• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES DAN DUMBELL ONE-ARM SHOULDERS PRESS TERHADAP HASIL TOLAK PELURU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES DAN DUMBELL ONE-ARM SHOULDERS PRESS TERHADAP HASIL TOLAK PELURU."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES DAN DUMBELL ONE-ARM SHOULDERS PRESS TERHADAP HASIL TOLAK PELURU

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

Hendra 1106296

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Oleh: Hendra

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

© Hendra 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

HENDRA

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES DAN LATIHAN DUMBELL ONE-ARM SHOULDERS PRESS TERHADAP HASIL TOLAK PELURU

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Mulyana, M.Pd. NIP. 197108041998021001

Pembimbing II

Drs. Satriya

NIP.196002101987031004

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan

(4)

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu v

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES DAN DUMBELL ONE-ARM SHOULDERS PRESS TERHADAP HASIL TOLAK PELURU

Pembimbing I : Dr. Mulyana, M.Pd. Pembimbing II : Drs. Satrya

Hendra (1106296)

Permasalahan dalam penelitian ini adalah pengaruh latihan Barbell Lunges dan

Dumbell One-Arm Shoulders Press terhadap hasil tolak peluru. Metode penelitian

yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi dan sampel penelitian ini yaitu mahasiswa PKO angkatan 2011, jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 120 orang. Sampel pada penelitian ini yaitu 20 orang, dengan rincian 10 mahasiswa melakukan latihan barbell lunges dan 10 mahasiswa melakukan latihan dumbell one-arm shoulders press. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes tolak peluru. Berdasarkan pengolahan dan analisis data maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Latihan Barbell

Lunges memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil tolak peluru; 2)

Latihan Dumbell One-Arm Shoulders Press memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil tolak peluru; 3) Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara Latihan Barbell Lunges dan latihan Dumbell One-Arm

Shoulders Press terhadap hasil tolak peluru. Dalam hal ini latihan Dumbell One-Arm Shoulders Press memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan

tolak peluru.

(5)

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu v ABSTRAK

THE EFFECTS OF BARBELL LUNGES AND DUMBELL ONE-ARM SHOULDER PRESS TRAINING CONCERNING THE RESULT OF SHOT

PUT

Pembimbing I : Dr. Mulyana, M.Pd. Pembimbing II : Drs. Satrya

Hendra (1106296)

The effect of the Barbell Lunges and Dumbell One-Arm Shoulder concerning the result of shot put is the matter of this research. The chosen method used for the research is an experiment method. The students college of PKO of 2011 are the population and sample of research, the amount of population in this research is 120 persons. Sample in this research is 20 persons, with the details of 10 persons do the barbell lunges and the other 10 do the dumbell one-arm shoulders press training. The instrument used in this research is a shot put test. According to the process and analysis of data, the result of the research can be concluded as follows: 1) The Barbell Lunges training significantly affects to the result of shot put; 2) The Dumbell One-Arm Shoulders Press training significantly affects to the result of shot put; 3) There is a significant different effect between Barbell Lunges dan Dumbell One-Arm Shoulders Press to the result of shot put. In this case

Dumbell One-Arm Shoulders Press gives better effect to the improvement of shot

put.

(6)

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... ... iii

ABSTRAK... ... v

DAFTAR ISI ... ... vii

DAFTAR TABEL... ... ix

DAFTAR GAMBAR... ... x

DAFTAR DIAGRAM... xi

DAFTAR LAMPIRAN... ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Batasan Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 7

A. Hakekat Tolak Peluru ... 7

B. Teknik Tolak Peluru ... 8

1. Cara Memegang Peluru ... 8

2. Cara Meletakkan Peluru pada Bahu ... 9

3. Sikap Menolak... 10

4. Gerak Lanjut dan Sikap Akhir ... 11

5. Sarana dan Prasarana Tolak Peluru ... 12

C. Karakteristik Fisik Nomor Tolak Peluru ... 13

1. Kekuatan... 13

2. Fleksibilitas ... 13

(7)

viii Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Otot Lengan ... 16

F. Hakikat Latihan ... 18

G. Prinsip-prinsip Latihan ... 19

1. Prinsip Latihan Beban Bertambah ... 20

2. Prinsip Spesifik ... 20

3. Prinsip Individual... 20

4. Prinsip Pemulihan ... 21

H. Kerangka Berpikir ... 21

I. Hipotesis ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Metode Penelitian ... 24

3. Latihan Pendinginan... 32

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Hasil Penelitian dan Pembahasan... 36

