• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN KINERJA MENGAJAR GURU DI LINGKUNAN SEKOLAH LABORATORIUM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENILAIAN KINERJA MENGAJAR GURU DI LINGKUNAN SEKOLAH LABORATORIUM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu i

ABSTRAK

Penilaian Kinerja Mengajar Guru di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia

Penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi kinerja mengajar guru berdasarkan jenjang sekolah, tingkat keterlaksanaan komponen kemampuan mengajar dan gambaran secara umum kinerja mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia. Penilitian didasarkan pada minimnya informasi mengenai kinerja mengajar guru di lingkungan sekolah tersebut.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Responden yang menjadi sumber data adalah guru SD Laboratorium UPI, SMP Laboratorium UPI Cibiru, SMP Laboratorium UPI Bumi Siliwangi, dan SMA Laboratorium UPI yang berjumlah 115 guru. Teknik pengumpuan data dilakukan secara tidak langsung yakni dengan menggunakan angket sebagai instrumen utama dalam memperoleh data.

(2)

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim

Alhamdulillahirobbil ‘alamiin. Segala puji hanya untuk Allah SWT Tuhan Seluruh Alam. Dengan rahmat dan ridho-Nya, akhirnya penulis meneyelesaikan

penyusunan skripsi ini dengan baik. Kepada Nabi Muhammad, shalawat dan

salam semoga selalu tercurah kepadanya sampai hari akhir kelak, amien.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh

ujian sidang dan untuk memperoleh gelar sarjana di Jurusan Administrasi

Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Isi yang terkandung dalam skripsi

ini berkenaan dengan Penilaian Kinerja Mengajar Guru di Lingkungan Sekolah

Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan baik

dari segi penulisan maupun hasil penelitian dikarenakan keterbatasan dari penulis

sendiri. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis menerima kritik

dan saran yang membangun dan dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan.

Harapan penulis dengan adanya skripsi ini, semoga dapat memberikan

kontribusi keilmuan kepada Jurusan Administrasi Pendidikan khususnya, dan

kepada sivitas akademik UPI pada umumnya.

Bandung, April 2012

(3)

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iii

UCAPAN PENGHARGAAN DAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah! Segala puji hanya untuk Allah SWT, tanpa ridho-Nya

penulis tidak mungkin bisa menyelesaikan skripsi dengan baik.

Pada kesempatan ini, izinkan penulis untuk mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

1. Mathur nuwun sanget kagem Nabi Muhammad SAW, suri tauladan bagi

penulis dalam menjalankan hidup, semoga sholawat dan salam senantiasa

tercurah untukmu, amin.

2. Teruntuk pemberi inspirasi bagi penulis: Syeikh Imam Al-Ghazali, Syeik Abu

Thalib Al-Makki, Syeik Abu Hasan As-sadzili, Syeik Ibu Abbas Al-Mursiyi,

Syeik Ibnu Athaillah As-Sakandari, Syeikh Muhammad Nur Syamsi, dan

segenap aulia illah, ghofarollohulanaa walahum.

3. Ibu, Bapak, dan Maz Fikri tercinta. Mathur nuwun atas segala doa dan

dukunganya, semoga Alloh SWT memberi ke-istiqomah-an hati kepada kita

semua, amin.

4. Keluarga besar Thoriqoh Sadziliyyah Bumi Arasy, mathur nuwun atas

keikhlasan doa yang diberikan kepada penulis selama ini.

5. Ibu Dr. Hj. Aan Komariah, M.Pd, selaku Pembimbing I dan Bapak Dr. Asep

Suryana, M.Pd selaku Pemimbing II yang telah membimbing penulis sampai

selesainya skripsi ini.

6. Bapak Dr. Endang Herawan, M.Pd selaku Ketua Jurusan Administrasi

Pendidikan, yang telah memberi kelancaran kepada penulis selama

penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Dr. Nugraha Suharto, M.Pd, Dr. Dedi Achmad Kurniady, M.Pd, Drs.

Sururi, M.Pd, dan Bapak Suryadi, M.Pd yang telah memberi banyak masukan

dan pengalaman yang berharga kepada penulis serta Bapak Ahmad selaku

staf tata usaha Jurusan Administrasi Pendidikan yang telah membantu

(4)

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iv

8. Segenap staf BPS Labchool UPI, Prof. Asyari Djohar, M.Pd, Bu Nita dan Ibu

Rini, dan Pak Burhan terima kasih banyak atas bantuannya kepada penulis.

9. Teruntuk sahabat terbaiku: Om Ben, Uje, Eris, Mbah BEM, Si Mul, Mario,

Mz Moko, Mz Soni, Iki, Ririn, Desus, Iyes, Mba’yu Tea, Mba’yu Delina,

Gina Abi, Engkong, Ika Safitri, Chaswati, Teh Irna, Vera, Ade Indah, Wiwit,

Pita, Erna, Uzi dan Orin. “Semoga Alloh SWT menyayangi kalian semua”.

