• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Antrian pada 3Store Dago Bandung dalam Upaya Mengurangi Waktu Tunggu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Sistem Antrian pada 3Store Dago Bandung dalam Upaya Mengurangi Waktu Tunggu."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Queue process is a process related with the arrival of a customer at a service facility, they wait in a line (queue) when the service is busy, and finally left the facility after getting service. Queuing process can occur anywhere, including at 3 Store Dago Bandung.

3Store Dago Bandung is a place owned by the operator 3 (Tri) where each customer can directly come and interacted with Customer Service to obtain information, buy products, complaining and other needs. But at certain times of the 3 Store Dago Bandung faced with a situation where the customer who come can’t be served directly resulting in accumulation of customers. Therefore, it is required the study of queuing system to optimize service to customers.

From the analysis using Multiple Channel Model Query System or M / M / S, calculation results of system performance queue at 3 Store Dago Bandung who use the services with 4 Customer Service, the longest time required by a customer in the queue is only 0.5605 min and the longest queue as many as 3,363 people and this happens only in the period 3:00 p.m. to 4:00 p.m. Service while using 3 Customer Service get improved result evidenced by the previous calculation that the time period at 3:00 p.m. to 4:00 p.m the number of customers as many as 3,363 people when 1 person Customer Service absent the number of customers who lined up as many as 4.576 people. As well as an increase in the average amount of waiting time it takes a customer in the queue before 0.0454 hour into 0.1219 hour. Best system performance measures obtained can be used as a reference for quality improvement in the care system 3 Store Dago Bandung.

Keywords: Queue Process, Multiple Channel Model Query System, Performance of the Queuing System

(2)

ABSTRAK

Proses antrian adalah suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris (antrian) apabila semua pelayanannya sibuk, dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut setelah mendapatkan pelayanan. Proses antrian dapat terjadi dimana saja, termasuk di 3 Store Dago Bandung.

3Store Dago Bandung adalah sebuah tempat milik perusahaan operator 3 (Tri) dimana setiap pelanggan dapat langsung datang dan bisa langsung berinteraksi dengan Customer Service untuk mendapatkan informasi, membeli produk ,menyampaikan keluhan dan kebutuhan lainnya. Namun pada waktu-waktu tertentu pihak 3 Store Dago Bandung dihadapkan pada situasi dimana pelanggan yang datang tidak dapat dilayani secara langsung sehingga terjadi penumpukan pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan kajian tentang sistem antrian untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pelanggan.

Dari hasil analisis menggunakan Model Multiple Channel Query System atau M/M/S, didapat hasil perhitungan kinerja sistem antrian pada 3 Store Dago Bandung yang menggunakan pelayanan 4 Customer Service, waktu terpanjang yang dibutuhkan oleh seorang pelanggan dalam antrian hanya 0.5605 menit serta antrian terpanjang sebanyak 3.363 orang dan ini terjadi hanya pada periode waktu 15.00-16.00. Sedangkan pelayanan dengan menggunakan 3 Customer Service mendapatkan hasil meningkat dibuktikan berdasarkan perhitungan sebelumnya bahwa pada periode waktu 15.00-16.00 jumlah pelanggan sebanyak 3.363 orang dan ketika 1 orang Customer Service tidak hadir jumlah pelanggan yang mengantri menjadi sebanyak 4.576 orang. Serta terjadi peningkatan jumlah rata-rata waktu tunggu yang dibutuhkan pelanggan dalam antrian yang sebelumnya 0.0454 jam menjadi 0.1219 jam. Ukuran kinerja sistem terbaik yang diperoleh dapat digunakan sebagai acuan perbaikan kualitas sistem pelayanan di 3 Store Dago Bandung.

