• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN VOKAL TINGKAT DASAR DI GEORAMA YAMAHA MUSICSCHOOL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN VOKAL TINGKAT DASAR DI GEORAMA YAMAHA MUSICSCHOOL."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Zellika, 2015

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

Daftar Gambar ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORETIS ... 8

A. Pendidikan Non Formal ... 8

B. Pembelajaran ...Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian pembelajaran ...Error! Bookmark not defined. 2. Komponen Pembelajaran ... 12

3. Pembelajaran Musik ... 15

C. Pembelajaran Vokal ... 17

D. Materi Pembelajaran ... 23

E. Metode ... 25

F. Strategi Pembelajaran ... 27

G. Evaluasi ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Metode Penelitian ...Error! Bookmark not defined. B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 34

C. Instrumen Penelitian ... 35

D. Definisi Operasional ... 35

1. Pembelajaran: ... 35

(2)

3. Studi pustaka ...Error! Bookmark not defined.

4. Studi dokumentasi ...Error! Bookmark not defined.

F. Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.

1. Data reduction (reduksi data) ...Error! Bookmark not defined.

2. Data display (penyajian data) ...Error! Bookmark not defined.

3. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi data ...Error! Bookmark not defined.

G. Tahap-Tahap Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

1. Persiapan penelitian ...Error! Bookmark not defined.

2. Pelaksanaan Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

3. Pembuatan Laporan Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Temuan Penelitian ... 46

1. Selintas Tentang Georama ... 46

2. Pembelajaran Vokal di Georama berdasarkan hasil wawancara ... 46

3. Pemilihan Materi ... 48

4. Temuan penelitian berdasarkan hasil observasi ... 50

B. PEMBAHASAN PENELITIAN ... 59

1. Pemilihan Materi yang Dilalukan Guru dalam Pembelajaran Vokal Tingkat Dasar di Georama Yamaha Music School ... 59

2. Implementasi Metode Pembelajaran dengan Materi yang Digunakan di Georama Yamaha Music School ... 63

3. Hasil yang Diperoleh dalam Pembelajaran dengan Materi dan Metode di Georama Yamaha Music School ... 64

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 66

A. Simpulan ... 66

B. Implikasi ... 67

C. Rekomendasi ... 68

Daftar Pustaka ... 69

Lampiran 1 ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 2 ... Error! Bookmark not defined.

(3)
(4)

Zellika, 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik dan

pendidik. Dalam prosesnya interaksi ini mengharapkan peserta didik memiliki

kompetensi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, agar

peserta didik memperoleh kemampuan atau kompetensi yang diharapkan, maka

diperlukan berbagai komponen pembelajaran atau perangkat pembelajaran.

Diantaranya adalah kurikulum,strategi, materi, metode, dan media selain guru dan

peserta didik.

Berbagai komponen pembelajaran ini pada prakteknya diperlukan sebuah

strategi dan kemampuan guru dalam mengaplikasikannya.Guru harus mampu

memilih materi yang tepat bagi siswa, guru harus mampu memilih metode yang

tepat, menentukan pendekatan yang sesuai menggunakan media yang

baik.Kemampuan ini bertujuan untuk tercapainya sebuah tujuan pembelajaran

yaitu tersampaikannya berbagai kompetensi terhadap peserta didik.

Belajar merupakan proses dari individu untuk mendapatkan ilmu, tetapi

dibutuhkan stimulus yang membantu dalam prosesnya. Seperti yang dikatakan

oleh Thorndike yang dikutip oleh Budhiningsih (2005, hlm. 21) mengatakan

bahwa belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus

yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran,

perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indra. Alat indra

didalam tubuh manusia meliputi indra pengelihatan yaitu mata, indra peraba yaitu

(5)

yaitu lidah. Semua alat indra yang dimiliki manusia dapat membantu dalam

proses belajar. Contohnya saat belajar vokal atau menyanyi, mata digunakan

untuk melihat partitur yang akan dinyanyikan, telinga digunakan untuk

mendengar iringan musik, lidah membantu dalam pengucapan lirik lagu.

