• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK MATERI REAKSI OKSIDASI-REDUKSI DAN PEMANFAATANNYA DALAM MENGOLAH LIMBAH BERALUMUNIUM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK MATERI REAKSI OKSIDASI-REDUKSI DAN PEMANFAATANNYA DALAM MENGOLAH LIMBAH BERALUMUNIUM."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK MATERI REAKSI OKSIDASI-REDUKSI DAN PEMANFAATANNYA DALAM

MENGOLAH LIMBAH BERALUMUNIUM

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia

oleh Pia Hanipah NIM 1002459

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI

TERBIMBING PADA POKOK MATERI REAKSI OKSIDASI-REDUKSI

DAN PEMANFAATANNYA DALAM MENGOLAH

LIMBAH BERALUMUNIUM

Oleh Pia Hanipah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

© Pia Hanipah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

PIA HANIPAH

PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK MATERI REAKSI OKSIDASI-REDUKSI DAN PEMANFAATANNYA

DALAM MENGOLAH LIMBAH BERALUMUNIUM

disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Drs. Asep Suryatna, M. Si NIP: 196212091987031002

Pembimbing II

Dra. Gebi Dwiyanti, M.Si NIP: 195612061983032002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK MATERI REAKSI OKSIDASI-REDUKSI DAN PEMANFAATANNYA DALAM MENGOLAH LIMBAH BERALUMUNIUMini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut saya siap menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Desember 2014 Yang membuat pernyataan,

(5)

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi, serta mengetahui kualitas LKS praktikumnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan menurut Sukmadinata dengan langkah-langkah penelitian yang terdiri dari tahap studi pendahuluan dan tahap pengembangan model. Tahap studi pendahuluan meliputi studi kepustakaan LKS praktikum pada 21 bahan ajar, survei lapangan pada 10 sekolah, dan penyusunan produk awal. Tahap pengembangan model hanya berupa uji coba terbatas meliputi uji keterlaksanaan terhadap LKS praktikum pada 24 siswa kelas XI salah satu SMA Kota Bandung, penilaian jawaban siswa, penjaringan respon siswa, dan penjaringan penilaian LKS praktikum oleh 14 guru kimia. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar analisis LKS praktikum, pedoman wawancara, lembar observasi keterlaksanaan, pedoman penilaian jawaban siswa, angket respon siswa, dan lembar penilaian guru. Hasil penelitian pada tahap studi pendahuluan menunjukkan bahwa pelaksanaan praktikum pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi masih jarang, begitu pula penggunaan LKS praktikum berbasis inkuirinya. Karakteristik LKS praktikum pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi dalam bahan ajar yang tersedia hampir seluruhnya berupa cookbook, sedangkan karakteristik LKS praktikum yang dikembangkan berupa LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing. LKS praktikum yang dikembangkan berisi percobaan reaksi oksidasi-reduksi antara alumunium dalam limbah beralumunium dan larutan HCl dengan hasil prosedur praktikum yang optimal menggunakan limbah beralumunium berukuran 1cm x 1,5cm, konsentrasi larutan HCl 6M, volume larutan HCl 3mL, dan waktu optimum 5 menit. Hasil penelitian pada tahap pengembangan model menunjukan bahwa keterlaksanaan tahapan inkuiri pada LKS praktikum yang dikembangkan adalah sangat baik (99,58%) dan kualitas keterlaksanaan tahapan inkuirinya berdasarkan jawaban siswa adalah baik (77,66%). Respon siswa terhadap kualitas LKS praktikum yang dikembangkan termasuk dalam kategori baik (79,43%) dan respon siswa terhadap kualitas keterlaksanaan praktikum dengan menggunakan LKS praktikum yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat baik (85,68%). Penilaian guru terhadap kualitas LKS praktikum yang dikembangkan berdasarkan aspek kesesuaian konsep dan aspek kesesuaian tata bahasa termasuk dalam kategori sangat baik dengan rata-rata persentase skor masing-masing 81,08% dan 82,66%.

(6)

ABSTRACT

The aim of this research was to develop and produce guided inquiry lab-based worksheet on the topic oxidation-reduction reactions, and knowing of its quality. The research method used was research and development according to the steps Sukmadinata (2012) consisted of a preliminary study stage and model development stage. Preliminary study stage includes field survey in 10 schools, literature study on 21 teaching materials, and initial product design. Model development stage consists of limited tests, including lab worksheet feasibility test to 24 students class XI in one of senior high school at Bandung, students answer assessment, student response networking, and lab worksheets assessment networking by 14 chemistry teacher. The research instrument used was a sheet analysis lab worksheets, interview guidance, activity observation sheets, assessment guidelines for students answer related to the worksheet tasks, student’s respons questionnaire, and sheets of lab worksheets assessment by teachers. The research results on preliminary study stage indicates that the practical implementation on the lesson topic reaction of oxidation-reduction are rare, so did the use of inquiry lab-based worksheets. Characteristics lab worksheets on the lesson topic reaction of oxidation-reduction in the available teaching materials almost entirely in the form of cookbook, whereas the characteristics of lab worksheets developed in the form of guided inquiry-based lab worksheets. Lab worksheet that is being developed contain reaction of oxidation-reduction between aluminum from the waste that contain alumunium and HCl solution with results of optimal procedure used waste that contain alumunium with measure 1cm x 1.5cm, concentration of HCl solution was 6M, volume of HCl solution was 3ml, and the optimum time was 5 minutes. The research result on model development stage indicates that the feasibility of inquiry on lab worksheets developed was very good (99.58%) and the quality of the feasibility of inquiry based students answer related to the worksheet task was good (77.66%). Student’s response to the quality of the developed lab worksheets included in good category (79.43%) and student’s response to the quality of practical implementation feasibility using lab worksheets developed included in the very good category (85.68%). The assessment from teacher shows that the quality from the lab worksheets developed based on the accordance with the concept and the terms of language (grammar) was included in the very good category with an average percentage score respectively 81.08% and 82.66%.

(7)

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium

(8)

DAFTAR ISI

C. Pembatasan Masalah ... D. Tujuan Penelitian ... E. Manfaat Penelitian ... F. Struktur Organisasi Skripsi ...

1 D. Tinjauan Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi ... E. Hasil Penelitian yang Relevan dengan Penelitian yang Dilakukan ...

