Zellika, 2015
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... iv
Daftar Gambar ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Struktur Organisasi Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORETIS ... 8
A. Pendidikan Non Formal ... 8
B. Pembelajaran ...Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian pembelajaran ...Error! Bookmark not defined. 2. Komponen Pembelajaran ... 12
3. Pembelajaran Musik ... 15
C. Pembelajaran Vokal ... 17
D. Materi Pembelajaran ... 23
E. Metode ... 25
F. Strategi Pembelajaran ... 27
G. Evaluasi ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Metode Penelitian ...Error! Bookmark not defined. B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 34
C. Instrumen Penelitian ... 35
D. Definisi Operasional ... 35
1. Pembelajaran: ... 35
3. Studi pustaka ...Error! Bookmark not defined.
4. Studi dokumentasi ...Error! Bookmark not defined.
F. Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.
1. Data reduction (reduksi data) ...Error! Bookmark not defined.
2. Data display (penyajian data) ...Error! Bookmark not defined.
3. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi data ...Error! Bookmark not defined.
G. Tahap-Tahap Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
1. Persiapan penelitian ...Error! Bookmark not defined.
2. Pelaksanaan Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
3. Pembuatan Laporan Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 46
A. Temuan Penelitian ... 46
1. Selintas Tentang Georama ... 46
2. Pembelajaran Vokal di Georama berdasarkan hasil wawancara ... 46
3. Pemilihan Materi ... 48
4. Temuan penelitian berdasarkan hasil observasi ... 50
B. PEMBAHASAN PENELITIAN ... 59
1. Pemilihan Materi yang Dilalukan Guru dalam Pembelajaran Vokal Tingkat Dasar di Georama Yamaha Music School ... 59
2. Implementasi Metode Pembelajaran dengan Materi yang Digunakan di Georama Yamaha Music School ... 63
3. Hasil yang Diperoleh dalam Pembelajaran dengan Materi dan Metode di Georama Yamaha Music School ... 64
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 66
A. Simpulan ... 66
B. Implikasi ... 67
C. Rekomendasi ... 68
Daftar Pustaka ... 69
Lampiran 1 ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 2 ... Error! Bookmark not defined.
Zellika, 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik dan
pendidik. Dalam prosesnya interaksi ini mengharapkan peserta didik memiliki
kompetensi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, agar
peserta didik memperoleh kemampuan atau kompetensi yang diharapkan, maka
diperlukan berbagai komponen pembelajaran atau perangkat pembelajaran.
Diantaranya adalah kurikulum,strategi, materi, metode, dan media selain guru dan
peserta didik.
Berbagai komponen pembelajaran ini pada prakteknya diperlukan sebuah
strategi dan kemampuan guru dalam mengaplikasikannya.Guru harus mampu
memilih materi yang tepat bagi siswa, guru harus mampu memilih metode yang
tepat, menentukan pendekatan yang sesuai menggunakan media yang
baik.Kemampuan ini bertujuan untuk tercapainya sebuah tujuan pembelajaran
yaitu tersampaikannya berbagai kompetensi terhadap peserta didik.
Belajar merupakan proses dari individu untuk mendapatkan ilmu, tetapi
dibutuhkan stimulus yang membantu dalam prosesnya. Seperti yang dikatakan
oleh Thorndike yang dikutip oleh Budhiningsih (2005, hlm. 21) mengatakan
bahwa belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus
yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran,
perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indra. Alat indra
didalam tubuh manusia meliputi indra pengelihatan yaitu mata, indra peraba yaitu
yaitu lidah. Semua alat indra yang dimiliki manusia dapat membantu dalam
proses belajar. Contohnya saat belajar vokal atau menyanyi, mata digunakan
untuk melihat partitur yang akan dinyanyikan, telinga digunakan untuk
mendengar iringan musik, lidah membantu dalam pengucapan lirik lagu.
