• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG PENGELOLAAN PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK: Studi Deskriptif di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI TENTANG PENGELOLAAN PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK: Studi Deskriptif di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TENTANG PENGELOLAAN PELATIHAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

(Studi Deskriptif di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Oleh :

RISMA ISNAINA

NIM. 1000381

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

Studi Tentang Pengelolaan Pelatihan

Pengembangan Media Pembelajaran

Berbasis TIK

(Studi Deskriptif di Balai Pelatihan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat)

Oleh Risma Isnaina

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Risma Isnaina 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

RISMA ISNAINA 1000381

STUDI TENTANG PENGELOLAAN PELATIHAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

(Studi Deskriptif di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dr. Hj. Yooke Tjuparmah, M.Pd

NIP. 19500417 198003 2 001

Pembimbing II

Dr. Laksmi Dewi, M.Pd

NIP. 19770613 200112 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Ketua Prodi

Teknologi Pendidikan

Dr. H. Toto Ruhimat, M.Pd Dr. Rusman, M.Pd

(4)

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Risma Isnaina (1000381). Studi Tentang Pengelolaan Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK (Studi Deskriptif di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat).

Skripsi Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2015.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran, namun tidak didukung dengan keterampilan guru dalam memanfaatkan komputer. Pentingnya keahlian guru dalam bidang TIK, yaitu untuk meningkatkan kompetensi guru yang profesional. BPPTKPK sebagai unit pelaksanan teknis pembinaan pendidik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyelenggarakan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK bagi guru SMK. Kualitas penyelenggara pelatihan berpengaruh terhadap keberhasilan sebuah diklat.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di BPPTKPK. Secara khusus tujuan penelitian ini, yaitu: (1) Memperoleh data tentang perencanaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di BPPTKPK; (2) Memperoleh data tentang pelaksanaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di BPPTKPK; (3) Memperoleh data tentang evaluasi pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di BPPTKPK.

Pendekatan dan metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi pada penelitian ini terdiri dari tiga subjek penelitian, yaitu 8 orang penyelenggara pelatihan, 4 orang widyaiswara pelatihan, dan 27 orang peserta pelatihan. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini, yaitu dengan menggunakan sampling jenuh dimana seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket/kuesioner, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan perhitungan skor total tiap butir instrumen dan perhitungan presentasi pada setiap aspek yang dikaji.

(5)

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(6)

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Risma Isnaina (1000381). Studies Media Development Training Management ICT-Based Learning (Descriptive Study in Training and Education Center for Vocational Education Personnel Education Department of West Java Province).

Thesis Department of Curriculum and Educational Technology, Faculty of Education, University of Indonesia, 2015 .

This research is motivated by the rapid development of Information and Communication Technology (ICT) is widely used for learning activities, but is not supported by the skills of teachers in the use of computers. The importance of teacher expertise in the field of ICT, which is to improve teachers' professional competence. BPPTKPK as technical implementation guidance unit educator Vocational School (SMK) organize training of ICT-based learning media development for vocational teachers. The quality of training providers affect the success of a training.

This study has the aim to obtain clear information on management development training in the ICT-based learning media BPPTKPK. In particular, the purpose of this study, namely: (1) Obtain data on the development of training plans ICT-based learning media in BPPTKPK; (2) Obtain data on the implementation of the training of ICT-based learning media development in BPPTKPK; (3) Obtain data on training evaluation of ICT-based learning media development in BPPTKPK.

Approaches and methods of research used quantitative approach using descriptive methods. The population in this study consisted of three research subjects, ie 8 training providers, 4 training lecturers, and 27 trainees. The sampling technique used in this study, using the saturation sampling where the entire population is used as a sample. Instruments in this study using a questionnaire/questionnaires, interviews, and documentation. Techniques of data analysis done by calculating the total score of each item of instruments and calculations presentations on every aspect of the study.

Based on the results of research in the field, concluded that management development training in the ICT-based learning media BPPTKPK already well underway. In particular, it can be concluded that: (1) Planning of media development training in BPPTKPK ICT-based learning has been going well, although in this aspect trainers are not involved in the process of needs analysis conducted; (2) The training of ICT-based learning media development in BPPTKPK been going well, although in this aspect trainers are not involved in preparing the material provided; (3) Evaluation of training development of ICT-based learning media in BPPTKPK already well underway, with training providers, training trainers, and trainees conduct an evaluation in accordance with their respective duties.