9 BAB III METODE PENELITIAN ...

(9)

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tahap Studi Pendahuluan ... a. Studi Kepustakaan ... b. Survei Lapangan... c. Penyusunan Produk Awal ...

(10)

A. Karakteristik LKS Praktikum pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi yang Ada Saat Ini ... 1. Hasil dan Pembahasan Studi Kepustakaan ... a. Hasil Analisis Standar Isi dan Standar Proses Pembelajaran ... b. Hasil Analisis Karakteristik LKS Praktikum yang Digunakan Saat

(11)

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Hasil Analisis Respon Siswa terhadap Keterlaksanaan Praktikum Menggunakan LKS Praktikum yang Dikembangkan ... 4. Hasil Analisis Penilaian Guru ...

a. Hasil Analisis Penilaian Guru terhadap Aspek Kesesuaian Konsep dalam LKS Praktikum ... b. Hasil Analisis Penilaian Guru terhadap Aspek Kesesuaian Tata Bahasa dalam LKS Praktikum ... D. Revisi LKS PraktikumBerbasis Inkuiri yang Dikembangkan ...

96 98

99

100 102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...

A. Kesimpulan ... B. Saran ...

105 105 106 DAFTAR PUSTAKA ... DATA LAMPIRAN 1 ... DATA LAMPIRAN 2 ... DATA LAMPIRAN 3 ... DATA LAMPIRAN 4 ... RIWAYAT HIDUP ...

(12)

DAFTAR TABEL

Perbedaan antara Cookbook Labs dan Inquiry Labs ... Karakteristik LKS Ekspositori, LKS Berbasis Inkuri, LKS Berbasis Masalah dan LKS Berbasis Discovery ... Rubrik Pemberian Skor Keterlaksanaan LKS praktikum dengan skala Guttman ... Kriteria Interpretasi Skor ... Skor Penilaian Guru Berdasarkan Skala Likert ... Hasil Analisis Standar Isi ... Hasil Analisis Keberadaan LKS Praktikum pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi ... Hasil Analisis Alat dan Bahan dalam LKS Praktikum ... Hasil Analisis Jenis LKS Praktikum ... Hasil Analisis Kekurangan dan Kelebihan LKS Praktikum ... Hasil Survei Lapangan ... Hasil Optimasi Ukuran Limbah Beralumunium ... Hasil Optimasi Konsentrasi HCl ... Hasil Optimasi Volume Larutan HCl ... Hasil Optimasi Waktu ... Saran Dari Validator terhadap LKS Praktikum yang Dikembangkan .. Hasil Analisis Data Keterlaksanaan LKS Praktikum dari Lembar

(13)

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 4.13

Tabel 4.14 Tabel 4.15

Tabel 4.16

Observasi ... Hasil Analisis Data Waktu Keterlaksanaan LKS Praktikum dari Lembar Observasi ... Saran Perbaikan LKS Praktikum Berdasarkan Jawaban Siswa... Saran Guru Terhadap LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing yang Dikembangkan ... Revisi LKS Praktikum Berbasis Inkuiri yang Dikembangkan...

85

86 93

(14)

DAFTAR GAMBAR

LKS Praktikum Uji Vitamin C sebagai Antioksidan (Hermawan, 2009) ... LKS Praktikum Merancang Sel Volta (Sunarya dan Setiabudi, 2009) ... Hasil Optimasi Limbah Alumunium dengan Larutan HCl 6M. (a) Gambar Alumunium Foil dengan Larutan HCl; (b) Gambar Bungkus Obat dengan Larutan HCl; (c) Gambar Kaleng Minuman dengan Larutan HCl ... Fenomena Untuk Konsep Reaksi Oksidasi-Reduksi ... Arahan Memilih Bahan ... Arahan Memilih Alat ... Diagram Persentase Skor Keterlaksanaan Tahapan Inkuiri Berdasarkan Jawaban Siswa ... Diagram Persentase Skor dari Data Angket Respon Siswa terhadap LKS Praktikum ... Diagram Persentase Skor dari Data Angket Respon Siswa terhadap Keterlaksanaan Praktikum Menggunakan LKS Praktikum ... Diagram Persentase Skor dari Data Lembar Penilaian Guru

(15)

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 4.11

terhadap Aspek Kesesuaian Konsep dalam LKS Praktikum ... Diagram Persentase Skor dari Data Lembar Penilaian Guru terhadap Aspek Kesesuaian Tata Bahasa dalam LKS praktikum ....

99

Lembar Analisis LKS Praktikum ... Pedoman Wawancara ... Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... LKS Praktikum Sebelum Validasi ... LKS Praktikum Setelah Validasi ... Lembar Observasi Keterlaksanaan LKS Praktikum ... Pedoman Penilaian Jawaban ... Angket Respon Siswa ... Lembar Penilaiaian Guru ... LKS Praktikum Setelah Revisi ... Hasil Analisis LKS Praktikum ... Hasil Survei Lapangan ... Pengolahan Data dari Lembar Observasi Keterlaksanaan LKS Praktikum ... Pengolahan Skor Jawaban Siswa ... Pengolahan Skor dari Data Angket Respon Siswa ... Pengolahan Skor dari Data Penilaian Guru terhadap Aspek Kesesuaian Konsep dalam LKS Praktikum ...

(16)

Lampiran 2.7

Lampiran 3.1 Lampiran 3.2 Lampiran 3.3 Lampiran 4.1 Lampiran 4.2

Pengolahan Skor dari Data Penilaian Guru terhadap Aspek Tata Bahasa dalam LKS Praktikum ... Daftar Nama Sekolah ... Daftar Nama Siswa ... Daftar Nama Guru Penilai LKS Praktikum ... Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ... Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ...

(17)

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Pendidikan masa kini lebih berorientasi pada peningkatan kemampuan peserta didik agar dapat menghasilkan peserta didik sebagai sumber daya manusia yang berkualitas dalam mendukung pertumbuhan nasional dan daerah. Proses pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kehidupan peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai intelegensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat sebagaimana tuntutan dari tujuan pendidikan pada kurikulum 2013. Tujuan pendidikan pada kurikulum 2013 menurut Permendiknas no 69 tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan Struktur Kurikulum adalah untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkonstribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

(18)

2

pembelajaran; dan (3) mengembangkan sikap percaya pada diri peserta didik tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri (Trianto, 2012). Trianto juga mengungkapkan bahwa pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik merupakan pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang, sehingga peserta didik mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dialaminya.

