivation toward Student Learning Outcomes on Economic Subject

(Survey in Class 11th Grader of Social Science major Students in Bandung Senior High Schools

Academic Year 2013/2014 )

By

AnissaDwiRatnaAulia 0900226

This research is about the effect of adversity quotient (AQ) and learning motivation to learn economic subjects. The purpose of the research is to determine the effect of adversity quotient and learning motivation toward student learning outcomes on economic subject. The sample of the study is the 11th grader of social science major students in some senior high schools in Bandung. The senior high schools are: SMAN 8, SMAN 9, SMAN 10, SMAN 11, SMAN 19, SMAN 20 Bandung. The total samples are 320 student respondents taken from 4.007 students in total.

Survey methodology is used in this study and the data collection is done by distributing questionnaires to the students. For the adversity quotient variable (AQ)Differential semantic and learning motivation variables are used with Likert scale.The data was analyzed using path analysis and computer program entitled SPSS 21.0 for windows.

Based on the results of the research and analysis of the data obtained, the research findings are shown that adversity quotient level is at a high fairly category, learning motivation at the high category while the student learning outcomes in middle category. Adversity quotient has positive influence on the

students’ learning motivation and learning outcomes. Learning motivation positively influence the students’ learning outcomes. Adversity quotient and learning motivation simultaneously gave positive effects on students’ learning outcomes on economic subjects.

In the level of adversity quotient that is at a fairly high category, it is expected that the students are able to maintain the level of proficiency and even increasing the difficulties control. Whereas for the overall students’ learning outcomes are in the middle category which mean that more effort and to be more diligent are required to achieve optimal results.

(6)

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4.1 Manfaat secara teoritis ... Error! Bookmark not defined. 1.4.2 Manfaat secara praktis ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

….Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Teori Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.1 Teori Belajar Kognitivisme ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.2 Teori Belajar Nativisme ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.3 Teori Belajar dari Robert M Gagne Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1 Indikator Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Adversity Quotient (AQ) ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.1 Konsep Kecerdasan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.2 Pengertian Adversity Quotient (AQ) ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4.3 Tipe Manusia berdasarkan AQ ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.4 Tiga Tingkatan Kesulitan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.5 Dimensi Adversity Quotient ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.6 Peranan Adversity Quotient (AQ) .. Error! Bookmark not defined. 2.1.4.7 Skala pengukuran tingkat Adversity Quotient .... Error! Bookmark not defined.

(7)

2.1.5.3 Peranan Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.4 Jenis dan Sifat Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5.6 Indikator Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6 Kajian Empirik Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1 Hubungan Adversity Quotient (AQ) dengan Motivasi belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Hubungan Adversity Quotient (AQ) dengan Hasil belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.2.3 Hubungan Motivasi belajar dengan Hasil belajar Error! Bookmark not defined.

2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2.1 Sampel Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2.2 Sampel Siswa... Error! Bookmark not defined. 3.4 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7. 1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7. 2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Pengujian Persyaratan Analisis ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Uji Multikolinieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval Melalui MSI ... Error! Bookmark not defined.

3.10 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.11 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.11.1 Pengujian Secara Parsial (Uji t ) ... Error! Bookmark not defined. 3.11.2 Pengujian secara Serempak (Uji F) .. Error! Bookmark not defined. 3.11.3 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

(8)

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Gambaran Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Variabel Adversity Quotient ... Error! Bookmark not defined.

4.3.1.1 Gambaran Variabel Adversity Quotient Berdasarkan Dimensi Error! Bookmark not defined.

4.3.1.2 Gambaran Variabel Adversity Quotient Berdasarkan Sekolah Error! Bookmark not defined.

4.3.2 Variabel Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 4.3.3 Variabel Hasil Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined. 4.4 Analisis Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.4.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 4.4.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 4.5 Hasil Pengujian Prasyarat Analisis ... Error! Bookmark not defined. 4.5.1 Uji Normalitas Data ... Error! Bookmark not defined. 4.5.2 Uji Multikolinieritas ... Error! Bookmark not defined. 4.6 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.6.1 Analisis Path Sub-struktur 1 ... Error! Bookmark not defined. 4.6.2 Analisis Path Sub-struktur 2 ... Error! Bookmark not defined. 4.6.3 Uji Kesesuaian Model (Overall Model Fit) ... Error! Bookmark not defined.

4.6.4 Dekomposisi Pengaruh Antar Variabel . Error! Bookmark not defined. 4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.7.1 Pengaruh Adversity Quotient (X1) terhadap Motivasi Belajar (X2)

Error! Bookmark not defined.

4.7.2 Pengaruh Adversity Quotient (X1) terhadap Hasil Belajar (Y) ... Error!

Bookmark not defined.

4.7.3 Pengaruh Motivasi Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar (Y) ... Error!

Bookmark not defined.

4.7.4 Pengaruh Adversity Quotient (X1) dan Motivasi Belajar (X2) terhadap

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rata-rata Hasil Ujian Nasional SMA Negeri Tahun Pelajaran 2012/2013 Mata pelajaran Ekonomi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1.2 Data Rata-rata Nilai Ujian Kenaikan Kelas X Mata Pelajaran Ekonomi

Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 Pada beberapa SMA Negeri ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.1 Indikator Keberhasilan Pembelajaran .... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.3 Dimensi Proses Kognitif ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.4 Pembentukan CO2RE ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.5 Kajian Empirik Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Data SMA Negeri dan Jumlah Siswa Kelas XI IPS di Kota Bandung

Tahun Pelajaran 2013/2014 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.2 Daftar SMA Negeri di Kota Bandung berdasarkan Cluster ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Data Sampel Sekolah ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.4 Jumlah Sampel Siswa ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.5 Operasional Variabel... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.6 Skor Jawaban Berdasarkan Skala Likert Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Jumlah Sekolah dan Jenis Sekolah Negeri dan Swasta Di Kota Bandung Tahun 2013/2014 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Daftar Sekolah (Populasi Penelitian) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Sekolah ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.6 Skala Pengukuran Adversity Quotient.... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Klasifikasi Nilai Bobot ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.8 Gambaran Variabel Adversity Quotient Berdasarkan Dimensi... Error!