(5)

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN PENGHARGAAN DAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Metode Penelitian ... 7

F. Anggapan Dasar ... 7

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Manajemen Sumber Dayan Manusia ... 9

B. Konsep Penilaian Kinerja ... 10

1. Penilaian Kinerja ... 10

2. Metode Penilaian Kinerja ... 12

3. Manfaat Penilaian Kinerja ... 13

4. Tujuan Penilaian Kinerja ... 14

C. Konsep Mengajar Guru ... 16

(6)

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vi

2. Kemampuan Mengajar Guru ... 18

a. Merencanakan Kegiatan Mengajar ... 18

b. Melaksanakan Kegiatan Mengajar ... 28

c. Evaluasi Pembelajaran ... 39

D. Kerangkan Pikir Penelitian ... 36

E. Asumsi Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional ... 39

B. Metode Penelitian ... 40

C. Lokasi dan Populasi Penelitian ... 43

D. Teknik Pengumpulan Data ... 44

E. Teknik Pengolahan Data ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data ... 51

1. Seleksi Data ... 52

2. Klasifikasi Data ... 52

B. Deskripsi Hasil Pengolahan Data Penelitian ... 53

1. Persebaran Kemampuan Kinerja Mengajar Guru Berdasarkan Jenjang Sekolah (SD, SMP, dan SMA) di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia ... 54

a. Persebaran Kemampuan Mengajar Guru di SD Laboratorium UPI ... 53

b. Persebaran Kemampuan Mengajar Guru di SMP Laboratorium UPI Cibiru ... 58

(7)

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vii

d. Persebaran Kemampuan Mengajar Guru di SMA

Laboratorium UPI ... 62

2. Tingkat Pelaksanaan Komponen Kemampuan Mengajar

Guru di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas

Pendidikan Indonesia ... 64

3. Gambaran Kinerja Mengajar Guru di Lingkungan

Sekolah Laboratorium UPI ……. ... 66 C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

1. Persebaran Kemampuan Mengajar Guru Berdasarkan

Jenjang Sekolah (SD, SMP, dan SMA) di Lingkungan

Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan

Indonesia ... 67

a. Persebaran Kemampuan Mengajar Guru di SD

Laboratorium UPI ... 68

b. Persebaran Kemampuan Mengajar Guru di SMP

Laboratorium UPI Cibiru ... 70

c. Persebaran Kemampuan Mengajar Guru di SMP

Laboratorium UPI Bumi Siliwangi ... 72

d. Persebaran Kemampuan Mengajar Guru di SMA

Laboratorium UPI ... 74

2. Tingkat Pelaksanaan Komponen Mengajar Guru

di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas

Pendidikan Indonesia ... 76

3. Gambaran Kinerja Mengajar Guru di Lingkungan

Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan

Indonesia ……… ... 97

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ... 100

(8)

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu viii

DAFTAR PUSTAKA

(9)

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasional Kinerja Mengajar Guru di Lingkungan Sekolah

Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia ... 36

Tabel 3.2 Sebaran Populasi Penelitian ... 44

Tabel 3.3 Skala Lima Penelitian ... 46

Tabel 3.4 Uji Validitas ... 47

Tabel 3.5 Hasil Penyebaran Instrumen ... 49

Tabel 3.6 Tabel Konsultasi Penelitian ... 50

Tabel 4.1 Seleksi Data Penilaian Kinerja Mengajar di Lingkungan Sekolah Laboratorium UPI ... 52

Tabel 4.2 Skala Lima Penelitian ... 53

Tabel 4.3 Tabel Konsultasi Penelitian ... 53

Tabel 4.4 Kemampuan Merencanakan Kegiatan Mengajar di SD Laboratorium UPI ... 55

Tabel 4.5 Kemampuan Melaksanakan Kegiatan Mengajar di SD Laboratorium UPI ... 56

Tabel 4.6 Kemampuan Evaluasi Kegiatan Mengajar di SD Laboratorium UPI ... 57

Tabel 4.7 Kemampuan Merencanakan Kegiatan Mengajar di SMP Laboratorium UPI Cibiru ... 58

Tabel 4.8 Kemampuan Melaksanakan Kegiatan Mengajar di SMP Laboratorium UPI Cibiru ... 59

Tabel 4.9 Kemampuan Evaluasi Kegiatan Mengajar di SMP Laboratorium UPI Cibiru ... 60

Tabel 4.10 Kemampuan Merencanakan Kegiatan Mengajar di SMP Laboratorium UPI Bumsil ... 60

Tabel 4.12 Kemampuan Melaksanakan Kegiatan Mengajar di SMP Laboratorium UPI Bumsil ... 61

Tabel 4.13 Kemampuan Evaluasi Kegiatan Mengajar di SMP Laboratorium UPI Bumsil ... 62

Tabel 4.14 Kemampuan Merencanakan Kegiatan Mengajar di SMA Laboratorium ... 63

Tabel 4.15 Kemampuan Melaksanakan Kegiatan Mengajar di SMALaboratorium UPI ... 63

Tabel 4.16 Kemampuan Evaluasi Kegiatan Mengajar di SMA Laboratorium UPI ... 64

Tabel 4.17 Komponen Kemampuan Evaluasi Kegiatan Mengajar di SMA Laboratorium UPI ... 65

(10)

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu x

DAFTAR GAMBAR

(11)

1

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sekolah sebagai sistem terbuka tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur

yang saling bersinergi terhadap pencapain tujuan pendidikan. Salah satu faktor

utama yang memiliki peran penting adalah guru. Guru memiliki tanggung jawab

besar melalui proses pembelajaran di kelas. Guru merupakan faktor utama dalam

membangun karakter manusia seutuhnya, dan juga sebagai penentu kualitas

peserta didik. Kulitas peserta didik sebagai output pendidikan tergantung pada

kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga profesional.