Kata kunci : Proses Antrian, Model Multiple Channel Query System, Kinerja Sistem Antrian

(3)

v

2.2.1 Karakteristik Jasa ... 10

2.2.2 Klasifikasi jasa ... 12

2.k Teori Antrian ... 14

2.k.1 Antrian... 14

2.k.2 Tujuan Sistem Antrian ... 16

2.k.k Struktur Sistem Antrian ... 17

2.4 Karakteristik Sistem Antrian ... 21

2.4.1 Karakteristik Kedatangan ... 21

2.4.2 Disiplin Antrian ... 2k 2.4.k Pelayanan ... 24

2.5 Model Antrian... 26

2.6 Kerangka Pemikiran ... 33

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 40

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 40

3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas... 43

3.3 Prosedur Pelayanan... 45

3.4 Metode Penelitian ... 47

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 47

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 48

(4)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Kinerja Sistem Antrian. ... 50

4.2 Tingkat Kedatangan Pelanggan dan Tingkat Pelayanan Customer Service. ... 51

4.3 Analisis Sistem Antrian dengan Model Multiple Channel Query System atau M/M/S ... 54

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 89

5.1 Kesimpulan ... 89

5.2 Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 92

(5)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Sistem Antrian ... 17

Gambar 2.2 Single Channel Single Phase ... 18

Gambar 2.3 Single Channel Multiple Phase ... 19

Gambar 2.4 Multiple Channel Single Phase ... 20

Gambar 2.5 Multiple Channel Multi Phase ... 20

Gambar 2.6 Bagan Kerangka Pemikiran ... 39

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Hutchison CP Telecommunications ... 44

(6)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Kedatangan Pelanggan ... 5

Tabel 2.1 Model Antrian ... 26

Tabel 3.1 Flow Process Chart ... 46

Tabel 4.1 Data Kedatangan Pelanggan ... 52

Tabel 4.2 Rata-rata Tingakat Kedatangan Per Hari ... 53

Tabel 4.3 Rata-rata Tingakat Pelayanan ... 53

Tabel 4.4 Hasil Kinerja Sistem Antrian ... 69

Tabel 4.5 Hasil Kinerja Sistem Antrian Dengan 3 Customer Service ... 86

(7)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi di Indonesia pada saat ini menyebabkan kemajuan

hampir di segala bidang, termasuk bidang telekomunikasi. Salah satu hasil dari

perkembangan teknologi telekomunikasi adalah telepon, sms, dan layanan internet.

Saat ini banyak bermunculan penyedia jasa provider dengan berbagai macam

layanannya, hal ini menunjukkan adanya peningkatan kebutuhan akses telekomunikasi

yang sangat tinggi di kalangan masyarakat. Adanya banyak provider menyebabkan

pelanggan dihadapkan pada banyak pilihan. Bagi suatu provider, penting kiranya

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggan dalam memilih suatu provider.

Dengan demikian persaingan antara provider dalam meningkatkan kualitas layanannya

menjadi cukup ketat.

Sejalan dengan semakin ketatnya tingkat persaingan antara provider tersebut,

maka setiap provider harus berusaha meningkatkan kemampuan daya saingnya, karena

keuntungan yang didapat oleh suatu provider dari produk-produk atau layanan yang ada

sangat peka dan sangat mudah diungguli oleh provider pesaing lainnya. Maka dalam hal

ini mau tidak mau untuk dapat mengungguli pesaing-pesaingnya setiap provider harus

memiliki salah satu unsur dari beberapa daya saing yang betul-betul dapat menunjukan

keunggulan suatu provider dengan provider lainnya yaitu melalui peningkatan kualitas

(8)

2 sumber daya manusia, inovasi produk, penggunaan teknologi yang canggih, perbaikan

sistem dan prosedur.

Dengan demikian, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menghadapi

persaingan ini adalah dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan provider yang

diberikan kepada para pelanggan.

Salah satu provider yang ada di Indonesia adalah 3 (tri) yang berlokasi di JL. IR.