(7)

Risma Isnaina, 2015

(8)

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR BAGAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Pendidikan dan Pelatihan ... 10

1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan ... 10

2. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan ... 12

3. Manfaat Pendidikan dan Pelatihan ... 14

(9)

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Perencanaan Pendidikan dan Pelatihan ... 15

2. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan ... 16

3. Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan ... 18

C. Media Pembelajaran ... 19

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 19

2. Fungsi Media Pembelajaran ... 21

3. Manfaat Media Pembelajaran ... 22

D. Pembelajaran Berbasis TIK ... 23

1. Konsep Pembelajaran Berbasis TIK ... 23

2. Komputer Sebagai Perangkat Utama Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ... 27

E. Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK di BPPTKPK ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Lokasi Penelitian ... 31

B. Populasi Penelitian ... 31

C. Sampel Penelitian ... 32

D. Desain Penelitian ... 32

E. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 33

F. Definisi Operasional... 33

G. Instrumen Penelitian... 34

H. Teknik Pengumpulan Data ... 35

1. Angket/Kuesioner ... 35

2. Wawancara ... 35

3. Studi Dokumentasi ... 36

(10)

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Uji Validitas ... 36

2. Uji Reliabilitas ... 38

J. Teknik Analisis Data ... 39

K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Deksripsi Hasil Penelitian ... 42

1. Deskripsi Hasil Penelitian pada Penyelenggara ... 43

2. Hasil Data Aspek Perencanaan pada Penyelenggara ... 45

3. Hasil Data Aspek Pelaksanaan pada Penyelenggara ... 54

4. Hasil Data Aspek Evaluasi pada Penyelenggara ... 57

5. Deskripsi Hasil Penelitian pada Widyaiswara ... 59

6. Hasil Data Aspek Perencanaan pada Widyaiswara ... 61

7. Hasil Data Aspek Pelaksanaan pada Widyaiswara ... 67

8. Hasil Data Aspek Evaluasi pada Widyaiswara ... 72

9. Deskripsi Hasil Penelitian pada Peserta ... 73

10.Hasil Data Aspek Pelaksanaan pada Peserta ... 75

11.Hasil Data Aspek Evaluasi pada Peserta ... 82

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83

1. Perencanaan Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK di BPPTKPK ... 83

2. Pelaksanaan Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK di BPPTKPK ... 88

3. Evaluasi Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK di BPPTKPK ... 93

(11)

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Simpulan ... 96 B. Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 100

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam beberapa dekade terakhir berjalan sangat cepat sejalan dengan perkembangan teknologi telekomunikasi, termasuk jaringan komputer. Berbagai teknologi dan aplikasi pendukung juga telah dikembangkan sebagai upaya untuk mendukung dan mempermudah aktivitas kehidupan manusia dan organisasi, termasuk kegiatan belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Dalam menyikapi perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tersebut, para pengajar atau guru dituntut untuk menguasai teknologi agar dapat mengembangkan materi-materi pembelajaran berbasis TIK dan memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran. Tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan dan kesempatan yang lebih luas kepada pendidik dan peserta didik.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan termasuk Indonesia sudah mulai memasyarakat, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, sampai ke perguruan tinggi, meskipun variasi dan fokus pemanfaatannya berbeda-beda pada masing-masing institusi. Beberapa sekolah sudah melengkapi diri dengan fasilitas TIK guna mendukung proses belajar mengajar. Data Departemen Pendidikan Nasional tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 90% sekolah menengah, mulai dari SD, SMP, dan SMA/SMK telah memiliki komputer. Namun demikian, kurang dari 25% sekolah menengah tersebut yang telah terhubung dengan internet. (Mohandas, 2013, hlm. 4).

(13)

2

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didik, dimana sumber-sumber belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Selain itu, dengan bantuan TIK proses penyampaian dan penyajian materi pembelajaran maupun gagasan dapat menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Di sisi lain, kehadiran TIK sebagai teknologi baru memberikan tantangan kepada para dosen dan guru untuk mampu menguasainya sehingga dapat memilih dan memanfaatkan TIK secara efektif dan efisien di dalam proses belajar mengajar yang dikelolanya.

Sebagaimana dikemukakan oleh Salman (2013, hlm. 4):

TIK dapat berperan dalam pembelajaran di dalam kelas. Guru dapat memanfaatkan TIK dalam membantu melaksanakan tugas pokoknya. Materi pembelajaran dapat dibuat lebih menarik sehingga siswa akan lebih termotivasi dalam belajar. Selain itu, siswa dan guru mudah mendapatkan pengayaan materi ajar sehingga akan meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi tersebut.

Guru merupakan komponen pendidikan yang sangat berperan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Namun, dalam perkembangan teknologi yang ada saat ini, kompetensi yang dimiliki guru kurang diimbangi dengan kemampuan pemanfaatan TIK. Kompetensi guru merupakan seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerja secara tepat dan efektif. Seperti yang dikemukakan oleh UNESCO dalam dokumen Information and Communications Technology Competency Framework for Teachers (ICT CFT) dalam Kristanto (2014, hlm.

2), “Kompetensi guru yang diperlukan untuk mengintegrasikan TIK dalam kegiatan belajar mengajar dan praktek profesional guru bertujuan untuk mengembangkan kebijakan dan standar kompetensi guru yang profesional”.

Hal tersebut didukung oleh pernyataan Ibrahim (2001) dalam Santyasa (2007, hlm. 82):

(14)

3

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penilaian, serta sarana dan prasarana untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa sehingga menjadi lebih mudah.