Berbagai pendapat pakar tentang pentingnya kemampuan guru dalam

melaksanakan pembelajaran merupakan syarat mutlak seperti yang diungkapkan

oleh Dimiyati dan Mudjiono (1999, hlm. 297) “Pembelajaran adalah kegiatan

guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar

aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.Berbagai teori para ahli

ini sudah banyak diadopsi dan diterapkan oleh berbagai lembaga pendidikan,

mulai dari pendidikan usia dini, pendidikan dasar dan menengah, perguruan

tinggi, bahkan lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non formal lainnya.

Budhidarma sebagaimana dikutip oleh Kurnia (2010, hlm. 1) mengatakan

bahwa vokal adalah alat musik paling tua sepanjang perkembangan kebudayaan

umat manusia. Dengan memanfaatkan anugrah Tuhan yang Maha Esa yaitu

vokal, manusia dapat menikmati keindahan yang luar biasa. Contohnya dengan

mudah kita dapat melihat dan mendengar suara para penyanyi di Indonesia

maupun luar negeri yang memiliki talenta dalam bidang tarik suara. Pembelajaran

vokal merupakan salah satu bagian dari pembelajaran musik. Mempelajari musik

tidak mungkin dilalukan hanya melalui penjelasan, tanpa bunyi atau musik itu

sendiri. Maka dengan demikian praktek dalam pembelajaran seni musik baiknya

dilakukan dengan bernyanyi atau memainkan instrumen musik. Pengalaman

musik melalui praktek vokal akan langsung akan dialami oleh penyanyi karena

instrumen musiknya yaitu vokal melekat pada tubuh penyanyi. Dalam belajar

vokal tidak pernah ada batasan umur, baik anak-anak, remaja, dan juga dewasa.

Selain anak-anak yang mulai mengenal musik dengan cara bernyanyi, orang

(6)

pada anak mempunyai manfaat diantaranya dapat melatih kepercayaan diri dan

juga belajar berekspresi. Sedangkan pada orang dewasa adalah untuk menambah

ilmu, wawasan serta dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk

menghibur diri sendiri dan juga orang lain.

Setiap orang bisa mendapatkan pembelajaran vokal menurut tingkat

kemampuannya masing-masing, kemampuan yang berbeda-beda menentukan

materi vokal yang akan diberikan. Pada pemula akan diberikan materi dasar vokal

seperti teknik-teknik pernafasan dan kontrol nada.Salah satu lembaga pendidikan

di bidang musik adalah Georama Yamaha Musik School yang berada di kota

Bandung. Georama Yamaha musik school memiliki Sistem Pendidikan Musik

Yamaha yang tepat dan unik seperti belajar sambil bermain yang dilakukan guru

terhadap murid yang masih kecil agar murid merasa senang dan mau mengikuti

pembelajaran dengan baik, dan juga murid dapat memilih lagunya sendiri untuk

dipelajari tentunya sesuai dengan tingkat kemampuan murid.

Hal yang mendasari terbentuknya Sistem Pendidikan Musik Yamaha

adalah filosofinya yaitu “musik untuk semua orang”. Kurikulum pengajarannya

disesuaikan dengan usia dan perkembangan fisik dan mental anak-anak pada

umumnya, yang berarti menyampaikan pelajaran melalui apa yang sedang unggul

pada tingkatan tiap usia secara umum. Sistem Pendidikan Yamaha memiliki 3

(tiga) ciri khas yaitu Timely Education, yaitu pendidikan yang disesuaikan dengan

usia dan perkembangan fisik dan mental anak-anak pada umumnya; Group

Lesson, yaitu dimana anak-anak juga akan belajar bersosialisasi dan bekerja sama,

serta dapat memainkan alat musik secara ensemble yang mana pengalaman ini

sangat dibutuhkan dalam membangun jiwa kreatif mereka di masa mendatang;

Emphasis on Creativity, yaitu dimana siswa Sekolah Musik Yamaha tidak hanya

diajarkan bermain musik, tetapi juga diajarkan dan dibimbing untuk dapat

menciptakan melodi, bahkan mengkomposisi lagu. Berdasarkan ketiga ciri khas

(7)

Georama Yamaha Musik School memberikan kursus les vokal yang diberi

namaVocal Course.Vokal adalah jenis bermusik yang paling popular, karena

dapat dilakukan dimana saja dan tidak membutuhkan alat tambahan.Perkenalan

terhadap bunyi dan bagaimana teknik yang benar untuk memproduksinya menjadi

fokus utama dari pelajaran vokal.