(10)

Tabel 4.9 Distribusi Normal Skor ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.10 Gambaran Variabel Adversity Quotient Berdasarkan Sekolah .... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Klasifikasi Bobot Standar ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.12 Gambaran Frekuensi dan Skor Motivasi Belajar Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.13 Gambaran Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.14 Jumlah Item Angket ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.15 Uji Validitas Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.16 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.17 Uji Multikolinieritas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.18 Koefisien Korelasi Variabel X1 terhadap Variabel X2 ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.19 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Sub Struktur 1 .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.20 Koefisien Determinasi Sub Struktur 1 . Error! Bookmark not defined. Tabel 4.21 Hasil Uji F ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.22 Error Variabels Sub-struktur 1 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.23 Koefisien Korelasi Variabel X1 dan X2 terhadap Y .. Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.24 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Sub-struktur 2 .. Error! Bookmark not defined.

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Rata-rata Nilai UN SMA Negeri berdasarkan Cluster.... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.1 Proses Belajar konteks What – Why – How? Error! Bookmark not

defined.

Gambar 2.2 Komponen Esensial belajar dan PembelajaranError! Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Komponen Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.4 Hirarki Kebutuhan Maslow ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.5 Tiga Tingkatan Kesulitan ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.6 Proses Motivasi Dasar ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.7 Hierarki Kebutuhan Maslow ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.8 Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.1 Hubungan Kausal Antara Variabel X1, X2 dan YError! Bookmark not defined.

Gambar 3.2 Diagram Analisis Jalur Sub-Struktur 1Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.3 Diagram Analisis Jalur Sub-Struktur 2Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.1 Peta Wilayah Kota Bandung ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan SekolahError! Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan UsiaError! Bookmark not defined.

Gambar 4.5 Gambaran Keseluruhan Tingkat AQ .. Error! Bookmark not defined. Gambar 4.6 Gambaran Hasil Belajar Secara UmumError! Bookmark not defined.

(12)

Gambar 4.8 Diagram Analisis Jalur Sub-Struktur 1Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.9 Diagram Analisis Jalur Sub- struktur 2Error! Bookmark not defined.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pendidikan memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, sumber daya manusia berkualitas yang dihasilkan institusi pendidikan merupakan motor penggerak pembangunan bangsa. Untuk mewujudkan suatu bangsa yang tumbuh dan maju dibutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten dan hal ini berawal dari kualitas pendidikan itu sendiri. Setiap negara memiliki tujuan pendidikan yang ingin dicapai masing-masing, begitu pula dengan negara kita. Pemerintah telah merancang suatu sistem dan tujuan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kebudayaan Indonesia.

Adapun yang menjadi tujuan pendidikan Nasional, tertera dalam Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dengan merumuskan tujuan pendidikan nasional tentunya pemerintah mengharapkan kualitas pendidikan di Indonesia mampu mencapai pada hasil yang memuaskan dan dapat menghasilkan anak-anak Indonesia yang cerdas, unggul dan berkompeten. Tetapi pada kenyataannya saat ini upaya yang telah dilakukan pemerintah maupun masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan belum

(14)

Pada tahun 2012 Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 berdasarkan penilaian Education Development Index (EDI) atau Indeks Pembangunan Pendidikan. Total nilai EDI itu diperoleh dari rangkuman perolehan empat kategori penilaian, yaitu angka partisipasi pendidikan dasar, angka melek huruf pada usia 15 tahun ke atas, angka partisipasi menurut kesetaraan gender, angka bertahan siswa hingga kelas V Sekolah Dasar. (Sumber http://edukasi.

kompasiana.com/2013/05/03/kualitas-pendidikan-indonesia-refleksi-2-mei-552591.html).

Meskipun data yang disajikan masih secara umum, namun dari sinilah setidaknya kita dapat melihat gambaran kualitas pendidikan di Indonesia. Rendahnya kualitas pendidikan menunjukan rendahnya pula kualitas sumber daya manusia, maka dari itu mutu SDM yang berkualitas perlu didukung dengan kualitas mutu pendidikan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan masih banyaknya angka putus sekolah, tingkat buta aksara yang relatif tinggi, tidak lulus dalam ujian nasional, serta permasalahan pendidikan lainnya. Ketercapaian tujuan pendidikan dapat ditentukan melalui tinggi rendahnya prestasi belajar peserta didik, yang dapat dilihat dari nilai Ujian Nasional (UN) yang diselenggarakan pemerintah bagi peserta didik di seluruh Indonesia ataupun melalui nilai rapor yang ditentukan di masing-masing sekolah.

Pada tahun pelajaran 2012/2013 nilai rata-rata UN menunjukan hasil yang kurang memuaskan karena nilainya menurun drastis dan terjadi pada hampir semua mata pelajaran. Khususnya pada mata pelajaran ekonomi yang merupakan bagian dari rumpun ilmu pengetahuan sosial, persentase penurunan dari tahun sebelumnya cukup tinggi dibandingkan dengan penurunan mata pelajaran sosiologi.

Berikut ini ditampilkan perolehan rata-rata nilai UN untuk mata pelajaran

(15)

Tabel 1.1

Rata-rata Hasil Ujian Nasional SMA Negeri Tahun Pelajaran 2012/2013 Mata pelajaran Ekonomi

No

SMAN Cluster 1 SMAN Cluster 2 SMAN Cluster 3

Sekolah Rata-Rata-rata Nilai 5.97 Rata-rata Nilai 5.85 Rata-rata Nilai 5.78

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung

Jika digambarkan dalam sebuah grafik maka akan jelas terlihat perbandingan rata-rata nilai dari masing-masing cluster. Gambaran nya sebagai berikut :

Gambar 1.1

Grafik Rata-rata Nilai UN SMA Negeri berdasarkan Cluster 5,6

5,7 5,8 5,9 6

cluster 1 cluster 2 cluster 3 5,97

5,85

5,78

(16)

Perolehan hasil UN pada beberapa SMA Negeri Kota Bandung menunjukkan hasil yang kurang memuaskan, khususnya pada mata pelajaran ekonomi. Di samping itu, jika dibandingkan dengan sekolah lain perolehan tertinggi rata-rata nilai UN untuk mata pelajaran ekonomi diraih oleh sekolah swasta yaitu SMA Kristen 1 BPK Penabur dengan hasilnya sebesar 7,98. Nilai yang diperoleh ini berada jauh diatas SMA negeri, perolehan tertinggi untuk rata-rata nilai UN pada SMA negeri diraih oleh SMAN 3 Bandung dengan rata-rata nilai 6,57.

Tabel 1.1 menunjukkan rata-rata nilai mata pelajaran ekonomi di SMA

Negeri cluster satu lebih tinggi dibandingkan cluster dua dan cluster tiga yaitu 5,97 yang kemudian disusul oleh SMA Negeri cluster dua dan tiga.

