• Tidak ada hasil yang ditemukan

Place Branding Pantai Ngobaran Di Gunungkidul, Yogyakarta Melalui Media Komunikasi Visual Jurnal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Place Branding Pantai Ngobaran Di Gunungkidul, Yogyakarta Melalui Media Komunikasi Visual Jurnal"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Place Branding Pantai Ngobaran di Gunungkidul, Yogyakarta

Melalui Media Komunikasi Visual

Blasius Yudhatama

Pembimbing I:

Andreas S Widodo, S,Sn,.M,Hum.

Pembimbing II: Ercilia Rini Octavia, S.Sn., M.Sn.

Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain

Universitas Sebelas Maret

Jogoloyo, Wonosari, Gunungkidul

blasiusyt@gmail.com

+6289630706403

ABSTRACT

Nowadays, traveled becoming a trend for society. Gunungkidul as a tourist destination that has a lot of natural potential, has many well known beaches. one of them is Beach Ngobaran. Ngobaran Beach has local wisdom, those are sites, statues, temples and annual ceremonial Unfortunately, many tourists have not known the existence of Beach Ngobaran. Moreover, the promotion which has been done is still lacking. Hence, the need for brand identity and promotional. With " Place Branding Ngobaran Beach in Gunung Kidul, Yogyakarta Through Visual Media Communication", the tourists will know the existence Ngobaran Beach and the number of visitors increased Ngobaran Beach

Keywords : Place branding, Ngobaran Beach, Gunungkidul

A.PENDAHULUAN

Belakangan ini fenomena tren travelling semakin meningkat di kalangan masyarakat. Di tengah kesibukan seseorang dalam bekerja diikuti pula meningkatnya keinginan masyarakat untuk berwisata dan melepas penat. Hal ini berimplikasi pada meningkatnya pendapatan tempat-tempat wisata dari setiap daerah. Tidak dapat dipungkiri jika sektor pariwisata merupakan penggerak pertumbuhan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan devisa serta perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat di sekitarnya. Di Indonesia kini terdapat banyak potensi wisata yang dapat dikelola menjadi tujuan wisata. Salah

satu tujuan wisata yang menarik terletak di Yogyakarta tepatnya di kabupaten Gunungkidul.

Wisata alam di Gunungkidul memang sedang banyak dibicarakan akhir dekade ini. Banyak sekali spot wisata yang disajikan, mulai dari pantai-pantai, gua-gua hingga kebudayaannya. Wisata yang paling banyak dikunjungi adalah wisata alam pantai. Banyak pantai-pantai di Gunungkidul yang sudah terkenal namanya oleh para wisatawan diluar kota seperti Baron, Indrayanti, Sepanjang, Krakal. Drini, dan masih banyak lagi. Namun belum banyak wisatan yang mengetahui pantai Ngobaran yang menyuguhkan eksotika yang berbeda dikarenakan akses menuju pantai Ngobaran tidak sama ketika hendak mengunjungi pantai Baron, pantai Indrayanti, sehingga banyak wisatawan yang tidak mengenal dan mengetahui pantai Ngobaran

Lokasi pantai Ngobaran bertempat di desa Kanigoro, kecamatan Saptosari Gunungkidul. Pantai yang terletak dua kilometer sebelah barat pantai Ngrenehan

1

(2)

ini memiliki ciri Khas atau keunikan yang tidak bisa dijumpai di pantai-pantai lain di gunungkidul. Pantai ini selain manyajikan pesona alam seperti hamparan pasir putih, gulungan ombak, barisan batu karang, dan indahnya tebing namun di pantai ini juga menyuguhkan pesona budaya yang kental nuansa religi. Pantai ini dikenal sebagai tempat ritual berbagai penganut agama atau kepercayaan seperti Melasti ritual umat Hindu dan Labuhan ritual masyarakat Kejawen. Di kawasan pantai juga terdapat bangunan mushola yang berdiri berdampingan dengan bangunan pura yang mengahadap kearah pantai. Selain itu ada tempat ibadah umat hindu dan berbagai aliran kepercayaan seperti kejawen dan kejawan.

