commit to user
PERBANDINGAN ANGKA KEJADIAN POST OPERATIVE
NAUSEA AND VOMITUS (PONV) PADA PENGGUNAAN ISOFLURAN DAN SEVOFLURAN SEBAGAI
ANESTESI INHALASI
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
MARIO ALEXANDER
G0009128
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
commit to user
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul: Perbandingan Angka Kejadian Post Operative
Nausea and Vomitus (PONV) pada Penggunaan Isofluran dan Sevofluran
Sebagai Anestesi Inhalasi
Mario Alexander, NIM: G.0009128, Tahun: 2013
Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada hari Senin, tanggal 22 April 2013
Pembimbing Utama
Nama : R.Th. Supraptomo, dr., Sp. An
NIP : 19570308 198603 1 006 (...)
Pembimbing Pendamping
Nama : Ari Natalia Probandari, dr., MPH, PhD
NIP : 19751221 200501 2 001 (...)
Penguji Utama
Nama : H. Marthunus Judin, dr., Sp. An, KAP
NIP : 19510221 198211 1 001 (...)
Anggota Penguji
Nama : Eko Setijanto, dr., M.Si, Med, Sp. An
NIP : 19710322 201001 1 002 (...)
Surakarta,
Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS
commit to user
iv PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, 2013
Mario Alexander
commit to user
ABSTRAK
Mario Alexander, G0009128, 2013. Perbandingan Angka Kejadian Post Operative
Nausea and Vomitus (PONV) pada Penggunaan Isofluran dan Sevofluran Sebagai
Anestesi Inhalasi. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Latar Belakang: Dalam sebuah survei, pasien menyatakan mual dan muntah sebagai efek samping setelah operasi yang paling ingin dihindari. Rata-rata pasien rela
mengeluarkan uang lebih untuk menghindari Post Operative Nausea and Vomiting
(PONV). PONV dapat menyebabkan perpanjangan waktu pemulihan, peningkatan
biaya perawatan, perpanjangan masa pengawasan di Post Anesthesia Care Unit
(PACU), dan meningkatnya morbiditas. Morbiditas yang berhubungan dengan
kejadian nausea vomitus meliputi perdarahan, dehidrasi, gangguan elektrolit,
malnutrisi, karies gigi, inflamasi mukosa mulut, ruptur esofagus, dan aspirasi
pneumonitis, meskipun sebenarnya nausea vomitus adalah masalah yang cukup
ringan dibanding komplikasi anestesi lainnya. Angka kejadian post operative nausea
and vomitus (PONV) pada pasien yang menjalani operasi menggunakan anestesi
umum dilaporkan berkisar antara 20-30%.
Metode Penelitian: 48 pasien perempuan, ASA I – II, berumur 18-45 tahun,
menjalani operasi elektif dengan durasi kurang dari 2 jam, diberi obat anestesi
isofluran (n=24) atau sevofluran (n=24) untuk maintenance sebagai kelompok yang
akan diobservasi untuk membandingkan angka kejadian PONV. Setelah diberi obat premedikasi, pasien pada kedua kelompok diinduksi menggunakan propofol. Pasien
diventilasi dengan N2O/O2 1:1. Keluhan dan derajat keparahan mual yang dirasakan
pasien serta kejadian muntah diamati pada menit ke 30 dan 60 setelah pasien sadar.
Hasil: Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kejadian nausea antara kelompok
isofluran dan sevofluran pada menit ke 30 (p = 0,531) dan menit ke 60 (p = 0,701)
pasca operasi. Tidak ada kejadian vomitus pada kedua kelompok, baik pada menit
ke-30 pertama maupun menit ke-ke-30 kedua, maka perbedaan kejadian vomitus tidak dapat
dianalisis.
Simpulan: Isofluran dan sevofluran sama-sama mengakibatkan nausea setelah
operasi tanpa ada perbedaan angka kejadian yang bermakna baik pada menit ke 30 maupun 60.
commit to user
ABSTRACT
Mario Alexander, G009128, 2013. Comparison of Post Operative Nausea and Vomitus (PONV) Incidence on Isoflurane and Sevoflurane Usage as Inhalational Anesthesia
Background: In a survey conducted, patients admit that nausea and vomiting are two of the most negative post operative side effects they want to avoid. On average, patients are willing to pay more money in avoidance of experiencing post operative nausea and vomiting (PONV). PONV can cause longer recovery duration, increases maintenance cost, longer surveillance period in post anesthesia care unit (PACU), and increases morbidity. The morbidity connected to nausea and vomitus incidences includes bleeding, dehydration, electrolyte disorder, malnutrition, dental caries, esophageal rupture, and pneumonitis aspiration, even though nausea and vomitus are still less risky than the other anesthetic complications. The incidence of post operative nausea and vomitus on patients undergoing operation using general anesthesia is reported around 20-30%.