Perolehan Nilai UN untuk mata pelajaran ekonomi pada tahun pelajaran 2012/2013 mengalami penurunan yang sangat drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya nilai rata-rata mata pelajaran ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung mencapai 8.46 sedangkan untuk tahun ini merosot tajam ke angka 5.85 atau penurunan yang terjadi sebesar 30,8%. Penurunan rata-rata nilai ini tidak lebih besar dibandingkan dengan penurunan pada mata pelajaran Geografi sebesar 32,1%. Namun penurunannya berada dibawah mata pelajaran Sosiologi yaitu 19,4%.

(17)

Tabel 1.2

Data Rata-rata Nilai Ujian Kenaikan Kelas X Mata Pelajaran Ekonomi Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 Pada beberapa SMA Negeri

Sekolah Cluster N KKM Nilai Sumber :Dokumen SMA yang bersangkutan (data diolah)

Tabel 1.2 menunjukan rata-rata perolehan nilai siswa pada beberapa sekolah berada di bawah KKM. Dan hanya SMAN 4 Bandung yang rata-rata nilai UKK nya berada di atas KKM yaitu sebesar 79,6 tetapi masih ada beberapa siswa yang perolehannya berada dibawah KKM. Sedangkan untuk perolehan rata-rata nilai UKK terkecil diperoleh SMAN 12 Bandung yaitu 53,74. Selain rata-rata nilai yang kecil, masih banyak siswa di sekolah ini yang belum mencapai pada kompetensi kelulusan minimal. Sedangkan untuk SMAN 1, SMAN 8 dan SMAN 6 perolehan nilai ujian kenaikan kelasnya masih banyak yang dibawah KKM sehingga rata-rata perolehan nilai siswa pun masih belum mencapai angka kompetensi kelulusan minimal. Melihat hasil pembelajaran seperti ini, tampak bahwa permasalahan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi tidak hanya dialami oleh sekolah-sekolah yang berada di cluster tiga, namun untuk sekolah

yang berada di cluster satu dan dua pun masih banyak yang belum memenuhi KKM yang telah ditentukan.

(18)

kegiatan belajar ini salah satunya melalui penilaian evaluasi. Dalam penilaian evaluasi ini maka akan terlihat gambaran hasil belajar yang diraih siswa. Meskipun dalam suatu kegiatan belajar materi dan frekuensi pembelajaran yang diberikannya itu sama. Namun, setiap peserta didik akan menunjukan hasil belajar yang berbeda-beda. Hal demikian dapat terjadi dikarenakan dalam kegiatan belajar dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.

Faktor internal pembelajaran terdiri dari inteligensi, minat atau perhatian,

bakat, motivasi, kematangan dan kepribadian. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, sekolah dan lingkungan lainnya. Diantara beberapa faktor internal yang mempengaruhi kegiatan belajar, faktor inteligensi atau kecerdasan memberikan pengaruh yang cukup kuat. Tingkat kemampuan berfikir siswa yang beragam tentu menyumbang hasil pembelajaran siswa yang beragam pula. Dalam hal ini kemampuan berfikir berkaitan dengan daya serap dan tingkat pemahaman siswa terhadap ilmu pengetahuan yang diberikan dalam proses pembelajaran.

Sebagian orang berkeyakinan bahwa tingkat IQ memiliki hubungan yang searah dengan perolehan hasil belajar. Siswa yang memiliki tingkat IQ yang tinggi cenderung mudah untuk memahami sesuatu sehingga diprediksikan hasil belajar yang diperoleh pun akan tinggi. Sebaliknya siswa yang memiliki tingkat IQ yang cukup rendah cenderung membuahkan hasil belajar yang rendah.

Dalam mencapai keberhasilan pembelajaran yang tinggi tidak hanya ditopang oleh kemampuan intelektual (IQ) yang tinggi, tetapi diperlukan juga kecerdasan menghadapi kesulitan dalam pembelajaran tersebut. Kesulitan yang dihadapi oleh seorang siswa dalam kegiatan belajar dapat diatasi dengan kecerdasan atau kemampuan yang ia miliki, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran yang ia peroleh.

(19)

yang tinggi jika ditopang dengan tingkat AQ yang tinggi pula akan dapat mencapai kesuksesan.

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan sosial, ilmu yang dipelajari dalam ekonomi tidak hanya berbentuk hafalan saja tetapi didalamnya terdapat materi hitungan yang membutuhkan daya pemecahan masalah yang kuat. Seringkali siswa mengalami kesulitan dan mengeluh ketika dihadapkan dengan materi perhitungan, dalam hal ini pun diperlukan tingkat AQ yang tinggi untuk mengatasi kesulitan tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Stoltz (2000:48)

“orang yang tidak dapat bertahan terhadap kesulitan akan menderita di segala bidang, sedangkan mereka yang memiliki AQ yang cukup tinggi akan cenderung bertahan sampai berhasil.” Maka dari itu tingkat AQ yang tinggi memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap kesuksesan seseorang.

Selain berpengaruh terhadap hasil pembelajaran, tingkat adversity quotient

yang dimiliki siswapun berpengaruh penting terhadap motivasi belajar siswa. Siswa yang cenderung memiliki daya juang yang tinggi ketika menghadapi kesulitan maka ia memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai kesuksesan tersebut. Menurut Stoltz (2000:94) orang-orang yang memiliki tingkat AQ tinggi dianggap sebagai orang-orang yang paling memiliki motivasi.

Faktor motivasi memiliki peranan yang cukup kuat karena akan menentukan aktivitas seseorang, seperti yang diungkapkan oleh Bahri (2008:148) bahwa “jika seseorang tidak memiliki motivasi maka tidak akan mungkin seseorang tersebut melakukan aktivitas belajar.” Apabila motivasi belajar yang kuat telah dimiliki oleh peserta didik, maka ia akan berusaha sekuat mungkin untuk menjalani aktivitas pembelajaran. Saat ini banyak literasi yang mengungkapkan pentingnya motivasi dalam kegiatan pembelajaran, bahkan berbagai penelitianpun menjelaskan bahwa motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar.

(20)

kemampuan dalam menghadapi kesulitan yang tinggi serta tingkat motivasi belajar yang tinggi juga.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita pahami bahwa penurunan hasil belajar yang terjadi pada mata pelajaran ekonomi bukan masalah yang biasa. Diperlukannya penanganan dari berbagai pihak untuk mengatasi hal tersebut, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya dengan judul dari penelitian ini adalah :

Pengaruh Adversity Quotient (AQ) dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi

(Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Se-Kota Bandung)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan inti dalam suatu penelitian, sehingga akan tergambar jelas pokok-pokok dan batas-batas permasalahan dalam suatu fokus penelitian. Berdasarkan pemaparan pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana gambaran umum tingkat Adversity Quotient (AQ), motivasi belajar, dan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri di Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi?