Guru dalam kajian sosial merupakan pihak pertama yang melakukan

proses interakasi dengan peserta didik, berbicara, bertatap muka, dan terlibat

langsung dalam aktivitas-aktivitas yang dilakukan peserta didik. Guru juga

menjadi orang pertama yang menangani probelematika belajar peserta didik. Ia

mengerti dan memahami apa saja yang menjadi kebutuhan dan keinginan, dan

bagaimana cara mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didiknya

untuk selanjutnya dapat dioptimalkan melaui kegiatan pembelajaran yang

dilakukan. Tanggung jawab tersebut secara tegas dituangkan dalam dalam

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang

menyebutkan bahwa:

(12)

2

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Masih dalam undang-undang yang sama, dalam Pasal 20 dinyatakan

bahwa “Salah satu tugas keprofesionalan yang wajib diselenggarakan guru

adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang

bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran”.

Tugas profesi guru diatas sering kita sebut sebagai dengan mengajar.

Sedangkan hasil dari kegiatan mengajar yang dilakukan guru disebut dengan

kinerja mengajar. Kinerja mengajar merujuk pada dua kata, yakni “kinerja” dan

mengajar”. Anwar Prabu Mangkunegara (2006:67), kinerja merupakan “Hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang sesuai dengan

tanggungjawab yang diembannya”. Sedangkan mengajar adalah suatu proses

yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan

timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan

tertentu (Usman dalam Suryosubroto, 2009:16). Mengutip dari Buku Pedoman

Guru Pendidikan Agama Islam terbitan Depag RI (1990:1) dalam Suryosubroto

(2009:16) disebutkan bahwa :

Mengajar sebagai proses dapat mengandung dua pengertian, yaitu rentetan tahapan atau fase dalam mempelajari sesuatu dan dapat pula berarti sebagai rentetan kegiatan perencanaan oleh guru, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut.

Dari kedua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja

mengajar merupakan penampilan kerja yang ditunjukkan guru dalam

pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya sebagai tenaga pendidik dalam

(13)

3

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Guru sebagai sebuah profesi secara tegas diatur dalam undang-undang

yang di dalamnya memuat tugas dan tanggungjawab guru, hak dan kewajiban

yang harus dilaksanakan, serta kaidah-kaidah yang harus dijalankan dengan

baik. Hal tersebut menandakan betapa pentingnya profesi ini. Sebagai ujung

tombak keberhasilan pendidikan, guru sudah seharunya mendapat perhatian

lebih dibandingkan profesi lainnya, karena guru berkotribusi besar terhadap

tercapainya tujuan pendidikan secara nasional. Dalam pelaksanaan tugasnya

sebagai seorang pendidik, apa yang dilakukan guru di kelas sebisa mungkin

dapat dipantau keberhasilannya secara kontinu oleh pengelola sekolahagar

kegiatan mengajar yang guru lakukan dapat diarahkan pada pencapaian tujuan

yang diharapkan. Kesulitan, kelemahan, kelebihan guru dalam melaksanakan

tugas di kelas (mengajar) harus dapat terdeteksi dengan baik khususnya oleh

kepala sekolah. Kelamahan, kelebihan, serta kesulitan yang dihadapi guru dalam

mengajar merupakan informasi yang sangat berharga bagi sekolah dan perlu

ditangani secara cepat dan tepat agar kualitas guru tetap terjaga dengan baik.

Salah satu cara yang dapat digunakan oleh pengelola sekolah untuk

memperoleh informasi tersebut adalah dengan melakukan penilaian kinerja

mengajar guru. Hasil penilaian kinerja mengajar guru dapat digunakan sebagai

sumber informasi dalam menyusun program perbaikan dan pengembangan

terhadap kekurangan dan kelebihan guru dalam mengajar. Bagi sekolah,

penilaian kinerja mengajar guru adalah jembatan untuk lebih meningkatkan

(14)

4

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di lingkungan Sekolah

Laboratorium Universitas Pendidikan diperoleh informasi bahwa penilaian

kinerja terhadap guru pada umumnya masih bersifat general (umum). Artinya,

penilaian yang selama ini dilakukan belum secara khusus dapat menggambarkan

dan menginformaskan akan kondisi kinerja mengajar guru di sekolah tersebut

dikarekanpenilaian yang dilakukan tidak menyetuh pada aspek kinerja mengajar.

Penilaian yang selama ini dilakukan terbtas pada aspek : kerjasama,

kedisiplinan, kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, dan prestasi kerja.

Kondisi ini menjadi minimnya informasi yang diperoleh pengelola sekolah

kaitannya dengan apa yang ditunjukkan guru dalam kegiatan pembelajaran.

Merujuk pada hasil studi pendahuluan tersebut, peneliti bermaksud

melakukan penelitian dengan judul “Penilaian Kinerja Mengajar Guru di

Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia”. Dengan

harapan, hasil dari penelitian ini dapat memberikangambaran atau informasi

mengenai kinerja mengajar guru di sekolah tersebut, sehingga dapat menjadi

masukan bagi pengelola sekolah dalam menyusun kebijakan dan program

peningkatan kualitas guru di sekolah tersebut.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Penilaian kinerja dalam kajian manajemen sumber daya manusia

penting untuk dilakukan, terlebih pada lembaga pendidikan seperti sekolah

sebagai sebuah organisasi terbuka dimana kebutuhan masyarakat akan

(15)

5

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pendidikan melalui kegiatna belajar mengajar. Kaitanya dengan hal ini, mutu

pembelajaran memiliki kaitan erat dengan kemampuan guru dalam pelaksanaan

tugasnya, mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan evaluasi kegiatan

pembelajaran. Kemampuan guru harus dapat diidentifikasi dengan baik oleh

pengelola sekolah. kelemahan dan kelebihan yang ia miliki merupakan acuan

dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. maka dari itu, perlu adanya

penilaian kinerja mengajar guru yang bertujuan untuk memperoleh/mendapatkan

informasi yang jelas sebagai bahan masukan program perbaikan.