Namun, pada kenyataan yang ada di lapangan masih banyak guru yang belum mahir dalam pemakaian komputer atau dalam mengakses informasi dan pemanfaatannya dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini diperkuat dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan, “…sekitar 70-90% guru dalam pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran dan kegiatan lain dianggap

masih gagap teknologi”. (Wahyudin, 2012, hlm. 4).

Undang-Undang Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa setiap guru harus dapat memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik. Kompetensi guru dalam bidang TIK juga merupakan salah satu yang dipersyaratkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2009 Bab II bagian Kesatu Pasal 3, yakni guru harus menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara fungsional. Pada Peraturan Pemerintah tersebut juga dijabarkan bahwa guru harus kompeten dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran dan mampu mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. (http://sa.itb.ac.id/, 2014, 13 Juni).

Sekolah sepertinya sudah cukup responsif dalam bersikap, yaitu dengan cara melengkapi diri dengan sarana dan prasarana pendukung TIK yang memadai seperti komputer, LCD proyektor, dan jaringan internet. Tetapi pada kenyataannya, sekolah yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana memadai tersebut sering tidak diiringi dengan kesiapan para guru untuk memanfaatkannya sebagai media pendukung pembelajaran secara optimal, sehingga peralatan TIK tersebut masih terkesan hanya dijadikan pajangan sebagai simbol kekinian teknologi.

(15)

4

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penggunaan multimedia interaktif yang memuat komponen audio-visual (suara dan tampilan) untuk penyampaian materi pembelajaran dapat menarik perhatian siswa untuk belajar. Multimedia interaktif juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksperimen semu dan eksplorasi sehingga memberikan pengalaman belajar daripada hanya sekedar mendengar uraian atau penjelasan guru. Sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Sampurno (2013, hlm. 2), menurutnya “Kebutuhan pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif sangat diperlukan, hal ini guna meningkatkan minat belajar siswa di dalam kelas agar lebih menarik dan termotivasi”.

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Maryati (2011, hlm. 96),

“Respon siswa terhadap pembelajaran seni tari dengan menggunakan media CD interaktif sangat positif…”. Hal ini berkesinambungan dengan pengembangan media pembelajaran dengan memanfaatkan komputer sebagai alat untuk membuat atau menciptakan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini, CD interaktif merupakan media pembelajaran yang dibuat atau diciptakan dengan memanfaatkan TIK dalam pengembangannya. Akan sama halnya jika yang dibuat media pembelajaran lain yang dikembangkan dengan berbasis TIK dapat menimbulkan ketertarikan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

(16)

5

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

manajemen pengelolaan kelas/sekolah, serta teknologi informasi dan

komunikasi”.

Sehubungan dengan hal tersebut, BPPTKPK sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang memiliki kewenangan dalam pembinaan Pendidik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), melakukan berbagai program kegiatan dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran di SMK, salah satu diantaranya adalah dengan menyelenggarakan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK. Hal ini sehubungan dengan peningkatan mutu pendidikan dan kompetensi guru yang harus dapat memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran di dalam kelas.

Dalam membuat program pendidikan dan pelatihan, tentunya dibutuhkan tahapan pengembangan program yang terdiri dari perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi. Hal tersebut berkaitan dengan tindak lanjut yang akan diambil setelah program Diklat selesai dilaksanakan. Selain itu, guna mengetahui sejauh apa sebuah lembaga atau organisasi menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap keberhasilan Diklat yang diselenggarakan. Dalam hal ini, penyelenggara yang merupakan komponen penting dalam mendukung keberhasilan suatu Diklat merupakan kunci utama apakah pelaksanaan Diklat tersebut berhasil atau tidak.

Profesionalisme lembaga Diklat juga sangat ditentukan oleh profesionalisme penyelenggaranya karena penyelenggara memiliki akses dan kontrol terhadap sumber-sumber yang diperlukan untuk memperlancar penyelenggaraan Diklat. Seperti yang dijelaskan oleh Sitanggang (2014, hlm. 4):

(17)

6

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

persiapan sampai pelaporan. Penyelenggara Diklat mengatur persiapan tempat belajar, penjadwalan, kesiapan pelatih, kesiapan peralatan/perlengakapan Diklat, naskah materi pembelajaran. Penyelenggara Diklat juga mengatur kesiapan kesekretariatan, akomodasi dan konsumsi peserta Diklat, dan fasilitas lain yang dibutuhkan untuk menunjang keberlangsungan Diklat. Selain itu, penyelenggara Diklat juga memiliki tugas dan kewajiban untuk melayani, mengamati, dan menilai peserta Diklat selama berada dalam kegiatan Diklat.

Hal ini berkesinambungan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumaryono (2014, hlm. 198), yaitu:

(18)

7

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cepat puas bila pekerjaan itu selesai dilaksanakan tanpa melihat bagaimana

hasilnya”.

Sesuai dengan prosedur penyelenggaraan Diklat, kegiatan Diklat tidak terlepas dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan, penyelenggara harus melakukan analisis kebutuhan dan menentukan tujuan Diklat serta menyusun program Diklat yang akan dikembangkan. Seperti yang dikemukakan oleh Hasibuan (2012, hlm. 11),

“…proses perencanaan diawali dengan analisis kebutuhan diklat, dilanjutkan dengan identifikasi jenis diklat, dan menentukan skala prioritas dalam pelaksanaan diklat”.