(8)

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Atletik adalah gabungan dari beberapa nomor pertandingan yang secara garis besar dapat di kelompokan menjadi lari, lompat, dan lempar. Atletik adalah salah satu dari sekian banyak cabang olahraga yang dimanfaatkan untuk alat atau media dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, kata atletik berasal dari bahasa Yunani “athlon” yang berarti “kontes”. Menurut Syarifuddin (1992, hlm. 2) “atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan, sedangkan orang yang melakukannya dinamakan athleta (atlet)”. Atletik merupakan cabang olahraga yang di perlombakan pada Olimpiade pertama pada 776 SM induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI ( Persatuan Atletik Seluruh Indonesia ).

Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik juga merupakan sarana untuk pendidikan jasmani dalam upaya meningkatkan kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, kelincahan, koordinasi, dan sebagainya. Dalam cabang olahraga atletik dibagi menjadi beberapa nomor yaitu nomor lari, lompat dan lempar.

Nomor-nomor lari yang di perlombakan di antaranya sprint, halang rintang, estafet, jarak jauh, dan jarak menengah. Nomor lempar adalah tolak peluru, lempar lembing, dan lempar cakram. Sedangkan pada nomor lompat terdapat lompat tinggi, lompat galah, dan lompat jauh.

(9)

2

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Faktor mendasar yang harus dimiliki oleh seorang atlet tolak peluru adalah kemampuan untuk melakukan teknik tolak peluru dan kondisi fisik yang menunjang dalam melakukan tolak peluru. Pada cabang olahraga atletik, khususnya cabang tolak peluru sangat dibutuhkan unsur kekuatan, daya ledak, daya tahan, kelentukan dan koordinasi gerakan. Harsono (1988, hlm. 204) menjelaskan bahwa: “Komponen fisik yang diperlukan dalam cabang olahraga atletik nomor lempar antara lain; kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, kelincahan, koordinasi dan power”. Masalah yang terdapat pada atlet tolak peluru adalah terdapat kekurangan pada kondisi fisik yaitu kekuatan. Dimana tolak peluru membutuhkan kekuatan pada saat menolak agar hasil nya maksimal.

Kekuatan adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya. Dengan melihat komponen kondisi fisik yang diperlukan seorang petolak peluru adalah kekuatan otot lengan dan bahu, maka dalam pemilihan tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu metode yang dapat mengembangkan kekuatan dan kecepatan yang maksimal. Kekuatan terutama penting untuk cabang-cabang olahraga dimana atlet harus mengerahkan tenaga yang eksplosif.

Kekuatan diperoleh dari latihan kekuatan lengan dan tungkai, karena yang menjadi karakteristik geraknya adalah menolak maka diperlukan kekuatan lengan sebesar-besarnya serta otot tungkai dalam unsur penelitian ini. Ada beberapa latihan untuk memperoleh kekuatan lengan dan tungkai diantaranya barbell

lunges dan dumbbell one-arm shoulders press. Latihan-latihan itu diawali dengan

latihan kekuatan kemudian dilanjutkan dengan latihan kecepatan serta sistematis. Dalam nomor ini kekuatan lengan dan tungkai sangat di butuhkan dalam menunjang hasil tolakan, karena pada saat seorang atlet tolak peluru melakukan tolakan terhadap peluru maka otot-otot yang bekerja yaitu otot lengan dan otot tungkai.Otot-otot utama yang berkontraksi pada saat melakukan tolak peluru adalah otot pectoralis major, anterior deltoid, middle deltoid, triceps, bicep

femoris, brachiialis, gluteus maximus, gastrocnemius, hamstring. Latihan barbell

(10)

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengembangkan otot lengan dan tungkai, sehingga dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kemampuan tolak peluru.