2. Bagaimana pengaruh Adversity Quotient (AQ) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi ?

3. Bagaimana pengaruh Adversity Quotient (AQ) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi ?

4. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi ?

(21)

1.3 Tujuan Penelitian

Dengan merujuk pada rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Gambaran umum tingkat Adversity Quotient / AQ, motivasi belajar, dan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri di Kota Bandung pada mata pelajaran ekonomi.

2. Pengaruh Adversity Quotient (AQ) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi

3. Pengaruh Adversity Quotient (AQ) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

4. Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

5. Adversity Quotient (AQ) dan motivasi belajar berpengaruh secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.4.1 Manfaat secara teoritis

Secara teoritis, penelitian ini penulis harapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya pengetahuan kita mengenai pendidikan di Indonesia, khususnya terkait dengan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi.

1.4.2 Manfaat secara praktis

Secara praktis, penelitian ini penulis harapkan dapat memberikan gambaran sebagai informasi mengenai pengaruh Adversity Quotient

(AQ) dan motivasi belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah menganalisis tentang pengaruh

adversity quotient (AQ) dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yang terjadi pada siswa-siswi Kelas XI IPS SMA Negeri di Kota Bandung. Arikunto (2006:118) mengungkapkan bahwa variabel adalah

objek penelitian atau yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian. Hasil belajar merupakan variabel terikat sedangkan adversity quotient (AQ) merupakan variabel bebas dan motivasi belajar merupakan variabel perantara. Perbedaan keduanya menurut Bungin (2010:62) variabel bebas adalah variabel yang menentukan arah atau perubahan tertentu pada variabel terikat. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Siswa-siswi Kelas XI IPS SMA Negeri di Kota Bandung. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden

3.2Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan metode yang digunakan seseorang dalam meneliti pada suatu kelompok manusia ataupun suatu objek dengan langkah yang ilmiah guna mendapatkan hasil dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Adapun menurut Kerlinger (Riduwan, 2009:49) penelitian survey adalah:

(23)

3.3Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian

Dalam suatu kegiatan penelitian, populasi memiliki artian sebagai sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Seperti yang diungkapkan oleh Bungin (2010:99) bahwa :

Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.

Sedangkan menurut Riduwan (2009:54) populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

Berdasarkan definisi tersebut maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Kelas XI IPS SMA Negeri di Kota Bandung. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Bandung, maka berikut ini data populasi yang berjumlah 4.007 siswa yang tersebar di 27 sekolah.

Tabel 3.1

Data SMA Negeri dan Jumlah Siswa Kelas XI IPS di Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014

Nama Sekolah Jumlah

siswa Nama Sekolah

Jumlah Siswa

SMA Negeri 1 96 SMA Negeri 15 209 SMA Negeri 2 100 SMA Negeri 16 280 SMA Negeri 3 14 SMA Negeri 17 134 SMA Negeri 4 161 SMA Negeri 18 198 SMA Negeri 5 73 SMA Negeri 19 166 SMA Negeri 6 144 SMA Negeri 20 78 SMA Negeri 7 132 SMA Negeri 21 168 SMA Negeri 8 133 SMA Negeri 22 206 SMA Negeri 9 164 SMA Negeri 23 161 SMA Negeri 10 174 SMA Negeri 24 105 SMA Negeri 11 213 SMA Negeri 25 234 SMA Negeri 12 116 SMA Negeri 26 85 SMA Negeri 13 166 SMA Negeri 27 187 SMA Negeri 14 110 Jumlah Siswa 4007

(24)

3.3.2 Sampel Penelitian

Pengertian sampel menurut Riduwan (2009:56) sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Sampel juga dapat diartikan sebagai bagian dari populasi penelitian yang benar-benar diamati. Suatu sampel penelitian terdiri dari semua unit yang benar-benar-benar-benar diobservasi (diukur) dalam proses penelitian.

Dalam penentuan pengambilan sampel harus dilakukan melalui teknik atau metode tertentu. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang

jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.

Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan melalui dua langkah yaitu mengambil sampel sekolah dan mengambil ukuran sampel siswa

3.3.2.1 Sampel Sekolah

Pengambilan sampel berdasarkan sekolah perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan penelitian itu sendiri. Di kota Bandung sendiri untuk sekolah menengah atas negeri terdiri dari 27 sekolah yang dibagi kedalam tiga cluster. Penetapan cluster pada SMA negeri ini didasarkan pada kualitas sekolah serta passing grade yang dimiliki oleh sekolah tersebut. Daftar SMA berdasarkan cluster sebagai berikut :

Tabel 3.2

Daftar SMA Negeri di Kota Bandung berdasarkan Cluster

No SMAN Cluster 1 SMAN Cluster 2 SMAN Cluster 3

Nama Sekolah Nama Sekolah Nama Sekolah

1 SMAN 2 Bandung SMAN 1 Bandung SMAN 10 Bandung 2 SMAN 3 Bandung SMAN 6 Bandung SMAN 12 Bandung 3 SMAN 4 Bandung SMAN 7 Bandung SMAN 13 Bandung 4 SMAN 5 Bandung SMAN 9 Bandung SMAN 14 Bandung 5 SMAN 8 Bandung SMAN 20 Bandung SMAN 15 Bandung 6 SMAN 11 Bandung SMAN 22 Bandung SMAN 16 Bandung

7 SMAN 24 Bandung SMAN 17 Bandung

8 SMAN 18 Bandung

9 SMAN 19 Bandung

10 SMAN 21 Bandung

11 SMAN 23 Bandung

(25)

13 SMAN 26 Bandung

14 SMAN 27 Bandung

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung

Teknik penentuan sampel sekolah dilakukan dengan menggunakan teknik

stratified random sampling, teknik ini digunakan jika populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Maka dari itu setiap cluster atau strata dari masing-masing sekolah tersebut diambil sampel sekolah dengan menggunakan teknik undian atau pengocokan dengan mempertimbangkan aspek perwakilan dari setiap cluster dan wilayah:

Tabel 3.3 Data Sampel Sekolah

No Nama Sekolah Jumlah Siswa

1 SMA Negeri 8 Bandung 133 2 SMA Negeri 11 Bandung 213 3 SMA Negeri 9 Bandung 164 4 SMA Negeri 20 Bandung 78 5 SMA Negeri 10 Bandung 174 6 SMA Negeri 19 Bandung 166

Jumlah Siswa 928

Sehingga berdasarkan teknik stratified random sampling dimana pengambilan sampel sekolah yang dilakukan berdasarkan masing-masing strata dan mewakili semua wilayah maka diperoleh SMAN 8, SMAN 11, SMAN 9, SMAN 20, SMAN 10, SMAN 19 Bandung yang merupakan sampel sekolah.