Beberapa pura, candi dan patung dewa-dewa layaknya di Bali memang bisa Anda jumpai di kawasan pantai Ngobaran. Suasana kawasan pantai ini memang berbeda dengan pantai lainnya yang ada di kawasan Gunungkidul. Berada di kawasan pantai ini dengan pura, candi dan juga patung-patung dewa, seakan-akan membuat kita sedang berada di Pulau Bali Banyak sekali pesona yang terdapat pada pantai ngobaran dari segi keindahan alam dan budayanya yang tidak bisa ditemukan di pantai lain di gunungkidul. Namun karena kurang adanya brand atau identitas yang tepat . Oleh karena itu pantai Ngobaran ini perlu dikelola menjadi sebuah brand dengan menciptakan suatu identitas dan mengkomunikasikan identitas melalui strategi perancangan sehingga dapat merubah presepsi seseorang terhadap pantai Ngobaran dan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana menyusun konsep

perancangan Place Branding pantai Ngobaran yang tepat melalui strategi perancangan media komunikasi visual? 2. Bagaimana merancang visualisasi

media utama dan pendukung untuk mempromosikan pantai Ngobaran Gunungkidul Yogyakarta melalui strategi Place Branding?

TUJUAN

1. Menentukan konsep perancangan Place Branding yang tepat setelah melihat kelebihan dan potensi yang dimiliki pantai Ngobaran, sehingga pantai Ngobaran dapat lebih dikenal wisatawan yang mengunjungi Gunung Kidul.

2. Menentukan media utama dan pendukung yang tepat dalam perancangan Place Branding pantai Ngobaran di Gunungkidul Yogyakarta

Metode penelitian yang di gunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti

mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan

prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data. Laporan akhir untuk penelitian ini memiliki struktur atau kerangka yang fleksibel (Creswell, 2010 : 5).

B. TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan pemberian merek adalah untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing.”

Menurut Philip Kotler (1997:13), pengertian merek (brand) adalah sebagai berikut :“A brand is a name, term, sign, symbol or design or combination of them, intended to identify the goods or services of one seller of group of sellers and diffentiate them from those of competitors.”

Pengertian merek menurut David A. Aker (1997:9) adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu. Dengan

2

(3)

demikian suatu merek membedakannya dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh kompetitor.

Sedangkan menurut William J. Stanton (1996:269), merek adalah nama, istilah, simbol atau desain khusus atau beberapa kombinasi unsur-unsur ini yang dirancang untuk mengidentifikasikan barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual.

Merek dapat juga dibagi dalam pengertian lainnya, seperti :

a.

Brand name (nama merek) merupakan bagian yang dapat diucapkan misalnya, Pepsodent, BMW, Toyota, dan sebagainya.

b.

Brand mark (tanda merek) yang merupakan sebagian dari merek yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain huruf atau warna khusus. Misalnya, simbol Toyota.

c.

Trade mark (tanda merek dagang) yang merupakan sebagian dari merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjual dengan hak istimewanya untuk menggunakan nama merek (tanda merek).

d.

Copyright (Hak cipta) yang merupakan hal istimewa yang dilindungi oleh undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, karya musik atau karya seni. (Freddy Rangkuti, 2004:2)

Brand mempunyai beberapa fungsi menurut Zulkarnain (2012) juga dalam bahan ajar perkuliahannya menjelaskan bahwa:

a. Alat pembeda suatu produk dengan pesaingnya. Suatu produk akan memiliki perbedaan dengan pesaingnya bila memiliki brand yang kuat. Sepatu Nike dengan brand berupa centang akan dengan mudah dibedakan dari sepatu Adidas

yang memiliki logo tiga garis sejajar.

b. Alat promosi dan daya tarik produk Produk yang memiliki brand akan dengan mudah dipromosikan dan menjadi daya tariknya. Promosi sepatu Nike akan dengan mudah mempromosikan produknya dengan menampilkan logo centangnya di suatu acara. Pengunjung akan dengan mudah mengenali bahwa acara tersebut didukung oleh Nike dengan melihat logo tersebut walaupun tanpa keterangan-keterangan banyak. Salah satu daya tarik logo Nike adalah simpelnya desain yang ada sehingga menghasilkan produk.