Pada saat melakukan gerakan barbell lunges, otot-otot yang berkontraksi adalah biceps femoris, gluteus minimus, quadratus femoris, adductor magnus,

hamstring, gluteus maximus, gastrocnemius sedangkan untuk melakukan one-arm

shoulders press otot yang berkontraksi adalah biceps brachi, triceps brachi,

palmoris longus, palmoris apornis, brachioradialis, deltoideus, pectoralis major,

pectoralis minor, teres major, teres minor, trapezius. Apabila kedua latihan

tersebut diberikan secara sistematis, berulang-ulang dengan repetisi gerakan yang sesuai dan ditingkatkan secara progresif, dapat meningkatkan kekuatan pada otot-otot tersebut

Pada saat latihan barbell lunges dan dumbell one-arm shoulders press diberikan, perlu perbaikan kondisi fisik dengan tujuan agar kekuatan dan kecapatan kontraksi otot yang dicapai dalam latihan maksimal.

Dalam pengamatan peneliti, atlet Jawa Barat putri atau Nasional Eki Pebri Ekawati mempunyai hasil tolakan cukup baik 13,89 meter, tetapi masih kalah jauh dengan atlet dunia Natalya Lisovskaya dengan tolakan 22,63 meter (http://www.binasyifa.com/719/67/26/rekor-dunia.htm). Jadi, catatan tolakan Eki Pebri Ekawati masih kurang 9 meter untuk mencapai hasil yang di raih atlet dunia saat ini. Kekurangan yang terdapat pada atlet Eki Pebri Ekawati salah satunya adalah latihan fisik. Latihan fisik yang dimaksud adalah latihan kekuatan. Dengan kekuatan fisik yang baik akan berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan atlet. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan tolakan ada komponen-komponen dasar yang harus diperhatikan atau yang mempunyai peranan penting dalam mencapai hasil yang maksimal. Komponen-komponen dasar kondisi fisik yang di kemukakan oleh Dikdik (2008, hlm. 15) di antaranya adalah kekuatan, daya tahan, kelentukan, dan kecepatan, kekuatan kecepatan, daya tahan kecepatan.

(11)

4

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka masalah dalam penelitian adalah:

1. Apakah latihan barbell lunges berpengaruh secara signifikan terhadap hasil tolak peluru?

2. Apakah latihan dumbell one-arm shoulders press berpengaruh secara signifikan terhadap hasil tolak peluru?

3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan barbell

lunges dan dumbell one-arm shoulders press terhadap hasil tolak peluru?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh latihan barbell lunges terhadap hasil tolak peluru. 2. Untuk mengetahui pengaruh latihan dumbell one-arm shoulders press terhadap

hasil tolak peluru.

3. Untuk mengetahui mana yang lebih berpengaruh secara signifikan antara latihan barbell lunges dan dumbell one-arm shoulders press terhadap hasil tolak peluru.

D.Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka manfaat yang di harapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis

a.Dapat dijadikan sumbangan keilmuan bagi peneliti maupun para pembaca pada umumnya tentang pengaruh latihan barbell lunges dan latihan dumbell

(12)

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b.Dapat dijadikan pedoman bagi para pelatih, pembina olahraga, dan atlet, khususnya cabang olahraga atletik nomor tolak peluru sebagai salah satu pertimbangan dalam proses latihan untuk mempersiapkan atau menyusun program latihan fisik.

c.Dapat dijadikan sebagai referensi ilmiah, pengembangan ilmu pengetahuan dan kepustakaan guna mengembangkan komponen kondisi fisik serta sebagai bahan pemikiran dan informasi bagi FPOK UPI berkaitan dengan mata kuliah kondisi fisik.