3.3.2.2 Sampel Siswa

Setelah pengambilan sampel sekolah dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Maka untuk tahap selanjutnya adalah pengambilan sampel dari pihak siswa yang dilakukan dengan menggunakan teknik proportionate random

(26)

Dimana n = jumlah sampel N = Jumlah Populasi d2 = Presisi yang ditetapkan Hasil dari perhitungan :

Dari perhitungan diatas, menghasilkan bahwa ukuran sampel minimal dalam penelitian adalah 279,5 dibulatkan menjadi 280. Maka peneliti pun akan mengambil sampel minimal sebanyak 280 siswa. Adapun dalam pengambilan sampel dari masing-masing sekolah dilakukan dengan bentuk purposive yaitu dengan pertimbangan dari peneliti.

Jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 280 siswa. Adapun rumus untuk menentukan ukuran sampel pada masing-masing sekolah adalah sebagai

berikut :

Keterangan :

N = ukuran sampel

Ni = ukuran populasi stratum ke 1 N = ukuran sampel keseluruhan ni = ukuran sampel

(27)

Penarikan sampel siswa secara proporsional dilihat sebagai berikut :

Sehingga pengambilan sampel siswa dari masing-masing sekolah dirincikan

dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.4 Jumlah Sampel Siswa

Sekolah Jumlah Murid Jumlah Sampel

SMAN 8 Bandung 133 40

Dalam suatu penelitian agar dapat membedakan konsep teoritis, konsep empiris dan konsep analis diperlukan adanya suatu penjabaran. Penjabaran dari masing-masing hal tersebut dibentuk dalam sebuah operasional variabel. Maka adapun operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5 Operasional Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analis Skala

(28)
(29)

3.5Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Tujuan dari teknik pengumpulan data ialah untuk mendapatkan data yang dapat menjelaskan atau menjawab permasalahan penelitian yang bersangkutan secara obyektif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pernyataan maupun pertanyaan tertulis. Pemberian angket ini berisikan tentang adversity

quotient dengan skala diferensial semantik dan tentang motivasi belajar yang menggunakan skala likert.

b. Studi Dokumentasi pada penelitian ini berupa nilai hasil ujian tengah semester siswa siswi kelas XI IPS pada tahun ajaran 2013/2014 yang peneliti peroleh dari guru yang bersangkutan.

3.6Instrumen Penelitian

Arti konsep instrumen dalam penelitian adalah alat ukur yaitu dengan instrumen penelitian ini dapat dikumpulkan data sebagai alat ukur untuk menyatakan besaran atau persentase serta lebih kurangnya dalam bentuk kuantitatif atau kualitatif sehingga dengan menggunakan instrumen yang dipakai tersebut berguna sebagai alat untuk mengumpulkan maupun bagi pengukurannya.

(30)

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket/kuesioner mengenai adversity quotient dan motivasi belajar. Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala Likert. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert dimulai dari sangat positif hingga sangat negatif. Untuk keperluan analisis ketentuan skala yang digunakan sebagai berikut :

Tabel 3.6

Skor Jawaban Berdasarkan Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor

SS = Sangat Setuju 5

S = Setuju 4

N = Kurang Setuju 3

TS = Tidak Setuju 2

STS = Sangat Tidak Setuju 1

Langkah-langkah dalam penyusunan angket/kuesioner ini adalah :

 Menentukan tujuan pembuatan angket, adapun tujuan nya dalam penelitian

ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi dan motivasi siswa terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

 Mengadakan pembatasan terhadap materi yang akan diberikan pada angket  Menjadikan siswa/i sebagai objek yang menjadi responden

 Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden  Memperbanyak angket

 Menyebarkan angket

 Mengelola dan menganalisis hasil angket.

Pengujian hipotesis ini diperlukan adanya suatu pembuktian yang dilakukan melalui pengolahan data yang telah terkumpul. Data yang digunakan dalam angket tersebut merupakan data ordinal maka Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur tersebut harus valid (shahih) dan reliabel (ajeg). Maka dari itu angket yang diberikan kepada responden dilakukan dua macam tes yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.

(31)

3.7Pengujian Instrumen Penelitian 3.7.1 Uji Validitas

Arikunto (2006:168) mengungkapkan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Jika dalam suatu penelitian instrumen yang digunakan tersebut valid maka hasil penelitiannya pun akan valid. Maka menurut Sugiyono (2010:348) instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran

adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, dengan angka kasar dengan rumus:

(Riduwan,2009:98) Dimana :

rhitung = Koefisien korelasi ∑Xi = Jumlah skor item

∑Yi = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah responden

Dengan menggunakan taraf signifikan

= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden.

Jika r hitung > r 0,05 dikatakanvalid, sebaliknya jika r hitung r 0,05 tidak valid.

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya,

 Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi  Antara 0,600 – 0,799 : tinggi

 Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi  Antara 0,200 – 0,399 : rendah

�ℎ� �� �∑ − ∑ ∑

(32)

 Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid)

(Riduwan, 2009:98)

3.7.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas digunakan dalam suatu penelitian berkaitan dengan instrumen yang diberikan harus memiliki keajegan dan konsistensi artinya dalam kondisi dan waktu yang berbeda ketika instrumen diberikan mampu memberikan jawaban yang sama dari responden. Metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan beberapa antara lain metode belah dua, Spearman Brown, Kucher Richardson-20 (KR-20), KR-21, Anova Hoyt dan Alpha.

Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha

dari Cronbach, sebagaimana pendapat Arikunto (2006:196) bahwa Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Adapun rumusnya sebagaimana berikut:

Dimana; r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pernyataan atau banyaknya soal n2 = Jumlah varians butir

t2 = varians total

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf

signifikansi pada

= 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen tidak reliabel.

3.8Pengujian Persyaratan Analisis 3.8.1 Uji Normalitas

(33)

penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 21.0 dengan menganalisis P P Plot dengan kriteria menurut Cahyono (2006:38) “Normalitas data ditunjukkan juga pada tampilan Normal P-P Plot. Pada tampilan Normal P-P Plot, bila titik- titik yang ditampilkan menempel atau berdekatan dengan garis

grafik, maka data berdistribusi normal”. Data yang berdistribusi normal dalam

pengujian hipotesis dapat menggunakan statistik parametrik, sedangkan jika data tidak berdistribusi normal maka pengujiannya dapat menggunakan statistik non parametrik.