H. Djuanda No 38 Bandung, Perusahaan Operator Selular 3 (tri) adalah salah satu

perusahaan penyedia layanan operator selular (provider) yang bergerak di bidang jasa

telekomunikasi dengan misi umum untuk memberikan pelayanan prima kepada

konsumen, untuk itu pihak 3 (tri) menawarkan inovasi produk dan tarif telekomunikasi

flat sesama operator dan berlangganan internet yang lebih murah dibandingkan dengan

provider lainnya yang dibutuhkan oleh pelanggan dengan pengembangan cakupan

layanan terkemuka di Indonesia dari mulai pelanggan prabayar, pascabayar, roaming

international dan layanan internet. Selain dari berbagai macam produk dan tarif lebih

murah yang ditawarkan oleh 3 (tri), banyak cara yang dilakukan oleh 3 (tri) dalam

meningkatkan layanan kualitas terhadap pelanggannya yaitu salah satunya dengan

membuka 3Store Dago Bandung dan 3Store lainnya di berbagai tempat di wilayah

Indonesia. 3Store Dago Bandung adalah sebuah tempat dimana setiap pelanggan dapat

langsung datang dan bisa langsung berinteraksi dengan Customer Service untuk

mendapatkan informasi, membeli produk ,menyampaikan keluhan dan kebutuhan

lainnya.

(9)

3 Aktivitas operasi di 3Store Dago Bandung meliputi seluruh kegiatan pelayanan

yang terjadi di 3Store tersebut seperti, pembukaan kartu pasca bayar, pembayaran

tagihan pasca bayar, pembelian kartu perdana, pengambilan TRIms, pembelian paket,

pembelian voucher untuk isi ulang pulsa biasa ataupun internet dan lainnya. Setiap

pelanggan yang melakukan transaksi atau kegiatan yang berhubungan dengan

pembayaran pasca bayar dan pembayaran lainnya akan dilayani langsung oleh Cashier

sedangkan untuk pembelian kartu perdana baru, pembelian voucher electric maupun

fisik, pembukaan kartu pasca bayar, memberikan keluhan sinyal atau memerlukan

settingan pada device akan dilayani oleh Customer Service.

Fenomena umum yang sering terjadi di sini adalah pelanggan harus antri dan

menunggu sebelum mendapatkan pelayanan. Dalam upaya mendapatkan pelayanan dari

Customer Service, pelanggan sering menilai kualitas sistem operasi kinerja berdasarkan

lamanya waktu menunggu atau kecepatan Customer Service dalam memberikan

pelayanan pada pelanggan. Pada umumnya setiap pelanggan mengharapkan untuk

segera mendapatkan pelayanan dari Customer Service tanpa harus menunggu.

Pihak manajemen 3Store perlu merancang suatu sistem operasi Customer Service

atau sistem antrian tertentu serta menentukan jumlah Customer Service yang optimal.

Hal tersebut disebabkan apabila jumlah Customer Service yang terlalu sedikit

mengakibatkan pelanggan lama menunggu sebelum mendapatkan pelayanan sehingga

akan mengurangi kepuasan pelanggan.

Salah satu tugas manajemen 3Store adalah mengatur sistem antrian khususnya

yang berkaitan dengan kinerja Customer Service yang ditugaskan dalam menghadapi

(10)

4 tingkat kedatangan pelanggan yang berfluktuasi. Penggunaan sistem antrian dapat

membantu pihak manajemen dalam merancang sistem operasi Customer Service

tersebut. Walaupun tidak secara langsung dapat menyelesaikan masalah tetapi

setidaknya dapat memberikan gambaran penyelesaian dan menyumbangkan informasi

penting yang diperlukan untuk mengambil keputusan atau kebijakam dalam upaya

peningkatan jasa pelayanan yang lebih baik.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai model

antrian dalam bentuk karya ilmiah yang berjudul “ANALISIS SISTEM ANTRIAN

PADA 3STORE DAGO BANDUNG DALAM UPAYA MENGURANGI WAKTU TUNGGU”

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah antrian merupakan salah satu hal yang sering menjadi keluhan semua

orang. Seperti yang terjadi di 3Store Dago Bandung, dimana jumlah pelanggan yang

datang seringkali tidak seimbang dengan jumlah pelayanan yang disediakan. Hal ini

menyebabkan antrian yang panjang dan ketidaknyamanan bagi pelanggan.