2. Secara praktis

a.Dapat dijadikan pedoman bagi peneliti maupun para pembaca pada umumnya dalam proses pelatihan mengenai pengaruh faktor kondisi fisik, khususnya latihan barbell lunges dan latihan dumbell one-arm shoulders

press terhadap hasil tolak peluru.

b.Dapat dijadikan pedoman bagi para pelatih dan pembina cabang olahraga atletik dalam upaya meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia (atlet) terutama pelatih dalam memberikan program latihan kondisi fisik yang telah efektif untuk tolak peluru.

c.Dapat dijadikan acuan bagi semua kalangan insan pecinta olahraga, baik pelatih, atlet, atau pun lembaga terkait dan mahasiswa FPOK UPI dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan serta sebagai sumbangan pengetahuan bagi para pelatih dan atlet cabang olahraga atletik, khususnya nomor tolak peluru.

E. Batasan Penelitian

Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam setiap penelitian agar masalah yang diteliti lebih terarah. Agar penelitian ini tidak meluas dalam pembahasan masalahnya, maka penulis hanya membatasi permasalahan dalam ruang lingkup sebagai berikut:

1. Ruang lingkup penelitian hanya ditekankan pada pengaruh latihan

barbell lunges dan latihan dumbell one-arm shoulders press terhadap

(13)

6

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Variabel bebas pada penelitian ini adalah barbell lunges dan dumbell

one-arm shoulders press.

3. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil tolak peluru

4. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FPOK UPI Jurusan Pendidikan Kepelatihan tahun 2011 yang mengikuti kuliah atletik sebanyak 120 orang. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 orang dengan teknik pengambilan sampelnya dengan cara purposive sampling.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini penulis, memaparkan urutan dalam penyusunannya. Sebagai berikut :

Pada BAB I tentang pendahuluan yaitu mengenai : latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ,dan struktur organisai penelitian.

Pada BAB II tentang landasan teoritis yaitu mengenai : memberikan konteks yang jelas terhadap topik atau permasalahan yang diankat dalam penelitian.

BAB III tentang Metode Penelitian yaitu mengenai : desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian, proedur penelitian, dan analisis data.

BAB IV tentang temuan dan pembahasan yaitu mengenai : temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan permasalahan penelitian, dan pembahasan penemuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sebelum nya sudah di rumuskan.

(14)

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam melakukan penelitian diperlukan pemilihan metode yang tepat sehingga dapat memberikan kemudahan untuk memecahkan masalah yang diteliti. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014, hlm. 3) “metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dan kegunaan tertentu“. Sehingga dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

Ada dua metode yang dapat dipakai untuk melakukan penelitian yaitu metode deskriptif dan eksperimen. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 35) “metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menggambungkan antara variabel satu dengan yang lain. Selanjutnya menurut Arikunto (2013, hlm. 3) “metode deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Sedangkan metode eksperimen menurut Sugiyono (2014, hlm. 107) penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Selanjutnya arikunto (2013, hlm. 9) yang menyatakan bahwa “penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kasual antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminisasi, mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu”.

(15)

25

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

masalah dengan menggunakan metode latihan dan tes. Mengenai metode eksperimen ini dikemukakan oleh Sugiyono (2014, hlm. 107) ”metode eksperimen dapat diartikan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Dalam penelitian ini menggunakan metode latihan barbell lunges dan metode latihan dumbell one-arm shoulders press dalam pemberian latihannya atau perlakuannya. Tes yang dilakukan adalah tes tolak peluru.

B. Desain Penelitian

Untuk langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, diperlukan alur yang menjadi pegangan agar peneliti tidak keluar dari ketentuan yang sudah di tetapkan sehingga tujuan atau hasil yang diinginkan akan sesuai dengan harapan. Maka peneliti menggunakan sebuah desain penelitian. Menurut Arikunto (2010, hlm. 90)“desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan”.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-test Post-test

Group Design. Mengenai hal ini Arikunto (2013, hlm. 124) menjelaskan bahwa:

“Desain Pre-test Post-test Group dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum

eksperimen dan sesudah eksperimen”. Dengan kata lain desain penelitian ini menggunakan dua kali pengumpulan data yaitu dengan melakukan pre-test dan

post-test.