Penyempurnaan pola pikir yang berkaitan dengan pola pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan pada kurikulum 2013 juga mencantumkan perubahan pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis. Pola pembelajaran kritis dapat dilakukan dengan proses pembelajaran inkuiri. Pembelajaran inkuri banyak dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif, yaitu belajar pada hakikatnya adalah proses mental dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap individu secara optimal (Sanjaya, 2007). Belajar lebih dari sekedar proses menghafal dan menumpuk ilmu pengetahuan, tetapi bagaimana pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk peserta didik melalui keterampilan berpikir. Sebagaimana hasil penelitian Nurmalinda (2011), Dukalang (2012), dan Dini (2013) menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis peserta didik dapat berkembang melalui pembelajaran inkuiri pada beberapa materi kimia.

(19)

3

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ilmu dasar (Mulyono, 2005). Oleh sebab itu, proses pembelajaran kimia juga perlu ditunjang dengan kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum yang sesuai dengan pola pembelajaran pada kurikulum 2013 adalah kegiatan praktikum yang dapat mengembangkan proses inkuiri (praktikum berbasis inkuiri). Kegiatan praktikum berbasis inkuiri tepat untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kimia di kelas. Sebagaimana hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran praktikum berbasis inkuiri berdampak positif dalam pembelajaran kimia, yaitu pada materi hasil kali kelarutan dapat meningkatkan penguasaan konsep, pada materi larutan penyangga dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains, pada materi laju reaksi dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis, dan pada materi sifat koligatif larutan dapat meningkatkan kemampuan inkuiri, kemampuan berpikir kreatif dan penguasaan konsep pada peserta didik (Megadomani, 2011; Wulandari dkk, 2013; Ernawati 2013; Amalina, 2014).

(20)

4

kemampuannya secara optimal dalam menemukan konsep secara mandiri sebagai penunjang kegiatan praktikumnya.

Penerapan pembelajaran inkuiri perlu mempertimbangkan jenis inkuiri yang tepat digunakan berdasarkan kemampuan peserta didik. Jenis-jenis inkuiri menurut Bonnstetter (Suyanti, 2010) terdapat lima tingkatan yaitu

traditional hands-on, structured science experiences, guided inquiry, student

directed inquiry, dan student research. Sejalan dengan Bonnstetter, Buck et al.

(2008) membagi pembelajaran inkuiri di laboratorium menjadi 5 level, yaitu level 0: inkuri konfirmasi, level 1/2: inkuiri terstruktur, level 1: inkuiri terbimbing, level 2: inkuiri terbuka, dan level 3: inkuiri bebas. Jenis inkuiri yang relevan dengan psikologis peserta didik di sekolah dasar dan menengah adalah inkuiri terbimbing (Abidin, 2013). Hal ini berarti dalam proses tahapan tertentu siswa mendapat bimbingan dan panduan guru dalam melaksanakan proses inkuirinya. Pengembangan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi kimia telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Purnama (2014) dan Wulandari (2014). Pengembangan LKS praktikum yang telah dilakukan keduanya mendapat tanggapan positif baik dari siswa maupun guru. Penggunaan LKS inkuiri terbimbing juga dapat dilakukan guru untuk mempersiapkan peserta didik dalam melakukan praktikum menggunakan LKS inkuiri terbuka pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Cheung, 2006)

(21)

5

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

limbah tersebut dengan larutan asam klorida pada salah satu tahapan pengolahannya (Wenny dkk, 2004; Herman, 2006; Manurung dan Ayuningtyas, 2010). Reaksi antara alumunium dalam limbah beralumunium dengan asam klorida adalah reaksi oksidasi-reduksi. Standar isi pada kurikulum 2013 untuk kelas X semester genap mencantumkan pokok materi reaksi oksidasi reduksi pada KD 4.9 yaitu “Merancang, melakukan dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi oksidasi-reduksi“. Kompetensi Dasar tersebut diantaranya menuntut siswa untuk dapat merancang dan melakukan suatu percobaan pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa perlu untuk mengembangkan jenis LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi dalam salah satu tahapan pemanfaatan limbah beralumunium

dengan judul “Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing

Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi dan Pemanfaatannya dalam Mengolah Limbah Beralumunium”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah secara umum untuk penelitian ini adalah “Bagaimana pengembangan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi dan pemanfaatannya dalam mengolah limbah beralumunium”

Adapun rumusan masalah secara khusus terdiri dari:

1. Bagaimana karakteristik LKS praktikum pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi di SMA kelas X yang digunakan saat ini?

(22)

6

3. Bagaimana tingkat keterlaksanaan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan pada pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi dan pemanfaatannya dalam mengolah limbah beralumunium? 4. Bagaimana respon siswa terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri

terbimbing yang dikembangkan pada pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi dan pemanfaatannya dalam mengolah limbah beralumunium dan terhadap pelaksanaan praktikum menggunakan LKS praktikum tersebut? 5. Bagaimana penilaian guru terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri

terbimbing yang dikembangkan pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi dan pemanfaatannya dalam mengolah limbah beralumunium? C. Pembatasan Masalah

Untuk mengarahkan penelitian ini, maka penelitian dibatasi pada hal-hal berikut:

1. Karakteristik LKS praktikum yang ada saat ini dibatasi pada alat, bahan dan jenis LKS praktikum.

2. Penilaian guru terhadap kualitas LKS praktikum yang dikembangkan dibatasi berdasarkan aspek kesesuaian konsep dan aspek kesesuaian tata bahasa dalam LKS.

3. Penelitian ini hanya dilakukan hingga tahap pengembangan model, yaitu uji coba terbatas.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dari pengembangan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi adalah untuk:

1. Mengembangkan dan menghasilkan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi dan pemanfaatannya dalam mengolah limbah beralumunium.