Berbagai pendapat pakar tentang pentingnya kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran merupakan syarat mutlak seperti yang diungkapkan
oleh Dimiyati dan Mudjiono (1999, hlm. 297) “Pembelajaran adalah kegiatan
guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar
aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.Berbagai teori para ahli
ini sudah banyak diadopsi dan diterapkan oleh berbagai lembaga pendidikan,
mulai dari pendidikan usia dini, pendidikan dasar dan menengah, perguruan
tinggi, bahkan lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non formal lainnya.
Budhidarma sebagaimana dikutip oleh Kurnia (2010, hlm. 1) mengatakan
bahwa vokal adalah alat musik paling tua sepanjang perkembangan kebudayaan
umat manusia. Dengan memanfaatkan anugrah Tuhan yang Maha Esa yaitu
vokal, manusia dapat menikmati keindahan yang luar biasa. Contohnya dengan
mudah kita dapat melihat dan mendengar suara para penyanyi di Indonesia
maupun luar negeri yang memiliki talenta dalam bidang tarik suara. Pembelajaran
vokal merupakan salah satu bagian dari pembelajaran musik. Mempelajari musik
tidak mungkin dilalukan hanya melalui penjelasan, tanpa bunyi atau musik itu
sendiri. Maka dengan demikian praktek dalam pembelajaran seni musik baiknya
dilakukan dengan bernyanyi atau memainkan instrumen musik. Pengalaman
musik melalui praktek vokal akan langsung akan dialami oleh penyanyi karena
instrumen musiknya yaitu vokal melekat pada tubuh penyanyi. Dalam belajar
vokal tidak pernah ada batasan umur, baik anak-anak, remaja, dan juga dewasa.
Selain anak-anak yang mulai mengenal musik dengan cara bernyanyi, orang
pada anak mempunyai manfaat diantaranya dapat melatih kepercayaan diri dan
juga belajar berekspresi. Sedangkan pada orang dewasa adalah untuk menambah
ilmu, wawasan serta dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk
menghibur diri sendiri dan juga orang lain.
Setiap orang bisa mendapatkan pembelajaran vokal menurut tingkat
kemampuannya masing-masing, kemampuan yang berbeda-beda menentukan
materi vokal yang akan diberikan. Pada pemula akan diberikan materi dasar vokal
seperti teknik-teknik pernafasan dan kontrol nada.Salah satu lembaga pendidikan
di bidang musik adalah Georama Yamaha Musik School yang berada di kota
Bandung. Georama Yamaha musik school memiliki Sistem Pendidikan Musik
Yamaha yang tepat dan unik seperti belajar sambil bermain yang dilakukan guru
terhadap murid yang masih kecil agar murid merasa senang dan mau mengikuti
pembelajaran dengan baik, dan juga murid dapat memilih lagunya sendiri untuk
dipelajari tentunya sesuai dengan tingkat kemampuan murid.
Hal yang mendasari terbentuknya Sistem Pendidikan Musik Yamaha
adalah filosofinya yaitu “musik untuk semua orang”. Kurikulum pengajarannya
disesuaikan dengan usia dan perkembangan fisik dan mental anak-anak pada
umumnya, yang berarti menyampaikan pelajaran melalui apa yang sedang unggul
pada tingkatan tiap usia secara umum. Sistem Pendidikan Yamaha memiliki 3
(tiga) ciri khas yaitu Timely Education, yaitu pendidikan yang disesuaikan dengan
usia dan perkembangan fisik dan mental anak-anak pada umumnya; Group
Lesson, yaitu dimana anak-anak juga akan belajar bersosialisasi dan bekerja sama,
serta dapat memainkan alat musik secara ensemble yang mana pengalaman ini
sangat dibutuhkan dalam membangun jiwa kreatif mereka di masa mendatang;
Emphasis on Creativity, yaitu dimana siswa Sekolah Musik Yamaha tidak hanya
diajarkan bermain musik, tetapi juga diajarkan dan dibimbing untuk dapat
menciptakan melodi, bahkan mengkomposisi lagu. Berdasarkan ketiga ciri khas
Georama Yamaha Musik School memberikan kursus les vokal yang diberi
namaVocal Course.Vokal adalah jenis bermusik yang paling popular, karena
dapat dilakukan dimana saja dan tidak membutuhkan alat tambahan.Perkenalan
terhadap bunyi dan bagaimana teknik yang benar untuk memproduksinya menjadi
fokus utama dari pelajaran vokal.