(16)

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dua kelompok sampel yang seimbang. Lebih jelasnya seperti yang tertera di lampiran.

Di bawah ini adalah gambar “Pre-test dan Post-test Group Design”

menggunakan “Matched Subject”.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Sumber: Arikunto (2006, hlm. 85)

Keterangan:

A : Kelompok metode latihan barbell lunges

B : Kelompok metode latihan dumbell one-arm shoulders press O1 : Tes Awal

M : Matching

X1 : Treatment (barbell lunges)

(17)

27

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2

Gambar langkah-langkah penelitian Latihan barbell lunges

kesimpulan

Pengolahan dan analisis data Data

Tes akhir dribbling

Latihan dumbell one-arm

shoulders press

Tes awal

(18)

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Menurut Sugiyono, (2014, hlm. 117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Selanjutnya populasi menurut Arikunto (2013, hlm. 173) mengatakan bahwa :“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan obyek yang menjadi sasaran penelitian, baik itu seluruh anggota, sekelompok orang, kejadian atau obyek yang telah dirumuskan secara jelas dan memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang sama.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FPOK UPI Jurusan Kepelatihan Olahraga angkatan 2011 yang mengikuti kuliah atletik berjumlah 120 orang.

2. Sampel

(19)

29

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

proportionate stratified random, disproportionate stratified random, dan area

random. Sedangkan non-probability sampling meliputi, sampling sistematis,

sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan

snowball sampling. Pengambilan sampel yang penulis lakukan dengan cara teknik

sampel bertujuan atau purposive sample. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 124) purposive sample” adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu, teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan”. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa FPOK UPI Jurusan Kepelatihan Olahraga yang menguasai dan mengerti dalam melakukan teknik tolak peluru sebanyak 20 orang. D. Instrumen Penelitian

Dalam pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan awal dan kemampuan setelah diberikan perlakuan, penulis menggunakan tes tolak peluru sebagai alat tes nya.

Prosedur pelaksanaan Tes Tolak Peluru : a. Tujuan

Mengukur hasil Tolak Peluru b. Alat dan Fasilitas.

1) Lapangan

2) Satuan panjang / roll meter

3) Peluru seberat 5 kg untuk putra dan 3 kg untuk putri 4) Alat tulis dan buku catatan

c. Petugas diperlukan dua orang : 1) Sebagai pencatat hasil

2) Sebagai pengukur hasil tolakan d. Pelaksanannya

(20)

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3) Pengukuran dilakukan dengan cara meletakan alat ukur pada angka nol di titik terdekat jatuhnya peluru dengan batas awalan kemudian ditarik ke arah tengah lingkaran. Setelah itu diukur berapa panjang antara titik terdekat jatuhnya peluru yang terdekat dengan batas awalan sampai dengan batas awalan.

Gambar 3.3 Tes Tolak Peluru (Djumidar, 2004: 127) E. Prosedur Pengambilan Data

1. Persyaratan Administrasi

Pertama yang harus dilakukan sebelum memulai penelitian adalah mempersiapkan surat izin untuk dapat melakukan penelitian. Dalam proses penelitian persyaratan administrasi merupakan salah satu prosedur yang harus ditempuh oleh peneliti.

2. Pengarahan Tes Tolak Peluru

Setelah perizinan selesai langkah selanjutnya adalah melakukan pengarahan kepada para testee. Tujuan pengarahan ini agar pada saat tes dilakukan para testee memahami dan mengetahui prosedur pelaksanaan tes sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik dan benar.

3. Persiapan Alat Pengambilan Data dan Alat Tes

Dalam pengambilan data penelitian ini, diperlukan alat yaitu berupa lapangan tolak peluru, satuan panjang/roll meter, bola tolak peluru, alat tulis, dan peluit.

4. Persiapan Tim Pengambilan Data

(21)

31

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

melaksanakan pengambilan data seorang diri. Dalam penelitian ini penulis di bantu oleh 2 orang pengambil data yang masing-masing mempunyai tugasnya.

