• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pusat Krisis Perempuan di Kopeng Sebagai Wadah Pemulihan Pasca Traumatik dengan Penerapan Psikologi Arsitektur BAB 0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pusat Krisis Perempuan di Kopeng Sebagai Wadah Pemulihan Pasca Traumatik dengan Penerapan Psikologi Arsitektur BAB 0"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT KRISIS PEREMPUAN DI KOPENG

SEBAGAI WADAH PEMULIHAN PASCA TRAUMATIK

DENGAN PENERAPAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Arsitektur

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh : NIDA ARIBA

I0212058

Dosen Pembimbing : Ir. MDE PURNOMO, M.T.

Ir. MARSUDI, M.T.

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)

commit to user

PUSAT

KRISIS

PEREMPUAN

DI

KOPENG

SEBAGAI

WADAH

PEMULIHAN

PASCA

TRAUMATIK

DENGAN

PENERAPAN

PSIKOLOGI

ARSITEKTUR

Nida Ariba, MDE Purnomo, Marsudi

Program Studi Arsitektur Universitas Sebelas Maret Surakarta

Email : aribanida@gmail.com

Abstract: Victims of violence against women are alarmingly increasing in number every year, in which Central Java ranks the highest amongst any other provinces in Indonesia. Victims would experience fearfullness, low self-esteem, anxiety, and powerlessnes as post-traumatic reaction. One stage further takes place when the victims turn reclusive and draw theirself in from the society. Violence Against Women Crisis Centre offers a shelter for victims’ recovery. The recuperation activities include counseling, social interaction training, and skill training programme for self improvement. Meanwhile, the design would concern about site development, rooms organisation, interior planning, and façade play in order to make positive impacts that is recuperation through environment towards the victims. Psychological architecture method aims to apply architectural elements, for example colour, temperature,

lighting, acoustic, form, scale, texture, and interior layout to affect victims’ psychological state; hence the design concept will be done within psychological architecture framework. The concept furthermore translates into optimising the site prospects, organising the rooms with privacy as key aspect, and applying certain colours and/or textur es in the relevant rooms to make impact psychologically. Square dominates the basic shape of the buildings mass which are organised in concentric manner, while the landscape design takes form of therapeutic garden.

(4)

commit to user

PUSAT

KRISIS

PEREMPUAN

DI

KOPENG

SEBAGAI

WADAH

PEMULIHAN

PASCA

TRAUMATIK

DENGAN

PENERAPAN

PSIKOLOGI

ARSITEKTUR

Nida Ariba, MDE Purnomo, Marsudi

Email : aribanida@gmail.com

NIM: I 0212058

Periode TA: 143 (Juli- September 2016) Tgl Ujian: 15 September 2016

Abstrak: Korban kasus kekerasan terhadap perempuan meningkat setiap tahunnya, Jawa Tengah merupakan provinsi dengan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan tertinggi di Indonesia. Kondisi perempuan pasca kejadian traumatik yang menimpa dirinya adalah ketakutan, hilang rasa percaya diri, hilang kemampuan untuk bertindak, dan rasa tidak berdaya. Menjadi seseorang yang lebih tertutup dan selalu mejaga jarak dengan orang lain merupakan perilaku awal korban kekerasan. Pusat Krisis Perempuan merupakan sebuah wadah yang mampu mengatasi gejala pasca traumatik korban kekerasan. Kegiatan pemulihan meliputi konseling, melatih kemampuan interaksi sosial, serta upaya pengembangan diri melalui pelatihan ketrampilan. Permasalahan terkait perancangan adalah bagaimana elemen berupa pengolahan tapak, pola hubungan ruang, perancangan interior ruang, serta bentuk fasad bangunan yang mampu mempengaruhi psikologi korban sehingga elemen tersebut mampu menjadi media pemulihan. Tujuan dari perancangan ini adalah mendapatkan konsep desain Pusat Krisis Perempuan yang dapat memulihkan kondisi pasca traumatik korban melalui penerapan psikologi arsitektur. Penerapan metode psikologi arsitektur dalam perancangan dengan mengaplikasikan elemen arsitektur yang dapat mempengaruhi psikologi korban seperti warna, temperatur, pencahayaan, suara, bentuk, skala, tekstur dan penataan perabot. Hasil yang diperoleh yaitu konsep perancangan dengan penerapan psikologi arsitektur. Konsep perancangan tersebut diwujudkan melalui optimalisasi potensi tapak, pengorganisasian ruang yang mengutamakan privasi korban, konsep peruangan yang menggunakan permainan warna dan material sehingga mampu menimbulkan suasana sesuai dengan kebutuhan ruang. Bentuk dasar bangunan yang digunakan adalah dominasi bentuk persegi, dan pengorganisasian massa bangunan adalah terpusat. Konsep lansekap diwujudkan pada desain taman terapi.