Kursus ini memang dirancang khusus dengan kurikulum yang menarik,
dengan menggunakan buku yang sudah dibuat oleh pihak Yamaha, sehingga
materi belajar terstruktur dengan baik.Yamaha Popular Music Course
mengajarkan cara bernyanyi dengan lebih menyenangkan, sistem pembelajaran
dengan menggunakan Minus One System disk sebagai background musik yang
akan membuat bernyanyi menjadi lebih menarik dan lebih menyenangkan.Dengan
kurikulum yang menarik tersebut penulis merasa ingin tahu mengenai sejauh
mana materi dan cara pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran vokal
yang menyesuaikan dengan kemampuan siswa.
Permasalahan yang muncul dari pendapat penulis tersebut
mengindikasikan bahwa bagaimana murid memulai pembelajaran
vokalnya.Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi penyesuaian materi pada
murid dalam mempelajari vokal. Oleh karena hal yang mendasar inilah penulis
memiliki asumsi bahwa vokal tingkat dasar di Georama Yamaha Music School
akan melakukan penyesuaian terhadap siswanya jika dikaitkan dengan keterangan
yang telah tertera di atas. Dari latar belakang pemikiran itulah peneliti tertarik
untuk membuat penelitian ini dengan judul PEMBELAJARAN VOKAL
TINGKAT DASAR DI GEORAMA YAMAHA MUSIC SCHOOL.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui lebih dalam
tentang proses pembelajaran vokal tingkat dasar di Georama Yamaha Music
penelitian, maka peneliti membatasi penelitian dengan pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana pemilihan materi yang dilakukan guru dalam pembelajaran vokal
tingkat dasar di Georama Yamaha Music School?
2. Bagaimana implementasi metode pembelajaran dengan materi yang
digunakan di Georama Yamaha Music School?
3. Bagaimana hasil yang diperoleh dalam pembelajaran dengan materi dan
metode di Georama Yamaha Music School?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui:
1. Mengetahuipemilihan materi yang dilalukan guru dalam pembelajaran vokal
tingkat dasar di Georama Yamaha Music School.
2. Mengetahuiimplementasi metode pembelajaran dengan materi yang
digunakan di Georama Yamaha Music School.
3. Mengetahui hasiyang diperoleh dalam pembelajaran dengan materi dan
metode di Georama Yamaha Music School.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi berbagai
pihak diantaranya :
1. Departemen Pendidikan Seni Musik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan input tentang berbagai
strategi dan pendekatan dalam pembelajaran musik.
Diharapkan dapat memberikan masukan tentang kelebihan dan kelemahan
metode pembelajaran vokal, sehingga dapat dijadikan bahan refleksi dan
evaluasi dalam implementasinya.
3. Masyarakat umum
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi mengenai pentingnya
pendidikan musik bagi diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan.
4. Peneliti
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi barometer atau tolak ukur dari
proses mempelajari dan melatih proses pembelajaran vokal, serta menjadi
bahan pertimbangan untuk setiap penelitian yang akan datang.