Kursus ini memang dirancang khusus dengan kurikulum yang menarik,

dengan menggunakan buku yang sudah dibuat oleh pihak Yamaha, sehingga

materi belajar terstruktur dengan baik.Yamaha Popular Music Course

mengajarkan cara bernyanyi dengan lebih menyenangkan, sistem pembelajaran

dengan menggunakan Minus One System disk sebagai background musik yang

akan membuat bernyanyi menjadi lebih menarik dan lebih menyenangkan.Dengan

kurikulum yang menarik tersebut penulis merasa ingin tahu mengenai sejauh

mana materi dan cara pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran vokal

yang menyesuaikan dengan kemampuan siswa.

Permasalahan yang muncul dari pendapat penulis tersebut

mengindikasikan bahwa bagaimana murid memulai pembelajaran

vokalnya.Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi penyesuaian materi pada

murid dalam mempelajari vokal. Oleh karena hal yang mendasar inilah penulis

memiliki asumsi bahwa vokal tingkat dasar di Georama Yamaha Music School

akan melakukan penyesuaian terhadap siswanya jika dikaitkan dengan keterangan

yang telah tertera di atas. Dari latar belakang pemikiran itulah peneliti tertarik

untuk membuat penelitian ini dengan judul PEMBELAJARAN VOKAL

TINGKAT DASAR DI GEORAMA YAMAHA MUSIC SCHOOL.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui lebih dalam

tentang proses pembelajaran vokal tingkat dasar di Georama Yamaha Music

(8)

penelitian, maka peneliti membatasi penelitian dengan pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimana pemilihan materi yang dilakukan guru dalam pembelajaran vokal

tingkat dasar di Georama Yamaha Music School?

2. Bagaimana implementasi metode pembelajaran dengan materi yang

digunakan di Georama Yamaha Music School?

3. Bagaimana hasil yang diperoleh dalam pembelajaran dengan materi dan

metode di Georama Yamaha Music School?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui:

1. Mengetahuipemilihan materi yang dilalukan guru dalam pembelajaran vokal

tingkat dasar di Georama Yamaha Music School.

2. Mengetahuiimplementasi metode pembelajaran dengan materi yang

digunakan di Georama Yamaha Music School.

3. Mengetahui hasiyang diperoleh dalam pembelajaran dengan materi dan

metode di Georama Yamaha Music School.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi berbagai

pihak diantaranya :

1. Departemen Pendidikan Seni Musik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan input tentang berbagai

strategi dan pendekatan dalam pembelajaran musik.

(9)

Diharapkan dapat memberikan masukan tentang kelebihan dan kelemahan

metode pembelajaran vokal, sehingga dapat dijadikan bahan refleksi dan

evaluasi dalam implementasinya.

3. Masyarakat umum

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi mengenai pentingnya

pendidikan musik bagi diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan.

4. Peneliti

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi barometer atau tolak ukur dari

proses mempelajari dan melatih proses pembelajaran vokal, serta menjadi

bahan pertimbangan untuk setiap penelitian yang akan datang.

E. Struktur Organisasi Penulisan

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

DAFTAR ISI

Daftar Gambar

Daftar Tabel

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORETIS

A. Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran

2. Komponen Pembelajaran

(10)

B. Pembelajaran Vokal

C. Pembelajaran Vokal Tingkat Dasar

D. Materi Pembelajaran

E. Metode

F. Strategi Pembelajaran

G. Evaluasi

H. Pendidikan Non Formal

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

C. Instrumen Penelitian

D. Definisi Operasional

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

2. Wawancara

3. Studi Dokumentasi

F. Analisis Data

1. Data Reduction (reduksi data)

2. Data Display (penyajian data)

3. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data

G. Tahap-Tahap Penelitian

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian

1. Selintas Tentang Georama

2. Pembelajaran Vokal di Georama Berdasarkan Hasil Wawancara

3. Pemilihan Materi

4. Temuan Penelitian Berdasarkan Hasil Observasi

(11)