Namun, pada kenyataannya banyak lembaga atau organisasi yang menghiraukan tahapan perencanaan dengan tidak melakukan analisis kebutuhan terlebih dahulu. Kenyataan tersebut dipertegas dengan penelitian sebelumnya yang dikemukakan oleh Wulandari (2005, hlm. 5), “Masih banyak suatu lembaga yang memutuskan untuk mengadakan pelatihan tanpa

menganalisis dahulu kebutuhan organisasi pekerjaan dan karyawan”.

Pada tahap pelaksanaan, terdapat langkah-langkah persiapan dan penyelenggaraan yang harus dilaksanakan guna mencapai tujuan yang diharapkan. Namun, berdasarkan keadaan yang ada di lapangan, bahwa pelaksanaan diklat sendiri yang diselenggarakan oleh BPPTKPK belum terlaksana secara optimal. Seperti yang dikemukakan oleh Wiyoto (2014, hlm.

5), “Secara garis besar, dalam penyelenggaraan pelatihan ada dua hal penting yang perlu dilakukan oleh panitia penyelenggara, yaitu tahap persiapan dan

tahap pelaksanaan pelatihan”.

(19)

8

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada umumnya orang beranggapan bahwa evaluasi program pelatihan diadakan pada akhir pelaksanaan pelatihan, anggapan yang demikian adalah kurang tepat, karena evaluasi merupakan salah satu mata rantai dalam sistem pelatihan yang jika dilihat dari waktu pelaksanaannya kegiatan penilaian dapat berada diawal proses perencanan, di tengah proses pelaksanaan, dan pada akhir penyelenggaraan serta pasca pelatihan.

Dari kompleksitas permasalahan yang ada, maka diperlukan diklat yang profesional untuk mengelola pelaksanaan pelatihan mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sehingga dapat menghasilkan program pelatihan yang optimal.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk membahas masalah tersebut dengan mengambil judul “Studi Tentang Pengelolaan Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK (Studi Deskriptif di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat)”.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan umum dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan

(BPPTKPK)?”

Sesuai dengan permasalah umum tersebut, maka dirumuskan suatu fokus masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK)?

(20)

9

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana evaluasi pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK)?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang jelas mengenai pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Memperoleh data tentang perencanaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK).

2. Memperoleh data tentang pelaksanaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK).

3. Memperoleh data tentang evaluasi pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK).

D. Manfaat Hasil Penelitian

1. Manfaat Teoritis

(21)

10

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menengah Kejuruan (SMK) dari berbagai bidang keahlian yang ada di Jawa Barat merupakan peserta Diklat pada pelatihan ini.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, diharapkan dapat meningkatkan mutu penyelenggara dengan melakukan tahapan penyelenggaraan sesuai dengan manajemen pendidikan dan pelatihan yang telah ditetapkan, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

b. Bagi Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran yang positif, terutama dalam bidang pengembangan kurikulum dan pembelajaran.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tahun akademik 2014/2015, yang diuraikan sebagai berikut:

1. BAB I Pendahuluan. Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penelitian.

2. BAB II Kajian Pustaka. Pada bab ini membahas mengenai landasan teoritis yang mendukung data penelitian. Landasan teoritis dalam bab ini berisi tentang konsep pendidikan dan pelatihan, konsep media pembelajaran, konsep pembelajaran berbasis TIK, dan tentang pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di BPPTKPK.

(22)

11

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik uji instrumen, teknik analisis data, dan prosedur pelaksanaan penelitian,

4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab ini terdiri dari deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

(23)

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Menurut Nasution (2003, hlm. 43), “Lokasi penelitian menunjukkan pada pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian yang dicirikan oleh adanya unsur, yaitu pelaku, tempat, dan kegiatan yang dapat di observasi”.

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jalan Pahlawan No. 70 Kota Bandung.

Peneliti memilih penelitian di BPPTKPK karena sesuai dengan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan pada BAB I. Dengan demikian, peneliti memfokuskan penelitian di lokasi tersebut.

B. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 117), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 39 orang, sehingga semua anggota populasi digunakan sebagai subjek penelitian.

Adapun subjek dari penelitian ini adalah penyelenggara, widyaiswara, dan peserta pelatihan.

Table 3.1 Subjek Penelitian

No Subjek Keterangan Jumlah

1 Penyelenggara Bidang Perencanaan & Evaluasi

8

(24)

32

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Peserta Guru SMK Kab/Kota

yang ada di Jawa Barat

27

Jumlah 39

C. Sampel Penelitian

Selain populasi, terdapat juga sampel. Pengertian sampel menurut Sugiyono (2013, hlm. 118), menyatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Pada penelitian ini jumlah populasi memungkinkan dijadikan sebagai sampel, karena jumlah populasi hanya sebanyak 39 orang yang terdiri dari penyelenggara, widyaiswara, dan peserta pelatihan. Maka dari itu, teknik pemilihan sampel yang dilakukan adalah sampling jenuh. Sampling jenuh dilakukan karena seluruh sampel diambil dari 39 orang populasi pada penelitian ini. Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2013, hlm. 126), “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”.

D. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Menurut Arikunto (2006, hlm. 51), “Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan”.

Adapun desain penelitian pada penelitian yang dilaksanakan di BPPTKPK dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(25)

33

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel

Sub. Variabel X

Perencanaan pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di BPPTKPK.

Pelaksanaan pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di BPPTKPK.

Evaluasi pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di BPPTKPK.

E. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 14):

Pendekatan kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (2005, hlm. 54), “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.

(26)

34

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional disusun agar tidak terjadi kekeliruan dalam menafsirkan istilah-istilah yang dipergunakan pada penelitian ini. Definisi yang sesuai dengan judul penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengelolaan Pelatihan. Pengelolaan pelatihan pada penelitian ini dimaksudkan pada manajemen pelatihan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program Diklat yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

2. Program Pelatihan. Pelatihan dalam konteks ini adalah program yang dilaksanakan oleh Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kemampuan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Jawa Barat dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK.

3. Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. BPPTKPK sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang memiliki kewenangan dalam pembinaan Pendidik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), melakukan berbagai program kegiatan dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran di SMK, salah satu diantaranya adalah dengan menyelenggarakan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK.

G. Instrumen Penelitian

(27)

35

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 148), “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket/kuesioner, pedoman wawancara, dan studi dokumentasi. Pedoman angket/kuesioner merupakan instrumen penelitian utama dengan mengajukan beberapa pertanyaan atau pernyataan untuk menjawab rumusan masalah mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kepada responden. Pedoman wawancara digunakan untuk menggali informasi yang lebih lengkap untuk memperjelas data yang dikumpulkan dengan melakukan wawancara kepada widyaiswara dan seluruh staf Bagian Perencanaan & Evaluasi Bidang Multimedia di BPPTKPK. Sedangkan studi dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan mengenai panduan pelatihan, bahan ajar yang digunakan dalam pelatihan, dan dokumen-dokumen pelatihan yang diperlukan selama kegiatan berlangsung.

H. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan penyebaran angket/kuesioner, pedoman wawancara, dan studi dokumentasi.

1. Angket/Kuesioner

(28)

36

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya guna menemukan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 188), “Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana pewawancara (peneliti atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan data) dalam mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada yang diwawancarai”.

Dalam penelitian ini wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pengumpulan data melalui wawancara ini dilakukan untuk mendapat jawaban dari widyaiswara dan seluruh staf Bagian Perencanaan & Evaluasi Bidang Multimedia di BPPTKPK.

3. Studi Dokumentasi

Menurut Arikunto (2005, hlm. 236), “Studi dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya”. Dalam penelitian ini studi dokumentasi akan digunakan untuk mencari data berupa panduan pelatihan, bahan ajar yang digunakan dalam pelatihan, dan dokumen-dokumen pelatihan yang diperlukan selama kegiatan pelatihan berlangsung di Balai Pelatihan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

I. Teknik Uji Instrumen

(29)

37

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Arikunto (2006. hlm. 168), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat menangkap data dari variabel yang di teliti secara tepat.

Pada penelitian ini uji validitas dilakukan dengan melakukan experts judgement kepada dosen yang ahli dalam bidang pendidikan dan

pelatihan serta dosen yang ahli dalam bidang tata bahasa, agar setiap butir instrumen yang akan disebarkan kepada responden dapat digunakan dan tersusun dengan baik. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 172), “Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu”.

Selain itu, uji validitas dalam penelitian ini juga melakukan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor butir instrumen. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson, yaitu:

rxy = Koefisien korelasi yang dicari

(30)

38

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini, perhitungan validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2010. Untuk mengetahui butir item yang valid dan tidak valid dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel.

Apabila nilai r hitung > r tabel, maka butir item instrumen tersebut dinyatakan valid. Begitu juga sebaliknya, jika r hitung < r tabel, maka butir item tersebut dikatakan tidak valid.

Pada penelitian ini, responden terdiri dari tiga subjek penelitian yang berbeda-beda, termasuk nilai r tabel nya pun disesuaikan dengan jumlah responden pada setiap subjek penelitian. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4 Nilai r Tabel

Subjek Penelitian

Jumlah Responden

(n)

r tabel

Penyelenggara 8 0.707

Widyaiswara 4 0.950

Peserta 27 0.381

Instrumen variabel yang akan diberikan sebanyak 50 item pernyataan kepada penyelenggara, dan 40 item pernyataan kepada widyaiswara yang terdiri dari sub variabel perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sedangkan Instrumen variabel yang diberikan kepada peserta sebanyak 35 item pernyataan yang terdiri dari sub variabel pelaksanaan dan evaluasi.

(31)

39

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dinyatakan valid, sedangkan 7 item pernyataan instrumen dinyatakan tidak valid, yaitu pernyataan nomor 6, 18, 27, 30, 38, 42, dan 49.