Testeer pertama bernama Moli, testeer kedua bernama Dyza. Ke 2 orang

pengambilan data tersebut merupakan mahasiswa PKO semester 8 UPI Bandung. Setiap petugas pengambil data sudah diberitahukan tugas masing-masing secara detail, agar peneliti ini berjalan baik dan lancar.

5. Posisi Tim Pengambil Data Beserta Tugasnya

Moli (testeer pertama) bertugas untuk mencatat hasil tolakan.

Dyza (testeer kedua) bertugas sebagai pengukur hasil tolakan. 6. Tugas Peneliti Sebagai Koordinator

Banyaknya tugas dalam penelitian ini tidak memungkinkan peneliti mengerjakan semuanya, maka dari itu peneliti bertugas sebagai koordinator pengambilan data dalam peneliti ini.

7. Prosedur Pengetesan

a) Testee berkumpul untuk berdoa dan diberikan pengarahan pelaksanaan tes

yang akan dilakukan

b) Testee melakukan pemanasan sebelum melaksanakan tes

c) Testee di perbolehkan mencoba tes sebanyak 1 kali

d) Testee melaksanakan tes dengan ketentuan petunjuk pelaksanaan yang

telah di jelaskan di instument penelitian

e) Testee dinyatakan selesai melaksanakan tes apabila testee menyelesaikan 3

kali melakukan tolakan dan di ambil jarah yang terjauh f) Tolakan dinyatakan syah apabila:

 Gaya yang digunakan harus benar

 Tidak boleh meninggalkan tempat sebelum peluru jatuh

 Peluru dipegang dan ditolakkan ke arah sektor tolakan

 Penolak masuk dan keluar lapangan tolak dari arah belakang lingkaran

g) Tolakan dinyatakan tidak syah apabila:

 Peluru di luar sektor tolakan

 Penolak melewati lapangan tolak pada saat melakukan tolakan

 Setelah menolak, keluar dari depan lingkaran tolak. F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tes

Tempat penelitian ini dilaksanakan di stadion UPI untuk pre-test dan

post-test sedangkan pelaksanaan treatment dilaksanakan di fitnes centre jalan cilimus

(22)

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

cukup memadai untuk terlaksananya suatu test. Waktu pelasanaan penelitian ini dilaksanakan selama enam minggu. Latihan dilaksanakan tiga kali dalam seminggu yaitu hari Rabu, Jum’at, dan Minggu. Setiap pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai. Hal ini didasarkan pada pendapat Bompa (1999:86) menyatakan bahwa:”siswa/atlet berlatih 3 kali dalam seminggu, tergantung dari tingkat keterlibatannya dalam olahraga. Adapun lama latihan yang diperlukan adalah selama 6 minggu atau lebih.” Latihan yang dilakukan terdiri dari tiga bagian yaitu latihan pemanasan, inti, dan pendinginan. Adapun uraian latihannya adalah sebagai berikut:

1. Latihan pemanasan

Sebelum melakukan latihan inti, subyek diinstruksikan untuk melakukan pemanasan dengan bimbingan dari penulis, yaitu melakukan peregangan statis, dan peregangan dinamis yang lamanya kurang lebih 10 menit pada tahap ini ditekankan untuk anggota tubuh bagian atas dan bawah, karena latihan inti menuntut kesiapan dari seluruh anggota tubuh khususnya adalah otot lengan dan otot tungkai. Setelah itu denyut nadi subyek dihitung untuk mengetahui kesiapan subyek untuk melakukan latihan inti.

2. Latihan inti

Setelah melakukan pemanasan, siswa selanjutnya melakukan latihan inti sesuai dengan bentuk latihan yang diberikan pada masing-masing kelompok. Untuk kelompok A diberi metode latihan barbell dan kelompok B diberi metode latihan dumbell one-arm shoulders press. Adapun program latihan dari kedua bentuk latihan tersebut dapat dilihat pada lampiran.