Methods: 48 female patients, ASA I-II, aged 18-45 years old, undergoing elective
surgery with duration less than two hours, administered with isoflurane (n=24) or sevoflurane (n=24) for maintenance as groups to be observed comparing post operative nausea and vomitus (PONV) incidence. After being given premedication, patients in both groups had anesthesia induced with propofol. Patients were ventilated
with N2O/O2 1:1. Incidence and severity of nausea felt by patients and also vomiting
were observed during the first 30 minutes and 60 minutes after patients are awake and conscius
Results: There were no significant difference on the incidence of nausea between
isoflurane and sevoflurane in the first 30 minutes (p=0,531) and 60 minutes (p=0,701) post operative. The incidence of vomiting was not found in both groups during the first 30 and 60 minutes. Hence, the comparison of vomiting incidence between the two groups could not be analyzed.
Conclusion: Both isoflurane and sevoflurane causes post operative nausea with no
significant difference in the first 30 minutes and 60 minutes.
commit to user
vi PRAKATA
Puji Syukur bagi Tuhan Yesus atas segala karunia dan pimpinan yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Perbandingan Angka Kejadian Post Operative Nausea and Vomitus (PONV)
pada Penggunaan Isofluran dan Sevofluran Sebagai Anestesi Inhalasi”.
Penyusunan skripsi ini untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Dalam penyusunan, penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan dan kesulitan. Namun berkat bimbingan, bantuan dan dukungan berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikannya. Maka penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD –KR-FINASIMSelaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah memberikan pengarahan dan bantuan.
3. R. Th. Supraptomo, dr., Sp. An selaku Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan motivasi bagi peneliti.
4. Ari Natalia Probandari, dr., MPH, PhD selaku Pembimbing Pendamping yang
telah memberikan bimbingan, saran, dan motivasi bagi peneliti.
5. H. Marthunus Judin, dr., Sp. An, KAP selaku Penguji Utama yang telah
berkenan menguji, memberikan saran dan nasehat bagi penulis.
6. Eko Setijanto, dr., M.Si, Med, Sp. An selaku Anggota Penguji yang telah
berkenan menguji, memberikan saran dan nasehat bagi penulis.
7. Bagian Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
8. Pada kedua orangtua dan kakak-kakak tersayang yang selalu mendukung dan
mendoakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman seperjuangan di anestesi: Jiwo, Dympna, Prabu, Aulia, Diena,
David ’sugi’, untuk bantuan semangat dan kerjasamanya.
10.Teman-teman PMK dan CITO yang sudah mendukung dalam doa dan usaha,
11.Teman-teman Cadavers UNS untuk semangat serta hiburannya.
Surakarta, 1 Mei 2013
commit to user
vii
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA ………... vi
DAFTAR ISI ………... vii
DAFTAR TABEL ………... viii
DAFTAR SKEMA....………... ix
DAFTAR LAMPIRAN... x
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………. 1
B. Perumusan Masalah ……… 2
C. Tujuan Penelitian ……….. 2
D. Manfaat Penelitian ……….. 2
BAB II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Post Operative Nausea and Vomitus (PONV)……... 2. Penanganan PONV……... 3. Isofluran... 4. Sevofluran………... 3 6 7 9 B. Kerangka Pemikiran ………... 11
C. Hipotesis ………. 11
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………... 12
B. Lokasi Penelitian ……… C. Subjek Penelitian... 12 12 D. Besar Sampel………...……… 13
E. Teknik Sampling..……….... 13
F. Identifikasi Variabel Penelitian.……….. 14
G. Definisi Operasional Variabel Penelitian……….... 14
H. Bahan dan Cara Kerja...……….... I. Rancangan Penelitian... 15 16 J. Teknik Analisis Data…………....…... 17
BAB IV. HASIL PENELITIAN………. 19
BAB V. PEMBAHASAN………. 22
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ………. 24
B. Saran ………... 24
commit to user
viii
[image:8.595.111.510.133.503.2]DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sifat Fisik dan Kimia Anestesi Inhalasi ... 10 Tabel 4.1 Karakteristik Sampel ... 19 Tabel 4.2 Nilai skoring nausea kelompok sevofluran dan isofluran menit
[image:8.595.167.436.239.500.2]Ke 30 ... 20 Tabel 4.3 Nilai skoring nausea kelompok sevofluran dan isofluran menit
commit to user
ix
DAFTAR SKEMA
commit to user
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Inform Consent Lampiran 2 Lembar Data