3.8.2 Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan linear antarvariabel independen. Karena melibatkan beberapa variabel independen, maka multikolinieritas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana. Konsekuensi sebuah model yang mengandung multikolinieritas adalah variannya akan terus naik atau membesar. Dengan varian yang semakin naik atau membesar

maka standar error β1dan β2 juga naik atau membesar.

Untuk mendeteksi apakah model dalam penelitian mengandung multikolinieritas atau tidak bisa dilakukan dengan berbagai cara yaitu sebagai berikut (Rohmana,2010:141) :

1) Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung . Jika nilai R2

cukup tinggi (antara 0,8 sampai 1,0) dan sangat sedikit koefisien regresi yang signifikan, maka kemungkinan model terkena gejala multikolinieritas.

2) Melakukan uji korelasi parsial antarvariabel independen. Apabila koefisien antarvariabel rendah maka tidak terkena multikolinieritas. Namun sebaliknya jika koefieisn antarvariabel independen itu koefisiennya tinggi (antara 0,8 sampai 1,0) maka diduga model ini terkena multikolinieritas.

3) Mendeteksi dengan pengujian menggunakan regresi Auxiliary, regresi jenis dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen yang secara bersama-sama (X1 dan X2).

(34)

TOL = 1 -

VIF ( ̂) =

=

Dimana koefisien korelasi antara Xi dengan var explanatory lainnya.

Ketentuannya :

Bilamana VIF > 10 maka ini menunjukkan kolinieritas tinggi (adanya multikolinearitas) dan sebaliknya. (Rohmana, 2010:149)

Menurut Rohmana (2010:149-154) jika dalam model terkena multikolinieritas maka untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Tanpa ada perbaikan 2) Dengan perbaikan :

- Adanya informasi sebelumnya (informasi Apriori) - Menghilangkan variabel independen

- Menggabungkan data Cross Section dan data Time Series

- Transformasi Variabel - Penambahan Data

3.9Transformasi Data Ordinal menjadi Interval Melalui MSI

Suatu penelitian yang menggunakan analisis parametrik memiliki syarat yang salah satunya ialah data harus berskala interval. Sedangkan dalam penelitian ini terdapat dua macam data yaitu berskala interval dan berskala ordinal, maka dari itu perlu untuk mengubahnya ke dalam bentuk interval. Adapun teknik transformasi yang paling sederhana yaitu dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval menurut (Riduwan dan Kuncoro, 2012:30) sebagai berikut :

1. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebar 2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan

5

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi

4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor

5. Gunakan Tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh

(35)

7. Tentukan nilai skala

8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus Y = NS + 1+ (NSmin)

3.10 Teknik Analisis Data

Setelah menggunakan teknik perubahan data ordinal menjadi interval yang menggunakan method of successive interval, maka langkah selanjutnya ialah menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis jalur (path analysis).

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2012:2) mengatakan bahwa “model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Manfaat dari model analisis jalur ini menurut Riduwan dan Kuncoro (2012:2) adalah sebagai berikut:

1. Penjelasan terhadap fenomena yang dipelajari

2. Prediksi nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas dan prediksi dengan path analysis ini bersifat kualitatif

3. Faktor diterminan, penentuan variabel bebas mana yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat

4. Pengujian model menggunakan theory trimming

Secara matematis hubungan diantara variabel penelitian ini dapat diformulasikan ke dalam model persamaan strukturalnya sebagai berikut:

X2 = F (X1)

Y = F (X1, X2)

Model persamaan struktural tersebut dapat dijabarkan ke dalam bentuk persamaan struktural sebagai berikut:

X2= ρx2x1X1 + e1

Y = ρyx1X1 + ρyx2X2 + e2

Dimana :

Y = Hasil belajar

ρ = Koefisien jalur X1 = Adversity quotient

(36)

Berikut adalah prosedur analisis jalur dalam penelitian ini :

1. Rumuskan model yang akan diuji dalam sebuah diagram jalur lengkap sehingga jelas variabel eksogen dan endogennya, baik sebagai variabel antara dan atau sebagai variabel dependen

Gambar 3.1

Hubungan Kausal Antara Variabel X1, X2 dan Y

Sesuai dengan model persamaan strukturalnya, diagram jalur tersebut dapat diidentifikasi menjadi dua buah sub-struktur yaitu sub-struktur 1 dan sub-struktur 2. Jika digambarkan secara terpisah maka bentuk diagram jalur untuk model sub-struktur 1 adalah sebagai berikut:

a. Persamaan sub-struktur 1 yang menjelaskan hubungan kausal antara

Adversity quotient (X1) terhadap motivasi belajar (X2). Persamaannya adalah:

X2 = ρx2x1 X1 + e1

Keterangan :

X1 = Adversity quotient

X2 = Motivasi belajar ei = Faktor residual

Persamaan sub-struktur 1 dapat dilihat pada Gambar 3.2 sebagai berikut:

Gambar 3.2

Diagram Analisis Jalur Sub-Struktur 1

ρYX2

ρYX1

e1

e2

ρX2X1

X1

X2

Y

e1

ρ X2X1 X1

(37)

b. Persamaan sub-struktur 2 yang menjelaskan hubungan kausal adversity quotient (X1) terhadap hasil belajar (Y) dan hubungan kausal motivasi

belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y). Persamaannya adalah: Y = X2 = ρYx1X1 + ρyx2X2+ e2

Keterangan : Y = Hasil belajar X1 = Adversity quotient

X2 = Motivasi belajar ei = faktor residual

Persamaan sub-struktur 2 dapat dilihat pada Gambar 3.3 sebagai berikut:

Gambar 3.3

Diagram Analisis Jalur Sub-Struktur 2

2. Menghitung koefisien korelasi antar variabel

Untuk menghitung koefisien jalur dapat didasarkan pada koefisien regresi, koefisien korelasi, atau koefisien determinasi multipel. Perhitungan koefisien jalur atas dasar koefisien regresi, yaitu: (Kusnendi, 2008: 154)

1. Merumuskan model yang akan diuji dalam sebuah diagram jalur lengkap. 2. Menghitung koefisien korelasi antarvariabel penelitian dengan rumus:

∑ − ∑ ∑

√{ . ∑ − ∑ }. { . ∑ − ∑ }

3. Nyatakan koefisien korelasi antarvariabel penelitian tersebut dalam sebuah matriks korelasi (R):

ρYX2

ρYX1 e2

X1

X2

(38)

4. Menghitung determinasi matriks korelasi R antarvariabel penyebab untuk menentukan ada tidaknya problem multikolinieritas dalam data sampel. 5. Mengidentifikasi model atau sub-struktur yang akan dihitung koefisien

jalurnya dan rumuskan persamaan strukturalnya.