c. Alat pembangun citra, pemberi keyakinan, jaminan kualitas dan prestise

Sebuah brand juga berfungsi membentuk citra dengan memberi alat pengenalan pertama kepada masyarakat. Keyakinan, kualitas dan prestise sebuah produk akan melekat dalam sebuah brand dari pengalaman dan informasi dari produk tersebut.

d. Alat pengendali pasar

Pasar akan mudah dikendalikan oleh brand yang kuat. Brand ini akan menjadi peringatan bagi para kompetitornya untuk mengambil setiap langkah yang diambilnya. Selain itu masyarakat akan dengan mudah diberi informasi tambahan dengan adanya brand yang diingat olehnya.

Perkembangan membangun brand atau biasa disebut branding yang terjadi sampai saat ini sudah sangat luas. Untuk penerapan branding untuk sebuah tempat saja sudah berkembang menjadi beberapa

bentuk branding. Seperti: national

branding, region branding, city branding dan place branding.

3

(4)

Pengertian Place Branding

Place Branding atau Destination branding adalah usaha merubah persepsi seorang terhadap suatu tempat atau tujuan termasuk melihat perbedaan sebuah tempat lainnya untuk dipilih sebagai tujuan.

Konsep deestination branding harus

berdasar passion dan identitas yang menarik dan saling berhubungan dengan berbagai hal yang akan meudahkan orang memiliki asosiasi dengan tempat tersebut. Komponen pembentuk destination branding adalah pariwisata, people,

governance, export, investment/immigration, culture and

heritage.

Menurut Robert Govers dan Frank M. Go (2009:2), Place branding is the marketing activities that support the creation of a name, symbol, logo, word mark or other graphic that both indentifiates a destination, that convey the promise of a memorable travel experience that is uniquely associated with the destination yang artinya place branding adalah sebuah kegiatan marketing yang mendukung sebuah nama, simbol, logo, tanda khusus atau gambar lain yang meng-identifikasikan sebuah tempat tujuan wisata dengan menyampaian janji pengalaman perjalanan yang tidak terlupakan dan unik terkait dengan tujuan disebuah tempat.

Sedangkan menurut buku Kamus Brand karangan Mendiola B. Wiryawan (2008) pengertian dari Place Branding atau disebut juga Destination Branding adalah penerapan konsep dan model branding pada suatu lokasi tertentu (bisa berupa negara, kota, propinsi atau wilayah). Tujuan dari Place Branding adalah memaksimalkan potensi suatu wilayah agar terjadi peningkatan kunjungan (wisata maupun bisnis) yang akhirnya meningkatkan devisa dan nilai ekonomi wilayah tersebut. Place branding biasanya digagas atas inisiatif pemerintah setempat lewat rangkaian kebijakan publik. Pada intinya, place branding bertujuan untuk memberi identitas pada suatu tujuan

wisata agar lebih menonjol, lebih menarik bagi calon wisatawan daripada tujuan-tujuan wisata lainnya dengan pengalaman perjalanan yang menarik dari sebuah tempat.

Place Branding memiliki kekuatan untuk merubah presepsi dan merubah cara pandang seseorang terhadap suatu tempat tujuan termasuk melihat perbedaan sebuah tempat dengan tempat lainnya untuk di pilih sebagai tujuan. Pentingnya branding yang dilambangkan dengan logo atau symbol adalah memvisualisasikan gagasan dan cita-cita menjadi sebuah icon yang mampu mengimajinasikan atau menggambarkan cita-cita tersebut. Simbol atau icon ini akan berfungsi sebagai “awareness campaign” yang memiliki asosiasi positif, imajinatif dan mudah dipahami.

Trend Place branding menurut FutureBrand, untuk dapat membangun kepercayaan konsumen, "hanya dengan melihat saja tidaklah cukup", para wisatawan kini mencari sesuatu yang lain dari tempat yang ingin mereka kunjungi, mereka ingin membenamkan diri mereka kedalam suatu kebudayaan dan mencari nilai emosional dari pengalaman perjalanannya. Maka dari itu dalam perancangan ini, penulis menggunakan place branding sebagai dasar perancangan brand image yang akan dibuat.