(23)

7

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengolah limbah beralumunium yang telah dikembangkan dilihat dari tingkat keterlaksanaan LKS praktikum, respon siswa, dan penilaian guru.

E. Manfaat penelitian

Penelitian mengenai pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi guru : sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam menggunakan penuntun praktikum pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi.

2. Bagi siswa : sebagai pengalaman baru yang diharapkan dapat memotivasi

siswa dalam belajar kimia dan menjadi penuntun dalam melaksanakan praktikum pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi.

3. Bagi peneliti : sebagai wawasan dalam melakukan penelitian lebih lanjut terhadap pengembangan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok materi lain.

F. Struktur Organisasi Skripsi

(24)

8

dilakukan. Struktur organisasi skripsi membahas tentang rincian urutan penulisan dari setiap bab dan sub bab dalam skripsi.

Bab II (Kajian pustaka) berisi tentang konsep-konsep atau teori-teori mengenai metode praktikum, inkuiri, LKS, dan tinjauan materi reaksi oksidasi-reduksi serta hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Bab III (metode penelitian) berisi tentang sumber data, metode penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, dan definisi operasional. Sumber data pada penelitian ini adalah bahan ajar, sekolah, siswa dan guru. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah lembar analisis LKS praktikum, pedoman wawancara, lembar observasi keterlaksanaan, pedoman penilaian jawaban siswa, angket respon siswa, dan lembar penilaian guru. Definisi operasional berisi tentang penjelasan istilah-istilah yang terdapat pada judul penelitian.

(25)

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan mengenai sumber data, metode penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, dan definisi operasional. Pembahasan secara lebih terperinci dijabarkan sebagai berikut.

A. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu sumber data pada tahap studi pendahuluan dan sumber data pada tahap pengembangan model. Sumber data pada tahap studi pendahuluan adalah 21 bahan ajar dan 10 SMA Negeri/Swasta di Kota Bandung. Bahan ajar merupakan sumber data untuk studi kepustakaan, sedangkan kesepuluh SMA Negeri/Swasta merupakan sumber data untuk survei lapangan. Sumber data pada tahap pengembangan model adalah 24 siswa dan 14 guru. Siswa yang menjadi sumber data adalah siswa kelas XI pada salah satu SMA di Kota Bandung yang telah mempelajari materi prasyarat yang relevan dengan pembelajaran subpokok materi reaksi oksidasi-reduksi berdasarkan perubahan biloks. Guru yang menjadi sumber data adalah guru SMA yang berpengalaman mengajar kimia di SMA Kota Bandung.

B. Metode penelitian

(26)

29

langkah penelitian dan pengembangan dari Borg dan Gall dapat dimodifikasi menjadi beberapa langkah penelitian dan pengembangan yang terdiri dari tiga tahap, yaitu :

1. Studi Pendahuluan.

Tahap studi pendahuluan adalah tahap awal persiapan untuk pengembangan. Tahap ini terdiri dari tiga langkah penelitian, yaitu studi kepustakaan, survei lapangan, dan penyusunan produk awal.

2. Pengembangan Model.

Pada tahap pengembangan model terdapat dua langkah penelitian, yaitu uji coba terbatas dan uji coba secara luas.

3. Uji Model.

Uji model merupakan tahap pengujian keampuhan dari produk yang dihasilkan.

(27)

30

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Studi Kepustakaan Survei Lapangan

Penyusunan

Pelaksanaan uji coba terbatas LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing

Revisi

Validasi LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing oleh dosen pembimbing

Penyusunan instrumen penelitian

(Lembar observasi keterlaksanaan LKS praktikum, pedoman penilaian jawaban siswa, angket respon siswa dan lembar penilaian guru)

Analisis standar isi pada KI dan KD mengenai pokok materi reaksi oksidasi-reduksi

Kajian mengenai LKS praktikum pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi

dalam bahan ajar kimia SMA

Penyusunan produk berupa LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing

Ya Tidak

Validasi instrumen penelitan oleh dosen pembimbing

Pengolahan data

(28)

31

C. Langkah-Langkah Penelitian

Pada penelitian ini ada dua tahap penelitian, yaitu tahap studi pendahuluan dan tahap pengembangan model.

1. Tahap Studi Pendahuluan a. Studi Kepustakaan

Pada penelitian yang dilakukan, produk yang dikembangkan adalah LKS praktikum, maka kajian pada studi kepustakaan dilakukan untuk mempelajari teori-teori yang berkenaan dengan LKS praktikum yang akan dikembangkan. Pada studi kepustakaan, peneliti melakukan beberapa tahapan sebagai berikut:

1) Analisis standar isi pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) mengenai pokok materi reaksi oksidasi-reduksi. Standar isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Analisis standar isi pada tahap ini dilakukan untuk memberikan gambaran kompetensi yang harus dimiliki peserta didik dalam pembelajaran pada pokok materi reaksi oksidasi reduksi.

2) Analisis bahan ajar kimia SMA kelas X mengenai LKS praktikum pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi dengan menggunakan lembar analisis LKS praktikum. Analisis LKS praktikum dilakukan untuk mengetahui karakteristik LKS praktikum pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi yang sudah tersedia, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai LKS praktikum yang akan dikembangkan dan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dari LKS praktikum yang telah ada.

b. Survei Lapangan

Survei lapangan dilakukan dengan menggunakan instrumen pedoman wawancara yang telah divalidasi oleh dosen pembimbing. Survei lapangan

(29)

32

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat dilihat pada Lampiran 3.1 halaman 199. Survei lapangan dilakukan untuk memperoleh beberapa informasi berikut :

1) Bahan ajar (buku, LKS atau petunjuk praktikum) kimia yang digunakan di SMA Kota Bandung.

2) SMA yang melakukkan praktikum pada materi kimia di kelas X khususnya pada materi reaksi oksidasi-reduksi dan jenis LKS praktikum yang digunakannya.

c. Penyusunan Produk Awal

Penyusunan produk awal terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut: 1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP dibuat sebelum pembuatan LKS praktikum, RPP ini dibuat untuk memberikan gambaran penggunaan LKS praktikum dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam RPP dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri, pendekatan saintifik, dan metode pembelajaran praktikum dan diskusi. RPP yang dirancang dapat dilihat pada Lampiran 1.3 halaman 116. LKS praktikum merupakan bagian dari RPP yaitu sebagai media pembelajaran.