6. Mengidentifikasi matriks korelasi antarvariabel penyebab yang sesuai dengan sub-sturktur atau model yang akan diuji.

7. Menghitung matriks invers korelasi antarvariabel penyebab untuk setiap model yang akan diuji dengan rumus:

| | .

8. Menghitung semua koefisien jalur yang ada dalam model yang akan diuji dengan rumus:

∑( )

Dimana:

= koefisien jalur

= matriks invers korelasi antarvariabel eksogen dalam model

yang dianalisis

= koefisien korelasi antara variabel eksogen dan endogen dalam model yang dianalisis

Y X1 X2 X3 …. Xk

1 rYX1 rYX2 rYX3 …. rYXk

1 rX1X2 rX1X3 …. rX1Xk

R = 1 rX2X3 …. rX2Xk

1 …. rX3Xk

….

(39)

9. Menghitung koefisien determinasi R2YiXk dan koefisien jalur error variables (ρei) melalui rumus:

dan

ρei = √ −

10.Menghitung pengaruh langsung dan tidak langsung

Untuk mencari pengaruh langsung dan tidak langsung dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

 Besarnya pengaruh langsung (DE) variabel eksogen k terhadap variabel endogen i dinyatakan oleh persamaan:

DEik= (ρik) (ρik) = (ρik)2

Besarnya DE variabel Xk terhadap X2 adalah (ρx2xk)2 dan besarnya DE

variabel Xkterhadap Y adalah (ρyxk)2

 Pengaruh tidak langsung (IE) dari satu variabel eksogen terhadap variasi

endogen dapat dinyatakan oleh persamaan: IEik= (ρik) (rik) (ρik)

rik = koefisien korelasi (zero order correlation) antara variabel eksogen. Besarnya IE variabel Xk terhadap variabel endogen Y melalui variabel X2 adalah (ρyxk) (ρyx2).

11.Menghitung pengaruh total (TE) dari satu variabel eksogen terhadap variabel endogen.

TEikk = DEik + IEik = [ ]

3.11 Pengujian Hipotesis

3.11.1Pengujian Secara Parsial (Uji t )

(40)

Ho : masing- masing variabel Xi secara parsial tidak berpengaruh terhadap

variabel Y, dimana i = X1, X2.

Hi : masing-masing variabel Xi secara parsial berpengaruh terhadap variabel Y,

dimana i = X1, X2.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara hasil belajar dengan tingkat adversity quotient (AQ) dan motivasi belajar, maka dalam pengujiannya menggunakan uji satu sisi. Adapun hipotesis nul dan hipotesis alternatifnya sebagai berikut :

Ho = Ha =

Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji t dengan rumus:

t =

Se

; i = X1, X2, X3.

Dalam menentukan keputusan akhir kita harus membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya (t tabel) dan keputusan menolak atau menerima Ho sebagai berikut (Yana Rohmana, 2010:50) :

 Jika nilai t hitung > nilai t kritis maka Ho ditolak atau menerima Ha

artinya variabel itu signifikan

 Jika nilai t hitung < nilai t kritis maka Ho diterima atau menolak Ha

artinya variabel itu tidak signifikan

3.11.2Pengujian secara Serempak (Uji F)

Dalam pengujian analisis jalur yang variabel bebasnya lebih dari satu diperlukan menguji pengaruh semua variabel independen tersebut terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji serempak atau uji F.

Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:

Ho : semua variabel xi secara bersama-sama tidak berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Hi : semua variabel xi secara bersama-sama berpengaruh i terhadap Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

(41)

F

=

(Rohmana, 2010:78)

Kriteria uji F adalah :

1. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan variabel

bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y)

2. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (keseluruhan variabel

bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

3.11.3Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Dalam hal ini menurut Rohmana (2010:76) koefisien determinasi mengukur seberapa besar proporsi variasi variabel dependen dijelaskan oleh semua variabel independen.

Perhitungan koefisien determinasi sederhana sebagai berikut :

. ∑ . ∑

∑ (Rohmana, 2010:76)

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut:

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

(42)

Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

PENGARUH ADVERSITY QUOTIENT (AQ) DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis, pembahasan disertai dengan penjelasan dari teori-teori yang mendukung, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian variabel adversity quotient berada pada kategori cukup tinggi, variabel motivasi belajar secara keseluruhan berada pada kategori tinggi sedangkan untuk variabel hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi sebagian besar berada pada kategori sedang.

2. Kecerdasan adversitas atau adversity quotient berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa, artinya semakin tinggi tingkat kecerdasan adversitas siswa maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa.

3. Kecerdasan adversitas atau adversity quotient berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa, artinya semakin tinggi tingkat kecerdasan adversitas yang dimiliki siswa maka akan semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh siswa. 4. Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa, artinya

semakin tinggi motivasi belajar siswa maka akan semakin tinggi juga hasil belajar siswa.

(43)

5.2 Saran

Berikut ini penulis ajukan beberapa saran yang diharapkan mampu memberikan masukan dari hasil penelitian ini :

1. Berdasarkan hasil penelitian tingkat Adversity Quotient atau kecerdasan adversitas yang dimiliki responden berada pada kategori cukup tinggi, namun hasil ini belum mencapai pada kategori yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kemampuan yang cukup tinggi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi. Untuk itu melihat dari

hasil penelitian ini penulis harapkan pihak-pihak yang terkait dengan proses pembelajaran siswa, baik pihak keluarga ataupun pihak sekolah diperlukan usahanya untuk memberikan motivasi dan pendekatan secara personal kepada siswa agar siswa mampu mengatasi setiap masalah yang dihadapi. Sehingga siswa mampu meningkatkan kemampuan adversitasnya.