Sedangkan menurut Evi Avraham dan Erran Ketter (2008:16) dalam bukunya berjudul Media Strategies For Marketing Place In Crisis mengatakan “Place branding is not easy, but those who succeed in it can expect a brighter future. Many places in the world offer the same products and the only way for places to survive in the competitive international market is by developing a unique identity. Like product branding, place branding is a combination of place characteristics and of added value, functional and non-functional. In the world of brands, the product image and positioning may be much more important than the place’s actual characteristics. Place managers

4

(5)

should emphasize the uniqueness of their place and how this place alone can satisfy a certain need for the target audience. The brand should include a slogan, a logo, visual material and colors that vaunt the brand’s spirit and promote its marketing.”

Dapat diambil kesimpulan bahwa Place Branding adalah kombinasi dari karakteristik tempat dan ditambahkan nilai fungsional maupun non fungsional. Dan Place Branding juga harus menekankan keunikan tempat mereka dan bagaimana tempat itu dapat memuaskan kebutuhan target audiens yang mencakup slogan, logo, materi visual dan warna yang mencerminkan sebuah Place Branding dan mempromosikannya.

Pengertian Wisata

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata– mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna rekreasi dan pertamasyaan atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.1 Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara suka rela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.2 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa wisata adalah kegiatan yang dilakukan manusia keluar dari rutinitas sehari-hari untuk mencari hiburan dalam rangka bersenang-senang/menghilangkan kepenatan.

Undang-undang No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan menyebutkan definisi dari wisata, kepariwisataan dan pariwisata, (Pendit, 1994:15-16) yaitu :

a. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara waktu, untuk menikmati obyek wisata dan daya tarik wisata.

b. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.

c. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusaha objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait didalamnya.

d. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk semua penyelenggaraan kegiatan pariwisata.

e. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata dan menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata, dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut.

f. Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sarana wisata.

g. Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.

h. Menteri pariwisata adalah menteri yang bertanggung jawab di bidang kepariwisataan.

Pariwisata adalah istilah yang diberikan apabila seseorang wisatawan melakukan perjalanan itu sendiri, atau dengan kata lain aktivitas dan kejadian yang terjadi ketika seseorang pengunjung melakukan perjalanan (Sutrisno, 1998: 23). Pariwisata secara singkat dapat dirumuskan sebagai kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan (Soekadijo, 2000: 2). Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak azasi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dalam

5

(6)

tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang. Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah (Nyoman S.Pendit, 1994:35). Sebagaimana diketahui bahwa sektor pariwisata di Indonesia masih menduduki peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional sekaligus merupakan salah satu faktor yang sangat strategis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan devisa negara.

Pengertian Media Komunikasi

Visual

Media merupakan kata jamak dari medium, yaitu sarana untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu dengan bentuk yang bervariasi. Kategori dan sarana media dipilih untuk mempromosikan produk dengan tujuan membangun ekuitas jangka panjang suatu merek. Perencanaan media meliputi proses penyusunan rencana penjadwalan yang menunjukkan bagaimana waktu dan ruang periklanan akan mencapai tujuan pemasaran.

Kata komunikasi (communication) berasal dari bahasa Latin communis yang berarti common : umum; bersama. Komunikasi adalah suatu jaringan sistemsistem pertukaran tanda, isyarat serta lambang yang punya arti, yang terjadi di dalam suatu masyarakat dalam pemasaran, komunikasi sebagai suatu proses yang mana individu-individu sama-sama mengartikan dan membentuk pemikiran secara umum (commonness) atau perorangan (oneness). (Adi Kusrianto, 2007: 10)

Tujuan dari komunikasi tersebut adalah :

a. Membangun keinginan b. Menciptakan kesadaran

c. Meningkatkan sikap dan mempengaruhi niat

d. Mempermudah pemakaian atau pembelian

Visual adalah sesuatu yang dapat dilihat (Adi Kusrianto, 2006:12). Visual

adalah merupakan hal-hal yang berhubungan dengan dunia penglihatan (visi) dengan kata lain segala hal yang hal yang tampak, dapat disaksikan, dan direspon oleh indera penglihatan (mata). Berdasar definisi di atas, dapat disimpulkan visual dapat berbentuk gambar, tulisan, peta, grafik, dan sebagainya yang dapat dilihat oleh indera penglihatan manusia.