2)Penyusunan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing

(30)

33

mempertimbangkan syarat-syarat penyusunan LKS menurut Jenny dan Hendro (Widjajanti, 2008).

LKS praktikum yang telah disusun kemudian divalidasi oleh dosen pembimbing sehingga didapat masukan terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang telah dibuat. Berdasarkan masukan-masukan yang didapat kemudian LKS praktikum direvisi sehingga didapatkan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang layak digunakan dalam kegiatan praktikum.

3) Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen yang dibuat pada tahap penyusunan produk awal adalah lembar observasi keterlaksanaan LKS praktikum, pedoman penilaian jawaban siswa, angket respon siswa, dan lembar penilaian LKS praktikum oleh guru. Instrumen-instrumen yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh dosen pembimbing. Berdasarkan hasil validasi ditemukan kekurangan dan kesalahan, kemudian dilakukan revisi sehingga didapatkan instrumen penelitian yang dianggap layak digunakan.

2. Tahap Pengembangan Model

Pada tahap pengembangan model, dilakukan uji coba terbatas pada LKS praktikum yang telah disusun. Kegiatan yang dilakukan dalam uji coba terbatas adalah uji keterlaksanaan LKS praktikum dalam kegiatan praktikum, penilaian jawaban siswa dalam LKS praktikum, penjaringan respon siswa, dan penjaringan penilaian guru.

(31)

34

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 halaman 200. Keterlaksanaan LKS praktikum dalam kegiatan praktikum diobservasi oleh delapan observer yang merupakan mahasiswa pendidikan kimia tingkat akhir di Universitas Pendidikan Indonesia.

b. Penilaian Jawaban Siswa dalam LKS Praktikum

Pada tahap ini dilakukan pemberian skor untuk setiap jawaban siswa terhadap tugas-tugas yang terdapat dalam LKS praktikum berbasis inkuiri yang dikembangkan. Penilaian terhadap jawaban siswa dilakukan untuk mengetahui lebih jauh mengenai keterlaksanaan LKS praktikum dilihat dari sejauh mana siswa mampu melakukan tahapan-tahapan inkuiri dengan benar, tahapan inkuiri yang mudah, dan tahapan inkuiri yang sulit dilakukan siswa. Sehingga dengan dilakukan penilaian jawaban siswa pada LKS praktikum dapat diketahui kekurangan dan kelebihan dari LKS praktikum yang dikembangkan.

c. Penjaringan Respon Siswa

Penjaringan respon siswa dilakukan setelah siswa melakukan praktikum menggunakan LKS praktikum yang dikembangkan. Penjaringan respon siswa bertujuan untuk mengetahui kualitas LKS praktikum berdasarkan respon siswa terhadap LKS praktikum dan respon siswa terhadap keterlaksanaan praktikum dengan menggunakan LKS praktikum yang dikembangkan.

d. Penjaringan Penilaian Guru

Penilaian terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri yang dikembangkan, dilakukan oleh guru kimia yang ada di SMA Kota Bandung. Daftar nama guru yang memberikan penilaian dapat dilihat pada Lampiran 3.3 halaman 201. Penjaringan penilaian guru bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kualitas LKS praktikum yang dikembangkan yaitu meliputi kualitas LKS praktikum berdasarkan aspek kesesuaian konsep dan kesesuaian tata bahasa dalam LKS praktikum.

(32)

35

jawaban siswa dan saran penilaian guru, peneliti membuat saran revisi LKS praktikum apabila LKS praktikum akan diuji coba lebih luas.

D. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, terdapat enam instrumen penelitian, yaitu lembar analisis LKS praktikum, pedoman wawancara, lembar observasi keterlaksanaan LKS praktikum, pedoman penilaian jawaban siswa, angket respon siswa, dan lembar penilaian guru.

1. Lembar Analisis LKS Praktikum

Lembar analisisis LKS praktikum merupakan instrumen untuk menganalisis karakteristik LKS pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi yang tersedia pada beberapa bahan ajar di Kota Bandung. Komponen LKS praktikum yang dianalisis adalah alat dan bahan praktikum, serta jenis LKS praktikum. Lembar analisis LKS praktikum yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.1 halaman 114.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan instrumen untuk mengetahui bahan ajar, keterlaksanaan praktikum, dan jenis LKS praktikum yang digunakan pada materi kimia di beberapa SMA Kota Bandung, khususnya pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi. Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.2 halaman 115.

3. Lembar Observasi Keterlaksanaan LKS Praktikum

(33)

36

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan percobaan, menulis jawaban pertanyaan pada analisis data, menuliskan perbandingan hipotesis dengan hasil analisis data percobaan, dan menulis kesimpulan. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.6 halaman 142.

4. Pedoman Penilaian Jawaban Siswa

Pedoman penilaian terhadap jawaban siswa digunakan sebagai acuan dalam memberi skor terhadap jawaban siswa pada tugas-tugas dalam LKS praktikum untuk mengetahui kualitas keterlaksanaan tahapan inkuiri pada LKS praktikum. Keterlaksanaan tahapan inkuiri yang dinilai berdasarkan jawaban siswa yaitu keterlaksanaan merumuskan masalah, membuat hipotesis, memilih bahan yang digunakan, memilih alat yang digunakan, merancang percobaan, menuliskan hasil pengamatan, menganalisis data percobaan, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. Pedoman penilaian jawaban siswa yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.7 halaman 143.

5. Angket Respon Siswa

Angket respon siswa merupakan instrumen untuk mengetahui kualitas LKS praktikum berdasarkan respon siswa sebagai pengguna LKS praktikum. Angket respon siswa terdiri dari dua buah angket, yaitu angket respon siswa terhadap LKS praktikum dan angket respon siswa terhadap keterlaksanaan praktikum menggunakan LKS praktikum. Angket respon siswa terhadap LKS praktikum berupa pernyataan positif mengenai aspek kemenarikan dan aspek kepahaman kalimat dalam LKS praktikum berbasis inkuiri yang dikembangkan. Sedangkan angket respon siswa terhadap keterlaksanaan praktikum menggunakan LKS praktikum berupa pernyataan positif mengenai kemudahan dan kepuasan beberapa tahapan inkuiri pada LKS praktikum serta penggunaan LKS praktikum sebagai media dalam memahami konsep. Angket respon siswa yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.8 halaman 149.