2. Berdasarkan hasil penelitian tingkat motivasi belajar siswa secara keseluruhan berada pada kategori yang tinggi, namun ada pula pada beberapa indikator yang berada pada kategori sedang. Oleh karena itu, dengan melihat pada hasil penelitian ini motivasi belajar yang tinggi yang telah dimiliki siswa diharapkan terus dijaga dan tetap diberikan pembinaan agar motivasi belajar siswa tidak mengalami penurunan

3. Gambaran hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa secara keseluruhan berada pada kategori sedang dengan rentang antara nilai 51 – 75. Hasil ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan responden masih banyak yang belum mencapai kriteria kelulusan minimal (KKM). Hal ini menjadi tanggung jawab bersama baik bagi pihak siswanya sendiri, pihak guru, sekolah ataupun keluarga. Bagi siswa tentunya diperlukan peningkatan konsentrasi untuk setiap kegiatan pembelajaran, mengurangi rasa malas dan diusahakan untuk selalu

(44)

4. Untuk siswa-siswi kelas XI IPS dan juga siswa-siswa lainnya, hendaknya tetap menjaga motivasi dan semangat dalam kegiatan belajar. Hal ini akan memberikan pengaruh untuk pencapaian prestasi belajar selanjutnya. Selain itu, hendaknya jika dalam kegiatan pembelajaran ditemukan berbagai kesulitan sebaiknya diperlukan pengendalian dan daya tahan yang tinggi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Agar permasalahan yang dihadapi itu tidak memberikan dampak yang meluas terhadap sisi kehidupan yang lainnya. 5. Bagi tenaga pendidik dan keluarga selaku pihak-pihak yang mampu

(45)

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Anderson, LW & David R. Krathwohl. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Armstrong, Thomas. (2002). 7 Kinds of Smart : Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan anda Berdasarkan teori Multiple Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Bungin, Burhan. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi,Ekonomi,dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana

Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta:Jakarta

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Dimyati, dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Efendi, Agus. (2005). Revolusi Kecerdasan Abad 21:Kritik MI,EI,SQ,AQ dan Successful Intelligence atas IQ. Bandung: Alfabeta

Kusnendi. (2008). Model-model Persamaan Struktural: Satu dan Multigroup Sampel dengan LISREL. Bandung: Alfabeta

Purwanto, Ngalim. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Rohmana,Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Riduwan, dan Kuncoro, EA. (2012). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta

(46)

Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sobur, Alex. (2009). Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka Setia

Stein, Steven J & Book Howard E (2002) Ledakan EQ 15 prinsip dasar kecerdasan emosional meraih sukses. Kaifa:Bandung

Stoltz, Paul.G (2000). Adversity Quotient: Mengubah Hambatan menjadi Peluang. Jakarta:Grasindo

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Suryabrata,Sumadi. (2007). Psikologi Pendidikan. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Syah, Muhibin. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Ramaja. Bandung: Rosdakarya

Syamsudin, Abin. (2009). Psikologi Kependidikan. Bandung: Rosda

Uno, B Hamzah.(2009). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

B. JURNAL

Andartari,dkk. Pengaruh Kemampuan intelektual dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar siswa pada Mata pelajaran Akuntansi pada SMA Lanschool Rawamangun.Jurnal pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol.1 No.1 Tahun 2012 : ISSN:2302-2663

C. SKRIPSI

Alfiyah, Nurfiyana .(2012). Hubungan Adversity Quotient dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas IX A SMP Negeri 1 Tempel. Skripsi. UNY. Yogyakarta. Tidak Diterbitkan

(47)

Hasanah, Hairatussani. (2010). Hubungan antara Adversity Quotient dengan Prestasi Belajar Siswa SMUN 102 Jakarta Timur. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta: Tidak diterbitkan

Noer, Anissa Dian Permata. (2011). Hubungan Adversity Quotient dengan Motivasi Belajar di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. Skripsi. Universitas Airlangga. Surabaya. Tidak diterbitkan

Taufiq, Rachmat. (2007). Perbedaan Adversity Quotient Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Skripsi. Universitas Indonesia. Jakarta. Tidak diterbitkan

D. INTERNET

Biografi Kota Bandung, dapat diakses di :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandung

Profil Kota Bandung

http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/dis

playprofil.php?ia=3273

Profil SMAN 20 Bandung, dapat diakses di :

http://www.sman20bandung.sch.id/w20/html/profil.php

?

Profil SMAN 11 Bandung, dapay diakses di:

http://www.sman11bdg.sch.id/web/html/profil.php?id=p

rofil&kode=12

Profil SMAN 10 Bandung, dapat diakses di:

http://sman10bandung.sch.id/site/profil/sejarah/

Profil SMAN 8 Bandung, dapat diakses di:

http://id.wikipedia.org/wiki/SMA_Negeri_8_Bandung

Profil SMAN 9 Bandung, dapat diakses di:

http://id.wikipedia.org/wiki/SMA_Negeri_9_Bandung

Profil SMAN 19 Bandung, dapat diakses di:

http://id.wikipedia.org/wiki/SMA_Negeri_19_Bandung

(48)

Polaricious Blog, diakses pada tanggal 28 Desember 2013. Tersedia di

http://polaricius.blogspot.com/2012/11/faktor-faktor-yang-dapat-menimbulkan.html

E. SUMBER LAIN

Dinas Pendidikan Kota Bandung 2013 untuk data :

- Nilai Ujian Nasional Mata Pelajaran Ekonomi SMA Tahun 2012/2013 - Data SMA Negeri dan alamatnya di Kota Bandung

- Data SMA Negeri Kota Bandung berdasarkan cluster Dokumen SMAN 1, 4, 8, 6 dan 12 untuk data :

Nilai Ujian Kenaikan Kelas X Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013 Dokumen SMAN 8, 9, 10, 11, 19 dan 20 Bandung untuk data :

Gambar

Gambar 4.10 Diagram Analisis Jalur Lengkap ...... Error! Bookmark not defined.
Grafik Rata-rata Nilai UN SMA Negeri berdasarkan Cluster
gambaran sebagai informasi mengenai pengaruh Adversity Quotient
Tabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Judul Skripsi :Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Benalu Kopi ( Scurrula ferrugenia (Jack) Danser) Terhadap Radang Pada Tikus yang Diinduksi

Kedua : Asisten Akademik mendapat honorarium sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Institut Teknologi Bandung, dibebankan kepada RKA Program Magister Studi

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA DAPAT MEMPENGARUHI BENTUK BENDA (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DILAKSANAKAN PADA SISWA KELAS IV SDN

Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra.. Predikat-objek dalam Bahasa Indonesia: Keselarasan

Pengembangan Program Perkuliahan Metodologi Penelitian Berbasis Experiential Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Riset Kependidikan Sains Mahasiswa Calon Guru

Apabila saudara tidak memenuhi undangan sesuai waktu yang ditentukan dianggap mengundurkan diri dan digugurkan/jika ditemukan hal-hal yang tidak wajar dan/atau tidak

Proses selanjutnya adalah seperti yang telah anda lakukan pada IIR low pass filter, anda seting pada build option, kompilasi, download program dan dilanjutkan