Dari identifikasi diatas, dapat ditarik ruang lingkup pada penelitian

yang memfokuskan pada penilaian kinerja mengajar guru di lingkungan Sekolah

Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia. Ruang lingkup permasalahan

yang ingin diteliti meliputi:

1. Bagaimana persebaran kemampuan mengajar guru berdasarkan jenjang

sekolah (SD, SMP, dan SMA) di lingkungan Sekolah Laboratorium

Universitas Pendidikan Indonesia?

2. Bagaimana tingkat pelaksanaan komponen mengajar guru di lingkungan

Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia?

3. Bagaimana gambaran umum kinerja mengajar guru di lingkungan Sekolah

Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam melaksakan

(16)

6

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penelitian yaitu rumusan kalimat yang menunjukan adanya suatu hal yang

diperoleh setelah penelitian yang dilakukan selesai”.

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi

mengenai kinerja mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium

Universtias Pendidikan Indonesia.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian yang dilaksanakan di lingkungan Sekolah

Labotarorium Universitas Pendidikan Indonesia adalah untuk:

a. Memperoleh informasi yang jelas mengenai persebaran kemampuan

mengajar berdasarkan jenjang SD, SMP, dan SMA di Sekolah

Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia

b. Memperoleh informasi yang jelas mengenai tingkat pelaksanaan

komponen mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium

Universitas Pendidikan Indonesia.

c. Memperoleh informasi umum mengenai kinerja mengajar guru di

lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi bagi pengelola Sekolah Laboratorium Universitas

Pendidikan Indonesia akan gambaran kinerja mengajar guru di lingkungan

(17)

7

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Memberikan bahan masukan bagi pengelola sekolahdalam penyusunan

kebijakandan program peningkatan kualitasguru.

3. Sebagai informasi awal akan kondisi kinerja mengajar guru di lingkungan

Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia dan selanjutnya

dapat ditindaklanjuti dengan bentuk penilaianlainnya.

E. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif merupakan metode yang

digunakan untuk menganalisis peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat

penelitian berlangsung. Sedangkan pendekatan kuantitatif adalah pendekatan

yang memungkinkan dilakukannya pencatatan dan penganalisaan data hasil

penelitian secara eksak.

F. Angapan Dasar

Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penilaian kinerja merupakan kegiatan sistematis untuk mengukur rasio hasil

kerja pegawai dengan standar yang telah ditetapkan sebagai ukuran/standar

capaian (Hasibuan (1995:97).

2. Mengajar merupakan tugas guru dalam mendidik, membimbing, dan

mengarahkan peserta didik serta mengembangkan potensi, dan bakat yang

dimiliki secara optimal sehingga diperlukan perencanaan yang matang,

pelaksanaan kegiatan mengajar yang baik, serta evaluasi mengajar

(18)

8

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Penilaian kinerja mengajar guru merupakan kegiatan yang sistematis untuk

memperoleh informasi mengenai penampilan kerja yang ditunjukkan guru

dalam merencanakan, melaksanakan, melakukan kegiatan evaluasi

pembelajaran di sekolah.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Secara garis besar, penelitian ini terbagi ke dalam lima bab dengan fokus

pembahasan masing-masing bab adalah sebagai berikut :

Bab I : Menyajikan pendahuluan yang memuat latar belakang penelitian,

identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode

penelitian, manfaat penelitian, anggapan dasar,serta struktur

ogranisasi skripsi.

Bab II : Menyajikan kajian teoritik yang memuat landasan teori mengenai

konsep penilaian kinerja mengajar guru, kerangka pikir penelitian

serta asumsi penelitian.

Bab III : Menyajikan metode dan pendekatan penelitian yang digunakan,

definisi operasional, lokasi dan populasi penelitian, serta teknik

pengolahan data yang digunakan.

Bab IV : Menyajikan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang

telah dilakukan.

Bab V : Menyajikan kesimpulan hasil penelitian yang dilakukan serta saran

(19)

51

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Penilaian kinerja mengajar gurupada penelitian ini didefinisikan sebagai

bentuk kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi

mengenai penampilan yang guru tunjukkan dalam merencanakan kegiatan

mengajar, melaksanakan, dan melaksanakan evaluasi pembelajaran di

lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia.