Dari berbagai penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media komunikasi visual adalah sebuah perencanaan untuk mengadakan komunikasi melalui media bantu yang bersifat visual (tidak menggunakan media yang bersifat auditory).

IDENTIFIKASI DATA

Pantai Ngobaran

Nama Ngobaran berasal dari sejarah Prabu Brawijaya V yakni Raja terakhir dari Kerajaan Majapahit. Dalam sejarah Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar di Indonesia. Namun setelah Kerajaan Islam berkembang pesat, kejayaan Majapahit semakin tergerus. Pada waktu itu beberapa Kerajaan Islam mulai tumbuh di pesisir utara Pulau Jawa salah satunya adalah Kerajaan Demak. Salah satu putra Prabu Brawijaya V yang benama Raden Patah justru menjadi penguasa Kerajaan Demak tersebut. Semakin lama Kerajaan Demak semakin berkembang hingga menyentuh kekuasaan Kerajaan Majapahit. Pada akhirnya Kerajaan Majapahit tidak bisa lagi dipertahankan yang membuat Prabu Brawijaya V bersama putranya Bondan Kejawan pergi meninggalkan Kerajaan Majapahit. Prabu Brawijaya V bersama putranya tersebut pergi ke arah barat hingga sampailah di sebuah tempat yang damai. Tempat tersebutlah yang sekarang dikenal sebagai Pantai Ngobaran

Karena Prabu Brawijaya tidak mau berperang dengan putranya sendiri (Raden Patah) ia memutuskan untuk melakukan upacara Muksa. Upacara tersebut

6

(7)

dilakukan dengan cara membakar diri. Kobaran api upacara muksa inilah yang menjadikan pantai ini disebut sebagai Pantai Ngobaran. Kendati demikian banyak sejarawan yang masih meragukan cerita tersebut. Hal ini karena rasanya tidak mungkin penyebaran agama Islam menggunakan cara kekerasan atau perang Letak Geografis

Lokasi Pantai Ngobaranterletak di Desa Kanigoro Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. Sekitar 1,3 Km di sebelah Barat Pantai Ngrenehan dan berdekatan dengan Pantai

Nguyahan. Koordinat GPS (lokasi): S8°7'9" E110°30'16" (lihat peta). Pantai Ngobaran merupakan salah satu wisata pantai karang yang indah di Gunungkidul. Meskipun jalan yang dilalui untuk menuju pantai ini masih sempit, namun terobati karena keindahannya. Berada di kawasan pantai ini selayaknya menikmati suasana Bali, karena terdapat bangunan pura, stupa, dan patung. Ada beberapa rute menuju Pantai Ngobaran yaitu:

a. Wonosari – Siraman – wareng – Sodo – Paliyan – Pasar Trowono – Kanigoro – Pantai Ngrenehan dan Pantai Ngobaran.

b. Wonosari – Siyono – Bogor – Playen – Paliyan - Pasar Trowono - Kanigoro - Pantai Ngrenehan dan Pantai Ngobaran.

Pesona tempat wisata di Gunungkidul akhir akhir ini sedang naik daun di kalangan para traveler lokal maupun mancanegara. Pantai Ngobaran banyak orang bilang sebagai “Balinya Jawa / Bali Of Java” ini sangat berbeda dengan pantai pantai lainnya yang ada di Gunungkidul karena hanya di Pantai Ngobaran ini kita bisa menemui bangunan pura dan patung-patung khas Hindu. Pantai di Pantai Ngobaran adalah pantai berkarang dan tidak landai maka di pantai ini hanya dapat bermain air di tepi pantai dan tidak dianjurkan untuk berenang namun saat air surut wisatawan dapat melihat kolam – kolam kecil dari trumbu

karang dan terdapat beberapa ikan yang indah.

Tak hanya pesona pantai dan bangunannya, di pantai ini setiap 2 kali setahun diadakan beberapa ritual keagaaman seperti: Melasti umat Hindu diadakan sebelum Hari Raya Nyepi dan Labuhan Umat Kejawen diadakan setiap malam Satu Suro. Semua ritual yang diadakan di Pantai Ngobaran ini bertujuan sama yaitu bentuk syukur masyarakat Pantai Ngobaran dan penganut umat Hindu di Gunungkidul.