(34)

37

Lembar penilaian guru merupakan instrumen untuk menjaring informasi dari guru tentang kualitas LKS praktikum berbasis inkuiri yang dikembangkan. Aspek penilaian dalam lembar penilaian guru dibuat berdasarkan modifikasi aspek yang perlu diperhatikan untuk mengetahui kualitas LKS yang baik menurut Hermawan (Widjajanti, 2008). Aspek yang dinilai pada lembar penilaian guru terdiri dari dua aspek penilaian, yaitu aspek kesesuaian konsep dan aspek kesesuaian tata bahasa. Indikator yang dinilai pada aspek kesesuaian konsep adalah indikator kebenaran konsep, indikator kedalaman konsep, indikator keluasan konsep, dan indikator kegiatan siswa. Sedangkan indikator yang dinilai pada aspek kesesuaian tata bahasa adalah indikator kejelasan kalimat, indikator kebahasaan, dan indikator penampilan fisik. Lembar penilaian guru yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.9 halaman 151.

E. Prosedur Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data dari lembar analisis LKS praktikum dan hasil wawancara survei lapangan diolah secara kualitatif, sedangkan data dari lembar observasi keterlaksanaan LKS praktikum, lembar penilaian jawaban siswa, angket respon siswa, dan lembar penilaian guru diolah secara kuantitatif. Berikut ini adalah prosedur pengolahan data untuk data yang diolah secara kuantitatif : 1. Pengolahan Data dari Lembar Observasi Keterlaksanaan LKS

Praktikum

Pengolahan data dari lembar observasi keterlaksanaan LKS praktikum dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Pemberian skor

(35)

38

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Rubrik Pemberian Skor Keterlaksanaan LKS praktikum dengan skala Guttman

Skor Rubrik

0 Siswa tidak melaksanakan tahapan LKS dalam praktikum

1 Siswa melaksanakan tahapan LKS dalam praktikum

(Riduwan, 2010)

b. Pengolahan skor

Pengolahan skor dari data lembar observasi dilakukan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Riduwan (2010) sebagai berikut: 1) Menjumlahkan skor untuk setiap aspek penilaian keterlaksanaan tahapan

inkuiri pada LKS praktikum. 2) Menentukan skor maksimal

Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah responden

3) Menghitung presentase skor untuk setiap aspek penilaian keterlaksanaan tahapan inkuiri pada LKS praktikum.

4) Menghitung rata-rata persentase skor untuk semua aspek penilaian keterlaksanaan tahapan inkuiri pada LKS praktikum.

5) Melakukan interpretasi skor data dari lembar observasi keterlaksanaan LKS praktikum.

Kriteria interpretasi skor dari data observasi keterlaksanaan tahapan inkuiri pada LKS praktikum menggunakan kriteria interpretasi skor menurut Riduwan (2010) yang tertera pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kriteria Interpretasi Skor

Rentang persentase skor (%) Kategori

0 – 20 Sangat lemah

21 – 40 Lemah

41 – 60 Cukup

(36)

39

81 – 100 Sangat kuat

(Riduwan, 2010)

2. Pengolahan Data dari Jawaban Siswa

Pengolahan data dari jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS praktikum adalah sebagai berikut:

a. Pemberian skor

Pemberian skor seluruh jawaban siswa terhadap setiap tugas-tugas dalam LKS praktikum dengan menggunakan pedoman penilaian jawaban yang dapat dilihat pada Lampiran 1.7 halaman 143.

b. Pengolahan skor

Pengolahan skor dari data jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS dilakukan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Riduwan (2010) sebagai berikut:

1) Menjumlahkan skor seluruh jawaban siswa terhadap setiap tugas-tugas dalam LKS praktikum.

2) Menentukan skor maksimal jawaban siswa terhadap setiap tugas-tugas dalam LKS praktikum.

3) Menghitung presentase skor jawaban siswa terhadap setiap tugas-tugas dalam LKS praktikum.

4) Menghitung rata-rata persentase skor jawaban siswa terhadap semua tugas-tugas dalam LKS praktikum.

(37)

40

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria interpretasi skor dari data jawaban siswa terhadap tugas-tugas dalam LKS praktikum menggunakan tafsiran persentase skor pada Tabel 3.2.

3. Pengolahan data dari Angket Respon Siswa

Pengolahan data dari angket respon siswa terhadap LKS praktikum dan terhadap keterlaksanaan praktikum dengan menggunakan LKS praktikum adalah sebagai berikut:

a. Pemberian skor

Pemberian skor untuk data dari angket respon siswa dengan menggunakan skala Likert, yaitu skor 4 untuk pernyataan sangat setuju (SS), skor 3 untuk pernyataan setuju (S), skor 2 untuk pernyataan tidak setuju (TS), dan skor 1 untuk pernyataan sangat tidak setuju (STS).

b. Pengolahan skor

Pengolahan skor dari data angket respon siswa dengan mengikuti tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Riduwan (2010) sebagai berikut:

1) Menjumlahkan skor seluruh responden pada setiap item pernyataan yang terdapat dalam angket respon siswa.

2) Menentukan skor maksimal

Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah responden

3) Menghitung presentase skor setiap item pernyataan yang terdapat dalam angket respon siswa.

4) Menghitung rata-rata persentase skor untuk semua item pernyataan yang terdapat dalam angket respon siswa.

(38)

41

Kriteria interpretasi skor dari data angket respon siswa menggunakan tafsiran persentase skor pada Tabel 3.2.