E. Struktur Organisasi Penulisan
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORETIS
A. Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
2. Komponen Pembelajaran
B. Pembelajaran Vokal
C. Pembelajaran Vokal Tingkat Dasar
D. Materi Pembelajaran
E. Metode
F. Strategi Pembelajaran
G. Evaluasi
H. Pendidikan Non Formal
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Definisi Operasional
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi Dokumentasi
F. Analisis Data
1. Data Reduction (reduksi data)
2. Data Display (penyajian data)
3. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data
G. Tahap-Tahap Penelitian
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Penelitian
1. Selintas Tentang Georama
2. Pembelajaran Vokal di Georama Berdasarkan Hasil Wawancara
3. Pemilihan Materi
4. Temuan Penelitian Berdasarkan Hasil Observasi
1. Pemilihan Materi yang Dilakukan Guru dalam Pembelajaran Vokal
Tingkat Dasar di Georama Yamaha Music School
2. Implementasi Metode Pembelajaran dengan Materi yang Digunakan di
Georama Yamaha Music School
3. Hasil yang Diperoleh dalam Pembelajaran dengn Materi dan Metode di
Georama Yamaha Music School
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Implikasi
C. Rekomendasi
Zellika, 2015
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2009:1) mengatakan
“bahwa penelitian kualitatif sering disebut juga sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural
setting)”. Oleh karena itu tujuan dari metode ini adalah mengangkat fakta,
keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi selama penelitian
berlangsung. Dituangkan secara apa adanya sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya. Pengumpulan data yang dibutuhkan tidak dipandu oleh teori, tetapi
dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian dilapangan.
Dalam metode penelitian ini peneliti berfungsi sebagai human instrument
artinya peneliti mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara secara
langsung kepada informan yaitu guru dan siswa. Data yang dikumpul kemudian
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Foto 3.1 Gedung Georama Yamaha Music School
Sumber: Dokumen GYMH
Lokasi penelitian ini yaitu di Georama Yamaha Music School
(GYMS) yang beralamat di Jalan Sukawangi No. 7 Bandung. Alasan lokasi
ini dipilih karena terdapat subjek yang sesuai dengan penelitian yaitu
pembelajaran vokal tingkat dasar yang menjadi fokus dalam penelitian ini.
Georama merupakan sekolah musik yang bekerja sama dengan Yamaha
Musik Indonesia. Di dalam kursus GYMS, setiap siswa dapat
mengembangkan kemampuan secara bertahap sesuai dengan tingkatan
masing-masing, sehingga siapa saja dapat bergabung, termasuk didalamnya
pelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh pengajar yang
berkualitas. Setiap kurikulum akan didampingi oleh para pengajar yang
unggul, dapat dipercaya dan memiliki lisensi Yamaha.
GYMS menyediakan bahan pengajaran textbook original yang merupakan
hasil kumpulan “know-how” Yamaha selama bertahun-tahun. Pembelajaran
dengan menggunakan metode pengajaran dengan pemilihan materi di dalam
textbook akan dibantu oleh musik pengiring.Siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan suasana seperti diiringi iringan band atau orchestra yang
sesungguhnya, sambil mengubah-ubah tempo maupun kunci dengan latar
belakang permainan sesungguhnya dengan kualitas yang tinggi dari keyboard
Yamaha XG.
Subjek penelitian yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
guru dan murid vokal tingkat dasar di GYMS. Guru berperan sebagai pemberi
informasi tentang vokal tingkat dasar, sedangkan murid berperan sebagai
penerima informasi vokal tingkat dasar. Adapun murid tersebut bernama Mario
(26 tahun) dan Putri (21 tahun).Pemilihan subjek penelitian yang merupakan
orang yang telah dewasa bukan syarat dalam penelitian ini, namun pada
kenyataan di lapangan subjek yang dapat diteliti adalah Mario dan Putri.
C. Instrumen Penelitian
Penelitian akan lebih lengkap dan sistematis bila komponen yang lainnya
juga dapat mendukung dalam proses penelitian, yaitu instrumen penelitian. Dalam
penelitian kualitatif terdapat hal yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian
yaitu, kualitas intrumen dan kualitas pengumpulan data. Dengan kualitas
intrumen dan kualitas pengumpulan data yang baik maka akan didapat data yang
baik. Data dikumpulkan dalam bentuk catatan lapangan dan dokumentasi audio
2. Pedoman observasi : terhadap guru dan siswa.
3. Teknik dokumentasi berupa, camera digital, foto, perekam video, observasi
dengan cara pencatatan.