1. Pemilihan Materi yang Dilakukan Guru dalam Pembelajaran Vokal

Tingkat Dasar di Georama Yamaha Music School

2. Implementasi Metode Pembelajaran dengan Materi yang Digunakan di

Georama Yamaha Music School

3. Hasil yang Diperoleh dalam Pembelajaran dengn Materi dan Metode di

Georama Yamaha Music School

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

B. Implikasi

C. Rekomendasi

(12)

Zellika, 2015

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2009:1) mengatakan

“bahwa penelitian kualitatif sering disebut juga sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

setting)”. Oleh karena itu tujuan dari metode ini adalah mengangkat fakta,

keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi selama penelitian

berlangsung. Dituangkan secara apa adanya sesuai dengan kondisi yang

sebenarnya. Pengumpulan data yang dibutuhkan tidak dipandu oleh teori, tetapi

dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian dilapangan.

Dalam metode penelitian ini peneliti berfungsi sebagai human instrument

artinya peneliti mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara secara

langsung kepada informan yaitu guru dan siswa. Data yang dikumpul kemudian

(13)

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Foto 3.1 Gedung Georama Yamaha Music School

Sumber: Dokumen GYMH

Lokasi penelitian ini yaitu di Georama Yamaha Music School

(GYMS) yang beralamat di Jalan Sukawangi No. 7 Bandung. Alasan lokasi

ini dipilih karena terdapat subjek yang sesuai dengan penelitian yaitu

pembelajaran vokal tingkat dasar yang menjadi fokus dalam penelitian ini.

Georama merupakan sekolah musik yang bekerja sama dengan Yamaha

Musik Indonesia. Di dalam kursus GYMS, setiap siswa dapat

mengembangkan kemampuan secara bertahap sesuai dengan tingkatan

masing-masing, sehingga siapa saja dapat bergabung, termasuk didalamnya

(14)

pelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh pengajar yang

berkualitas. Setiap kurikulum akan didampingi oleh para pengajar yang

unggul, dapat dipercaya dan memiliki lisensi Yamaha.

GYMS menyediakan bahan pengajaran textbook original yang merupakan

hasil kumpulan “know-how” Yamaha selama bertahun-tahun. Pembelajaran

dengan menggunakan metode pengajaran dengan pemilihan materi di dalam

textbook akan dibantu oleh musik pengiring.Siswa dapat mengikuti proses

pembelajaran dengan suasana seperti diiringi iringan band atau orchestra yang

sesungguhnya, sambil mengubah-ubah tempo maupun kunci dengan latar

belakang permainan sesungguhnya dengan kualitas yang tinggi dari keyboard

Yamaha XG.

Subjek penelitian yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah

guru dan murid vokal tingkat dasar di GYMS. Guru berperan sebagai pemberi

informasi tentang vokal tingkat dasar, sedangkan murid berperan sebagai

penerima informasi vokal tingkat dasar. Adapun murid tersebut bernama Mario

(26 tahun) dan Putri (21 tahun).Pemilihan subjek penelitian yang merupakan

orang yang telah dewasa bukan syarat dalam penelitian ini, namun pada

kenyataan di lapangan subjek yang dapat diteliti adalah Mario dan Putri.

C. Instrumen Penelitian

Penelitian akan lebih lengkap dan sistematis bila komponen yang lainnya

juga dapat mendukung dalam proses penelitian, yaitu instrumen penelitian. Dalam

penelitian kualitatif terdapat hal yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian

yaitu, kualitas intrumen dan kualitas pengumpulan data. Dengan kualitas

intrumen dan kualitas pengumpulan data yang baik maka akan didapat data yang

baik. Data dikumpulkan dalam bentuk catatan lapangan dan dokumentasi audio

(15)

2. Pedoman observasi : terhadap guru dan siswa.

3. Teknik dokumentasi berupa, camera digital, foto, perekam video, observasi

dengan cara pencatatan.

D. Definisi Operasional

Guna menghindari adanya kesalah pahaman dalam penafsiran istilah pada

judul penelitian, penulis memberi batasan sebagai berikut:

1. Pembelajaran:

a. Menurut Bambang Warsita (2008:265)

Mengatakan pembelajaran merupakan terjemahan dari kata

instruction yang dalam bahasa Yunani disebut instructus atau instruere

yang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional

menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui

pembelajaran. Pengertian ini mengarah pada guru sebagai pelaku

perubahan.

b. Gagne dan Briggs dalam Bambang Warsita (2008:266)

Mengatakan Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan

untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian

peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi

dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang bersifat

internal. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran merupakan segala upaya

untuk menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dan

dapat dipermudah.