4. Pengolahan Data dari Lembar Penilaian Guru

Pengolahan data dari lembar penilaian guru terhadap aspek kesesuaian konsep dan aspek kesesuaian tatabahasa dengan mengikuti tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Riduwan (2010) adalah sebagai berikut: a. Pemberian Skor

Pemberian skor pada setiap item penilaian dalam lembar penilaian guru dengan menggunakan skala Likert yang tertera pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Skor Penilaian Guru Berdasarkan Skala Likert

No Jawaban Item Instrumen Lembar Penilaian Guru Skor

1 Sangat sesuai 4

2 Sesuai 3

3 Tidak sesuai 2

4 Sangat tidak sesuai 1

(Riduwan, 2010) b. Pengolahan skor

Pengolahan skor dapat dilakukan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Riduwan (2010) sebagai berikut:

1) Menjumlahkan skor seluruh responden pada setiap item penilaian. 2) Menentukan skor maksimal

Skor maksimal = skor tertinggi x jumlah penilai 3) Menghitung presentase skor setiap item penilaian

4) Menghitung rata-rata persentase skor semua item penilaian

(39)

42

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Definisi Operasional

1. Pengembangan adalah proses, cara, atau perbuatan mengembangkan (Depdiknas, 2008)

2. Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu bahan ajar yang digunakan sebagai panduan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah (Trianto, 2012).

3. Metode praktikum adalah metode pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan, atau suatu proses (Djamarah dan Zain, 2010).

4. Inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan bertanya dan mencari tahu (Suyanti, 2010)

5. Inkuiri terbimbing (guided inquiry) adalah salah satu tingkatan inkuiri. Pada tingkatan inkuiri ini, guru memberikan masalah yang akan diselidiki dan juga prosedur serta alat-alat yang digunakan untuk eksperimen tetapi siswa merencanakan sendiri prosedur yang akan digunakan dalam memecahkan masalah. Dalam proses belajar mengajar, siswa hanya memperoleh petunjuk-petunjuk yang bersifat membimbing seperlunya. (Buck et al., 2008)

(40)
(41)

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. LKS praktikum pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi terdapat pada 10 dari 21 bahan ajar yang ada di Kota Bandung dengan karakteristik LKS praktikum yang hampir seluruhnya berupa LKS

cookbook. Selain itu pelaksanaan praktikum dan penggunaan LKS

praktikum berbasis inkuiri pada materi tersebut masih jarang.

2. Karakteristik LKS praktikum yang dikembangkan pada penelitian ini adalah LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing dengan komponen LKS praktikum yang terdiri dari fenomena, arahan membuat rumusan masalah, arahan membuat hipotesis, arahan mengumpulkan data (memilih alat, memilih bahan, merancang prosedur percobaan, menulis hasil pengamatan, dan menjawab pertanyaan dalam analisis data percobaan), arahan menguji hipotesis, dan arahan membuat kesimpulan. LKS praktikum yang dikembangkan berisi percobaan reaksi oksidasi-reduksi antara reaksi alumunium dalam limbah beralumunium dan larutan HCl dengan hasil optimasi limbah beralumunium yang digunakan berukuran 1cm x 1,5 cm, konsentrasi larutan HCl 6M, volume larutan HCl 3mL, dan waktu optimum 5 menit.

3. Keterlaksanaan LKS praktikum yang dikembangkan berdasarkan hasil observasi termasuk kategori sangat baik dan kualitas keterlaksanaan LKS praktikum yang dikembangkan berdasarkan jawaban siswa termasuk kategori baik.

(42)

106

dan kualitas keterlaksanaan praktikum dengan menggunakan LKS praktikum yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat baik. 5. Penilaian guru terhadap LKS praktikum yang dikembangkan

menunjukkan kualitas LKS praktikum berdasarkan aspek kesesuaian konsep dan aspek kesesuaian tata bahasa termasuk dalam kategori sangat baik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh serta pembahasannya, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk peneliti berikutnya adalah:

a. Perlunya pengembangan lanjutan yaitu uji coba lebih luas sesuai dengan langkah-langkah penelitian menurut Sukmadinata (2012) agar dihasilkan LKS praktikum berbasis inkuiri pada pokok materi reaksi oksidasi-reduksi yang lebih sempurna.

b. Perlunya dilakukan implementasi pembelajaran dengan menggunakan LKS praktikum berbasis inkuiri yang dikembangkan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar, kemampuan berpikir kritis, maupun keterampilan proses sains siswa.

(43)

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2013). Desain sistem pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013. Bandung, Refika Aditama.

Amalina, Z. I. (2014). Dampak pengembangan pembelajaran inkuiri

laboratorium terhadap kemampuan inkuiri, berpikir kreatif, dan penguasaan konsep siswa pada materi sifat koligatif larutan. (Tesis). Sekolah

Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Arifin, dkk. (2000). Pengembangan program pengajaran bidang studi kimia. Surabaya: Airlangga University Press.

Buck, B.L., Bretz, S.L., dan Towns, M.H. (2008). Characterizing the level of inquiry in the undergraduate laboratory. Journal of College Science

Teaching, 42, 52-57.

Budiman, R. (2010). Pengaruh kegiatan praktikum berbasis inkuiri terhadap

perolehan hasil belajar siswa. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Cheung, D. (2006). Inquiry-based laboratory work in Chemistry teacher’s guide. Hongkong: The Chinese University of Hong Kong.

Depdiknas (2008). Kamus besar bahasa Indonesia: pusat bahasa edisi keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka.

(44)

108

Dewi, C. C. (2013). Modul kimia untuk SMA/MA kelas X. Surakarta: Graha Pustaka.

Djamarah, S. B. & Zain, A. (2010). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dini, S. (2013). Pengembangan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan

konsep siswa SMA melalui pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi alkana. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI, Bandung.

Dukalang, M. S. M. (2012). Pembelajaran hidrolis garam dengan metode

praktikum dan pendekatan inkuiri dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Ernawati, W. (2013). Pembelajaran inkuiri pada topik larutan penyangga untuk

meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa SMA.

(Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Harnanto, A. dan Ruminten (2009). Kimia 1: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Hasibuan, S. (tanpa tahun). Panduan belajar mandiri: untuk siswa SMA kelas X

semester 2. Depok: Arya Duta.

Herman (2006). Pemanfaatan limbah alumunium sebagai koagulan pada

pengolahan air proses industri. [Online]. Tersedia: http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/byId/51583.

(45)

109

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Imamkhasani (1998). MSDS lembar data keselamatan bahan. Bandung: Puslitbang Kimia Terapan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Johari, J. M. C. dan Rachmawati (2009). Chemistry for senior high school grade

X. Jakarta: Erlangga.

Johnstone, A. H. and Al-Shuaili, A. (2001). Learning in the laboratory: some thoughts from the literature. Journal of U.Chem.Ed 5, 42-51.

