• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Keragaman Genetik Berdasarkan RAPD pada Buah Naga (Hylocereus dan Selenicereus) dan Hasil Silangnya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Keragaman Genetik Berdasarkan RAPD pada Buah Naga (Hylocereus dan Selenicereus) dan Hasil Silangnya."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

(B. Pertanian)

Analisis Keragaman Genetik Berdasarkan RAPD pada Buah Naga (Hylocereus dan

Selenicereus) dan Hasil Silangnya

Sukaya; Muliawati, Endang Setya; Gutomo, Hardjono Sri

Fakultas Pertanian UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Fundamental, 2012

Tanaman buah naga yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, kini telah dibudidayakan diberbagai tempat termasuk Indonesia. Tanaman buah naga yang dibudidayakan ada 4 jenis atau species, yaitu buah naga Putih (Hylocereusundatus), Merah (H.Polyrhisus), Ungu (H.Costaricencis) dan Kuning (Selenicereus megalanthus). Buah naga jenis putih dan kuning bersifat serasi sendiri dalam penyerbukannya sehingga dapat menyerbuk sendiri dan menghasilkan buah, sedangkan buah naga merah dan ungu bersifat tidak serasi sendiri dalam penyerbukannya sehingga untuk dapat menghasilkan buah memerlukan penyerbukan silang. Tanaman Buah Naga masuk Indonesia dalam bentuk stek tanaman, sehingga keragaman genetik antarstek/klon tidak diketahui.

Penelitian (tahun I) ini bertujuan mengevaluasi keragaman genetik 4 species buah naga yang ada di Indonesia (merah; putih; ungu dan kuning) berdasarkan penanda molekuler (RAPD). Dengan diketahuinya keragaman genetik 4 species Buah Naga (pada tahun I penelitian) maka dapat ditentukan strategi pengembangannya. Tahapan dalam analisis RAPD, meliputi: isolasi DNA, dan amplifikasi DNA dengan teknik PCR. Isolasi DNA menggunakan metode CTAB yang dikembangkan oleh Doyle dan Doyle (1990). DNA diisolasi dari akar tanaman Buah Naga. Amplifikasi DNA dilakukan menurut metode Williams, etal. (1990). Primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga primer, yaitu OPA 9, OPA 13 dan OPA 16. Data RAPD diterjemahkan ke dalam data biner kemudian dianalisis untuk mengetahui besarnya keragaman maupun kemiripan genetik antar jenis/species. Analisis keragaman digunakan analisis klaster/gerombol. Penggerombolan menggunakan metode UPGMA (Unweighted Pair Group Method of Arithmatic Average) sedangkan koefisien kemiripan dihitung menggunakan koefisien Dice. Kesemuanya dalam bentuk software NTSYS version 2.1 (Rolf,2000).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan analisis SEM untuk menguji pengaruh kepercayaan pada merk dan kepuasan terhadap loyalitas merek, maka dapat diambil kesimpulan

Survey pada suatu Rumah Sakit Umum Daerah di Jawa Tengah oleh mahasiswa residensi dari Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) UI tahun 2009 menjalaskan bahwa 58,33%

Tujuan Penelitian : Diketahuinya hubungan antara pemberian imunisasi BCG dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak balita di RSUD Panembahan Senopati Bantul.. Metode

Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh akupresur pada titik pericardium 6 terhadap penurunan mual dan muntah pada pasien dyspepsia di Ruang Rawat

60 per kaos (Pekerja rumahan menerima 30- 60 kaos dalam satu hari untuk diselesaikan, dan menerima Rp. Sumber: Data survei; data dari proyek ILO/MAMPU. Penelitian ini menemukan

Untuk menjaga keberlanjutan ikatan dan jaringan, setelah selesainya program ini, para peserta tetap didorong untuk menulis di media massa atau jurnal dengan

Sementara ini pendekatan legal formal dengan pemberlakuan un- dang-undang ITE dan penerapannya secara tegas, sedikit banyak telah membantu meredakan potensi kemunculan fenomena

From our knowledge of homogeneous linear differential equations with constant coefficients, we know that the only real-valued functions annihilated by constant-coefficient operators