2. Vocal : Vocal diartikan sebagai suara manusia. Dalam kamus Besar Bahasa

Indonesia (KKBI), secara lingustik vocal diartikan sebagai bunyi bahasa yang

dihasilkan oleh arus udara dari paru-paru melalui pita suara dan penyempitan

(16)

3. Materi pembelajaran : Materi pembelajaran adalah sebuah pengetahuan,

keterampilan dan juga sebuah sikap yang seharusnya dimiliki oleh peserta

didik didalam memenuhi standar pembelajaran kompetensi yang telah

ditetapkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian materi pembelajaran

adalah sarana untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran.

4. Metode : Metode, menurut Hidayat (1990:60), berasal dari bahasa Yunani:

methodos, yang berarti jalan atau cara. Dalam filsafat dan ilmu pengetahuan,

metode diartikan sebagai cara memikirkan dan memeriksa sesuatu hal

menurut sesuatu rencana tertentu, atau cara melakukan sesuatu.

5. Evaluasi : Evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu evaliation. Brown

sebagaimana dikutip oleh Djamarah (2006:50) mengatakan bahwa,

“Evaluation refer to the act or process to determining to value of something.”

Jadi evaluasi merupakan suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan

nilai dari sesuatu.evaluasi wajib dilakukan dalam proses pembelajaran.

6. Pendidikan Non Formal : Definisi yang diusulkan oleh Coombs dan teman

sekerjanya telah diterima secara umum. Mereka mendefiniskan pendidikn non

formal sebagai berikut:

Suatu aktivitas pendidikan yang diatur diluar sistem pendidikan

formal-baik yang berjalan tersendiri ataupun sebagai suatu bagian yang penting

dalam aktivitas yang lebih luas – yang ditujukan untuk melayani sasaran

(17)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data di sini adalah cara yang digunakan untuk

memecahkan masalah penelitian agar memperoleh data yang diinginkan.

Pengumpulan data itu sendiri adalah suatu proses untuk menghimpun data yang

relevan serta gambaran dari aspek yang diteliti. Teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang penting dalam penelitian karena tujuan utama dalam

penelitian ini adalah mendapatkan data. Beberapa teknik pengumpulan data yang

digunakan peneliti dalam proses penelitian, diantaranya adalah:

1. Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi atau bisa disebut

dengan pengamatan, yang berfungsi untuk mengamati proses pembelajaran

dan perilaku responden secara langsung. Pengamatan yang dilakukan peneliti

dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan. Yang berarti dalam

proses pengumpulan data ini, peneliti hanya berfungsi sebagai pengamat dan

tidak memiliki keterlibatan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran

vocal tersebut.

Dengan teknik observasi, data yang didapatkan akan lebih lengkap dan

dapat dipahami lebih dalam tentang apa yang sedang terjadi dilapangan.

Peneliti disini mengamati proses penerapan media minus one dalam

pembelajaran vocal di Yamaha Braga Music School, yang bertujuan untuk

mengetahui kejadian dan peristiwa yang berlangsung selama proses

pembelajaran tersebut. Observasi dilakukan mulai tanggal 3 Desember 2014

sampai dengan 7 Januari 2015.

Observasi yang dilakukan adalah untuk mengumpulkan data

sebanyak-banyaknya guna menjawab pertanyaan penelitian. Observasi dilakukan

terhadap; fasilitas di lokasi penelitian, obaervasi terhadap siswa, observasi

terhadap pengajar. Untuk itu peneliti membuat pedoman observasi sebagai

(18)
[image:18.612.144.513.113.330.2]