D. Definisi Operasional
Guna menghindari adanya kesalah pahaman dalam penafsiran istilah pada
judul penelitian, penulis memberi batasan sebagai berikut:
1. Pembelajaran:
a. Menurut Bambang Warsita (2008:265)
Mengatakan pembelajaran merupakan terjemahan dari kata
instruction yang dalam bahasa Yunani disebut instructus atau instruere
yang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional
menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui
pembelajaran. Pengertian ini mengarah pada guru sebagai pelaku
perubahan.
b. Gagne dan Briggs dalam Bambang Warsita (2008:266)
Mengatakan Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan
untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian
peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi
dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang bersifat
internal. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran merupakan segala upaya
untuk menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dan
dapat dipermudah.
2. Vocal : Vocal diartikan sebagai suara manusia. Dalam kamus Besar Bahasa
Indonesia (KKBI), secara lingustik vocal diartikan sebagai bunyi bahasa yang
dihasilkan oleh arus udara dari paru-paru melalui pita suara dan penyempitan
3. Materi pembelajaran : Materi pembelajaran adalah sebuah pengetahuan,
keterampilan dan juga sebuah sikap yang seharusnya dimiliki oleh peserta
didik didalam memenuhi standar pembelajaran kompetensi yang telah
ditetapkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian materi pembelajaran
adalah sarana untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran.
4. Metode : Metode, menurut Hidayat (1990:60), berasal dari bahasa Yunani:
methodos, yang berarti jalan atau cara. Dalam filsafat dan ilmu pengetahuan,
metode diartikan sebagai cara memikirkan dan memeriksa sesuatu hal
menurut sesuatu rencana tertentu, atau cara melakukan sesuatu.
5. Evaluasi : Evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu evaliation. Brown
sebagaimana dikutip oleh Djamarah (2006:50) mengatakan bahwa,
“Evaluation refer to the act or process to determining to value of something.”
Jadi evaluasi merupakan suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan
nilai dari sesuatu.evaluasi wajib dilakukan dalam proses pembelajaran.
6. Pendidikan Non Formal : Definisi yang diusulkan oleh Coombs dan teman
sekerjanya telah diterima secara umum. Mereka mendefiniskan pendidikn non
formal sebagai berikut:
Suatu aktivitas pendidikan yang diatur diluar sistem pendidikan
formal-baik yang berjalan tersendiri ataupun sebagai suatu bagian yang penting
dalam aktivitas yang lebih luas – yang ditujukan untuk melayani sasaran
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data di sini adalah cara yang digunakan untuk
memecahkan masalah penelitian agar memperoleh data yang diinginkan.
Pengumpulan data itu sendiri adalah suatu proses untuk menghimpun data yang
relevan serta gambaran dari aspek yang diteliti. Teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang penting dalam penelitian karena tujuan utama dalam
penelitian ini adalah mendapatkan data. Beberapa teknik pengumpulan data yang
digunakan peneliti dalam proses penelitian, diantaranya adalah:
1. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi atau bisa disebut
dengan pengamatan, yang berfungsi untuk mengamati proses pembelajaran
dan perilaku responden secara langsung. Pengamatan yang dilakukan peneliti
dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan. Yang berarti dalam
proses pengumpulan data ini, peneliti hanya berfungsi sebagai pengamat dan
tidak memiliki keterlibatan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran
vocal tersebut.
Dengan teknik observasi, data yang didapatkan akan lebih lengkap dan
dapat dipahami lebih dalam tentang apa yang sedang terjadi dilapangan.
Peneliti disini mengamati proses penerapan media minus one dalam
pembelajaran vocal di Yamaha Braga Music School, yang bertujuan untuk
mengetahui kejadian dan peristiwa yang berlangsung selama proses
pembelajaran tersebut. Observasi dilakukan mulai tanggal 3 Desember 2014
sampai dengan 7 Januari 2015.