Sedangkan untuk instrumen angket yang diberikan kepada widyaiswara sebanyak 40 item pernyataan, dimana dalam perhitungan uji validitas mendapat hasil 35 dinyatakan valid, sedangkan untuk nomor yang dinyatakan tidak valid berjumlah 5 item pernyataan yang terdiri dari nomor 5, 13, 17, 33, dan 38.

Pada instrumen angket yang diberikan kepada peserta dengan jumlah item pernyataan sebanyak 35 butir soal, terdapat 28 item pernyataan instrumen dinyatakan valid, sedangkan untuk nomor yang dinyatakan tidak valid berjumlah 7 item pernyataan yang terdiri dari nomor 2, 4, 12, 16, 20, 25, dan 35.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 178), “Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal dan internal”. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.

Dalam mencari realiabilitas, rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alpha-Cronbach.

=

Keterangan :

= Reliabilitas instrumen

= Banyaknya butir pertanyaan/pernyataan

= Jumlah varians butir

(32)

40

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mencari varians tiap butir digunakan rumus sebagai berikut:

=

Keterangan :

= Varians butir

= Jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians

= Jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item = Jumlah responden

Untuk mencari varians total digunakan rumus sebagai berikut:

=

Keterangan :

= Varians butir

= Jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians

= Jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item = Jumlah responden

(Riduwan, 2012, hlm. 115) Pada penelitian ini, peneliti menggunakan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 16, dengan nilai r tabel dari n = 8, yaitu 0.707 pada α = 0.05 untuk penyelenggara; n = 4, yaitu 0.950 pada α = 0.05 untuk widyaiswara; dan n = 27, yaitu 0.381 pada α = 0.05 untuk peserta. Apabila hasil r hitung lebih besar atau mendekati r tabel, maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

(33)

41

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah instrumen diberikan kepada responden, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yang didapat dari instrumen angket sehingga perlu diolah untuk proses penarikan kesimpulan. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 199), “Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”.

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu dengan menggunakan perhitungan Presentase.

Presentase digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi indikator terhadap variabel, maka dipergunakan skor rata-rata dalam presentase dengan persamaan sebagai berikut:

P = x 100%

Keterangan : P : Presentase

F : Frekuensi yang diperoleh n : Jumlah sampel

(Sudjana & Ibrahim, 2004, hlm. 129) Setelah selesai melakukan perhitungan data, selanjutnya dirumuskan kriteria interpretasi skornya. Adapun kriteria interpretasi skor menurut Riduwan (2012, hlm. 89), sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kriteria Interpretasi Skor

SKOR KATEGORI

0% - 20% Sangat Kurang Baik

21% - 40% Kurang Baik

41% - 60% Cukup Baik

61% - 80% Baik

(34)

42

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian memberikan arahan penelitian yang sistematis meliputi langkah-langkah dan tahapan yang harus dijalani oleh peneliti. Langkah-langkah tersebut meliputi tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan penelitian, dan pelaporan hasil penelitian yang akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Perencanaan Penelitian

Tahap perencanaan penelitian bisa disebut dengan tahap rancangan penelitian, sehingga persiapan yang hendak dilakukan untuk melaksanakan penelitian sesuai dengan maksud dan tujuan yang diharapkan. Pada tahap perencanaan ini meliputi kegiatan-kegiatan survei pendahuluan ke lokasi untuk mendapatkan gambaran umum kondisi lapangan, memilih masalah penelitian, dan studi pendahuluan dengan membaca hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah penelitian-penelitian yang telah dipilih. Pada tahap ini juga ditentukan pendekatan dan metode penelitian apa yang akan digunakan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Tahapan ini merupakan pelaksanaan dari perencanaan penelitian yang telah dirancang. Pada tahap pelaksanaan, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data, melakukan analisis data, dan menarik kesimpulan untuk hasil akhir yang akan dituangkan pada tahap pelaporan penelitian.

3. Pelaporan Hasil Penelitian

(35)

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya mengenai pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di BPPTKPK, maka terdapat simpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di BPPTKPK yang dilaksanakan oleh penyelenggara maupun widyaiswara sudah berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan perencanaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di BPPTKPK dimulai dengan menentukan tujuan pelatihan yang disesuaikan dengan latar belakang dan analisis kebutuhan yang telah ditentukan. Selain itu, pemilihan strategi serta metode pembelajaran juga sudah terencana dengan baik. Sehingga pada saat pelaksanaan program pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK berlangsung, widyaiswara dapat langsung menjalankan tugas dan peran yang telah ditentukan dalam tahapan proses perencanaan oleh penyelenggara pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di BPPTKPK.

(36)

97

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaksanaan pelatihan. Secara keseluruhan, seluruh pengelolaan pendukung proses pelaksanaan program pelatihan yang terdiri dari rangkaian kegiatan pelaksanaan sudah tertera dalam pedoman penyelenggaraan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di BPPTKPK.