Berikut ini data kedatangan pelanggan pada 3Store Dago Bandung pada 1 bulan

yaitu sejak tanggal 1 Maret 2013 sampai dengan 31 Maret 2013. Pengamatan dilakukan

pada jam 09-00-17.00 dan khususnya pada hari senin-jumat, dicatat setiap interval satu

jam :

(11)
(12)

6

16.00-17.00

0 6 15 16 19 13 11 10 6 31 13 13 15 5 8 11 6 11 18 13 0

Sumber : Que-ex system monthly 3Store Dago Bandung periode bulan Januari

Pada saat kedatangan pelanggan dengan jumlah yang tinggi akan lebih lama

menunggu, sedangkan pada saat tingkat kedatangan pelanggan rendah maka pelanggan

tidak perlu terlalu lama menunggu. Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Apakah sistem dan struktur antrian yang digunakan oleh 3Store Dago Bandung

sudah memenuhi harapan pelanggan untuk mengurangi waktu tunggu ?

2. Apakah Jumlah Customer Service yang ada di 3Store Dago Bandung sekarang

ini sudah sesuai dengan harapan para pelanggan untuk mengurangi waktu

tunggu ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model sistem antrian yang ada di

3Store Dago Bandung. Dari model antrian ini diperoleh nilai-nilai performansi yang

dapat digunakan untuk menganalisis masalah antrian tersebut.

(13)

7 1. Untuk mengetahui apakah sistem antrian dan struktur yang digunakan oleh

3Store Dago Bandung sudah memenuhi harapan pelanggan untuk mengurangi

waktu tunggu.

2. Untuk mengetahui apakah jumlah Customer Service di 3Store Dago Bandung

sudah sesuai dengan harapan pelanggan untuk mengurangi waktu tunggu.

1.4 Kegunaan Penelitian

Beberapa manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Penulis, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penulis mengenai manfaat dan penerapan manajemen operasi, khususnya dalam peningkatan

kualitas pelayanan pada sistem antrian dan dapat mengaplikasikan ilmu yang

telah didapat.

2. Bagi 3Store Dago Bandung, dapat memberi informasi untuk mengevaluasi kegiatan yang bermanfaat bagi 3Store Dago Bandung untuk meningkatkan

kinerja perusahaan melalui peningkatan kualitas pelayanan pada sistem antrian.

3. Bagi pihak lain, sebagai referensi dan bacaan serta menambah wawasan penerapan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen lebih lanjut

disamping literature bacaan yang ada.

(14)

89 BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat

diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Jenis sistem antrian yang diterapkan pada 3Store Dago Bandung adalah jenis

antrian model Multiple Channel Query System atau M/M/S, dimana terdapat

beberapa Customer Service yang dapat melayani pelanggannya namun fase yang

dilewati oleh pelanggan untuk melakukan pelayanan melalui Customer Service

hanya satu kali.

2. Disiplin pelayanan yang diberlakukan 3Store Dago Bandung adalah pelayanan

First Come First Served (FCFS) dimana pelanggan yang datang terlebih dahulu

mengambil nomor antrian yang sudah disediakan oleh mesin Que-ex 3Store

Dago Bandung, setelah itu menunggu dipanggil sesuai nomer urutan yang telah

didapatnya untuk mendapatkan pelayanan dari Customer Service.

3. Berdasarkan hasil perhitungan kinerja sistem antrian pada 3 Store Dago

Bandung, waktu menunggu terpanjang yang dibutuhkan oleh seorang pelanggan

dalam antrian hanya 0.5605 menit serta antrian terpanjang sebanyak 3.363 orang

dan ini terjadi hanya pada periode waktu 15.00-16.00 setiap harinya. Ini

menunjukan kinerja sistem antrian pada 3 Store Dago Bandung sudah baik.