Kemendikbud (2013). Standar proses SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA dan

SMK/MAK Jakarta: Depdikbud.

Khamidinal dkk. (2009). Kimia SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan.

Loesching, L. V. (2009). Percobaan kimia sederhana dengan bahan sehari-hari. Bandung: Angkasa.

Manurung, M. & Ayuningtyas, I. F. (2010). Kandungan alumunium dalam kaleng bekas dan pemanfaatannya dalam pembuatan tawas. Jurnal Kimia, 4, (2), 180-186.

Megadomani, A. (2011). Model pembelajaran inkuiri laboratorium terbimbing

untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan generic siswa SMA pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. (Tesis). Sekolah

Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Mulyono (2005). Kamus kimia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nurmalinda (2011). Analisis keterampilan berpikir kritis siswa kelas X pada

(46)

110

Parmin dkk. (2012). Bahan modul diklat lab IPA. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Permana, I. (2009). Memahami kimia 1: SMA/MA untuk kelas X, semester 1 dan 2

program ilmu pengetahuan alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan.

Prastowo, A. (2012). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Purba, M. & Sunardi (2012). Kimia 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga. Purnama, F. F. (2014). Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) praktikum

berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan titrasi. (Skripsi). Jurusan

Pendidikan Kimia FPMIPA UPI, Bandung.

Rahayu, I. (2009). Praktis belajar kimia untuk kelas X sekolah menengah atas/

madrasah aliyah program ilmu pengetahuan alam. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan.

Riduwan (2010). Belajar mudah penelitian: untuk guru karyawan dan peneliti

pemula. Bandung: Alfabeta.

Rusman (2012). Model-model pembelajaran. Depok: PT Raja Grafindo.

Sanjaya (2007). Strategi pembelajaran: berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana.

Setyawati, A. A. (2009). Kimia: mengkaji fenomena alam untuk Kelas X

SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan.

(47)

111

Pia Hanipah, 2014

Pengembangan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Pokok Materi Reaksi Oksidasi-Reduksi Dan Pemanfaatannya Dalam Mengolah Limbah Beralumunium Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukmadinata, N. S. (2012). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sunardi, Simanjuntak, J. J., & Kurniawati D. (2012). Kimia untuk SMA/MA kelas

X. Bandung: Srikandi Empat Widya Utama.

Sunarya, Y. & Setiabudi, A. (2009). Mudah dan aktif belajar kimia untuk kelas X

sekolah menengah atas/madrasah aliyah. Jakarta: Pusat perbukuan

Departemen Pendidikan.

Susiwi (2009). Alternative worksheet for enhancing studens’ formal thinking in chemistry laboratory activities. The 2nd International Conference on Lesson

Study. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sutresna, N. (2014). Advanced learning chemistry 1B for grade X senior high

school mathematics and natural sciences programme. Bandung: Grafindo

Media Pratama.

Suyanti (2010). Strategi pembelajaran kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Svehla, G. (1990). Buku teks analisis anorganik kualitatif makro dan semimikro. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.

TIM HTS. (tanpa tahun). Modul kimia untuk SMA/MA 1B. Solo: Hayati Tumbuh Subur.

Trianto (2012). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: konsep,

landasan, dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Triastari, A. (2014). Kimia 1 untuk SMA kelas X peminatan matematika dan ilmu

(48)

112

Utami, B. dkk. (2009). Kimia 1: untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Watoni (2013). Kimia untuk SMA/MA kelas X. Bandung: Yrama Widya.

Watoni, A. H. (2014). Panduan praktikum kimia untuk SMA/MA kelas X. Bandung: Yrama Widya.

Wenning, et al. (2004). Hierarchies of pedagogical practices and inquiry process. Physic Teacher Education, Departement of Physics Illinois State University

Wenny dkk. (2004). Pemanfaatan limbah Al menjadi alumunium klorida. Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses. Jurusan Tekhnik Kimia Fakultas Tekhnik Universitas Katolik Widya Mandala. Surabaya.

Widjajanti, E. (2008). Kualitas lembar kerja siswa. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Wulandari, A. D., Kurnia & Sunarya, Y. (2013). Pembelajaran praktikum berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada materi laju reaksi. Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia,

1(1), 18-26.

Wulandari, D. F. (2014). Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) praktikum

berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan sistwm koloid melalui pembuatan dan pengujian sabun. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia

FPMIPA UPI, Bandung.

Gambar

Gambar 4.11
Tabel 3.1 Rubrik Pemberian Skor Keterlaksanaan   LKS praktikum dengan skala Guttman
Tabel 3.3 Skor Penilaian Guru Berdasarkan Skala Likert Jawaban Item Instrumen Lembar Penilaian Guru Skor

Referensi

Dokumen terkait

Catuan rectifier adalah suatu rangkaian elektronik yang berfungsi mengubah masukan daya AC ke dalam daya DC sebelum mengubah tegangan dengan frekuensi tinggi DC/DC convertor. Di

Undang­Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang  Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia  Tahun

Cerita Pendek dalam kumpulan Cerpen “RECTOVERSO” yang di analisis.. dalam penelitian ini terdiri atas Cerpen 1, Cerpen 2 ,Cerpen 3, Cerpen

Kesimpulan penelitian yaitu bahwa perlakuan terbaik pengolahan jerami padi yaitu fermentasi dengan Aspergillus niger dan pemanfaatan sebagai pakan ternak sapi Peranakan

These people puzzled me until I suddenly realized that they had been burned and were holding their arms out to prevent the painful friction of raw surfaces

11.Untuk Pengambilan Buku Rekening tanggal 19 Januari 2016 wajib membawa Form PIP-01C (Data Nama nama penerima pada lampiran SK) Dan kelengkapan laporan BSM

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur Mayur yang Ditawarkan (Kentang, Bunga Kol, Sawi) di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo.. Universitas

1) Pikeun pihak pamaréntah, utamana Dinas Pendidikan Jawa Barat kudu mikaweruh kana kapamalian-kapamalian anu masih kénéh tumuwuh sarta dipaké kénéh ku masarakat, ulah