(5)

commit to user

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia- Nya, serta

berkah dan kekuatan yang diberikan- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

Tugas Akhir Arsitektur dengan judul “Pusat Krisis Perempuan di Kopeng sebagai

Wadah Pemulihan Pasca Traumatik dengan Penerapan Psikologi Arsitektur” ini dibuat untuk

melengkapi tugas yang wajib ditempuh dalam rangka menyelesaikan pendidikan di Program

Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Pada kesempatan ini, penulis

ingin menyampaikan ungkapan terima kasih kepada:

1. Allah SWT atas rahmat dan karunia- Nya, serta berkah dan kekuatan yang diberikan-

Nya.

2. Amin Sumadyo, S.T., M.T., selaku Kepala Program Studi Arsitektur, Fakultas

Teknik, Universitas Sebelas Maret.

3. Ir. MDE. Purnomo, M.T., selaku Dosem Pembimbing I dan (alm) Ir. Marsudi, M.T.,

selaku Dosen Pembimbing II yang sudah memberi bimbingan, arahan, kepercayaan,

dan selalu memberikan motivasi untuk semangat menyelesaikan Tugas Akhir

Arsitektur dan tidak menunda kelulusan ini,

4. Ir. Sumaryoto, M.T. dan Ir. Samsudi, M.T., selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan serta memperluas wawasan arsitektural penulis,

5. Tri Yuni Iswati, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing akademik,

6. Agustina, S.Psi., selaku konselor yang sudah membantu dalam proses penelitan.

7. Ibu Ketty Ristini, yang sudah membantu dalam pencarian data dan penelitian.

Keterbatasan waktu tentu membuat laporan Tugas Akhir ini belum sempurna dan banyak

kekurangan. Semoga Konsep Perencanaan dan Perancangan Tugas Akhir ini menjadi batu

loncatan bagi penulis untuk bisa lebih baik pada tahap selanjutnya, serta dapat memberikan

manfaat bagi para pembaca.

Surakarta, September 2016

(6)

commit to user

iv UCAPAN TERIMA KASIH

Syukur Alhamdulillah, Penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT, Dzat dengan 99 nama terbaik yang telah mengatur seluruh perjalanan

hidup ini.

2. Keluarga tercinta yang selalu mendukung, Bapak, Ibu, Mas Zaki, Mas Haekal, dan

Mas Haidar. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada kakak ipar Mbak Ria

dan Mbak Mela, serta ponakan-ponakan yang super lucu dan ngeselin (Abyan, Faeza,

Aulia, dan Balya).

3. Seluruh Dosen Arsitektur UNS yang berdedikasi tinggi, penuh kesabaran dalam

membimbing dan memberikan banyak ilmu, wawasan, pengalaman, motivasi, hingga

dapat menyelesaikan masa studi ini.

4. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Teknik dan Jurusan Arsitektur khusunya yang

telah membantu proses administrasi Penulis selama masa perkuliahan.

5. Sahabat “SPRINKLER” (Dindha Nirmala, Najmi Muhammad Bazher, Angela Ayu

Desmaria, dan Alvin Tri Dandi) kalian terbaik. Teman seperjuangan dari masuk

Arsitektur. Teman lembur, main, curhat, dan kalian sangat berkesan. Terima kasih

untuk empat setengah tahun yang kita lewati bersama, semoga kita akan tetap menjadi

sabahat sampai kapanpun.

6. Rekan-rekan Arsitektur 2012, teman seperjuangan studio 143, dan teman lembur

perpus pusat: Yunisa dan Yusak.

7. Teman KKN Wonosobo 2016.

8. Mamang maket, render, dan animasi yang sudah berusaha keras menyelesaikan

tugasnya tepat waktu.

9. Semua pihah yang telah membantu dalam menyelesaikan Tuga Akhir ini yang Penulis

(7)

commit to user

v DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Ucapan Terima Kasih ... iv