KONSEP PERANCANGAN

Metode Perancangan

Penelitian ini menggunakan kerangka

pemikiran

yang

diawali

dengan

melakukan riset terhadap

subjek

perancangan.

Melalui

riset yang

dilakukan, maka akan mendapatkan

input

berupa

product

insight.

Selanjutnya, melakukan riset terhadap

target audience. Dari hasil riset

tersebut, maka akan mendapatkan

input berupa consumer insight.

Kedua input yang didapat akan

membantu penulis untuk menentukan

strategi

komunikasi

visual

yang

dibutuhkan. Strategi tersebut meliputi

strategi kreatif, strategi visual, dan

pemilihan media. Setelah menyusun

strategi komunikasi visual maka

sebagai wujud dari kontribusi DKV

dalam perancangan media promosi

pantai Ngobaran.

Dari sini,

diharapkan target audience mampu

memberikan feedback terhadap Pantai

Ngobaran.

Strategi Kreatif

Target Audience

Target

audience

dalam

perancangan ini adalah masyarakat di

Jawa Tengah dengan rentang umur

16-60 tahun. Tingkat pendidikan minimal

7

(8)

sekolah dasar dengan status ekonomi

menengah

ke

bawah

dan

tidak

terbatas pada agama tertentu. Selain

itu secara khusus perancangan ini

ditargetkan pada pada penikmat kopi

dan rokok.

Unique Selling Preposition

(USP)

Pantai Ngobaran memiliki keunikan yang dapat dieskpos dan ditonjolkan. Keunikan yang dimiliki oleh Pantai Ngobaran adalah selain memiliki pantai dengan pasir putih yang indah, Pantai Ngobaran juga memiliki tempat-tempat ibadah umat Islam, Hindu dan masyarakat Kejawen yang masih jarang ditemukan dipantai lain. Selain itu adanya ritual Melasti umat Hindu dan Labuhan masyarakat Kejawen yang diselenggarakan setiap tahunnya dapat menarik wisatawan domestik maupun non domestik sehingga dapat dijadikan wisatan untuk menikmati berwisata dengan nuansa sakral dan suci

Positioning

Strategi positioning dari konsep ini adalah menempatkan Pantai Ngobaran Gunungkidul sebagai pantai yang menawarkan dua pengalaman bagi wisatawan untuk menikmati wisata alam dan wisata budaya yang sangat kental didalamnya

Strategi Visual

Strategi Visual Verbal

Headline dan tagline yang dipakai dalam perancangan ini adalah ‘Culture In Nature’.

Strategi Visual Non-verbal

Logo yang akan digunakan dalam perencanaan promosi Pantai Ngobaran ini adalah Tipograpi dari dari kata Pantai Ngobaran itu sendiri yang dipadukan dengan ilustrasi ombak dan matahari senja

Ilustrasi yang digunakan dalam materi promosi Pantai Ngobaran di Gunungkidul adalah foto pemandangan yang menggambarkan eksotika Pantai Ngobaran

Warna dominan yang digunakan pada materi promosi Pantai Ngobaran

adalah Biru. Biru memiliki kesan luas yang merepresentasikan dari pemandangan pantai. Selain warna biru , dalam perancangan ini menggunakan warna orange yang menimbulkan perasaan hangat, coklat yang kental dengan budaya dan hitam yang tegas.

Pemilihan Media Media Utama

Media Sosial Dan Website Media Pendukung

Media pendukung dalam perancangan ini terdiri dari media Booklet, Tiket, Baliho, Poster X-Banner, Seragam Signage, Spanduk, Brosur, Iklan Majalah, Stationary, Merchandise

VISUALISASI KARYA

Media Utama

Gambar 1. Website

Gambar 2. Media Sosial

8

(9)

Media Pendukung

Gambar 3. Poster

Gambar 3. Baliho

Gambar 4. X-Banner

Gambar 5. Iklan Majalah

Gambar 6. Signage

Gambar 7. Spanduk

Gambar 8. Tiket

Gambar 9. Brosur

Gambar 10. Booklet

9

(10)