Adapun komponen penilaian kinerja mengajar guru dalam penelitian

ini, dioperasionalkan seperti pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Operasional Kinerja Mengajar Guru di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia

Variabel Indikator Sub Indikator

Penilaian Kinerja Mengajar Guru di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia Merencakan kegiatan mengajar

 Merumuskan tujuan mengajar

 Menyusun bahan belajar ajar/materi

pelajaran

 Merumuskan kegiatan mengajar

 Pemilihan strategi/metode mengajar

 Pemilihan media mengajar

 Merumuskan evaluasi

Melaksanakan kegiatan mengajar

 Menarik perhatian peserta didik

 Memberikan motivasi awal

 Memberikan apersepsi

 Memberikan acuan bahan belajar

yang akan diberikan

 Sikap guru dalam mengajar

 Penguasaan bahan mengajar

 Kegiatan mengajar

 Penggunaan media mengajar

 Evaluasi mengajar

 Menutup pelajaran

(20)

52

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Variabel Indikator Sub Indikator

Evaluasi Pembelajaran

 Evaluasi formatif

 Evaluasi sumatif

 Sasaran evaluasi

 Model evaluasi

Tindak lanjut evaluasi (follow up)

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan pendekatan yang dilakukan oleh peneliti

untuk memperoleh data dan informasi mengenai berbagai hal tentang

permasalahan yang diteliti. Metode merupakan cara utama yang digunakan

untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan

mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan

setelah peneliti memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penelitian

serta situasi penelitian yang dilakukan (Surakhmad, 1994:131).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan

peneliti untuk menganalisis peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat penelitian

berlangsung.

1. Metode Deskriptif

Metode deskripsi merupakan metode yang digunakan untuk

memecahkan masalah atau menjawab permasalahan yang sedang terjadi

pada masa sekarang. Inti dari metode deskriptif adalah menggambarkan

fenomena-fenomena yang terjadi pada saat sekarang. Seperti yang

(21)

53

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian menggunakan metode deskriptif dilakukan jika penelitiingin menjawab persoalan-persoalan tentang fenomena yang ada tau berlaku sekarang. Ini mencangkup baik studi tentang fenomena sebagaimana adanya maupun pengkajian hubungan-hubungan antara berbagai variabel dalam fenomena yang diteliti. Pola penelitian yang sering dilakukan dalam penelitian deskriptif ini adalah survey, case study, causal comparative, corelation, dan developmental.

Ciri-ciri metode deskriptif seperti yang dikemukakan oleh Winarno

Surakhmad (1994:140) adalah sebagai berikut:

a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah yang aktual.

b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian dilakukan analisis.

Penjelasan lebih lanjut mengenai metode ini seperti yang diberikan

Moh. Ali (1982:120).Dalam penjelasannya, ia menyatakan bahwa :

Pendekatan deskriptif memuat langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan analisis atau pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utamanya adalah untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan objektif dalam suatu deskripsi.

Melalui metode deskriptif ini, peneliti berharap dapat memperoleh

informasi mengenai kinerja mengajar guru di Sekolah Laboratorium

Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan

kuantitaif. Pendekatan ini digunakan sebagai dasar penelitian, pengumpulan

data, dan pengolahan data. Pendekatan kuantitatif merupakan metode

pemecahan masalah yang terencana dan cermat, dengan desain yang

(22)

54

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penyusunan teori yang disimpulkan secara induktif dalam kerangka

pembuktian secara empiris.

Suharsimi Arikunto (2002:11), mengemukakan ciri-ciri penelitian

kuantitatif adalah sebagai berikut:

a. Penelitian kuantitatif menghendaki adanya perekayasaan sesuatu yang aka diteliti, dengan terencana memberikan suatu perlakuan tertentu, untuk mengetahui akibat-akibatnya.

b. Penelitian kuantitatif merupakan eksperimental atau percobaan yang dilakukan secara terencana, sistematis, dan terkontrol dengan ketat, baik dalam bentuk desain fungsional maupun desain faktoral

c. Penelitian kuantitatif lebih tertuju pada penelitian tentang hasil dari pada proses

d. Penelitian kuantitatif cenderung merupakan prosedur pengumpulan data melalui observasi untuk pembuktian hipotesis yang dideduksi dari dalil atau teori

e. Penelitian kuantitatif terutama tujuan bertujuan menghasilkan penemuan-penemuan, baik dalam bentuk teori baru atau perbaikan teori lama

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan dasar bagi peneliti untuk

mengembangkan, mengarahkan, dan memperkuat hasil analisis sesuai

kajian teori yang relevan.Surakhmad (1985:61) yang menyatakan bahwa:

Penyelidikan bibilografis tidak dapat diabaikan sebab disinilah penyelidik berusaha menemukan keterangan mengenai segala sesuatu yang relevan dalam masalahnya, yakni teori yang dipakainya, pendapat para ahli mengenai aspek-aspek itu, penyelidikan yang sedang berjalan atau masalah-masalah yang disarankan oleh para ahli.

Dengan adanya studi kepustakaan, peneliti berusaha untuk

menemukan keterangan mengenai segala sesuatu yang dapat menunjang

(23)

55

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu C. Lokasi dan Populasi Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Laboratorium Universitas

Pendidikan Indonesia yang meliputi: SD Laboratorium UPI, SMP

Laboratorium UPI Bumi Siliwangi, dan SMA Laboratorium yang beralamat

di kampus UPI Jl. Senjaya Guru Nomor 3, serta SMP Laboratorium UPI

Cibiru yang beralamat Jl. Raya Cibiru Km. 15.

Pemilihan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia

sebagai lokasi penelitian dikarenakan sekolah tersebut termasuk ke dalam

sekolah favorit di Kota Bandungyang memiliki citra baik dimata masyarakat

.