Namun pada saat 1 orang Customer Service tidak hadir maka yang akan terjadi

(15)

90

adalah peningkatan pada pelanggan pada periode waktu 15.00-16.00 yaitu

1.213 orang. Ini dibuktikan berdasarkan perhitungan sebelumnya bahwa pada

periode waktu 15.00-16.00 jumlah pelanggan sebanyak 3.363 orang dan ketika 1

orang Customer Service tidak hadir jumlah pelanggan yang mengantri menjadi

sebanyak 4.576 orang. Serta terjadi peningkatan jumlah rata-rata waktu tunggu

yang dibutuhkan pelanggan dalam antrian yang sebelumnya 0.0454 jam menjadi

0.1219 jam.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat

dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Untuk menjaga kinerja sistem antrian yang diterapkan pada 3 Store Dago

Bandung perlu dipertimbangkan tingkat kedatangan pelanggan dan tingkat

antrian yang terjadi setiap harinya. Agar kinerja operasional 3 Store Dago

Bandung secara keseluruhan tidak terganggu dan proses pelayanan dapat berjalan

optimal.

2. Penelitian lebih lanjut tentang sistem antrian dapat dilakukan dengan memasukan

unsur biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk sistem antrian.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Hasan Ali. 2008. Marketing. Cetakan pertama. Yogyakarta : MedPress

Heizer, Jay dan Render, Barry. 2004. Manajemen Operasi (Edisi Ketujuh). Salemba Empat : Jakarta

Kaklay J Thomas. 2004. Dasar Teori Antrian untuk Kehidupan Nyata. Edisi ke 1, Yogyakarta : Andi

Kotler Philip dan Keller Lane Kevin, 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi ke 12. Penerjemah Benyamin Molan. Jakarta: Indeks.

Ma’arif. M. S dan Tanjung. H. 2003. Manajemen Operasi. Gramedia Widiasarana. Indonesia, Jakarta

Nazir Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia

Russel, R. S. dan B. W. Taylor. 2003. Operations Management. Prentice Hall, New Jersey.

Romadhona, R. Kalkulasi dan Analisa Model Antrian M/M/I pada Bagian Teller Service Bank Syariah Mandiri. 2007. Jurnal pada Universitas Gunadarma, Depok.

Suryabrata Sumadi. 2003. Metodologi Penelitian, Raja Gravindo Persada, Yogyakarta. Tjiptono Fandy. 2009. Strategi Pemasaran. Edisi kedua. Cetakan ketujuh. Yogyakarta:

Andi

Tjiptono Fandy dan Chandra Gregorius. 2005. Service, Citra Wisata dan Satisfaction. Yogyakarta: Andi

http://www.google.co.id/search?hi=id&q=teori+sifat+fasilitas+pelayanan&meta

http://www.pemimpinunggul.com/jasa.html Suryanto, Transformational Leadership: Terobosan Baru Menjadi Pemimpin Unggul.

Gambar

Tabel 1.1 Data Kedatangan Pelanggan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perhitungan peneliti, model antrian yang digunakan perusahaan saat ini sudah sesuai, perusahaan hanya perlu melakukan penjadwalan ulang kapal yaitu, dengan

Penggunaan model antrian yang disertai dengan analisis kuantitatif dapat membantu pihak manajemen bank dalam merancang sistem operasi teller tersebut, oleh karena itu

Hasil penelitian pada restoran KFC Suria Sumantri dengan menggunakan analisis teori antrian yaitu model antrian jalur berganda menunjukkan bahwa pada keadaan bukan

Sumber: Diolah oleh Penulis Perhitungan waktu tunggu konsumen dalam sistem antrian 3 servers tanpa menggunakan movie card adalah sebagai berikut : Gambar 4.62... Sumber: Diolah

Penelitian yang dilakukan Sucihati dan Gusferdiansyah (2017) dengan menggunakan jenis sistem antrian model Mutiple Channel Query System atau M/M/S yang diterapkan

Berdasarkan hasil penelitian, model M/M/S (Multiple Channel Query System atau model antrian jalur berganda) yang diterapkan pada Kantor Pencatatan Sipil Daerah

Alat analisis dari penelitian ini adalah model antrian M/M/S ( Multiple Channel Query System atau model antrian jalur berganda) yaitu model yang diterapkan di SPBU

Oleh karena itu, pihak RSUD Brebes perlu mempertimbangkan adanya penerapan sistem antrian dengan model yang baru yaitu Model Multiple Channel Query System