3. Latihan pendinginan

(23)

33

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan, diperlukan pengolahan dan analisis data untuk menerima atau menolak hipotesis. Adapun rumus-rumus atau langkah-langkah statistika yang digunakan oleh penulis untuk mengolah data hasil tes awal dan tes akhir, adalah sebagai berikut :

1. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel dengan rumus:

̅ = ∑

Arti dari tanda-tanda tersebut adalah: ̅ = Rata-rata hitung yang dicari ∑ = Jumlah dari

Xi = Data hasil pengukuran n = Jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku

S = √∑ ̅

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: S = Simpangan baku yang dicari

n = Jumlah sampel

∑ ̅ = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

1. Menguji Homogenitas, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

F =

Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (a) = 0,05.

2. Menguji normalitas data menggunakan uji Liliefors. Prosedur yang digunakan adalah :

1) Penggunaan X1, X2,...Xn dijadikan bilangan baku Z1,Z2,...Zn dengan menggunakan rumus Z skor :

(24)

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

( ̅ dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel)

Untuk tiap angka baku tersebut, dengan bantuan tabel distribusi normal baku (tabel distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing

2) nilai X (Fzi) dengan ketentuan: Jika nilai Z negatif maka dalam menetukan Fzi nya adalah 0,5 – luas daerah distrbusi Z pada tabel.

3) Menetukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyaknya sampel.

4) Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya.

5) Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari seluruh sampel yang ada dan berilah simbol Lo.

6) Dengan bantuan tabel nilai kritis L untuk uji Liliefors, maka tentukanlah nilai L.

7) Bandingkanlah nilai L tersebut dengan nilai Lo untuk menghitung diterima atau ditolak hipotesisnya, dengan kriteria:

i. Terima Ho jika Lo < Lα = Normal ii. Tolak Ho jika Lo > Lα = Tidak normal

3. Analisis Korelasi Product Momment

Analisis korelasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan dua variabel yaitu antara variabel independen (prestasi praktek kerja industri) dengan variabel dependen (minat berwirausaha). Rumus yang digunakan yaitu:

∑ ∑ ∑

√ ∑

(Riduwan, 2009:138) Dimana:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y n = Jumlah sampel

(25)

35

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Uji Signifikasi peningkatan hasil latihan, dengan menggunakan uji t dengan rumus :

H0 : ̅ = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan H1 : ̅≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan

t = ̅

√ Untuk masing- masing kelompok Arti dari tanda-tanda dari rumus tersebut: t = Nilai t hitung yang dicari

̅ = Rata-rata nilai beda = Simpangan baku beda n = Jumlah sampel

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis: terima H0 jika –t (1-0,05 α) < t > t

(1-0,05 α) dk (n-1). Dalam hal lainya H0 ditolak

5. Uji Signifikasi perbedaan peningkatan hasil latihan, menggunakan uji t:

(Riduwan, 2009:139) Dimana:

t = uji signifikasi korelasi n = jumlah sampel

r = nilai koefisien korelasi

Setelah menghitung nilai thitung, kemudian membandingkan nilai thitung dengan taraf signifikan yang digunakan yaitu 0,05 dan derajat kebebasan (dk=n-2). Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu:

 Jika maka diterima dan menolak

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahandan analisis dan mengenai pengaruh latihan barbell lunges dan latihan dumbell one-arm shoulders press terhadap hasil tolak peluru, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh signifikan latihan barbell lunges terhadap hasil tolak peluru.

2. Terdapat pengaruh signifikan latihan dumbell one-arm shoulders press terhadap hasil tolak peluru.

3. Latihan dumbell one-arm shoulders press lebih berdampak signifikan dibandingkan dengan latihan barbell lunges terhadap hasil tolak peluru.