Gambar 11. Seragam

Gambar 12. Kop Surat

Gambar 13. Amplop

Gambar 14. ID Card

Gambar 15. T-Shirt

Gambar 16. Topi

Gambar 17. Totebag

Gambar 18. Stiker

10

(11)

Gambar 19. Gantungan Kunci

PENUTUP

Kesimpulan

Perancangan place branding sebagai bentuk promosi dirasa sangat tepat dalam membangun sebuah image/brand suatu tempat. Sehingga tempat tersebut dapat lebih dikenal di kalangan masyarakat dan membangun image di benak masyarakat yang nantinya berdampak pada peningkatan jumlah pengunjung.

Saran

Dukungan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sangatlah diperlukan. Karena dalam pembentukan place branding juga diperlukan agar dapat membantu memperkenalkan terhadap instasi terkait sebagai sarana memperluas kegiatan promosi. Perancangan ini merupakan sebuah solusi untuk mebangun brand atau image dengan keadaan sekarang, dimana perlu adanya peran Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dimana masih banyak aspek yang harus dibenahi. Akomodasi, aksesbilitas, fasilitas, dan hal-hal yang mendukung wisata alam Pantai Ngobaran harus mulai dibenahi. Pemerintah, dinas terkait, pengelola, masyarakat sekitar adalah kunci utama atas pembenahan yang akan dilakukan. Dan perancangan ini

merupakan dukungan untuk mempromosikan melalui komunikasi visual yang belum terdapat di Pantai Ngobaran

11

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Adi Kusrianto. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit ANDI Cangara, Hafied H. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

David Aaker. 2015. Aaker On Branding: 20 Prinsip Esensial Mengelola dan Mengembangkan Brand (edisi terjemahan oleh Eta Sitepoe). Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

H.B. Sutopo. 2006. Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya Dalam Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Ike Janita Dewi, Ph.D. 2009. Creating & Sustaining Brand Equity. Yogyakarta: Amara Books.

Ir. Edy Panggabean. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta: AgroMedia Pustaka. Kalpadruma.”Pesona Kopi Nusantara”. 29 September. Halaman 5-22.

Philip Kotler, Garry Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran (Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Prof. Dr. Conny R. Semiawan. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta. Grasindo. Rakhmat Supriyono. 2010. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:

Penerbit ANDI.

Rhenald Kasali. 1995. Manajemen Periklanan. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti. Susanto. 2006. Metode Penelitian Sosial. Surakarta : UNS Press.

Tim Penyusun Pusat Kamus. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Vardiansyah, D. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

William J. Stanton. 1996. Prinsip pemasaran jilid 2 (edisi terjemahan oleh Sadu Sundaru). Jakarta: Erlangga.

12

Gambar

Gambar 2. Media Sosial
Gambar 5. Iklan Majalah
Gambar 14. ID Card

Referensi

Dokumen terkait

Penafsiran dan kajian hermeneutika dipergunakan sebagai bagian integral dalam menganalisis nash Al-Qur’an dan as-Sunnah terhadap realitas umat Islam –khususnya fikih

[r]

Nilai-nilai positif yang sudah ditransformasikan ke peserta didik di sekolah, kemudian didistorsi oleh masyarakat (media sosial). Daya rusak oleh masyarakat lebih

1.2.1 Jelaskan manfaat program studi terhadap institusi, masyarakat, serta bangsa dan negara. Untuk pengusulan program studi baru yang diusulkan oleh perguruan tinggi lama,

Berdasrkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya mengenai pengaruh konservatisme akuntansi , ukuran perusahaan , pengungkapan corporate social

o Mampu menyelesaikan tugas kelompok sesuai dengan capaian pembelajaran dari sub pokok atau materi bahasan yang ditugaskan; o masing-masing anggota kelompok memiliki peran

Gambaran umum dari purwarupa robot lengan pemilah objek berdasarkan label tulisan secara realtime, adalah robot lengan digunakan untuk mengidentifikasi suatu objek

Mengingat segala apa yang telah dipersiapkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala berupa ganjaran yang besar di sisi-Nya, dengan sebuah pengorbanan dan perjuangan yang tidak seberapa