Daftar Isi ... v

Daftar Gambar ... ix

Daftar Tabel ... x

Daftar Skema ... xi

Daftar Pustaka ... xii

Lampiran ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Judul ... I- 1 B. Definisi dan Pemahaman dalam Lingkup Arsitektur ... I- 1 1. Definisi ... I- 1 f. Psikologi Arsitektur ... I- 2 2. Pemahaman dalam Lingkup Arsitektur ... I- 2 C. Latar Belakang ... I- 2 1. Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Indonesia ... I- 2 2. Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Jawa Tengah ... I- 3 3. Kondisi Psikis Korban Pasca Traumatik... I- 3 4. Perilaku Korban Pasca Traumatik ... I- 4 5. Fasilitas Rehabilitasi Perempuan Korban Kekerasan di Yogyakarta ... I- 5 6. Penerapan Psikologi Arsitektur pada Sarana Rehabilitasi ... I- 5 D. Rumusan Permasalahan dan Persoalan ... I- 6 E. Tujuan dan Sasaran ... I- 6 F. Lingkup dan Batasan Pembahasan... I- 7 G. Metode Perumusan Konsep Perencanaan dan Konsep Perancangan ... I- 8 1. Penelusuran Masalah dan Temuan (Problem Finding) ... I- 8 2. Data dan Informasi ... I- 9 3. Temuan Gambaran Umum Objek Rancang Bangun ... I- 9 4. Rumusan Konsep Perencanan ... I- 9 5. Pendekatan dan Rumusan Konsep Perancangan Arsitektur ... I- 9 6. Transformasi Desain ... I- 10 H. Kerangka Pikir ... I- 11 I. Sistematika Pembahasan ... I- 12

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

(8)

commit to user

vi 3. Fase- fase Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) ... II- 7 4. Reaksi Stress terhadap Bencana... II- 7 5. Pemulihan Kondisi Korban terhadap Post Traumatic Stress Disorder

(PTSD) ... II- 9 C. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang

Layanan Terpadu bagi Perempuan ... II- 11 D. Psikologi Arsitektur ... II- 12 1. Model Dasar Studi Psikologi Arsitektur ... II- 12 2. Psikologi Sosial ... II- 13 3. Kebutuhan Ruang... II- 15 4. Komponen Arsitektur yang dapat Mempengaruhi Psikologi Manusia .... II- 17 E. Studi Preseden ... II- 22 5. Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Sidoarum, Yogyakarta ... II- 22 6. Groot Klimmendaal Rehabilitation Center, Belanda ... II- 25

BAB III. TINJAUAN LOKASI DAN USER

A. Tinjauan Lokasi ... III- 1 1. Tinjauan Kota Semarang (Makro) ... III- 1 2. Tinjauan Desa Kopeng, Kecamatan Getasan (Mikro) ... III- 6 B. Tinjauan User ... III- 7 1. Kelompok Pengelolaan ... III- 7 2. Kelompok Rehabilitasi... III- 8 3. Kelompok Pengunjung... III- 9 C. Penerapan Arsitektural dari Preseden, Data, dan Informasi ... III- 9 1. Penerapan dari Tinjauan Preseden ... III- 9 2. Pemilihan Lokasi ... III- 10

BAB IV. GAMBARAN UMUM OBJEK YANG DIRENCANAKAN

A. Pusat Krisis Perempuan yang Direncanakan ... IV- 1 1. Pemahaman tentang Objek yang Direncanakan ... IV- 1 2. Visi ... IV- 2 3. Misi ... IV- 3 4. Status Kelembagaan ... IV- 3 5. Struktur Organisasi ... IV- 4 B. Lingkup Pelayanan... IV- 5 1. Skala Pelayanan ... IV- 5 2. Daya Tampung ... IV- 5 C. Kegiatan yang Diwadahi dan Pelaku Kegiatan ... IV- 7 D. Strategi Desain Perancangan Pusat Krisis Perempuan

di Kopeng dengan Penerapan Psikologi Arsitektur ... IV- 12

BAB V. ANALISIS KONSEP PERANCANGAN

(9)

commit to user

vii 2. Analisis Pemilihan Tapak ... V- 25 3. Analisis Pola Pencapaian ... V- 26 4. Analisis View dan Orientasi ... V- 28 5. Analisis Klimatologis dan Kebisingan... V- 29 C. Analisis Pola Penyusunan dan Gubahan Massa... V- 34 1. Analisis Pola Penyusunan Tata Massa Bangunan ... V- 34 2. Analisis Gubahan Massa Bangunan... V- 35 3. Analisis Jumlah Gubahan Massa Bangunan ... V- 36 4. Analisis Tampilan Bangunan ... V- 36 5. Analisis Akhir Bentuk dan Tata Massa Bangunan ... V- 37 D. Analisis Lansekap ... V- 37 1. Jaringan Instalasi Air ... V- 41 2. Jaringan Listrik ... V- 43 3. Sistem Pengkondisian Udara ... V- 44 4. Sistem Komunikasi dan Suara ... V- 45 5. Jaringan Pemadam Kebakaran ... V- 46 6. Sistem Penangkal Petir ... V- 47 7. Sistem Pembuangan Sampah ... V- 48