3. Evaluasi pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di BPPTKPK sudah terlaksana dengan baik. Pada aspek evaluasi ini peserta menilai penyelenggara dan widyaiswara dengan diberi kuesioner untuk menilai sejauh apa pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di BPPTKPK tersebut. Widyaiswara menilai peserta dengan melihat hasil pre-test dan post-test yang mereka kerjakan sebelum dan sesudah diberikannya materi pada pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK. Sedangkan penyelenggara menilai berhasil atau tidaknya program yang telah diselenggarakan dengan mengadakan monitoring pada sekolah-sekolah yang telah mengikuti pelatihan.

Dari ketiga aspek yang telah diuraikan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dapat dikatakan baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTKPK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat memiliki fungsi, yaitu mengadakan pelatihan bagi guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk meningkatkan keterampilan membuat media pembelajaran dalam memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kegiatan pembelajaran di dalam kelas.

(37)

98

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan analisis data lapangan yang telah dirumuskan dalam simpulan diatas, maka penulis mengajukan saran untuk pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu:

1. Penyelenggara Pelatihan

a. Penyelenggara diharapkan menjalankan tugas sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang telah diberikan pada bidangnya masing-masing.

b. Melakukan jaringan kerjasama dengan lembaga yang benar-benar ahli dalam bidang pendidikan dan pelatihan untuk lebih mengoptimalkan program pelaksanaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK.

c. Melibatkan widyaiswara dalam proses pembuatan materi pelatihan untuk lebih memudahkan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

d. Meningkatkan koordinasi antar penyelenggara agar dapat mengurangi kekurangan-kekurangan yang sering terjadi pada saat pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK berlangsung.

2. Widyaiswara

a. Widyaiswara diharapkan lebih interaktif agar dapat membangun suasana yang akrab dengan peserta pelatihan.

b. Widyaiswara diharapkan memberikan akses untuk berdiskusi diluar jam pelajaran sebagai bentuk tambahan layanan.

3. Peserta Pelatihan

a. Peserta pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK diharapkan mampu mencari pengetahuan secara mandiri dengan widyaiswara sebagai fasilitatornya.

(38)

99

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Peserta pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK diharapkan dapat menjadi tutor sebaya dengan guru-guru lain di sekolahnya yang tidak mendapat kesempatan mengikuti pelatihan.

4. Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Sebagai departemen yang melahirkan tenaga ahli, salah satunya dalam bidang pendidikan dan pelatihan, kiranya perlu diperdalam materi-materi yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan. Hal ini bertujuan untuk memberikan bekal lebih mendalam bagi mahasiswa-mahasiswa yang terjun ke lapangan khususnya dalam kawasan diklat, sehingga mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan seluk beluk mengenai pendidikan dan pelatihan.

5. Peneliti Selanjutnya

(39)

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

______. (2014, 3 Juni). Kerangka Kerja Kompetensi TIK Guru Berdasarkan UNESCO. [Online]. Diakses dari: http://fxekobudi.net/tik-di-

sekolah/kerangka-kompetensi-tik-guru-berdasarkan-unesco-ict-competency-framework-teachers/

Amaliyyah. (2012, 14 September). Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan

Diklat. [Online]. Diakses dari:

http://bbppbinuang.info/get.php?file=90369penyelenggaraandiklat.pdf&se ssion=5

Arifin, Z. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian, edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Gapindo. Asnawir & Usman, B. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers. Atmodiwiro, S. (2005). Manajemen Pelatihan. Jakarta: PT Ardadizya Jaya.

Darmawan, D. (2012). Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Daryanto. (2007). Pengetahuan Dasar Ilmu Komputer. Bandung: CV Yrama Widya.

Dimyati & Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Gintings, A. (2011). Esensi Praktis Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Humaniora.

Gusman. (2012, 2 September). Manajemen Sumber Daya Manusia Diklat dan

Pengembangannya. [Online]. Diakses dari:

http://bengkulu.kemenag.go.id/file/file/ArtikelKaryaIlmiah/atpe135770231 8.pdf

(40)

101

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kadir, A. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Kristanto, E. B. (2014, 3 Juni). Kerangka Kerja Kompetensi TIK Guru Berdasarkan UNESCO. [Online]. Diakses dari: http://fxekobudi.net/tik-di-

sekolah/kerangka-kompetensi-tik-guru-berdasarkan-unesco-ict-competency-framework-teachers/

Mangkunegara, A. P. (2003). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.

Maryati. (2011, 1 September). Pembelajaran Seni Tari Menggunakan Media CD

Interaktif. [Online]. Diakses dari:

repository.upi.edu/9522/5/t_pk_0908007_chapter5.pdf

Miarso, Y. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Pustekkom Diknas.