2. Responden Penelitian

Populasi menurut Sugiyono dalam Akdon (2005:96) adalah

“Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi pada penelitian adalah guru di lingkungan Sekolah

Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia yang terdiri dari guru SD

Laboratorium UPI, SMP Laboratorium UPI Cibiru, SMP Laboratorium

Bumi Siliwangi, dan SMA Laboratorium UPI. Sebaran populasi penelitian

(24)

56

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.2

Sebaran Populasi Penelitian

No Nama Sekolah Jumlah Guru

1. SD Laboratorium UPI 33

2. SMP Laboratorium UPI Bumsil 21

3. SMP Laboratorium UPICibiru 19

4. SMA Laboratorium UPI 42

TOTAL 115

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik yang digunakan untuk

memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Kegiatan

pengumpulan data merupakan prosedur sistematis. Seperti yang dikemukakan

oleh Akdon dan Sahlan (2005:130), bahwa “Metode pengumpulan data ialah

teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan

data”. Dalam penelitian, penentuan teknik pengumpulan data merupakan faktor

penting agar dapat menjawab permasalahan yang dimunculkan dalam penelitian.

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

betupa teknik komunikasi tidak langsung, yaitu dengan menggunakan media lain

sebagai alat komunikasi dalam bentuk angkeyt.

1. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data merupakan alat bantu yang digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan angket sebagai alat dalam

(25)

57

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menurut Akdon dan Sahlan (2005:131), angket adalah “Daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan

respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna”.

Angket yang digunakan pada penelitian ini adalah angket tertutup,

dimana responden hanya memilih jawaban yang sesuai dengan

karakteristiknya. Hal ini merujuk pada pendapat yang dikemukakan oleh

Akdon dan Sahlan (2005:132), yakni:

Angket tertutup (angket terstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silan (x) atau tanda checklist ().

Alasan peneliti menggunakan angket sebagai media pengumgulan

data data karena mempermudah responden dalam menjawab pertanyaan

yang diajukan, serta mempermudah peneliti dalam mengolah, menganalisis,

dan melakukan tabulasi data.

2. Penyusunan Media Pengumpulan Data

Dalam menyusunmedia pengumpul data (angket), langkah-langkah

yang dilakukan peneliti meliputi:

a. Menetapkan jenis variabel yang menjadi fokus penelitian

b. Menentukan indikator dari variabel penelitian

c. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian

d. Membuat daftar pernyataan dan alternatif jawaban

e. Menetapkan kriteria penilaian untuk setiap alternatif jawaban dengan

menggunakan skala lima merujuk pada skala likert,yakni dengan

(26)

58

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

jawaban sudah diberi bobot skoroleh peneliti sesuai kebutuhan

penelitian. Skala lima yang ditetapkan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.3 Skala Lima Penelitian

Alternatif Jawaban Bobot Skor

Sangat memenuhi kriteria 5

Memenuhi kriteria 4

Cukup memenuhi kriteria 3

Kurang memenuhi kriteria 2

Tidak memenuhi kriteria 1

3. Prosedur Pelaksanaan Pengumpulan Data

Prosedur adalah segala sesuatu yang menyangkut tata cara

pengumpulan data yang terdiri dari serangkaian kegiatan dalam upaya

pelaksanaan pengumpulan data penelitian.

Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dalam tiga tahap,

yakni:

a. Tahap Persiapan

1) Melakukan studi pendahuluan, yaitu kegiatan awal yang dilakukan

oleh peneliti untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan

dengan penelitian.

2) Melakukan kajian secara teoritis/studi kepustakaan yang relevan

sesuai dengan temuan peneliti pada studi pendahuluan.

3) Menyusun kelengkapan administrasi penelitian yang meliputi

(27)

59

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Uji Coba Instrumen

1) Uji Validitas Instrumen

Validitas instrumen dimaksudkan untuk menguji sejauhmana

instrumen dapat mengukur kevalidan data yang diperoleh

dilapangan. Dengan adanya uji validitas, maka dapat diketahui

tingkat validitas suatu instrumen yang disusun untuk mengumpulkan

data. Suharsimi Arikunto (1998:160), mengemukakan:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah.

Untuk mengetahui apakah pertanyaan/pernyataan pada

instrumen valid atau tidak valid adalah dengan cara membandingkan

nilai Corrected Item Total Correlation dengan nilai r tabel (product

moment) untuk n-2 dan signifikansi α yang telah ditentukan. Jika

korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya diatas nilai tabel r

product moment maka item pertanyaan tersebut dikatakan memiliki

validitas konstruksi yang baik. Nilai r tabel adalah sebesar 0,441.

Tabel 3.4 Uji Validitas

Nomor Pertanyaan

Hasil Perhitungan

Hasil

Thitung Ttabel

(28)

60

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Nomor

Pertanyaan

Hasil Perhitungan

Hasil

Thitung Ttabel

11 0,747 0,441 Valid 12 0,697 0,441 Valid 13 0,566 0,441 Valid 14 0,912 0,441 Valid 15 0,483 0,441 Valid 16 0,921 0,441 Valid 17 0,747 0,441 Valid 18 0,792 0,441 Valid 19 0,645 0,441 Valid 20 0,566 0,441 Valid 21 0,872 0,441 Valid 22 0,508 0,441 Valid

Tabel diatas menunjukkan bahwa secara keseluruhan item-item

pertanyaan dalam angket penelitian memiliki validitas yang baik.

2) Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitasinstrumen bertujuan untuk mengetahui tingkat

kepercayaan dan kehandalan suatu instrumen penelitian. Pada

penelitian ini,uji reliabilitas instrumen dilakuikan dengan metode

reabilitas internal dan menggunakan program IBM SPSS Statistic

20,dimana jumlah responden (n) dan signifikansi alpha (α) sebesar 5%

dengan uji t tabel. Setelah dilakukan perhitungan, maka dapat

diperoleh data sebagai berikut :

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,822 22

Diketahui bahwa t tabel sebesar 0,441. Maka, dapat

disimpulkan bahwa uji validitas instrument dapat dikatakan reliabel

(29)

61

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3) Tahap Pengumpulan Data

Setelah melaksanakan uji coba angket dan diketahui bahwa

instrumen valid dan reliabel, tahap selanjutnya adalah mengumpulkan

data penelitian dengan menyebarkan angket penelitian kepada guru di

lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia.

Hasil penyebaran angket penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.5

Hasil Penyebaran Instrumen

No. Nama Sekolah Jumlah

Responden

Instrument Kembali

1. SD Laboratorium UPI 33 29

2. SMP Laboratorium UPI Bumi

Siliwangi 21 21

3. SMP Laboratorium UPI

Cibiru 19 13

4. SMA Laboratorium UPI 42 27

Jumlah 115 90

E. Teknik Pengolahan Data

1. Seleksi Data

Seleksi data merupakan tahap awal untuk mengetahui sejauhmana

data yang telah terkumpul memenuhi syarat untuk dapat diolah lebih lanjut.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap ini berupa:

a. Melakukan pemeriksaan terhadap angket yang terkumpul, apakah

kembali seluruhnya atau tidak.

b. Melakukan pemeriksaan terhadap angket,apakah semua pertanyaan

(30)

62

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Melakukan pemeriksan apakah angket yang terkumpul dapat diolah

atau tidak.

2. Klasifikasi Data Penelitian

Tahap selanjutnya adalah melakukan klasifikasi data penelitian. Setiap

alternatif jawaban yang dipilih responden diberi skor yang telah ditetapkan

peneliti. Skor yang sudah dijumlahkan kemudian dicari nilai rata-ratanya

[image:30.595.122.470.238.516.2]

dan selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel konsultasi penelitian.

Tabel 3.6

Tabel Konsultasi Penelitian

Interval Skor Kategori

Kinerja Mengajar

4,1 – 5,0 Sangat Baik

3,1 – 4,0 Baik

2,1 – 3,0 Cukup

1,1 – 2,0 Sedang

0,1 – 1,0 Kurang

3. Mengukur Kecenderungan Umum Skor Responden

Kecenderungan umum skor responden terhadap variabel penelitian

dapat dicari dengan Program IBM SPSS Statistic 20. Adapun pengolahan

data meliputi :

a. Pemberian bobot untuk setiap alternatif jawaban yang dipilih

b. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing

kolom.

c. Menentukan kriteria pengelompokan untuk skor rata-rata setiap

(31)

104

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan dan saran sesuai hasil penelitian

yang telah dilakukan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan hasil penelitian yang

dipaparkan dalam Bab IV, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut :

1. Guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan

Indonesia berdasarkan jenjang dilihat dari kemampuan mengajar dapat

diidentifikasi sebagai berikut

a. Guru di SD Laboratorium UPI, berdasarkan kemampuan merencanakan

kegiatan mengajar dapat diidentifikasi ke dalam kategori sangat baik.

Sedangkan kemapuan dalam melaksanakan kegiatan mengajar dan

evaluasi, guru di sekolah tersebut termasuk dalam kategori baik.

b. Guru di SMP Laboratorium UPI Cibiru, berdasarkan kemampuan

merencanakan kegiatan mengajar, melaksanakan dan evaluasi, guru di

sekolah dapat diidentifikasi dalam kategori baik.

c. Guru di SMP Laboratorium UPI, berdasarkan kemampuan

merencanakan kegiatan mengajar, melaksanakan dan evaluasi, guru di

sekolah tersebut dapat diidentifikasi dalam kategori baik.

d. Guru di SMA Laboratorium UPI, berdasarkan kemampuan

merencanakan kegiatan mengajar dan evaluasi dapat diidentifikasi ke

(32)

105

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kegiatan mengajar, guru di sekolah tersebut termasuk dalam kategori

baik.

2. Guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan

Indonesia berdasarkan tingkat keterlaksanaan komponen mengajar dapat

didentifikasi :

a. Sangat baik, meliputi: merumuskan tujuan mengajar, menyusun bahan

belajar/materi pelajaran, merumuskan kegiatan mengajar, pemilihan

strategi/metode mengajar, merumuskan evaluasi belajar, memberikan

apersepsi, penguasaan bahan mengajar, dan sasaran evaluasi.

b. Baik, meliputi : pemilihan media mengajar, menarik perhatian peserta

didik, memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan, sikap guru

dalam mengajar, kegiatan mengajar, kemampuan menggunakan media

pembelajaran, evaluasi mengajar, menutup pelajaran, melakukan tindak

lanjut (follow up), evaluasi formatif, evaluasi sumatif, model evaluasi,

dan tindak lanjut evaluasi (follow up).

c. Cukup, meliputi: menarik perhatian peserta didik.

3. Kinerja mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas

Pendidikan Indonesia dapat diidentifikasi dalam kategori baik.