Table 3.1 Pedoman observasi terhadap guru

No Aspek yg di observasi Baik Sedang Buruk Keterangan

1. Penguasaan materi

2 Komunikasi terhadap

siswa

3 Penguasaan media

4 Ketercapaian tujuan

pembelajaran

5 Kemampuan

menguasai metode

pembelajaran

2) Observasi terhadap siswa

Table 3.2 Tabel observasi terhadap siswa

no Aspek yg di observasi Baik sedang kurang keterangan

1 Kemampuan siswa

menerima materi

2 Motivasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran

3 Kemampuan

mahasiswa dalam

mengembangkan materi

4 Kemajuan siswa pada

tiap pertemuan

5 Kemampuan siswa

[image:18.612.110.517.419.695.2]
(19)

2. Wawancara

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia wawancara merupakan tanya

jawab dengan seseorang untuk dimintai keterangan atau pendapatnya

mengenai sesuatu hal. Dengan demikian wawancara yang dilakukan oleh

peneliti adalah pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab pada

sumber data. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur dan

tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah teknik wawancara yang

dilakukan dengan cara menyusun beberapa pertanyaan yang akan diajukan

yang dirumuskan dalam pedoman wawancara. Tidak terstruktur adalah

wawancara yang dilakukan dengan menambahkan pertanyaan yang

dikembangkan dari pertanyaan yang telah diajukan

Wawamcara dilakukan terhadap kepala sekolah, hal ini dimaksudkan

untuk mengetahui visi misi lembaga. Wawancara juga dilakukan terhadap

guru, hal ini dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran yang meliputi;

perencanaan pembelajaran, tujuan pembelajaran, penyususnan materi,

pembuatan minus one, dll. Untuk mengetahui kompetensi siswa peneliti juga

melakukan wawancara terhdap murid, hal ini untuk melihat motivasi,

kemampuan dasar, fasilitas yang dimiliki siswa, dorongan orang tua dan lain

lain.

3. Studi pustaka

Studi pustaka dalam penelitian ini adalah telaah pustaka yang

dilakukan dengan mengkaji berbagai teori, pendapat serta temuan-temuan dari

berbagai media seperti buku, jurnal, internet, laporan penelitian, artikel, karya

ilmiah dan sebagainya.Hal ini sengaja dilakukan untuk mendapat berbagai

konsep dan teori yang telah terverifikasi oleh para ahli guna mendukung

pembahasan dalam penelitian ini.

Adapun buku-buku yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada

(20)

buku yang berhubungan dengan pembelajaran dan vokal. Salah satu buku

yang digunakan untuk teori vokal adalah buku How to Singkarya Graham

Hewitt. Dalam buku ini banyak dijelaskan teori vokal yang mendasar.Selain

buku, penulis juga mengkaji berbagai macam artikel dan gambar-gambar dari

internet yang penelitiannya telah dilakukan oleh para ahli. Buku-buku lain

yang telah mendukung penulisan skripsi ini telah tertera dalam daftar pustaka

sebagai bahan referensi bagi pembaca.

4. Studi dokumentasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dokumentasi merupakan

pengumpulan, pemilihan, dan penyimpanan informasi dalam bidang

pengetahuan. Dokumentasi dijadikan sebagai sumber pelengkap dalam proses

pengumpulan data dari hasil observasi dan wawancara. Peneliti

mengumpulkan data dengan cara mendokumentasikan segala hal yang

berhubungan dengan penelitian. Media yang digunakan dalam

pendokumentasian adalah Camera Digital yang digunakan untuk mengambil

beberapa foto yang dibutuhkan, seperti foto kegiatan pembelajaran, dan foto

tempat penelitian. Dokumentasi lainnya yaitu hasil rekman wawancara dan

proses pembelajaran.

Kegunaan dari hasil studi dokumentasi bagi peneliti adalah untuk

membandingkan hasil wawancara yang dilakukan baik pada guru maupun

siswa dengan kenyataan yang terjadi langsung dilapangan. Sehingga peneliti

dapat menilai sesuai atau tidaknya melalui bukti hasil dokumentasi.Studi

dokumentasi dilihat dari data yang dimiliki oleh guru sebelum penelitian

dilakukan. Data data ini meliputi data audio, video maupun data berbentuk

(21)

F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

yang kualitatif, mengikuti sebuah konsep Miles dan Huberman. Miles dan

Huberman dalam Sugiyono (2009:207) mengemukakan bahwa aktifitas dalam

analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus

menerus pada setiap tahapan penelitian sampai tuntas, dan datanya sampai jenuh.

Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan verification.

Dari pengertian tersebut peneliti menguraikan sebagai berikut:

1. Data reduction (reduksi data)

Kegiatan mereduksi data adalah kegiatan yang awal dilakukan pada

penelitian. Semua data yang telah diperoleh selama pengumpulan data

dikumpulkan kemudian dirangkum untuk diproses agar lebih mudah dalam

mencerna data. Aspek-aspek permasalahan yang direduksi adalah mengenai

penerapan media minus one dalam pembelajaran vocal.

2. Data display (penyajian data)

Setelah kegiatan reduksi dilakukan kemudian melangkah ke tahap

selanjutnya yaitu penyajian data yang mengacu pada permasalahan mengenai

penerapan media minus one dalam pembelajaran vocal di Yamaha Braga

Music School.

3. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi data

Kegiatan menganalisis data untuk selanjutnya disimpulkan kemudian

diverifikasi yang merupakan kegiatan inti dalam proses penelitian ini. Setelah

proses pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara,

kemudian seluruh data yang didapat direduksi, dan akhirnya disajikan.

Kegiatan selanjutnya adalah menyimpulkan hasil dari data-data tersebut yaitu

mengenai penerapan media minus one dalam pembelajaran vocal di Yamaha

(22)

G. Tahap-Tahap Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan tahap-tahap yang

berguna untuk mempermudah penelitian agar lebih sistematis. Tahap-tahap yang

dimaksud peneliti di antaranya:

1. Persiapan penelitian

Tahap persiapan penelitian ini direncanakan dengan baik. Hal tersebut

bermaksud agar berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun

tahap-tahap persiapan penelitiannya adalah sebagai berikut:

a. Studi pendahuluan; tahap ini dilakukan yaitu dengan melakukan

pengamatan pertama mengenai proses pebelajaran vokal tingkat dasar di

Georama Yamaha Music School.

b. Merumuskan masalah, peneliti membuat beberapa pertanyaan mengenai

permasalahan yang akan diteliti. Hal ini berguna untuk mempermudah

penelitian.

c. Merumuskan asumsi, setelah peneliti menemukan masalah pada subjek

yang akan diteliti. Kemudian peneliti membuat anggapan dasar sementara

atau asumsi pada permasalahan tersebut yang nantinya akan disesuaikan

dengan hasil penelitian itu sendiri.

d. Memilih paradigma penelitian, kualitatif digunakan peneliti dalam

penelitian karena dengan menggunakan paradigma ini peneliti bisa

mendapatkan data yang lebih mendalam mengenai pembelajan vokal

tingkat dasar di Georama Yamaha Music School.

2. Pelaksanaan Penelitian

Peneliti melakukan observasi dalam proses yang dilakukan ditempat

penelitian secara langsung untuk mendapatkan data yang berkualitas.

Observasi tersebut ditambah dengan wawancara yang merujuk pada pedoman

(23)

3. Pembuatan Laporan Penelitian

Dalam laporan ini peneliti mengungkapkan seluruh hasil penelitian

yang diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara, dan dilengkapi oleh

dokumentasi selama proses penelitian. Kemudian seluruh data mengalami

pengolahan sehingga tertuanglah gambaran yang jelas dan sesuai dengan

Gambar

Table 3.1 Pedoman observasi terhadap guru

Referensi

Dokumen terkait

[r]

R: Nara sumber atau fasilitator pelatihan ini, diantaranya fasilitator provinsi yang telah bersertifikat pelatih pengawas sekolah yang diterbitkan oleh Direktorat,

If you come to class having read the chapter scheduled, take good notes, work the assigned problems until you understand these thoroughly, and study for the exam, you should do

[r]

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan

Fenomena inilah yang mendorong peneliti melakukan prosedur ilmiah untuk mengetahui lebih dalam partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan di Yaspenham serta

PENYELESAIAN SENGKETA UTANG TERKAIT PERJANJIAN YANG MEMILIKI KLAUSUL HUKUM INDONESIA (Studi Kasus:

PENERAPAN JARIMAGIC DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN BILANGAN ASLI PADA SISWA TUNANETRA KELAS D4 DI SLBN A CITEUREUP KOTA CIMAHI.. Universitas