B.Saran

Saran-saran yang dapat dikemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi para pelatih atau pembina cabang olahraga atletik khususnya nomor tolak peluru hendaknya memperhatikan komponen-komponen kondisi fisik yang sesuai dengan tuntunan kebutuhan cabang olahraganya. Seperti kekuatan lengan dan tungkai merupakan komponen kondisi fisik yang dapat mendukung terhadap hasil tolak peluru cabang olahraga atletik. Selain itu juga, para pelatih atau pembina cabang olahraga atletik khususnya nomor tolak peluru tetap memperhatikan faktor komponen kondisi fisik lainnya dan aspek-aspek latihan lainnya seperti teknik dan mental serta memperhatikan fungsional antropometrik.

(27)

45

(28)

45

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Aip Syarifuddin. (1992). Atletik. Jakarta, Departemen Penelitian dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan. Arikunto, S. (2006). (2010). (2013). Prosedur Penelitian Suatu Praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Bompa, T.O. (1999). Periodization Training for Sport. United States: Human Kinetics.

Bompa, T. (1994). Power Training For Sport. Canada: York University Toronto Ontario, Second Printing.

Damiri, Achmad. (1994). Anatomi Manusia. Bandung: FPOK IKIP Bandung.

Djumidar A. Widya. (2004). Belajar Berlatih Gerak-Gerak Dasar Atletik dalam

Bermain. Jakarta: Balai Pustaka.

Eddy Purnomo. (2007). Pedoman Mengajar Dasar Gerak Atletik. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Engkos Kosasih. (1985). Teknik dan Program Latihan. Jakarta. CV. Akademika Pressindo.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek dalam Coaching. Jakarta: C.V Tambak Kusuma

Hidayat, Imam. (1999). Biomekanika. Bandung: FPOK IKIP Bandung.

IAAF. (2000). Jumping Event. Teknik-teknik Atletik dan Tahap-tahap Mengajarkan. IAAF Global Athletics. IAAF Level 1.

Nurhasan dan Cholil. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Riduwan. (2009) Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan peneliti

pemula. Bandung: Alfabeta.

Sajoto, M. (1998). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan dan Kondisi Fisik dalam

(29)

46

Hendra, 2015

PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sajoto, M. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktur Jendral Pendidikan Tinggi. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Sajoto, M. (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize.

Setiawan, Iwan. (1992). Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB dan FPOK IKIP Bandung.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Methods). Bandung: Alfabeta.

Suharno. (1981). Ilmu Coaching Umum. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta SUMBER INTERNET

http://duniafitnes.com/wp-content/uploads/2009/07/legs-frontbarbelllunges.jpg

http://olahragaterapi.blogspot.com/2011/04/lapangan-tolak-peluru.html

Gambar

Gambar 3.1  Desain Penelitian
Gambar 3.2  Gambar langkah-langkah penelitian
Gambar 3.3 Tes Tolak Peluru

Referensi

Dokumen terkait

pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.4 Tahun 2015. ( dengan alasan Pengumuman RUP tidak sesuai dengan

Pada penelitian ini ditemukan hampir seluruh mahasiswa asal Kabupaten Mimika yang mempunyai kebiasaan menyirih di Manado memiliki karies gigi, dengan rerata indeks DMF-T

Bahasa yang terdapat dalam novel tersebut adalah bahasa Indonesia, Arab, Inggris, dan Jerman; (2) Aspek Religius Novel Ayat-ayat Cinta bersumber pada Rukun Iman dan rukun islam,

Berdasarkan grafik yang didapat dari hasil persamaan garis antara % inhibisi dengan konsentrasi ekstrak menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah, daun maupun

perlakuan yang direndam dalam minuman isotonik terjadi pelepasan ion Ni dan Cr karena terdapat kandungan asam sitrat yang memiliki H + cukup tinggi, meningkatnya

Indikator Kinerja Dinas Penanaman Modal danPelayananTerpadu SatuPintu Kabupaten Gresikyang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Gresik adalah indicator kinerja

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai deteksi dini keluarga mengenai kesehatan jiwa, peserta didik mampu menyebutkan kriteria keluarga yang sehat, keluarga

Tentunya berbeda dengan obyek penelitian yang dipilih karena penelitian ini lebih mengarah pada tinjauan fungsi manajemen dalam Penyelenggaraan Festival Sendratari 2018