BAB VI. IMPLEMENTASI PSIKOLOGI ARSITEKTUR

A. Gambaran Umum Penerapan Psikologi Arsitektur ... VI- 1 1. Kebutuhan Psikis akan Privasi ... VI- 2 2. Kebutuhan Psikis akan Interaksi Sosial ... VI- 5 B. Analiss Psikologi Arsitektur dalam Merespon Kebutuhan

Perempuan Korban Kekerasan ... VI- 6 1. Ruang Konseling ... VI- 6 2. Ruang Meditasi ... VI- 7 3. Shelter ... VI- 8 4. Ruang Terapi Kelompok ... VI- 8

BAB VII. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

(10)

commit to user

viii 1. Konsep Lokasi Terpilih... VII- 16 2. Konsep Tapak Terpilih ... VII- 16 3. Konsep Pencapaian ... VII- 18 4. Konsep View dan Orientasi ... VII- 18 5. Konsep Penanggulangan Kebisingan ... VII- 19 6. Konsep Zooning Akhir ... VII- 19 C. Konsep Pola Penyusunan dan Gubahan Massa ... VII- 19 D. Konsep Tampilan Bangunan ... VII- 20 E. Konsep Lansekap ... VII- 21 F. Analisis Struktur ... VII- 22

1. Sub Structure ... VII- 22

2. Super Structure ... VII- 22

(11)

commit to user

ix DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Spektrum Warna ... II- 18 Gambar 2. 2. Bangunan PSKW, Yogyakarta ... II- 22 Gambar 2. 3. Groot Klimmendaal Rehabilitation Center, Netherlands ... II- 25 Gambar 2. 4. Bentuk lantai 1 yang mengikuti kondisi eksisting ... II- 26 Gambar 2. 5. Lobby ... II- 26 Gambar 2. 10. Selasar sebagai ruang pameran ... II- 29 Gambar 2. 11. Permainan warna interior bangunan ... II- 30 Gambar 3. 1. Lokasi kota dengan jumlah KtP tertinggi di Jawa Tengah

terhadap Kopeng ... III- 11 Gambar 5. 1. Perbandingan Lokasi Objek Rancang Bangun ... V- 24 Gambar 5. 2. Perbandingan Tapak ORB ... V- 25 Gambar 5. 3. Perbandingan Pola Pencapaian ... V- 27 Gambar 5. 4. View dari Tapak ... V- 28 Gambar 5. 5. Zooning View dari Tapak ... V- 29 Gambar 5. 6. Analisis Pola Pergerakan Matahari ... V- 29 Gambar 5. 7. Zooning Pola Pergerakan Matahari ... V- 30 Gambar 5. 8. Analisis Pola Pergerakan Angin ... V- 31 Gambar 5. 9. Zooning Pola Pergerakan Angin ... V- 31 Gambar 5. 10. Analisis Kebisingan Tapak ... V- 33 Gambar 5. 11. Zooning Kebisingan Tapak ... V- 33 Gambar 5. 12. Ilustrasi pergerakan udara dalam ruangan yang

(12)

commit to user

x DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1. Data Jumlah Korban Kekerasan di Jawa Tengah ... III- 4 Tabel 3. 2. Data Jenis Kekerasan yang dialami Perempuan di Jawa Tengah ... III- 5 Tabel 3. 3. Simpulan tinjauan preseden dan penerapannya pada bangunan ... III- 10 Tabel 4. 1. Jumlah korban kekerasan di Propinsi Jawa Tengah

(13)

commit to user

xi DAFTAR SKEMA

Skema 1. 1. Metoda Pemrograman Arsitektur ... I- 8 Skema 2. 1. Proses Interaksi Sosial ... II- 15 Skema 3. 1. Dasar pemikiran pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam Upaya

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah semua pemberian dari perusahaan atau organisasi, baik berupa uang

Penelitian ini bertujuan mengetahui cara pembuatan nanopartikel kitosan melalui metode sonokimia; gelasi ionotropik; dan kompleks polielektrolit, dan pengaruh variasi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi trauma korban kekerasan dalam pacaran dari perspektif REBT, melakukan intervensi REBT terhadap

Setelah kemerdekaan, perkebunan teh Kemuning menjadi rebutan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan pengusaha swasta asing, sehingga pada masa menjelang revolusi sosial

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung Jl. Pagar Alam No. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengelolaan faktor internal usahatani terhadap

Selain di SMK Widya Bhakti Ruteng, Flores, di tempat-tempat lain, di mana berdasarkan kajian hasil penelitian yang relevan terkait model pembelajaran berbasis masalah (PBM),

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penjinakkan ikan bileh dari alam ke wadah budidaya, dan mengetahui kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan bileh yang

Materi pengolahan limbah merupakan materi terkait permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar dan dekat dengan kehidupan siswa sehingga pada pembelajaran