Moenir, H. A. S. (2006). Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nasution, S. (2003). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara. Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Notoatmodjo, S. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurhariyanti, D. C. (2013, 10 Oktober). Peningkatan Mutu Pendidikan. [Online]. Diakses dari: http://dwicitranurhariyanti.wordpress.com/landasan-dan-problematika-dalam-pendidikan/peningkatan-mutu-pendidikan/

Prasetyo, B., Jannah, & Lina, M. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Redaksi e-News. (2008, 23 April). Pelatihan Multimedia Pembelajaran Berbasis ICT di SMAN 1 X Kota Singkarak. [Online]. Diakses dari: http://enewsletterdisdik.wordpress.com/2008/01/28/pelatihan-multimedia-pembelajaran-berbasis-ict-di-sman-1-x-kt-singkarak

Riduwan. (2012). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

(41)

102

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riyana, C. (2009). Teknologi Informasi & Komunikasi dalam Pendidikan. Bandung: PT. Sarana Panca Karya Nusa.

Riyana, C. & Rudi, S. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.

Rosidah. (2013). Manajemen Diklat Dalam Upaya Optimalisasi Kerja Pegawai Publik. Jakarta.

Rusman. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Mengembangkan Profesionalitas Guru). Jakarta: Rajawali Pers.

Safrizal, H. B. (2013). Pembelajaran Manajemen Sumber Daya Manusia Menggunakan Teknologi Open Source. Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo.

Sampurno, A. (2013, 27 April). Pengembangan Pengajaran Berbasis ICT di Sekolah. [Online]. Diakses dari: http://genius- gamers.blogspot.com/2010/04/pengembangan-pengajaran-berbasis-ict-di.html

Santyasa, I. W. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Yogyakarta: Lumbung Pustaka.

Sardiman, A. S. (2008). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Siagian, S. P. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Sihkabuden. (2005). Media Pembelajaran. Malang. Elang Mas.

Simamora, H. (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YPKN.

Sitanggang, Y. R. (2014, 11 Oktober). Peningkatan Kinerja Pelayanan Pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). [Online]. Diakses dari:

http://pusdiklat.bps.go.id/files/lain-lain/Peningkatan_Kinerja_Pelayanan_Pusdiklat.pdf

Sudjana, N. (2004). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. & Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

(42)

103

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Sulistiyani, A. T. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumaryono. (2014, 17 September). Pelayanan Penyelenggaraan Yang Berkualitas

Harapan Peserta. [Online]. Tersedia:

http://kepegawaian.papua.go.id/?p=790

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Triwahyuni. (2003). Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi. Undang Undang No 14/25 Tahun 2004 tentang Guru dan Dosen.

UPI. (2014). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI.

Wahyudin, Y. (2014, 24 Agustus). Pengantar Teknologi Informasi. [Online]. Diakses dari: http://yanuarwahyudin.blogspot.com/p/guru-dalam-pemanfaatan-teknologi.html

Wardiana, W. (2000). Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia. Bandung: UNIKOM.

Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Widoyoko, E. P. (2009, 25 September). Evaluasi Program Pelatihan. [Online]. Diakses dari: http://www.umpwr.ac.id/download/publikasi-ilmiah/Evaluasi%20Program%20Pelatihan.pdf

Wijaya, C. (2010). Pendidikan Remedial (Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia). Bandung: Rosda Karya.

Wiyoto. (2014, 16 September). Mengelola Program Pelatihan. [Online]. Diakses dari: http://www.tedcbandung.com/tedc2011/pdf/mjld0211.pdf

Wulandari, I. (2012, 23 April). Media Pembelajaran Berbasis TIK. [Online]. Diakses dari: http://iwulan.blogspot.com/2012/02/media-pembelajaran-berbasis-tik.html

(43)

104

Risma Isnaina, 2015

Studi tentang pengelolaan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar

Table 3.1 Subjek Penelitian
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Tabel 3.4 Nilai r Tabel
Tabel 3.5 Kriteria Interpretasi Skor

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kaitannya dengan kerjasama ekonomi sub-regional dalam lingkup kerjasama ASEAN yang melibatkan propinsi-propinsi di wilayah KBI dan KTI , berbagai upaya telah

Pada har i ini, Rabu tanggal Dua Puluh Empat bulan Juni tahun Dua Ribu Lima Belas ber tempat di Kantor Pengadilan Neger i Jayapur a, Pokja ULP Pengadilan Negeri

Perwakilan perusahaan yang hadir adalah direktur atau yang mewakili dengan membawa surat kuasa yang ditandatangani direktur. Demikianlah untuk maklum, atas perhatiannya

Maka dari orang tua perlu memberikan arahan kepada anak pada saat melihat televisi agar acara yang ditonton oleh anak agar dapat berfungsi untuk berkembangan moral seperti yang

Saito, Yuriko, (Winter 2007), The Moral Dimension of Japanese Aesthetics , The Journal of Aesthetics and Art Criticism, vol.65, no.. Gramedia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan pariwisata yang diterapkan oleh Dinas Pemuuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tebing

Untuk meningkatkan due professional care serta kualitas audit sebaiknya Kantor Akuntan Publik memberikan peningkatan pemahaman interpersonal dengan cara memahami

kecamatan // Hal ini disampaikan oleh Suryatiningsih Budi Lestari / Divisi Hukum Dan Pengawasan Antar Lembaga KPU Kabupaten Sleman // ditambahkan / sebelum ada perpu yang mengatur