B. Rekomendasi

Kinerja mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas

Pendidikan Indonesia dapat diidentifikasi dalam kategori baik, hal ini memiliki

kontribusi terhadap kualitas pembelajarandi sekolah tersebut. Namun demikian,

(33)

106

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bagi sekolah dan peneliti selanjutnya. Adapun rekomendasi yang peneliti ajukan

adalah sebagai berikut :

a. Bagi pengelola Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia

(BAKORBANG), penilaian kinerja guru sebaiknya dilakukan secara

sistematis dan kontinu dalam bentuk penilaian kinerja guru lainya seperti:

penilaian kolega (employee comparison), studi dokumen, critical incident,

penilaian atasan (assessment center) maupuan penilaian sejenisnya. Untuk

meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar, sesuai dengan hasil

penelitian, peneliti menyarankan kepada lembaga untuk menyelenggarakan

pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap guru dalam bentuk PTK

(Penelitian Tindakan Kelas) dengan berpedoman pada kebutuhan

(kelemahan dan kelebihan) guru dalam mengajar.

2. Bagi kepala sekolah di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas

Pendidikan Indonesia :

a. Kepala Sekolah SD Laboratorium UPI, tetap mempertahankan

kemampuan merencanakan dan melaksanakan kegiatan mengajar guru

yang sudah berjalan dengan baik, dan melaksanakan pembinaan untuk

meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan kegiatan evaluasi.

b. SMP Laboratorium UPI Cibiru, lebih meningkatkan kemampuan

merencanakan, melaksanakan dan evaluasi yang guru lakukan.

c. Kepala Sekolah SMP Laboratorium Bumi Siliwangi, perlu melakukan

pembinaan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam memilih

(34)

107

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Kepala Sekolah SMA Laboratorium UPI, perlu melaksanakan

pembinaan terhadap guru, khususnya kemampuan dalam memberikan

motivasi awal kepada peserta didik.

3. Bagi Guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan

Indonesia agar lebih meningkatkan pemahaman secara teoritis dan praktis

kemampuan mengajar, dan sesegera mungkin untuk melakukan perbaikan

terhadap kemampuan-kemampuan yang belum memenuhi kriteria minimal

serta dapat mempertahankan dan meningkatkan kemampuan yang sudah

dijalankan dengan baik.

4. Bagi dunia pendidikan, khususnya Jurusan Administrasi Pendidikan

hendaknya dapat dijadikan masukan dalam penyusunan kurikulum mata

kuliah yang berkenaan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia.

5. Bagi Peneliti selanjutnya, instrumen penilaian kinerja mengajar sebaiknya

disusun dan dikaji secara komprehensif agar dapat diperoleh data yang tepat

(35)

104

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

A.A Anwar Prabu Mangkunegara. (2008). Manajemen Sumner Daya Manusia perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Abdul Majid. (2005). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi. Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

_________(2007). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi. Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

_________(2009). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi. Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

_________(2011). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi. Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Akdon dan Hadi, Sahlan. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Adiminstrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Dharma, S. (2005). Manajemen Kinerja.Yogyakarta : Pustaka Belajar

Hariandja, Marihot T.E. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo

Hasibuan, S.P. M. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Handoko, Hani T. (1988). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE

Hatimah, I. (2000). Strategi dan Metode pembelajaran. Bandung : PT. Andira

Ilyas.(1999). Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian. Depok : Badan Penerbit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

(36)

105

Muflih Ma’mun , 2012

Penilaian Kinerja Mengajar Guru

Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mulyasa, E (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

________ (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT. Remaja. Rosdakarya

________ (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyadi. (2001). Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Moh, Ali. (1987). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru

________ (1985). Penelitian Pendidikan dan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistilk Kualitatif. Bandung: Tarsito Maleong

Omar Hamalik, Omar. (2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses

Reece I, and Walker. (1997). Teaching Learning and Technique A Practical Guide. Great Britanian:Business Education Publisher

Sagala, Sudjarwo. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Soemanto, Wasty. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Sudirman, dkk. (1991). Ilmu Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Surakhmad, Winarno. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metoda,. Teknik. Bandung: Tarsito

Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Usman, Moh. Uzer. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja. Rosdakarya

Gambar

Gambar 2.1
Tabel 3.1  Operasional Kinerja Mengajar Guru di Lingkungan Sekolah Laboratorium
Tabel 3.2  Sebaran Populasi Penelitian
Tabel 3.3  Skala Lima Penelitian
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian daya serap, kuat tekan dan kuat tarik belah dapat disimpulkan bahwa campuran yang paling optimum adalah batako dengan komposisi 0%, yaitu tanpa tambahan abu batu dan

2 Saya ingin membeli produk yang di jual di toko online, tetapi saya tidak yakin dan membenadingkan dengan seitus lain apakah harga, kualitas dan COD sesuai kebijakan dan

• PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL • HARTA PADA AKHIR TAHUN.. • KEWAJIBAN/UTANG PADA AKHIR TAHUN • DAFTAR SUSUNAN

Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori Praktek. Malang : UPT Penerbitan Universitas

Bab ini berisi implementasi algoritma Vigenere cipher dan Myszkowski transposition dalam mengamankan pesan, selanjutnya pengujian terhadap sistem yang telah dibangun

Gelaran, desa agropolitan di gunung

Multimedia yang digunakan adalah Flash 5.0 yang merupakan salah satu software multimedia keluaran Macromedia yang dapat menggabungkan suara, animasi grafik, dan video, sehingga

2.Untuk mengetahui langkah-langkah penerapan metode bercerita dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak TK kelompok B di TK Al-Huda Kecamatan Cangkuang Kabupaten