Observasi yang dilakukan adalah untuk mengumpulkan data
sebanyak-banyaknya guna menjawab pertanyaan penelitian. Observasi dilakukan
terhadap; fasilitas di lokasi penelitian, obaervasi terhadap siswa, observasi
terhadap pengajar. Untuk itu peneliti membuat pedoman observasi sebagai
Table 3.1 Pedoman observasi terhadap guru
No Aspek yg di observasi Baik Sedang Buruk Keterangan
1. Penguasaan materi
2 Komunikasi terhadap
siswa
3 Penguasaan media
4 Ketercapaian tujuan
pembelajaran
5 Kemampuan
menguasai metode
pembelajaran
2) Observasi terhadap siswa
Table 3.2 Tabel observasi terhadap siswa
no Aspek yg di observasi Baik sedang kurang keterangan
1 Kemampuan siswa
menerima materi
2 Motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran
3 Kemampuan
mahasiswa dalam
mengembangkan materi
4 Kemajuan siswa pada
tiap pertemuan
5 Kemampuan siswa
[image:18.612.110.517.419.695.2]2. Wawancara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia wawancara merupakan tanya
jawab dengan seseorang untuk dimintai keterangan atau pendapatnya
mengenai sesuatu hal. Dengan demikian wawancara yang dilakukan oleh
peneliti adalah pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab pada
sumber data. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur dan
tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah teknik wawancara yang
dilakukan dengan cara menyusun beberapa pertanyaan yang akan diajukan
yang dirumuskan dalam pedoman wawancara. Tidak terstruktur adalah
wawancara yang dilakukan dengan menambahkan pertanyaan yang
dikembangkan dari pertanyaan yang telah diajukan
Wawamcara dilakukan terhadap kepala sekolah, hal ini dimaksudkan
untuk mengetahui visi misi lembaga. Wawancara juga dilakukan terhadap
guru, hal ini dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran yang meliputi;
perencanaan pembelajaran, tujuan pembelajaran, penyususnan materi,
pembuatan minus one, dll. Untuk mengetahui kompetensi siswa peneliti juga
melakukan wawancara terhdap murid, hal ini untuk melihat motivasi,
kemampuan dasar, fasilitas yang dimiliki siswa, dorongan orang tua dan lain
lain.
3. Studi pustaka
Studi pustaka dalam penelitian ini adalah telaah pustaka yang
dilakukan dengan mengkaji berbagai teori, pendapat serta temuan-temuan dari
berbagai media seperti buku, jurnal, internet, laporan penelitian, artikel, karya
ilmiah dan sebagainya.Hal ini sengaja dilakukan untuk mendapat berbagai
konsep dan teori yang telah terverifikasi oleh para ahli guna mendukung
pembahasan dalam penelitian ini.
Adapun buku-buku yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada
buku yang berhubungan dengan pembelajaran dan vokal. Salah satu buku
yang digunakan untuk teori vokal adalah buku How to Singkarya Graham
Hewitt. Dalam buku ini banyak dijelaskan teori vokal yang mendasar.Selain
buku, penulis juga mengkaji berbagai macam artikel dan gambar-gambar dari
internet yang penelitiannya telah dilakukan oleh para ahli. Buku-buku lain
yang telah mendukung penulisan skripsi ini telah tertera dalam daftar pustaka
sebagai bahan referensi bagi pembaca.
4. Studi dokumentasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dokumentasi merupakan
pengumpulan, pemilihan, dan penyimpanan informasi dalam bidang
pengetahuan. Dokumentasi dijadikan sebagai sumber pelengkap dalam proses
pengumpulan data dari hasil observasi dan wawancara. Peneliti
mengumpulkan data dengan cara mendokumentasikan segala hal yang
berhubungan dengan penelitian. Media yang digunakan dalam
pendokumentasian adalah Camera Digital yang digunakan untuk mengambil
beberapa foto yang dibutuhkan, seperti foto kegiatan pembelajaran, dan foto
tempat penelitian. Dokumentasi lainnya yaitu hasil rekman wawancara dan
proses pembelajaran.
Kegunaan dari hasil studi dokumentasi bagi peneliti adalah untuk
membandingkan hasil wawancara yang dilakukan baik pada guru maupun
siswa dengan kenyataan yang terjadi langsung dilapangan. Sehingga peneliti
dapat menilai sesuai atau tidaknya melalui bukti hasil dokumentasi.Studi
dokumentasi dilihat dari data yang dimiliki oleh guru sebelum penelitian
dilakukan. Data data ini meliputi data audio, video maupun data berbentuk
F. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
yang kualitatif, mengikuti sebuah konsep Miles dan Huberman. Miles dan
Huberman dalam Sugiyono (2009:207) mengemukakan bahwa aktifitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus pada setiap tahapan penelitian sampai tuntas, dan datanya sampai jenuh.
Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan verification.
Dari pengertian tersebut peneliti menguraikan sebagai berikut:
1. Data reduction (reduksi data)
Kegiatan mereduksi data adalah kegiatan yang awal dilakukan pada
penelitian. Semua data yang telah diperoleh selama pengumpulan data
dikumpulkan kemudian dirangkum untuk diproses agar lebih mudah dalam
mencerna data. Aspek-aspek permasalahan yang direduksi adalah mengenai
penerapan media minus one dalam pembelajaran vocal.
2. Data display (penyajian data)
Setelah kegiatan reduksi dilakukan kemudian melangkah ke tahap
selanjutnya yaitu penyajian data yang mengacu pada permasalahan mengenai
penerapan media minus one dalam pembelajaran vocal di Yamaha Braga
Music School.
3. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi data
Kegiatan menganalisis data untuk selanjutnya disimpulkan kemudian
diverifikasi yang merupakan kegiatan inti dalam proses penelitian ini. Setelah
proses pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara,
kemudian seluruh data yang didapat direduksi, dan akhirnya disajikan.
Kegiatan selanjutnya adalah menyimpulkan hasil dari data-data tersebut yaitu
mengenai penerapan media minus one dalam pembelajaran vocal di Yamaha
G. Tahap-Tahap Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan tahap-tahap yang
berguna untuk mempermudah penelitian agar lebih sistematis. Tahap-tahap yang
dimaksud peneliti di antaranya:
1. Persiapan penelitian
Tahap persiapan penelitian ini direncanakan dengan baik. Hal tersebut
bermaksud agar berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun
tahap-tahap persiapan penelitiannya adalah sebagai berikut:
a. Studi pendahuluan; tahap ini dilakukan yaitu dengan melakukan
pengamatan pertama mengenai proses pebelajaran vokal tingkat dasar di
Georama Yamaha Music School.
b. Merumuskan masalah, peneliti membuat beberapa pertanyaan mengenai
permasalahan yang akan diteliti. Hal ini berguna untuk mempermudah
penelitian.
c. Merumuskan asumsi, setelah peneliti menemukan masalah pada subjek
yang akan diteliti. Kemudian peneliti membuat anggapan dasar sementara
atau asumsi pada permasalahan tersebut yang nantinya akan disesuaikan
dengan hasil penelitian itu sendiri.
d. Memilih paradigma penelitian, kualitatif digunakan peneliti dalam
penelitian karena dengan menggunakan paradigma ini peneliti bisa
mendapatkan data yang lebih mendalam mengenai pembelajan vokal
tingkat dasar di Georama Yamaha Music School.
2. Pelaksanaan Penelitian
Peneliti melakukan observasi dalam proses yang dilakukan ditempat
penelitian secara langsung untuk mendapatkan data yang berkualitas.
Observasi tersebut ditambah dengan wawancara yang merujuk pada pedoman
3. Pembuatan Laporan Penelitian
Dalam laporan ini peneliti mengungkapkan seluruh hasil penelitian
yang diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara, dan dilengkapi oleh
dokumentasi selama proses penelitian. Kemudian seluruh data mengalami
pengolahan sehingga tertuanglah gambaran yang jelas dan sesuai dengan